KELOMPOK 5
KELOMPOK 5
•
Amalia Novitasari
•
Retno Dwi Cahyaningrum
•Shinta Novita Sari
•
Syauqi Faizka Ramadhani
•Amalia Novitasari
•
Retno Dwi Cahyaningrum
•
Shinta Novita Sari
•
Syauqi Faizka Ramadhani
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 1
GUGUS HIDROKARBON
GUGUS HIDROKARBON
ALKANA
ALKENA
ALKUNA
ALKANA
ALKENA
Alkana adalah hidrokarbon yang rantai
C-nya haC-nya terdiri dari ikatan tunggal saja.
Sering disebut hidrokarbon jenuh, karena
jumlah atom Hidrogen dalam tiap- tiap
molekulnya maksimal.
Senyawa alkana sangat tidak reaktif, ini
karena ikatan karbon yang stabil dan tidak
mudah pecah. Mereka tidak memiliki gugus
fungsional yang melekat pada atom karbon.
RUMUS UMUM : C
nH
2n+2
Alkana adalah hidrokarbon yang rantai
C-nya haC-nya terdiri dari ikatan tunggal saja.
Sering disebut hidrokarbon jenuh, karena
jumlah atom Hidrogen dalam tiap- tiap
molekulnya maksimal.
Senyawa alkana sangat tidak reaktif, ini
karena ikatan karbon yang stabil dan tidak
mudah pecah. Mereka tidak memiliki gugus
fungsional yang melekat pada atom karbon.
RUMUS UMUM : C
nH
2n+2ALKANA
Ikatan tunggal yang terbentuk pada molekul etana adalah karena adanya overlap elektron sigma pada orbital karbon sp3.
Bentuk molekulnya : Tetrahedral Sudut ikatan : 109,5
Ikatan tunggal yang terbentuk pada molekul etana adalah karena adanya overlap elektron sigma pada orbital karbon sp3.
Bentuk molekulnya : Tetrahedral Sudut ikatan : 109,5
TATA NAMA BERDASARKAN IUPAC
TATA NAMA BERDASARKAN IUPAC
1) Tentukan nama alkana terpanjang sesuai dengan nama–nama alkana, CH3 -CH2 - CH2 - CH2 - CH3 = n-pentana
2) Rantai bercabang
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
heksana
b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk,
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya.
1) Tentukan nama alkana terpanjang sesuai dengan nama–nama alkana, CH3 -CH2 - CH2 - CH2 - CH3 = n-pentana
2) Rantai bercabang
a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
heksana
b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk,
c. Tentukan cabang, yaitu atom C yang yang terikat pada rantai induk. Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
d. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana
bercabang: Nomor cabang-nama cabang nama rantai induk: Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana
Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nomor-nomor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.
3. Tambahan untuk penomoran khusus
Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.
4. Cabang yang berbeda disusun sesuai abjad
d. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana
bercabang: Nomor cabang-nama cabang nama rantai induk: Nama untuk struktur di atas adalah: 3-metilheksana
Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nomor-nomor cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra, penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.
3. Tambahan untuk penomoran khusus
Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.
SIFAT-SIFAT FISIK
dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Alkana adalah senyawa non polar maka gaya tarik antar
molekul
lemah karena sifat molekulnya non polar sehingga mengakibatkan titik didih rendah.
SIFAT KIMIA ALKANA
SIFAT KIMIA ALKANA
Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C dan
C-H . Ikatan C-C dan C-C-H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi masing- masing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H.
Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H
yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifannya yang kecil.
Sifat kimia senyawa hidrokarbon berkaitan dengan jenis
ikatannya. Senyawa alkana dapat mengalami reaksi pembakaran,substitusi dan eliminasi.
Keasaman alkana sangat lemah karena mempunyai karakter
1. Oksidasi dan pembakaran
Pembakaran : reaksi cepat suatu senyawa dengan
oksigen, disertai pembebasan kalor (eksoterm)
Pembakaran sempurna : O2 berlebih, dihasilkan CO2
dan H2O.
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O - 213 kkal/mol
energi yang dibebaskan bila senyawa teroksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O disebut kalor pembakaran
Pembakaran tak sempurna O2 tidak mencukupi,
dihasilkan CO dan karbon (arang dan jelaga) CH4 + O2 C + 2H2O
2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O
2. Reaksi halogenasi
Alkana dan halogen (klor dan brom) pada suhu
rendah dalam kamar gelap, tidak bereaksi. Pada
suhu tinggi dan di bawah sinar terjadi reaksi
Reaksinya adalah reaksi substitusi (atom halogen
menggantikan atom hidrogen)
2. Reaksi halogenasi
Alkana dan halogen (klor dan brom) pada suhu
rendah dalam kamar gelap, tidak bereaksi. Pada
suhu tinggi dan di bawah sinar terjadi reaksi
Sumber Alkana
1. Gas Alam dan Minyak BumiGas alam : hasil peluruhan anaerobik tumbuhan. Contoh : metana (60-90%), etana dan propana.
Minyak bumi : peluruhan tumbuhan dan hewan dari laut.
Minyak bumi = minyak mentah : campuran alkana, senyawa aromatik, S dan N
Minyak bumi = minyak mentah, untuk pemurnian dilakukan destilasi fraksional (refining = kilang)
Hasil destilasi :
Td : <30o C1 - C4 : gas (bhn bakar gas)
30-180o C5 – C10 : bensin (bhn bakar kendaraan) 180-230o C11 – C12 : minyak tanah
2. Batu Bara
Hasil peluruhan tumbuhan oleh bakteri
Pengubahan batubara menjadi bahan bakar gas disebut Gasifikasi, sedangkan perubahan menjadi bahan bakar cair disebut Pencairan
Gasifikasi :
C + H2O CO + H2 H2, Ni CH4 + H2O
Pencairan : H2, Fe
KEGUNAAN
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak
bumi. Kegunaan alkana, sebagai :
• Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black
(tinta,cat,semir,ban).
• Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified
PetroliumGases).
• Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis.
• Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas
alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai
senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.
• Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic,
detergen, karet sintesis, minyak rambut, dan obat gosok dibuat
dari minyak bumi atau gas alam.
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak
bumi. Kegunaan alkana, sebagai :
• Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black
(tinta,cat,semir,ban).
• Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified
PetroliumGases).
• Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis.
• Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas
alam merupakan bahan baku utama untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka, dan lain-lain.
• Bahan baku indutri. Berbagai produk industry seperti plastic,
Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah
TD (oC) Jumlah C Nama Penggunaan
< 30 1 - 4 Fraksi gas Bahab bakar gas
30 - 180 5 -10 Bensin Bahan bakar mobil
180 - 230 11 - 12 Minyak tanah Bahan bakar memasak
230 - 305 13 - 17 Minyak gas
ringan Bahan bakar diesel
305 - 405 18 - 25 Minyak gas berat Bahan bakar pemanas
Sisa destilasi :
ALKENA
(C
NH
2N)
Gugus fungsi alkena yang utama adalah adanya ikatan rangkap dua antar karbon (C=C). Alkena memiliki ikatan pi antara atom karbon, dan ketika mengalami banyak sekali reaksi yang memecah ikatan pi dalam rangka untuk membentuk ikatan tunggal sehingga mereka lebih reaktif daripada alkana tetapi relatif stabil dibandingkan dengan alkuna.
Tata nama = digunakan akhiran –ena
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Ikatan rangkap pada
etena
terdiri dari 1
ikatan
merupakan
hibridisasi sp
2dan 1
ikatan
yang
terbentuk
dari
Bentuk molekul
Alkena memiliki bentuk molekul : trigonal
planar
hibridisasi : sp2
TATA NAMA ALKENA MENURUT IUPAC
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh: • C3H6propena
• C4H8butena
2) Alkena rantai bercabang Urutan penamaan adalah:
Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu
Alkil-alki yang tidak sejenis ditulis dengan diurutkan berdasarkan susunan abjad.
4,7-dietil-3,9-dimetil-3-dekena
d) Alkil-alki yang sejenis digaungkan dengan awalan di jika jumlahnya 2, tri jika jumlahnya 3, tetra jika jumlahnya 4 dan seterusnya.
3) Jika ada lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak ikatan rangkap disebu satu dan diberi awalan di = 2 tri = 3 tetra = 4 dan seterusnya di depan akhiran ena. salah satu contohnya sebagai berikut:
SUMBER ALKENA
Alkena berada dalam jumlah kecil di
alam sehingga harus disintesis melalui
perengkahan /eliminasi alkana dari gas
alam dan minyak bumi.
SIFAT KIMIA ALKENA
Reaksi –Reaksi Alkena:
Rx. Pembakaran
menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C) C2H4 + 4O2 2CO2 + 2H2O
Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)
Dari ikatan rangkap Ikatan tunggal (jenuh) dengan cara
menangkap 2 atom lain pada ikatan rangkap – C = C – untuk memperoleh ikatan tunggal.
b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkena + HX (Hidrogen Halida)
c. Reaksi Halogen: Alkena + Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)
SIFAT FISIK
Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku
berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat.
Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena
lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
Semakin banyak atom C maka massa molekul relatif semakin tinggi dan
titik didihnya kana semakin tinggi pula. Untuk yang punya isomer, maka semakin panjang rantai atom C maka semakin tinggi titik didihnya.
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya
Alkena memiliki sifat fisika yang sama dengan alkana. Perbedaannya yaitu, alkena sedikit larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan rangkap yang membentuk ikatan π. Ikatan π tersebut akan ditarik oleh hidrogen dari air yang bermuatan positif sebagian.
Titik didih alkena lebih kecil dari pada alkana karena adanyaa elektron π yang saling tolak menolak sehingga gaya antar molekulnya lemah mengakibatkan titik didihnya semakin kecil.
KEGUNAAN
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O
2)
Untuk memasakkan buah-buahan
Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur
dengan O
2)
Untuk memasakkan buah-buahan
ALKUNA
(
C
NH
2N-2)
Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan.
Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom H.
Mereka sangat reaktif disebabkan oleh adanya, ikatan jenuh triple dan mudah mengalami reaksi adisi.
BENTUK MOLEKUL
Bentuk molekul linier
Hibridisasi sp
ATURAN PEMBERIAN
NAMA
• Rantai utama dipilih rantai karbon terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
• Atom-atom karbon pada rantai utama diberi nomor urut
sedemikian rupa, sehingga atom karbon yang berikatan rangkap mendapat nomor urut yang kecil.
• Rantai utama diberi akhiran una
• Untuk menunjukkan letak ikatan rangkap nama rantai utama
didahului oleh nomor urut atom karbon yang berikatan rangkap.
• Senyawa karbon yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap,
SIFAT
FISIK
Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku
berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat
Alkuna sangat sukar larut dalam air tetapi larut di dalam pelarut
organik seperti karbontetraklorida.
Massa jenis alkuna sama seperti alkana dan alkena lebih dari
air.
Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin
bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi. Dikarenakan gaya tarik antar molekulnya yang semakin kuat
Keasaman alkuna lenih kuat dibandingkan dengan alkana dan
SIFAT KIMIA
Reaksi –Reaksi Alkuna:
Rx. Pembakaran
menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C)
Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)
Untuk penjenuhan alkuna dibutuhkan pereaksi 2x lipat dari alkena.
a. Reaksi Hidrogenasi: Alkuna + 2H2
c. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkuna + 2HX
(Hidrogen Halida)
Rx. Polimerisasi: (molekul kecil
KEGUNAAN
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal
sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit
yang direaksikan dengan air:
CaC
2+ 2H
2O → Ca(OH)
2+ C
2H
2digunakan sebagai bahan bakar las.
untuk penerangan
GUGUS
HIDROKSIL
ALKOHOL
4/17/18
STRUKTUR ALKOHOL
Alkohol merupakan nama kelompok senyawa karbon yang
memiliki :
gugus fungsi hidroksil : - OH
rumus umum
: R - OH
rumus molekulnya : CnH2n+2O
• Titik didih alkohol titik didh alkohol primer > alkohol sekunder > tersier.
• Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya. Titik didih alkohol lebih tinggi dari alkana yang berat molekulnya hampir sama karena
terbentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekul alkohol. Pada alkana tidak terbentuk ikatan hidrogen antar sesama molekul.
•
Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai
Sifat Kimia Alkohol
a. Oksidasi alkohol primer
b. Oksidasi alkohol sekunder
c. Oksidasi alkohol tersier
e. Reaksi dengan asam halida
f. Esterifikasi
Pembuatan alkohol
a. Mereaksikan alkil halida dengan basa
b. Reduksi aldehida
d. Hidrolisis ester
e. Reduksi keton dengan hidrogen
KEGUNAAN
o Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai reaktan untuk membuat ester.
o Metanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative (pengganti minyak bumi).
o Sebagian besar metanol diubah menjadi formaldehida (metanal) yang merupakan bahan untuk
membuat plastik (polimer).
o Etanol digunakan untuk membunuh kuman.
Sebagai bahan dasar sintesis senyawa organik Sebagai pelarut
Sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik misalnya lauril alkohol. Sebagai bahan pembersih kaca
Untuk hewan-hewan koleksi yang berukuran kecil alkohol dapat dijadikan sebagai
pengawet.
GUGUS
KARBONIL
ALDEHID
KETON
ETER
ALDEHID
KETON
ETER
4/17/18
GUGUS FUNGSI KARBONIL
Gugus karbonil pada aldehid menunjukkan
gugus yang bersifat polar. Hal ini disebabkan
oleh atom oksigen dan karbon mempunyai
perbedaan keelektronegatifan cukup besar.
Kepolaran gugus karbonil ditunjukkan oleh sifat
fisika aldehid, seperti titik didih lebih tinggi (50–
80°C)
dibandingkan
senyawa
hidrokarbon
Aldehida merupakan senyawa organik yang
mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus
R-CHO, dimana :
R : Alkil
-CHO : Gugus fungsi aldehida
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CHO
sebesar 120 derajat dan panjang ikatan
rangkap C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh struktur :
TATANAMA ALDEHID
IUPAC
•
Pemberian nama aldehida dilakukan dengan
mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –al.
•
Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah
atom karbon paling panjang yang terdapat
gugus karbonil.
•
Tentukan substituen yang terikat pada rantai
•
Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karbonil.
•
Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus
disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama
substituen.
•
Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam
SIFAT FISIK
ALDEHID
Aldehid (yang memiliki gaya tarik dipol-dipol dan gaya
tarik dispersi) memiliki titik didih yang lebih tinggi dari
alkana berukuran sebanding yang hanya memiliki gaya
dispersi.
Akan tetapi, titik didih aldehid lebih rendah dari titik
didih alkohol. Pada alkohol, terdapat ikatan hidrogen
ditambah dengan dua jenis gaya-tarik antar molekul
lainnya (gaya-tarik dipol-dipol dan gaya-tarik dispersi).
Tipe
molekul Titik didih
Aldehid dan keton yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi kelarutannya berkurang seiring dengan pertambahan panjang rantai. keduanya bisa berikatan hidrogen dengan molekul air. Salah satu dari atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dalam sebuah molekul air bisa tertarik dengan baik ke salah satu pasangan elektron bebas pada atom oksigen dari sebuah aldehid atau keton untuk membentuk sebuah ikatan hidrogen.Tentunya juga terdapat gaya dispersi dan gaya tarik dipol-dipol antara aldehid atau keton dengan molekul air.
SIFAT KIMIA ALDEHIDA
Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat
Oksidasi oleh larutan Fehling
PEMBUATAN ALDEHID
•Oksidasi Alkohol Primer
•Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam
natrium format.
Natrium karboksilat + Asam format alkanal + asam
karbonat
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
KEGUNAAN ALDEHIDA
Formaldehida (metanal) digunakan sebagai
pembunuh kuman dan mengawetkan.
Formaldehida
digunakan
untuk
membuat
plastik termoset (plastic tahan panas).
Paraldehida digunakan sebagai akselerator
vulkanisasi karet
Larutan formaldehida 37% dalam air (formalin)
untuk mengawetkan specimen biologi dalam
laboratorium
/
museum,
karena
dapat
membunuh germs (desinfektan)
Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk
STRUKTUR KETON
Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus R-CO-R’, dimana:
R : Alkil
-CO- : gugus fungsi keton (karbonil) Contoh :
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CO- sebesar 120 derajat dan panjang ikatan rangkap C=O 0,121 nm.
TATANAMA KETON
IUPAC
Pemberian nama keton dilakukan dengan
mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –on.
Tentukan rantai utama (rantai dengan
jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karbonil
Tentukan substituen yang terdapat dalam
Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat
gugus karbonil (-CO-) dengan nomor atom C paling rendah.
Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan
harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam
TRIVIAL
Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus
karbonil (-CO-).
Tambahkan akhiran “keton” setelah nama-nama subtituen.
SIFAT FISIK KETON
1. Titik didih dan titik leleh aldehid dan keton mempunyai titik didih
dan titik lebur yang lebih rendah dari alkohol bersesuaian. Hal ini disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen
2. Kelarutan aldehid dan keton dengan MR rendah sama dengan alkohol
karena aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul hidrogen dari air.
SIFAT KIMIA KETON
1.
Ikatan : Keton tidak mempunyai ikatan hidrogen namun dapat
membentuknya dengan air. Keton memiliki ikatan van der waals
(dispersi) dan dipol dipol
2.
Kepolaran : keduanya polar
PEMBUATAN KETON
a. Oksidasi alkohol sekunder
b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga
panas.
Kegunaan Keton
Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat
parfum.
Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut
ETER
Eter
adalah suatu senyawa organik yang
mengandung gugus R—O—R’, dengan R dapat
berupa alkil maupun aril.
Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter
simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’
maka
dinamakan
eter
asimitrik
(eter
TATA NAMA
IUPAC
a) Nama sistematik eter adalah alkoksi
alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai
alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.
Contoh :
b) Tentukan nomor terikatnya gugus
alkoksi.
c) Gugus alkoksi merupakan salah satu
substituen , sehingga penulisan namanya
harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama
nomor substituen.
Contoh :
d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu
diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan
dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad.
TRIVIAL
a) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen)
yang mengikat gugus eter (-O-).
Contoh :
b
) Tambahkan akhiran “eter” setelah
nama-nama subtituen.
Contoh :
Rumus Struktur Eter Nama Trivial Nama IUPAC
CH3 O CH3⎯ ⎯ Dimetil eter Metoksi metana
CH3 O CH2 CH3⎯ ⎯ ⎯ Etil metil eter Metoksi etana
CH3 CH2 O CH2 CH3⎯ ⎯ ⎯ ⎯ Dietil eter Etoksi etena
Isopentil etil eter 2-etoksi pentana
SIFAT FISIK DAN KIMIA
•
Sifat Fisik
Eter adalah cairan tidak berwarna yang
mudah menguap dengan bau yang khas.
Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam
pelarut nonpolar.
Eter mudah terbakar dengan nyala bening
yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
Eter dapat melarutkan lemak, minyak,
Kedua alkil pada eter yang terikat pada
oksigen tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen sehingga eter mempunyai titik
didih yang lebih kecil dibanding alkohol
dengan massa molekul relatif yang
sama.
Eter tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen antara molekul-molekulnya
karena tidak ada hidrogen yang terikat
pada oksigen, tetapi jika dicampur
dengan air, eter dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena
itu eter sedikit larut dalam air.
•
Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
Contoh :
b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan
suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
ISOMER FUNGSIONAL
Alkohol dan eter memiliki rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Jadi, dapat dikatakan bahwa alkohol dan eter berisomeri struktur satu sama lain. Di samping isomer struktur, eter dan alkohol juga memiliki gugus fungsional berbeda. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa eter berisomeri fungsional dengan alkohol. Isomer fungsional adalah rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda.
Rumus molekul Alkohol Eter
Nama Rumus struktur Nama Rumus struktur
C2H6O etanol CH3CH2OH dimetil eter CH3–O–CH3 C3H8O propanol CH3CH2CH2OH etil metil eter CH3CH2OCH3
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan
campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh :
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan
alkohol.
Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen.
Substitusi terjadi pada atom Hα.
REAKSI-REAKSI ETER
•
Reaksi Oksidasi Eter
Dengan campuran (K2Cr2O7 + H2SO4), eter
mengalami oksidasi dengan hasil seperti pada oksidasi
alkohol asalnya. Sebagai contoh, dietil eter (yang
dibuat dari etanol) bila direaksikan dengan (K2Cr2O7
+ H2SO4) menghasilkan asetaldehida.
C2H5-O-C2H5 → 2 CH3CHO
•
Reaksi Eter dengan Asam
Dengan HI Dingin
Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol
dan alkil iodida. Contoh:
Dengan H2SO4 Dingin
Dengan asam sulfat pekat dingin, eter dapat larut. Pemanasan larutan eter dalam asam sulfat pekat mengakibatkan terbentuknya alkohol dan alkil hidrogensulfat. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2SO4 → C2H5OH + C2H5HSO4
• Reaksi Hidrolisis Eter
Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam (umumnya H2SO4) terjadilah hidrolisis yang memberikan hasil alkohol. Contoh:
C2H5-O-C2H5 + H2O → 2 C2H5OH
• Reaksi Eter dengan Halogen
Halogen (klor atau brom) dapat mensubstitusi atom H yang terikat pada atom C alfa (atom C yang berikatan dengan atom O) dalam suatu eter.
PEMBUATAN ETER
•
Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida
dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam
natrium halida.
Contoh :
•
Mereaksikan alkil halida dengan perak (I) oksida
Alkil halida bereaksi dengan perak (I) oksida menghasilkan
eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.
•
Dehidrasi alkohol primer
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan
asam sulfat dan katalis alumina.
SIFAT, KEGUNAAN DAN DAMPAK
a. Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut
dalam air
4) Mudah terbakar
5) Pada umumnya bersifat racun
6) Bersifat anastetik (membius)
7) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H
Br)
b. Kegunaan
1) Eter digunakan sebagai pelarut.
2) Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
3) Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk
menaikkan angka
oktan bensin.
c. Dampak
GUGUS
KARBOKSIL
GUGUS
KARBOKSIL
ASAM KARBOKSILAT
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT
ESTER
ASIL HALIDA
ANHIDRIDA ASAM
AMIDA
ASAM KARBOKSILAT
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT
ESTER
ASIL HALIDA
ANHIDRIDA ASAM
AMIDA
4/17/18
ASAM
KARBOKSILAT
ASAM
KARBOKSILAT
Gugus karboksil (-COOH) merupakan gabungan dari gugus
karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Rumus umum asam karboksilat :
Jika suatu atom oksigen berikatan ganda dengan sebuah atom
karbon yang juga terikat dengan gugus karboksil disebut gugus karboksil (–COOH)
Asam karboksilat merupakan senyawa polar dan membentuk
ikatan hidrogen satu sama lain.
Gugus karboksil (-COOH) merupakan gabungan dari gugus
karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Rumus umum asam karboksilat :
Jika suatu atom oksigen berikatan ganda dengan sebuah atom
karbon yang juga terikat dengan gugus karboksil disebut gugus karboksil (–COOH)
Asam karboksilat merupakan senyawa polar dan membentuk
ikatan hidrogen satu sama lain.
4/17/18
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –
COOH- sebesar 120 derajat
Panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh :
Bentuk molekul : Planar
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –
COOH- sebesar 120 derajat
Panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh :
Bentuk molekul : Planar
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 86
A.
Menurut IUPAC
1. Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –oat.
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung gugus karboksil).
3. Tentukan substituen yang terikat rantai utama.
4. Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.
Menurut IUPAC
1. Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan
mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –oat.
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon
paling panjang yang mengandung gugus karboksil).
3. Tentukan substituen yang terikat rantai utama.
4. Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.
5. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
6. Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
7. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
5. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan
harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama nama substituen.
6. Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
7. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam
penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
B. TATA NAMA ASAM KARBOKSILAT
Menurut Trivial (Nama Umum)
Tak bercabang
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :
Bercabang
1. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
terdapat gugus karboksil). Contoh :
Menurut Trivial (Nama Umum)
Tak bercabang
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :
Bercabang
1. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
2. Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
Contoh:
3. Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
4. Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang
mengikat gugus karboksil dengan huruf α, β, γ.
Contoh :
2. Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
Contoh:
3. Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
4. Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang
mengikat gugus karboksil dengan huruf α, β, γ.
Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 90
Sifat Fisik Asam karboksilat
Wujud
Suku-suku rendah berupa zat cair, sedangkan suku-suku yang lebih tinggi berupa zat padat.
Kelarutan dalam air
Suku-suku rendah (C1–C4) mudah larut dalam air, namun makin banyak atom C dalam molekul kelarutan makin berkurang, dan senyawa yang berwujud padat tidak dapat larut. Atom C5-C9 berbentuk cairan kental dan asam alkanoat suku tinggi C10 berbentuk padatan.
Sifat Fisik Asam karboksilat Wujud
Suku-suku rendah berupa zat cair, sedangkan suku-suku yang lebih tinggi berupa zat padat.
Kelarutan dalam air
Suku-suku rendah (C1–C4) mudah larut dalam air, namun makin banyak atom C dalam molekul kelarutan makin berkurang, dan senyawa yang berwujud padat tidak dapat larut. Atom C5-C9 berbentuk cairan kental dan asam alkanoat suku tinggi C10 berbentuk padatan.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 91
Titik didih dan lelehnya tinggi, karena antara
molekulnya terdapat ikatan Hidrogen.
Merupakan asam lemah. Makin panjang rantai C
makin lemah asamnya. Contoh :
HCOOH Ka = 1,0 × 10-4
molekulnya terdapat ikatan Hidrogen.
Merupakan asam lemah. Makin panjang rantai C
makin lemah asamnya. Contoh :
HCOOH Ka = 1,0 × 10-4
Pendidikan Kimia Reguler 2013 92
Sifat Kimia Asam Karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
Sifat Kimia Asam Karboksilat
Reaksi dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 94
Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas
belerang dioksida.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan. Contoh :
Reaksi dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas
belerang dioksida.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan. Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 95
Dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air. Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida. Contoh :
Dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air. Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida. Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 96
Sifat Keasaman Asam Karboksilat
Asam karboksilat mengurai di dalam air, menghasilkan anion karboksilat dan ion hidronium.
Tetapan rumus keasaman Ka dirumuskan sebgai :
Sifat Keasaman Asam Karboksilat
Asam karboksilat mengurai di dalam air, menghasilkan anion karboksilat dan ion hidronium.
Tetapan rumus keasaman Ka dirumuskan sebgai :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 97
Pengukuran kekuatan asam
Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion
karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah
besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya.
Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; dalam
larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.
Konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air. Harga Ka yang lebih besar
berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan H+ lebih
besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat megatif dari
pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu
makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.
Pengukuran kekuatan asam
Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion
karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi daslam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; dalam
larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.
Konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air. Harga Ka yang lebih besar
berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2- dan H+ lebih
besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat megatif dari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 98
Resonansi dan kekuatan asam
Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi
stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam
karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.
Resonansi dan kekuatan asam
Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 99
Efek induksi dan kekuatan asam
Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif ion karboksilat
menstabilkan anion, relative terhadap asamnya. Penambahan kestabilan dari anion menyebabkan bertambahnya keasaman dari suatu asam.
Penarikan elektron ini menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari
muatan negatif, jadi menstabilkan anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam khloroasetat lebih kuat dari asam asetat.
Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif, lebih kuat
asamnya. Asam dikloroasetat mengandung dua atom khlor yang menarik elektron dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam khlorasetat. Asam trikhloroasetat mempunyai tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam dikhloroasetat.
Efek induksi dan kekuatan asam
Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif ion karboksilat menstabilkan anion, relative terhadap asamnya. Penambahan kestabilan dari anion menyebabkan bertambahnya keasaman dari suatu asam.
Penarikan elektron ini menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif, jadi menstabilkan anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam khloroasetat lebih kuat dari asam asetat.
Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif, lebih kuat asamnya. Asam dikloroasetat mengandung dua atom khlor yang menarik elektron dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam khlorasetat. Asam trikhloroasetat mempunyai tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam dikhloroasetat.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 100
Garam dari asam karboksilat
Air salah satu basa telalu lmah untuk menghilangkan
proton dalam jumlah besardari kebanyakan asam
karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam karboksilat memmbentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam basa.
Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam
organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam natrium dari asam
karboksilat ranatai hidrokarbon panjang disebut sabun.
Dengan mereaksikan asam karboksilat dengan asam kuat
maka akan mengubah garam kembali menjadi asam karboksilat.
Garam dari asam karboksilat
Air salah satu basa telalu lmah untuk menghilangkan
proton dalam jumlah besardari kebanyakan asam
karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam karboksilat memmbentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam basa.
Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam
organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam natrium dari asam
karboksilat ranatai hidrokarbon panjang disebut sabun.
Dengan mereaksikan asam karboksilat dengan asam kuat
maka akan mengubah garam kembali menjadi asam karboksilat.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 101
Perbandingan Sifat Keasaman antara Asam Karboksilat dan
Alkohol
Asam karboksilat bersifat sangat asam dibandingkan alcohol, padahal
kedua golongan senyawa itu mengion dengan H+ dari gugus hidroksil.
Satu-satunya perbedaan pada strukturnya ialah penggantian gugus
CH2 (pada etanol) oleh gugus karbonil. Namun, kita lihat bahwa atom
karbonil membawa muatan positif yang cukup besar. Muatan ini membuatnya jauh lebih mudah untuk menempatkan muatan negative pada atom oksigen disebelahnya, yang memang beginilah yang terjadi jika kita mengionkan proton dari gugus hidroksil.
Perbandingan Sifat Keasaman antara Asam Karboksilat dan
Alkohol
Asam karboksilat bersifat sangat asam dibandingkan alcohol, padahal
kedua golongan senyawa itu mengion dengan H+ dari gugus hidroksil.
Satu-satunya perbedaan pada strukturnya ialah penggantian gugus
CH2 (pada etanol) oleh gugus karbonil. Namun, kita lihat bahwa atom
karbonil membawa muatan positif yang cukup besar. Muatan ini membuatnya jauh lebih mudah untuk menempatkan muatan negative pada atom oksigen disebelahnya, yang memang beginilah yang terjadi jika kita mengionkan proton dari gugus hidroksil.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 102
Pada ion etoksida, muatan negative didelokalisasi pada satu atom
oksigen.Sebaliknya, pada ion asetat, muatan negative dapat
didelokalisasi melalui resonansi.
Muatan negative disebar sama rata pada dua oksigen, sehingga setiap
oksigen pada ion karboksilat membawa hanya setengah muatan negative. Dibandingkan ion etoksida, ion asetat distabilkan oleh resonansi, dan stabilisasi ini membantu mendorong kesetimbangan jauh ke kanan pada persamaan (2) dibandingkan pada persamaan (1). Akibatnya, lebih banyak H+ yang dibentuk dari asam asetat dibandingkan dari etanol.
Pada ion etoksida, muatan negative didelokalisasi pada satu atom oksigen.Sebaliknya, pada ion asetat, muatan negative dapat didelokalisasi melalui resonansi.
Muatan negative disebar sama rata pada dua oksigen, sehingga setiap
oksigen pada ion karboksilat membawa hanya setengah muatan negative. Dibandingkan ion etoksida, ion asetat distabilkan oleh resonansi, dan stabilisasi ini membantu mendorong kesetimbangan jauh ke kanan pada persamaan (2) dibandingkan pada persamaan (1). Akibatnya, lebih banyak H+ yang dibentuk dari asam asetat dibandingkan dari etanol.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 103
Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
pereaksi Grignard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat. Contoh :
Oksidasi alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
pereaksi Grignard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat. Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 104
Oksidasi alkil benzena
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
Hidrolisis senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.
Contoh :
Oksidasi alkil benzena
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
Hidrolisis senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.
Contoh :
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 105
Asam Formiat : Untuk mengumpulkan lateks, penyamakan
kulit, dan pada proses pencelupan tekstil.
Asam Asetat : Digunakan sebagai cuka makanan. Asam Sitrat : Untuk pengawet buah dalam kaleng. Asam Stearat : Untuk pembuatan lilin.
Asam Laktat pada susu Asam Tartrat pada anggur Asam Valerat pada mentega
Asam Glutamat pada kecap : Untuk penyedap masakan. Asam Formiat : Untuk mengumpulkan lateks, penyamakan
kulit, dan pada proses pencelupan tekstil.
Asam Asetat : Digunakan sebagai cuka makanan. Asam Sitrat : Untuk pengawet buah dalam kaleng. Asam Stearat : Untuk pembuatan lilin.
Asam Laktat pada susu Asam Tartrat pada anggur Asam Valerat pada mentega
Asam Glutamat pada kecap : Untuk penyedap masakan.
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 106
ESTER ATAU ALKIL
ALKANOAT
Ester adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
Rumus umum : CnH2nO2.
Ester merupakan salah satu senyawa yang istimewa
karena dapat ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak.
Ester adalah senyawa yang dapat dianggap turunan dari
asam karboksilat dengan mengganti ion hidrogen pada gugus hidroksil oleh radikal hidrokarbon.
Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus
karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
Ester adalah senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi
Rumus umum : CnH2nO2.
Ester merupakan salah satu senyawa yang istimewa
karena dapat ditemukan baik di buah-buahan, lilin, dan lemak.
Ester adalah senyawa yang dapat dianggap turunan dari
asam karboksilat dengan mengganti ion hidrogen pada gugus hidroksil oleh radikal hidrokarbon.
Ester diberi nama alkil alkanoat, dimana alkil adalah gugus
karbon yang terikat pada atom O (gugus R’) dan alkanoat adalah gugus R-COO-.
TURUNAN ASAM KARBOKSILAT
TATA NAMA ESTER
Nama suatu ester terdiri dari dua kata. Kata
pertama ialah nama gugus alkil yang terikat pada
oksigen ester. Kata kedua berasal dari nama asam
karboksilatnya dengan membuang kata asam.
Penamaan diawali dengan penetapan rantai utama
yaitu rantai terpanjang yang mengikat gugus
karboksilat, dimana atom C pengikat gugus
karboksilat juga mengikat atom oksigen.
Memberikan nomor pada rantai alkil, dimulai dari C
yang mengikat gugus karboksil.
Penamaan diakhiri dengan menyebutkan nomor
SIFAT FISIS ESTER
Lebih polar dari eter tapi kurang polar
dibandingkan alkohol
Semakin panjang rantainya, ester semakin
tidak larut dalam air
Dalam ikatan hidrogen, ester berperan
sebagai akseptor hidrogen, tapi tidak dapat
berperan sebagai donor hidrogen
Lebih volatil dibandingkan asam karboksilat
SIFAT KIMIA
Dapat mengalami hidrolisis
Dapat mengalami reaksi penyabunan
Ester sedikit larut dalam air.
Ester berbau harum dan banyak terdapat
pada buah-buahan dan bunga.
Ester lebih mudah menguap dibandingkan
dengan asam atau alkohol pembentuknya
Ester dapat terhidrolisis membentuk alkohol
PEMBUATAN ESTER (REAKSI
ESTERIFIKASI)
Pembuatan Ester
Ester merupakan senyawa hasil reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol. Reaksi pembentukan ester disebut reaksi esterifikasi.
Reaksi-reaksi ester:
Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis ini merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi /
pembentukan ester. Adapun reaksinya dapat ditulis sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
Saponifikasi / penyabunan
BERDASARKAN JENIS ASAM DAN ALKOHOL
PENYUSUN, ESTER DAPAT DIKELOMPOKKAN
DALAM 3 GOLONGAN
Ester buah-buahan
Ester dari asam karboksilat suku rendah dengan alkohol suku rendah akan membentuk ester dengan 10 atau kurang atom C. Ester ini pada suhu kamar akan berbentuk zat cair yang mudah menguap dan memiliki aroma khas yang harum. Karena banyak ditemukan di buah-buahan atau bunga, ester jenis ini disebut sebagai ester buah-buahan.
Lilin
Lilin atau wax adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang juga. Namun perlu diperhatikan bahwa lilin yang dimaksud di sini bukan lilin yang sering dipakai ketika mati lampu ya, karena lilin tersebut termasuk golongan hidrokarbon parafin, bukan ester.
Lemak dan minyak
ASIL
HALIDA
ASIL
HALIDA
4/17/18
Pendidikan Kimia Reguler 2013 113
Asil halida adalah turunan asam karboksilat yang paling
reaktif.
Reaktivitas turunan asam karboksilat ditentukan oleh
kebasaan gugus perginya.
Basa yang lemah bersifat lebih elektronegatif, selain itu
kecil kemungkinannya menyumbangkan elektronnya pada karbon karbonil levat efek resonansi.
Ion halida adalah basa sangat lemah karena asam
konjugasinya adalah asam kuat. Oleh karena itu, asil halida lebih reaktif dibandingkan turunan asam karboksilat lainnya.
Asil halida adalah turunan asam karboksilat yang paling
reaktif.
Reaktivitas turunan asam karboksilat ditentukan oleh
kebasaan gugus perginya.
Basa yang lemah bersifat lebih elektronegatif, selain itu
kecil kemungkinannya menyumbangkan elektronnya pada karbon karbonil levat efek resonansi.
Ion halida adalah basa sangat lemah karena asam
Tata nama
Asil halide diberi nama dengan
menyebutkan gugus asilnya, dan
kemudian halidanya.
Pembuatan asil halida
Asil klorida dapat disintesis dengan
mereaksikan asam karboksilat dengan
tionil klorida (SOCl2)
Asil halida dapat diubah menjadi
turunan asam karboksilat lainnya lewat
reaksi substitusi nukleofilik asil.
4/17/18
2.Tata Nama Asil Klorida
Penamaan senyawa asil klorida diturunkan
dari nama asam karboksilat di mana gugus
aslinya berasal dari akhiran -etat pada asam
karboksilat diganti dengan akhiran -il pada
klorida. Hal ini berlaku bagi unsur halida
lainnya.
4/17/18
4.Kegunaan Asil Halida
Sebuah molekul dapat memiliki lebih dari satu gugus asil halida. Adipoil
klorida digunakan dalam polimerisasi pada senyawa di-amino organik untuk membentuk poliamida seperti nilon atau polimerisasi dengan senyawa organik tertentu untuk membentuk poliester.
Dalam kimia, istilah asil halida atau asam halida adalah suatu
senyawa yang diturunkan dari sebuah asam karboksilat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus halida.
Jika asam tersebut adalah asam karboksilat, senyawa tersebut
mengandung gugus fungsional -COX, yang terdiri dari gugus karbonil terikat pada atom halogen seperti pada klorin. Rumus umum untuk sebuah asil halida dapat dituliskan dengan RCOX, di mana R dapat sebuah gugusalkil, CO adalah gugus karbonil, dan X menunjukkan atom halogen.
4/17/18
ANHIDRIDA ASAM
KARBOKSILAT
Asam
anhidrida
mempunyai
dua
molekul asam karboksilat di mana
sebuah molekul airnya dihilangkan.
(
Anhidrida
berarti ”suatu senyawa tanpa
air”). Misalnya dua molekul asam
etanoat
dan
menghilangkan
satu
molekul air maka didapat anhidrida
etanoat (nama lama: anhidrida asetat).
4/17/18
Tata Nama Anhidrida
Pemberian nama untuk anhidrida asam
cukup mengambil nama asam induk,
dan mengganti kata "asam" dengan
"anhidrida". "Anhidrida" berarti "tanpa
air".
Dengan demikian, asam etanoat akan
menjadi
anhidrida
etanoat;
asam
propanoat menjadi anhidrida propanoat,
dan seterusnya. Untuk anhidrida asam
yang
tidak
simetri
penamaanya
dilakukan secara alfabetik.
4/17/18
Pembuatan Anhidrida
Salah satu pengeculian, anhidrida asam tidak
dapat
dibentuk
langsung
dari
asam
karboksilat induknya, tapi harus dibuat dari
derivat asam karboksilat yang lebih reaktif.
Ada dua cara pembuatan anhidrida, yang
pertama menggunakan klorida asam dan
suatu karboksilat. Yang kedua dengan
mengolah asam karboksilat dan anhidrida
asam asetat, reaksinya reversibel.Letak
kesetimbangan dapat di geser ke kanan
dengan menyuling asam asetat segera
setelah asam ini terbentuk.
4/17/18
Reaksi Anhidrida
Anhidrida asam tidak bereaksi dengan natrium klorida
atau natrium bromida hal ini karena ion halida
merupakan basa yang lebih lemah dari pada ion
karboksilat.
Karena dengan adanya ion halida sebagai basa yang
lebih lemah, akan mengusir substituen dari
intermediate tetrahedral.
Anhidrida asam bereaksi dengan alkohol membentuk
ester dan suatu asam karboksilat, dengan air
membentuk dua karboksilat yang sama dan dengan
amina membentuk suatu amida dan ion karboksiat.
4/17/18
SIFAT-SIFAT FISIK ANHIDRIDA ASAM
Untuk menjelaskan sifat-sifat anhidrida
asam, dapat diambil contoh anhidrida
etanoat
sebagai
anhidrida
asam
sederhana.
Anhidrida etanoat merupakan cairan
yang tidak berwarna dengan bau yang
sangat mirip dengan asam cuka (asam
etanoat).
Bau
ini
timbul
karena
anhidrida etanoat bereaksi dengan uap
air di udara (dan kelembaban dalam
hidung) menghasilkan asam etanoat
kembali.
4/17/18
KELARUTAN DALAM AIR
Anhidrida etanoat tidak bisa dikatakan
larut dalam air karena dia bereaksi
dengan air menghasilkan asam etanoat.
Tidak ada larutan cair dari anhidrida
etanoat yang terbentuk
4/17/18
TITIK DIDIH
Anhidrida etanoat mendidih pada suhu
140°C. Titik didih cukup tinggi karena
memiliki molekul polar yang cukup besar
sehingga memiliki gaya dispersi van der
Waals sekaligus gaya tarik dipol-dipol. Akan
tetapi, anhidrida etanoat tidak membentuk
ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa titik
didihnya tidak sama tingginya dengan titik
didih asam karboksilat yang berukuran
sama. Sebagai contoh, asam pentanoat
(asam yang paling mirip besarnya dengan
anhidrida etanoat) mendidih pada suhu
186°C.
4/17/18