• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kefektifan Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pendinginan Oli dengan Fluida Pendingin Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kefektifan Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pendinginan Oli dengan Fluida Pendingin Air"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada zaman modern ini aplikasi ilmu tentang perpindahan panas sudah

berkembang pesat karena sangat dibutuhkan dalam keseharian manusia. Dalam

hal ini Alat Penukar Kalor ( APK ) adalah salah satu aplikasi yang paling banyak

digunakan, dimana penukar kalor (heat exchanger) merupakan alat yang

menghasilkan perpindahan panas dari suatu fluida ke fluida lainnya. Karena

fungsinya yang sangat penting maka Alat Penukar Kalor ini secara luas digunakan

dalam berbagai bidang industri, misalnya : industri kimia, industri permesinan,

perminyakan, pembangkitan tenaga bahkan untuk industri kecil seperti

pasteurisasi, ekstraksi, kristalisasi dan sebaginya.

Dalam dunia industri mesin diesel alat penukar kalor ini sangat banyak

digunakan. Berbagai jenis alat penukar kalor digunakan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan, seperti untuk memanaskan produk ataupun untuk mendinginkan

produk. Dalam bidang indusri produksi juga menjaga suhu agar sesuai dengan

yang dibutuhkan adalah hal yang sangat penting karena dapat menjaga proses

produksi tetap berjalan dengan baik, sebagai contoh : pelumasan mesin diesel

yang digunakan dalam industri. Pada penggunaan mesin diesel hal yang sangat

penting adalah mengatur sistem pelumasannya agar suhu yang terdapat dalam

ruang bakar mesin diesel tidak melebihi batas, sehingga performansi mesin tidak

terganggu.

Alat Penukar Kalor dapat berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas

salah satunya pada mesin diesel yang biasa disebut oil cooler. Dengan adanya oil

cooler ini minyak pelumas dapat didinginkan dengan cara mensirkulasikannya

sehingga pelumas dapat bekerja pada ruang bakar seperti piston, roda gigi,

bearing dan lain-lain dengan baik. Dengan terciptanya temperatur kerja pelumasan

ini akan menghindari terjadinya kasus overheating pada komponen-komponen

mesin tersebut sehingga tidak cepat rusak dan mempengaruhi performansinya.

Selain itu pendinginan minyak pelumas juga banyak di aplikasikan pada sebuah

(2)

industri pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU dan lainnya. Dalam sebuah

operasi turbin pada pembangkit listrik pastinya membutuhkan banyak pelumasan

pada bagian poros turbinnya salah satunya adalah thrust bearing dimana minyak

pelumas tersebut harus dipertahankan suhunya sesuai suhu operasi. Dalam hal ini

penukar kalor sangat berperan untuk menjaga suhu tersebut yaitu dengan

melakukan sirkulasi terhadap penukar kalor.

Melihat peranan Alat Penukar Kalor yang sangat penting dalam performa

suatu mesin diesel perlu mengadakan penelitiaan tentang APK ini sebagai aplikasi

dari pendinginan minyak pelumas (oli) dengan merancang bangun APK skala

laboratorium terlebih dahulu untuk dianalisis yaitu dengan menghitung nilai

perpindahan panasnya dan efektifitas dari alat yang dirancang bangun agar dapat

mengembangkan peranan dari sebuah penukar kalor, dengan spesifikasi alat : tipe

shell and tube dengan satu laluan cangkang dan dua laluan tabung (selongsong)

dan media pendingin yang akan digunakan adalah air.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui temperatur fluida panas (oli) dan fluida dingin (air)

yang keluar dari alat penukar kalor tipe shell and tube, yakni yang terjadi

secara teoritis dan eksperimental

2. Untuk mengetahui efektifitas maksimum alat penukar kalor tipe shell and

tube dalam mendinginkan oli dari variasi yang dilakukan, yakni pada

eksperimental dan secara teoritis.

3. Untuk membandingkan keefektifan alat penukar kalor tipe shell and tube

yang diperoleh dalam mendinginkan oli dengan fluida pendingin air

secara eksperimental dan secara teoritis.

4. Untuk mengetahui pengaruh debit air dalam mendinginkan oli terhadap

efektifitas dan pengaruh debit oli untuk di dinginkan air terhadap nilai

efektifitasnya.

5. Untuk mengetahui apakah temperatur oli keluar APK memenuhi standart

operasi pada sistem pelumasan.

(3)

1.3 Batasan Masalah Penelitian

1. Alat penukar kalor yang diteliti memiliki tebal yang tipis sehingga

tebalnya dapat diabaikan.

2. Tidak ada kehilangan panas yang terjadi pada APK karena permukaan

luarnya telah diisolasi.

3. Kapasitas aliran yang terjadi di lapangan dianggap konstan.

4. Perhitungan dilakukan pada tekanan yang konstan.

5. Metode perhitungan keefektifan dilakukan dengan metode NTU- ɛ.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diperoleh efektifitas alat penukar kalor yang tertinggi dari pengaturan yang

diberikan di lapangan.

2. Diperoleh perbedaan efektifitas yang terjadi di lapangan dengan secara

teori.

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku , buku

elektronik (e-book), browsing internet, studi artikel-artikel, jurnal

ilmiah, gambar-gambar tulisan-tulisan yang terkait.

b. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data dari

laboratorium Teknik Mesin yang terletak di Magister Teknik Mesin

USU.

c. Diskusi, berupa tanya jawab dengan dosen pembimbing yang ditunjuk

oleh Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

(4)

1.6 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi dalam beberapa bab dengan garis besar tiap bab adalah

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup penelitian.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan yaitu mengenai

prinsip-perpindahan panas, jenis-jenis alat penukar kalor, metode LMTD, metode

NTU, faktor pengotoran dan minyak pelumas.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab ini memberikan informasi mengenai tempat pelaksanaan pengambilan

data, alat-alat yang digunakan, dan cara melakukan penelitian.

Bab IV : Hasil dan Analisa Penelitian

Bab ini membahas tentang hasil data yang diperoleh dari lapangan dan

dibandingkan dengan hasil perhitungan secara teoritis dengan

menggunakan metode efektifitas NTU.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini sebagai penutup berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisikan literatur yang digunakan untuk menyusun

laporan.

Lampiran

Pada lampiran dapat dilihat hasil data yang diperoleh dari pengujian dalam

bentuk tabel dan grafik.

Referensi

Dokumen terkait

Protokol Veterinar Malaysia ini akan mengariskan piawaian veterinar yang meliputi diagnosis dan pengesanan kes penyakit bagi ternakan babi dan kuda peliharaan

[r]

Merupakan kejadian klinikal yang dikesan dalam gerompok pada masa eraman sama (2 - 5 tahun) atau menunjukkan gejala penyakit yang dikenalpasti oleh Pegawai Veterinar dan

Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3093), sisa masa cutinya berlaku sesuai dengan

Gerompok yang disahkan dijangkiti Demam Q dan langkah kawalan seperti kuarantin haiwan berpenyakit, rawatan antibiotik dan pembasmian kuman telah diambil (Rujuk

mendukung Model View Controller (MVC), sehingga pembangunan aplikasi akan menjadi lebih terorganisir dengan baik. Framework CodeIgniter juga menyediakan bermacam-macam library

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wali kelas dan siswa dari hasil observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kinerja wali kelas di Sekolah Menengah

Penelitian ini membandingkan standard kriptografi DES dan AES dengan beberapa pengujian statistika, uji korelasi dan uji keacakan yaitu, uji Runs, uji Frekuensi dan