56
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Dalam proses menjaring anak lereng Gunung Merapi untuk bersedia menjadi
anggota baru Komunitas Tlatah Bocah, terdapat pengurus Komunitas Tlatah Bocah
yang berperan aktif. Peran pengurus Komunitas Tlatah Bocah sangat besar dalam
proses pelaksanaan strategi Komunikasi yang bertujuan untuk mengajak dan
memengaruhi anak-anak lereng Gunung Merapi untuk ikut serta berpartisipasi
dalam pelestarian seni tradisi lokal lereng Gunung Merapi. Terdapat dua hal yang
penting dalam strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh pengurus Komunitas
Tlatah Bocah yaitu perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi.
Perencanaan diawali dengan penyusunan pesan dimana terdapat beberapa langkah
yaitu mengenali sasaran komunikan yang akan dituju dalam penelitian ini adalah
anak-anak dusun di lereng Gunung Merapi, pemilihan media yang digunakan
dimana pengumuman tentang Beasiswa Merapi yang merupakan kearifan lokal
melalui pengeras suara yang disampaikan kepada Kepala Desa adalah media yang
digunakan untuk menginformasikan, pengingat serta ajakan anak-anak dusun
dalam kegiatan pembagian Beasiswa Merapi, pengajian tujuan pesan, peran
komunikan yang meliputi daya tarik dan kredibilitas sumber.
Strategi komunikasi yang digunakan oleh pengurus Komunitas Tlatah Bocah
masih dipengaruhi oleh budaya lokal setempat yaitu melalui program kegiatan
komunitas Beasiswa Merapi (pembagian ayam). Melalui program Beasiswa Merapi
pengurus Komunitas Tlatah Bocah memengaruhi anak-anak lereng Gunung Merapi
melestarikan budaya ritual dan sekaligus seni tradisi lokal yang harus ditanamkan
sejak dini. Program Beasiswa Merapi merupakan pengajaran secara tidak langsung
kepada anak-anak lereng Gunung Merapi tentang nilai-nilai kearifan lokal yang
masih sangat kuat karena kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang di tengah
masyarakat lereng Gunung Merapi dikenal, dipercaya dan diakui sebagai cara untuk
57
Melalui penelitian ini dapat ditemukan bahwa perencanaan komunikasi model
AIDDA yang merupakan sebuah pendekatan yang menanamkan kesadaran akan
nilai-nilai kearifan lokal memiliki beberapa faktor yang telah dijelaskan diatas
dimana merupakan strategi yang digunakan dalam menjaring anak-anak dusun
lereng Gunung Merapi menjadi anggota baru Komunitas Tlatah Bocah. Adanya
sikap penerimaan yang baik dari komunikan terhadap komunikator dalam hal ini
pengurus Komunitas Tlatah Bocah, menciptakan strategi komunikasi yang dapat
berjalan dengan baik dan tujuan yang ditetapkan tercapai.
Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa Komunitas Tlatah Bocah ini
merupakan sebuah kelompok yang sangat terbuka untuk semua anak dusun lereng
Gunung Merapi yang memiliki potensi berkesenian. Anak-anak dusun lereng
Gunung Merapi dibebaskan untuk berpartisipasi dalam kegiatan komunitas karena
tidak ada aturan khusus yang mengikat. Nilai-nilai kearifan lokal tentang
kebersamaan, kekompakan, gotong royong, tanggung jawab dan kemandirian
merupakan hal utama yang selalu ditanamkan dan dijunjung oleh pengurus
Komunitas Tlatah Bocah di dalam komunitas tersebut. Strategi komunikasi ini
dapat bejalan dengan baik dan lancar karena adanya hubungan baik yang tercipta di
antara komunikator dan komunikan serta kedekatan yang terjalin. Pesan yang
disampaikan komunikator juga dapat diterima dengan sangat baik oleh komunikan
karena adanya keterbukaan dan penerimaan masyarakat lereng Gunung Merapi
akan keberadaan Komunitas Tlatah Bocah.
6.2
Saran
Saran untuk penelitian yang selanjutnya, bagi yang hendak melakukan penelitian
dengan objek yang sama dapat melakukan penelitian dengan menggunakan sudut
pandang yang berbeda, seperti melihat model-model komunikasi masing-masing
komunitas seni yang berada di dusun-dusun lereng Gunung Merapi yang menjadi
anggota tetap Komunitas Tlatah Bocah yang dapat diamati dan dianalisis secara
mendalam. Analisa mendalam dengan mudah dapat dijalankan apabila relasi
peneliti dengan objek yang diteliti sudah terjalin dengan baik sehingga informasi