2 ABSTRAKSI
Kota Medan Provinsi Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu kota yang tatanan masyarakatnya majemuk karena kota ini didiami oleh berbagai kelompok baik suku, agama, dan ras. Kemajemukan tersebut dipahami sebagai bentuk perbedaan daya adaptasi antar kelompok-kelompok yang berbeda. Kompleksitas penduduk yang tinggal di suatu wilayah akan mengakibatkan terjadinya interaksi-interaksi sosial antar individu-individu dengan latar belakang berbeda yang memungkinkan terjadinya perubahan ataupun adanya pergeseran pada identitas etnis individu yang merantau. Sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana ekspresi identitas etnis melalui asosiasi etnis dan strategi sosial budaya serta politik yang dilakukan Masyarakat Mandailing dalam mempertahankan idnetitas etnis di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis ekspresi identitas etnis melalui asosiasi etnis serta strategi sosial budaya dan strategi politik yang digunakan Masyarakat Mandailing dalam mempertahankan identitas etnisnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan melalui observasi, wawancara mendalam dan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui jurnal ilmiah, skripsi dan artikel lainnya yang sesuai dengan penelitian.
Hasil penelitian dilapangan bahwa dalam mempertahankan identitas etnisnya maka dibutuhkan sebuah wadah yang menjadi tempat untuk melestarikan nilai sosial budaya sebagai wujud dari penguatan identitas etnis seperti mengekspresikan identitas etnis melalui asosiasi etnis yaitu HIKMA. HIKMA merupakan organisasi masyarakat yang berbasis etnis dengan tujuan menghimpun masyarakat Mandailing, meningkatkan kegotongroyongan dalam rangka menjaga dan melestarikan nilai sosial budaya Mandailing dan meningkatkan harkat dan martabat masyarakatnya yaitu Keluarga Besar Mandailing. Selain itu, strategi sosial budaya dalam mempertahankan identitas etnis melalui sosialisasi tetap menggunakan bahasa Mandailiing baik dalam lingkungan HIKMA dan di tempat tinggal, penggunaan adat istiadat dalam siklus kehidupan seseorang seperti acara kelahiran anak, prosesi pernikahan (Siriaon) dan acara duka cita (Siluluton), serta penggunaan marga di perantauan. Selain hal tersebut nilai-nilai sosial budaya yang masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti poda na lima. Strategi politik dalam mempertahankan identitas etnis yaitu terdapat 9 nilai utama masyarakat Mandailing yaitu Kekerabatan, Religi, Hagabeon, Hamajuon, Hasangapon, Hamoraon, Uhum, Pengayoman dan Kelola Konflik.
Kata Kunci : Eksprei, Identitas Etnis, Asosiasi, HIKMA, Mandailing