• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modifikasi Alat Distribusi Alumina Menggunakan Pipa untuk Mengantisipasi Clamb Anoda Overheat PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modifikasi Alat Distribusi Alumina Menggunakan Pipa untuk Mengantisipasi Clamb Anoda Overheat PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri aluminium merupakan salah satu industri strategis, banyaknya

pengaplikasian aluminium terhadap berbagai produk menyebabkan ketergantungan industri lain terhadap aluminium menjadi sangat tinggi. Penerapan

berbagai teknologi tinggi dan penggunaan bahan baku menjadi hal utama dalam proses produksi aluminium. Alumina sebagai bahan baku utama dalam produksi aluminium menjadi hal penentu hasil akhir aluminium, proses pemasukan alumina

yang ada saat ini sering kali menyebabkan banyaknya bahan baku alumina yang terbuang, hal ini disebabkan oleh sistem distribusi alumina menggunakan filling pipe yang ada membuat alumina terbuang keluar pot . Alumina yang terbuang

mengotori clamb anoda dan menyebabkan clamb overheat, selain menyebabkan pemborosan material dan overheat pada clamp anoda pada kondisi tertentu juga

membahayakan operator yang bekerja pada bagian ini, yang disebabkan oleh percikkan bunga api yang disebabkan tumpahan alumina.

Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Asahan Aluminium atau yang

lebih dikenal dengan PT. INALUM. PT INALUM merupakan perusahaan kelas dunia yang bergerak dalam bidang peleburan aluminium, industri aluminium

(2)

difokuskan pada Divisi Reduction Plant. Reduction Plant adalah tempat dari pembuatan aluminium cair, dimana pada plant ini akan menentukan hasil

produksi.

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan pengamatan masalah yang ada

di tungku Reduction Plant PT. Indonesia Asahan Alumunium. Gambaran kondisi proses pemasukkan alumina yang ada saat ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Kondisi Pemasukkan Alumina dengan Filling Pipe PT. INALUM

Berdasarkan kondisi diatas dapat dilihat banyaknya alumina yang terbuang

karena proses pemasukkan alumina dengan filling pipe ke dalam hopper pot . Hal ini

menyebabkan pemborosan material sehingga menurunkan produktivitas bahan baku.

Selain itu proses pemasukkan alumina dengan menggunakan filling pipe saat ini juga

membahayakan pekerja yang berada di sekitar yang disebabkan oleh percikkan bunga

api yang disebabkan oleh tumpahan alumina tersebut mengotori clamb anoda.

Filling Pipe

Serbuk Alumina Terbuang

(3)

Permasalahan yang terjadi di reduction plant ini dapat diatasi dengan

merancang filling pipe tertutup sehingga pemasukan alumina langsung kedalam

hopper. Dalam perancangan fasilitas kerja tersebut digunakan metode quality function

deployment (QFD). Menurut Jaiswal (2012), quality function deployment (QFD)

merupakan salah satu metode yang berorientasi pada keinginan konsumen atau alat

analisa kebutuhan konsumen dalam perancangan suatu produk berdasarkan keinginan

konsumen. Analisis masalah menggunakan QFD akan mendapatkan suatu matriks

yang menghubungkan karakteristik teknis produk dan keinginan responden akan

produk dan masalah yang dihadapi selama proses pengerjaan produk. QFD memiliki

House of quality (HOQ) yang membantu untuk menentukan batas-batas desain,

menunjukkan hubungan antara kebutuhan responden dan matriks yang digunakan

untuk memuaskan kebutuhan responden dan menggambarkan fokus tim perancang

untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Perancangan dengan menggunakan QFD menghasilkan filling pipe yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di perusahaan, sehingga dengan menggunakan

kuesioner QFD yang diberikan kepada operator yang bekerja pada bagian tersebut masalah ini dapat diselesaikan dengan optimal.

Menurut Herlander (2015), distribusi alumina ke dalam pot operasi secara

tradisional menggunakan crane, distribusi alumina dengan menggunakan crane akan menyebabkan pemborosan alumina akibat ukuran partikel alumina yang

sangat halus keluar dari crane.

Beberapa modifikasi pemasukan alumina dan desain pot operasi di beberapa smelter telah dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku

(4)

menghasilkan sistem pemasukan alumina yang baru disebut Alfeed, sistem ini secara umum mempunya dua perbedaan utama dengan metode distribusi alumina

secara tradisional yaitu menggunakan pipa distribusi alumina horizontal menggunakan udara (air slide) dan pemasukan alumina ke dalam pot

menggunakan udara (feeding air slide) yang menggunakan pipa yang terbuat dari cyclone. Alfeed pertama digunakan di pabrik peleburan di Norway prototype pertama dipasang tahun 2005 sebanyak tiga pot operasi, kelebihan utama sistem

distribusi alumina ini alumina dapat didistrusikan kontinu 24 jam sehari sehingga mengurangi efek anoda yang dapat menyebabkan perbedaan voltase dan

menggangu kestabilan pot

Menurut Brown (2015), beberapa keuntungan distribusi menggunakan pipa yang dikenal dengan Alfeed (Alstom Feeding) adalah partikel halus alumina

dapat masuk ke dalam pot operasi untuk mengurasi pemborosan bahan baku, menurunkan emisi udara, kestabilan operasi dan peningkatan performance pot

operasi, maintenance dan control lebih mudah dengan desain yang lebih sederhana.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan beberapa kondisi yang terjadi selama distribusi alumina dari

daybin ke hopper pot , maka permasalahan dalam penelitian ini adalah distribusi

alumina menggunakan crane menimbulkan efek clamb anoda overheat di tungku

(5)

1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk merancang alat distribusi alumina dari daybin ke hopper pot di PT. Indonesia Asahan Aluminium dalam

rangka mengurangi penyebab clamb anoda berlebihan dan pemborosan alumina yang

terbuang.

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah melakukan langkah-langkah

Quality Function Deployment dalam merancang alat distribusi alumina menggunakan

pipa yang dapat mengurangi penyebab clamb anoda overheat akibat serbuk alumina

mengoroti clamb anoda selama proses distribusi alumina berlangsung di PT.

Indonesia Asahan Aluminium

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan system

pemasukan alumina yang efektif dan efisien di bagian reduction plant PT. Indonesia

Asahan Aluminium.

1.4. Batasan dan Asusmsi

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hopper pot menggunakan penutup agar alumina fine tidak melayang di udara 2. Modifikasi sistem distribusi alumina dimulai dari daybin didistribusikan ke

(6)

3. Operator distribusi alumina dari daybin ke hopper pot sebagai responden bekerja diatas 5 tahun

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Operator pendistribusian alumina dari daybin ke hopper pot sebagai responden mengetahui layout lokasi

2. Desain tungku operasi tidak berubah

3. Alat untuk mendistribusikan alumina dapat digunakan untuk ukuran partikel alumina halus dan kasar

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Tugas sarjana ini disusun secara sistematis untuk memudahkan

penyampaian informasi. Sistematika dalam penulisan tugas sarjana ini disajikan dalam bentuk bab yang dapat dilihat sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN yang menguraikan latar belakang permasalahan, dasar-dasar dalam penentuan penelitian dan metode yang digunakan disertai dengan

literatur-literaturnya, perumusan masalah yang didalamnya dibahas masalah yang

akan diteliti penanggulangannya, tujuan dan manfaat dari penelitian berisikan tujuan

yang akan dicapai atau arah dari penelitian serta manfaat yang akan dihasilkan

dilakukannya penelitian ini, batasan masalah dan asumsi yang digunakan dalam

penelitian, serta sistematika penulisan tugas sarjana yang menjelaskan secara

(7)

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN yang berisikan tentang sejarah didirikannya PT.INALUM, ruang lingkup, lokasi perusahaan, daerah pemasaran,

struktur organisasi, proses produksi, bahan dan peralatan yang digunakan serta penanganan limbah perusahaan.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA yang berisikan tentang teori-teori dari metode yang digunakan dalam penelitian, studi literature penelitian-penelitian sebelumnya

yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan sebagai landasan dalam

pembahasan dan pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN yang berisikan tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variable penelitian, kerangka berpikir, dan rancangan penelitian.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA yang berisikan data primer dan skunder yang dikumpulkan dari PT. Indoneisa Asahan Aluminium

serta melakukan pengolahan data dengan menggunakan teori-teori yang membantu dalam pemecahan masalah.

(8)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN yang berisikan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran-saran yang bermanfaat bagi

Gambar

Gambar 1.1. Kondisi Pemasukkan Alumina dengan Filling Pipe  PT. INALUM

Referensi

Dokumen terkait

1) Koordinasi penyelesaian permasalahan perbatasan tingkat kabupaten 2 kali dalam rangka pembahasan penyelesaian permasalahan batas wilayah antara Kabupaten Sleman

Maka secara keseluruhan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru adalah faktor pemeliharan,

Keberadaan kampus – kampus besar di Perkotaan Yogyakarta yang terbilang populer juga memberikan dampak terhadap perkembangan kegiatan ekonomi di Perkotaan

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat direkomendasikan kepada guru mata pelajaran kimia bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat

a) Melakukan identifikasi kurikulum berjalan untuk memahami aspek, teknik serta indikator materi lingkungan yang telah tercakup di dalam kurikulum SMA IT Nur Hidayah. b)

Apabila dibuat bidang yang sejajar dengan bidang garis air ini, maka akan diperoleh garis bentuk lengkungan badan kapal yang terlihat dari atas pada tinggi beda yang

Pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah merupakan tahapan lanjutan dari rumusan data hasil dari identifikasi masalah/kebutuhan, menjadi materi dalam pembahasan