• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sejarah Indonesia Islamisasi dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sejarah Indonesia Islamisasi dan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Sejarah Indonesia

“Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara”

Disusun Oleh:

Fauziah Rarasati Anisha Istiqomah Muhammad Efendi

Muhammad Hanif Al-Asrul Muhammad Rafly Syabaniansyah

SMK Negeri 4 Batam Tiban II Kelurahan Patam Lestari

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini pengacu pada Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara.

Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat di mengerti oleh seluruh pembacanya.Namun saya sadar makalah ini masih banyak kekurangannya,sehingga saran pembaca saya harapkan untuk membuat makalah selanjutnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah di tentukan.

Harapan penyusun semoga makalah ini bermanfaat sehingga dapat meningkatkan mutu dan daya saing pada pendidikan sejarah.

Batam,13 November 2017.

(3)

Kedatangan Islam di Nusantara

Agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad 13 Masehi atau 7 hijriah.. Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu :

 Jalur Utara, dengan rute Arab (Makkah dan Madinah) di mulai dari Damaskus , Baghdad , Gujarat (Pantai Barat India) ,Srilanka,Indonesia.

 Jalur Selatan, dengan rute Arab (Makkah dan Madinah)di mulai dari Yaman , Gujarat ,Srilanka,Indonesia.

Dan terdapat 3 teori yaitu:

1. teori J.Pijnapel ,di dukung oleh C.Snouck Hurgronye dan J.P Moquetta menyatakan bahwa orang yang menyebarkan islam bukanlah orang Arab,melainkan pedagang Gujarat

2. Hosein Djajadiningrat menyatakan bahwa masuknya islam ke Indonesia berasal dari Persia (Iran sekarang).

(4)

Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau

Islam Masuk Ke Indonesia Melalui

 Pelayaran dan perdagangan

 Kultural

 Pendidikan

 Kekuasaan Politik

Islam Masuk Istana Raja

1. Kerajaan Islam di Sumatera

Wilayah nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatera dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yaitu :

a .Samudera Pasai

Samudra pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (wafat tahun 696 H atau 1297 M). Samudera Pasai di perkirakan berkembang pada tahun 1270-1275 atau pertengahan abad ke-13.kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelah timur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam.menurut Tome Pires,Kesultanan Samudra Pasai mengalami mencapai puncaknya pada abad ke-16 di berbagai bidang kehidupan seperti politik,ekonomi ,pemerintahan,keagamaan dan ekonomi perdagangan. Kerajaan Samudra Pasai mulai di kuasai protugis pada tahun 1521,namun yang berhasil menaklukan samudra pasai adalah kesultanan aceh Darussalam pada tahun 1524.

b . Kesultanan Aceh Darussalam

(5)

pada tahun 1530 dan di makamkan di Kandang XII,Banda Aceh .Penggantinya Sultan Alauddin Riayat Syah al-Qahhar(1538-1571).

c . Kerajaan Islam di Riau

Kerajaan islam di riau menurut berita Tome Pires (1512-1515) antara lain Siak,Kampar dan Indragiri. Kerajaan Siak, Kampar dan Indragiri pada abad ke-13 dan ke-14 dalam kekuasaan Kerajaan Melayu dan Singasari-Majapahit, maka kerajaan-kerajaan tersebut tumbuh menjadi kerajaan bercorak Islam sejak abad ke-15.Ketiga kerajaan tersebut di kuasai kerajaan Malaka pada masa pemerintahan Sultan Mansyur Syah (wafat 1477).

.

d. Kerajaan Islam di Jambi

Kerajaan islam di jambi di perkirakan di mulai sejak abad ke-9 atau abad ke-10 sampai abad ke-13.Karena proses islamisasi besar-besaran bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya kerajaan islam di Jambi sekitar 1500 M di bawah pemerintahan Orang Kayo Hitam yang juga meluaskan “Bangsa XII” dari “Bangsa IX”,anak datuk paduka berhala.Datuk paduka berhala adalah orang turki yang terdampar di pulau berhala kemudian di kenal dengan sebutan ahmad salim ,ia menikah dengan putri salaro pinang masak yang sudah muslim,turunan raja pagarruyung yang kemudian melahirkan orang kayo hitam,Sultan kerajaan Jambi yang terkenal.

e. Kerajaan Islam di Sumatera Selatan

Sejak Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke 14 ,mulailah proses islamisasi sehingga pada akhir abad ke15 muncul komunitas islam di Palembang .Tokoh yang tercatat menjadi sultan pertama kesultanan Palembang ialah Susuhunan Sultan Abdurrahman Khalifat al-Mukminin Sayyid al-Imam/Pangeran Kusomo Abdurrahman/Kiai Mas Endi(1659-1706).Palembang berturut-turut di perintah oleh 11 sultan sejak 1706 dan sultan yang terakhir ,Pangeran Kromojoyo/Raden Abdul Azim Purbolinggo(1823-1825).

f. Kerajaan Islam di Sumatera Barat

(6)

pemimpin-pemimpin Padri terutama Tuanku Imam Bonjol.Tuanku Imam Bonjol diasingkan di Cianjur dan pada 19 Januari 1839 dibuang ke ambon ,serta pada 1841 di pindahkan ke Manado kemudian wafat 6 November 1864.

2. Kerajaan Islam di Jawa

Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran/Gresik yang wafat tahun 475 H atau1082 M dapat dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa. Di samping itu,di Gresik juga di temukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan pada tahun 822 H atau 1419 M.

a. Kerajaan Demak

Berdiri sejak tahun 1500-1518.Raja pertama kerajaan Demak Raden Fatah ,yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah. Pada masa pemerintahan Raden Fatah ,wilayah kekuasaan demak cukup luas,meliputi mjepara,tuban,sedayu,palembang,jambi,dan beberapa daerah di Kalimantan.

b. kerajaan Mataram

Setelah Kerajaan Demak berakhir ,berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya.Kerajaan tersebut berkembang baik,bahkan berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang berusaha merebut kekuasaan. Dan tokoh yang membantu Sultan Hadiwijaya adalah Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Pemanahan) adipati di Mataram.Pada tahun 1582,sultan hadiwijaya wafat .penggantinya pangeran benowo merupakan raja yang lemah.sementara sutawijaya yang menggantikan Ki gede pemanahan justru semakin menguatkan kekuasaannya ,sehingga istana pajang jatuh ke tangannya .Sutawijaya segera memindahkan pusaka kerajaan pajang ke mataram.Sutawijaya bergelar Panembahan senapati ing alaga sayidin panatagama.kemudian panembahan senapati di gantikan oleh putranya Mas Jolang (1601-1613).Mas Jolang kemudian digantikan oleh putranya bernama Mas Rangsang atau lebih di kenal Sultan Agung (1613-1645).Pada masa pemerintahan sultan agung mataram mencapai masa keemasan dalam bidang politik dan berhasil memperluas kekuasaan ke daerah Surabaya,lasem ,pasuruhan dan tuban.

(7)

Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526. Dipimpin oleh Maulana Hasanudin atau dikenal dengan sebutan Fatahillah (wafat 1570) Ia mendirikan benteng pertahanan yang di namakan Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan,yakni kesultanan banten.

d. Kesultanan Cirebon

Perkiraan kehadiran islam di kota cirebon menurut sumber lokal Tjarita Purwaka Tjaruban Nagari karya Pangeran Arya Cerbon pada tahun 1720M,di katakan bahwa syarif hidayatullah datang ke cirebon pada 1470 M dan mengajarkan islam di gunung sembung bersama haji abdullah iman atau pangeran cakrabumi.Syarif hidayatullah terkenal dengan gelar susuhunan jati atau sunan gunung jati(wafat pada 1568 dan di makamkan di bukit sembung)

3. Kerajaan Islam di Kalimantan

a. Kerajaan Pontianak

Kerajaan-kerajaan yang terletak di Kalimantan barat antara lain Tanjung Pura dan lawe.Konon,sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan pendakwah dari tarim (hadramaut) datang ke kalimantan barat untuk mengajarkan membaca al-quran ,ilmu fikih,dan ilmu hadist.mereka adalah syarif idrus beserta anak buahnya.kemudian syarif idrus di angkat menjadi pemimpin dengan gelar Syarif Idrus ibn Abdurrahman al-aydrus atau raja kubu.beliau memerintah pada 1199-1209 H atau 1779-1789 M.

b. Kerajaan Banjar(Banjarmasin)

Proses islamisai di daerah banjar,menurut A,A Cense terjadi sekitar 1550 M. Sejak pemerintahan Sultan Suryanullah Kerajaan Banjar atau Banjarmasin meluaskan kekuasaannya sampai sambas,batanglawi sukandana,kotawaringin,sampit,madawi dan sambangan.

4. Kerajaan Islam di Sulawesi

a. Kerajaan Gowa-Tallo

(8)

kerajaan Gowa resmi sebagai kerajaan bercorak islam dan memperluas pengaruh politiknya.Kerajaan yang tunduk kepada kerajaan Gowa –Tallo dan juga memeluk islam antara lain Wajo pada 10 mei 1610 dan Bone pada 23 november 1611.

b. Kerajaan Wajo

Kerajaan wajo pernah bersatu dengan kerajaan luwu dan bersatu dengan kerajaan bone dan soppeng dalam perjanjian Tellum Pocco pada tahun 1582.Kemudian kerajaan wajo ditaklukkan oleh kerajaan Gowa pada tahun 1610 maka dari situlah masuknya budaya islam di kerajaan Wajo.

5. Kerajaan Islam di Maluku Utara

Kerajaan Ternate

Pada abad ke-14 dalam kitab Negarakartagama,karya Mpu Prapanca tahun 1365 M menyebut Maluku di bedakan dengan ambon yaitu ternate.dan dapat di hubungkan dengan Hikayat Ternate antara lain menyebutkan moeluku(Maluku)artinya ternate,tidore,jailolo,dan bacan

.

6. Kerajaan Islam di Papua

Beberapa kerajaan di Kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Sejumlah Kerajaan di Papua,yakni: a)Kerajaan Waigeo,b) Kerajaan Misool, c) Kerajaan Salawati, d)Kerajaan Sailolof, e)kerajaan Fatagar dan lainnya.Ada beberapa pendapat mengenai kedatangan islam di papua.

.Pertama,Islam datang di papua pada tahun 1360 disebarkan oleh Abdul Ghafar(wafat pada tahun 1374dan di makamkan di belakang masjid Kampung Rumbati)

Kedua,Menjelaskan bahwa islam mulai di perkenalkan di tanah papua ,tepatnya jazirah onin(Patimunin-Fakfak)oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar Syekh Jubah Biru dari negeri Arab.

(9)

Keempat,menyatakan islam di papua berasal dari bacan.Raja bacan yang pertama Zainal Abidin memerintah tahun 1521.

Kelima,menyatakan islam di papua berasal dari Maluku Utara(Ternate-Tidore).

7. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara

Kehadiran islam di Nusa Tenggara di perkirakan abad ke-16 di perkenalkan oleh Sunan Perapen,putra Sunan Giri.

a. Kerajaan Lombok dan Sumbawa

Selaparang merupakan pusat kerajaan islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari.Mengalami masa keemasan dan memegang hegemoni di seluruh Lombok,kemudian di sebarkan ke Pejangkik,Parwa,Sokong ,Bayan.dan tempat lainnya.

Kerajaan-kerajaan di Sumbawa barat dapat di masukkan kepada kekuasaan kerajaan Gowa pada 1618.Bima di taklukkan pada 1633dan kemudian selaparang pada 1640 .Pada abad ke -17 seluruh kerajaan islam Lombok berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Gowa.Setelah terjadinya perjanjian Bongaya 18 November1667 pusat kerajaan Lombok di pindahkan ke sumbawa pada 1673 dengan tujuan untuk mempertahankan kedalatan kerajaan-kerajaan islam di pulau tersebut dengan dukungan pengaruh kekuasaan Gowa.

b. Kerajaan Bima

Merupakan pusat kerajaan Islam yang menonjol di nusa tenggara,dengan nama rajanya yang pertama masuk islam Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir.

Akulturasi Perkembangan Budaya Islam

(10)

akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia kebudayaan tertentu diharapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Hasil proses akulturasi antara kebudayaan praIslam dengan ketika Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukir atau pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya. Beberapa contoh bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada paparan berikut.

1. Seni Bangunan

Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini terutama masjid, menara serta makam.

a Masjid dan Menara

Dalam seni bangunan Islam yang menonjol adalah Mesjid.Fungsi utama masjid ialah tempat beribadah bagi orang islam.Mesjid atau masjid dalam bahasa arab mungkin berasal dari bahasa Aramik atau bentuk bebas dari perkataan sajada yang artinya merebahkan diri untuk bersujud.

Bangunan masjid-masjid kuno di Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.

(11)

untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.

 Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.

b. Makam

Makam-makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat kesultanan antara lain makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam raja-raja Mataram-Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan-sultan Palembang, makam sultan-sultan di daerah Nanggroe Aceh, yaitu kompleks makam di Samudera Pasai, makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-sultan Goa di Tamalate, dan kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru (Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, serta kompleks makam Selaparang di Nusa Tenggara dan masih banyak yang lainnya. Di beberapa tempat terdapat makam-makam yang penempatannya berada di daerah dataran tinggi. Seperti makam Sunan Bonang di Tuban, makam Sunan Derajat (Lamongan), makam Sunan Kalijaga di Kadilangu (Demak), makam Sunan Kudus di Kudus, makam Maulana Malik Ibrahim dan makam Leran di Gresik (Jawa Timur), makam Datuk Ri Bkalianng di Takalar (Sulawesi Selatan), makam Syaikh Burhanuddin (Pariaman), makam Syaikh Kuala atau Nuruddin ar-Raniri (Aceh) dan masih banyak para dai lainnya di tanah air yang dimakamkan di dataran.

Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:

 Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang tinggi.

 Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya juga terbuat dari batu.

 Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.

 Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam.

(12)

Makam-makam yang terletak di tempat-tempat tinggi menunjukkan kesinambungan tradisi yang merupakan pengejawantahan pendirian punden-punden berundak pada masa Megalitik. Tradisi tersebut dilanjutkan pada masa Hindu-Buddha dalam bentuk bangunan-bangunan yang disebut candi. Antara lain Candi Dieng yang berketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut, Candi Gedongsanga,CandiBorobudur.Percandian Prambanan,dan lain-lain.

Setelah kebudayaan Indonesia Hindu-Buddha mengalami keruntuhan unsur seni bangunan keagamaan masih diteruskan. Beberapa contoh akulturasi bangunan keagamaan antara lain sebagai berikut.

 Makam-makam yang lokasinya di atas bukit, makam yang paling atas adalah yang dianggap paling dihormati misalnya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di Gunung Sembung, di bagian teratas kompleks pemakaman Imogiri ialah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kompleks makam yang mengambil tempat datar misalnya di Kota Gede, orang yang paling dihormati ditempatkan di bagian tengah.  Makam walisongo dan sultan-sultan pada umumnya ditempatkan dalam bangunan

yang disebut cungkup yang masih bergaya kuno dan juga dalam bangunan yang sudah diperbaharui. Cungkup-cungkup yang termasuk kuno antara lain cungkup makam Sunan Giri, Sunan Derajat, dan Sunan Gunung Jati.

Di samping bangunan makam, terdapat tradisi pemakaman yang sebenarnya bukan berasal dari ajaran Islam. Misalnya, jenazah dimasukkan ke dalam peti. Pada zaman kuno ada peti batu, kubur batu dan lainnya. Sering pula di atas kubur diletakkan bunga-bunga. Pada hari ke-3, ke-7, ke40, ke-100, satu tahun, dua tahun, dan 1000 hari diadakan selamatan. Saji-sajian dan selamatan adalah unsur pengaruh kebudayaan pra-Islam, tetapi doa-doanya secara Islam.

2. Seni Ukir

(13)

seni pahat atau seni ukir terus berkembang dalam bentuk seni hias dan seni ukir dengan motif daun-daunan dan bunga-bungaan seperti yang telah dikembangkan sebelumnya. Kemudian juga ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yaitu kalau terpaksa ingin melukiskan makluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan, sehingga tidak lagi jelas-jelas berwujud binatang atau manusia.Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif ukiran. Misalnya, ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Dikembangkan juga seni hias atau seni ukir dengan bentuk tulisan Arab yang dicampur dengan ragam hias yang lain. Bahkan ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau wayang.

3. Aksara dan Seni Sastra

Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Budha dan sastra Islam. Wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Bentuk seni sastra yang berkembang antara lain sebagai berikut :

 Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).

 Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.

 Syair berasal dari perkataan Arab untuk menamakan karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas empat baris setiap baitnya. Contoh syair sangat tua adalah syair yang tertulis pada batu nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.

(14)

4.Kesenian

Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernafas Islam yang bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam. Kesenian tersebut, misalnya sebagai berikut.

 Permainan debus, tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat dalam Al Quran dan salawat nabi. Tarian ini terdapat di Banten dan Minangkabau.

 Seudati berasal dan kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman artinya delapan. Para pemain menyanyikan lagu yang isinya antara lain salawat nabi

 Wayang, termasuk wayang kulit. Pertunjukan wayang sudah berkembang sejak zaman Hindu, akan tetapi, pada zaman Islam terus dikembangkan. Kemudian berdasarkan cerita Amir Hamzah dikembangkan pertunjukan wayang golek.

5. Sistem Pemerintahan

Sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.

.

6. Sistem Kalender

(15)

Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan. Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.

Proses Integrasi Nusantara Proses Integrasi nusantara melalui 3 peranan, yaitu: 1. Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi

Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta dalam kehidupan masyarakat.Konsep ajaran islam memunculkan prilaku kearah persatuan dan persamaan derajat sehingga dapat di terima baik oleh masyarakat

2. Peranan Perdagangan Antarpulau

Agar suatu pulau dapat memenuhi kebutuhan ekonomi,biasanya ia akan membeli kebutuhan di pulau lainnya.Maka terjadilah hubungan dagang antar pulau dan diikuti oleh percampuran budaya dan adat istiadat.Kemudian dari sini masuklah agama islam melalui percampuran budaya dan adat istiadat tersebut.

3. Peran Bahasa

Referensi

Dokumen terkait

Selatan dengan berbagai bangsa pada masa Hindu Buddha Ceramah dan diskusi 2,3 5-6 Menganalisis perkembangan kebudayaan dan kerajaan-kerajaan Islam di Asia Selatan.. Proses

Mulai dari masa kerajaan Hindu dan Budha, kemudian masa kerajaan-kerajaan Islam, masa kolonial Belanda, Inggris, dan Jepang yang sekaligus merupakan masa perjuangan bangsa

Dakwah dan penyebaran Islam mulai dilakukan secara besar-besaran ketika dakwah telah memiliki orang-orang yang khusus menyebarkan dakwah. Setelah fase itu

Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Sebenarnya, system pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Bagi agma Hindu Pesantren

Kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan Islam ditandai dengan dijadikannya Islam sebagai agama resmi kerajaan pada masa pemerintahan Sultan Alauddin,

Menjelang datangnya Islam ke daerah Kalimantan Selatan kerajaan yang bercorak Hindu telah berpindah dari Negara Dipa ke Negara Daha diperintah oleh Maharaja Sukarama,

Hal tersebut dapat terlihat dari kepercayaan animisme dan dinamisme yang berkembang sebelum agama (Hindu, Budha, Islam) hadir untuk mengubah sistem kepercayaan

Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.Selanjutnya, Malaka berkembang