• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Preservasi dan Konservasi Koleksi Tercetak (Buku) di Museum Pusaka Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Preservasi dan Konservasi Koleksi Tercetak (Buku) di Museum Pusaka Karo"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA PENGELOLA KOLEKSI TERCETAK (BUKU) MUSEUM PUSAKA KARO

Pertanyaan

1. Bagaimana kondisi koleksi tercetak di Museum Pusaka Karo? 2. Bagaimana kegiatan preservasi dan konservasi koleksi tercetak?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi koleksi tercetak? 4. Apa saja usaha yang dilakukan dalam hal pencegahan kerusakan koleksi

tercetak?

5. Upaya apa saja yang dilakukan untuk memperbaiki koleksi tercetak (buku) yang rusak?

Kode : KP-1

(2)

54

PEDOMAN WAWANCARA STAF PENGELOLA KOLEKSI TERCETAK (BUKU) MUSEUM PUSAKA KARO

Pertanyaan

1. Bagaimana kondisi koleksi tercetak (buku) di Museum Pusaka Karo? 2. Bagaimana kegiatan preservasi dan konservasi koleksi tercetak (buku)? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi tercetak (buku)? 4. Apa saja usaha yang dilakukan dalam hal pencegahan kerusakan koleksi

tercetak (buku)?

5. Upaya apa saja yang dilakukan untuk memperbaiki koleksi tercetak (buku) yang rusak?

Kode : SP-1

(3)

LAMPIRAN 2

HASIL TRANSKIP WAWANCARA

1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I Sesi 1

Wawancara ini diambil pada tanggal 13 Mei 2015 Pada pukul 09.00 WIB. Bertempat di Museum Pusaka Karo. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan

Bapak Valentinus Ginting, SS ( kepala pengelola) Keterangan:

Informan 1 : I1 Peneliti : P

P : “ Selamat pagi Pak!”

I1: “ Pagi juga!”

P: “Terima kasih atas waktu Bapak,”

I1 : “ Iya, sama-sama nak,”

P : “Saya akan menanyakan Bapak beberapa hal terkait dengan penelitian

saya!”

(4)

56

P : “Bagaimana kondisi koleksi tercetak ataupun buku-buku di Museum Pusaka Karo?”

I1 : “Kondisi koleksi tercetak atau buku-buku yang ada di ruang baca sebagian ada yang mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan ringan seperti adanya coretan di halaman-halaman buku sampai kerusakan yang berat seperti tulang buku yang sudah rusak dan lem di punggung buku sudah terkelupas sehingga sulit untuk membacanya serta beberapa buku yang tidak memiliki sampul, disamping itu sebagian buku masih dalam keadaan baik dan layak baca”

P : “oh, jadi tidak ada layanan sirkulasi ya Pak ?”

I1 : “Betul Nak.”

P : “Lalu bagaimana dengan kegiatan preservasi dan konservasi buku-buku?”

I1 : “Preservasi ataupun perawatan yang kami lakukan untuk menjaga kondisi fisik bahan pustaka yaitu dengan menjaga kebersihan ruangan dan menegaskan kepada pengunjung agar bekerjasama dalam perawatan bahan pustaka”

P : “Apa saja faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi Pak?”

I1: “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi bahan

(5)

57

dimakan rayap atau hewan pengerat, dimakan usia, kerusakan akibat debu serta ulah pembaca ataupun pengunjung yang membaca buku kurang menjaga kondisi buku”

P : “Apa saja usaha yang dilakukan dalam hal pencegahan kerusakan koleksi

tercetak Pak?”

P: “ Usaha yang kami lakukan untuk mencegah kerusakan koleksi tercetak

yang ada di ruang penyimpanan yaitu memastikan bahwa ruang penyimpanan bebas dari bahaya api dan air, serta menjaga kebersihan ruang baca’’

P : “Upaya apa saja yang dilakukan untuk memperbaiki buku-buku yang rusak?”

I1 : “Ketika terjadi kerusakan pada buku-buku, upaya yang kami lakukan untuk memperbaiki koleksi tercetak (buku) yang rusak dengan menjidid kembali dan apabila ada yang robek ditempel kembali menggunakan lem.”

P: “Oh begitu saja ya Pak, ?”

I1 : “Iya nak, sebab kami tidak mengetahui lebih jauh bagaiman cara melakukan restorasi atau pun perbaikan yang lainnya”

P : “ Baiklah Pak, demikian saja pertanyaan saya, atas waktunya saya ucapkan terimakasih!”

(6)

58

2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II Sesi 2

Wawancara ini diambil pada tanggal 13 Mei 2015 Pada pukul 11.00 WIB. Bertempat di Museum Pusaka Karo. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan

Bapak Kriswanto Ginting ( staf pengelola) Keterangan :

Informan 2 : I2 Peneliti : P

P : “ Selamat pagi Pak!”

I1: “ Pagi juga!”

P: “Terima kasih atas waktuBapak,”

I1 : “ Iya, sama-sama nak,”

P : “Saya akan menanyakan Bapak beberapa hal terkait dengan penelitian

saya!”

I1 : “Silahkan, sebisa mungkin akan saya jawab.”

P : Bagaimana kondisi koleksi tercetak di Museum Pusaka Karo Pak?”

(7)

59

perpustakaan yang menggunakan standar yang telah ada, jadi kami susun di rak menurut subjeknya saja”

P : “Bagaimana kegiatan preservasi dan konservasi koleksi koleksi tercetak?

I2: “Perawatan atau preservasi dan pemeliharaan atau konservasi yang kami lakukan untuk menjaga kondisi fisik buku serta infomasi yang terkandung di dalamnya masih sangat sederhana hanya menaruh kapur barus untuk mencegah kerusakan buku-buku, karena belum mengetahui berbagai tindakan yang lebih intens mengenai hal tersebut terhadap koleksi tercetak”

P : “Apa saja faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi tercetak Pak?”

I2 : “ salah satu yaitu pengunjung, sudah pernah terjadi pengunjung tidak mengembalikan buku yang dipinjam untuk difotokopi sehingga kami tidak memperbolehkan lagi pembaca membawa buku keluar dari ruangan, hanya dibaca di tempat dan boleh mendokumentasikannya”

P : “ Bagaimana usaha memperbaiki koleksi yang rusak Pak?”

I1 : “sebisa mungkin kami perbaiki, Nak!”

P : “ Baiklah Pak, demikian saja pertanyaan saya, atas waktunya saya ucapkan terimakasih!”

(8)

LAMPIRAN 3

Observasi : Faktor Penyebab Kerusakan Koleksi

Lokasi : Museum Pusaka Karo Hari/Tanggal : Rabu/13 Mei 2015 Observer : Peneliti

Tabel 4.3 No. Faktor-Faktor Penyebab

Kerusakan Koleksi

Ada Tidak Keterangan

1. Internal

a. Tinta

b. Bahan kertas c. Bahan perekat

  

Koleksi rusak diakibatkan oleh bahan kertas itu sendiri melalui tinta, bahan kertas serta bahan perekat buku tersebut.

2. Eksternal

a. Lingkungan

 Kerusakan oleh Cahaya

 Suhu dan Kelembaban Udara  Debu

 Serangga dan Binatang Pengerat

b. Manusia

c. Bencana Alam

     

 Koleksi rusak akibat suhu di Kota Berastagi rentan dingin yang mengakibatkan

kelembaban pada kertas.

 Koleksi rusak akibat debu yang masuk kedalam ruangan.  Koleksi rusak

dimakan rayap, kecoa dan tikus.

 Koleksi rusak akibat ulah manusia (pengunjung) yang membaca buku kurang

(9)

61

menjaga keutuhan fisik buku.

Observasi : Usaha Pencegahan Kerusakan Koleksi

Lokasi : Museum Pusaka Karo Hari/Tanggal : Kamis/14 Mei 2015 Observer: Peneliti

Tabel 4.4 No. Usaha Pencegahan

Kerusakan Koleksi

Ada Tidak Keterangan 1. Lingkungan

a. Cahaya

b. Suhu dan Kelembaban Udara c. Debu

d. Serangga dan Hewan Pengerat      Mengatur

intensitas cahaya ruangan dengan cara cahaya dapat digunakan secara langsung,

diburamkan, dipantulkan atau disaring.

 Menabur kapur barus di rak penyimpanan dan mengatur

kelembaban suhu udara agar menghambat pertumbuhan serangga.

2. Manusia  Sosialisasi kepada

(10)

62

informasi yang terkandung

didalammya. 3. Bencana Alam

a. Api b. Air    Memastikan ruangan penyimpanan koleksi terhindar dari air dan api yang dapat merusak koleksi.

Observasi: Usaha Memperbaiki Koleksi yang Rusak

Lokasi: Museum Pusaka Karo Hari/Tanggal: Jumat/15 Mei 2015

Observer: Peneliti

Tabel 4.5 No. Usaha Memperbaiki

Koleksi yang Rusak

Ada Tidak Keterangan

1. Pembersihan Terhadap Noda

 Membersihkan noda

yang ada pada lembaran buku sehingga jamur tidak tumbuh dan dapat merusak buku.

2. Fumigasi  Belum pernah

melakukan fumigasi atau pengasapan karena pengelola belum mengetahui cara pengasapan dan belum tersedia alat fumigasi di Museum Pusaka Karo. 3. Menghilangkan Keasaman

pada Kertas (Deasidifikasi)

 Belum pernah

(11)

63

menghilangkan

keasaman pada kertas (deasidifikasi).

4. Laminasi  Laminasi digunakan

untuk melindungi buku agar terhindar dari kerusakan dengan cara memberikan bahan penguat pada sampul buku sehingga tidak cepat lapuk.

5. Enkapsulasi  Belum pernah

(12)

LAMPIRAN 4

DOKUMENTASI

(13)

65

Gambar 3.2 Buku yang Tidak Memiliki Sampul

(14)

66

Gambar 3.4 Lembaran Buku yang Koyak

Gambar

Tabel 4.5
Gambar 3.1 Buku yang Mengalami Kerusakan
Gambar 3.2 Buku yang Tidak Memiliki Sampul
Gambar 3.4 Lembaran Buku yang Koyak

Referensi

Dokumen terkait

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD.. Kepala SKPD menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, dan menyiapkan laporan Keuangan; sebagai sarana

Pendampingan oleh penyuluh saat petani model sedang mempraktikkan budiday melon ramah lingkungan (A) penyuluh sedang menekankan penggunaan potensi lokal setempat (B) penyuluh

Kepercayaan memiliki pengaruh positif signifi- kan terhadap parent’s satisfaction , sehingga Hipotesis H2 dinyatakan diterima.Hal ini membuktikan bahwa apabila orang tua

a) Product, yaitu bagaimana konsumen merasa puas terhadap fisik produk. b) Sales, yaitu pelayanan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. c) After sales services, yaitu pelayanan

• bank bjb has micro loan product called Kredit Mikro Utama, we had starting to disburse Kredit Mikro Utama at the end of 2007. • Kredit Mikro Utama has competitive advantages in

alternatif pemecahan masalah untuk dijadikan landasan dalam merancang. • Mahasiswa   mampu  

[r]

The first grade students’ interest at MA Pesantren Guppi from experimental class was showing the significant differences after giving the treatment by using