• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Arab L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Arab L"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi

Mengajar adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks. Karena merupakan

interaksi unik antara guru, siswa, materi pembelajaran, dan lingkungan cultural.

Dalam proses pembelajaran interaksi yang baik dapat digambarkan dengan adanya

komunikasi yang dapat dipahami oleh komponen pembelajaran itu sendiri

(Popham dan Baker, 1987).

Dalam proses pembelajaran bahasa, pembelajar diharapkan mampu

menguasai empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut yaitu

menyimak (Compréhension Orale), berbicara (Expression Orale), membaca

(Compréhension Ecrite), dan menulis (Expression Ecrite).1 Keterampilan berbahasa

asing, dalam hal ini bahasa Arab, tidak dapat dimiliki oleh seorang pembelajar dalam

waktu relatif singkat tetapi diperlukan waktu yang cukup lama sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Kesuksesan proses belajar mengajar tidak akan lepas dari metode yang

akan dipakai.2 Dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas seorang guru akan

selalu menggunakan daya dan usaha agar siswa dapat mengerti dan paham apa

yang diterangkan. Semua itu dinamakan metode pengajaran. Metode pengajaran

adalah suatu jalan yang dilalui oleh seorang guru untuk mencapai tujuan

pengajaran dari mata pelajaran yang disampaikan.

Proses mempelajari bahasa Asing khususnya bahasa Arab bagi orang

Indonesia merupakan usaha-usaha khusus untuk membentuk dan membina

kebiasaan baru yang dilakukan secara sadar3. Pada saat ini bidang pendidikan dan

pengajaran bahasa arab di Indonesia menyaksikan kehadiran berbagai strategi,

(2)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 2

metode, pendekatan dan yang serupa dengannya, yang dimaksudkan untuk

meningkatkan mutu pengajaran bahasa Arab itu sendiri4.

Hal itulah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan observasi ke

beberapa madrasah terkait dengan pembelajaran bahasa Arab di sana. Dan dalam hal ini objek observasi kami adalah MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur. Karena dengan kegiatan ini kami dapat mengamati secara

langsung proses pembelajaran bahasa Arab di madrasah tersebut, sehingga kami

mendapatkan pengalaman untuk belajar dan memperbaiki kekurangan yang ada

demi tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(PAIKEM).

B. Tujuan Observasi

Observasi melakukan salah satu cara yang digunakan oleh manusia untuk

pengumpulan data berupa pengalaman dan pengetahuan yang dapat diamati secara

nyata berdasarkan apa yang dilihat dan didengar5. Maka tujuan kegiatan observasi

yang kami lakukan adalah untuk memperoleh data berupa gambaran umum

mengenai pengajaran bahasa arab di MTs Jam’iyyatul Khair yang meliputi:

a.Teknik pengajaran untuk masing-masing keterampilan bahasa Arab.

b.Tahapan pengajaran.

c.Bahan ajar.

d.Motivasi dan sikap siswa dan guru selama pembelajan berlangsung.

e.Kesesuaian pengajaran dengan metode pembelajaran yang berkembang.

f. Hasil kognitif siswa setelah diadakannya pembelajaran di kelas.

C. Manfaat Observasi

Manfaat observasi yang kami lakukan di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka

Putih Ciputat Timur, di antaranya:

1. Sebagai kekayaan pemikiran untuk terciptanya metode pembelajaran

bahasa Arab yang efektif dan menyenangkan.

4 Mudzakir AS, Makalah Strategi Dan Aplikasi Pemahaman Lintas Budaya Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab, Disampaikan Dalam Seminar Nasional PBA UIN Jakarta 11 Desember 2008

5

(3)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 3

2. Sebagai pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran untuk praktek

mengajar yang akan kami lakukan.

(4)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 4 BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA OBSERVASI BERLANGSUNG

Terdapat beberapa kegiatan yang kami lakukan selama melakukan

kegiatan observasi ini di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur

dan kegiatan tersebut kami rangkum dalam beberapa tahap, beberapa tahap

tersebut ialah sebagai berikut:

Tahap Pertama : Selasa, 02 November 2010

Kedatangan perdana kami adalah dalam rangka memohon izin kepada

Kepala Sekolah Bapak Drs. Sukirman untuk melakukan observasi di sekolah

tersebut dengan menyertakan surat keterangan observasi dari pihak akademik

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Akhirnya kami diberikan izin untuk

melakukan observasi tentang Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat.

Tahap Kedua : Rabu, 03 November 2010

Pada tahap kedua ini kami bertujuan untuk mengatur dan menetapkan jam

yang tersedia untuk program mata pelajaran Bahasa Arab di kelas yang akan kami

observasi. Atas pertimbangan dari guru bidang studi terkait, akhirnya kami pun

memustuskan untuk memilih kelas VII MTs Jam’iyyatul Khair sebagai objek

observasi kami. Selain itu, kami melakukan wawancara dengan guru mata

pelajaran Bahasa Arab Ibu Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag yang akan menjadi partner

kami dalam melakukan observasi. Kami membicarakan tentang keadaan dan

proses pembelajaran Bahasa Arab yang selama ini sudah berlangsung di sekolah

ini. Kami juga membicarakan tentang teknis proses kegiatan Observasi yang akan

(5)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 5 Tahap Ketiga: Kamis, 04 November 2010

Pada tahap ketiga ini kami memulai observasi di dalam kelas untuk

mengamati proses pembelajaran Bahasa Arab. Dalam awal observasi ini, pelajaran

yang dibahas adalah ةيبرعلا ةغ لا م ع untuk tujuan melatih keterampilan menyimak (Istima’).

Tahap Keempat: Kamis, 11 November 2010

Pada tahap ini kami melakukan observasi kedua di dalam kelas. Adapun

materi yang diajarkan sama seperti materi yang lalu yaitu ةيبرعلا ةغ لا م ع pada

pertemuan kali ini keterampilan bahasa yang akan menjadi focus pembelajaran

adalah keterampilan berbicara (Kalam).

Tahap kelima : Kamis, 18 November 2010

Pada tahap keempat ini merupakan tahap observasi yang ketigadi dalam

kelas. Materi yang diajarkan sama seperti sebelumnya pembelajaran bahasa arab,

akan tetapi pada kesempatan kali ini guru memfokuskan pembelajaran pada

keterampilan membaca (Qiraah).

Tahap Keenam: Kamis, 25 November 2010

Pada tahap inilah merupakan akhir dari kegiatan observasi kami. Dan

tahap ini adalah merupakan observasi keempat kami dalam rangka mengamati

metode yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan Bahasa Arab. Pada

pertemuan kali ini dengan materi yang sama yaitu pembelajaran bahasa arab, guru

(6)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 6 BAB III

DESKRIPSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

A. Deskripsi Umum Pengajaran Bahasa Arab

Pelaksanaan observasi yang kami lakukan sebanyak kurang lebih empat

kali pertemuan bertujuan untuk mengamati metode pembelajaran Bahasa Arab

yang dipakai oleh guru yang bersangkutan beserta semua aktifitas yang dilakukan

oleh murid selama belajar di dalam kelas. Berikut ini adalah deskriptif umum

pembelajaran Bahasa Arab yang telah kami amati.

Observasi : I (Pertama)

Hari/Tanggal : Kamis, 04 November 2010

Pokok Bahasan : ةيبرعلا ةغ لا م ع

Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Menyimak (Istima’) tentang

ةيبرعلا ةغ لا م ع

Observasi : II (Kedua)

Hari/Tanggal : Kamis, 11 November 2010

Pokok Bahasan : ةيبرعلا ةغ لا م ع

Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Berbicara (Kalam) tentang

ةيبرعلا ةغ لا م ع

Observasi : III (Ketiga)

Hari/Tanggal : Kamis, 18 November 2010

Pokok Bahasan : ةيبرعلا ةغ لا م ع

Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Membaca (Qiraat) tentang

ةيبرعلا ةغ لا م ع

Observasi : IV (Keempat)

Hari/Tanggal : Kamis, 25 November 2010

Pokok Bahasan : ةيبرعلا ةغ لا م ع

Sub Pokok Bahasan : Melatih Keterampilan Menulis (Kitabah) tentang

ةيبرعلا ةغ لا م ع

a. Saat Memulai Pelajaran

Hal yang pertama kali dilakukan oleh guru pada saat memulai

(7)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 7

memotivasi murid agar tetap bersemangat dalam belajar. setelah itu, guru

mengulang sekilas pembahasan yang lalu dengan memberikan pertanyaan kepada

murid untuk melihat sejauh mana siswa tersebut masih mengingat dan memahami

materi tersebut. Aktifitas ini berlangsung selama 10 menit, perhatian dan

partisipasi siswa cukup baik karena guru dapat menguasai kondisi siswa.

b. Saat Pelajaran Berlangsung

Guru memulai pelajaran dengan salam sekaligus doa sebelum belajar

dan mengakhirinya dengan doa sesudah belajar pula. Penampilan guru sangat

menarik dengan setelan seragam yang rapih dan memiliki sifat untuk dapat

mempengaruhi siswa. Pada kesempatan kali ini beliau memberikan materi pokok

dengan membacakan kosakata pada semua siswa dengan melarang siswa untuk

membuka buku pelajaran terlebih dahulu. Adapun tujuannya agar siswa dapat

menyimak lebih efektif dan focus terhadap apa yang dibacakan.

Dalam pertemuan ini, guru menggunakan teknik membaca dalam

menerangkan pelajarannya dan para murid pun menyimaknya dengan baik.

Setelah itu, siswa diminta untuk mengulanginya dan mendemonstrasikannya.

Adapun teknik bertanya yang digunakan oleh guru kepada muridnya adalah

dengan menunjuk salah satu yang ia kehendaki. Hal ini hanya dilakukan kepada

beberapa siswa mengingat waktu pengajaran yang terbatas. Sesekali guru

memotivasi murid agar terus semangat dalam belajar dan mendapat hasil yang

memuaskan pada saat Ujian Akhir Semester (UAS).

Dalam menerangkan materi yang ia ajarkan, guru menggunakan suara

yang lantang dan jelas. Beliau pun sangat menguasai materi yang diajarkan,

namun sayangnya penggunaan media pengajaran sangat kurang dirasakan. Guru

hanya menggunakan media tradisional meliputi buku, whiteboard dan spidol.

Akan tetapi ini semua dapat terbayar dengan respon yang baik para murid tatkala

guru sedang membacakan teks yang diajarkan. Ketika pelajaran berlangsung guru

memberikan pertanyaan kepada siswa sebanyak 15-20 kali dan hal itu disambut

baik dengan jawaban 10 orang siswa berbeda. Selain itu, ada pula siswa yang

mengajukan pertanyaan tentang اقرأا. Kemudian guru menjawabnya dengan

jawaban sederhana dan mudah dicerna bahwa اقرأا adalah angka/nomor.

(8)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 8

Secara umum, hanya sedikit kendala yang dirasakan oleh guru pada

proses belajar mengajar di antaranya ada beberapa siswa yang kurang focus dalam

belajar dan penggunaan media pengajaran yang minim. Selebihnya, guru hanya

kurang sedikit kreatif dalam menggunakan ilustrasi atau contoh yang memadai.

Dalam teknis menulis di papan pun sangat bagus, jelas, rapih dan besar sehingga

cocok digunakan dalam mengajar. Dalam pengajarannya pun, beliau selalu

memberi kata kunci untuk mempermudah pembelajaran. Gaya dan antusiasme

yang digunakan guru dalam mengajar sangat bagus sehingga perhatian murid

terfokus kepadanya. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung selama 40

menit, pengelolaan kelas yang dilakukan guru pun cukup baik, hal ini ditandai

dengan dinamika posisi mengajar guru, terkadang di depan, tengah dan belakang.

Hal ini bertujuan untuk mengamati perilaku seluruh siswa dalam belajar. Adapun

hal yang harus diperbaiki dalam proses belajar mengajar adalah penambahan

alokasi waktu untuk murid melakukan drill atau latihan.

c. Penutup

Sebelum mengakhiri pelajaran, guru tidak bosan-bosannya untuk

memotivasi para murid agar belajar lebih giat dan menggali lebih dalam ilmunya

di luar sekolah. Selain itu, beliau memberikan simpulan materi yang telah

dipelajari agar mempermudah murid dalam mengingat. Dalam penilaian hasil

belajar murid, guru memberikan pertanyaan terkait makna kata, frase, kalimat dan

hiwar yang disajikan. Selain itu, guru pun bertanya tentang kandungan materi dan

gagasan yang terdapat dalam hiwar/ teks lisan. Guru pun memberi tindak lanjut

terhadap materi yang diajarkan berupa Pekerjaan Rumah (PR). Seluruh aktifitas

penutup ini berlangsung selama 10 menit.

Kesan umum yang dirasakan oleh kami bahwa pembelajaran bidang

studi Bahasa Arab pada MTs Jam’iyyatul Khair cukup maksimal. Oleh karena itu,

sangat dibutuhkan perhatian yang lebih dari pimpinan sekolah dan civitas

akademiknya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab. Pelajaran

yang dapat diambil dari observasi yang kami lakukan bahwa seorang guru harus

menguasai berbagai macam metode pengajaran Bahasa Asing yang sedang

berkembang sehingga guru tidak kesulitan dalam memilih metode yang tepat

(9)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 9

B. Deskripsi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab

1. Pengajaran Keterampilan Menyimak (عامتساا ةراهم)

 Materi yang diajarkan dalam pengeajaran keterampilan menyimak yaitu mengenai ةيبرعلا ةغ لا م ع dengan menggunakan teks

percakapan yang terdapat di dalam buku ajar.

 Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru, di antaranya:

1) Mula-mula guru membaca teks yang terdapat dalam buku

ajar yang dipelajari di depan siswa.

2) Guru menyuruh pada setiap siswa untuk mendengarkan

teks yang dibacakan guru.

3) Setelah itu siswa diharapkan dapat membaca seperti yang

guru ujarkan tanpa ada kesalahan.

4) Guru mengulang kembali bacaan yang dibacakan di depan

para siswa.

5) Sebelum melakukan demonstrasi, guru menyuruh siswa

untuk membaca teks secara pelan-pelan.

6) Guru menunjuk seorang siswa untuk memperagakan materi

yang dipelajari di depan kelas.

7) Setelah itu, pada tahap akhir guru mengulang kembali

bacaan teks yang dipelajari lalu diikuti siswa untuk

melafalkannya.

 Bentuk drill yang diberikan yaitu Siswa menirukan teks lisan yang disajikan oleh guru, kemudian beliau meminta siswa untuk

mengidentifikasi makna dan gagasan yang terkandung dalam teks.

Dengan latihan ini, siswa mampu memahami suatu teks secara

lisan dan mampu menangkap gagasan atau ide dalam terkandung

dalam teks secara kritis dan mendalam.

 Adapun kesulitan yang dihadapi siswa adalah mereka memahami isi teks yang disimaknya, oleh karena itu guru terlebih dahulu

memberikan gambaran umum dan pengarahan materi, serta para

(10)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 10

individu seperti membeo dan sering tanpa mengetahui makna dari

apa yang diucapkannya6.

 Kelebihan yang dimiliki oleh guru tersebut yaitu beliau memahami dengan baik kondisi siswa dan menguasai bahan ajar yang akan di

sampaikan, serta dapat mendorong keinginan belajar siswa dengan

tehnik pemberian motivasi dan pemahaman/anggapan yang baik

tentang mudahnya bahasa arab untuk dipelajari dan digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kekurangan yang dimiliki

guru tersebut yaitu kurangnya pemberian perhatian terhadap siswa

secara menyeluruh. Sehingga ada saja beberapa siswa yang belum

dapat menerima pelajaran yang disampaikan.

2. Pengajaran Fonologi Bahasa Arab ( يبرعلا اوصأا)

 Materi yang diajarkan dalam pengajaran fonologi bahasa Arab adalah mengenai ةيبرعلا ةغ لا م ع yaitu melafalkan pelafalan bunyi

bahasa yang sejenis seperti (ظ ض ) , (س ص) dan sejenisnya.

 Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam pengajaran ini, di antaranya:

1) Guru melafalkan bunyi yang kemudian diikuti siswa.

2) Pelafalan pasangan minimal yang dilakukan guru seperti kata اس dan اص (posisi kontras, awal).

3) Guru menunjuk seorang siswa untuk melafalkan bunyi yang

telah dilafalkan oleh guru.

4) Guru langsung melakukan evaluasi kesalahan secara

bersama-sama dengan siswa lain apabila pelafalan bunyi tidak sesuai

dengan yang dilafalkan guru sebelumnya.

5) Guru melatih siswa untuk melafalkannya secara bersama-sama

dengan suara lantang.

6) Guru meletakkan kata yang dilafalkannya dalam sebuah

kalimat.

6 Aziz Fahrurrazi, Kapita Selekta Metodologi Pengajaran Bahasa Asing, (Jakarta: PBA

(11)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 11

 Bentuk drill yang digunakan oleh guru yaitu latihan menirukan dan mengulangi dengan cara bersama-sama, berkelompok (berdasarkan

tempat duduknya) atau secara perorangan7.

 Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu kesulitan dalam pelafalan bunyi yang sejenis dikarenakan tidak terbiasanya mereka

mengucapkan kata-kata tersebut seperti: (ظ ض ) , (س ص) dan dalam

menanggulangi hal ini guru menggunakan cara yaitu sebelum

pelafalan, siswa diperdengarkan contoh-contoh terlebih dahulu.

Guru tersebut melakukan perencanaan terlebih dahulu, kemudian

memberikan model pelafalan yang benar dan memberikan

perhatian lebih pada bunyi-bunyi sulit8.

 Kelebihan yang dimiliki guru yaitu adanya contoh-contoh pelafalan dalam bentuk diagram-diagram yang tersusun dalam

gambar-gambar yang memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dari segi

makhorijul huruf-nya.

3. Pengajaran Keterampilan Berbicara (ماكلا ةراهم)

 Materi yang diajarkan pada pengajaran kemahiran berbicara adalah mengenai ةيبرعلا ةغ لا م ع yaitu dengan menggunakan hiwar yang ada

pada buku ajar.

 Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya:

1) Mula-mula guru menyuruh siswa untuk membuka buku

bagian muhadatsah, lalu guru membaca teks yang dipelajari

dengan suara lantang di depan kelas.

2) Bacaan yang dilakukan guru diselingi dengan pemahaman

tarkib-tarkib/pola kalimat yang belum diketahui para siswa

serta pengungkapan kosakata yang belum diketahui siswa.

3) Guru menjelaskan dengan singkat makna/arti muhadatsah

yang dipelajari ke dalam bahasa Indonesia.

7 Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al-Istima’, h 309 8 Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib Tadris

(12)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 12

4) Guru membacakan teks dan menyuruh siswa untuk

mengikuti melafalakan teks yang dibacakan oleh guru.

5) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok putra dan putri

untuk mengulang pelafalan bacaan yang telah

diperdengarkan.

6) Guru menunjuk beberapa siswa untuk melakukan

muhadatsah dengan menggunakan metode hiwar sebagai

rangkaian demonstrasi yang dilakukan di depan kelas.

7) Guru menyimak teks yang didemonstrasikan siswa sesekali

membetulkan bacaan siswa ketika ada kesalahan dalam

membaca.

 Bentuk drill/latihan yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan teknik komunikatif, serta pemberian beberapa pekerjaan rumah

(PR) yang berhubungan dengan teks yang dipelajari.

 Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu para siswa kurang bisa memahami kosa kata dalam teks dialog serta kurangnya

kemampuan berbahasa yang dimiliki para siswa sehingga terlihat

dari sebagian mereka mengutarakan maksud yang hendak

disampaikannya dengan menggunakan bahasa ibu/bahasa

Indonesia. Peran guru dalam hal ini dengan mentranslet bahasa

yang hendak diutarakan dari bahasa ibu ke bahasa arab, hal

tersebut ternyata dapat membuahkan hasil berupa bertambahnya

pengetahuan siswa dan perbendaharaan kosa kata yang dimiliki

para siswa.

 Dan menurut kami guru tersebut mempunyai kelebihan dalam improvisasi tehnik mengajar yang ia sugukan di depan para siswa

sehingga timbulnya rasa antusias dan minat belajar yang tinggi

dalam diri masing-masing siswa dan tak lupa dengan mendoktrin mereka menggunakan sebuah anggapan ”bahwasanya bahasa arab itu mudah!”. dan kelemahan yang dimiliki oleh guru tersebut yaitu guru tidak memberikan jawaban yang benar dalam mengoreksi

(13)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 13

4. Pengajaran Kosakata ( ادرفملا (

 Materi yang diajarkan dalam pengajaran kosakata adalah tentang ةيبرعلا ةغ لا م ع yaitu dengan menggunakan pemberian kosakata baru.

 Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru di antaranya:

1) Guru mengucapkan kata-kata dan para siswa

mendengarkannya.

2) Guru menunjukkan tulisan kata-kata tersebut dengan

menuliskannya di papan tulis.

3) Guru menjelaskan makana kata dengan gerakan langsung

sesekali mengkombinasikannya dengan gamabar yang

dibawanya.

4) Guru menggunakan kata-kata tersebut dalam sebuah

kalimat untuk memperjelas fungsi kata tersebut kata

tersebut dalam struktur kalimat.

5) Guru mengarahkan siswa untuk menulis kata yang

sebelumnya ditulis guru dipapan tulis9.

6) Guru menulis makna kata di papan tulis.

7) Lalu guru memberikan waktu untuk menghafal kata-kata

tersebut pada murid dan langkah terakhir guru memberikan

drill yang berkaitan dengan kata-kata yang ditulis guru di

papan tulis.10

 Bentuk drill/latihan yang digunakan guru yaitu dengan menggunakan metode respon psikomotorik misalnya guru memeragakan cara ”berjalan” lalu siswa mentransletnya ke dalam bahasa ibu. Serta guru menjelaskan apa yang hendak

disampaikannya dengan perantara gambar misalnya guru menunjuk

gambar mobil lalu murid mengungkapkannya dengan bahasa ibu.

 Kesulitan yang dihadapi siswa adalah siswa sulit memahami makna kata dan memerlukan waktu yang lama untuk membuat siswa

paham akan apa yang diimprovisasikan guru di depan kelas

9 Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Mufrodat. h. 251. 10

(14)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 14

dikarenakan guru melatih siswa memahami kosakata dalam teks

dengan kecepatan yang wajar11.

 Kelebihan yang dimiliki guru yaitu tehnik tamtsil yang beliau peragakan ternyata sangat ampuh untuk memberikan semacam

ilustrasi kepada siswa dalam mendefinisikan makana kosa kata

yang diperagakan oleh guru, sehingga timbunya rasa empati dari

kalangan siswa akan kelebihan yang dimiliki guru tersebut.

5. Pengajaran Gramatikal (دعاوقلا)

 Materi yang diajarkan dalam mengajarkan qawaid adalah tentang ةيبرعلا ةغ لا م ع dengan cara menggunakan latihan pola-pola kalimat.

 Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya: 1) Guru membaca teks yang dipelajari yang berisi

contoh-contoh kalimat serta qawaid yang terkandung dalam

contoh-contoh tersebut.

2) Guru menjelaskan mengenai اقرأا dan دادعأا.

3) Guru memberikan contoh-contoh lain yang berhubungan

dengan pola-pola kalimat yang diajarkan.12

4) Guru meminta siswa untuk membuat contoh-contoh lain

yang pola-pola kalimatnya serupa.

 Bentuk drill/latihan yang diberikan kepada siswa adalah latihan bermakna. Guru memberikan beberapa nomor telepon. Dan siswa

diharapkan mampu mengeja angka-angka pada nomor telepon

tersebut. Misalnya: 3759057.

 Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu kurangnya pengetahuan yang cukup akan struktur kalimat dalam bahasa arab dan kadangkala

mereka membandingkannya dengan bahasa indonesia ternyata

terdapat ketidaksesuaian dikarenakan tidak adanya pola kalimat

tersebut apabila diletakkan ke dalam bahasa indonesia.

 Kelebihan yang dimiliki guru bahwa ia mampu menerangkan struktur tersebut secara sederhana dan mudah dipahami sehingga

11 Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib

Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 20

12

(15)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 15

para siswa mampu menelaahnya dengan baik. Namun sayangnya,

hal itu kurang ditunjang dengan media pembelajaran yang memadai

sehingga bentuk latihan yang diberikan guru dirasakan kurang

dinamis.

6. Pengajaran Keterampilan Membaca (ةءارقلا ةراهم)

 Materi yang diajarkan dalam mengajarkan keterampilan membaca adalah tentang ةيبرعلا ةغ لا م ع dengan cara menggunakan tehnik

analisis-sintesis

 Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, di antaranya: 1) Guru melakukan muraja’ah akan hasil pembelajaran yang

telah disampaikan minggu lalu dalam bentuk drill/latihan

yang dikerjakan di rumah.

2) Selanjutnya guru membaca materi qira’ah yang akan

dipelajari, sementara para siswa mendengarkannya dan

menyimak secara seksama.

3) Guru menunjuk seorang siswa untuk membaca materi qira’ah yang telah dibacakan guru sebelumnya.

4) Guru mengoreksi kesalahan bacaan siswa dan mengulangi

bacaan tersebut serta siswa memperbaiki teks yang

diajarkan dengan cara memberikan harakat/syakal pada

bagaian yang dianggap salah.

5) Guru memberikan drill/latihan dan menyuruh para siswa

untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan kandungan qira’ah tersebut.

 Bentuk drill/latihan yang diberikan kepada siswa adalah berupa membaca intensif sekaligus ditunjang dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi kandungan teks qira’ah.

 Kesulitan yang dialami siswa yaitu mereka tidak terbiasa membaca teks berbahasa arab sehingga terkesan lelet/lambat dan

memerlukan waktu yang lama dalam hal pengejaan huruf

(16)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 16

 Kelebihan yang dimiliki oleh guru yaitu kefashihan beliau dalam pelafalan bunyi huruf-huruf hijaiyah dan juga penggunaan intonasi

yang sangat enak didengar sehingga dapat meningkatkan motivasi

siswa dalam membaca bahasa Arab walaupun dirasa sulit.

7. Pengajaran Keterampilan Menulis ( باتكلا ةراهم)

 Materi yang diajarkan dalam mengajarkan keterampilan menulis adalah tentang ةيبرعلا ةغ لا م ع dengan cara imla’/dikte dan insya’

muwajjah/mengarang terpimpin.

 Adapun langkah-langkah yang guru lakukan, di antaranya:

1) Guru menyiapkan bahan ajar/sebuah tema yang akan

didiktekan kepada peserta didik/siswa.

2) Sebelum memulai dikte tersebut guru menyuruh pada setiap

siswa untuk merenggangkan tempat duduk masing-masing

agar tidak ada yang menyontek apa yang ditulis oleh teman

sebelahnya.

3) Guru mengucapkan bahan diktean kalimat per kalimat lalu

siswa menulis apa yang telah diucapkan guru

4) Guru memeriksa bahan diktean secara perorangan

5) Guru melakukan evaluasi atau koreksi kesalahan siswa

dengan melibatkan siswa dalam proses evaluasi ini.

6) Guru menulis hasil koreksian di papan tulis sehingga siswa

tahu akan kesalahan dan cara penulisan yang benar.

 Bentuk drill yang diberikan kepada siswa yaitu latihan menyusun kata menjadi sebuah kalimat, menyusun paragraf, penggabungan

kalimat dan takmilul kalimat/melengkapi kalimat13.

 Kesulitan yang dihadapi siswa yaitu dalam membedakan bunyi ujaran yang terdengar agak sama/sejenis14 seperti bunyi ع dan أ

13

Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah), h 34

14 Aziz Fahrurrazi, Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Asalib

(17)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 17

sehingga terjadi kesalahan tulisan yang berakibat fatal pada

arti/makna yang terkandung dalam kata tersebut.

 Kelebihan yang dimiliki guru bahwa beliau sangat menguasai kosakata yang diajarkan pada pengajaran keterampilan menulis ini.

Sehingga siswa tidak kesulitan untuk bertanya langsung mengenai

(18)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 18

Bab IV

PENUTUP

A. Kesan yang Kami Rasakan Selama Melakukan Observasi di MTs

Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur

 Kesan yang pertama kali kami rasakan adalah pada saat meminta izin awalnya kurang diharapkan karena waktunya yang kurang tepat dengan

kegiatan belajar mengajar. Namun pada hari selanjutnya kami disambut

dengan hangat dan ramah dan guru membuat kami sangat bersemangat

untuk melakukan observasi dan sangat memotivasi kami untuk

melakukannya dengan maksimal dan penuh dengan tanggung jawab.

 Kami sangat senang dan bangga karena beberapa siswa yang kami wawancarai cukup antusias untuk membantu kami dalam

menyelesaikan observasi ini dengan dibukti jawaban mereka yang

sangat semangat dengan jawaban yang apa adanya, sehingga dapat

mempermudah kami untuk memperlancar observasi ini.

 Saya merasa bagaikan seorang pengamat pendidikan untuk pembelajaran bahasa arab dan itu semua menjadi kebanggaan bagi kami

terutama saya yang sebelumnya belum pernah menyaksikan

pembelajaran secara langsung di kelas. Di samping itu juga kedatangan

kami seakan memberikan semangat baru bagi siswa terutama pada guru

yang mengajar pelajaran bahasa arab agar lebih meningkatkan metode

yang disampaikan.

B. Saran dan Hal yang Perlu Diperbaiki dari Pembelajaran Bahasa Arab

yang ada di MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur

Ada beberapa hal dan saran yang menurut kami perlu diperbaiki dari

pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Jam’iyyatul Khair

Cempaka Putih Ciputat Timur. Di antaranya:

1. Untuk Guru

 Setelah kami menelaah RPP yang diberikan kepada kami, di sana guru telah menampilkan semua keterampilan yang diharuskan ada pada

(19)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 19

membaca, dan menulis. Akan tetapi setelah kami mengadakan

wawancara dan observasi langsung mengenai pembelajaran bahasa

Arab, keterampilan menyimak kurang difokuskan kepada peserta didik

dengan alasan sarana yang kurang memadai sehingga untuk

mengajarkan keterampilan ini kurang maksimal. Meskipun tidak adanya

sarana untuk membantu kelancaran keterampilan menyimak bukan

berarti keterampilan menyimak tidak disampaikan sama sekali

melainkan cukup dengan memperdengarkan siswa teks-teks dari buku

ajar yang disampaikan guru sebagai awal latihan menyimak, supaya

siswa sedikit mengetahui akan keterampilan menyimak.

 Pada masalah media, menurut kami fasilitas yang ada sangat minim sehingga pembelajaran yang seharusnya menggunakan media tidak

tersampaikan. Dan itu akan menghambat pembelajaran yang akan

disampaikan. Menurut kami, jika memang keadaan seperti itu tidak bisa

dipaksakan maka seorang guru harus memiliki banyak alternatif metode

untuk menunjang apa yang belum bisa tersampaikan misalnya dengan

latihan-latihan yang bersifat dinamis.

 Pada masalah metode, menurut kami guru tersebut kurang memanfaatkan beberapa metode lain, karena guru tersebut sering

mengunakan metode langsung (رشا م) sehingga pembelajaran terlihat

kurang dinamis dan membosankan. Alangkah baiknya seorang guru

menggunakan metode-metode lain dalam pembelajaran bahasa Arab

yang sesuai dengan materi yang disampaikan.15 Selain itu, guru juga

bisa mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran untuk

mempermudah kegiatan belajar mengajar.

2.Untuk Siswa

 Siswa hendaknya selalu berusaha dan yakin bahwa mereka bisa menguasai keterampilan dan pembelajaran Bahasa Arab.

15

(20)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 20

 Siswa hendaknya memenuhi kebutuhan yang digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa Arab, baik itu dari buku pegangan, LKS, pensil,

pulpen dan lain-lain yang dibutuhkannya.

 Siswa hendaknya lebih fokus akan pembelajaran Bahasa Arab agar apa yang menjadi tujuan tercapai dengan meksimal dan memuaskan.

 Dan yang terpenting, belajar bukan hanya di kelas bahkan bukan di sekolah sekalipun, melainkan belajar itu bisa di manapun dan

kapanpun, selagi itu bisa mendatangkan manfaat bagi kita.

C. Pelajaran dan Pengalaman yang Kami Dapatkan di Lapangan Observasi

di MTs Jam’iyyatul Cempaka Putih Ciputat Timur

 Ternyata dalam prakteknya, guru lebih sulit melakukan dan mempraktekkan teori yang pernah beliau dapatkan sewaktu kuliah

daripada mendapatkan teori tersebut.

 Bahwa metode pembelajaran bahasa Arab lebih kompleks/rumit daripada metode pembelajaran materi-materi pelajaran yang lain.

(21)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 21

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Moch. 2007. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: Hilal.

Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

AS, Mudzakir. 2008. Makalah Strategi Dan Aplikasi Pemahaman Lintas Budaya

Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Disampaikan Dalam Seminar

Nasional PBA UIN Jakarta 11 Desember 2008.

Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:

Misykat. Cet ke-3.

Fahrurrazi, Aziz. 2009. Kapita Selekta Metodologi Pengajaran Bahasa Asing.

Jakarta: PBA UIN Jakarta.

Fahrurrazi, Aziz. dkk. 2009. Berbagai Metode Pembelajaran Bahasa Arab

(Tradisional Dan Kontemporer). Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fahrurrazi, Aziz. Kontrak Perkuliahan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab

(Asalib Tadris Al-Maharat Al-Lughowiyah Al-‘Arabiyah).

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:

Humaniora.

Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Aswat Dan Maharah Al-Istima’.

Makalah Prosedur Dan Tehnik Pengajaran Mufrodat.

(22)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Daftar Pertanyaan Wawancara

Wawancara bersama Guru bidang studi Bahasa Arab MTs Jam’iyyatul

Khair Cempaka Putih Ciputat Timur

1. Berapa jam kah alokasi untuk mata pelajaran Bahasa Arab selama satu

minggu?

2. Setiap hari apa sajakah mata pelajaran Bahasa Arab, baik untuk kelas

VII, VIII dan IX?

3. Berapa menitkah dalam satu jam pelajaran?

4. Berapakah prosentasi kehadiran ibu setiap tahun?

5. Sudah berapa kalikah pergantian guru bahasa Arab di sekolah ini?

6. Adakah dokumentasi kumpulan RPP mata pelajaran Bahasa Arab?

7. Sudah berapa tahunkah iu mengajar bahasa Arab di sekolah ini?

8. Apa saja kendala yang ibu temui selama mengajar Bahasa Arab di

sekolah ini?

9. Apakah ibu menyukai dan menikmati profesi ibu sebagai guru bahasa

Arab?

10.Mengapa ibu memilih menjadi guru bahasa Arab?

11.Apa pendapat ibu secara pribadi mengenai bahasa Arab dan metode

pembelajarannya?

12.Apa sajakah metode yang ibu gunakan dalam pembelajaran bahasa

Arab, khususnya yang sering ibu pakai?

Wawancara bersama beberapa siswa MTs Jam’iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat Timur

1. Bagaimana pendapat adik mengenai mata pelajaran bahasa Arab?

2. Apakah adik menyukai pelajaran bahasa Arab?

3. Bagaimana metode pembelajaran bahasa Arab yang diberikan oleh

guru?

4. Apakah adik suka dengan metode yang digunakan oleh guru tersebut

(23)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 23

5. Kemahiran apakah yang adik sukai? Menyimak, berbicara, membaca

atau menulis?

6. Materi apa yang adik sukai? Ta’aruf atau yang lain?

B. RPP Bahasa Arab

(Terlampir)

(24)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 24

D. Surat Keterangan Observasi

(25)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 25

(26)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 26

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 31

(32)

azky_elbantani@yahoo.com (Kia Seventhsky) | 32

RPP

Bahasa Arab

MTs Jam’iyyatul Khair

Referensi

Dokumen terkait

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model sarana pembelajaran atletik alat lempar cakram melalui modifikasi ukuran berat,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “ Analisis Efisiensi dan Efektifitas Pergantian Satpam Unika (Studi Kasus di UNIKA

Adanya metode deteksi dini yang dapat dengan cepat mendeteksi adanya kontaminasi bakteri patogen Vibrio berpendar akan sangat membantu dalam penanganan dan pencegahan awal

Penyusunan standar beban kerja adalah diperolehnya volume/ kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 tahun masing masing kategori SDM di tiap unit

Isikan kode 1 bila ”Ya” atau kode 2 bila ”Tidak” pada kotak yang sesuai dengan jawaban responden, sedangkan untuk pertanyaan dengan jawaban kode sudah ditentukan

Almady’s List |Kata-Kata Bijak Richard Denny dalam Buku Succeed for Yourself 11 Ingatlah untuk memusatkan pikiran pada apa yang Anda inginkan, lebih daripada yang tidak.

adalah karya tulis ilmiah berupa paparan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu hukum untuk mencari pemecahan masalahnya dengan menggunakan teori-teori,

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sudah tidak ditemukan lagi parasit pada 7 orang penderita malaria tersangka endigenous di Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep,