BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Novel merupakan salah satu bentuk prosa baru. Novel mengacu pada realitas kehidupan pelakunya. Menurut Sumardjo (1995:123-125) novel adalah bentuk sastra paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredardi masyarakat. Berdasarkan kategorinya, terdapat dua jenis novel, yaitu novel serius dan novel populer.
Kayam (dalam Nurgiyantoro, 1995:17) menyatakan bahwa sebutan novel populer atau novel pop mulai merebak sesudah suksesnya novel Karmila (1973) karya Marga T.danCintaku di Kampus Biru (1974) karya Ashadi Siregar pada tahun 70-an. Sesudah itu, setiap novel hiburan tidak peduli mutunya disebut juga sebagai novel pop. Kata „pop‟ erat diasosiasikan dengan kata „populer‟ karena novel-novel itu
sengaja ditulis untuk selera dagangan populer dan kemudian dikenal sebagai bacaan populer. Berbeda dengan novel serius yang diartikan sebagai novel yang memerlukan keseriusan dalam membacanya, pembaca dituntut mengoperasikan daya intelektualnya. Label novel serius dipandang sebagai novel sastra, sedangkan novel populer hanya mementingkan nilai komersial dan selera pembaca.
dan dibicarakan. Namun, anggapan itu dewasa ini tampaknya mulai bergeser. Banyak pakar yang beranggapan bahwa sastra pop juga perlu diteliti dan bahkan pantas diajarkan di sekolah. Penelitian ini berupaya untuk membuktikan bahwa novel populer memiliki nilai kualitas.
Salah satu bentuk novel populer adalah trilogi Ashadi Siregar.Novel tersebutyakniCintaku di KampusBiru(1974), KugapaiCintamu(1974),dan Terminal CintaTerakhir (1975) yang selanjutnyadisingkatTCT. Dalamcerita novel Cintakudi KampusBiru, tokohutama Anton Rorimpandey. Novel ini menceritakan tentang persoalandi
kalanganmahasiswa,yakniperebutankedudukansebagaidewanmahasiswauntuktingkatu niversitasatauketuasenatmahasiswauntuklingkupfakultas.Novel
keduaialahKugapaiCintamumengisahkantentangkehidupananakmudasebagaimahasis
wa yang berhubungandenganmasalahbuku, cinta,
danpesta.NovelketigayaituTCTmengisahkantentangJoki
yangbertemuWiduri.Jokimengalamikehidupan yang
penuhtekanandanWidurimemilikinasib yang samasebelumbertemuJoki.Anton dan Erika sebagaisahabatWidurimenjadijembatancintamereka.Permasalahan keluarga,
adat-istiadatdan status
sosialmenjadipembatascintamereka.Setelahmerekamampumelewatibatasitu, JokidanWiduridirestui.
dilahirkan secara tidak sadar melakukan pembangkangan terhadap orang tua yang sepatutnya dihormati.Peristiwa ini menjadi sebuah kajian psikologi sastra karena tokoh utama dalam cerita tersebut mengalami bentuk gangguan kejiwaan.
Freud (dalam Minderop, 2011:28–29)menyatakan bahwa berbagai konflik dan bentuk rasa kecewa yang menghambat kemajuan individu merupakan salah satu sumber gangguan kejiwaan yakni kecemasan.Situasi apapun yang mengancam kenyamanan suatu organisme diasumsikan melahirkan suatu kondisi yang disebut kecemasan.Ancaman yang dimaksud dapat berupa fisik, psikis, dan berbagai tekanan yang mengakibatkan timbulnya kecemasan. Kondisi ini diikuti oleh perasaan tidak nyaman yang dicirikan dengan istilah khawatir, takut, tidak bahagia, yang dapat kita rasakan melalui berbagai tingkatan.
Freud (dalam Minderope, 2011:20) membedakan dua bentuk kecemasan, yakni kecemasan objektif (anxiety objective) dan kecemasan nerotik (neurotic anxiety). Kecemasan objektif merupakan respon realistis ketika seseorang merasakan bahaya dalam suatu lingkungan. Sedangkan kecemasan neurotik berasal dari konflik alam bawah sadar dalam diri individu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa alasan untuk mengadakan penelitian ini sebagai berikut:
2. Tokoh utama dalam cerita novel TCTmembentuk pertahanan diri akibat dari tekanan yang dialami. Hal ini mengacu pada teori psikologis Sigmund Freud bahwa setiap individu secara khusus membentuk pertahanan diri dari gejala apa pun yang mengancam baik secara fisik maupun secara psikis.
3. Pada awalnya novel ini terbit sebagai cerita bersambung dalam surat kabar kompas pada tahun 1972 kemudian diterbitkan menjadi sebuah novel pada tahun 1974.Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara media massa dengan sastrawan, yakni pengarang cerita novel TCT (Ashadi Siregar).
1.2 BatasanMasalah
Siswantoro (dalam Minderope, 2011:78)menyatakan novel sebagaibentuksastramerupakanjagadrealita yang di dalamnyaterjadiperistiwadanperilaku yang dialamimanusia (tokoh).Realita sosial, realitapsikologis, danrealitareligius merupakantema-temayang seringterdapatdalamkaryasastrasebagairealitakehidupan.Secaraspesifikrealitapsikolog is, misalnyakehadiranfenomenakejiwaantertentu yang dialamiolehtokohutamaketikaiameresponataubereaksitehadapdirisendiridanlingkunga nnya.Contohkasusnyakecemasan neurosis yang dialamitokoh utama dalam novel
TCT.Elemen sastra yang akanditelaahdisiniadalahperwatakantokohutama. Selanjutnya,
Menurut Scott (dalam Minderope, 2011:79) penelitianpsikologisastra yang otentikmeliputitigakemungkinan yang salahsatunyaadalahpenelitiankarakterparatokoh yang adadalamkarya yang diteliti, melaluianalisistokoh-tokohdanpenokohan.Pendekatanpsikologismenekankan analisis terhadapkeseluruhankaryasastrabaikdarisegiintrinsikmaupunekstrinsiknya.Namun, penekananlebihdiberikanpadatelaahpenokohanatauperwatakan.Di
dalamanalisisperwatakan, perludicarinalartentangperilakutokoh, apakahperwatakantersebutdihinggapigejalapenyakitsepertineurosis.
1.3 RumusanMasalah
Adapun permasalahan di dalampenelitianiniadalah:
1.4 TujuanPenelitiandanManfaatPenelitian 1.4.1 TujuanPenelitian
Penelitianinibertujuansebagaiberikut:
1. Untuk menganalisis bagaimana bentuk kecemasan neurotik tersebut. 2. Untukmenjelaskanpenyebabkecemasanneurotik tersebut.
1.4.2 ManfaatPenelitian
Manfaatdalampenelitianterdiriatasdua, yaitumanfaatteoretisdanmanfaatpraktis. 1.4.2.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat untuk menyumbangkan pandangan bagi pengembangan ilmu sastra, khususnya dalam bidang psikosastra, yakni dengan menunjukkan gejala-gejala psikologis yang terjadi pada tokoh dalam sebuah novel. Beberapa kegunaan penelitian sastra bagi perkembangan sastra antara lain (Endraswara, 2008:16):
1. Mengembangkan sastra sebagai ilmu.
2. Mengungkapkan nilai-nilai yang ditawarkan dalam karya sastra sebagai alternatif jawaban tuntutan masyarakat.
1.4.2.2 Manfaat Praktis