• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pemisah Lidi Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pemisah Lidi Kelapa Sawit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis) merupakan salah satu komoditi tanaman

perkebunan yang menjadi primadona.Hampir setiap perusahaan baik swasta

maupun negeri yang bergerak di bidang perkebunan memiliki perkebunan kelapa

sawit sendiri.Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki perkebunan kelapa

sawit terbesar di dunia.Luas wilayah perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang

tercatat oleh Direktorat Jendral Perkebunan tahun 2014 sekitar 10.956.231 Ha

dengan laju pertubuhan luasan area perkebunan mulai dari tahun 2013 sampai

tahun 2014 sekitar 4.69 %.

Kelapa sawit didatangkan pertama kali ke Indonesia oleh pemerintah

Hindia Belanda pada tahun 1848.Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai diusahakan

dan dibudidayakan secara komersil di Indonesia oleh Adrien Hallet yang

berkebangsaan Belgia, lalu diikuti oleh K. Schadt. Gagasan untuk membuat

perkebunan kelapa sawit di Indonesia ini merupakan akibat dari meningkatnya

permintaan minyak nabati pada massa revolusi industri di negara-negara Eropa.

Perkebunan kelapa sawit pertama berloksai di Pantai Timur Sumatera ( Deli ) dan

Aceh. Luas perkebunan kelapa sawit tersebut mencapai 5.123 Ha.

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang menguntungkan

apabila diproduksi dalam skala yang besar.Umur produktif kelapa sawit yang

lama membuat kelapa sawit menjadi komoditas perkebunan yang paling diminati

para pelaku industri.Hampir setiap bagian dari kelapa sawit memiliki nilai

(2)

(Crude Palm Oil) sebagai produk utama, limbah kelapa sawit juga dapat diolah

menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi. Limbah kelapa sawit dapat

digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas, pembuatan asbes, sebagai bahan

baku pupuk organik, pakan ternak dan menghasilkan kualitas serat yang baik

untuk industri tekstil dan properti.

Dewasa ini pengolahan limbah kelapa sawit di Indonesia menjadi produk

olahan dan bahan baku sangat banyak dijumpai. Pengolahan dan pengelolaan yang

tepat pada limbah kelapa sawit akan menghsilkan keuntungan yang besar, ini

disebabkan untuk mendapatkan limbah kelapa sawit sangat mudah dan tidak

memerlukan biaya, luas wilayah perkebunan kelapa sawit yang luas akan

menyediakan limbah yang cukup banyak untuk dikelola.

Pengolahan limbah kelapa sawit terkhusunya bagian pelepah untuk

dijadikan pakan ternak atau pupuk organik sudah cukup tepat.Tetapi bila dikaji

secara nilai ekonomisnya kurang menguntungkan. Pada pelepah kelapa sawit

terdapat tulang anak daun (leaflet) atau biasa disebut dengan lidi yang digunakan

sebagai bahan baku pembuatan kertas dan asbes. Harga jual lidi kelapa sawit lebih

tinggi dibandingkan apabila diolah menjadi pakan ternak atau pupuk

organik.Maka perlu diadakannya pengolahan lanjutan pada limbah kelapa sawit

untuk memperoleh lidinya.

Pemisahan lidi dari pelepah sawit tidak akan merusak kualitas dari pupuk

organik dan pakan ternak itu sendiri. Bahkan dengan memisahkan lidi dari helaian

daun (lamina) kelapa sawit akan mempermudah proses dekomposisi dari

(3)

yang sulit untuk dilumatkan, ini dikarenakan lidi pada pelepah sawit mempunyai

elastisitas yang tinggi dan sukar untuk dicacah. Apabila dilakukan pencacahan

langsung, lidi pada pelepah sawit tidak akan lumat tetapi berubah menjadi

jarum-jarum kecil. Apabila hasil cacahan ini difungsikan sebagai pakan ternak, maka

lidiyang berbentuk jarumakan menggores dan melukai saluran pencernaan dari

ternak itu sendiri.

Kegiatan pemisahan lidi dari limbah kelapa sawit dilakukan dengan

beberapa tahapan, mulai dari pelepasan bagian anak daun dari tangkai daun,

kemudian pelepasan lidi dari helaian daunya. Proses kegiatan ini masih dilakukan

secara manual, sehingga memakan waktu lama dalam proses pemisahannya.

Proses yang lama akan membuat kualitas dari lidi itu sendiri pun akan berkurang

karena lidi yang baik berasal dari pelepah yang baru dipotong dari pohon kelapa

sawit itu sendiri, sehingga diperlukan biaya yang lebih dalam penyewaan tenaga

kerja untuk memenuhi target yang sudah ditentukan. Inilah sebabnya masih

banyak kalangan masyarakat yang menganggap bahwa lidi kelapa sawit bukanlah

komoditi bisnis yang mengutungkan.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di

zaman modern ini, manusia sebagai makhluk hidup memiliki potensi uttuk

berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup yang selalu meningkat, maka manusia

berusaha menciptakan dan membuat suatu peralatan yang lebih efisien dan praktis

yang dapat membantu bahkan menggantikan tenaga manusia dan memperkecil

penggunaan waktu dan materi yang dikeluarkan dengan alat bantu yaitu mesin

(4)

Teknologi mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam

peningkatan pendapatan ekonomi, dengan penerapan teknologi yang tepat dan

sesuai, peningkatan nilai tambah dapat dilaksanakan secara berganda. Teknologi

perlu diarahkan pada semua tahapan, termasuk dalam proses pascapanen.

Teknologi sebagai seuatu kesatuan metodologi dalam pengguanan peralatan yang

digunakan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu yang memiliki sasaran akhir

yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.Inovasi dan penerapan suatu

teknologi dalam suatu komunitas masyarakat perlu memperhatikan berbagai

fackor agar dapar mencapai sasarannya.

Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk mengatasi

kelemahan dan kekurangan dari tahapan proses pemisahan lidi kelapa sawit

dengan cara manual/tradisional, maka dibuatlah suatu alaat pemisah lidi kelapa

sawit yang mampu memisahkan lidi dari daunnya dengan kapasitas yang tinggi

serta praktis digunakan dalam industri rumah tangga.

Tujuan Penelitian

Penelitiaan ini bertujuan untuk mendesain, membuat dan menguji alat

pemisah lidi kelapa sawit.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skirpsi yang merupakan

syarat untuk menyelesaikan pendidikn di Program Studi Keteknikan

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bagi masyarakat, sebagi bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

terutama pengrajin lidi kelapa sawit skala rumah tangga.

Batasan Masalah

1. Pembuatan dan pengujian alat hanya pada lidi kelapa sawit.

2. Komponen alat, kerangka serta berbagai macam sambungan yang ada

Referensi

Dokumen terkait

Pada elemen kegiatan memotong pelepah kelapa sawit terdapat penilaian tindakan dalam waktu dekat (67%), hal ini dikarenakan pada saat melakukan kegiatan memotong pelepah dari

Untuk dapat menentukan perkiraan harga jual dari alat bantu panjat pohon kelapa, maka diperlukan analisis perhitungan biaya produksi alat tersebut, yang terdiri dari

Kapasitas mesin pemisahan putih lembaga dari tempurung menggunakan mesin hasil rancang bangun ini adalah 1 buah kelapa setiap 40 detik artinya 90 buah/jam, yang terdiri dari

Kemampuan motor..pada mesin pemisah antara daun dan lidi ini..direncanakan..menggunakan elektro..motor..0,5..HP dengan putaran..1200..Rpm yang disesuaikan dengan kekuatan

Untuk dapat menentukan perkiraan harga jual dari alat bantu panjat pohon kelapa, maka diperlukan analisis perhitungan biaya produksi alat tersebut, yang terdiri dari

Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan cara mengamati limbah lidi kelapa sawit yang akan dijadikan bahan baku pembuatan anyaman piring, lidi

KONTRIBUSI WAKTU DAN PENDAPATAN WANITA PENGRAJIN LIDI DALAM RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TUALANG KABUPATEN SIAK Studi Kasus : Wanita Pengrajin Lidi Kelapa Sawit Desa Tualang Timur

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “RANCANG BANGUN MESIN SERUT LIDI KELAPA