• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN USAHA AGRO TERPADU BERBASIS KOMODITAS KELAPA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN USAHA AGRO TERPADU BERBASIS KOMODITAS KELAPA DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN USAHA AGRO

TERPADU BERBASIS KOMODITAS KELAPA

DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

AGUSTANTO BASMAR

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Arahan Pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Lampung Barat adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Juni 2008 Agustanto Basmar NRP. A353 060 121

(3)

ABSTRACT

AGUSTANTO BASMAR The Direction of Integrated Agribussiness Area Development Based on Coconut Commodity in West Lampung Regency. Under direction of Dr. Ir. ATANG SUTANDI, M.Si DAN Dr. Ir. ISKANDAR LUBIS, MS.

West Lampung Regency has a great potency in agricultural sector. The dominant commodities which developed by the people were: coffee, pepper, clove, oil palm and coconut. The value added of whole products are very low because there are no agroindustries. So that the regency government will build the integrated agribusiness area development based on coconut commodity. The pusposes of the research were: 1) to identify the potential location, 2)to identify the prospective products, 3)to identify the public opinion, 4) to identify the prospect of market and 5) arrange the direction of development.

The research was conducted in coastal district of West Lampung Regency on January-Marh 2008. This study used Scalogram, LQ, Land suitability Analysis. The results of those analysis were overlaid to find the alternative location. The choosing of prospective products using Analytical Hierrarchy Process (AHP) with expert respondent on coconut agoindustry. Chain of marketing, Industrial Tree, and Trend Analysis were used to describe the market prospect of coconut products.

The result showed that there are 3 potential locations, group of villages Biha, Marang, Sumber Agung, and Negeri Ratu Ngambur, group of villages Way Redak, Kampung Jawa, Pasar Krui, Seray, and Walur, and The Third alternative : group of villages Pardasuka, Pagar Bukit dan Sukanegara. Coconut Oil and Dessicated Coconut were the first and second prospective products. Another prospective produtcs were Carbon Active Coco Milk and Coir Fiber.

There are 3 level of collecting traders from village, district until sending trader, and the sending trader enjoyed the biggest profit. Projection trend showed, that export tend to increase. Public perception (farmers and traders) showed that farmers in district of Bengkunat, Pesisir Selatan, Pesisir Tengah and Karya Penggawa know better about (Kawasan Usaha Agro Terpadu ) KUAT program than Pesisir Utara and Lemong district. It was caused by the distant of location and the infrastructure.

The direction of development based on 3 alternative location, choosen product which requires tight quality handled by KUAT Management, on the other hand the side products are handled by farmers/group of farmer. All the activities are designed in a cluster which including many stakeholders participation.

Keywords : Direction of Development, Coconut Product, Area

(4)

RINGKASAN

AGUSTANTO BASMAR. Arahan Pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Lampung Barat. Dibimbing oleh Dr. Ir. ATANG SUTANDI, M.Si DAN Dr. Ir. ISKANDAR LUBIS, MS.

Kabupaten Lampung Barat memiliki potensi besar pada sektor pertanian. Komoditas yang banyak diusahakan antara lain: kopi, lada, cengkeh, kelapa sawit dan kelapa. Nilai tambah produk sangat rendah karena belum adanya industri pengolahan Oleh karena itu pemerintah daerah mengembangkan kawasan agro usaha berbasis komoditas kelapa. Tujuan penelitian: 1)Mengidentifikasi lokasi pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu, 2) Mengidentifikasi produk prospektif yang akan dikembangkan, 3)Mengidentifikasi persepsi stakeholder tentang Program, 4) Mengkaji prospek pemasaran produk kelapa, 5) Menyusun arahan pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu. Penelitian ini dilaksanakan di 6 kecamatan pesisir Kabupaten Lampung Barat Pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2008.

Penelitian ini menggunakan metode survai dan studi pustaka, dimana untuk menentukan lokasi yang sesuai digunakan analisis dengan Skalogram, LQ, Kesesuaian Lahan. Ketiga hasil analisis di-over lay untuk mendapatkan alternatif lokasi. Pemilihan Produk Prospektif menggunakan AHP dengan responden para pakar di bidang agroindustri kelapa. Margin Pasar, Rantai Tata Niaga, Pohon Industri dan Analisis Trend digunakan untuk menggambarkan prospek pemasaran produk olahan kelapa.

Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) yang menggunakan data luas areal komoditas kelapa pada 6 kecamatan di wilayah Pesisir Kabupaten Lampung Barat, diketahui bahwa kelapa merupakan komoditas yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian wilayah. Hal ini terlihat bahwa dari 6 kecamatan terdapat 43 dari 85 (51 persen) desa Pesisir yang memiliki nilai LQ > 1, sedangkan sisanya (49) memiliki nilai LQ<1.

Berdasarkan hasil analisis skalogram diketahui bahwa dari 85 desa di wilayah Pesisir yang menjadi lokasi penelitian diketahui hanya terdapat 6 desa (7 persen) yang memiliki hirarki wilayah 1 atau berkembang. Adapun desa-desa tersebut berada dalam wilayah Kecamatan Bengkunat 4 desa, Kecamatan Pesisir Selatan 1 desa dan 1 desa berada di Kecamatan Pesisir Tengah. Sedangkan Kecamatan lain seperti Karya Penggawa, Pesisir Utara dan Lemong, berdasarkan hasil analisis tidak terdapat desa dengan hirarki 1. Desa-desa yang memiliki hirarki 2 atau relatif berkembang berjumlah 26 desa (31 persen) antara lain di Kecamatan Bengkunat terdapat 7 desa, Pesisir Selatan 3 desa, Pesisir Tengah 6 desa, Karya Penggawa 3 desa, Pesisir Utara 4 desa dan Kecamatan Lemong 2 desa. Sedangkan sisanya atau 53 desa (62, persen) merupakan wilayah yang berhirarki 3 atau belum berkembang. Adapun desa-desa yang memiliki hirarki 3 yaitu Kecamatan Bengkunat 9 desa, Pesisir Selatan 6 desa, Pesisir Tengah 13 desa, Karya Penggawa 3 desa, Peisir Utara dan Lemong masing-masing 12 dan 9 desa.

(5)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan karya hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

(6)

ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN USAHA AGRO

TERPADU BERBASIS KOMODITAS KELAPA

DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

AGUSTANTO BASMAR

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(7)

Judul Tesis : Arahan Pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Lampung Barat Nama : Agustanto Basmar

NIM : A 353 060 121 Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Atang Sutandi, M.Si Ketua

Dr. Ir. Iskandar Lubis, MS. Anggota Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Ridho-Nya Tesis ini berhasil diselesaikan. Judul penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari sampai dengan Maret 2008 ini adalah Arahan Pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu Berbasis Komoditas Kelapa di Kabupaten Lampung Barat.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Ir. Atang Sutandi, M.Si dan Dr. Ir. Iskandar Lubis, MS. selaku komisi pembimbing.

2. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr selaku Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, beserta segenap staf pengajar dan staf manajemen Program Studi Perencanaan Wilayah.

3. Dr. Ir. Setiahadi, MS. selaku dosen penguji luar komisi.

4. Drs. Hi. Mukhlis Basri selaku Bupati Lampung Barat dan Ir. Erwin Nizar T, M.Si mantan Bupati Lampung Barat yang memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Pasca Sarjana di IPB.

5. Sahabat-sahabat PWL, baik kelas reguler maupun khusus angkatan 2006 atas segala dukungan dan kerjasamanya.

6. Ninien Mardaningsih, A.Md sebagai istri dan ketiga anak-anakku Aulia, Faqih dan Hafiz yang telah banyak berkorban waktu dalam kebersamaan selama penulis mengikuti pendidikan di IPB Bogor.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Bogor, Juni 2008 Agustanto Basmar

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Gumawang Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur pada tanggal 02 Maret 1969 sebagai anak ke lima dari pasangan Hi. M. Basir dan Hj. Mariyam. Tahun 1988 penulis lulus dari SMA Negeri Belitang dan pada tahun yang sama melanjutkan pendidikannya di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Jurusan hama dan Penyakit Tumbuhan. Penulis menamatkan pendidikan pada Agustus Tahun 1993.

Tahun 1993-1998 Penulis sempat bekerja pada beberapa perusahaan swasta dan Tahun 1998, penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil dan ditempatkan pada Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung. Tahun 1998-2000 penulis menjadi Kepala Urusan Perencanaan, Tahun 2000-2002 menjadi Kasubbag Keuangan dan Perencanaan, dan Tahun 2002-2006 menjadi Kepala Seksi Perbenihan dan Budidaya Tanaman Pada Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat. Sejak tahun 2006 Penulis memperoleh beasiswa dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat untuk melanjutkan pendidikan S2 di IPB pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah.

Tahun 1999 penulis menikah dengan Ninien Mardaningsih, A.Md dan saat ini telah dikaruniai seorang putri cantik bernama Aulia Siti Pradina dan dua ksatria yang bernama Faqih Ahmad Hamami dan Hafizni Nofitri Syawal.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL………. xi

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang……….………... 1

1.2. Perumusan Masalah………... 5

1.3. Tujuan ………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 8

2.1. Komoditas Kelapa ……… 8

2.2. Agroindustri Kelapa ………. 10

2.3. Pengembangan Wilayah ……….. 12

2.4. Evaluasi Kesesuaian Lahan... 15

2.5. Keunggulan Komparatif Wilayah...………... 16

2.6. Hirarki Wilayah...………... 16

2.7. Proses Hirarki Analitik ... 17

2.8. Margin Pemasaran...………... 18

2.9. Analisis Permintaan...….………... 18

2.10. Pohon Industri...………... 19

2.11. Sistem Informasi Geografis………... 20

2.12. Program KUAT ……..……… 21

BAB III METODE PENELITIAN ……… 23

3.1. Tempat dan Waktu ... 23

3.2 Kerangka Pemikiran ... 24

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4. Analisis Data ... 29

3.4.1. Penentuan Lokasi KUAT... 29

3.4.1.1. Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa ... 29

3.4.1.2. Analisis Location Quotient……… 32

3.4.1.3. Analisis Skalogram... 33

3.4.2. Preferensi Masyarakat ... 3.4.2.1. Analisis AHP ... 3.4.2.2. Persepsi Masyarakat……….. 3.4.3. Prospek Pasar Produk Kelapa... 35 35 37 38 3.4.3.1. Analisis Marjin Pasar... 38

3.4.3.2. Analisis Permintaan ... 39

BAB IV 3.4.3.3. Analisis Pohon Industri... KEADAAN UMUM WILAYAH ... 39 41 4.1. Batas Wilayah Administrasi ... 41

4.2. Kondisi Fisografi... 43 4.2.1. Geomorfologi... 44 4.2.2. Geologi... 45 4.2.3. Tanah... 46 4.2.4. Lereng... 47 4.2.5. Hidrologi... 48

(11)

Halaman 4.3. Kondisi Geografis... 49 4.3.1. Iklim... 49 4.4. Penduduk... 49 4.5. Ekonomi... 51 4.6. Perhubungan... 51 4.7. Pendidikan... 52 4.8. Kesehatan... 52 4.9. Perkebunan... 53 4.9.1.Kelapa... 54

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

5.1. Penentuan Lokasi ... 56

5.1.1. Location Quotient (LQ) ... 56

5.1.2. Analisis Skalogram... ... 62

5.1.3. Analisis Kesesuaian Lahan... 69

5.1.4. Pemilihan Lokasi... 70

5.2. Analisis Preferensi Masyarakat ... 78

5.3. Persepsi Masyarakat Tentang Program KUAT ... 5.4. Prospek Pasar Produk Kelapa... 5.4.1. Rantai Tata Niaga... 88 89 89 5.4.2. Marjin Pemasaran... 5.5. Keragaan Perkebunan Kelapa di Kabupaten Lampung Barat ... 91 93 5.6. Analisis Pohon Industri ... 97

5.6.1. Daun ... 98

5.6.2. Batang... 98

5.6.3. Buah... 98

5.6.3.1. Sabut Kelapa ... 99

5.6.3.2. Coco Peat (Debu Sabut)... 99

5.6.3.3. Arang Aktif... 100 5.6.3.4. Daging Buah... 101 5.6.3.5. Air Kelapa... 102 5.6.4. Dessicated Coconut... 103 5.6.5. Minyak Kelapa... 103 5.6.6. Nata De Coco... 104 5.6.7. Santan Kelapa... 104

5.6.8. Virgin Coconut Oil... 105

5.7. Analisis Permintaan (Demand) ... 105

5.7.1. Konsumsi Produk Kelapa ... 106

5.7.2. Ekspor Produk Kelapa ... 109

5.8. Arahan Pengembangan Kawasan Usaha Agro Terpadu 115 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 123

6.1. Kesimpulan ... 123

6.2. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Luas areal dan produksi perkebunan kelapa Indonesia 2000-2009...

9

2. Jenis data yang dikumpulkan ... 28

3. Aspek, variabel yang diteliti, sumber dan teknik pengumpulan data... 29 4. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk kelapa ... 30

5. Struktur data aktifitas ... 32

6. Struktur tabel LQ ... 33

7. Sistem urutan (Ranking) Saaty ... 36

8. Struktur tabel LQ ... 43

9. Sistem urutan (Ranking) Saaty ... 45

10. Kemiringan lereng di Kabupaten Lampung Barat dan Luasannya... 48 11. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2005... 50

12. PDRB menurut Lapangan Usaha Kabupaten Lampung Barat tahun 2005 (dalan Jutaan Rupiah)... ... 51 13. Sarana jalan berdasarkan status pengelolaan di Lampung Barat. 51 14. Jumlah sarana pendidikan Per kecamatan berdasarkan jenis pendidikan... ..52

15. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Lampung Barat ... 53

16. Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2006... 54 17. Luas areal, produksi dan produktifitas tanaman kelapa Kabupaten Lampung Barat tahun 2004-2006... 55 18. Data Potensi dan Produksi Kelapa Dalam Kabupaten Lampung Barat 2006... 55 19. Hasil analisis Location Quotient desa-desa pesisir Kabupaten Lampung Barat... 59 20. Hasil analisis Skalogram desa-desa pesisir Kabupaten Lampung Barat... 65 21. Hasil Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa... 68

22. Kriteria Potensi Lokasi……….………. 72

23. Hasil Analisis Lokasi Potensial………. 75 24. Urutan prioritas faktor kriteria penentu pemilihan produk

unggulan Kawasan Usaha Terpadu (KUAT)...

80

25. Urutan Prioritas Pemilihan Produk Kawasan Usaha Agro Terpadu (KUAT) Kabupaten Lampung Barat ...

86

26. Persentase pemahaman petani dan pedagang menyangkut program KUAT...

89

27. Hasil Analisis Marjin Pemasaran Produk Kelapa di Kabupaten Lampung Barat...

(13)

28. Harga Pasar Produk Kelapa di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2004-2006...

94

29. Konsumsi Produk Kelapa Per Kapita Kabupaten Lampung Barat...

107

30. Perkembangan Konsumsi Kelapa dan Minyak Kelapa di propinsi Lampung Tahun 2001-2005...

108

31. Ekspor Produk Kelapa Propinsi Lampung Tahun 2001-2006...

109

32. Perkembangan Permintaan Ekspor Produk Kelapa Indonesia Tahun 2001-2006...

111

33. Hasil Analisis Trend Permintaan Ekspor Produk Kelapa Dengan Metode Kuadrat Terkecil...

113

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian... 23

2. Kerangka pemikiran penelitian... 27

3. Pohon industri kelapa ………... 40

4. Peta wilayah administrasi Kabupaten Lampung Barat... 42

5. Hasil analisis Location Quotient (LQ)... 63

6. Hasil analisis Skalogram... 69

7. Hasil analisis Kesesuaian Lahan... 71

8. Hasil Penentuan Lokasi Berdasarkan Over Lay LQ, Skalogram dan Kesesuaian Lahan... 74 9. Alternatif Lokasi Kawasan Usaha Agro Terpadu... 77

10. Struktur Hirarki Pemilihan Produk Propektif... 79

11. Rantai Pemasaran Kelapa di Kabupaten Lampung Barat... 91

12. Perkebunan Kelapa Rakyat di Kabupaten Lampung Barat... 95

13. Proses Pengupasan Kelapa... 96

14. Pohon Industri Daun Kelapa... 98

15. Pohon Industri Batang Kelapa ... 98

16. Pohon Industri Sabut Kelapa... 100

17. Pohon Industri Tempurung Kelapa... 101

18. Pohon Industri Daging Buah Kelapa... 102

19. Pohon Industri Air Kelapa... 102

20. Diagram Alur Permintaan Produk Kelapa... 106

21. Grafik Konsumsi Kelapa di Kabupaten Lampung Barat... 107

22. Grafik Konsumsi Minyak Goreng di Kabupaten Lampung Barat... 107 23. Grafik Konsumsi Kelapa di Propinsi Lampung... 108

24. Grafik Konsumsi Kelapa di Propinsi Lampung... 109

25. Grafik Ekspor Produk Kelapa Propinsi Lampung... 110

26. Grafik Ekspor Produk Kelapa Indonesia... 112

27. Grafik Ekspor Minyak Kelapa Indonesia ... 113

28. Grafik Proyeksi Permintaan Ekspor Produk Olahan Kelapa Indonesia... 113

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Hasil Analisis Location Quotient Komoditas Kelapa Dalam Per Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat...

130

2. Hasil Analisis Tingkat Perkembangan Desa-desa Pesisir di Kabupaten Lampung Barat ………...

135

3. Pendapat Pakar tentang kriteria Produk Prospektif ... 147 4. Perhitungan Trend Permintaan dengan Metode Kuadrat

Terkecil...

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi berbasis SMS gateway yang dikembangkan bernama SMS RAJA (SMS Rawat Jalan) dalam proses pengujian mampu menyampaikan informasi 2 arah kepada pasien berupa

Sementara Santrock (2003) mengungkapkan bahwa harga diri merupakan evaluasi positif dan dan negatif tentang diri sendiri.Beberapa aspek harga diri menurut Coopersmith (dalam

Ini dapat dilihat dari kasus yang terjadi di TNDS, karena tingkat kepercayaan yang tinggi diantara masyarakat nelayan dan masyarakat peladang di TNDS, maka

menggunakan pendekatan House of Risk terdapat 20 risiko ( risk event ) dan 16 sumber risiko ( risk agent ) yang teridentifikasi pada keseluruhan tahapan proses

Di bawah ini dicantumkan daftar peserta praktikum beserta jadwal

Komnas HAM memahami instrumen hukum diperlukan untuk mengatur kebebasan berserikat dalam rangka menjamin pelaknaaan hak tersebut juga dalam rangka mencegah

masing baris yang paling minimum dan setelah dihasilkan tablo yang baru atau tereduksi, lanjutkan dengan mengurangi entri biaya setiap kolom dari tablo transportasi yang

Dari gambar di atas, sampai dengan jam 13:00 WIB H-2 terjadi kepadatan tinggi di Tol Cipali, namun secara umum tidak ada kemacetan kecuali pada Gate Cikopo (kecil), dan