• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 1203930 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S MBS 1203930 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Masalah rendahnya produktivitas kerja karyawan dalam beberapa industri khususnya industri di Indonesia masih menjadi topik pembicaraan sampai saat ini. Produktivitas kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap pencapaian target perusahaan, sehingga rendahnya produktivitas kerja mengakibatkan perusahaan kesulitan mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.

Setiap industri dihadapkan kepada permasalahan yang sama yaitu tingkat pendidikan, sumber daya manusia yang tidak berkompeten untuk membuat dan menyelesaikan proses produksi, kurangnya ketersediaan bahan baku serta sistem ekonomi yang tidak stabil. Indonesia mengalami kondisi tersebut dan mengakui kondisi tersebut adalah salah satu kelemahan industri di Indonesia. Menteri Perindustrian MS Hidayat yang dilansir oleh www.economy.okezone.com diakses pada 21 Maret 2015 pukul 12.54 mengemukakan bahwa produktivitas kerja karyawan di Indonesia masih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata negara ASEAN lainnya.

Isu produktivitas kerja karyawan terjadi juga di industri makanan di Indonesia, industri yang memiliki masalah yang belum teratasi secara tuntas diantaranya kekurangan bahan baku dan sumber daya manusia yang kurang terampil untuk melaksanakan proses produksi.Bahan baku yang terbatas dan masih mengandalakan import dari negara lain membuat perusahaan kesulitan untuk memproduksi dan hasil produksi yang dihasilkan tidak memenuhi target. Seperti yang dikemukakan oleh Enny Sri Hartati selaku direktur riset Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) yang dilansir oleh

(2)

2

(3)

3

olahan asal Indonesia tidak kompetitif. Padahal, pangsa pasar produk makanan di luar negeri sangat besar”. Selain terbatasnya bahan baku sumber daya manusia harus dilatih terlebih dahulu untuk dapat menghasilkan produksi yang berkualitas dan tidak banyak kegagalan dalam proses produksi.

Berdasarkan Tabel 1.1 Jumlah perusahaan industri makanan di Jawa Barat mengalami angka yang fluktuatif. Hal ini disebabkan perusahaan kekurangan bahan baku dan sumber daya manusia yang terampil sehingga tidak mampu untuk memproduksi. Berikut data jumlah perusahaan yang bergerak di industri makanan.

TABEL 1.1

JUMLAH PERUSAHAAN YANG BERGERAK PADA INDUSTRI MAKANAN DI INDONESIA

TAHUN 2008-2013

No. Tahun Jumlah Perusahaan

1. 2008 5.728

Fenomena rendahnya produktivitas kerja karyawan pada industri makanan terjadi pula di perusahaan PT Joongang Food yang memproduksi makanan ringan berbahan baku ubi. Perusahaan ini bergerak di industri makanan sejak tahun 2009 dengan wilayah pemasarannya yaitu negara Korea. Perusahaan yang memiliki beberapa divisi salah satunya yaitu divisi produksi. Setiap divisi membutuhkan tingkat produktivitas kerja yang tinggi untuk mencapai keberhasilan perusahaan. Berikut ini adalah jumlah karyawan divisi produksi PT Joongang Food:

TABEL 1.2

(4)

4

Sumber : Diolah dari Divisi SDM PT Joongang Food

Berdasarkan Tabel 1.2 mengenai rekapitulasi karyawan divisi produksi PT Joongang Food mengalami angka yang fluktuatif setiap tahunnya. Pada tahun 2013 jumlah karyawan mengalami peningkatan sebanyak 7 orang namun pada tahun 2014 jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 8 orang. Penurunan jumlah karyawan di perusahaan dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas perusahaan.

Salah satu faktor keberhasilan perusahaan yaitu bergantung pada produktivitas kerja karyawan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian yang dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015 pukul 14.00 dengan bapak Hendrik Sopiana Kepala Divisi Produksi di kantor PT Joongang Food menyatakan bahwa produktivitas karyawan divisi produksi kurang optimal, terlihat dari hasil rekapitulasi produktivitas karyawan yang disajikan dalam Tabel 1.3 berikut ini.

TABEL 1. 3

REKAPITULASI PRODUKSI DIVISI PRODUKSI PT JOONGANG FOOD TAHUN 2012-2014 produksi tertinggi pada Januari 2013 – Juni 2013 yaitu 17 Ton. Angka penurunan produksi tertinggi pada Januari 2014 – Juni 2014 yaitu sebesar 18 ton.

(5)

5

Rendahnya produktivitas kerja karyawan harus segera diatasi karena dapat berpengaruh terhadap proses produksi produk dan jumlah produk yang dihasilkan. Perusahaan atau organisasi dapat dikatakan produktif apabila mencapai tujuan dan melakukan upaya masukan transformasi menjadi keluaran dengan biaya sekecil mungkin. Apabila produktivitas kerja karyawan tidak diperhatikan oleh pemimpin perusahaan maka akan mengancam pencapaian target perusahaan. Menurut Nanang Fattah dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:157) mengungkapkan bahwa dalam produktivitas berkembang dari pengertian teknis sampai dengan perilaku.

Produktivitas kerja karyawan sangat penting bagi perusahaan, karena produktivitas kerja karyawan berpengaruh terhadap kualitas produksi dan pencapaian tujuan perusahaan. Dengan memberikan fokus lebih terhadap produktivitas kerja karyawan maka target perusahaan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Teori utama yang dijadikan dasar dari penelitian ini menggunakan konsep manajemen sumber daya manusia dengan menggunakan pendekatan fungsi manajemen sumber daya manusia. Menurut Ravianto (2005:21) menjelaskan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

(6)

6

Terdapat 10 faktor yang sangat mempengaruhi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, yaitu pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, etos kerja dan lingkungan atau sarana kerja yang baik, promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan perusahaan, merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, kesetiaan pimpinan pada diri pekerja, dan disiplin kerja yang keras.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Demet Leblelici (2012:1) yang hasilnya menunjukkan bahwa kualitas lingkungan kerja dapat berpengaruh pada motivasi pegawai, kinerja dan produktivitas pegawai. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai, baik bersifat fisik maupun sosial yang dapat mempengaruhi para pegawai dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pegawai divisi produksi PT. Joongang Food pada tanggal 22 Maret 2016, adapun belum efektifnya lingkungan kerja sosial di PT. Joongang Food yaitu kurangnya petugas keamanan di sekitar pabrik sehingga terjadi kehilangan, suara bising yang ditimbulkan dari peralatan, kurangnya perhatian dari sesama pegawai, kurangnya pengawasan dari atasan ketika pegawai bekerja, hal ini merupakan kesenjangan lingkungan kerja sosial yang terjadi sehingga menyebabkan kurangnya semangat dan adanya rasa jenuh dalam melakukan pekerjaannya.

(7)

7

lingkungan kerja dan kondisi kerja yang baik berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan.

Selain lingkungan kerja, faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan yaitu kualitas kehidupan kerja karyawan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala divisi produksi bapak Hendrik Sopiana pada tanggal 22 Maret 2016, peneliti mendapat informasi bahwa pelaksanaan Kualitas Kehidupan Kerja di PT. Joongang Food belum maksimal, pada aspek keselamatan kerja di PT. Joongang Food menggunakan standar pelayanan minimal. Pada aspek pertemuan antara pegawai dan atasan belum optimal dilaksanakan.

Upaya PT. Joongang Food untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan dengan cara mengadakan pertemuan antara pegawai yang dipilih, pimpinan divisi dan atasan untuk melakukan evaluasi dan diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat. Kualitas kehidupan kerja yang baik merupakan tuntutan dan harapan dari semua pegawai dan juga menjadi tujuan atau sasaran yang ingin dicapai organisasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Martel dan Dupuis yang dikutip oleh Roland K. Yeo & Jessica Li (2012:2) bahwa “Quality of Work Life builds on the concept that employees have the potential of making

valuable contribution to the organization, increase productivity to ensure

organizational success. Employees should thus be treated with respect and dignity.” Maknanya adalah kualitas kehidupan kerja didasarkan pada konsep bahwa karyawan memiliki potensi untuk membuat kontribusi yang berharga bagi organisasi, meningkatkan produktivitas untuk memastikan keberhasilan organisasi. Dengan demikian karyawan harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat.

Berdasarkan fenomena yang terjadi maka penulis merasa penting untuk mengadakan penelitian, mengenai: “Pengaruh Lingkungan Kerja Sosial dan Kualitas Kehidupan Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja

(8)

8

1.2 Identifikasi Masalah

Rendahnya produktivitas kerja karyawan di PT. Joongang Food merupakan masalah dalam penelitian ini. Apabila tujuan perusahaan dapat tercapai, maka dapat dikatakan produktivitas kerja karyawannya baik, dan juga sebaliknya. Konsep dari produktivitas kerja adalah perbaikan yang berkelanjutan atau berkesinambungan, hal ini mempengaruhi lama tidaknya perusahaan memperhatikan produktivitas kerja yang dihasilkan oleh pegawai. Produktivitas kerja menurut Paul Mali dikutip oleh Sedarmayanti (2009:57) yaitu bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Produktivitas kerja rendah menjadi fokus perhatian pada setiap perusahaan yang memakai sumber daya manusia sebagai tenaga kerjanya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, seperti yang dikemukakan oleh Anoraga dikutip oleh Tjuju Yuniarsih dan Suwatno (2008:159) yaitu 1) Pekerjaan yang menarik, 2) Upah yang baik, 3) Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, 4) Lingkungan atau Suasana kerja yang baik, 5) Promosi dan perkembangan diri merasa sejalan dengan perkembangan perusahaan/organisasi, 6) Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, 7) Pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, 8) Kesetiaan pemimpin pada diri pekerja, 9) Disiplin kerja yang keras.

Sedangkan faktor-faktor yang menentukan produktivitas tenaga kerja menurut Anoraga dalam Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008:159) yaitu 1) pekerjaan yang menarik, 2) upah yang baik, 3) keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, 4) penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, 5) lingkungan atau suasana kerja yang baik, 6) promosi dan perkembangna diri merasa sejalan dengan perkembangan perusahaan/organisasi, 7) merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, 8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, 9) kesetiaan pimpinan pada diri pekerja dan 10) disiplin kerja yang keras.

(9)

9

diselesaikan pegawai dapat optimal apabila lingkungan kerjanya baik. Seperti yang dikemukakan oleh Schultz dan Schultz (2010:405) bahwa lingkungan kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas kerja. Kenyamanan tempat kerja baik secara fisik dan sosial merupakan harapan bagi setiap pegawai. Peningkatan produktivias dapat berpengaruh terhadap berbagai bidang seperti yang dikemukakan oleh Edy Sutrisno (2010:211-212) yaitu 1) meningkatkan laba perusahaan, 2) peningkatan pendapatan karyawan, 3) meningkatkan pendapatan negara (pajak), 4) harga pokok menjadi lebih rendah, 5) harga jual dapat diturunkan, 6) hasil produksi menjadi lebih tersebar, 7) lebih banyak konsumen yang dapat menikmati, 8) perusahaan penghasil menjadi lebih kompetitif, 9) menimbulkan lebih banyak waktu senggang, dan 10) meningkatkan kemakmuran dan ketahanan Negara.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja. Maka yang menjadi masalah penelitian ini dapat diidentifikasi kedalam tema sentral sebagai berikut:

Fenomena yang terjadi di industri makanan di Indonesia yaitu kurang terampilnya sumber daya manusia. Masalah laten yang dimiliki industri makanan dapat mengakibatkan kesulitan bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan lingkungan kerja dan kualitas kehidupan kerja.

Setelah mengetahui pentingnya produktivitas kerja karyawan, faktor-faktor produktivitas kerja karyawan dan solusi dari produktivitas kerja karyawan dengan itu penulis merasa penting untuk melaksanakan penelitian tentang produktivitas kerja karyawan di PT Joongang Food.

1.3 Rumusan Masalah

(10)

10

1. Bagaimana gambaran lingkungan kerja sosial pada karyawan PT Joongang Food.

2. Bagaimana gambaran kualitas kehidupan kerja pada karyawan PT Joongang Food.

3. Bagaimana gambaran produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT Joongang Food.

4. Adakah pengaruh lingkungan kerja sosial terhadap produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT Joongang Food.

5. Adakah pengaruh kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

6. Adakah pengaruh lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

1.4 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Gambaran lingkungan kerja sosial pada karyawan PT Joongang Food. 2. Gambaran kualitas kehidupan kerja pada karyawan PT Joongang Food. 3. Gambaran produktivitas kerja karyawan pada karyawan PT Joongang Food. 4. Pengaruh lingkungan kerja sosial terhadap produktivitas kerja karyawan pada

karyawan PT Joongang Food.

5. Pengaruh kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

6. Pengaruh lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT Joongang Food.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

(11)

11

dapat memperluas kajian ilmu tentang lingkungan kerja dan kualitas kehidupan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat membantu memberikan masukan terhadap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan melalui lingkungan kerja sosial dan kualitas kehidupan kerja.

Referensi

Dokumen terkait

ketiga sebagai arsip untuk bagian keuangan dan akuntansi.. Mencatat transaksi penjualan tersebut ke dalam jurnal penjualan. Penjualan tersebut harus dicatat dalam kolom

“ Penggerakan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan. Maka kami selaku kepala madrasah senantiasa

Dari 4 formula hidrogel PVP-PVA yang diteliti, hidrogel dengan formula II dan III dengan dosis iradiasi 30 kGy mempunyai sifat fisik yang diinginkan sebagai plester kompres

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIFDI SMK NEGERI 1 KATAPANG Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh variabel motivasi kerja pada Kantor Cabang

pembelajaran dengan diskusi kelompok dan menggunakan LKS dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat membantu siswa kategori rendah dalam memahami materi larutan

Pembimbing yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengarahan..

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Sebagai Konsumen Yang Mengalami Malpraktik Jasa Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta Kabupaten Kutai Timur