• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Dasar Program Umum Nasional dan Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Dasar Program Umum Nasional dan Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

POLA DASAR

PROGRAM UMUM NASIONAL

dan

POLA DASAR

RENTJANA PEMBANGUNAN

LIMA TAHUN

LAMPIRAN

PENDJELASAN PD. PRESIDEN DIDEPAN BP-MPRS TGL. 29 PEBRUARI 1968

(2)
(3)

POLA DASAR PROGRAM UMUM

(4)
(5)

POLA DASAR.PROGRAM UMUM NASIONAL

I. PENGERTIAN

Program Umum Nasional adalah usaha dan kegiatan Bangsa untuk mewudjudkan aspirasi-aspirasi, tjita-tjita dan tudjuan Bangsa, jang meliputi Tudjuan, Landasan,

Tudjuan Nasional Bangsa ditegaskan dalam Pembukaan dan Batang.. Tubuh Undang-undang Dasar 1945, jang pada hakekatnja adalah: ,Mewudjudkan satu masjara-kat adil dan makmur, materiil dan spirituil berdasarkan PANTJA-SILA didalam wadah Negara Kesatuan Repu

(6)
(7)

3. Faktor flora dan fauna.

b. Kedudukan Geografis Indonesia sepandjang garis katulistiwa dan posisinja sebagai wilajah penghu bung, serta tempat posisi silang antar dua benua dan dua samudra raya, dengan iklim tropika dan tjuatja musim-musimnja, memberikan kondisi ala mijah serta kedudukan dan peranan strategis jang sangat tinggi nilainja.

(8)
(9)

f. Modal Budaja, jaitu budaja Bangsa Indonesia jang oleh Bangsa sepandjang sedjarahnja merupakan modal dasar bagi pentjapaian tudjuan Bangsa.

VI. ARAH:

Arah dalam mentjapai tudjuan Nasional adalah

a. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik, (dalam arti luas) dalam arti :

1. Bahwa Kebulatan Wilajah Nasional dengan se gala isi dan kekajaannja harus dapat merupakan satu kesatuan wilajah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh Bangsa, serta mendjadi modal dan milik bersama Bangsa.

3. Bahwa setjara psikologis, Bangsa Indonesia harus merasa satu, merasa senasib sepenanggungan, se Bangsa dan se-Tanah Air, serta mempunjai satu tekad dalam hendak mentjapai tjita-tjita Bangsa 4. Bahwa Pantja-Sila adalah satu-satunja Ideologi

Bangsa dan Negara, jang melandasi, membimbing dan mengarahkan Bangsa menudju tudjuannja. 5. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan

satu Kesatuan Hukum dalam arti bahwa hanja ada satu Hukum Nasional jang mengabdi kepada Ke pentingan

(10)

6. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan djiban jang sama dalam rangka pembelaan Negara dan Bangsa.

b. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Sosial dan Kulturil, dalam arti

1. Bahwa masjarakat Indonesia adalah satu, peri kehidupan Bangsa harus merupakan satu kehi-dasan pengembangan budaja Bangsa seluruhnja; jang hasil-hasilnja dapat dinikmati oleh seluruh Bangsa.

c. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Ke satuan Ekonomi, dalam arti

(11)

a. Azas Demokrasi; jang dimaksudkan dengan Azas De

usaha mentjapai tjita-tjita dan aspirasi-aspirasi Bangsa merupakan usaha bersama Bangsa dan selu kegiatan harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnja bagi masjarakat, bagi kesedjahteraan Rakjat dan bagi pengembangan pribadi warga negara.

VIII. USAHA PEMBANGUNAN

Pentjapaian tudjuan Nasional merupakan tanggung-dja wab seluruh Bangsa dan hanja dapat terlaksana lewat satu rangkaian usaha pembangunan Nasional disegala bidang, setjara berentjana dan bertahap; dengan pene

9

(12)
(13)
(14)

Realisasi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan materiil dan spirituil Bangsa hanja dapat terlaksana dengan mewu djudkan aspek adil dan aspek makmur daripada tudjuan Nasional.

a. Perwudjudan Aspek Adil meliputi usaha-usaha pem-bangunan dalam bidang-bidang hukum dan tertib hukum; pembangunan-pembangunan dalam bidang rohanijah, mental dan spirituil; pembangunan admi nistrasi dan aparatur negara jang memenuhi tun tutan masjarakat; pembangunan daja dan hasil guna daripada masjarakat dan negara; penjediaan lapang an kerdja dan kesempatan rekreasi; pembangunan keamanan, ketenteraman dan suasana tertib dan dinamis.

b. Perwudjudan Aspek Makmur dapat ditjapai dengan usaha-usaha pembangunan prasarana dan perhu bungan, pembangunan agraria luas antara lain pertanian, perkebunan, kehewanan, peternakan, per ikanan darat dan kehutanan; pembangunan dan pengolahan hasil tambang; pembangunan dan pe-ngembangan exploitasi enersi dan tenaga; pemba ngunan dan pengolahan potensi maritim; pemba ngunan industri dan keradjinan; pengembangan ilmu pengetahuan, research dan technologi; pemba-ngunan masjarakat desa, tempat tinggal dan pe rumahan.

(15)

Realisasi Pemenuhan Kebutuhan Ummat Indonesia, hasil-hasil budaja; djaminan pemeliharaan kesehatan; dapat bekerdja dan dapat menikmati kesempatan

Pelaksanaan Pembangunan Nasional dilakukan babakan demi babakan dengan mengambil djangka waktu 5 tahun untuk tiap babakan. Dalam tiap-tiap babakan ditentukan: a. Sasaran-sasaran pokok jang harus ditjapai;

b. Bidang-bidang dan sektor-sektor pembangunan jang harus dilakukan;

c. Pokok-pokok kebidjaksanaan pembiajaan pemba ngunan baik sektor swasta maupun Pemerintah;

d. Pokok-pokok kebidjaksanaan dibidang-bidang Iain jang mendukung dan akan memperlantjar pelaksa naan pembangunan.

(16)
(17)

POLA DASAR

(18)
(19)

PENDAHULUAN:

1. Kekajaan alam keadaan iklim dan keadaan geografi jang menguntungkan bersama dengan tenaga kerdja jang banjak menjebabkan bahwa Indonesia mempunjai potensi pemba-ngunan jang besar. Dimasa pendjadjahan potensi ini hanja dikembangkan setjara terbatas dibidang pertanian, chusus nja perkebunan, jang hasilnja untuk bagian terbesar diolah kan pada masa Orde-Lama ekonomi diabdikan kepada politik dan dibidang ekonomi prinsip-prinsip ekonomi jang rasionil diabaikan. Akibat langsung dari hal ini adalah kemerosotan ekonomi jang dibarengi dengan proses hyper-inflasi jang semakin gawat. Ekspor merosot tadjam, pro duksi dalam negeri turun, pengangguran meningkat, prasarana-ekonomi terbengkalai, dan tingkat pertumbuhan ekonomi ketinggalan dengan tingkat pertambahan pen duduk.

(20)

idiil kebidjaksanaan baru ini adalah pembinaan sistim ekonomi jang mendjamin kelangsungan demokrasi ekonomi kearah terwudjudnja masjarakat adil makmur berdasarkan Pantja-Sila.

5. Kebidjaksanaan tersebut tertuangkan dalam program djangka-pendek berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXIII jang bersasaran pengendalian inflasi, pentjukupan kebutuh an pangan, rehabilitasi-prasarana-ekonomi, peningkatan kegiatan-ekspor dan pentjukupan kebutuhan sandang.

6. Selama 1966-1968 telah dapat diusahakan langkah-langkah pengendalian ladju-inflasi, pembagian pendapatan jang lebih luas bagi eksportir untuk merangsang ekspor, pener tiban dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belandja negara dan berangsur-angsur prinsip-prinsip ekonomi jang rasionil telah dapat ditegakkan dalam berbagai kegiatan ekanomi.

7. Pelaksanaan program djangka-pendek tersebut, diusahakan sekaligus untuk meletakkan dasar-dasar bagi pelaksanaan program djangka-pandjang jang diharapkan dapat mem bawa ekonomi pada kondisi menudju pertumbuhan jang meningkat. Program djangka-pandjang ini tertuangkan dalam Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun (1969-1973), dengan memperhatikan ketetapan-ketetapan MPRS hasil Sidang Umum ke-IV dan Sidang Istimewa MPRS

8. Perkembangan ekonomi diarahkan kedjurusan jang me-mungkinkan pertambahan pendapatan jang minimal sedjalan dengan tingkat pertambahan penduduk, dengan tudjuan untuk mentjapai tingkat pendapatan perdjiwa-penduduk jang maksimal.

(21)

9 Dalam rangka ini maka menaikkan produksi pangan me megang kedudukan penting, karena menurut kenjataannja:

a. Pertambahan produksi pangan, chususnja beras selama 1958-1966 menundjukkan ketinggalan dibandingkan dengan pertambahan penduduk;

b. Harga beras diluar negeri menundjukkan perkembang an menaik, sehingga impor beras setjepat mungkin harus ditampung oleh produksi dalam negeri;

c. Potensi bagi peningkatan produksi tjukup tinggi;

d. Pengaruh pengembangan sektor pertanian tjukup besar hutang luar negeri harus pula diangsur, sehingga memperbesar tekanan pada neratja pembajaran luar negeri. pandjang diichtiarkan agar struktur ekonomi Indonesia

(22)

jang berat sebelah agraris dapat berkembang mendjadi struktur ekonomi jang seimbang. Hal ini ingin ditjapai melalui pengembangan industri jang memproduksi barang barang keperluan pertanian, industri jang mengolah hasil perkembangan produksi. Buruknja prasarana ekonomi menghambat pula pembinaan Indonesia mendjadi satu peningkatan bidang spirituil-rochanijah perlu mendapat perhatian.

Segi agama, pendidikan, kesehatan, perumahan, rekreasi perlu memperoleh tanggapan jang tepat, sehingga men djamin pembangunan rochanijah jang seimbang dengan pembangunan materiil. Peningkatan bidang spirituil-rocha nijah sekaligus merupakan prasarana sosial-politik guna mendjamin pertumbuhan iklim jang menggairahkan pem-mentjari lapangan kerdja terdapat berdampingan dengan kelebihan tenaga kerdja dipelbagai unit-unit produksi.

18

(23)

Bertolak dari rentjana pembangunan itulah, akan dikem bangkan rentjana tenaga kerdja, guna menanggapi persoal an tenaga kerdja tersebut. Baik susunan organisasi unit produksi maupun administrasi pemerintahan akan diserasi kan dengan kebutuhan pembangunan.

15. Pengembangan potensi daerah mendjadi perhatian utama, sehingga usaha penjebaran penduduk dapat berlangsung sebagai bagian integral daripada kegiatan pembangunan. Pengembangan daja kreasi dan inisiatif masjarakatpun merupakan kebidjaksanaan jang sadar untuk melantjarkan usaha pembangunan, sedangkan Pemerintah terutama akan memusatkan diri pada sektor kegiatan jang bersifat stra tegis serta lain-lain usaha jang tidak menarik bagi swasta. Kombinasi usaha Pemerintah disektor strategis (chususnja prasarana), bersama dengan usaha daerah dan swasta (ter masuk koperasi) diharapkan dapat mendorong proses pembangunan.

16. Keseluruhan usaha pembangunan ini dilangsungkan dalam rangka keseimbangan moneter sehingga tidak mengganggu stabilitas ekonomi, serta keseimbangan neratja pembajaran tanpa memerosotkan ekonomi Indonesia semakin djauh study merupakan kegiatan-kegiatan jang mendahului setiap usaha jang penting, sehingga setjara sadar ditempuh kebi-djaksanaan survey, research,Iain-Iain kegiatan ilmiah jang diserasikan dengan kebutuhan pembangunan.

18. Kebidjaksa-iaan-kebidjaksanaan pelaksanaan daripada ren tjana djangka pandjang (lima-tahunan) ini akan ter tuangkan dalam Rentjana-Tahunan jang tertjermin dalam Anggaran Pendapatan: dan Belandja Negara, serta kebidjak-sanaan-kebidjaksanaan (policies) lainnja. Perkembangan

(24)
(25)

4. Sesuai dengan kemampuan jang ada, mengusahakan peningkatan penjediaan perumahan bagi Rakjat.

5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prasarana. 6. Meningkatkan penjediaan lapangan kerdja disegala

(26)

B. SASARAN:

(27)

BIDANG-BIDANG PEMBANGUNAN:

Usaha-usaha Pokok dalam rangka Rentjana Pembangunan Lima Tahun ini dititik-beratkan kepada bidang-bidang sebagai berikut:

BIDANG MATERIIL:

I. PERTANIAN DAN PERKEBUNAN:

1. Sasaran utama dibidang pembangunan pertatian adalah meningkatkan produksi pangan. Disamping itu sasaran lain adalah meningkatkan ekspor hasil perkebunan.

2. Dibidang pangan, maka perhatian chusus diberikan kepada peningkatan produksi beras jang merupa kan makanan pokok bagi rakjat Indonesia. Disam ping itu djuga peningkatan produksi pangan lain jang mendjadi sumber protein, jakni hewan, ikan dan bahan pangan lain.

3. Potensi untuk meningkatkan produksi pangan perlu didjadikan kenjataan dengan pembangunan beren tjana. Dalam hubungan ini faktor-faktor jang besar pengaruhnja adalah irigasi, benih unggul, pupuk, obat hama, kegiatan penjuluhan, perangsang bagi petani, kebidjaksanaan harga, perbaikan pema saran, lembaga , perkreditan dan lain-1ain. Dengan perentjanaan jang sesuai dari segala faktor-faktor ini, disertai keadaan iklim jang wadjar, maka pro duksi pangan pasti akan meningkat.

(28)
(29)

pabrik-pabrik pupuk baru. Sementara itu impor pupuk harus terdjamin dan direntjanakan dengan setepat-tepatnja. Demikian pula halnja dengan obat hama serta obat-obat pertanian.

9. Untuk mendorong petani agar meningkatkan pro duksi pangan, maka perlu adanja perangsang produksi bagi petani. Chususnja perbandingan harga pupuk jang dibeli petani dan harga padi jang didjual oleh petani memegang peranan penting. Dalam hubungan ini maka kebidjaksanaan harga pembelian padi oleh Pemerintah akan diserasikan dengan kebidjaksanaan menstimulir produksi pangan.

10, Perentjanaan untuk memperbaiki pemasaran serta perkreditan penting pula peranannja bagi pening katan produksi pangan. Disamping itu masalah tanah serta terdjaminnja bagian jang adil bagi petani penggarap djuga mempengaruhi kegiatan berproduksi.

11. Sementara segala usaha diarahkan kepada pening katan produksi padi, maka keperluan untuk meng impor beras perlu dikurangi dengan pengadaan pengganti beras, seperti „beras terigu", „beras djagung" dan lain-lain, adaan perkebunan-perkebunan,kita dewasa ini ku rang menggembirakan.

(30)

14. Bagi perkebunan rakjat diperlukan perentjanaan dibidang penjuluhan jang efektif, sedang bagi perkebunan milik Pemerintah direntjanakan ber bagai tindakan untuk meningkatkan produksi perbaikan management serta memperbaiki pema saran. direntjanakan kegiatan pengluasan areaal pena naman (ekstensifikasi). Berdasarkan pertimbangan biaja maka pengluasan sawah pasang-surut mem-berikan kemungkinan-kemungkinan jang paling baik.

18. Untuk meningkatkan produksi pangan melalui pembukaan tanah baru, diperlukan pemindahan tenaga kerdja. Dalam hubungan ini diperlukan perentjanaan transmigrasi,,jang sifatnja tidak berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan dengan kegiatan-kegiatan lain jang memerlukan pemindah an tenaga kerdja.

19. Perentjanaan tranamigrasi dihubungkan dengan penjediaan tenaga kerdja bagi kegiatan pembukaan serta eksploitasi hutan serta kegiatan-kegiatan

(31)

projek-projek lain jang memerlukan pemindahann tenaga kerdja.

II. INDUSTRI DAN PERTAMBANGAN

1. Untuk meningkatkan produksi pertanian, chususnja. pangan, diperlukan berbagai hasil-hasil industri. Oleh karena itu maka dalam rangka peningkatan produksi pangan, maka prioritas dalam pembangun an industri diberikan kepada industri-industri jang langsung membantu peningkatan produksi pangan,. jakni industri-industri jaang menghasilkan pupuk, obat hama dan alat.alat pertanian.

2. Industri lain, jang memperoleh prioritas ialah industri-industri jang membantu pembangunan per.• tanian dengan mengolah hasil-hasil pertanian, baik. untuk keperluan konsumsi daalam negeri maupun untuk keperluan ekspor. Dengan adanja pengolahan. jang baik, maka produksi dibidang pertanian akan. makin terdorong untuk berkembang. an perumahan Rakjat, jang dewasa ini sangat dirasakan belum berkembang.

5. Berhubung dengan mendesaknja masalah pengang guran serta penambahan tenaga kerdja, maka pembangunan industri ringan dan keradjinan rakjat memperoleh perhatian utama. Kedua matjam

(32)

kegiatan ini diperkembangkan didaerah-daerah pe desaan dan akan dapat menampung banjak tenaga kerdja.

6. Projek-projek industri jang kini terbengkalai akan dimanfaatkan sebaik-baiknja. Management dari industri-industri milik Pemerintah akan diperbaiki. Untuk ini diperlukan penelitian serta penelaahan.

7. Bagi pembangunan industri bukan sadja diperlukan investasi, melainkan djuga berbagai tindakan-tin dakan dibidang pemasaran, penjediaan listrik dan lain-lain.

Tindakan-tindakan ini merupakan bagian jang integral dari perentjanaan pembangunan bidang industri.

8. Dibidang pembangunan pertambangan maka minjak-bumi memegang peranan terpenting sebagai sumber devisa jang utama. Peningkataa produksi dan ekspor serta pengolahan hasil minjak-bumi didalam negeri akan memperkuat posisi devisa negara dan karenanja akan diperkembangkan dengan seksama.

9. Pembangunan dibidang pertambangan djuga meli puti perentjanaan peningkatan produksi timah, bauksit, nikkel, tembaga, dan lain-lain. Bahian-bahan pertambangan ini mempunjai hari depan jang baik dipasaran dunia.

(33)
(34)

1. Peningkatan produksi pangan dan ekspor sangat tergantung dari keadaan prasarana. Terbengkalai nja prasarana sedjak bertahun-tahun menambah urgensi untuk memberikan prioriitas kepada

(35)

tjanaan bidang prasarana, jang antara lain meli puti bidang-bidang perhubungan darat, laut dan udara, telekomunikasi, listrik dan sebagainja.

2. Dibidang perhubungan darat, maka prioritas diberi kan kepada perbaikan serta up-grading dari djalan-djalan jang menghubungkan daerah-daerah produksi pangan dan daerah-daerah konsumsi pangan serta antara daerah-daerah produksi bahan ekspor dan pelabuhan-pelabuhan ekspor. Perbaikan dan up-grading ini tidak hanja meliputi djalan djalan besar, melainkan semua djalan-djalan jang benar-benar penting bagi kelantjaran pengangkut an pangan dan bahan ekspor. mulai persiapan-persiapan pengembangan djaring an djalan.

4. Untuk dapat menggunakan djalan dengan sebaik baiknja, maka sangat penting pula pengembangan dan pemeliharaan alat-alat angkutan darat. Dalam hubungan ini pembangunan fasilitas-fasilitas pe meliharaan alat-angkutan akan memperoleh per hatian. sangat tergantung dari kelantjaran perhubungan

(36)

laut. Dibidang ini maka pembangunan kembali dari pelabuhan-pelabuhan serta berbagai matjam alat pembantu pelajaran, seperti perambuan, mertju suar, dan lain-lain, akan memperoleh prioritas. Demikian pula pengerukan akan diusahakan setjara sungguh-sungguh, karena keadaan pelabuhan-pela buhan telah semakin mundur sebagai akibat terlam batnja kegiatan pengerukan selama bertahun-tahun.

7. Selandjutnja perbaikan fasilitas galangan kapal terminal, hubungan telekomunikasi, lampu-lampu dan sebagainja akan memperoleh perhatian utama. Dengan demikian frekwensi penerbangan akan dapat ditingkatkan.

9. Tahap selandjutnja adalah pembukaan djaringan pembantu (feederlines), terutama kedaerah-daerah jang sangat memerlukan. Dengan demikian hubung. an antar daerah akan dapat meningkat.

(37)

sehingga pembangunan dilaksanakan dengan biaja jang minimal.

12. Dibidang listrik, maka kegiatan pembangunan terletak dalam penjempurnaan serta keserasian antara djaringan distribusi dan transmisi dengan pembinaan tenaga-tenaga pembangkit.

Penjelesaian dari tenaga-tenaga pembangkit jang sedang dibangun perlu ditingkatkan.

13. Bagi pembangunan selandjutnja, maka diperlukan penelaahan pilihan jang setepat-tepatnja antara chusus dalam rangka perentjanaan pembangunan.

2. Bagi pembangunan pariwisata maka jang sangat penting ialah peningkatan perhubungan udara dan laut jang langsung antara luar negeri dan daerah daerah pariwisata. Untuk ini diperlukan pembangun an pelabuhan-pelabuhan udara serta fiasilitas-fasilitas fisik lainnja, disamping memperlantjar prosedur prosedur administratif.

(38)
(39)

dorong kegiatan-kegiatan jang dapat menampung banjak tenaga kerdja baik didesa-desa maupun di kota-kota dibidang pertanian dan dibidang industri. Dalam membangun projek-projek ditjari tjara-tjara jang menggunakan banjak tenaga kerdja, satu dan lain tanpa mengurangi efisiensi.

4. Masalah lain dibidang tenaga kerdja adalah penja luran tenaga-tenaga terdidik kelapangan-lapangan jang memerlukannja.

Dalam hal ini diperlukan keserasian antara peren-tjanaan.bidang kegiatan dan perentjanaan tenaga kerdja. Dengan demikian kebutuhan dan penjediaan tenaga terdidik dimasing-masing bidang dapat disesuaikan.

5. Dibidang pendidikan direntjanakan agar perkem bangan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan. Oleh karena prioritas utama (diberi kan) kepada bidang pertanian, maka pendidikan pertanian memperoleh perhatian utama. Disamping itu pendidikan kedjuruan-kedjuruan lain perlu pula dikembangkan dengan pesat. Pendidikan agama merupakan mata peladjaran wadjib disekolah-seko lah dasar sampai dengan Universitas-univeraitas, latihan setjukupnja, mendorong tenaga-tenaga di-bidang-bidang lain untuk membantu tugas pendi dikan pada waktu luang dan sebagainja.

7. Keseimbangan jang lebih sehat antara pendidikan umum dan pendidikan kedjuruan akan diusahakan

(40)

dengan berentjana, sehingga benar-benar mendjadi akan dilandjutkan dengan pendidikan kewargane-garaan dan pendidikan ketrampilan jang sesuai dengan kebutuhan, antara lain pertanian, pertu kangan, perikanan, peternakan dan sebagainja.

9. Dibidang perguruan tinggi prioritas djuga disesuai kan dengan prioritas pembangunan. Selandjutnja disamping pendidikan maka kegiatan penelitian di-kembangkan. Dalam rangka pengabdian kepada masjarakat maka kegiatan membantu pembangun an desa akan ditingkatkan.

10. Mengingat besarnja beban pembiajaan pendidikan, maka perlu direntjanakan pembagian beban pem biajaan jang serasi antara Pemeriniah Pusat, Pe-merintah Daerah, Masjarakat dan Orang Tua Murid.

(41)

suk produksi obat-obatan asli. Dalam pembangunan dalam rangka usaha meningkatkan kesedjahteraan keluarga, serta kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini merupakan kegiatan masjarakat jang memper oleh bantuan dan dorongan Pemerintah.

14. Dibidang perumahan, maka direntjanakan berbagai langkah-langkah untuk meningkatkan keadaan pe-rumahan Rakjat dalam batas-batas kemampuan maka distimulir perkembangan industri perumahan jang murah dan praktis serta industri-bahan-bahan bangunan. Pembangunan perumahan setjara go tong-rojong didaerah pedesaan akan dikembang kan, sedang pembangunan projek perumahan oleh. swasta akan didorong.

16 Dibidang kesedjah.teraan sosial,, diusahakan pening katan kegiatan-kegiatanjang menjangkut kesedjah-. teraan keluarga serta.bantuan bagi para tuna karya, tuna-netra dan lain-lain penderita. Dengan. kebidjaksanaan-kebidjaksanaan jang tepat dibi dang ini maka dapat ditimbulkan

(42)

bahan sosial (sosial change) jang akan menambah kelantjaran pembangunan dan dilain fihak djuga akan. mengurangi akibat-akibat negatif jang biasa nja menjertai pertumbuhan ekonomi dan sosial.

17. Pembangun;an dibidang penerangan diarahkan ke pada pengembangan fasilitas mass-media jang se research memegang peranan penting. Kerdjasama Internasional dibidang ini akan dimanfaatkan sepenuhnja.

(43)

kian mungkin dapat pula mengurangi arus urba nisasi kekota-kota.

22. Perkembangan koperasi perlu direntjanakan agar kekeliruan dan penjelewengan dimasa. lampau di-naan administrasi Pemerintahan merupakan suatu keharusan. Dalam hubungan ini maka perlu dila kukan pembinaan strukturil, organisatoris, perso nalia, mental dan pendidikan serta sistim gadji dalam administrasi Pemerintahan sehingga mampu mendjalankan fungsinja selaku lembaga pemba ngunan jang aktif dan efektif.

24. Dalam mendjalankan fungsi pembangunan, adalah penting apabila aparatur Pemerintahan memberikan pengarahan serta dorongan kepada pembangunan tanpa penguasaan atau pengurusan langsung. Tjampur tangan langsung oleh aparatur Pemerin tahan terutama dalam mengatur perusahaan-per usahaan harus sangat dibatasi. Kepada perusaha an-perusahaan negara harus diberi kesempatan untuk memungkinkan perombakan institusionil jang memberi kemampuan pertumbuhannja setjara maksimal.

25. Disamping-pelaksanaan usaha-usaha administrasi Pemerintahan tidak kurang pentingnja adalah peningkatan pengawasan dan kontrol jang Iebih ketat dari lembaga-lembaga kontrol jang sjah kedudukan hukumnja, seperti Badan Pemeriksa Keuangan, Direktorat Akuntan Negara, dan lain lain. Penjempurnaan organisasi, tata-kerdja, serta personalia merupakan persjaratan bagi pening katan pengawasan keuangan tersebut.

(44)

26. Dibidang hukum diusahakan pengembangan hukum nasional serta perwudjudan daripada tertib-hukum. Disamping penjempurnaan-penjempurnaan institu sionil maka kesadaran hukum masjarakat senan tiasa dipupuk dan sikap para penguasa dan pedja bat Pemerintahan selalu dibina kearah menegak kan hukum, keadilan dan ketertiban.

27. Pola Pembangunan Nasional akan tersebar dida erah-daerah sesuai dengan adanja sumber-sumber pembangunan. Disamping itu daerah-daerah djuga mengusahakan kegiatan pembangunan dengan pembiajaan sendiri. Keseluruhannja ini perlu di

2. Diselenggarakan pengembangan integrasi ABRI sehingga ABRI setjara bulat merupakan alat ke kuatan jang kompak dan efisien.

(45)

Referensi

Dokumen terkait

1 Ninditya Choirul Athifah SMPN 1 Kota Madiun 130 Perwakilan 1.. 2 Marsha Fayola Ivana SMPN 13 Kota Madiun 85

dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana

[r]

Data hasil pengamatan terhadap parameter berat panen tanaman romaine yang di konsumsi setelah dianalisis secara statistik dan hasil analisis sidik ragam

M.D : ^ • P ] š}l}Z š • d }u šµ // š vP Z • Ç • o oµ menghimbau kepada masyarakat agar supaya selalu menggunakan bahasa Tonsawang tersebut ketika berkomunikasi

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA IV

Tim Pengelola Jamkesmas Kabupaten/Kota melakukan telaah POA yang telah diajukan oleh Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan pencairan dana.. Tim Pengelola

dikembangkan Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi sebanyak 2 siklus masing-masing siklus dilakukan 2 kali tindakan. Subyek penelitian