• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

®™Merek dagang dari Perusahaan Dow Chemical ("Dow") atau gabungan dari perusahaan Dow

Halaman 1 dari 21

Nama Produk: PARALOID™ AU-608S Resin Tanggal Terbit: 25.11.2013

Tanggal Cetak: 20.08.2014 PT ROHM AND HAAS INDONESIA mendorong dan mengharapkan Anda membaca dan memahami (M) SDS keseluruhan, karena ada informasi penting dalam seluruh dokumen tersebut. Kami

mengharapkan anda untuk mengikuti tindakan pencegahan yang diidentifikasi dalam dokumen ini kecuali kondisi penggunaan akan memerlukan metode lain yang sesuai atau tindakan.

1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN

Nama Produk: PARALOID™ AU-608S Resin

Penggunaan yang dianjurkan dan pembatasan penggunaan Penggunaan yang teridentifikasi

Produk pelapis

Tanda pengenal perusahaan PT ROHM AND HAAS INDONESIA

A Subsidiary of The Dow Chemical Company WISMA GKBI 20 FLOOR SUITE 2001 JL. JEND. SUDIRMAN NO. 28 10210 JAKARTA

INDONESIA

Nomor Informasi Pelanggan: 62-21-299-56200

SDSQuestion@dow.com Faks: 62-21-574-2121

NOMOR TELEPON DARURAT

Nomor Darurat 24 Jam: (62) 21-7591-2862

Penghubung Tanggap Darurat Lokal: 21-7591-2862

2. KOMPOSISI /INFORMASI BAHAN

Produk ini adalah campuran.

Komponen No-CAS No-EINECS Konsentrasi Klasifikasi

Toluene 108-88-3 203-625-9 12.5 - < 15.0% F - R11

Repr.Cat.3 - R63 Xn - R48/20 - R65 Xi - R38

R67 Naphtha, petroleum, heavy

alkylate

64741-65-7 265-067-2 1.0 - < 2.5% Carc.Cat.2 - R45

Mut.Cat.2 - R46 Xn - R65

BAHAN

(2)

Halaman 2 dari 21 Methyl methacrylate 80-62-6 201-297-1 0.6 - < 1.0% F - R11 Xi - R37/38 R43 Butyl methacrylate 97-88-1 202-615-1 0.6 - < 1.0% R10 Xi - R36/37/38 R43 Hydroxyethyl Acrylate 818-61-1 212-454-9 0.2 - < 0.25% T - R24 C - R34 R43 N - R50 Xn - R22 Methoxy-1-propanol acetate 70657-70-4 274-724-2 0.1 - < 0.2% R10 Repr.Cat.2 - R61 Xi - R37

Propylene glycol methyl ether acetate

108-65-6 203-603-9 20.0 - < 25.0% R10

Teks yang lengkap untuk tiap ungkapan R didapatkan di seksi 16

3. IDENTIFIKASI BAHAYA

Klasifikasi risiko bahaya

Produk ini diklasifikasikan sebagai produk berbahaya sesuai dengan Peraturan Keselamatan Kerja Indonesia terhadap bahan kimia berbahaya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. KEP-187/MEN/1999.

Amat mudah-menyala. Berbahaya jika kena kulit.

Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

Berbahaya : bahaya gangguan serius terhadap kesehatan jika terdedah lama dengan menghirup. Mungkin berisiko timbulnya bahaya pada bayi belum lahir.

Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan.

4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama

Saran umum: Tidak ada bahaya yang memerlukan tindakan pertolongan pertama yang khusus. Jauhkan dari pajanan / paparan, baringkan. Jangan sekali-kali memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar.

Terhirup: Pindahkan ke tempat berudara segar. Berikan pernapasan buatan jika pernapasan berhenti. Jika napas tersengal, berikan oksigen. Segera panggil dokter.

(3)

Halaman 3 dari 21 Kena kulit: Cuci bersih dengan sabun dan banyak air. Jika gejala berlanjut, panggil dokter. Lepaskan pakaian yang tercemar. Cuci pakaian yang tercemar sebelum dipakai lagi. Jangan membawa pakaian pulang untuk dicuci.

Kena mata: Segera bilas dengan banyak air untuk sedikitnya selama 15 menit. Segera dapatkan bantuan medis.

Tertelan: JANGAN memancing muntah. Minum 1 atau 2 gelas air. Segera dapatkan bantuan medis. Jika muntah terjadi secara spontan, jaga agar jalan udara tidak terhalangi. Jangan sekali-kali

memberikan apa pun lewat mulut kepada orang yang tidak sadar. Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda

Selain dari informasi yang ditemukan dibawah Deskripsi langkah-langkah pertolongan pertama (atas) dan indikasi perhatian medis segera dan perlakuan khusus diperlukan (dibawah), tidak ada gejala tambahan dan efek-efek yang diantisipasi.

Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan

Instruksi kepada dokter: Pemajanan masif akut pada toluena dapat menyebabkan hematuria dan albumin penghirupan dalam jumlah banyak. Eter glikol dapat menunda kerusakan hati dan ginjal.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Media pemadaman api

Bahan pemadam yang bisa digunakan

Gunakan semprotan air, busa tahan alkohol, zat kimia kering atau karbon dioksida. Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran

Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa

Uap dapat melayang ke sumber penyulut dan arus apinya meluncur-balik. Bahan yang memanas dapat membentuk uap yang mudah-menyala atau mudah-meledak dengan udara. Wadah tertutup dapat berlubang akibat tekanan yang terus membesar jika terdedah pada api atau panas menyengat. Selama kebakaran, gas dan/atau asap yang mengiritasi dan sangat beracun dapat terbentuk selama pembakaran atau penguraian.

Saran bagi petugas pemadam kebakaran Prosedur Pemadaman Kebakaran

BAHAYA LEDAKAN. Padamkan kebakaran yang berlanjut dari lokasi yang terlindung. Dinginkan kontener yang terekspos api dengan semprotan air.

Tetaplah melawan arah angin. Hindari mengisap asap.

Alat perlindungan khusus bagi petugas pemadam kebakaran Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.

6. TINDAKAN PENANGGULANGAN JIKA TERJADI KEBOCORAN

Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat

Peralatan pelindung yang memadai harus dipakai saat menangani tumpahan bah an Pribadi, untuk rekomendasi.

Jika terpajan pada bahan selama operasi pembersihan, lihat SEKSI 4, Tindakan Pertolongan Pertama, untuk tindakan yang harus diikuti.

(4)

Halaman 4 dari 21 Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan

PERHATIAN: Jaga agar tumpahan dan aliran air pembersih menjauhi saluran pembuangan kota dan genangan-air yang terbuka.

Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan Singkirkan semua sumber penyulut.

Pindahkan pekerja ke daerah yang aman. Ventilasikan daerah.

Lantai mungkin licin; hati-hati agar tidak jatuh.

Rendam dengan bahan penyerap (mis. pasir, silika gel, pengikat asam, pengikat universal, serbuk gergaji).

Sapulah atau sedotlah tumpahan dan kumpulkan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Dilarang menggunakan alat-alat yang bisa memercik.

Hindari mengisap uap.

CATATAN: Tumpahan ke permukaan yang berpori dapat mencemari air-tanah.

7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

Kehati-hatian dalam menangani secara aman

Uap dapat terbentuk jika bahan memanas selama operasi pemrosesan. Lihat SE untuk jenis ventilasi yang diperlukan. Gunakan perkakas non-percikan dan kabel pentanahan ketika memindahkan. Cuci setelah menangani dan mandi di pancuran di akhir periode kerja. WADAH BERBAHAYA JIKA SUDAH KOSONG. Karena wadahyang sudah kosong masih berisi residu produk, patuhi semua peringatan MSDS dan label, bahkan juga setelah wadah kosong

Kondisi untuk penyimpanan yang aman

Kondisi penyimpanan: Hindari suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah selama penyimpanan; lebih disukai suhu ruang. Simpan jauh dari panas menyengat (mis. pipa kukus, radiator), dari sumber penyulut dan dari bahan yang reaktif. Bahan dapat terbakar; batasi penyimpanan dalam-ruang (indoor) di area yang air (sprinkel) otomatis. Simpan di tempat sejuk yang tidak kena cahaya matahari langsung. Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang dingin dan berventilasi baik. Hindari semua sumber penyulut. Tanahkan semua wadah logam selama penyimpanan dan penanganan.

8. KONTROL PAPARAN/ PERLINDUNGAN DIRI

Parameter pengendalian

Batas paparan didaftarkan berikut ini, jika ada.

Komponen Peraturan Jenis pendaftaran Nilai/Notasi

Toluene ACGIH TWA 20 ppm

ACGIH TWA Indeks Pemaparan

Biologi

ID OEL NAB 188 mg/m3 50 ppm

ID OEL NAB Diserap melalui kulit

Methyl methacrylate ACGIH TWA 50 ppm

ACGIH TWA sensitisasi

ACGIH STEL 100 ppm

ACGIH STEL sensitisasi

ID OEL NAB 410 mg/m3 100 ppm

(5)

Halaman 5 dari 21

Rohm and Haas STEL 75 ppm

Hydroxyethyl Acrylate Rohm and Haas TWA 0.5 ppm

Rohm and Haas TWA Diserap melalui kulit, Sensitisasi kulit

Rohm and Haas STEL 1.5 ppm

Rohm and Haas STEL Diserap melalui kulit, Sensitisasi kulit Pengendalian pendedahan

Pengendalian teknik yang sesuai: Gunakan ventilasi gas-buang lokal tahan-ledakan dengan kecepatan tangkap 100 kaki/menit (0.5 m/detik) pada titik evolusi uap. Rujuklah edisi mutakhir Industrial Ventilation: A Manual of Recomme Practice yang diterbitkan oleh American Conference of Governmental Industrial Hygienists untuk keterangan disain, instalasi, penggunaan ,dan sistem ventilasi gas buang

Tindakan perlindungan diri: Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahanini harus diperlengkapi dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran keselamatan.

Tindakan perlindungan individual

Perlindungan mata/wajah: Kacamata tahan zat kimia harus digunakan. Pelindung mata yang dipakai harus cocok dengan sistem pelindung pernapasan yang digunakan. Perlindungan kulit

Pelindung tangan: Sarung tangan tahan bahan kimia harus dipakai ketika bahan ini ditangani. Sarung tangan yang tercantum di bawah ini dapat memberikan

perlindungan te yang tahan bahan kimia mungkin tidak memberikan perlindungan yang memadai Karet nitril karet butil Sarung tangan tahan-pelarut Sarung tangan harus dilepaskan dan segera diganti jika ada indikasi terjadi penguraian atau

perembesan bahan kimia. Segera bilas dan lepaskan sarung tangan setelah dipakai. Cuci tangan dengan sabun dan air.

Perlindungan lain: Gunakan celemek tahan bahan kimia atau pakaian lain yang kedap untuk menghindari kontak dengan kulit dalam waktu lama atau berulang. Bila ada kemungkinan tersiram, diperlukan bahan pelindung tahan kimia (contoh; baju asam) dan sepatu bot diperlukan

Perlindungan pernapasan: Gunakan peralatan perlindungan pernapasan yang bersertifikat yang memenuhi (89/656/EEC, 89/698/EEC), atau setara, ketika resiko dari pernapasan tidak bisa dihindari atau sangat dibatasi secara teknik dari pelindung kolektif atau oleh pengukuran, metoda atau prosedur organisasi kerja

9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Tampilan

Keadaan Fisik cair

Warna kuning bening

Bau Bau manis, hangus

Ambang Batas Bau data tidak tersedia

(6)

Halaman 6 dari 21

Titik lebur/rentang -95.00 °C Mula-mula

Titik beku data tidak tersedia

Titik didih (760 mmHg) 110.00 °C Mula-mula

Titik nyala cawan tertutup 9.40 °CCawan tertutup dengan tanda

Tingkat evaporasi (Butil Asetat = 1)

>1.00

Flamabilitas (padatan, gas) TIDAK BERKENAAN/BERLAKU.

Batas ledakan bawah 1.20 % vol diperkirakan

Batas ledakan atas 7.10 % vol diperkirakan

Tekanan Uap 1,466.5464000 Pa pada 20.00 °C diperkirakan

Relatif Densitas Uap (udara = 1) >1.0000 Kepadatan Relatif (air = 1) 1.0640

Kelarutan dalam air Larut sedang

Koefisien partisi (n-oktanol/air) data tidak tersedia Suhu dapat membakar sendiri

(auto-ignition)

480.00 °C diperkirakan

Suhu penguraian data tidak tersedia

Viskositas Dinamis 8,500.000 mPa.s maksimum

Viskositas kinematik data tidak tersedia

Sifat peledak data tidak tersedia

Sifat oksidator data tidak tersedia

Berat Molekul data tidak tersedia

Persen sifat atsiri (volatilitas) 39.00 - 41.00 %

CATATAN: Data fisik yang disajikan di atas adalah nilai-nilai tipikal dan jangan diartikan sebagai spesifikasi.

10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS

Reaktifitas

data tidak tersedia Stabilitas kimia data tidak tersedia

Kemungkinan reaksi yang berbahaya Bahan ini dianggap stabil.

Tetapi, hindari kontak dengan sumber penyulut (mis. percikan api, nyala terbuka, permukaan panas). Produk tidak akan mengalami polimerisasi.

Bahan-bahan yang tidak tercampurkan

Hindari kontak dengan yang berikut ini: Oksidator kuat Asam kuat dan basa kuat Hasil peruraian yang berbahaya

(7)

Halaman 7 dari 21

11. INFORMASI TOKSIKOLOGI

Informasi toksikologis tentang produk ini atau komponennya tercantum pada seksi ini jika data tersebut tersedia.

Toksisitas akut

Toksisitas oral akut

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas kulit akut

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas inhalasi akut Data uji produk tidak tersedia.

Korosi/iritasi kulit

Data uji produk tidak tersedia. Kerusakan/iritasi serius pada mata Data uji produk tidak tersedia. Sensitisasi

Data uji produk tidak tersedia.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Data uji produk tidak tersedia.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan) Data uji produk tidak tersedia.

Karsinogenitas

Data uji produk tidak tersedia. Teratogenisitas

Data uji produk tidak tersedia. Toksisitas terhadap Reproduksi Data uji produk tidak tersedia.

Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Data uji produk tidak tersedia.

Bahaya terhirup

Data uji produk tidak tersedia.

KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI TOKSIKOLOGI: Toluene

(8)

Halaman 8 dari 21 Toksisitas oral akut

LD50, tikus, 5,580 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, 12,267 mg/kg Toksisitas inhalasi akut

LC50, tikus, pria dan wanita, 4 Hour, uap, > 20 mg/l Korosi/iritasi kulit

Kontak dengan kulit secara singkat, dapat menyebabkan iritasi ringan disertai kulit sekitar menjadi merah.

Sentuhan berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi kulit yang sederhana dengan kemerahan setempat.

Dapat menyebabkan kulit kering dan mengelupas. Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan. Dapat menyebabkan cedera kornea sementara.

Uap dapat menyebabkan iritasi mata yang dirasakan sebagai rasa pedih atau mata merah. Uap dapat menyebabkan air mata.

Sensitisasi

Tidak menyebabkan reaksi alergi kulit apabila diuji pada marmot. Untuk sensitisasi pernafasan:

Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Dapat menyebabkan rasa mengantuk dan pusing.

rute paparan: Terhirup

Organ-organ sasaran: Sistem saraf pusat

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Pada hewan, dampak-dampak telah dilaporkan pada organ-organ berikut ini : efek pada sistem saraf pusat (CNS)

Pemaparan berlebihan dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala penyakit syaraf. Toluen pernah menyebabkan kehilangan pendengaran pada hewan laboratorium setelah terjadi pemaparan pada konsentrasi tinggi.

Penyalahgunaan secara sengaja dengan menghirup toluen dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, kehilangan pendengaran, efek pada hati dan ginjal maupun kematian.

Karsinogenitas

Tidak menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Teratogenisitas

Pada hewan laboratorium, toluen menjadi beracun bagi janin pada dosis yang beracun bagi induk. Pada tikus, dapat menyebabkan cacat lahir apabila diberikan secara oral, namun tidak terjadi apabila diberikan melalui penghirupan.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dalam kajian hewan, tidak menggangu sistem reproduksi. Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

Sebagian besar kajian dan juga kajian yang paling dapat dipercaya di antara kajian toksisitas genetik tentang toluen, baik in vitro maupun pada hewan, menunjukkan tidak adanya

toksisitas genetik. Bahaya terhirup

Dapat berakibat fatal bila tertelan atau memasuki saluran pernapasan. Naphtha, petroleum, heavy alkylate

Toksisitas oral akut

(9)

Halaman 9 dari 21 Toksisitas kulit akut

LD50 dermis belum ditentukan. Toksisitas inhalasi akut

LC50 belum di tentukan. Bahaya terhirup

Dapat berakibat fatal bila tertelan atau memasuki saluran pernapasan. Methyl methacrylate

Toksisitas oral akut

Apabila ditelan, dapat menyebabkan iritasi lambung maupun usus. LD50, tikus, 7,900 mg/kg

Toksisitas kulit akut

Meskipun data dari studi hewan menunjukkan potensi rendah untuk penyerapan melalui kulit dalam jumlah yang berbahaya, ada beberapa laporan kasus yang menunjukkan bahwa efek sensorik (neurologis) mungkin akibat dari kontak dengan kulit. LD50, kelinci, > 5,000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut

Konsentrasi uap dapat terbentuk sehingga pemaparan sekali saja dapat membahayakan. Terkena bahan secara berlebihan, dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas (hidung dan tenggorokan) dan paru-paru. Tanda dan gejala adanya pemaparan berlebihan mungkin termasuk: mengantuk Pusing kepala. Sakit kepala. Inkoordinasi/tidak ada koordinasi.

LC50, tikus, 4 Hour, uap, 29.8 mg/l Korosi/iritasi kulit

Sentuhan secara singkat dapat menyebabkan iritasi kulit sederhana dengan kemerahan setempat.

Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan. Cedera kornea besar kemungkinan tidak terjadi.

Uap dapat menyebabkan iritasi mata yang dirasakan sebagai rasa pedih atau mata merah. Sensitisasi

Pernah menyebabkan reaksi alergi kulit pada manusia. Telah menunjukan potensi alergi untuk kontak dalam tikus. Untuk sensitisasi pernafasan:

Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.

rute paparan: Terhirup

Organ-organ sasaran: Saluran Pernafasan

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Pada manusia, pernah dilaporkan adanya efek pada organ-organ berikut: Saluran pernapasan.

Pada hewan, dampak-dampak telah dilaporkan pada organ-organ berikut ini : ginjal

Hati

Saluran cerna sistem saraf

(10)

Halaman 10 dari 21 paru

Karsinogenitas

Tidak menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Pekerja yang terpapar selama 1933-1945 untuk konsentrasi uap sangat tinggi oleh etil akrilat dan metil metakrilat, dan produk samping volatile dari proses polimerisasi etil akrilat / metil metakrilat, menunjukkan

peningkatan kematian akibat kanker kolorektal. Kenaikan tersebut tidak diamati pada pekerja yang terpapar setelah waktu itu. Meskipun sugestif, temuan ini tidak membuat hubungan sebab akibat antara paparan akrilat tingkat tinggi dan kanker kolorektal.

Teratogenisitas

MMA tidak menyebabkan cacat lahir, mala-bentuk, atau toksisitas janin pada tikus bunting yang menghirup konsentrasi sampai 2028 ppm. Pernah memiliki sifat beracun bagi janin hewan laboratorium pada dosis yang meracuni induk. Bukti menunjukkan bahwa metil metakrilat tidak menyebabkan cacat lahir pada hewan.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Di penelitian di hewan, tidak mempengaruhi tingkat kesuburan. Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

Didalam penelitian toksisitas genetik In vitro adalah negatif dalam beberapa kasus dan positif dalam kasus lainnya Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif. Bahaya terhirup

Dapat berbahaya bila tertelan dan memasuki saluran pernapasan. Butyl methacrylate

Toksisitas oral akut

LD50, tikus, > 2,000 mg/kg Pedoman Tes OECD 401 Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, > 2,000 mg/kg Pedoman Tes OECD 402 Toksisitas inhalasi akut

Terkena bahan secara berlebihan, dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan atas (hidung dan tenggorokan) dan paru-paru.

LC50, tikus, 4 Hour, kira-kira29 mg/l Pedoman Tes OECD 403 Korosi/iritasi kulit

Kontak dengan kulit secara singkat, pada hakekatnya tidak menimbulkan iritasi kulit. Kontak berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi kulit dan kulit sekitar menjadi merah. Dapat menyebabkan efek lebih parah jika terjadi abrasi kulit (garukan atau luka). Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan.

Uap dapat menyebabkan iritasi mata yang dirasakan sebagai rasa pedih atau mata merah. Sensitisasi

Kontak pada kulit dapat menyebabkan reaksi alergi kulit. Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.

rute paparan: Terhirup

Organ-organ sasaran: Saluran Pernafasan

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target khusus, paparan berulang.

Karsinogenitas

Percobaan pada binatang tidak menunjukkan dampak karsinogenik apapun. Teratogenisitas

(11)

Halaman 11 dari 21 Tidak menunjukkan efek teraogenik pada percobaan hewan.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Untuk bahan yang dapat dibandingkan Tidak ada daya racun pada sistim reproduksi Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

Negatif

Toksisitas Genetik in vitro

Hasil: NegatifToksisitas Genetik in vivo

Uji mikronukleus in-vivo mencit Sifat mutagenik (uji mikronukleus) NegatifHasil: NegatifBahaya terhirup

Tidak ada klasifikasi toksisitas aspirasi Hydroxyethyl Acrylate

Toksisitas oral akut

LD50, tikus, pria dan wanita, 960.5 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, tikus, pria dan wanita, > 1,000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut

pemaparan secara berlebihan untuk waktu berkepanjangan dapat menyebabkan efek merugikan. Pemajanan berlebihan dapat menyebabkan iritasi yang berat pada saluran pernafasan atas (hidung dan tenggorokan).

LC50 belum di tentukan. Korosi/iritasi kulit

Kontak dengan kulit secara singkat dapat menyebabkan luka bakar kulit. Gejalanya antara lain rasa sakit, kulit sekitar menjadi sangat merah, serta kerusakan jaringan.

Kontak berkepanjangan dapat menyebabkan lukar bakar yang parah pada kulit. Gejalanya antara lain rasa sakit, kulit sekitar menjadi sangat merah, pembengkakan serta kerusakan jaringan.

Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi parah disertai cedera kornea yang dapat mengakibatkan gangguan penglihatan secara permanen, bahkan kebutaan. Luka bakar kimia dapat terjadi. Uap dapat menyebabkan iritasi mata yang dirasakan sebagai rasa pedih atau mata merah. Sensitisasi

Pernah menyebabkan reaksi alergi kulit pada manusia.

Pernah menyebabkan reaksi alergi kulit dalam percobaan terhadap marmut. Telah menunjukan potensi alergi untuk kontak dalam tikus.

Individu-individu yang mempunyai reaksi alergi kulit pada produk ini dapat mempunyai reaksi alergi kulit pada bahan-bahan yang serupa.

Hydroxyethyl methacrylate. 2-Hydroxypropyl methacrylate. 2-Hydroxyethyl acrylate.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Berdasarkan data yang tersedia, pemaparan berulang kali diperkirakan tidak menyebabkan tambahan efek merugikan yang berarti.

Karsinogenitas

Tidak menyebabkan kanker pada hewan laboratorium. Teratogenisitas

Tidak menyebabkan cacat kelahiran atau dampak-dampak terhadap janin walaupun pada dosis yang menyebabkan dampak toksik ke induk.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Berdasarkan analogi Dalam kajian hewan, tidak menggangu sistem reproduksi. Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)

(12)

Halaman 12 dari 21 Didalam penelitian toksisitas genetik In vitro adalah negatif dalam beberapa kasus dan positif dalam kasus lainnya Kajian terhadap toksisitas genetik hewan menunjukkan hasil negatif. Bahaya terhirup

Dapat terhirup dalam paru-paru selama penelanan atau muntah, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan atau cedera paru-paru.

Methoxy-1-propanol acetate Toksisitas oral akut

LD50, tikus, > 5,000 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, > 2,000 mg/kg Tidak ada kematian terjadi pada konsentrasi ini. Toksisitas inhalasi akut

LC50, kelinci, 4.00 Hour, uap, > 2.46 mg/l Korosi/iritasi kulit

Pada intinya tidak menimbulkan iritasi kulit. Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan. Sensitisasi

Untuk sensitisasi kulit:

Tidak ada data relevan ditemukan. Untuk sensitisasi pernafasan: Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal) Dapat menyebabkan gangguan alat pernapasan.

rute paparan: Terhirup

Organ-organ sasaran: Saluran Pernafasan

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Terkena bahan secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan atas (hidung dan tenggorokan).

Karsinogenitas

Tidak ada data relevan ditemukan. Teratogenisitas

Pernah menyebabkan cacat lahir pada hewan laboratorium, pada dosis yang tidak meracuni induk.

Toksisitas terhadap Reproduksi Tidak ada data relevan ditemukan.

Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Tidak ada data relevan ditemukan.

Propylene glycol methyl ether acetate Toksisitas oral akut

LD50, tikus, > 5,000 mg/kg Toksisitas kulit akut

LD50, kelinci, > 5,000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut

LC50, tikus, 6 Hour, > 10.8 mg/l Tidak ada kematian terjadi pada konsentrasi ini. Korosi/iritasi kulit

(13)

Halaman 13 dari 21 Kontak yang berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi kulit dan kulit sekitar menjadi merah. Kerusakan/iritasi serius pada mata

Dapat menyebabkan rasa sakit yang tidak proporsional dibandingkan dengan tingkat iritasi pada jaringan mata.

Dapat menyebabkan iritasi mata yang ringan. Dapat menyebabkan cedera ringan pada kornea. Sensitisasi

Tidak menyebabkan reaksi alergi kulit apabila diuji pada marmot. Untuk sensitisasi pernafasan:

Tidak ada data relevan ditemukan.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Paparan Tunggal)

Data yang tersedia tidak memadai untuk menentukan eksposur sasaran toksisitas organ tunggal tertentu.

Target Specifik Sistem Organ Racun (Pengulangan Paparan)

Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target khusus, paparan berulang.

Karsinogenitas

Baha-bahan yang sama tidak menyebabkan kanker di laboratori hewan. Teratogenisitas

Tidak menyebabkan cacat kelahiran atau dampak-dampak terhadap janin walaupun pada dosis yang menyebabkan dampak toksik ke induk.

Toksisitas terhadap Reproduksi

Dalam kajian hewan, tidak menggangu sistem reproduksi. Di penelitian di hewan, tidak mempengaruhi tingkat kesuburan.

Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen) Kajian toksisitas genetik in vitro menunjukkan hasil negatif. Bahaya terhirup

Berdasarkan pada sifat-sifat fisik, tidak mungkin menjadi aspirasi bahaya.

12. INFORMASI EKOLOGI

Informasi ekotoksikologis tentang produk ini atau komponennya muncul pada seksi ini jika data tersebut tersedia.

Informasi Umum

Tidak ada data tersedia mengenai produk ini. Ekotoksisitas

Toluene

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan beracun bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 antara 1 sampai 10 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Ikan trout pelangi (Oncorhynchus mykiss) Tes semi-statik 96 Hour 5.8 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang

EC50 Daphnia magna Tes statik 24 Hour 7 mg/l OECD Test Guideline 202 atau yang Setara Sangat/akut beracun pada ganggang

(14)

Halaman 14 dari 21 EbC50 Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau) 72 Hour Penghambat pertumbuhan 12.5 mg/l OECD Test Guideline 201 atau yang Setara

Kronis beracun pada ikan

NOEC Ikan mengalir sampai 40 day Pertumbuhan. 1.4 mg/l

Kronis beracun pada binatang air yang tidak bertulang belakang NOEC Daphnia magna 21 day Jumlah dari janin dalam kandungan. 2 mg/l

NOEC Ceriodaphnia dubia (kutu air) 7 d Jumlah dari janin dalam kandungan. 0.74 mg/l Beracun pada tanah tempat tinggal mahluk hidup

LC50 Eisenia fetida (Cacing tanah) 150 - 280 mg/kg Naphtha, petroleum, heavy alkylate

Sangat/akut beracun pada ikan Tidak ada data relevan ditemukan.

Methyl methacrylate

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan berbahaya bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 antara 10 sampai 100 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout) Tes flow-through 96 Hour > 100 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

LC50 Lepomis macrochirus (Ikan bluegill sunfish) Tes flow-through 96 Hour 233 mg/l EPA-660-75-009

Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang

EC50 Daphnia magna Tes flow-through 48 Hour 69 mg/l Metode Tidak Dinyatakan Sangat/akut beracun pada ganggang

EC50 Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau) Tes statik 72 Hour > 110 mg/l Pedoman Tes OECD

Kronis beracun pada ikan

NOEC Danio rerio(Ikan zebra) 35 d Lainnya 9.4 mg/l

Kronis beracun pada binatang air yang tidak bertulang belakang NOEC Daphnia magna 21 d Jumlah dari janin dalam kandungan. 37 mg/l Butyl methacrylate

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan ini racun tingkat menengah untuk organisme laut pada dasar akut (LC50/EC50 diantara 1 dan 10 mg/l pada sebagian besar spesies yang diuji).

Bahan beracun bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 antara 1 sampai 10 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Oryzias latipes (Ikan killifish jingga-merah) Tes semi-statik 96 Hour 5.57 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

LC50 Pimephales promelas Tes flow-through 96 Hour 11 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

(15)

Halaman 15 dari 21 EC50 Daphnia magna Tes statik 48 Hour 25.4 mg/l OECD Test Guideline 202 atau yang Setara

Sangat/akut beracun pada ganggang

EC50 Ganggang hijau pseudokirchneriell a subcapitata ( dulunya di ketahui sebagai Selenastrum capricornutum) Tes statik 72 Hour Laju pertumbuhan 31.2 mg/l Pedoman Tes OECD

Keracunan untuk bakteria data tidak tersedia

Kronis beracun pada binatang air yang tidak bertulang belakang NOEC Daphnia magna 21 d Jumlah dari janin dalam kandungan. 1.1 mg/l NOEC Daphnia magna 21 d Jumlah dari janin dalam kandungan. 2.6 mg/l Hydroxyethyl Acrylate

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan beracun bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 antara 1 sampai 10 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Pimephales promelas Tes flow-through 96 Hour 4.8 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

LC50 Oryzias latipes (Ikan killifish jingga-merah) Tes statik 96 Hour 6.5 mg/l OECD Test Guideline 203 atau yang Setara

Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang

LC50 Daphnia magna 48 Hour 5.2 mg/l OECD Test Guideline 202 atau yang Setara Sangat/akut beracun pada ganggang

ErC50 Pseudokirchneriella subcapitata (Ganggang hijau) 72 Hour Laju pertumbuhan 6 mg/l OECD Test Guideline 201 atau yang Setara

Keracunan untuk bakteria

EC10 Bakteri (lumpur aktif) 72 Hour Laju respirasi. > 100 mg/l Kronis beracun pada binatang air yang tidak bertulang belakang

NOEC Daphnia magna Tes semi-statik 21 d Jumlah dari janin dalam kandungan. 0.48 mg/l Methoxy-1-propanol acetate

Sangat/akut beracun pada ikan Tidak ada data relevan ditemukan.

Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang data tidak tersedia

Sangat/akut beracun pada ganggang data tidak tersedia

Keracunan untuk bakteria data tidak tersedia

(16)

Halaman 16 dari 21 Propylene glycol methyl ether acetate

Sangat/akut beracun pada ikan

Bahan tidak diklasifikasikan berbahaya bagi organisme air (LC50/EC50/IC50 lebih dari 100 mg/L pada jenis yang paling sensitif).

LC50 Oncorhynchus mykiss (Ikan rainbow trout) 96 Hour 134 mg/l data tidak tersedia Sangat/akut beracun pada binatang air yang tidakbertulang belakang

EC50 Daphnia magna 48 Hour 408 mg/l data tidak tersedia Sangat/akut beracun pada ganggang

ErC50 Pseudokirchneriella subcapitata Tes statik 96 Hour > 1,000 mg/l OECD Test Guideline 201 atau yang Setara

TAKDIR DAN JALUR LINGKUNGAN HIDUP Persistensi dan peruraian oleh lingkungan Toluene

Daya hancur secara biologis

Bahan dengan mudah mengalami biodegradasi. Lulus ujian OECD untuk biodegradabilitas mudah.

Degradasi biologis: 100 % Waktu pemajanan: 14 d

Metoda: OECD Test Guideline 301C atau yang Setara Naphtha, petroleum, heavy alkylate

Daya hancur secara biologis Tidak ada data relevan ditemukan. Methyl methacrylate

Daya hancur secara biologis

Bahan dengan mudah mengalami biodegradasi. Lulus ujian OECD untuk biodegradabilitas mudah. Bahan ini pada akhirnya dapat mengalami biodegradasi. Mencapai mineralisasi >70% dalam ujian OECD untuk biodegradabilitas inheren.

10 hari : lulus

Degradasi biologis: 94 % Waktu pemajanan: 14 d

Metoda: OECD Test Guideline 301C atau yang Setara 10 hari : tidak tersedia

Degradasi biologis: > 95 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 302B atau yang Setara Kebutuhan Oksigen Teoritis

1.02 mg/mg

(17)

Halaman 17 dari 21 Waktu inkubasi BOD 5 d 65% 10 d 74% 20 d 84%

Kemampuan dibuang secara fisik-kimiawi Cepat terhidrolisis pada kondisi basa. Butyl methacrylate

Daya hancur secara biologis Degradasi biologis: 88 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 301C atau yang Setara Hydroxyethyl Acrylate

Daya hancur secara biologis

Bahan dengan mudah mengalami biodegradasi. Lulus ujian OECD untuk biodegradabilitas mudah.

Degradasi biologis: 79 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 301B atau yang Setara Kemampuan dibuang secara fisik-kimiawi

Cepat terhidrolisis pada kondisi basa. Methoxy-1-propanol acetate

Daya hancur secara biologis Tidak ada data relevan ditemukan. Propylene glycol methyl ether acetate

Daya hancur secara biologis

Bahan dengan mudah mengalami biodegradasi. Lulus ujian OECD untuk biodegradabilitas mudah. Bahan ini pada akhirnya dapat mengalami biodegradasi. Mencapai mineralisasi >70% dalam ujian OECD untuk biodegradabilitas inheren.

10 hari : lulus

Degradasi biologis: 83 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 301F atau yang Setara 10 hari : tidak tersedia

Degradasi biologis: 100 % Waktu pemajanan: 28 d

Metoda: OECD Test Guideline 302B atau yang Setara Potensi penumpukan biologis

Toluene

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

(18)

Halaman 18 dari 21 Faktor Biokonsentrasi (BCF): 13.2 - 90 Ikan air-tawar Terukur

Naphtha, petroleum, heavy alkylate

Bioakumulasi: Tidak ada data relevan ditemukan.

Methyl methacrylate

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

Koefisien partisi (n-oktanol/air)(log Pow): 1.38 Terukur Butyl methacrylate

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

Koefisien partisi (n-oktanol/air)(log Pow): 2.88 Terukur Faktor Biokonsentrasi (BCF): 70 Dihitung

Hydroxyethyl Acrylate

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3). Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

Koefisien partisi (n-oktanol/air)(log Pow): -0.17 Terukur Methoxy-1-propanol acetate

Bioakumulasi: data tidak tersedia Tidak ada data relevan ditemukan.

Propylene glycol methyl ether acetate

Bioakumulasi: Potensi biokonsentrasi adalah rendah ( FBK lebih kecil dari 100 atau log pow lebih kecil dari 3).

Koefisien partisi (n-oktanol/air)(log Pow): 1.2 Terukur

Mobilitas dalam Tanah Toluene

Potensi mobilitas dalam tanah sangatlah tinggi (Koc antara 0 dengan 50). Koefisien partisi(Koc): 37 - 178 Diperkirakan.

Naphtha, petroleum, heavy alkylate Tidak ada data relevan ditemukan. Methyl methacrylate

Potensi mobilitas dalam tanah bersifat tinggi (Koc antara 50 dengan 150). Koefisien partisi(Koc): 87 Diperkirakan.

Butyl methacrylate

Potensi mobilitas dalam tanah bersifat rendah (Koc antara 500 dengan 2000). Koefisien partisi(Koc): 878 Diperkirakan.

Hydroxyethyl Acrylate

Potensi mobilitas dalam tanah sangatlah tinggi (Koc antara 0 dengan 50). Koefisien partisi(Koc): 1 Diperkirakan.

(19)

Halaman 19 dari 21 Methoxy-1-propanol acetate

Tidak ada data relevan ditemukan. Propylene glycol methyl ether acetate

Potensi mobilitas dalam tanah sangatlah tinggi (Koc antara 0 dengan 50). Koefisien partisi(Koc): 1.7 Diperkirakan.

13. PERTIMBANGAN PEMBUANGAN/ PEMUSNAHAN

Metode pembuangan:

Insinerasi cairan dan padatan yang tercemar sesuai dengan peraturan lokal, negara bagian, dan federal.

Pengemasan tercemar.:

Wadah kosong harus dibawa ke tempat penanganan limbah yang telah disetujui untuk didaur-ulang atau dibuang.

14. INFORMASI TRANSPORTASI

Penggolongan untuk angkutan JALAN dan Rel Nama pengiriman yang

benar

RESIN SOLUTION

Nomor UN UN 1866

Kelas 3

Kelompok pengemasan II

Penggolongan untuk pengangkutan LAUT (IMO-IMDG): Nama pengiriman yang

benar

RESIN SOLUTION

Nomor UN UN 1866

Kelas 3

Kelompok pengemasan II

Penggolongan untuk pengangkutan UDARA (IATA/ICAO): Nama pengiriman yang

benar

Resin solution

Nomor UN UN 1866

Kelas 3

Kelompok pengemasan II

Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan seluruh persyaratan peraturan atau operasional spesifik / informasi yang berkaitan dengan produk ini. Klasifikasi pengangkutan akan berubah oleh volume kontainer dan akan di pengaruhi oleh daerah atau perbedaan peraturan negara. Transportasi sistem informasi tambahan dapat diperoleh melalui perwakilan penjualan atau layanan pelanggan. Ini adalah tanggung jawab dari organisasi transportasi untuk mengikuti semua undang-undang, peraturan dan aturan yang berkaitan dengan transportasi material

(20)

Halaman 20 dari 21

15. INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN REGULASI

Label

Penggolongan dan pelabelan telah dilakukan sesuai dengan peraturan. Simbol bahaya dan Indikasi bahaya

F Amat mudah-menyala

Xn Berbahaya

Mengandung: Toluene; Naphtha, petroleum, heavy alkylate; Hydroxyethyl Acrylate R - Frasa

R11 Amat mudah-menyala.

R21 Berbahaya jika kena kulit.

R43 Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

R48/20 Berbahaya : bahaya gangguan serius terhadap kesehatan jika terdedah lama dengan menghirup.

R63 Mungkin berisiko timbulnya bahaya pada bayi belum lahir. R65 Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan. S - frasa

S 9 Simpan wadah di tempat yang peredaran udaranya baik. S16 Jauhkan dari sumber api - Dilarang merokok.

S33 Lakukan tindakan pencegahan terhadap muatan listrik statik. S36/37 Pakai pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai.

S60 Bahan ini dan/atau wadah harus dibuang sebagai limbah berbahaya.

S62 Jika tertelan, jangan memaksakan muntah: segera dapatkan bantuan medis dan tunjukkan wadah ini atau label.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.

Produk ini diklasifikasikan sebagai produk berbahaya sesuai dengan Peraturan Keselamatan Kerja Indonesia terhadap bahan kimia berbahaya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. KEP-187/MEN/1999.

16. INFORMASI LAIN

Daftar frase-R yang relevan

R10 Mudah-menyala.

R11 Amat mudah-menyala.

R22 Berbahaya jika tertelan. R24 Beracun jika kena kulit.

R34 Mengakibatkan luka bakar.

R36/37/38 Mengiritasi mata, sistem pernapasan, dan kulit. R37 Mengiritasi sistem pernapasan.

R37/38 Mengiritasi sistem pernapasan dan kulit.

(21)

Halaman 21 dari 21 R43 Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.

R45 Dapat menyebabkan kanker.

R46 Dapat menyebabkan kerusakan gen yang diturunkan.

R48/20 Berbahaya : bahaya gangguan serius terhadap kesehatan jika terdedah lama dengan menghirup.

R50 Sangat beracun untuk organisme air. R61 Dapat membahayakan bayi belum lahir.

R63 Mungkin berisiko timbulnya bahaya pada bayi belum lahir. R65 Berbahaya : dapat menyebabkan kerusakan paru jika tertelan. R67 Uap dapat menyebabkan mengantuk atau pening.

Revisi

Nomor Identifikasi: 101082626 / 1889 / Tanggal Terbit: 25.11.2013 / Versi: 1.1 Revisi terbaru ditandai dengan garis ganda tebalpada sisi kiri di sepanjang dokumen Legenda

ACGIH USA. ACGIH Threshold Limit Values (TLV)

ID OEL Nilai ambang batas faktor kimia di udara lingkungan kerja

NAB Nilai ambang batas

Rohm and Haas OEL Rohm and Haas

STEL Batas eksposur jangka pendek TWA TWA (time weighted average) Sumber Informasi dan Referensi

SDS ini disiapkan oleh Product Regulatory Services dan Hazard Communications berdasarkan informasi dari referensi internal dalam perusahaan kami.

PT ROHM AND HAAS INDONESIA meminta setiap pelanggan atau penerima (M)SDS ini untuk mempelajarinya secara cermat dan berkonsultasi dengan ahli-ahli yang sesuai, sebagaimana

diperlukan atau selayaknya, agar menyadari dan memahami data yang termuat dalam (M)SDS ini dan setiap bahaya yang terkait dengan produk. Informasi ini diberikan dengan itikad baik dan dipercaya sebagai informasi yang akurat pada tanggal yang berlaku di atas. Meskipun demikian tidak ada jaminan yang diberikan, baik secara tersurat maupun tersirat. Kewajiban peraturan yang berlaku dapat berubah sewaktu-waktu dan mungkin berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Pembeli/pemakai bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan kegiatannya terhadap seluruh undang-undang pemerintah, propinsi atau peraturan setempat. Informasi yang disampaikan disini berkaitan hanya dengan produk dalam bentuk seperti pengiriman semula. Karena kondisi pemakaian produk tidak berada di bawah pengawasan pabrik, maka pembeli/pemakai wajib menentukan kondisi yang diperlukan demi keselamatan pemakaian produk ini. Karena pelipatgandaan sumber informasi, seperti (M)SDS yang khusus disusun pabrik, kami tidak dan tidak dapat bertanggung jawab atas (M)SDS dari sumber manapun selain kami sendiri. Jika Anda mendapatkan (M)SDS dari sumber lain atau Anda meragukan keabsahan (M)SDS yang Anda miliki, silakan menghubungi kami untuk mendapatkan versi yang terbaru.

Referensi

Dokumen terkait

Jika tidak memilih salah satu data, maka akan tampil konfirmasi seperti untuk memilih data yang akan dihapus.. Setelah memilih data yang akan dihapus, maka

menunjukkan hasil penelitian yang tidak konsisten, yaitu ada yang menyebutkan lingkungan berpengarah pada kejadian leptospirosis dan ada yang menyebutkan tidak berpengaruh

Dengan mengucapkan syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jenis stroke dengan klasifikasi hipertensi pada pasien stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh... 4

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berimplikasi positif baik bagi para pengelola kawasan ekosistem mangrove di Pemerintahan Kota

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Strata Satu pada jurusan Akuntansi di Sekolah Tinggi

Jika kemudian perolehan suara ini dikembalikan menurut perolehan suara yang benar dan kemudian digabungkan dengan hasil penghitungan suara di distrik lain yang tidak bermasalah,

Pada ekstraksi sol+en, pembagian solut antara dua &amp;airan yang tidak saling larut memberikan banyak kemungkinan yang menarik bagi pemisahan$pemisahan se&amp;ara analitik. ari