• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyebab Ketidaktercapaian Sasa (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Penyebab Ketidaktercapaian Sasa (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penyebab Ketidaktercapaian Sasaran Mutu Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS Unnes dalam Hal Masa Penyelesaian Skripsi Dan Kesesuaian Bidang

Pekerjaan Lulusan

Abstrak

Program   Studi   (Prodi)   Pendidikan   Bahasa   Jepang   Universitas   Negeri   Semarang (Unnes)   memiliki   misi   menyelenggarakan   pendidikan   akademik   untuk   menghasilkan tenaga   kependidikan   yang   memiliki   kompetensi   di   bidang   pendidikan   bahasa   Jepang. Hingga saat ini Prodi Pendidikan Bahasa Jepang sudah menghasilkan lulusan sebanyak 239   mahasiswa   regular   dan   40   orang   mahasiswa   PKG   (Program   Kualifikasi   Guru). Sebagai prodi yang memiliki komitmen untuk selalu melakukan perbaikan, telah dilakukan evaluasi ketercapaian sasaran mutu. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut diketahui bahawa capaian   mutu   dalam   hal   kesesuaian   bidang   pekerjaan   alumni   dan   masa   penyelesaian skripsi mahasiswa belum sesuai dengan target. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian untuk   mencari   faktor   penyebab   ketidaktercapaian   sasaran   mutu   tersebut.  Penelitian   ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian survei. Subjek penelitian adalah alumni Prodi Pendidikan Bahasa Jepang dari mahasiswa tahun angkatan 2005 sampai dengan mahasiswa tahun angkatan 2009 (periode lulusan tahun 2009 hingga tahun 2014). Metode pengumpulan data yang   digunakan   pada   penelitian   ini   meliputi   teknik   angket,   wawancara,   dan   dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor penyebab lamanya penyelesaian skripsi yaitu: bimbingan   atau   kurang   siap   mental   atau   kurang   bersemangat   ketika   menghadap   dosen pembimbing. Kemudian, faktor penyebab ketidasesuaian bidang pekerjaan lulusan dengan bidang

(2)

dengan kompetensi pendukung praktisi di bidang penerjemahan, pariwisata, dan bisnis. Untuk   mendukung   visi   misi   tersebut,   kurikulum   Prodi   Pendidikan   Bahasa   Jepang menawarkan sejumlah mata kuliah wajib dan pilihan minimal 144 SKS dan maksimal 157 SKS   (http://fbs.unnes.ac.id/statis­27­jepangfbs.html).   Sebagai   batas   minimal   kelulusan mahasiswa wajib menempuh 144 SKS dengan rincian 142 SKS mata kuliah wajib dan 2 SKS   mata   kuliah   pilihan   dengan   diselesaikan   minimal   8   semester   dan   maksimal   14 semester.

Sebagai upaya peningkatan mutu telah dilakukan studi pelacakan terhadap alumni. Berdsarkan data yang diperoleh hingga bulan Maret 2015, jumlah alumni yang merespon dan terdata ada 64 orang. Berdasarkan hasil angket bidang pekerjaan mereka beragam mulai dari guru baik menjadi guru PNS, honorer, atau pengajar di lembaga kursus atau pemagangan ke Jepang. Selain itu, alumni banyak juga yang bekerja di perusahaan Jepang atau instansi lainnya di bidang non kependidikan seperti karyawan Event Organizer  dan Real Estate. 

Prosentase   lulusan   yang   bekerja   sesuai   dengan   bidang   keahliannya   yaitu Pendidikan Bahasa Jepang adalah 50%. Prosentase ini belum memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan yaitu 80%.

(3)

Ketidaktercapaian dua hal tersebut tentu ada penyebabnya dan harus diteliti serta dicarikan solusi atau tindak lanjut yang harus dilakukan agar di masa yang akan datang sasaran ini bisa tercapai sesuai target, oleh karena itu penelitian ini dilakukan.

KAJIAN PUSTAKA

Karya Tulis Ilmiah Skripsi

Karya tulis merupakan suatu bentuk penjelasan komunikasi tentang hasil penelitian, penyelidikan, dokumentasi, laporan maupun karya ilmiah. Penulis akan mendiskripsikan makna dari kedua kata tersebut untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian karya tulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 629) pengertian karya tulis adalah karangan atau tulisan yang didasarkan pada fakta maupun fiksi serta kaidah tertentu. Selain itu, pengertian karya tulis ilmiah menurut Tanudjaja (1989 : 3) bahwa karya tulis adalah karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis. Karya tulis juga dapat dikatakan tulisan yang membahas masalah tertentu berdasarkan pengamatan secara sistematis dan terarah. Selain itu, di buku yang sama juga disebutkan bahwa salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau bentuk tulisan yang dinamakan karya tulis. Setiap gagasan yang diungkapkan ke dalam bentuk tulisan dinamakan karya tulis.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karya tulis adalah hasil pemikiran, pengamatan, penelitian yang disusun secara sistematis dalam bidang tertentu atau bidang khusus yang berupa sebuah tulisan atau karangan.

1. Ciri- Ciri Karya Tulis Ilmiah

Meurut Muslich (2009), ciri-ciri karya tulis ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi adalah sebagai berikut :

(4)

b. Netral, kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian, bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu bai kepentingan pribadi maupun kelompok.

c. Sistematis, uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya : pola urutan, klasifikasi, kualitas, dan sebagainya.

d. Logis, kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalarnya yang digunakan yaitu pola nalar induktif atau pola nalar deduktif.

e. Menyajikan fakta, setiap pernyataan, uraian atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual yaitu menyajikan fakta.

Berdasarkan beberapa penjabaran di atas, setiap karangan atau tulisan karya tulis ilmiah mempunyai ciri-ciri atau kekhasan tersendiri dibandingkan dengan tulisan atau karangan lain. Oleh karena itu, ciri-ciri karya tulis ilmiah harus diperhatikan sebagai pedoman penyusunan karya tulis ilmiah.

2. Jenis-Jenis Karya Tulis

Menurut Muslich (2009) , Jenis-jenis karya tulis terbagi kedalam dua yaitu karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Uraian dari jenis-jenis karya tulis adalah sebagai berikut :

a. Karya Tulis Ilmiah. Karya tulis ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang benar.

b. Karya tulis non ilmiah. Karya tulis non ilmiah adalah karangan yang tidak mengikuti kriteria penyajian fakta dan tidak mengikuti metodologi penulisan yang benar.

3. Jenis- jenis Karya Tulis Ilmiah

Penjelasan jenis-jenis karya tulis ilmiah menurut Barnawi dan Arifin (2015 : 26-31), adalah sebagai berikut :

(5)

b. Artikel. Artikel ilmiah adalah makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu berdasarkan aturan media yang menerbitkannya, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika, dan isi makalah ilmiah.

c. Skripsi. Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil peelitian yang dibuat secara sistematis berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa S1 di bawah pengawasan pembimbingnya.

d. Tesis. Tesis adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian yang dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa S2 di bawah pengawasan pembimbingnya.

e. Disertasi. Disertasi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian yang lebih mendalam yang dibuat secara sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah dalam memberikan rangka sumbangan baru atau penemuan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, yang dilakukan oleh calon doktor di bawah pengawasan promotornya.

4. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Skripsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademis. Sementara itu, menurut Pedoman Akademik Universitas Negeri Semarang (2008 : 55), karya ilmiah skripsi adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, atau uji laboratorium sebagai pelatihan penulisan ilmiah pada program studi jenjang Strata 1 dengan bobot 6 sistem kredit semester. Selain itu, menurut Sudjana (2009 : 4-5) dalam bukunya Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah , karya ilmiah adalah hasil atau produk manusia atas dasar pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilmiah. Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian. Penelitian ilmiah lebih ditujukan untuk pengembangan ilmu dan menguji kebenaran ilmu. Sedangkan makalah ilmiah dapat dibuat para mahasiswa di perguruan tinggidalam rangka penyelesaian studi. Skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang ditulis dan dipersiapakan pada akhir program studi sebagai satu syarat untuk mendapat gelar strata 1.

(6)

Menurut Muslich (2009), berdasarkan bahan kajian dan tipe pembahasannya skripsi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu

a. Skripsi berdasarkan hasil kajian pustaka. b. Skripsi berdasarkan hasil penelitian lapangan. c. Skripsi berdasarkan hasil pengembangan.

6. Fungsi dan Tujuan Karya Tulis Ilmiah Skripsi

Menurut Sukardi (2010) dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan Dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian merupakan salah satu media untuk memenuhi macam fungsi dan tujuan . Fungsi penelitian penyusunan karya tulis ilmiah skripsi adalah sebagai berikut :

a. Menemukan sesuatu yang baru b. Mengembangkan ilmu pengetahuan c. Melakukan validasi terhadap teori lama. d. Menemukan permasalahn penelitian.

e. Menambah khazanah pengayaan ilmiah yang baru.

Tujaun penelitan penyusuna karya tulis ilmiah skripsi adalah sebagai berikut : a. Memperoleh informasi baru

b. Mengembangkan dan menjelaskan

c. Menerangkan, memprediksi, dan mengontrol suatu ubahan.

Selain itu, menurut Sumanto (2009 : 6-7) dalam bukunya Pedoman Teknik Penulisan Skripsi , tujuan penelitian penyusunan karya tulis ilmiah skripsi adalah

memberi bekal pengalaman belajar ilmiah sehingga mahasiswa mampu untuk : a. berpikir dan bekerja secara ilmiah,

b. merencanakan penelitian ilmiah c. melaksanakan penelitian ilmiah,

d. menuliskan karya tulis ilmiah hasil penelitian. 7. Tahapan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Skripsi

(7)

Menurut Pedoman Akademik Universitas Negeri Semarang (2008/2009 : 56 -60), tahapan penyusunan karya tulis ilmiah skripsi adalah sebagai berikut :

a. Setelah memenuhi syarat, mahasiswa berhak mengajukan topik penelitian untuk karya tulis ilmiah skripsi kepada Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi

b. Ketua Jurusan atau Ketua Program Srudi mengusulkan pembimbing kepada Dekan setelah mempertimbangkan topik penelitian yang diajukan mahasiswa c. Mahasiswa dengan pembimbingan akademis Pembimbing mengembangkan topik

penelitian menjadi usulan karya tulis ilmiah skripsi yang disetujui oleh Pembimbing untuk diseminarkan.

8. Sistematika menyusun karya tulis ilmiah skripsi

Karya tulis ilmiah skripsi terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut : a. Bagian awal, yang terdiri dari sampul berjudul, lembar berlogo, judul,

persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan (keaslian karya tulis ilmiah), motto dan persembahan, intisari penelitian (abstrak), kata pengantar, daftar isi, daftar singkatan teknis dan tanda (apabila ada), daftar tabel (apabila ada), daftar gambar (apabila ada), daftar lampiran (apabila ada). b. Bagian pokok karya tulis ilmiah skripsi terdiri atas beberapa bagian, yaitu

sebagai berikut : 1) Pendahuluan

2) Kajian pustaka / penelitian terdahulu 3) Metode penelitian

4) Hasil penelitian

5) Simpulan atau Penutup

c. Bagian akhir karya tulis ilmiah skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran, indeks (tidak wajib) , glosarium (tidak wajib).

9. Kesulitan dalam Penyusunan Skripsi

Menurut Wiyatmo (2010) dalam artikel ilmiahnya, beberapa kesulitan nyang dialami oleh mahasiswa dalam penyusunan karya tulis ilmiah skripsi adalah sebagai berikut :

(8)

c) Kurangnya mahasiswa tentang tatacara penyusunan karya tulis ilmiah skripsi, d) Keterbatasan dana untuk melakukan penelitian,

e) Proses bimbingan dengan dosen yang kurang optimal,

f) Adanya kebingungan mahasiswa dalam menentukan judul karya tulis ilmiah skripsi,

g) Kemalasana mahasiswa dalam mengerjakan menyusun karya tulis ilmiah skripsi,

h) Kesulitan dalam teknik pengambilan data, i) Kesulitan dalam analisis data,

j) Keterbatsana pengetahuan mahasiswa tentang permasalahan menyusun karya tulis ilmiah skripsi,

k) Keterbatasan perangkat pembelajaran yang dimiliki mahasiswa, l) Kesulitan untuk bertemu dengan dosen pembimbing,

m) Adanya perbedaan pendapat antara pembimbing I dan pembimbing II, n) Tidak adanya semngat dalam menyusun karya tulis ilmiah skrpsi, o) Kesulitan dalam menentukan metode penelitian,

p) Adanya kesulitan mahasiswa dalam mengelola waktu untuk mengerjakan karya tulis ilmiah skripsi,

q) Kesibukan dosen sehingga sulit untuk ditemui untuk bimbingan ,

r) Hasil-hasil penelitian yang relevan denga penyusunan karya tulis ilmiah skripsi terbatas.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah skripsi terdapat beberapa kesulitan atau masalah yang dihadapi oleh mahasiswa. 10. Hambatan dalam menyusun karya tulis ilmiah skripsi

Menurut Siswanto dan Sampurno (2011) dalam artikel ilmiahnya, hambatan penyelesaian karya tulis ilmiah skripsi adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan Judul

a. Kurangnya keberanian melakukan observasi sendiri ke tempat penelitian ke sekolah

(9)

c. Mengajkan judul beberapa kali tetapi ditolak karena sudah banyak judul atau karena sulit diteliti

d. Kesulitan dalam menentukan media yang akan dipergunakan untuk penelitian e. Kemampuan yang dimiliki tentang penulisan menyusun karya tulis ilmiah

skripsi memang kurang

f. Masih banyak mata kuliah yang harus diulang

g. Belum memiliki gambaran alur pengerjaan skripsi dari awal sampai akhir h. Kesulitan dalam mencari data lapangan untuk bahan masalah

i. Sudah menikah sehingga mengganggu kosentrasi j. Masalah pribadi (keluarga)

k. Baru punya satu judul (setidaknya ada cadangan ) l. Kesulitan mencari masalah sebagai topik penelitian m. Ragu-ragu dalam mengerjakan judul.

2. Bimbingan Skripsi

a. Jika tidak bertemu dosen lebih dari seminggu atau lebih maka dosen lupa dengan revisi sebelumnya

b. Sempat ganti judul karena belum menguasai permasalahan yang akan diteliti c. Kurang bersemangat ketika berangkat bimbingan

d. Waktu dosen yang terbatas

e. Kesulitan dalam mengikuti arahan dari dosen f. Kesulitan cari referensi

3. Pengambilan Data di Lapangan

a. Masalah kesulitan dalam membuat instrumen penelitian

b. Membutuhkan waktu yang lama untuk pengambilan data penelitian 4. Ujian dan revisi

a. Belum mengetahui format penulisan jurnal yang standar

b. Belum mengetahui berkas-berkas apa saja yang harus disiapkan

Kesesuaian Bidang Pekerjaan dengan Keahlian

(10)

ketidaksesuaian antara jenis pekerjaan dengan karakteristik pekerjaan, atau keterbatasan informasi mengenai dunia kerja. Masih banyak lulusan perguruan tinggi, sebagai pencari kerja, tidak memiliki atau kurang kesempatan untuk mengakses bidang kerja yang akan menjadi pilihan karirnya. Hal ini juga ditambah dengan keterbatasan kesempatan akses yang mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja. Kondisi tersebut membuat lulusan perguruan tinggi, mengambil jenis pekerjaan dengan alasan yang penting mendapat pekerjaan, bahkan ketika mereka sudah mengetahui bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan dirinya. (karir.unnes.ac.id)

Meskipun kondisi di lapangan menunjukkan adanya kendala dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni oleh lulusannya, pihak prodi tetap bertanggunga jawab dalam mencarikan solusinya. Bidang pekerjaan yang dianggap sesuai bagi lulusan Prodi PBJ Unnes adalah seperti yang tercantum pada visi, misi dan profil Prodi yaitu:

1. Guru bahasa Jepang, baik di lembaga formal maupun noformal 2. Peneliti Bahasa Jepang

3. Penerjemah lisan dan tulisan

4. Instruktur, misalnya instruktur pemagangan ke Jepang 5. Pemandu wisata

6. Konsultan bahasa Jepang

METODE PENELITIAN

(11)

Survei dilakukan dengan menyebar angket yang terdiri sejumlah pertanyaan untuk menggali informasi yang dibutuhkan dalam penelitian lamanya penyelesaian skripsi dan ketidaksesuaian pekerjaan. Subjek penelitian untuk lamanya penyelesaian skripsi, yaitu alumni prodi Pendidikan Bahasa  Jepang  FBS UNNES, mahasiswa tahun angkatan 2005 sampai dengan mahasiswa tahun angkatan 2009 (periode lulusan tahun 2009 hingga tahun 2014). Subjek penelitian lamanya penyelesaian skripsi diambil dari mahasiswa yang masih aktif menulis skripsi sampai tahun 2015.

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan dokumentasi.  Kuesioner digunakan   untuk   mendapatkan   jawaban   dari   alumni   tentang   ketidaksesuaian   bidang pekerjaan   berserta   hambatannya,   dan   mengenai   kesulitan   dalam   mengerjakan   skripsi sehingga   memakan   waktu   yang   lama   melebihi   target.   Dokumentasi   digunakan   untuk mendapatkan informasi data mahasiswa yang masih menulis skripsi melebihi target yang sudah ditentukan dan data alumni yang bekerja tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya.

(12)

penyelesaian skripsi. Penarikan kesimpulan (Verification) menggunakan metode induktif, yaitu   proses   penyimpulan  ketidaksesuaian   pekerjaan   alumni   dilihat   dari   faktor penyebabbya.   Selain   itu,   penyimpulan   lamanya   penyelesaian   skripsi   dan   faktor penyebabnya. 

HASIL PENELITIAN

Dari data penelitian yang diperoleh, penyebab ketidaktercapaian sasaran mutu program studi pendidikan bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang dalam hal masa penyelesaian skripsi dan ketidaksesuaian bidang pekerjaan lulusan adalah sebagai berikut.

Faktor penyebab lamanya penyelesaian  skripsi adalah sebagai berikut:

1) mahasiswa bahasa Jepang masih kurang memahami sistematika  proses penulisan skripsi dengan benar.

2) mahasiswa   bahasa   Jepang   masih   kurang   memahami   materi   atau   kurang mempersiapkan materi untuk menyelesaikan  skripsi

3) mahasiswa   bahasa   Jepang   kurang   mengetahui   dan   memahami   cara   metode penelitian   yang   benar   sesuai   dengan   buku   panduan   atau   sesuai   dengan   tema penulisan skripsi

4) mahasiswa   bahasa   Jepang   kurang   mendapat   dukungan   penuh   secara   materi, walaupun mendapat dukungan penuh dari orang tua

5) mahasiswa bahasa Jepang masih kurang siap dalam penyediaan materi bimbingan atau   kurang   siap   mental   atau   kurang   bersemangat   ketika   menghadap   dosen pembimbing

(13)

1) para alumni lebih memilih pekerjaan yang berada dekat dengan tempat tinggalnya.

Hal ini dikarenakan adanya  dukungan dari orang sekitar (keluarga)  mereka. 

2) pemilihan pekerjaan yang tidak berkesesuaian dengan bidang studi dipengaruhi

pula   faktor   jenjang   karier.   Jenjang   karier   yang   didapatkan   pada   tempat   kerja mereka saat ini bisa dikatakan berpotensi dan memiliki progres yang sangat cepat.  Namun demikian,  dari data alumni yang tidak sesuai pekerjaannya dengan bidang studi alumni, jawaban sebagian besar alumni sebanyak (53,3%) memiliki  keinginan untuk pindah tempat kerja sesuai dengan bidang ilmu yang pernah dipelajarinya yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan  bidang pendidikan bahasa Jepang. 

Dengan demikian dari hasil penelitian diharapkan program studi lebih memberikan motivasi   dan   informasi   kepada   para   mahasiswa   agar     dapat   lulus   sesuai   taget   yang diharapkan   dapat menyelesaikan penulisan skripsinya   selama 6 bulan. Setelah dapat menyelesaikan skripsinya selama  6 bulan kemudian  dapat bekerja di tempat kerja yang sesuai dengan bidang ilmu yang telah dipelajarinya sesuai visi dan misi program studi yaitu  bekerja  dibidang yang berkaitan dengan  pendidikan dan bahasa Jepang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

______2008.  Dasar­dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, Cetakan ketujuh.  Jakarta : Bumi Aksara. 

Muslich, Masnur. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi. Jakarta:

Sudjana, Nana. 2009. Tuntnan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

(14)

The  Japan   Foundation.  2012.  Nihongo  Kyoushi  no  Yakuwari/  Koosu  Dezain.  Tokyo: Hitsuji Shobo

Pedoman Akademik Unnes 2008

Pedoman Fakultas Bahasa dan Seni Unnes 2008 Sumber dari Internet :

Referensi

Dokumen terkait

Keraf (1981) meninjau reduplikasi dari segi morfologis dan semantis yaitu melihat reeduplikasi dari segi bentuk, fungsi dan makna. Keempat ahli bahasa diatas mengkaji reduplikasi

Adapun kapasitas dari peralatan yang digunakan cukup memenuhi untuk menghasilkan beton daiam jumlah yang besar, karena sistem yang digunakan

ditan angan gani i ses sesua uai i den dengan gan kea keada daan annya nya sep sepert erti i   ag agres resi!, i!, ta takut, kut, keb keben en"ia "ian,

Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa suatu arus keluar sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi merupakan hasil dari penyelesaian

Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake manifold karena

Six Sigma memerlukan sejumlah tahapan yaitu: define yang merupakan fase penentuan masalah, measure adalah fase mengukur tingkat kecacatan, analyze adalah fase menganalisis

Menurut hasil penelitian Purnomo (1999) ideotipe pepaya versi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika adalah ukuran sedang dengan bobot 0,5 – 0,85 kg/buah, ukuran sangat besar lebih

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah