• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonometrika Bab 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ekonometrika Bab 1"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

DEFINISI DAN RUANG LINGKUP EKONOMETRIKA

PENDAHULUAN

Sumber : Jawa Pos, 10 Oktober 2008 Sumber : Jawa Pos 16 Mei 2008

Gambar 1.1 Foto Menkeu dengan Gambar 1.2 Pergerakan Harga Minyak Gubernur BI Dunia

Perhatikan Gambar 1.1 di atas, betapa seriusnya para pejabat negara (Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia) yang terkait dengan krisis global. Sedangkan pada Gambar 1.2 terlihat bahwa pergerakan harga minyak dunia yang naik tajam sejak awal sampai pertengahan tahun 2008. Apakah ada hubungan antara perekonomian Indonesia dengan krisis gobal serta melonjaknya harga minyak di pasar dunia?

Selanjutnya perhatikan pula dengan seksama beberapa artikel dari guntingan koran. Artikel pada Gambar 1.3 (Investasi Anjlok) dan artikel pada Gambar 1.4 (Bunga Bank Terancam Naik) merupakan fenomena dimana anjloknya investasi serta naiknya tingkat suku bunga bank dipicu oleh adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sedangkan artikel pada Gambar 1.5 (Rupiah Terus Melemah) dan artikel pada Gambar 1.6 (Tembus Rp10.000,00 per USD) merupakan fenomena anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dipicu oleh kejadian krisis global di Amerika Serikat. Sedangkan dampak dari rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi perekonomian Indonesia.

Kejadian pada keempat artikel tersebut merupakan fenomena ekonomi. Menurut logika (teori) ekonomi, kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada kenaikan harga barang-barang lain yang pada gilirannya akan mengakibatkan terjadinya inflasi.

(2)

Selanjutnya, terjadinya inflasi akan mendorong Bank Indonesia (Bank Sentral) menaikkan suku bunga. Selain itu, dengan adanya kenaikan harga BBM akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan investasi dan perekonomian.

Di sisi lain, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, antara lain harga barang impor akan naik dan apabila barang tersebut merupakan bahan baku untuk membuat suatu barang maka harga barang-barang menjadi naik.

Apa yang dapat kita simpulkan dari keempat artikel tersebut? Ada hal penting yang dapat kita tarik kesimpulan, yaitu setiap adanya perubahan variabel ekonomi akan berpengaruh terhadap variabel ekonomi lain. Adanya kenaikan harga BBM akan mengakibatkan naiknya harga barang-barang lain. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berpengaruh terhadap kenaikan harga barang. Ini merupakan model ekonomi, yang menjelaskan adanya keterkaitan antara variabel ekonomi yang satu dengan variabel ekonomi lain secara verbal (kualitatif).

Ada satu pertanyaan yang belum terjawab, yaitu jika harga BBM naik 10% berapakah kenaikan harga barang-barang lain? Jika nilai tukar rupiah melemah dari Rp9.000,00 menjadi Rp10.000,00 per satu dolar AS, berapakah kenaikan harga barang-barang? Petanyaan-pertanyaan tersebut akan dapat dijawab jika kita mempunyai suatu model matematis yang menunjukkan hubungan antara harga BBM dengan harga barang-barang lain; hubungan antara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan harga barang-barang impor. Model yang mampu menjelaskan secara kuantitatif dari fenomena ekonomi itulah yang disebut model ekonometrika.

(3)
(4)

Sumber : Surya, 10 Oktober 2008

(5)

Sumber : Jawa Pos, 25 Oktober 2008 Gambar 1.5 Rupiah Terus Melemah

(6)

Sumber : Jawa Pos, 25 Oktober 2008 Gambar 1.6 Tembus Rp 10.000 per USD

(7)

Modul ini akan membahas tentang pengertian model secara umum, definisi ekonometrika serta ruang lingkup ekonometrika.

Kompetensi

Setelah membaca dan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa akan mampu memahami definisi dan ruang lingkup ekonometrika

Kegiatan Belajar

1.1. Pengertian Model

Perhatikan Gambar 1.7 (maaf ini hanya karikatur semata) dan baca iklan tersebut. Betapa kecewanya seorang laki-laki setelah membaca iklan jodoh dan tertarik pada seorang gadis yang katanya ”tinggi, seksi” namun setelah ketemu gadis yang dimaksud ternyata sama sekali tidak seperti yang dideskripsikan di koran. Iklan yang menggambarkan seorang gadis tersebut merupakan model (model verbal).

Sumber : Jawa Pos 25 Oktober 2008 Gambar 1.7 Iklan Jodoh

(8)

Model merupakan abstraksi/penyederhaan/representasi dari dunia nyata (the real world). Suatu model digunakan untuk mendekati fenomena. Fenomena pada umumnya bersifat kompleks sehingga perlu dibuat replika dari dunia nyata agar lebih sederhana dan memudahkan orang untuk mempelajarinya. Ada tipe-tipe model, antara lain sebagai berikut :

1. Model Verbal (logical)

Merupakan replika secara tepat dari dunia nyata dalam bentuk verbal. Misalnya :

Sebuah iklan jodoh di suatu koran: “Seorang gadis, single, tinggi semampai, kulit kuning, wajah cantik, mendambakan …” merupakan model yang menggambarkan seorang gadis dalam bentuk verbal.

Hukum permintaan : “Jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harganya,”merupakan model yang menggambarkan hubungan antara permintaan dengan harga suatu barang.

Pada dasarnya hukum-hukum ekonomi berupa model yang bertipe verbal. 2. Model Fisik / Ikonik

Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk fisik, dapat berupa 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Misalnya :

 Foto seseorang merupakan model fisik 2 dimensi dari orang yang difoto

 Patung, boneka, prototipe dari pesawat terbang merupakan model fisik 3 dimensi

3. Model Geometrik

Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk grafik Misalnya :

Grafik yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harganya

(9)

P

D

Q Gambar 1.8 Fungsi Permintaan

4. Model Aljabar / Simbolik

Merupakan replika dari dunia nyata dalam bentuk simbolik atau persamaan matematika.

Model ekonometrika termasuk model yang bertipe aljabar (matematika). Contoh:

 Fungsi konsumsi: C0 1Y

 Fungsi permintaan: Qxd 01Px 2Ps 3Pc 4t5Y

Ilustrasi-ilustrasi di atas menggambarkan bahwa suatu model harus benar-benar mewakili (merepresentasikan) dunia nyata. Beberapa ilustrasi berikut akan menambah pemahaman tentang suatu model.

 Seorang sales mobil door to door tidak perlu harus membawa mobil untuk ditawarkan ke konsumen, mereka cukup hanya dengan membawa brosur dan foto (gambar) dari mobil yang ditawarkan. Konsumen akan kecewa dan mungkin tidak jadi membeli mobil bila ternyata mobil yang dibeli tidak sesuai dengan gambar yang ditawarkan sales.

 Seorang pencari jodoh lewat iklan di koran mungkin tidak meneruskan hubungan manakala gadis yang ditemui lewat jumpa darat tidak sesuai dengan iklan (single, tinggi semampai, kulit kuning, wajah cantik) yang dia baca di koran.

Model ekonometrika harus mampu menggambarkan fenomena ekonomi yang dimodelkan. Untuk dapat membuat suatu model dengan baik maka pembuat model harus mengetahui secara tepat karakteristik dari fenomena yang dimodelkan. Sebagai ilustrasi, seorang perancang busana harus mengetahui secara tepat karakteristik dari orang yang

(10)

akan dibuatkan busana agar busana tersebut cocok. Bayangkan, andai seorang dosen yang sedang mengajar memakai baju berwarna merah menyala bak seorang artis yang sedang manggung, tentu tidak pas kan ? Ini mungkin akibat dari perancang busana yang tidak tahu bahwa yang dia buatkan baju berprofesi sebagai dosen. Pemodelan ekonometrika merupakan suatu proses untuk mengkonstruksi model yang menuntut seni (arts) bukan hanya sains. Dalam ekonometrika peran seni (seni membuat model) sangat besar. Dengan demikian, untuk dapat membuat model ekonometrika yang tepat dan dapat digunakan, pembuat model harus mengetahui secara tepat fenomena ekonomi yang dimodelkan. Peranan matematika/statistika dalam pemodelan: (a) sebagai alat (tools) bukan tujuan, serta (b) menerjemahkan statement verbal dalam suatu bentuk (persamaan) yang tepat.

Beberapa tipe model lainnya adalah sebagai berikut : 1. Model Linear dan Non linear

 Model linear, yaitu model yang persamaannnya berupa garis lurus. Contoh:       0 1X1 y            X X pXp y 0 1 1 2 2 ...

 Model non linear, yaitu model yang persamaan matematisnya tidak berupa garis lurus. Contoh:     X X e y 1 2 2 1 0

 Model Cobb Douglas

            2 2 22 2 1 11 2 2 1 1 0 X X X X y Model Kuadratik

2. Model Deterministik dan Model Stokastik

 Model deterministik, yaitu model yang pasti atau disebut juga model matematik. Contoh: p pX X X y0 1 12 2 ...

 Model stokastik atau model statistik atau probabilistik, yaitu model yang mengandung unsur ketidakpastian (probabilitas).

Contoh:            X X pXp y 0 1 1 2 2 ...

(11)

3. Model Statis dan Model Dinamis  Model Statis Contoh: t pt p t t t X X X y 01 1 2 2 ...   Model Dinamis Contoh: t t pt p t t t X X X Y y 01 1 2 2 ...  1

1.2. Definisi dan Ruang Lingkup Ekonometrika

Beberapa ahli ekonometrika memberikan definisi ekonometrika, diantaranya: Ekonometrika adalah suatu ilmu yang menerapkan teori ekonomi, matematika ekonomi dan statistika ekonomi, untuk memberikan dukungan empiris dari model yang dibangun oleh teori ekonomi dan untuk memberikan hasil dalam angka (Gujarati, 2004).

Ekonometrika adalah bagaimana kita menggunakan data dan teori dari ilmu ekonomi, bisnis dan ilmu ilmu-ilmu sosial, bersama-sama dengan alat statistika, untuk menjawab tipe pertanyaan “seberapa besar” atau “how much”. Artinya peneliti harus mampu menyatakan seberapa besar suatu perubahan pada satu variabel menyebabkan perubahan variabel lain (Hill, Griffith dan Judge, 2001 dalam Gujarati 2004).

. . .”econometrics may be defined as the quantitative analysis of actual economic phenomena based on the concurrent development of theory and observation, re -lated by appropriate methods of inference” (Samuelson, Koopmans, and Stone; 1954 dalam Gujarati, 2004).

“Econometrics may be defined as the social science in which the tools of economic theory, mathematics, and statistical inference are applied to the analysis of eco -nomic phenomena” (Goldberger, 1964 dalam Gujarati 2004).

“Econometrics is concerned with the empirical determination of economic laws” (Theil, 1971 dalam Gujarati 2004).

(12)

Dari beberapa definisi yang dibuat oleh para ahli ekonometrika, dapatlah disimpulkan bahwa: Ekonometrika adalah ilmu sosial yang merupakan integrasi dari teori ekonomi, matematika dan statistika yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorema-teorema ekonomi yang berupa hubungan antar variabel ekonomi secara kuantitatif dengan menggunakan data empirik.

Ekonometrika sudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri yang merupakan cabang dari ilmu ekonomi. Bentuk integrasi dan keterkaitan antara ilmu ekonomi, matematika dan statistika dapat digambarkan seperti diagram venn pada Gambar 1.9.

Gambar 1.9 Diagram Venn Hubungan antara Ekonometrika, Ilmu Ekonomi, Matematika, dan Statistika.

Peran dari masing-masing bidang ilmu dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Teori (Ilmu) ekonomi berperan membuat hipotesis (pernyataan) yang umumnya bersifat kualitatif mengenai hubungan antar variabel ekonomi berkaitan dengan fenomena ekonomi yang dimodelkan.

Contoh:

(i) Pengeluaran untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan secara positif, artinya bila pendapatan naik akan diikuti dengan naiknya konsumsi, sebaliknya bila pendapatan turun maka akan diikuti dengan turunnya konsumsi. Teori ini hanya bersifat kualitatif, belum mampu menjawab pertanyaan “bila pendapatan naik sebesar 5%, berapa % kenaikan konsumsi?”

ILMU

EKONOMI MATEMATIKA

STATISTIKA EKONO METRIKA

(13)

(ii) Hukum permintaan berbunyi “jumlah barang yang diminta berbanding terbalik dengan harganya, ceteris paribus”. Artinya jika harga suatu barang naik maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan turun, sebaliknya bila harga barang turun maka akan diikuti dengan meningkatnya permintaan terhadap barang tersebut bila faktor-faktor lain tetap. Teori inipun bersifat kualitatif, tidak mampu menjawab secara kuantitatif. Jika harga minyak goreng naik dari Rp10.000,00 menjadi Rp12.500,00 per kg berapakah penurunan jumlah permintaan terhadap minyak goreng?

(iii) Fungsi investasi yang menggambarkan hubungan antara besarnya investasi dengan tingkat suku bunga dan pendapatan nasional. Jika tingkat suku bunga turun maka investasi akan naik. Tetapi berapa besarnya kenaikan investasi bila tingkat suku bunga pinjaman turun 2%? Tidak dapat dijawab secara kuantitatif. 2. Matematika (khususnya matematika ekonomi) berperan merumuskan teori ekonomi

dalam bentuk persamaan matematis tanpa verifikasi teori secara empiris. Contoh:

(i) Untuk memodelkan fungsi konsumsi digunakan persamaan sebagai berikut: Y

C0 1

dengan C=konsumsi, Y= pendapatan, 0dan1 merupakan koefisien.

(ii) Untuk membuat fungsi produksi, digunakan model sebagai berikut: 22 22 2 1 11 21 2 1 1 0 X X X X y    

dengan Y = ouput suatu proses produksi, X1 = input modal, X2 = input tenaga kerja.

Model yang digunakan adalah polinomial (kuadratik), karena hubungan antara input dengan output pada suatu proses produksi umumnya tidak linear sesuai denga Hukum kenaikan yang semakin berkurang (the law of deminishing returns).

3. Statistika berperan mengumpulkan data empiris, membawa model matematika menjadi model ekonometrika, pengolahan data, melakukan estimasi terhadap parameter regresi (termasuk memilih metode estimasi yang paling sesuai), melakukan pengujian hipotesis dan ketepatan model. Matematika Statistika berguna untuk mengembangkan metode estimasi bila ternyata model ekonometrika yang terbentuk belum ada metode estimasi yang sesuai.

(14)

1.3. Tujuan Ekonometrika

Ada tiga tujuan ekonometrika, yaitu: (i) analisis struktural, (ii) peramalan, serta (iii) evaluasi kebijakan. Suatu model ekonometrika dianggap baik (sukses) bila mampu mencapai ketiga tujuan tersebut.

1. Analisis Struktural

Ekonometrika harus mampu menunjukkan struktur hubungan antara variabel ekonomi yang mampu menggambarkan perilaku fenomena ekonomi, serta menganalisis dan menguji teori ekonomi berdasarkan data empiris.

2. Peramalan

Dari model struktural, ekonometrika harus dapat digunakan untuk meramalkan berbagai variabel ekonomi di masa mendatang, syaratnya model harus valid. Sebagai contoh, model ekonomi makro harus dapat digunakan untuk meramalkan berapa nilai GNP jika diketahui besarnya nilai investasi, konsumsi, jumlah uang beredar dan lain.-lain.

3. Evaluasi kebijaksanaan

Model ekonometrika dapat digunakan untuk mengevaluasi dan merencanakan kebijaksaaan. Dalam model ekonometrika biasanya terdapat variabel kebijakan, misalnya tingkat suku bunga. Dengan simulasi bila tingkat suku bunga kredit dinaikkan sebesar 2% maka akan dapat diketahui dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap pendapatan nasional, investasi dan konsumsi.

Ekonometrika dapat dibagi menjadi ekonometrika teori dan ekonometrika terapan. Ekonometrika teori berkenaan dengan pengembangan metode estimasi dan hal ini diperlukan pengetahuan matematika statistika. Sebagai ilustrasi, pada persamaan simultan tidak lagi dapat digunakan metode kuadrat terkecil yang biasa, tetapi harus digunakan metode two stage least squares (2SLS) atau three stage least squares (3SLS). Bagaimana seandainya dalam persamaan simultan terdapat pelanggaran terhadap asumsi klasik (distribusi tidak normal, multikolinearitas, heteroskedastisitas, otokolerasi), hal ini tentu memerlukan pengembangan metode estimasi.

Ekonometrika terapan berkenaan dengan penggunaan ekonometrika teori untuk memodelkan fenomena ekonomi baik ekonomi mikro maupun makro. Misalnya: fungsi produksi, fungsi permintaan dan penawaran serta model ekonomi makro suatu negara. Baik ekonometrika teori maupun terapan dapat menggunakan dua pendekatan, yaitu klasik dan Bayes. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 1.10.

(15)

Gambar 1.10 Bagan Pembagian Ekonometrika

1.4 Perkembangan Ekonometrika

Ekonometrika telah berkembang sangat pesat terbukti dengan banyaknya jurnal ilmiah tentang ekonometrika bertaraf internasional, antara lain: (i) Econometrica, (ii) Journal of Econometrics, (iii) Journal of Applied Econometrics, dan (iv) Journal of the Operational Research. Metode Ekonometrika telah digunakan di sebagian besar jurnal, disertasi, tesis dan skripsi dalam ilmu ekonomi. Dalam prakteknya, ekonometrika banyak dipakai di bank sentral oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi. Sedangkan oleh dunia usaha, ekonometrika digunakan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrika juga sudah banyak dipakai di berbagai bidang ekonomi yang lain yaitu bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing dan finance.

Di Indonesia, penerapan ekonometrika masih terbatas dan pengembangan ilmu ini hanya pada lembaga/universitas tertentu saja. Dua dari sedikit akademisi di bidang ekonometrika di Indonesia adalah Profesor Insukindro dari Universitas Gadjah Mada, terutama berkat penerapan ekonometri untuk ekonomi moneter dan Dr. Ari Kuncoro dari Universitas Indonesia karena pekerjaannya di bidang mikroekonometri.

EKONOMETRIKA

TEORI TERAPAN

(16)

Tokoh-tokoh Ekonometrika peraih Nobel :

 Jan Tinbergen dan Ragnar Anton Kittil Frisch mendapat Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1969 (tahun pertama Hadiah Nobel Ekonomi diberikan) karena mengembangkan dan menerapkan model dinamik untuk analisis ekonomi.

 Lawrence Robert Klein, profesor ekonomi di University of Pennsylvania, mendapat Nobel tahun 1980 berkat pekerjaannya di pemodelan ekonomi melalui komputer.  Trygve Magnus Haavelmo dihadiahi pada tahun 1989. Kontribusi utamanya pada

artikel yang ia tulis tahun 1944 di jurnal Econometrica yang berjudul "The Probability Approach to Econometrics".

 Daniel Little McFadden dan James Joseph Heckman berbagi penghargaan untuk tahun 2000 untuk pekerjaannya di bidang mikroekonometri. McFadden mendirikan laboratorium ekonometri di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.  Robert Fry Engle dan Clive William John Granger pada tahun 2003 karena kontribusi

mereka pada pengembangan analisis runtun waktu. Engle menjadi pionir metode autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) sedangkan Granger atas metode kointegrasi.

Daftar Pustaka

[1] Gujarati D. N, 2004. Basic Econometrics, Fourth Edition, McGraw-Hill Companies

[2] Koutsoyiannis A, 1978. Theory of Econometrics, Second Edition. Haper & Row Publisher Inc.

(17)

RINGKASAN

 Model merupakan abstraksi/penyederhaan/representasi dari dunia nyata (the real world).

 Ada beberapa tipe model, yaitu: model Verbal (logical), model Fisik/ikonik, model Geometrik, serta model Aljabar/Simbolik.

 Model ekonometrika termasuk model aljabar.

 Ekonometrika adalah ilmu sosial yang merupakan integrasi dari teori ekonomi, matematika dan statistika yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorema-teorema ekonomi yang berupa hubungan antar variabel ekonomi secara kuantitatif dengan menggunakan data empirik.

 Peran dari masing-masing bidang ilmu dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Teori(Ilmu) ekonomi berperan membuat hipotesis (pernyataan) yang umumnya bersifat kualitatif mengenai hubungan antar variabel ekonomi berkaitan dengan fenomena ekonomi yang dimodelkan.

 Matematika (khususnya matematika ekonomi) berperan merumuskan teori ekonomi dalam bentuk persamaan matematis tanpa verifikasi teori secara empirik.

 Statistika berperan mengumpulkan data empirik, membawa model matematika menjadi model ekonometrika, pengolahan data, melakukan estimasi terhadap parameter regresi (termasuk memilih metode estimasi yang paling sesuai), melakukan pengujian hipotesis dan ketepatan model. Matematika Statistika berguna untuk mengembangkan metode estimasi bila ternyata model ekonometrika yang terbentuk belum ada metode estimasi yang sesuai.

 Ada tiga tujuan ekonometrika, yaitu: (i) analisis struktural, (ii) peramalan, serta (iii) evaluasi kebijakan

(18)

TES FORMATIF

I. Pilihlah jawaban yang paling benar

1. a. Model merupakan abstraksi dari dunia nyata.

b. Model merupakan penyederhanaan dari dunia nyata. c. Model merupakan representasi dari dunia nyata. d. a, b, c benar.

2. Teori (hukum) ekonomi merupakan a. Model Verbal

b. Model Grafis c. Model Matematis d. Model Fisik

3. Ekonometrika merupakan cabang dari a. Statistika

b. Matematika c. Ekonomi d. Sains

4. a. Model ekonomi bersifat kualitatif. b. Model ekonometrika bersifat kuantitatif. c. a dan b salah.

d. a dan b benar.

5. Untuk dapat mempelajari ekonometrika dengan baik diperlukan prasyarat: a. ilmu ekonomi. b. ilmu matematika c. ilmu statistika. d. a, b dan c benar. Kunci jawaban: 1. d 2. a 3. c 4. d 5. d

(19)

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Mengapa untuk dapat mempelajari ekonometrika dengan baik diperlukan prasyarat ilmu ekonomi, matematika dan statistika?

Gambar

Gambar 1.1  Foto Menkeu dengan               Gambar 1.2   Pergerakan Harga Minyak                       Gubernur BI                                                   Dunia
Gambar  1.4  Bunga Bank Terancam Naik
Gambar 1.9      Diagram Venn Hubungan antara Ekonometrika, Ilmu Ekonomi,   Matematika, dan Statistika

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam mata kuliah ini dibahas tentang: definisi dan ruang lingkup psikologi sosial, teori-teori dasar psikologi sosial, metode riset, interaksi sosial,

Berdasarkan definisi Identitas Nasional menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Identitas Nasional merupakan salah satu bentuk dari identitas sosial yang

Berdasarkan ketiga definisi para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merupakan rangkuman dari sekumpulan pengetahuan berdasarkan

Dari berbagai pendapat tentang pengertian atau definisi matematika diatas, maka dapatlah kiranya disimpulkan secara sederhana, bahwa Matematika adalah ilmu yang

Dari definisi yang dikemukakan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah suatu seni atau ilmu pengetahuan untuk menentukan suatu besaran satu atau

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu

Dari definisi yang dikemukakan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peramalan adalah suatu seni atau ilmu pengetahuan untuk menentukan suatu besaran satu atau