• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA SMART CLASS (KELAS UNGGULAN) DI SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang yang diteliti.1 Metode penelitian mengandung prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecah atau menjawab masalah penelitian. Peran metodologi sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.2

Ditinjau dari segi prosedur dan pola yang ditempuh oleh peneliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pengertian penelitian Kualitatif berdasarkan Pedoman Penyusunan Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung:

Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala atau fenomenasecara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Pada penelitian kualitatif peneliti berangkat dari data, dan menggunakan teori sebagai

1

Sugiyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2012), hal. 126.

2

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hal. 16.

(2)

penjelas, serta berakhir pada konstruksi teori baru yang dikemukakan oleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan data.3

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan, partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, dan persepsinya.4 Oleh karena itu penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif.

Pada umumnya penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis (non hipotesis) sehingga dalam penelitiannya tidak merumuskan hipotesis.5 Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha mengembangkan dan menginterprestasikan obyek sesuai apa adanya, penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek/subyek yang diteliti secara tepat.6

Berdasarkan penelitian diatas, penelitian diskriptif merupakan penelitian yang berusaha memaparkan suatu gejala ataupun keadaan secara sistematis sehingga obyek penelitian menjadi jelas, dalam hal ini berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada smart class (kelas unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri.

3

Maftukhin, et.all.,Pedoman Penyusunan Skripsi Program Strata Satu (S1) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, (Tulungagung: 2015), hal. 27

4

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal., 94.

5

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 245.

6

(3)

B. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrument utama dalam mengumpulkan data. Peneliti hadir untuk menemukan data yang bersinggungan langsung ataupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti, maka peneliti mengadakan pengamatan mendatangi subyek penelitian atau informan penelitian adalah segala dari keseluruhan penelitian,7 sedangkan instrument selain peneliti yang berbentuk alat-alat bantu dan dokumen lainnya, hanya berfungsi sebagai penguat, atau instrument pendukung. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution, bahwa peneliti bertindak sebagai instrument kunci atau instrument utama dalam pengumpulan data.8 Sebagaimana dikatakan Moleong, bahwa catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian kualitatif, karena mengandalkan pengamatan atau wawancara dalam mengumpulkan data lapangan.9 Lebih lanjut Moleong mengamatkan, bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif ini cukup rumit, sebab peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, penafsir data, dan akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.10 Kemampuan peneliti sebagai instrumen pokok, dapat dilatih dengan seringnya berkunjung ke lokasi penelitian untuk mengadakan wawancara dengan informan utama atau informan pendukung, mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

7

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 121.

8

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, (Bandung: Tarsino, 1998), hal. 9.

9

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif..., hal. 53.

10Ibid.,

(4)

obyek, memperoleh berbagai informasi, pengalaman, pengumpulan berbagai data dan lain-lain.

Hal ini bertempat di SMP Negeri 3 Kota Kediri, sekaligus menghimpun dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian kualitatif. Penulis bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, instrumen selain manusia dapat juga dijadikan sebagai pedoman wawancara, pedoman observasi, kamera, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif sangat diperlukan.

Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan pasif, oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin, bersikap selektif, hati-hati dan bersungguh-sungguh dalam menjaring data sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan terjamin keabsahannya.

C. Lokasi Penelitian

Dikaji dari segi tempat penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Penelitian ini dilakukan pada lembaga pendidikan yaitu SMP Negeri 3 Kota Kediriatau lebih tepatnya terletak di Jalan Joyoboyo Desa Jagalan Kecamatan Kota Kota Kediri dengan demikian berada didaerah perkotaan. Adapun penetapan lokasi ini didasarkan beberapa hal, diantaranya yaitu :

(5)

2. Memiliki tenaga pendidik yang berkompeten dan banyak berprestasi, pernah juara dalam penggunaan media pembelajaran.

3. Siswa-siswi memiliki banyak prestasi baik dalam akademik dan non akademik.

4. Tersedianya fasilitas media pembelajaran.

D. Sumber Data

Penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.11

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data primer ini dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian data primer bisa didapat

11

(6)

melalui surve dan observasi.12 Data primer dalam penelitian ini meliputi hasil wawancara dengan guru pendidikan agama Islam, Kepala sekolah, waka kurikulum, waka sarana dan prasarana, dan siswa.

Sumber sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung (melalui media perantara/ diperoleh dari catatan oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.13

Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 3 bagian : 1. Orang (person) yaitu sumber data yang bisa memberikan data yang

berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui pertanyaan. Yang termasuk dalam sumber data ini adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Sarana dan Prasarana, guru PAI, dan siswa.

2. Tempat (place) yaitu sumber data yang menyajikan darinya dapat diperoleh gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dan pengamatan. Dan yang menjadi sumber data berupa tempat dalam penelitian ini yaitu ruang kelas SMP Negeri 3 Kota Kediri khususnya smart class.

3. Kertas (paper) yaitu sumber data yang diperoleh melalui dokumen yang berupa catatan-catatan, arsip-arsip atau foto yang dapat memberikan

12 Ibid.,

hal.222-234.

13

(7)

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.14 Adapun sumber data yang berupa paper dalam penelitian ini yaitu foto-foto kegiatan penggunaan media pembelajaran PAI di smart class, profil sekolah, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan peserta didik, dan kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran di SMP Negeri 3 Kota Kediri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Fase terpenting dari penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data tidak lain suatu proses pengadaan data untuk keperluan penelitian.

Proses pengumpulan data ini, peneliti menggunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada objek penelitian.15 Metode ini didalamnya peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung. Posisi peneliti dalam metode ini adalah sebagai pengamat sekaligus sebagai pencatat atau pelaku langsung dari observasi yang dilakukan.

Adapun metode observasi yang dipakai peneliti adalah metode observasi berperan serta (participant observation) yaitu peneliti terlibat

14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),hal. 129.

15 Ibid.,

(8)

dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sumber data penelitian.

Penelitian ini peneliti menggunakan observasi untuk menggali data berupa hal yang terjadi dilokasi yang dijadikan penelitian yang sesuai proses penggunaan media pembelajaran PAI dan sampai tingkat motivasinya siswa pada saat itu.

Penelitian ini, peneliti datang langsung ke SMP Negeri 3 Kota Kediri untuk melihat peristiwa ataupun mengamati lokasi disana ataupun benda, serta mengambil dokumentasi dari tempat atau lokasi penelitian yang terkait dengan media pembelajaran PAI terhadap motivasi belajar siswa di lembaga tersebut, apakah berperan dengan baik atau hanya sebagai pelengkap isi sekolah. Lalu peneliti mengobservasi mengenai bagaimana penggunaan media pembelajaran PAI terkait audio, visual dan audiovisual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada smart class. 2. Metode Wawancara / Interview

Penelitian ini, penulis juga memanfaatkan metode wawancara (interview). Interview adalah “suatu bentuk komunikasi verbal dalam bentuk percakapan dengan tujuan untuk memperoleh informasi”.16

Wawancara merupakan alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab dan responden, baik langsung maupun tidak langsung untuk menggali informasi guna memperoleh

16

(9)

data.17 Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.

Lebih jelasnya wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).18

Tehnik ini peneliti mewawancarai guru mata pelajaran PAI yaitu Bpk. Zainuddin dan Ibu Siti Lailiyah, Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, Waka Sarana dan prasarana, siswa kelas VII H dan VIII (siswa smart class), serta sumber data lain terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan masing-masing dalam meningkatkan media pembelajaran PAI.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.19 Menurut Suharsimi Arikunto dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

17

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bakung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal.153.

18

Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hal. 234.

19Ibid,

(10)

buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat dan sebagainya.20 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data dengan mencatat, menyalin, dan mendokumentasikan data yang sudah ada sebagian hasil dari penelitian.

Penelitian ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang: (a) profil sekolah obyek penelitian, (b) struktur kepengurusan, (c) daftar keadaan siswa, (d) daftar keadaan guru, (e) keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data, selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Dalam memberikan interprestasi data yang diperoleh peneliti menggunakan metode deskriptif. Teknik analisis deskriptif yaitu suatu teknik penelitian yang meliputi proses pengumpulan data yang sudah terkumpul dan tersusun tersebut dianalisis sehingga diperoleh penelitian data yang jelas.21

Berdasarkan hal tersebut maka analisis data dalam penelitian ini adalah proses mencari dan mengatur hasil observasi, wawancara, dan catatan lapangan lainnya. Data yang terkumpul pada penelitian ini adalah data kualitatif, sehingga teknik analisisnya sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu dilakukan secara interaktif, yang dapat dijelaskan dengan memakai langkah-langkah sebagai berikut :

20

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praaktis, (Jakarta: Bina Aksara,1989), hal. 158.

21

(11)

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi dan mengubah data kasar kedalam catatan lapangan.22 Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan yang kemudian disebut diverifikasi.23

Langkah pertama ini berasal dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh dari lapangan. Tujuannya untuk mengumpulkan seluruh data tentang penggunaan media pembelajaran PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada smart class (kelas unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informan tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif, dengan tujuan dirancang guna menggabungkan informasi tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.24 3. Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan

22

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 217.

23

Hasan Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 86.

24Ibid.,

(12)

melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan. Maka yang dirumuskan peneliti dari data harus diuji kebenaran, kecocokan, dan kekokohannya. Peneliti harus menyadari dalam mencari makna, ia harus menggunakan pendekatan emik, yaitu dari kacamata key informan, dan bukan penafsiran makna menurut pandangan peneliti (pendekatan etik).

G. Pengecekan Keabsahan Data

Menerapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaaan, yang didasarkan atas kriteria tertentu. Menurut Moleong, “ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan / analisis kasus dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferbility), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan kepastian/dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirbility).”25

1. Kreadibilitas(Credibility)

Kreadibilitas dapat digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan kesesuaian antara hasil pengamatan dan realitas dilapangan, apakah data atau informasi yang diperoleh sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan.

Dari penjelasan tersebut peneliti memilih langkah sebagai berikut:

25

(13)

a. Ketekunan pengamatan adalah mengadakan pengamatan atau observasi terus menerus terhadap subyek yang diteliti guna memahami gelaja lebih mendalam, sehingga mengetahui aspek yang penting, terfokus dan relevan dengan topik penelitian.

b. Trianggulasi

Teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.26 Pada penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.

Selain itu peneliti juga menggunakan trianggulasi sumber yang berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

26

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

(14)

2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yag dikatakan secara pribadi.

Trianggulasi ini peneliti bisa menarik kesimpulan yang tidak hanya dari satu pandang, sehingga kebenaran data bisa lebih diterima. Jadi sumber data wawancara tidak hanya guru pendidikan agama Islam saja, melainkan datanya bersumber dari siswa dan siswismart class, Kepala Sekolah, waka kurikulum, waka sarana dan prasarana, maupun guru lainnya.

2. Keteralihan (Transferbility)

Standar transferbility ini merupakan pertanyaan empirik yang tidak dapat dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri melainkan dicari dan dijawab oleh pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar transbility yang tinggi bila mana pembaca laporan penelitian ini memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. Prakteknya peneliti meminta pada beberapa rekan akademis dan praktisi pendidikan untuk membaca draf laporan penelitian untuk mengecek pemahaman mereka mengenai arah hasil penelitian ini.

(15)

ditransformasikan/dialihkan ke latar atau subyek lain. Pada dasarnya penerapan keteralihan merupakan suatu upaya berupa uraian inti, penggambaran konteks tempat penelitian, hasil yang ditemukan sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

3. Dependabilitas (Dependability)

Menghindari kesalahan dalam memformulasikan hasil penelitian, maka kumpulan dan interpretasi data yang ditulis dikonsultasikan dengan berbagai pihak untuk ikut memeriksa proses penelitian yang dilakukan peneliti, agar temuan peneliti dapat dipertahankan (dependable) dan dapat dipertanggung jawaban secara ilmiah. Mereka yang ikut memeriksa adalah dosen pembimbing dan penelitian ini.

4. Konfirmabilitas (Confirbility)

(16)

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: 1. Tahapan sebelum ke lapangan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan: a) menyusun rancangan penelitian, pada tahap ini peneliti membuat konteks penelitian dan alasan penelitian, b) memilih lapangan penelitian, pada tahap ini peneliti menentukan lapangan sesuai dengan judul yang peneliti ambil, c) mengurus perizinan, peneliti menyerahkan surat izin penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan IAIN Tulungagung dan Dosen Pembimbing, d) menjajaki dan menilai lapangan, 27 peneliti menjajaki lapangan yang akan diteliti untuk mengenal segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaannya. Pada tahap ini peneliti juga mulai berinteraksi dengan fenomena yang akan ada dilapangan dan mempelajari keadaan lapangan yang akan diteliti.

2. Tahap pekerjaan ke lapangan

Pada tahap selanjutnya peneliti melaksanakan kegiatan dilapangan. Tahap ini disebut dengan tahap yang ada dilapangan yaitu, meliputi: a) memahami latar penelitian dan persiapan diri, b) memasuki lapangan, dan c) berperan serta sambil mengumpulkan data.28 Pada tahap lapangan ini, peneliti memahami kondisi yang ada dilapangan serta berinteraksi dan berperan langsung dengan keadaaan lapangan guna mengumpulkan data-data penelitian yang dibutuhkan dengan seksama

27

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 130.

28Ibid.,

(17)

sesuai dengan rancangan dan fokus penelitian sebagai dasar penulisan laporan penelitian.

3. Tahap Analisis data

Dari data-data yang diperoleh selama kegiatan penelitian dilapangan. Maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Pada tahap ini kegiatan analisis data meliputi: a) reduksi data, b) penyajian data, dan c) penarikan kesimpulan. Data yang didapatkan dilapangan, selanjutnya peneliti melakukan reduksi data yang sesuai dengan fokus penelitian, sehingga memperoleh gambaran yang jelas dalam bentuk uraian singkat. Langkah terakhir penarikan kesimpulan, yaitu menjawab fokus masalah dan didukung dengan bukti-bukti yang valid.

4. Tahap penulisan laporan

Referensi

Dokumen terkait

Maksudnya segala hal yang terjadi diperpustakaan, khususnya dalam segi jasa pelayanannya sesuai dengan yang yang dipelajari mahasiswa Program Studi Ilmu

Praktek Kerja Profesi Apoteker di RSUD Kabupaten Sidoarjo membantu meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab apoteker dalam

Kebijakan pengadaan koleksi Perpustakaan Umum Kabupaten Buton antara lain buku yang hendak diadakan harus sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan merupakan terbitan terbaru (2

Dari hasil temuan penelitian lapangan yang diperoleh data yang dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan ialah, motivasi perkebunan sawit PT lonsum untuk sikap

Pemecahan masalah pengabdian masyarakat pada tahap ini adalah identifikasi penceramah dari setiap ranting, workshop untuk memotivasi peserta dan meningkatkan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatakan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan

Kitab hadis digital ini dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar untuk menelusuri asal-usul sebuah hadis, memahami makna sebuah hadis, jalur periwayatan hadis

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli menunjukkan banyak terjadi miskonsepsi pada siswa dan mahasiswa dalam memahami materi kimia disebabkan karena