PREPARED BY
NURHALIMAH - 2015210058 BIMBI SATRIA - 2015210045
SIKAP (ATTITUDE)
•
Sikap: Pernyataan-pernyataan evaluatif
terhadap objek, orang atau peristiwa.
1.
Apa saja komponen utama dari sikap?
2.
Apakah prilaku selalu mengikuti sikap?
3.
Apakah sikap kerja yang utama?
4.
Bagaimana sikap karyawan dapat diukur?
APA SAJA KOMPONEN UTAMA DARI
SIKAP?
• Komponen Kognitif: Segmen opini atau keyakinan
dari sikap.
• Komponen Afektif: Segmen emosional atau
perasaan dari sikap.
• Komponen Prilaku: Niat untuk berperilaku dalam
APAKAH PRILAKU SELALU
MENGIKUTI SIKAP?
• Variabel pengait hubungan sikap-prilaku yang
paling kuat adalah pentingnya sikap,
kekhususannya, aksesibilitasnya, apakah ada
tekanan-tekanan sosial, dan apakah mempunyai pengalaman langsung dengan sikap tersebut
• Teori Persepsi Diri: Sikap yang digunakan setelah
APAKAH SIKAP KERJA YANG
UTAMA?
• Kepuasan Kerja: Perasaan positif tentang
pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
memiliki perasaan-perasaan positif tentang
• Keterlibatan Pekerjaan: Tingkat sampai mana
seseorang memihak sebuah pekerjaan
berpartisipasi secara aktif didalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri.
• Pemberian Wewenang Psikologis: Keyakinan
karyawan terhadap sejauh apa mereka
mempunyai lingkungan kerja mereka, makna
pekerjaan mereka dan otonomi dalam pekerjaan mereka.
• Komitmen organisational: Tingkat sampai mana
seorang karyawan memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
KOMITMEN ORGANSIASIONAL
• Komitmen Afektif: Perasaan emosional untuk
organisasi sdan keyakinan dalam nilai-nilainya.
• Komitmen Berkelanjutan: Nilai ekonomi yang
dirasa dari bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan
organisasi tersebut.
• Komitmen Normatif: Komitmen untuk bertahan
SIKAP KERJA YANG LAIN
• Dukungan organisational yang dirasakan tingkat
sampai mana karyawan yakin organisasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka.
• Keterlibatan Karyawan: Keterlibatan, kepuasan
BAGAIMANA SIKAP KARYAWAN
DAPAT DIUKUR?
• Survei Sikap: Upaya mendapatkan respons dari
karyawan melalui kuesioner mengenai perasaan mereka terhadap pekerjaan, tim kerja, dan
SEBERAPA PUAS INDIVIDU
DENGAN PEKERJAAN MEREKA
• Apakah yang menyebabkan Kepuasan Kerja?
Rata-rata individu merasa puas dengan
keseluruhan pekerjaan mereka serta dengan pengawas dan rekan kerja mereka. Namun, mereka cenderung tidak begitu puas dengan bayaran dan peluang promosi yang diberikan
perusahaan. Alasan mengapa individu lebih tidak menyukai bayaran dan kemungkinan promosi bila dibandingkan aspek-aspek lain dari pekerjaan
KEPUASAN KERJA
• Mengukur Kepuasan Kerja: kita telah
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Definisi ini benar-benar
Sebagai contoh: beberapa individu dipengaruhi untuk menyukai hampir segala hal, dan individu lain merasa tidak senang bahkan dalam pekerjaan yang tampaknya sangat hebat. Penelitian
menunjukkan bahwa individu yang mempunyai
kepribadian negatif (sebagai contoh, mereka yang cenderung galak, kritis dan negatif) biasanya
PENGARUH DARI KARYAWAN YANG TIDAK
PUAS DAN PUAS DI TEMPAT KERJA
• Ada konsekuensi karyawan menyukai pekerjaan
mereka dan ada konsekuensi ketika karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka. Sebuah
kerangka
• Keluar (exit): Ketidakpuasan yang diungkapkan
melalui perilaku yang ditujukan untuk meninggalkan organisasi.
• Aspirasi (voice): Ketidakpuasan yang diungkapkan
melalui usaha usaha yang aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi.
• Kesetiaan (loyalty): Ketidakpuasan yang
diungkapkan dengan secara aktif menunggu membaiknya kondisi.
• Pengabaian (neglect): Ketidakpuasan yang
KEPUASAN KERJA DAN KEPUASAN PELANGGAN
Bukti menunjukkan bahwa karyawan yang puas bisa
meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Mengapa? Dalam organisasi jasa, pemeliharaan dan peninggalan
pelanggan sangat bergantung pada bagaimana karyawan
garis depan berhubungan dengan pelanggan. Karyawan yang cenderung lebih ramah, ceria, dan responsif yang dihargai oleh para pelanggan karena karyawan yang puas tidak mudah berpindah kerja, pelanggan kemungkinan besar
menemui wajah-wajah yang familiar dan menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas ini membangun kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
Pelanggan yang tidak puas bisa meningkatkan ketidakpuasan kerja seorang karyawan. Karyawan yang mempunyai
hubungan tetap dengan pelanggan melaporkan bahwa
pelanggan yang kasar, tidak mempertimbangkan orang lain, atau menuntut dengan tidak masuk akal mempengaruhi
KEPUASAN KERJA DAN
PERPUTARAN KARYAWAN
Kepuasan juga berhubungan secara negatif dengan perputaran karyawan, tetapi korelasi tersebut lebih kuat dari pada apa yang kita ketahui untuk
ketidakhadiran. Namun sekali lagi, faktor-faktor lain seperti kondisi pasar tenaga kerja, harapan
tentang peluang pekerjaan alternatif, dan lamanya masa jabatan dengan organisasi merupakan
KEPUASAN KERJA DAN KETIDAK
HADIRAN
Kepuasan kerja dan ketidakhadiran berhubungan negatif, tetapi korelasi tersebut berkisar antara sedang sampai lemah. Sementara adalah masuk akal bahwa karyawan yang tidak puas cenderung melalaikan pekerjaan, faktor-faktor lain memiliki pengaruh pada hubungan tersebut dan
KEPUASAN KERJA DAN PRILAKU
MENYIMPANG DI TEMPAT KERJA.
Ketidakpuasan kerja memprediksi banyak perilaku khusus, termasuk upaya pembentukan serikat
kerja, penyalahgunaan hakikat, pencurian ditempat kerja, pergaulan yang tidak pantas, dan
kelambanan. Para peneliti berpendapat bahwa