• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return Terhadap Bid-Ask Spread Pada Masa Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pasar modal sebagai lembaga piranti investasi memiliki fungsi ekonomi dan keuangan yang semakin diperlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan penghimpunan dana. Dalam fungsi ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang kelebihan dana) ke borrower (pihak yang memerlukan dana) dengan menginvestasikan dana yang mereka miliki, lender mengharapkan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut dari sisi borrower, tersedianya dana dari pihak luar lender

memungkinkan mereka melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana hasil operasi perusahaan.

(2)

Salah satu informasi yang terdapat di pasar modal adalah mengenai pemecahan saham (stock split). Menurut Brigham dan Gapenski (2004: 54), pemecahan saham ini merupakan fenomena yang masih menjadi teka-teki di bidang ekonomi. Hal ini disebabkan karena sebenarnya pemecahan saham tidak menambah nilai ekonomis bagi perusahaan.

Stock split meski tidak dapat menambah nilai ekonomis ataupun keuntungan bagi pemegang saham, perusahaan tetap melakukan pengumuman

stock split dikarenakan, stock split sebagai indikator bahwa perusahaan akan mempunyai arus kas yang lebih baik di masa yang akan datang dan akan menaikkan nilai perusahaan. Stock split juga cara perusahaan untuk menjaga agar sahamnya diperdagangkan pada batasan-batasan harga yang telah ditetapkan.

Stock split bertujuan untuk mempertahankan sahamnya agar tetap berada dalam rentang perdagangan yang optimal, sehingga daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil. Stock split mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar tanpa transaksi jual beli yang mengubah besarnya modal.

Stock split dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemecahan naik (split up) dan pemecahan kebawah (split down). Split up bertujuan menambah jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominalnya. Sedangkan split down

(3)

Ambarwati (2008) menyatakan bahwa harga saham cenderung senantiasa naik dalam tiap transaksinya berarti menghasilkan return saham yang tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor, sehingga menghasilkan volume perdagangan yang aktif. Keadaan ini menyebabkan dealer

tidak perlu memegang saham berkurang yang mengakibatkan biaya kepemilikan turun dan bid-ask spread menyempit. Hal ini menunjukkan return dan volume perdagangan saham berpengaruh negatif terhadap bid-ask spread. Varian return

mewakili risiko yang dihadapi oleh dealer. Besarnya risiko saham membuat

dealer menahan saham tersebut terlebih dahulu sampai pada waktu tertentu sehingga biaya kepemilikan saham meningkat yang menyebabkan lebarnya

spread yang ada. Hal ini menunjukkan varian return saham berpengaruh positif terhadap bid-ask spread.

Ciptaningsih (2010) menunjukkan bahwa harga saham memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid-ask spread. Begitu pula volume perdagangan, dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa volume perdagangan

memiliki pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap bid-ask spread. Hal ini sama dengan varian return yang juga memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap bid-ask spread. Dummy sebelum/sesudah stock split berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap bid-ask spread.

(4)

spread, dimana volume perdagangan berpengaruh negatif dan varian return

berpengaruh positif terhadap spread.

Sedangkan menurut penelitian Nurmayanti (2009) dengan variabel return

saham, earnings, dan volume perdagangan terhadap bid-ask spread. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return saham berpengaruh terhadap bid-ask spread hanya pada saat sesudah pengumuman laporan keuangan dalam kondisi

bad news.

Menurut Baker dan Gallagher (dalam Chandra, 2003) stock split bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa pemecahan dilakukan agar tingkat perdagangan berada dalam kondisi yang lebih baik, sehingga likuiditas perdagangan meningkat dengan cara menarik minat investor baru.

Dari penelitian terdahulu yang masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian dan perbedaan pengaruh nilai bid-ask spread, volume perdagangan, harga saham, varian return sebelum dan sesudah stock split, maka peneliti melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh harga saham, volume

perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada perusahaan yang melakukan stock split di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Pada pra penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan yang melakukan stock split, menunjukkan nilai rata-rata harga saham, volume

perdagangan, varian return, dan bid-ask spread sebelum dan sesudah melakukan

(5)

Tabel 1.1

Data Harga Saham, Volume Perdagangan, Return Saham, dan Bid-Ask Spread 5 hari Sebelum dan Sesudah Stock Split

Emiten Hari Harga

Rata-Rata 44,030 1,528,140 0.0146 0.0092

(6)

Emiten Hari Harga

Sumber: www.finance.yahoo.com dan www.idx.co.id

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa pada PT.Petrosea, Tbk. (PTRO) harga saham meningkat pada tiga hari sebelum stock split, namun kemudian menurun pada dua hari menjelang stock split, sedangkan lima hari sesudah stock split harga saham cenderung menurun, volume perdagangan 4 hari sebelum stock split

mengalami peningkatan namun 1 hari menjelang stock split justru menurun secara signifikan. Sesudah dilakukan stock split volume perdagangan mengalami fluktuasi. Return saham sebelum dan sesudah stock split mengalami fluktuasi demikian halnya dengan bid-ask spread mengalami fluktuasi sebelum stock split

sedangkan sesudah stock split. Bid-ask spread lebih stabil. Dengan demikian pada PT. Petrosea, Tbk. terlihat bahwa fluktuasi yang terjadi pada harga saham,

(7)

Pada PT. Japfa Comfeed, Tbk (JPFA) harga saham sebelum stock split

cenderung mengalami peningkatan meskipun tidak signfikan, sebaliknya harga saham sesudah stock split harga saham cenderung menurun hanya meningkat pada hari ke 5 sesudah stock split. Selanjutnya volume perdagangan sebelum stock split

cenderung fluktuatif namun tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yang signifikan demikian juga volume perdagangan sesudah stock split juga berfluktuasi, namun terjadi pernurunan yang signifikan terutama pada 3 hari sesudah stock split. Return saham sebelum stock lebih rendah dibanding setelah

stock split. Rata-rata return saham sebelum stock split sebesar -0,0047 dan meningkat menjadi 0,0001 sesudah stock split. Sedangkan bid-ask spread

sebelum stock split memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibanding sesudah

stock split dan sesudah stock split, nilai bid-ask spread menjadi lebih stabil meskipun harga saham, volume perdagangan, dan return saham cenderung fluktuatif.

(8)

Bid-Ask 5 H Sebelum

Dengan demikian berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa saat harga saham meningkat, baik sebelum stock split maupun sesudah stock split tidak selalu mampu menekan atau memperkecil nilai bid-ask, demikian juga dengan

volume perdagangan dan return saham terkadang nilai bid-ask bisa lebih rendah sesudah stock split terkadang sebaliknya bid-ask lebih rendah justru sebelum stock split dilakukan.

Pada Gambar 1.1 berikut dapat dilihat grafik rata-rata nilai bid-ask spread

sebelum dan sesudah stock split pada beberapa perusahaan yang melakukan stock split.

Gambar 1.1 Grafik rata-rata nilai bid-ask spread 5 hari sebelum dan sesudah stock split.

Pada Gambar 1.1 terlihat bahwa pada PT. Petrosea, Tbk (TPRO) nilai rata-rata bid-ask spread 5 hari sebelum stock split sebesar 0,92% sesudah stock split

(9)

Tbk (IMAS) nilai rata-rata bid-ask spread justru lebih tinggi sesudah stock split

sebesar 4,67% dibanding nilai rata-rata bid-ask sebelum stock split sebesar 3,86%. Pada Gambar 1.2 berikut dapat dilihat rata-rata harga saham 5 hari sebelum dan sesudah stock split

Gambar 1.2 Grafik rata-rata nilai Harga Saham 5 hari sebelum dan sesudah stock split.

Pada Gambar 1.2 terlihat bahwa pada PT. Petrosea, Tbk (TPRO) nilai rata-rata harga saham 5 hari sebelum stock split sebesar Rp. 44.030 sesudah stock split

nilai rata-rata bid-ask spread menurun menjadi Rp. 4.85. Pada PT. Japfa Comfeed, Tbk (JPFA) nilai rata-rata harga saham 5 hari sebelum stock split

sebesar Rp. 9.030 kemudian sesudah stock split harga saham menurun menjadi 1.948. Selanjutnya pada PT. Indomobil Sukses International, Tbk (IMAS) nilai rata-rata harga saham justru lebih tinggi sesudah stock split sebesar Rp. 15.800 dibanding nilai rata-rata harga saham sebelum stock split sebesar Rp.7.770.

Selanjutnya pada Gambar 1.3 berikut dapat dilihat rata-rata volume perdagangan 5 hari sebelum dan sesudah stock split

(10)

Gambar 1.3 Grafik rata-rata nilai Volume Perdagangan 5 hari sebelum dan sesudah stock split

Pada Gambar 1.3 terlihat bahwa pada PT. Petrosea, Tbk (TPRO) nilai rata-rata volume perdagangan 5 hari sebelum stock split sebesar 1.528.140 sesudah stock split nilai rata-rata volume perdagangan meningkat menjadi 4.633.500. Pada PT. Japfa Comfeed, Tbk (JPFA) nilai rata-rata volume perdagangan 5 hari sebelum stock split 4.653.400 kemudian sesudah stock split

volume perdagangan menurun menjadi 4.234.600. Selanjutnya pada PT. Indomobil Sukses International, Tbk (IMAS) nilai rata-rata volume perdagangan sebesar 2.705.900 kemudian sedikit mengalami penurunan menjadi 2.270.800.

Selanjutnya pada Gambar 1.4 berikut dapat dilihat varian return 5 hari sebelum dan sesudah stock split sebagai berikut:

(11)

Gambar 1.4 Grafik rata-rata nilai Varian Return 5 hari sebelum dan sesudah stock split

Pada Gambar 1.4 terlihat bahwa pada PT. Petrosea, Tbk (TPRO) nilai varian return 5 hari sebelum stock split sebesar 0,09% kemudian sesudah stock split varian return menurun menjadi 0,05%. Pada PT. Japfa Comfeed, Tbk (JPFA) nilai varian return 5 hari sebelum stock split sebesar 0,06% kemudian sesudah stock split varian return menurun menjadi 0,04%. Selanjutnya pada PT. Indomobil Sukses International, Tbk (IMAS) nilai varian return sebesar 0,25% kemudian mengalami penurunan menjadi 0,15%.

Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa bid-ask, harga saham, volume perdagangan, dan varian return pada masing-masing perusahaan cenderung berfluktuasi serta perubahan yang terjadi pada harga saham dan volume perdagangan tidak selalu mampu menurunkan bid-ask spread demikian juga dengan varian return juga tidak selalu searah dengan pergerakan yang terjadi pada

bid-ask spread baik 5 hari sebelum maupun 5 hari sesudah stock split.

Varian Return 5 Varian Return 5 H Sebelum Stock Split

(12)

Hal ini menunjukkan bahwa Bid-ask spread sebagai selisih harga jual (ask price) terendah dan harga beli (bid price) tertinggi, mencerminkan biaya transaksi yang dihadapi pelaku pasar. Dalam penelitian Islamiyahya (2013:6) menyatakan bahwa pada saat harga pasar saham tinggi sebelum stock split yang menyebabkan saham kurang aktif diperdagangkan, order processing cost dan inventory holding cost sebagai komponen bid-ask spread menjadi lebih besar. Sebaliknya setelah dilakukan split dimana harga saham menjadi lebih murah dan menarik minat lebih banyak investor, komponen biaya bid-ask spread berkurang. Jika bid-ask spread

berkurang (biaya transaksi berkurang), ini berarti harga jual terendah sedang menurun dan/atau harga beli tertinggi sedang meningkat sehingga kemungkinan terjadinya transaksi lebih besar yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas saham.

Kebijakan stock split tidak selalu mampu menekan atau memperkecil bid-ask spread. Pada beberapa perusahaan bid-ask justru lebih besar sesudah stock split sehingga menyebabkan nilai bid-ask berfluktuasi. Kebijakan stock split

tentunya akan menyebabkan berubahnya harga saham, volume perdagangan dan

varianreturn dari perubahan tersebut, akan mempengaruhi besar kecilnya bid-ask spread sebelum dan sesudah stock split.

(13)

“Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return

Terhadap Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Apakah harga saham, volume perdagangan, dan varian return

berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread pada masa sebelum stock split di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014?

2. Apakah harga saham, volume perdagangan, dan varian return

berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread pada masa sesudah stock split di Bursa Efek Indonesiaperiode 2012-2014?

3. Apakah terdapat perbedaan antara nilai rata-rata bid-ask spread sebelum dan sesudah stock split?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menganalisa pengaruh harga saham, volume

perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum stock split di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

2. Mengetahui dan menganalisa pengaruh harga saham, volume

perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

(14)

1.4 Manfaat Penelitan

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini, adalah: 1. Bagi Perusahaan (Emiten)

Sebagai pertimbangan untuk memperhatikan harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread, agar mampu menarik investor untuk berinvestasi di perusahaan.

2. Bagi investor

Sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dengan melihat pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return

terdahap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split

terhadap perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi Peneliti

Sebagai referensi untuk memperkaya penelitian mengenai bid-ask spread

dan mampu memberikan bukti mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan, dan varian return terhadap bid-ask spread pada masa sebelum dan sesudah stock split perusahaan-perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Gambar

Gambar 1.1 Grafik rata-rata nilai bid-ask spread
Gambar 1.2 Grafik rata-rata nilai Harga Saham  5 hari sebelum dan sesudah stock split
Gambar 1.3 Grafik rata-rata nilai Volume Perdagangan 5 hari sebelum dan sesudah stock split
Gambar 1.4 Grafik rata-rata nilai Varian Return 5 hari sebelum dan sesudah stock split

Referensi

Dokumen terkait

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

When you have completed your Speaking tests you should despatch the necessary paperwork and recorded samples for external moderation to Cambridge for moderation as soon as possible

Menurut Sudarsono (1996), untuk keperluan menetralkan Al 3+ dalam kompleks jerapan tanah, maka jumlah dolomit yang diperlukan adalah 1 ton / ha untuk setiap me Al 3+ yang

Kurangnya pemahaman dan presepsi sebagian masyarakat tentang zakat selama ini, baik pada konsep teoritik maupun konsep operasionalnya, serta model pelaksanaan dan aplikasinya

Untuk itu diminta agar Saudara membawa semua asli dokumen persyaratan kualifikasi. Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan ucapkan

Untuk itu diminta agar Saudara membawa semua asli dokumen persyaratan kualifikasi. Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan kami ucapkan

Penulisan ilmiah ini menjelaskan cara membuat website P.D.Jayaremaja dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver MX untuk merancang tampilan website bahasa pemrograman PHP

Untuk itu diminta agar Saudara membawa semua asli dokumen persyaratan kualifikasi. Demikian surat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan kami ucapkan