PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MIKROEKONOMI
DOSEN PEMBIMBING
Fathur Rohman, SE.Sy. MM.
DISUSUN OLEH
Rizki Amelia Nurafni Diah Nur Isnaini Dinda Afriani Ode Diana Desi Zulkarnain
Hanifa Andini Shinta Hertina Yoni Qurrota A'yun
Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidiin
Fakultas Ekonomi Syariah
PERMINTAAN
1. PENGERTIAN PERMINTAAN
Pengertian Permintaan menurut para ahli: - Menurut Gilarso (2007)
Dalam ilmu ekonomi istilah permintaan (demand) mempunyai arti tertentu, yaitu selalu menunjuk pada suatu hubungan tertentu antara jumlah suatu barang yang akan dibeli orang dan harga barang tersebut. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (ceteris paribus).
- Menurut Sadono Sukirno (2005)
Teori permintaan adalah teori yang menerangkan tentang ciri-ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan.
- Menurut Adiwarman A. Karim (2007)
Permintaan barang yaitu bahwa factor harga dari komoditas merupakan variable dependen yang akan menentukan beberapa jumlah komoditas yang bersangkutan diminta oleh konsumen.
Jadi, permintaan adalah sesuatu yang lebih menjelaskan tentang jumlah permintaan barang atau jasa yang akan dibeli sesuai dengan harga dan waktu yang sesuai dan telah disepakati bersama.
Berdasarkan jumlah konsumennya, permintaan dibedakan atas dua macam:
2. PERMINTAAN INDIVIDU
3. PERMINTAAN PASAR
Permintaan pasar adalah hasil penjumlahan dari permintaan-permintaan individu terhadap barang atau jasa tertentu. Misalnya Anda menginginkan sebuah sepatu dan teman Anda juga membutuhkan sebuah sepatu maka penjumlahan permintaan Anda dengan teman Anda adalah permintaan pasar.
4. HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan adalah sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga barang atau jasa dengan kuantitas barang atau jasa yang diminta, dengan asumsi faktor-faktor yang lain tetap.
Dari kurva permintaan di samping, dapat diketahui bahwa makin tinggi harga barang maka semakin sedikit jumlah unit barang yang diminta.
harga naik, maka kuantitas barang yang diminta akan turun, dan jika harga turun maka kuantitas barang yang diminta akan naik dengan syarat harga barang lain tetap (ceteris paribus).
PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan dibuat dengan
mengasumsikan hal lain selain harga barang seperti misalnya pendapatan, ekspektasi dan selera tidak berubah atau tetap, hal tersebut dinamakan ceteris paribus. Jika dalam asumsi hal lain tersebut berubah, itu berarti akan terjadi perubahan permintaan
konsumen yang artinya juga kurva permintaan akan bergeser baik dari kiri bawah ke kanan atas maupun sebaliknya. Perhatikan kurva permintaan berikut ini.
Jika dilihat pada kurva di atas, pada awalnya kurva permintaan pada garis lengkung DD atau pada harga P1 dan kuantitas Q. Namun pada saat tingkat pendapatan seseorang naik, kurva permintaan yang tadinya pada garis lengkung DD akan bergeser menjadi D2D2, meskipun harga tetap pada titik P1 tetapi kuantitas barang yang diminta naik menjadi Q2. Pergeseran garis lengkung DD yang bergeser menjadi D2D2 inilah yang dinamakan dengan
pertambahan permintaan, sedangkan perubahan Q menjadi Q2 dinamakan dengan pertambahan permintaan jumlah barang.
6. FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa bila harga naik maka jumlah permintaan turun, dan bila harga turun maka jumlah permintaan naik.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah negatif atau berbanding terbalik. Bentuk umum fungsi permintaan adalah:
Keterangan:
Q : jumlah barang yang diminta P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya) Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah: a. nilai a harus positif (+)
b. nilai b harus negatif (–)
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Contoh:
Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan dan gambarkan kurvanya!
Jadi, fungsi permintaannya adalah Q = 50 – ½ P
Untuk menggambar grafik fungsi permintaan,caranya dengan menentukan titik potong terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka 0 = 50 – ½ P
½ P = 50 P = 100
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka Q = 50 – ½ (0)
Q = 50 c. grafiknya
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
1) Harga Barang Itu Sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah. Begitu juga sebaliknya. Hal ini membawa kita ke hukum permintaan, yang menyatakan ”Bila harga suatu barang naik,ceteris paribus, maka jumlah barang itu yang diminta akan
2) Harga Barang Lain yang Terkait
Harga barang lain juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang tetapi kedua macam barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap). Misalnya, barang substitusi dari daging ayam adalah daging sapi, ikan atau tempe. Suatu barang menjadi substitusi barang lain bila terpenuhi paling tidak salah satu syarat dari dua syarat: memiliki fungsi yang sama dan atau kandungan yang sama. Dalam hal ini, bila harga substitusi daging sapi (misalnya daging ayam) meningkat, harga relatif daging sapi menjadi lebih murah, sehingga permintaan daging sapi meningkat. Sedangkan kalau harga komplemen daging sapi (misalnya beras) turun, permintaan terhadap beras meningkat, sehingga permintaan daging sapi mungkin meningkat pula. Contoh lain dua macam barang yang mempunyai hubungan komplementer adalah BBM dan mobil. Bila dua macam barang tidak mempunyai hubungan dekat
(keterkaitan), maka perubahan harga satu barang tidak memengaruhi permintaan barang satunya lagi. Bila harga pensil naik, misalnya, tidak ada pengaruhnya terhadap permintaan daging sapi, karena antara pensil dan daging sapi tidak berkorelasi, baik sebagai barang substitusi maupun barang komplemen.
3) Tingkat Pendapatan Per Kapita
Tingkat pendapatan per kapita dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat. 4) Selera atau Kebiasaan
Selera atau kebiasaan juga dapat memengaruhi permintaan suatu barang. Beras misalnya. Walaupun harganya sama, permintaan beras per tahun di provinsi Maluku lebih rendah dibanding dengan di Sumatra Utara. Mengapa? Karena orang-orang Maluku lebih menyukai sagu (sejak kecil mereka makan sagu). Sebaliknya di Sumatra Utara, selain lebih menyukai beras, ada kebiasaan (adat) yang mem-butuhkan beras, terutama di kalangan masyarakat Batak, pada saat acara pernikahan.
5) Jumlah Penduduk
6) Perkiraan Harga di Masa Mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.
7) Distribusi Pendapatan
Tingkat pendapatan per kapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Artinya sebagian kecil kelompok masyarakat menguasai begitu
besar ”kue” perekonomian. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8) Usaha-usaha Produsen Meningkatkan Penjualan
Dalam perekonomian yang modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam memengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat untuk mengenal suatu barang baru atau menimbulkan permintaan terhadap barang tersebut. Di samping itu, untuk barang-barang yang sudah lama, pengiklanan akan mengingatkan orang tentang adanya barang tersebut dan menarik minat untuk membeli. Usaha-usaha promosi penjualan lainnya, seperti pemberian hadiah kepada pembeli apabila membeli suatu barang atau iklan pemberian potongan harga, sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak daripada biasanya.
8. ANALISIS PERMINTAAN
Permintaan ialah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan atau diminta dan mampu dibeli konsumen pada tingkat harga dan periode tertentu. Dalam pengertian permintaan setidaknya terkandung tiga unsur penting, yaitu jumlah barang atau jasa yang diminta (quantity
PENAWARAN
1. PENGERTIAN PENAWARAN
Pengertian Penawaran menurut para ahli: - Menurut Hanafie (2010)Dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual untuk
menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan antara harga per satuan dan jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum penawaran:ceteris paribus, produsen atau penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada pada harga yang rendah.
Jadi, penawaran adalah sesuatu yang lebih menjelaskan tentang ketersediaannya barang atau jasa yang bisa dijual pada harga dan waktu tertentu yang sesuai.
Berdasarkan jumlah konsumennya, penawaran dibedakan atas dua macam:
2. PERNAWARAN INDIVIDU
Penawaran perorangan / individu merupakan penawaran barang atau jasa yang dilakukan oleh seorang produsen atau penjual pada tingkat harga tertentu.
3. PENAWARAN PASAR
4. HUKUM PENAWARAN
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
5. KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran adalah sebuah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga barang atau jasa dengan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan, dengan asumsi faktor-faktor yang lain tetap.
Dari kurva di samping kita dapat
menyimpulkan bahwa ketika harga naik maka kuantitas barang yang ditawarkanpun akan naik begitupun sebaliknya tetapi dengan syarat ceteris paribus.
PERGESERAN KURVA PENAWARAN
produsen yang artinya juga kurva penawaran akan bergeser baik dari kiri bawah ke kanan atas maupun sebaliknya. Perhatikan kurva penawaran berikut ini.
Bisa dilihat di samping, awalnya kurva penawaran berada pada garis lengkung SS dengan harga P0 dan kuantitas Q0, jika diasumsikan harga produksi naik maka kurva penawaran akan bergeser menuju S2S2 dengan harga yang lebih tinggi dan kuantitas
barang yang ditawarkan menurun, dan jika diasumsikan harga produksi turun maka kurva penawaran akan bergeser menuju S1S1 dengan harga produksi yang lebih murah dan kuantitas barang yang ditawarkan mengalami peningkatan.
6. FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan jumlah barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran yang menyatakan bahwa,Bila harga barang naik, maka jumlah penawarannya bertambah dan bila harga barang turun, maka jumlah penawarannya berkurang.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan adalah positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran adalah
Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b. nilai b harus positif (+)
Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus menentukan fungsi permintaan, yaitu
Contoh:
Pada saat harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan jika harga Rp80,00 per unit, jumlah penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran dan gambarlah kurvanya!
Jadi, fungsi penawarannya adalah Q = -10 + ½ P
Untuk membuat grafik fungsi penawaran, caranya dengan menentukan titik potong terhadap sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka 0 = -10 + ½ P
-1/2 P = -10 P = 20
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka Q = -10 + ½ (0)
7. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
1) Harga Barang itu SendiriJika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini membawa kita ke hukum penawaran, yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang ter-sebut yang ditawarkan penjual. Hukum penawaran menyatakan "Semakin tinggi harga suatu barang, ceteris paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya".
2) Harga Barang lain yang Terkait
Barang-barang substitusi dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Misalkan,
dikarenakan kenaikan biaya produksi di luar negeri, atau kenaikan tarif impor, baju yang diimpor menjadi bertambah mahal harganya. Konsumen baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam negeri sehingga permintaan terhadap baju produksi dalam negeri meningkat. Kenaikan permintaan ini pada gilirannya akan mendorong para produsen dalam negeri untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju meningkat.
Secara umum dapat dikatakan bahwa apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, dapat kita nyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya.
3) Harga Faktor Produksi
Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, atau kenaikan tingkat bunga modal, akan me-nyebabkan perusahaan memprodulsi output-nya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini juga akan mengurangi laba perusahaan. Apabila tingkat laba suatu industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain, dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
4) Biaya Produksi
Kenaikan harga input sebenarnya juga menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan demikian, bila biaya produksi meningkat (apakah dikarenakan kenaikan harga faktor
5) Teknologi Produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang-barang, kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6) Jumlah Pedagang/Penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7) Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan memaksimum. kan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
Namun demikian, sering kita temui produsen yang mempunyai tujuan lain dalam berproduksi. Misalnya, ada perusahaan yang tidak mau menanggung risiko; mereka cenderung melakukan kegiatan produksi yang lebih "aman” meskipun hal itu menyebabkan tingkat keuntungannya menjadi lebih sedikit. Sedangkan BUMN, misalnya, lebih mementingkan mencapai tingkat produksi yang maksimum (agar tingkat kemakmuran masyarakat meningkat), dan bukan keuntungan yang maksimum. Dengan demikian penawaran suatu barang dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai produsen.
8) Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi penawaran suatu barang. Di Indonesia, beras merupakan makanan utama. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan impor beras dapat dikurangi.
8. ANALISIS PENAWARAN
Jumlah barang yang akan dijual oleh perodusen disebut sebagai kuantitas yang ditawarkan (quantity supplied) yang merupakan arus kontinu persatuan waktu. Biasanya jumlah yang ditawarkan bisa berbeda dengan jumlah yang terjual, bisa saja jumlah barang yang
ditawarkan lebih besar dari pada jumlah barang yang terjual.
9. KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Keseimbangan atau ekuilibrium pasar (en: market equilibrium) adalah suatu kondisi di mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Pada titik ini tidak ada kecenderungan perubahan harga (harga cenderung tetap). Apabila digambarkan ke dalam grafik, titik keseimbangan adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Harga pada titik potong ini disebut dengan harga keseimbangan dan jumlah barang pada titik potong ini disebut dengan jumlah barang keseimbangan.
TERBENTUKNYA KESEIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)
Keseimbangan pasar terjadi karena perilaku penjual dan pembeli secara alami menggerakkan jumlah permintaan dan jumlah penawaran kepada titik keseimbangan. Perhatikan tabel daftar permintaan dan penawaran, serta kurva permintaan dan penawaran berikut ini.
Daftar Permintaan dan Penawaran Mie Instan
Pilihan (Unit) Harga (Unit) Jumlah Permintaan (Unit)
Jumlah Penawaran (Unit)
A 5000 9 18
B 4000 10 16
C 3000 12 12
D 2000 15 7
Perhatikan kurva di samping. Titik C adalah titik ekuilibrium karena pada titik ini jumlah barang yang ditawarkan (Cs) sama dengan jumlah barang yang diminta (Cd). Pada titik ekuilibrium C, Rp. 3.000 merupakan harga ekuilibrium, dan 12 merupakan jumlah barang ekuilibrium.
Anak panah pada kurva mengilustrasikan bahwa secara alami perilaku penjual dan pembeli menggerakkan jumlah barang pada titik ekuilibrium. Misalnya penjual ingin
Referensi
Sukirno, Sadono, 1985, PENGANTAR TEORI MIKROEKONOMI, Jakarta, : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika.
Rahardja, Pratama, dan Mandala Manurung, 2008, PENGANTAR ILMU EKONOMI (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi Ketiga, Jakarta, : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/permintaan.html?m=1
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/penawaran-supply.html?m=1
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/10/pergerakan-dan-pergeseran-kurva.html?m=1