• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk."

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk.

KEGIATAN USAHA

Bergerak dalam bidang usaha Jasa Perbankan KANTOR PUSAT

Equity Tower Lantai 9

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Komp SCBD Lot 9, Jakarta 12190

Telepon : (021)51401707 Faksimili : (021)51401708–09 e-mail : corsec@bankwindu.com www.bankwindu.com

KANTOR CABANG DAN KANTOR PEMASARAN

1 Kantor Pusat, 22 Kantor Cabang, 21 Kantor Cabang Pembantu dan 31 Kantor Kas yang terletak di kota Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Cikarang, Bekasi, Serpong, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Bandar Lampung, Pekanbaru, Palembang, Tanjung Pinang, Kijang, Batam dan Ranai Natuna. PENAWARAN UMUM TERBATAS III (“PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) UNTUK MEMBELI SAHAM BIASA ATAS NAMA DISERTAI DENGAN PENERBITAN WARAN SERI II Sebanyak-banyaknya sejumlah 1.827.344.430 (satu miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp 228.418.053.750,- (dua ratus dua puluh delapan miliar empat ratus delapan belas juta lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah). Setiap pemegang saham yangmemiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 November 2013 pukul 16.00 WIB mempunyai 38 (tiga puluh delapan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru dengan Harga Penawaran Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham sehingga total penawaran seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 228.418.053.750,- (dua ratus dua puluh delapan miliar empat ratus delapan belas juta lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah)

dan sebanyak-banyaknya sejumlah 913.672.215 (sembilan ratus tiga belas juta enam ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus lima belas) Waran Seri II yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD tersebut dimana pada setiap 38 (tiga puluh delapan) saham baru tersebut melekat 19 (sembilan belas) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD, dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 190,- (seratus sembilan puluh Rupiah), sehingga total penawaran Waran Seri Il seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp173.597.720.850,- (seratus tujuh puluh tiga miliar lima ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh ribu delapan ratus lima puluh Rupiah) yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri II yaitu mulai tanggal 12 Juni 2014 sampai dengan tanggal 2 Desember 2016. Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri II yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku dan tidak bernilai.

Kepastian jumlah saham dan Waran Seri II yang diterbitkan akan ditentukan berdasarkan jumlah saham beredar termasuk saham-saham hasil konversi Waran Seri I (pada Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2012) yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 29 November 2013 pukul 16.00 WIB. Jumlah Waran Seri I yang masih beredar hingga saat penyampaian tambahan informasi ini adalah sebesar 525.957.621 Waran Seri I, yang dimiliki oleh ”UBS AG Singapore S/A Johnny W” dan “UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account”, PT Blue Cross Indonesia dan masyarakat.

Jumlah Waran Perseroan yang beredar (i) apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan konversi menjadi saham sampai dengan tanggal 29 November 2013 dan ditambahkan dengan jumlah Waran Seri II yang akan diterbitkan Perseroan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 32,82% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dan (ii) apabila Waran Seri I telah dilaksanakan konversi menjadi saham sampai dengan tanggal 29 November 2013 sehingga jumlah Waran Seri II yang akan diterbitkan Perseroan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 21,33% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran sehingga tidak melebihi batas maksimum 35% yang dipersyaratkan dalam Peraturan IX.D.1.

Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT III sebanyak-banyaknya sebesar 27,54% dari jumlah seluruh Saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas III dilaksanakan, serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).

Johnny Wiraatmadja (baik untuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek maupun untuk saham yang tercatat di Bursa Efek yang dititipkan pada Kustodian “UBS AG Singapore S/A Johnny W” dan “UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account”), dan PT Blue Cross Indonesia, selaku pemegang saham Perseroan, akan melaksanakan HMETD untuk mengambil seluruh saham yang menjadi haknya. Apabila saham–saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan tambahan secara proporsional sesuai dengan prosentase HMETD yang telah dilaksanakan oleh Pemegang HMETD yang mengajukan pemesanan tambahan.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International Tbk No. 57 tanggal 10 Oktober 2013 jo Pengubahan I terhadap Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International Tbk No. 87 tanggal 12 November 2013, keduanya dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Blue Cross Indonesia selaku Pembeli Siaga telah sepakat untuk mengambil bagian dari sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang HMETD sampai sebanyak-banyaknya sejumlah 473.270.843 (empat ratus tujuh puluh tiga juta dua ratus tujuh puluh ribu delapan ratus empat puluh tiga) saham pada harga yang sama dengan Harga Penawaran yaitu Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.D.1 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (SELANJUTNYA DISEBUT “HMETD”) AKAN DIPERDAGANGKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA DAN DI LUAR BURSA MULAI TANGGAL 3 DESEMBER 2013 SAMPAI DENGAN TANGGAL 9 DESEMBER 2013. PENCATATAN SAHAM HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 3 DESEMBER 2013. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 9 DESEMBER 2013 SEHINGGA HMETD YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK AKAN BERLAKU LAGI.

RISIKO USAHA UTAMA

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT YAITU RISIKO AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR DAN/ATAU PIHAK LAIN DALAM MEMENUHI LIABILITAS KEPADA PERSEROAN SERTA RISIKO AKIBAT KEGAGALAN SETELMEN YANG MELAMPAUI BATAS WAKTU TERTENTU SESUAI KETENTUAN BANK INDONESIA YANG BERLAKU. MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM TERBATAS INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN EFEK YANG DITAWARKAN MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V PROSPEKTUS INI

PERHATIAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

PENAWARAN UMUM TERBATAS III MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM LUAR BIASA PEMEGANG SAHAM TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU / PUT III, MAKA SEGALA KEGIATAN-KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.

J A D W A L

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran : 19 November 2013 Tanggal Awal pelaksanaan HMETD : 3 Desember 2013 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa (RUPSLB) : 19 November 2013 Tanggal Akhir pelaksanaan HMETD : 9 Desember 2013 Tanggal Pengumuman Hasil Keputusan RUPSLB : 20 November 2013 Tanggal Akhir pembayaran yang berasal dari pesanan efek

tambahan : 11 Desember 2013

Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

HMETD (Cum-Right) : Tanggal Awal penyerahan saham yang berasal dari HMETD : 5 Desember 2013 - Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi : 26 November 2013 Tanggal Akhir penyerahan saham yang berasal dari HMETD : 11 Desember 2013 - Di Pasar Tunai : 29 November 2013 Tanggal Penjatahan : 12 Desember 2013 Tanggal Mulai Perdagangan Saham tanpa HMETD

(Ex-Right) :

Tanggal Pengembalian kelebihan uang pesanan yang tidak

terpenuhi : 16 Desember 2013

- Di Pasar Regular dan Pasar Negosiasi : 27 November 2013

- Di Pasar Tunai : 2 Desember 2013 Tanggal Awal Perdagangan Waran Seri II : 3 Desember 2013 Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk

memperoleh HMETD : 29 November 2013

Tanggal Akhir Perdagangan Waran Seri II

di Pasar Reguler : 28 November 2013 Tanggal Distribusi HMETD : 2 Desember 2013 Tanggal Akhir Perdagangan Waran Seri II

di Pasar Tunai : 1 Desember 2016 Tanggal Pencatatan Efek di BEI : 3 Desember 2013 Tanggal Awal Pelaksanaan Waran Seri II : 12 Juni 2014 Tanggal Awal perdagangan HMETD : 3 Desember 2013 Tanggal Akhir Pelaksanaan Waran Seri II : 2 Desember 2016 Tanggal Akhir perdagangan HMETD : 9 Desember 2013 Tanggal Akhir Masa Berlaku Waran Seri II : 2 Desember 2016

(2)

PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “Penawaran Umum Terbatas III”) melalui surat No 020/BW/DDIR-EXT/X/13 pada tanggal 18 Oktober 2013 kepada Otoritas Jasa Keuangan u.p Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan Peraturan No. IX.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut “Undang-undang Pasar Modal”).

Perseroan bersama para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan norma profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III ini, setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberikan penjelasan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya mendapat persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan ketentuan ayat 2 dan ayat 3 Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 Tentang Pembelian Saham Bank Umum yang dikeluarkan sebagai pelaksanaan Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan juncto UU No.10 / 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, ditetapkan bahwa Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan per seratus) dari jumlah saham yang bersangkutan (ayat 2 Pasal 4); dan sekurang-kurangnya 1% (satu per seratus) dari saham Bank yang dimaksud ayat 2 yang tidak dicatat di Bursa Efek harus tetap dimiliki oleh Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia (ayat 3 Pasal 4). Dengan demikian untuk menghindari kepemilikan saham Perseroan, selaku bank umum sebagaimana dimaksud dalam peraturan perbankan yang berlaku di Republik Indonesia, oleh Pemodal Asing yang melebihi 99% (sembilan puluh sembilan per seratus), maka Perseroan hanya akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan per seratus) dari jumlah saham yang diterbitkan Perseroan, sehingga seluruh saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek dapat dibeli oleh Pemodal Asing tanpa pembatasan. Posisi 11 Oktober 2013 kepemilikan sebesar 1% (satu persen) saham dalam Perseroan yang tidak tercatatkan di Bursa Efek yaitu sejumlah 42.828.436(empat puluh dua juta delapan ratus dua puluh delapan ribu empat ratus tiga puluh enam) saham yang dimiliki masing-masing oleh Johnny Wiraatmadja sebesar 4.738.131 saham, Sjerra Salim sebesar 3.748.100 saham, PT Mitra Wadah Kencana sebesar 10.130.000 saham, PT Blue Cross Indonesia sebesar 11.614.763 saham, Suganda Setiadi Kurnia sebesar 6.916.981 saham dan Syamsuar Halim sebesar 5.680.461 saham. Jumlah saham baru yang akan dicatatkan Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sebanyak-banyaknya sejumlah 1.809.070.986 (satu miliar delapan ratus sembilan juta tujuh puluh ribu sembilan ratus delapan puluh enam) saham atau 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari sebanyak-banyaknya seluruh saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III. Sedangkan saham Perseroan sejumlah 1% (satu persen) yang tidak dicatatkan adalah merupakan saham milik PT Blue Cross Indonesia. Saham hasil Penawaran Umum Terbatas III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya.

Sesuai dengan Peraturan Nomor IX.D.1 Lampiran Keputusan Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham memiliki Surat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“SBHMETD”) dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan.

PENAWARAN UMUM TERBATAS III INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI DAN/ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD DAN/ATAU WARAN SERI II, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD DAN PELAKSANAAN WARAN SERI II, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM, PELAKSANAAN HMETD MAUPUN PELAKSANAAN WARAN SERI II TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/ PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN

(3)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN vii

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM TERBATAS III 13

III. PERNYATAAN UTANG 14

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 18

1. UMUM 18

2. ANALISA LAPORAN KEUANGAN 23

3. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT 33

4. MANAJEMEN RISIKO 38

5. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 40

6. PROSPEK USAHA 50

V. RISIKO USAHA 52

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 56

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 57

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 57

2. PERKEMBANGAN PEMODAL DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 62

3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN 65

4. SUMBER DAYA MANUSIA 74

5. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK 77

6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN 79

7. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 80

8. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN 81

9. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN

HUKUM 81

10. TRANSAKSI – TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 87

11. PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING DENGAN PIHAK LAIN 89

12. PERKARA - PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN 89

13. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP 93

14. ASURANSI 93

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 94

1. UMUM 94

2. JARINGAN KANTOR 99

3. KEUNGGULAN KOMPETITIF 103

4. KEGIATAN USAHA 104

5. KEGIATAN PENGHIMPUNAN DANA 104

6. KEBIJAKAN KREDIT 105

7. KEGIATAN PEMASARAN 109

8. PENGENDALIAN KEGIATAN USAHA 110

9. TINGKAT KESEHATAN BANK 111

10. PERSAINGAN USAHA 112

11. PROSPEK USAHA 113

12. TEKNOLOGI INFORMASI 114

13. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA DAN HAK ATAS KEKAYAAN

(4)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 116

X. EKUITAS 120

XI. PERPAJAKAN 122

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN 124

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 125

XIV. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA 127

XV. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) DAN

WARAN SERI II 129

XVI. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 141

XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK

TERLEBIH DAHULU 148

(5)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

DEFINISI DAN SINGKATAN

Affiliasi berarti Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu : (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

ALCO berarti Assets and Liabilities Committee, yaitu Komite Eksekutif di bawah Direksi dimana Komite Aset dan Liabilitas bertugas mengelola aset dan kewajiban Bank. Secara lebih luas, ALCO juga memiliki tugas mengelola likuiditas, manajemen suku bunga, manajemen mata uang asing dan manajemen investasi serta gapping manajemen.

Aset Produktif berarti penanaman dana Bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

ATM berarti singkatan dari Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine), yaitu

mesin elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller dan memudahkan nasabah seperti penarikan uang tunai, pemeriksaan saldo dan pemindahbukuan.

ATMR berarti singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko, yaitu aset yang telah

dibobot sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio / CAR).

Bapepam berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

1 UUPM atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Bapepam dan LK berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, bagian dari

Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Bursa Efek berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM,

dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (atau penggantinya atau penerus haknya) dimana saham dicatatkan nnya

BAE berarti Biro Administrasi Efek

Bank Kustodian berarti Bank yang memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa custodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

(6)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

BI berarti Bank Indonesia

BMPK berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit yaitu persentase perbandingan batas

maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan atau grupnya sesuai dengan ketentuan BI

BOPO berarti rasio antara beban operasional terhadap pendapatan operasional

CAR

CKPN

berarti singkatan dari Capital Adequacy Ratio, yaitu rasio tingkat kecukupan modal bank yang dihitung dari jumlah modal bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dibagi dengan jumlah ATMR.

berarti Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Daftar Pemegang Saham (“DPS”)

berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. Daftar Pemesanan

Pembelian Saham (“DPPS”)

berarti daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan.

Exercise berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh pemegang HMETD.

Formulir Permohonan Pemecahan Sertifikat HMETD

berarti formulir permohonan yang diisi oleh para pemegang saham HMETD yang ditujukan kepada Biro Administrasi Efek untuk memecah Sertifikat Bukti HMETD ke dalam denominasi yang lebih kecil.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”)

berarti formulir asli yang disediakan yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan

berarti formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah kepada Biro Administrasi Efek untuk memecah Sertifikat Bukti HMETD ke denominasi yang lebih kecil.

GWM berarti Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara

oleh Perseroan yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga

Harga Penawaran berarti harga penawaran pada PUT ini, yaitu Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah)

Hari Bursa berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan kegiatan usahanya.

Hari Kerja berarti hari Senin sampai dengan hari Jum’at, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari Kerja biasa.

Jadwal Penawaran Umum Terbatas III

berarti jadwal sehubungan dengan {Penawaran Umum Terbatas III yang telah ditentukan oleh Perseroan dan Biro Administrasi Efek sesuai dengan Peraturan Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan serta Peraturan KSEI sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

KSEI berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

LDR berarti Loan to Deposit Ratio.

Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan

Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar negeri.

(7)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK pendapatan bunga bersih dibagi rata-rata aset produktif

NPL berarti Non Performing Loan, yang berarti kredit yang bermasalah, meliputi

kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana diatur dalam peraturan BI

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

Pembeli Siaga

Lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Udang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 (“UU Nomor 21 Tahun 2011”), Sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal beralih dari Bapepam dan LK ke OJK sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor 21 Tahun 2011 atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

berarti PT Blue Cross Indonesia berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International No. 57 tanggal 10 Oktober 2013, juncto Pengubahan I terhadap Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International Tbk No. 87 tanggal 12 November 2013, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Pemegang Rekening berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang

meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Penawaran Umum Terbatas III

berarti Penawaran Umum Terbatas III Kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD) Untuk Membeli Saham Biasa Atas Nama Disertai Dengan Penerbitan Waran Seri II sebanyak-banyaknya sejumlah 1.827.344.430 (satu miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh) Saham Biasa Atas Namadengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp 228.418.053.750,- (dua ratus dua puluh delapan miliar empat ratus delapan belas juta lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) dan sebanyak-banyaknya sejumlah 913.672.215 (sembilan ratus tiga belas juta enam ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus lima belas) Waran Seri II yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD tersebut dimana pada setiap 38 (tiga puluh delapan) saham baru tersebut melekat 19 (sembilan belas) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran Seri II adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 190,- (seratus sembilan puluh Rupiah), sehingga total penawaran Waran Seri Il seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 173.597.720.850,- (seratus tujuh puluh tiga miliar lima ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh ribu delapan ratus lima puluh Rupiah).

Pernyataan Pendaftaran

berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III.

Pernyataan

Pendaftaran Menjadi Efektif

berarti terpenuhinya seluruh tatacara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran, yaitu diterimanya Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya secara lengkap oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Penawaran Umum Terbatas tersebut mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham atau pada tanggal yang lebih awal dimana Pernyataan Pendaftaran dinyatakan Efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Perseroan berarti PT Bank Windu Kentjana International Tbk, berkedudukan di Jakarta.

Provision Coverage berarti rasio PPAP kredit yang dibentuk terhadap saldo NPL

(8)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

sebesar persentase tertentu dari baki debit berdasarkan penggolongan kualitas asset (lancer, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, macet) sesuai ketentuan BI.

PPAP berarti Penyisihan Penghapusan Aset Produktif

Prospektus berarti dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam asal 1 angka 26

UUPM

Rekening Efek berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik

pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian

Saham Baru berarti saham biasa atas nama yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT III ini dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah)

Saham Lama berarti saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan

Surat Konfirmasi Pencatatan Saham

berarti sertifikat atau konfirmasi tertulis untuk saham dalam Penitipan Kolektif yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti pencatatan nama KSEI dalam daftar pemegang saham Perseroan.

UUPM

Waran Seri II

berarti Undang-Undang No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608

Berarti Surat Kolektif Waran Seri II atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham yang berasal dari saham yang ditawarkan/dijual melalui Penawaran Umum Terbatas III, untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan penerbitan Waran Seri II dan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.

(9)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci di dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan.

Umum

Perseroan didirikan pada tanggal 2 April 1974 berdasarkan akta pendirian PT Multinational Finance Corporation disingkat PT Multicor No. 4 tanggal 2 April 1974, dibuat di hadapan Bagijo,S.H., pada waktu itu pengganti Eliza Pondaag, Notaris di Jakarta dan diubah dengan akta No. 58 tanggal 28 September 1974, dibuat di hadapan Eliza Pondaag, Notaris di Jakarta disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesi sebagaimana termaktub dalam Kutipan dari Daftar Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 12 Oktober 1974 No. Y.A.5/369/19, didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 21 Oktober 1974 di bawah nomor 4037, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 19 November 1974 di bawah No. 93, Tambahan nomor 719.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan dan telah memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 27 Februari 1993 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 256/KMK.017/1993 dan menjadi bank devisa sejak tanggal 17 Maret 1993 berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 25/637/UPSDL/PBAL dimana perizinan tersebut kemudian diubah dengan terlaksananya pengabungan usaha (merger) PT Bank Windu Kentjana ke dalam PT Bank Multicor Tbk.

Izin usaha PT Bank Multicor Tbk diubah berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/9/KEP.GBI/2008 tanggal 8 Februari 2008 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Multicor Tbk menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Windu Kentjana International Tbk.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan anggaran dasar untuk penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam akta No. 172 tanggal 28 November 2007 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta jo. akta No. 01 tanggal 3 Januari 2008 dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H. pada waktu itu pengganti Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta, dimohonkan persetujuan oleh Notaris tersebut dengan sesuai dengan Format Isian Akta Notaris Model II yang diterima tanggal 8 Januari 2008 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya No. AHU-00982.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 8 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dan diberitahukan oleh Notaris tersebut dengan sesuai dengan Format Isian Akta Notaris Model III yang diterima dan dicatat dalam Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10.0637 tanggal 09 Januari 2008 yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 18 Juli 2008 di bawah No. 58, Tambahan No. 12219, kemudian dilakukan penyesuaian sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, sebagaimana termaktub dalam akta No. 189 tanggal 24 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta, dimohonkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk pasal 1 s/d pasal 4 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39470.AH.01.02. Tahun 2010 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 10 Agustus 2010, Daftar Perseroan No. AHU-0059854.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 10 Agustus 2010 dan untuk penyesuaian pasal 5 s/d pasal 30 Anggaran Dasar diberitahukan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam suratnya kepada Notaris tersebut No. AHU.AH.01.10-21599 tanggal 23 Agustus 2010, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Windu Kentjana International Tbk, Daftar Perseroan No. AHU-0062920.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 23 Agustus 2010,

(10)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 6 September 2011 di bawah No. 71, Tambahan No. 27346, kemudian dilakukan perubahan sebagaimana termaktub dalam akta No. 170 tanggal 27 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta, untuk perubahan aggaran dasar pasal 18 ayat 3. Anggaran Dasar diberitahukan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam suratnya kepada Notaris tersebut No. AHU.AH.01.10-31141 tanggal 27 Agustus 2012, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Windu Kentjana International Tbk, Daftar Perseroan No. AHU-0076581.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas jo. Akta No. 150 tanggal 16 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta, untuk perubahan anggaran dasar pasal 4 ayat 2 dan pasal 30 Anggaran Dasar diberitahukan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam suratnya kepada Notaris tersebut No. AHU.AH.01.10-31547 tanggal 29 Agustus 2012, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Windu Kentjana International Tbk, Daftar Perseroan No. AHU-0077580.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 29 Agustus 2012, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam akta No. 49 tanggal 11 November 2013, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H. Notaris di Jakarta yang pada saat ini sedang dalam proses pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan oleh Notaris tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Perseroan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1993. Perseroan adalah sebuah bank devisa swasta nasional. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan RI pada tanggal 27 Februari 1993 berdasarkan SK Menteri Keuangan RI No. 256/KMK.017/1993 dan ditegaskan dalam Surat Bank Indonesia No. 25/637/UPSD/PBAL tanggal 17 Maret 1993

Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan adalah : menjalankan usaha sebagai bank umum

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,deposito berjangka,sertifikat deposito,tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. Memberikan kredit baik kredit jangka menegah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia perbankan;

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;

d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

i. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

ii. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

v. Obligasi;

vi. Surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; vii. Surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;

e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga;

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

(11)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

k. Membeli agunan bank semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

m. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

n. Melakukan kegiatan sebagai Bertindak sebagai Penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baiuk selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri dan/atau peserta dana pensiun lembaga keuangan.

o. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan seperti sewa guna usaha, perushaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penyelesaian serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instasi yang berwenang;

p. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, termasuk kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

q. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain termasuk melakukan kegiatan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

r. Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Kegiatan Usaha Utama

Untuk merealiasasi maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,deposito berjangka,sertifikat deposito,tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

b. Memberikan kredit baik kredit jangka menegah,panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia perbankan;

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;

d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:

i. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

ii. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

v. Obligasi;

vi. Surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; vii. Surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;

e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar

pihak ketiga;

h. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di busa efek;

i. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

j. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain termasuk melakukan kegiatan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

Kegiatan Usaha Penunjang

a. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

(12)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

c. Membeli agunan bank semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

d. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;

e. Melakukan kegiatan sebagai Penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baiuk selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri dan/atau peserta dana pensiun lembaga keuangan.

f. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan seperti sewa guna usaha, perushaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penyelesaian serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instasi yang berwenang;

g. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, termasuk kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

h. Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas yang pelaksanaannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Perseroan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat di Equity Tower Lantai 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Komp SCBD Lot 9, Jakarta. Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat, 22 kantor cabang, 21 kantor cabang pembantu, dan 31 Kantor Kas yang berlokasi di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.

Ikhtisar Data Keuangan

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008.

Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2013 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (penanggung jawab : Peter Surja) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (penanggung jawab : Peter Surja) menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia tertentu yang berlaku efektif 1 Januari 2012.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tertentu yang berlaku efektif 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai dampak penerapan awal PSAK No.50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang disesuaikan pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.

(13)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

(dalam jutaan Rupiah)

31 juli 31 Desember

LAPORAN POSISI KEUANGAN 2013 2012 2011 2010 2009 2008

Jumlah Aset 6.886.498 6.495.246

6.452.794 4.354.460 2.798.874 2.094.665

Jumlah Liabilitas 6.080.144 5.739.581 5.895.160 3.833.040 2.497.482 1.832.675

Jumlah Ekuitas 806.354 755.665 557.634 521.420 301.392 261.990

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

31 juli 31 Juli 31 Desember

2013 2012 2012 2011 2010 2009 2008

Pendapatan bunga 349.615 356.405 598.070 490.312 337.211 252.744 204.737 Beban bunga (182.382) (206.930) (330.137) (298.890) (201.248) (165.001) (125.677) Pendapatan bunga – bersih 167.233 149.475 267.933 191.422 135.963 87.743 79.060 Pendapatan operasional dan non

operasional lainnya 27.172 53.745 57.131 46.682 47.083 16.046 15.355

Beban operasional dan non operasional

lainnya (125.896) (103.622) (197.046) 189.729 145.233 80.710 89.593

Beban operasional dan non operasional

lainnya – bersih (98.724) (49.877) (139.915) (143.047) (98.150) (64.664) (74.238) Laba sebelum Pajak 68.509 99.598 128.018 48.375 37.813 23.079 4.822 Beban (Penghasilan) Pajak 17.820 26.635 33.937 12.161 9.520 7.010 1.171

Kini 12.765 18.742 30.060 10.550 12.575 9.189 1.509

Tangguhan 5.055 7.893 3.877 1.611 (3.055) (2.179) (338)

17.820 26.635 33.937 12.161 9.520 7.010 1.171

LABA (RUGI) BERSIH

50.689 72.963 94.081 36.214 28.293 16.069 3.651 Laba (Rugi) per Saham Dasar

(Dalam Rupiah Penuh) 11,84

19,72 23.85 9,60 8,81 5,86 1,33

(dalam Persentase)

RASIO-RASIO KEUANGAN POKOK 31 Juli 31 Desember

2013 2012 2011 2010 2009 2008

Rasio Pertumbuhan

CAR (Credit Risk Charge) 13,75 15,19 12,66 17,90 17,88 20,24

CAR (Credit and Market Risk Charge) 13.66 14,77 12,27 17,84 16,88 18,02

CAR (Credit, Market and Operation Charge) 12,68 13,86 11,67 17,12 - -

Aset tetap terhadap modal 14,14 15,21 31,98 36,37 52,07 20,24

Net NPL 1,08 1,44 2,49 1,12 1,04 0,29

Aset produktif yang diklasifikasikan terhadap

total aset produktif 1,38 1,75 1,99 1,35 1,65 4,55

CKPN Aset Keuangan terhadap Aset

Produktif * 0,49 0,72 1,42 1,55 1,34 1,90

(14)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

Pemenuhan PPA non produktif 100,0 100,0 100,00 100,00 100,00 100,00

Return On Asset (ROA) 1,84 2,04 0,96 1,11 1,00 0,25

Return On Equity (ROE) 12,31 15,91 6,94 7,24 6,03 1,39

Net Interest Margin (NIM) 5,47 5,18 4,62 4,61 4,48 4,95

Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) 83,03 81,74 92,97 91,21 91,81 68,80

Posisi Devisa Neto (PDN) 0,77 1,58 1,30 1,48 6,72 0,62

Loan to Deposit Ratio (LDR) 88.18 80,83 79,30 81,29 65,81 86,14

GWM Utama 8,03 8,03 8,04 9,69 5,24 5,03

GWM Sekunder 2,96 6,91 4,26 6,69 - -

GWM Valas 8,70 8,68 8,39 1,17 1,51 2,17

* Tahun 2008 – 2010 : PPA Produktif terhadap Aktiva Produktif

Untuk keterangan lebih rinci, dapat dilihat pada bab-bab mengenai Analisa dan Pembahasan oleh Manajemen (Bab IV) dan Ikhtisar Data Keuangan Penting (Bab IX).

Penawaran Umum Terbatas III

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka HMETD atas :

Sebanyak-banyaknya sejumlah 1.827.344.430 (satu miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya bernilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp 228.418.053.750,- (dua ratus dua puluh delapan miliar empat ratus delapan belas juta lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah). Setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 29 November 2013 pukul 16.00 WIB mempunyai 38 (tiga puluh delapan) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru dengan Harga Penawaran Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham sehingga total penawaran seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 228.418.053.750,- (dua ratus dua puluh delapan miliar empat ratus delapan belas juta lima puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah).

dan

Sebanyak-banyaknya sejumlah 913.672.215 (sembilan ratus tiga belas juta enam ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus lima belas) Waran Seri II yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD tersebut dimana pada setiap setiap 38 (tiga puluh delapan) saham baru tersebut melekat 19 (sembilan belas) Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran Seri II adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham Perseroan dengan Nilai Nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 190,- (seratus sembilan puluh Rupiah), sehingga total penawaran Waran Seri Il seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 173.597.720.850,- (seratus tujuh puluh tiga miliar lima ratus sembilan puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh ribu delapan ratus lima puluh Rupiah) yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri II yaitu mulai tanggal 12 Juni 2014 sampai dengan tanggal 2 Desember 2016 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri II berhak membeli 1 (satu) saham pada harga pelaksanaannya. Pemegang Waran Seri II tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri II tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka setiap Waran Seri II yang belum dilaksanakan akan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku dan tidak bernilai. Kepastian jumlah saham dan Waran Seri II yang diterbitkan akan ditentukan berdasarkan jumlah saham beredar termasuk saham-saham hasil konversi Waran Seri I (pada Penawaran Umum Terbatas II Tahun 2012) yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tanggal 29 November 2013 pukul 16.00 WIB.

(15)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

Jenis Penawaran : HMETD

Jumlah saham : Sebanyak-banyaknya 1.827.344.430 (satu miliar

delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh)

Nilai Nominal : Rp 100,- (seratus Rupiah)

Harga Penawaran : Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah)

Rasio konversi : 100 (seratus) Saham Lama berhak atas 38 (tiga

puluh delapan) Saham Baru Dilusi kepemilikan

(Sebelum Waran Seri II dilaksanakan)

: 27,54% (dua puluh tujuh koma lima puluh empat persen)

Dilusi kepemilikan (Setelah Waran Seri II dilaksanakan)

: 36,31% (tiga puluh enam koma tiga puluh satu persen)

Pencatatan : BEI

Pembeli siaga : PT Blue Cross Indonesia

(II) Waran Seri II

Jenis : Waran Seri II

Jumlah Waran Seri II : Sebanyak-banyaknya sejumlah 913.672.215

(sembilan ratus tiga belas juta enam ratus tujuh puluh dua ribu dua ratus lima belas)

Nilai Nominal : Rp 100,- (seratus Rupiah)

Harga Pelaksanaan : Rp 190,- (seratus sembilan puluh Rupiah)

Rasio konversi : Setiap setiap 38 (tiga puluh delapan) saham baru

tersebut melekat 19 (sembilan belas) Waran Seri II

Pencatatan : BEI

Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT III sebesar 27,54% dari jumlah seluruh Saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Terbatas dilaksanakan, serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. Kedudukan saham yang akan diterbitkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun luar bursa BEI sesuai dengan Peraturan Bapepam IX.D.1 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 3 Desember 2013 sampai dengan 9 Desember 2013. Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 3 Desember 2013. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 9 Desember 2013 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Johnny Wiraatmadja (baik untuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek maupun untuk saham yang tercatat di Bursa Efek yang dititipkan pada Kustodian “UBS AG Singapore S/A Johnny W” dan “UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account”) dan PT Blue Cross Indonesia, selaku pemegang saham Perseroan, akan melaksanakan HMETD untuk mengambil seluruh saham yang menjadi haknya. Apabila saham–saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan tambahan secara proporsional sesuai dengan prosentase HMETD yang telah dilaksanakan oleh Pemegang HMETD yang mengajukan pemesanan tambahan.

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International Tbk No. 57 tanggal 10 Oktober 2013, juncto Pengubahan I terhadap Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas III PT Bank Windu Kentjana International Tbk No. 87 tanggal 12 November 2013, yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Blue Cross Indonesia selaku Pembeli Siaga telah sepakat untuk mengambil bagian dari sisa saham yang tidak dibeli oleh Pemegang HMETD sampai sebanyak-banyaknya sejumlah 473.270.843 (empat ratus tujuh puluh tiga juta

(16)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

dua ratus tujuh puluh ribu delapan ratus empat puluh tiga) saham pada harga yang sama dengan Harga Penawaran yaitu Rp 125,- (seratus dua puluh lima Rupiah) setiap saham. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.D.1 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

Permodalan Perseroan

Struktur Permodalan Perseroan sebelum PUT III

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Oktober 2013, yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan dengan jumlah saham 4.282.843.510 lembar saham, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal per Saham (Rp) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 100 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

UBS AG Singapore S/A Johnny W* 2.155.551.463 100 215.555.146.300 50,33%

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Acct* 699.565.040 100 69.956.504.000 16,33%

PT Mitra Wadah Kencana** 556.706.008 100 55.670.600.800 13,00%

PT Blue Cross Indonesia*** 269.562.146 100 26.956.214.600 6,29%

Ny. Sjerra Salim**** 51.495.306 100 5.149.530.600 1,20%

Masyarakat lainnya di bawah 5%***** 549.963.547 100 54.996.354.700 12,85%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.282.843.510 100 428.284.351.000 100,00%

Saham Dalam Portepel 5.717.156.490 571.715.649.000

*saham yang tercatat atas nama UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account merupakan saham yang dititipkan oleh Drs Johnny Wiraatmadja ada UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty selaku kustodian

** jumlah saham milik PT Mitra Wadah Kencana termasuk saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sejumlah 10.130.000 saham *** jumlah saham PT Blue Cross Indonesia termasuk saham sejumlah 9.920.681 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’ **** jumlah saham milik Ny. Sjerra Salim termasuk sejumlah 3.748.100 saham, yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’

***** jumlah saham masyarakat lainnya di bawah 5% termasuk saham milik Drs Johnny Wiraatmadja sejumlah 4.738.131 saham tuan Suganda Setiadi Kurnia sejumlah 6.916.981 saham, tuan Syamsuar Halim sejumlah 5.680.461 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Menurut catatan di Bursa Efek Indonesia saham yang tidak tercatat sejumlah 42.823.383 saham, sedangkan seharusnya sejumlah 42.828.386 saham sehingga terdapat kekurangan sejumah 5..003 saham yang harus dikoversi kembali menjadi saham dengan warkat, berdasarkan catatan pada BAE Perseoan jumlah saham dengan warkat sejumah 41.134.354 sehingga masih terdapat kekurangan sejumlah 1.694.082 saham dan PT Blue Cross Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2013 melaksanakan penerikan saham tanpa warkat 1.694.082 saham menjadi saham dengan warkat sehingga PT Blue Cross Indonesia memilik saham dengan warkat sejumlah 11.614.763 saham sehingga saham yang tidak tercatat pada Bursa Efek Indonesia menjadi 42.828.436 saham

Struktur Permodalan Perseroan setelah PUT III

I Proforma Permodalan dengan asumsi Waran Seri I yang beredar tidak dilaksanakan hingga tanggal DPS yang berhak atas HMETD, maka jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 1.627.480.534 Saham Biasa Atas Nama :

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT III ini sebanyak 1.627.480.534 (satu miliar enam ratus dua puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh ribu lima ratus tiga puluh empat) Saham Biasa Atas Nama dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan pemegang saham Perseroan sesudah PUT III secara proforma adalah sebagai berikut :

(17)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal per Saham (Rp) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 100 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

UBS AG Singapore S/A Johnny W* 2.974.661.019 100 297.466.101.900 50,33%

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Acct* 965.399.755 100 96.539.975.500 16,33%

PT Mitra Wadah Kencana** 768.254.291 100 76.825.429.100 13,00%

PT Blue Cross Indonesia*** 371.995.762 100 37.199.576.200 6,29%

Ny. Sjerra Salim**** 53.295.796 100 5.329.579.600 0,90%

Masyarakat lainnya di bawah 5%***** 776.717.421 100 77.671.742.100 13,14%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.910.324.044 100 591.032.404.400 100,00%

Saham Dalam Portepel 4.089.675.956 408.967.595.600

*saham yang tercatat atas nama UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account merupakan saham yang dititipkan oleh Drs Johnny Wiraatmadja ada UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty selaku kustodian

** jumlah saham milik PT Mitra Wadah Kencana termasuk saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sejumlah 10.130.000 saham *** jumlah saham PT Blue Cross Indonesia termasuk saham sejumlah 11.614.763 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’ **** jumlah saham milik Ny. Sjerra Salim termasuk sejumlah 3.748.100 saham, yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’

***** jumlah saham masyarakat lainnya di bawah 5% termasuk saham milik Drs Johnny Wiraatmadja sejumlah 4.738.131 saham tuan Suganda Setiadi Kurnia sejumlah 6.916.981 saham, tuan Syamsuar Halim sejumlah 5.680.461 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PT Blue Cross Indonesia menambah jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 16.274.805 lembar, sehingga akan menjadi 27.889.568 lembar. Dengan demikian Total saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi sejumlah 59.103.240 saham

II Proforma Permodalan dengan asumsi Waran Seri I yang beredar dilaksanakan seluruhnya hingga tanggal DPS yang berhak atas HMETD :

Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 29 November 2013 secara proforma dengan asumsi seluruh Waran Seri I telah dilaksanakan, maka jumlah saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sebesar 4.760.713.119 lembar saham dari total keseluruhan 4.808.801.131 lembar saham, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal per Saham (Rp) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 100 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

UBS AG Singapore S/A Johnny W* 2.420.268.309 100 242.026.830.900 50,33%

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Acct* 775.381.799 100 77.538.179.900 16,12%

PT Mitra Wadah Kencana** 556.706.008 100 55.670.600.800 11,58%

PT Blue Cross Indonesia*** 367.701.435 100 36.770.143.500 7,65%

Ny. Sjerra Salim**** 51.495.306 100 5.149.530.600 1,07%

Masyarakat lainnya di bawah 5%***** 637.248.274 100 63.724.827.400 13,25%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.808.801.131 100 480.880.113.100 100,00%

Saham Dalam Portepel 5.191.198.869 519.119.886.900

*saham yang tercatat atas nama UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account merupakan saham yang dititipkan oleh Drs Johnny Wiraatmadja ada UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty selaku kustodian

** jumlah saham milik PT Mitra Wadah Kencana termasuk saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sejumlah 10.130.000 saham *** jumlah saham PT Blue Cross Indonesia termasuk saham sejumlah 11.614.763 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’ **** jumlah saham milik Ny. Sjerra Salim termasuk sejumlah 3.748.100 saham, yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’

***** jumlah saham masyarakat lainnya di bawah 5% termasuk saham milik Drs Johnny Wiraatmadja sejumlah 4.738.131 saham tuan Suganda Setiadi Kurnia sejumlah 6.916.981 saham, tuan Syamsuar Halim sejumlah 5.680.461 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PT Blue Cross Indonesia menambah jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 5.259.576 lembar, sehingga akan menjadi 16.874.339 lembar. Dengan demikian Total saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi sejumlah 48.088.012 saham

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT III ini sebanyak-banyaknya 1.827.344.430 (satu miliar delapan ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh) Saham Biasa Atas Nama dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka susunan pemegang saham Perseroan sesudah PUT III secara proforma adalah sebagai berikut :

(18)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal per Saham (Rp) Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 10.000.000.000 100 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

UBS AG Singapore S/A Johnny W* 3.339.970.266 100 333.997.026.600 50,33%

UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Acct* 1.070.026.883 100 107.002.688.300 16,12%

PT Mitra Wadah Kencana** 768.254.291 100 76.825.429.100 11,58%

PT Blue Cross Indonesia*** 507.427.981 100 50.742.798.100 7,65%

Ny. Sjerra Salim**** 71.063.522 100 7.106.352.200 1,07%

Masyarakat lainnya di bawah 5%***** 879.402.618 100 87.940.261.800 13,25%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.636.145.561 100 663.614.556.100 100,00%

Saham Dalam Portepel 3.363.854.439 336.385.443.900

*saham yang tercatat atas nama UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account merupakan saham yang dititipkan oleh Drs Johnny Wiraatmadja ada UBS AG Singapore S/A dan UBS AG Singapore Non Treaty selaku kustodian

** jumlah saham milik PT Mitra Wadah Kencana termasuk saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia sejumlah 10.130.000 saham *** jumlah saham PT Blue Cross Indonesia termasuk saham sejumlah 11.614.763 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’ **** jumlah saham milik Ny. Sjerra Salim termasuk sejumlah 3.748.100 saham, yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia’

***** jumlah saham masyarakat lainnya di bawah 5% termasuk saham milik Drs Johnny Wiraatmadja sejumlah 4.738.131 saham tuan Suganda Setiadi Kurnia sejumlah 6.916.981 saham, tuan Syamsuar Halim sejumlah 5.680.461 saham yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PT Blue Cross Indonesia menambah jumlah saham yang tidak dicatatkan sebanyak 23.533.020 lembar, sehingga akan menjadi 35.147.783 lembar. Dengan demikian Total saham yang tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi sejumlah 66.361.456 saham.

Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas III

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Penawaran Umum Terbatas III ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR (Capital Adequacy Ratio).

Demikian pula untuk dana yang diperoleh dari Hasil Pelaksanaan Waran Seri II, seluruhnya juga akan dipergunakan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR (Capital Adequacy Ratio).

Penggunaan dana setelah dana hasil Penawaran Umum Terbatas ini diterima oleh Perseroan akan dimasukkan ke dalam komponen Modal Inti (Tier-1) Perseroan dan merupakan bagian dari struktur permodalan Perseroan. Ekses likuiditas akan ditempatkan dalam instrumen keuangan likuid, utamanya instrumen yang dikeluarkan pemerintah, seperti SBI dan atau Surat Berharga lainnya.

Risiko Usaha

Risiko kegiatan usaha Perseroan yang disusun berdasarkan bobot dampak masing-masing risiko terhadap kinerja Perseroan sebagai berikut :

1. Risiko Kredit 2. Risiko Pasar 3. Risiko Likuiditas 4. Risiko Operasional 5. Risiko Hukum 6. Risiko Reputasi 7. Risiko Stratejik 8. Risiko Kepatuhan

9. Risiko Makro Ekonomi

10. Risiko Kebijakan Moneter dan Kebijakan Pemerintah

11. Risiko Persaingan

Kebijakan Dividen

Pada saat ini, manajemen Perseroan untuk tahun buku 2013 merencanakan rasio pembagian dividen apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perseroan, sebesar maksimal 20% (dua

(19)

PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL TBK

(delapan puluh persen) akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan. Namun demikian, apabila diperlukan, dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada Pemegang Saham Perseroan. Sejak melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada bulan Juni 2007, Perseroan belum pernah melakukan pembagian dividen.

Tidak ada negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

Strategi dan Prospek Usaha

Situasi perekonomian Indonesia hingga triwulan III 2013 secara umum masih terkendali baik, volatilitas nilai tukar Rupiah relatif masih terjaga didukung oleh kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia. Sejumlah sektor usaha dinilai masih cukup menjanjikan dan prospektif termasuk sektor perdagangan besar dan eceran, sektor jasa dan sektor industri pengolahan dengan bahan baku domestik.

Dalam kondisi persaingan dalam industri perbankan yang semakin kompetitif, pemegang saham, manajemen dan sumber daya manusia Perseroan berkomitmen untuk selalu berupaya mempertahankan dan mengembangkan keunggulan kompetitif Perseroan.

Dalam tahun 2013 Perseroan mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat organisasi, optimalisasi jaringan kantor yang ada, serta meningkatkan volume usaha dengan tetap berasaskan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan Perseroan senantiasa melaksanakan praktek tata kelola perusahaan yang baik.

Sesuai dengan visi dan misi, dan memperhatikan skala bisnis saat ini, Perseroan dalam jangka pendek dan menengah masih memfokuskan usahanya pada peningkatan pertumbuhan usaha terutama untuk sektor kecil menengah.

Arah Kebijakan Perseroan

Rencana Strategis Bank, dengan melakukan penjabaran visi dan misi perusahaan dalam strategi dan program kerja jangka panjang serta pengukuran komitmen Direksi terhadap pelaksanaan strategi perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi, di samping itu juga melakukan Pengembangan fungsi khusus dalam organisasi :

- Fungsi Pengembangan Strategi: Untuk mengkoordinasi pengembangan strategi yang terintegrasi dan mengukur komitmen Direksi terhadap pelaksanaan strategi perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi

- Pengintegrasian strategi perusahaan dengan melibatkan seluruh unit kerja

- Pengembangan kriteria pengukuran atas rencana kerja baik kriteria bisnis maupun non-bisnis

Arah Kebijakan Bank Windu, yang telah disepakati seperti yang telah dituangkan dalam rencana bisnis Bank Windu tahun 2013-2015, kebijakan Bank Windu pada tahun 2013 diarahkan untuk konsolidasi internal dan mendorong penyempurnaan penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara sistematis dan terencana sehingga seluruh unit kerja yang ada bisa melakukan berbagai upaya optimal dalam menjalankan fungsinya secara baik dan benar dan sesuai aturan-aturan internal bank dan aturan Bank Indonesia.

Berpijak implementasi visi dan misi yang ada dan melihat skala bisnis Bank Windu saat ini, maka ke depan Perseroan memfokuskan pertumbuhan bisnis secara organik dan lebih meningkatkan portfolio bisnis usaha menengah secara konsisten dan berkelanjutan dengan spreading risiko yang lebih tersebar, juga melakukan upaya optimalisasi dan pendalaman bisnis terhadap unit-unit bisnis yang ada (kantor cabang).

Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh Bank

ƒ Peningkatan Optimalisasi Bisnis (Business Optimalization)

ƒ Pendalaman Bisnis (Business Deepening)

ƒ Meningkatkan Volume Funding dan Lending

ƒ Pengendalian Biaya

Sistem Informasi yang Akurat dan Terintegrasi

Salah satu keunggulan bersaing Perseroan adalah sistem informasi manajemen yang akurat dan terintegrasi. Sistem ini terus disempurnakan dari waktu ke waktu sehingga informasi yang diperlukan tersedia secara

Gambar

Tabel berikut ini menunjukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dalam 3 tahun terakhir        (dalam jutaan rupiah)   
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir  pada tanggal  31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010,  2009 dan 2008
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal   31 Juli 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009  dan 2008

Referensi

Dokumen terkait

atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD): hak yang diberikan emiten kepada para pemegang sahamnya untuk membeli saham baru yang diambil dari portepel pada

Pemegang saham Perseroan yang tidak menjual HMETD-nya atau pembeli/Pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif

Dalam pelaksanaan PUT II, SLI akan bertindak sebagai pembeli siaga yang akan membeli sisa saham yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham atau Pemegang Bukti HMETD serta

Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (” PUT III ”) dalam rangka menerbitkan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan atas sebanyak 14.479.050.978

Para Pemegang Saham yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 21 September 2021 sampai dengan pukul 16.00 WIB mempunyai hak untuk memperoleh HMETD untuk

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap

Ratio Setiap pemegang 6 saham lama berhak atas 1 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru.. HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (HMETD) PT INDOSPRING

 Pada sisi lain, sebelumnya POOL melakukan penerbitan saham baru melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT) III dengan memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dengan raihan