• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT Samudera Indonesia TBK

Vivi Dwihasrianti1, Wasiman2

1Mahasiswa Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam 2Dosen Program Studi Manajemen, Universitas Putera Batam

E-mail:pb160910247@upbatam.ac.id Abstract

This Research aims to analyze of the significance of the influence of communication, motivation and working environment as well as the employee performance against PT Samudera Indonesia Tbk. This study used a survey menthod the type of data the data used was quantitative data, the source data used the primary data and secondary data. The population in this study are all employees of PT Samudera Indonesia Tbk totaling 122 of research method of data collection were used the test of validity realibility test , test the assumption of that significant influential communication employee performance against PT Samudera Indonesia Tbk. Significant effect on performance against PT Samudera Indonesia Tbk. Significant work environtment on performance of employe. Communication, motivation and work environtment simultaneously influential employee performance significantly to PT Samudera Indonesia Tbk..

Keywords: Communication, Motivation, Work Environment

1. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, personalia, penggerakan dan pengawasan terhadap fungsi operasional untuk bisa mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan perusahaat tidak terlepas dari kinerja karyawanyang baik dan dapat bersaing dengan perusahaan. Peran sumber daya manusia dapat dikembangkan, sehingga mempunyai peran penting untuk kesuksesan perusahaan.

Perkembangan sumber daya manusia diukur dengan menggunakan perpaduan antarat efektivitas dan efisiensi. Yang merupakan startegi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, leading dan controlling. Fungsi SDM untuk ditunjujjan bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM organisasi terhadap pencapian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Sofyandi, 2013:6).

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain yang dapat menginterpertasikannya sesuai dengan tujuan dimaksud. Seorang pemimpin harus dapat melaksankan komunikasi yang baik memungkinkan setiap karyawan melaksana tugas dan bertanggung jawab secara teapt dan benar (Mangkunegara, 2013:145)

Motivasi bisa disimpulkan sebagai pengaruh untuk orang lain agar bersikap dengan benar untuk melakukan pekerjaaan yang baik. Motivasi ini pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau berkerja sama. Motivasi juga dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan itu sendiri. (Hasibuan, 2016:142).

(2)

(Nuraini, 2013:97) lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada dilingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas seperti kelembapan, temperatur, ventilasi, penerangan dan kegaduhan kebersihan tempat kerja dan memadai tidak alat-alat perlengkapan kerja. Perhatian terhadap lingkungan penting karena tiap elemen lingkungan mempengaruhi atau tidak langsung terhadap kegiaran-kegiatan manajerial.

Kinerja karyawan secara tidka langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang berlangsungnya kegiatan perusahaan, semakin baik kinerja ditunjukan oleh karyawan akan sangat membantu dalam perkembangan perusahaan.Kinerja kaaryawan serta pencapian kerja individu setelah berusaha atau berkerja keras dengan hasil dari suatu aktivitas.(Silalahi, 2013:408).

PT Samudera Indonesia Tbk merupakan perushaan merupakan perusahan transportasi kargo dan logistik terpadu yang didirikan pada tahun 1964. PT samudera Indonesia Tbk berdiri tahun 1950-an dengan bisnis keagenan kapal yang dirintis oleh pendiri perusahaan, Bapak Soedaarpo Sastrosatomo. Sejak tahun 1999, Perusahan telah mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia Samudera Indonesia memiliki 4 lini bisnis: Samudera Shipping,Samudera Logistik,Samudera Ports dan Samudera Property untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi pada pelanggan.

Didukung oleh 4,000 Karywan lebih dari 40 anak perusahaan dan kantor diberbagai wilayah Indonesia dan Asia. Salah satu Pt Samudera Indonesia juga ada yang terletak di batam yang bernama Samudera Indonesia Group yang alamatnya terletak Komp. Perkantoran Jodoh Square I, Blk C-35, Jl Raja Haji, Batu Ampar. Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan menjalin komunikasi yang harmonis antar karyawan serta menciptakan motivasi kerja karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman bagi karyawan.

Penelitian bertujuan untuk menganalisis signifikansi pengaruh komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja karyawan PT Samudera Indonesia Tbk. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT Samudera Indonesia Tbk

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Samudera Indonesia Tbk

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Samudera Indonesia Tbk

4. Untuk pengaruh komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Samudera Indonesia Tbk.

2. KAJIAN TEORI

2.1 Komunikasi

Komunikasi seorang komunikator atau pengirim pesan,berusaha mencari kebersamaan dari si penerima pesan dengan suatu pikiran,suatu makan yang dianut secara sama (Mulyana, 2014:46). Menurut (Tommy, 2016:6) menyatakan bahwa Komunikasi bisa digunakan dengan simbol verbal maupun nonverbal,saat komunikasi mengalami interaksi.(Marwansyah, 2015) komunikasi merupakan pertukaran pesan antar manusia memounyai tujuan pemahan yangsama. Komunikasi saat ini transmisi menggunakan figure yang dilakukan dengan menunjukkan adanya tansmisi infomasi dilupt secara gagasan emosi lalu keterampilan seseotrang yang ia miliki.

Menurut (Faules dan Pace, 2015:31) terdapat lima indikator komunikasi yaitu 1. Komunikasi Kebawah

2. Komunikasi Keatas 3. Komunikasi Horizontal

(3)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK 4. Komunikasi Lintas Saluran

5. Komunikasi Selentingan 2.2 Motivasi

(Donni Junni Priansa, 2014:171) motivasi sifatnya bersumber dari luar yang memberikan gambaran bagaimana motivasi berjalan di dalam dan diluar perusahaan. (Sudarmanto, 2014:171) “Motivasi dalam berkerja dilakukan saat karyawan ada semangat yang tinggi untuk melakukan tugas kerja dengan kondisi kemampuan yang stabil agar kebutuhan yang ditugaskan tercapai. (Mangkunegara, 2015:93) motivasi ini bersifat aktivitas dimulai dalam diri lalu diakhiri bagaimana kita menempatkannya bahkan menerapkannya.(Darojat, 2015:187) motivasi mencermminkan proses psikolog yang berinteraksi antara sikap kebutuhan, persepsi, dan keputusan.

Menurut(Mangkunegara, 2013:101) terdapat lima indikator untuk mengukur motivasi sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan rasa aman 3. Kebutuhan rasa memiliki 4. Kebutuhan harga diri 5. Kebutuhan aktualisasi diri 2.3 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting ketika karyawan melakukan kegiatan (Sunyoto, 2015:38). Lingkungan kerja fasilitas perkakas yang diperlukan setiap perusahaan untuk karyawan yang berkerja alat-alat yang baik diberi agar bisa melakukan pekerjaan menjadi hasil yang baik. (Sedarmayanti, 2014:2).(Nitisemito, 2013) menyatakan bahwa disekitar lingkungan pekerjaan bisa mempengaruhi diri dalam menjalankan tugas.(Sofyan, 2013) Lingkungan segala sesuatu yang berada disekitarnya yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas kesehariannya.

(Afandi, 2018:71-72)menyatakan bahwa lingkungan kerja diukur melalui indikator-indikator adalah sebagai berikut

1. Pencahayaan di ruang kerja 2. Sirkulasi udara diruang kerja 3. Kebisingan

4. Penggunaan wrna 5. Kelembapan udara 6. Fasilitas

2.4 Kinerja Karyawan

Menurut (Mangkuprawira, 2013:121) kinerja kesediaan seseorang yang berproses dengan melakukan kegiatan lalu bisamancapai sesuai apa yang telah dibentuk.(Edison, 2016) kinerja yang dapat diukur sesuai kesepakatan yang dimiliki untuk bisa menghasilkan segala proses yang dibuat tercapai dengan baik. (Sinambela, 2016) kinerja proses pekerjaaan dalam penyempurnaan sesuai tanggung jawab sehingga bisa mencapai hasil sesuai yang telah tetapkan.(Moeheriono, 2014) kinerja sebuah penggambaran yang dituangkan kebijakannya dalam ingin mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang dituang sebagai startegis.

Menurut (Meithiana, 2017:57) terdapat lima indikator untuk mengukur kinerja karyawan 1. Kualitas

2. Kuantitas 3. Pengetahuan 4. Keandalan 5. Kerjasama

(4)

2.5 Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu penting dalam menyusun sebuah karya ilmiah atau dalam suatu penelitian. Penelitian terdahulu yang mengacu pada penelitian ini adalah penelitian yang telah diteliti oleh (Rudhito et al., 2018) Yang berjudul Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (PERSERO), Tbk Cabang Surabaya-Gempol. Dengan hasil variabel komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2.5 Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran (Sumber: Data Penelitian, 2019)

H1: Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Samudera Indonesia Tbk H2: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Samudera Indonesia Tbk H3: Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Samudera Indonesia Tbk. H4:Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan secara stimultan terhadap kinerja

karyawan PT Samudera Indonesia Tbk 3. METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan metode analisis data yang benar. Alat penguji yang digunakan dalam penelitian ini adalah software SPSS 25 yang merupakan sebuah software atau program yang digunakan untuk mengolah data.

Metode kuantitatif dapat disebut metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme(Sugiyono, 2014:334). Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analasis bersifat statistiik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.

Variabel yang digunakan dalam pengujian ini terdiri dari variabel terikat (Y) yakni kinerja karyawan sedangkan untuk variabel bebas (X1, X2 dan X3) yakni komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja. Penelitian ini mengambil populasi dengan jumlah 122 orang yang merupakan karyawan PT Samudera Indonesia Tbk dengan teknik penentuan sampel yaitu dengan teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota dijadikan sampel dengan jumlah 122 karyawan/responden.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara menyebarkan kuesioner kepada responden diisi oleh responden yang kemudian hasil kueioner tersebut akan diolah datanya dan ditarik kesimpulan. Menurut (Sugiyono, 2014:7) menjelaskan mengnai sekala pengukuran itu adalah sebuah

(5)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK kesepakatan ataupun sebuah hasil yang akan digunakan sebagai acuan.. Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan oleh peneliti kepada reponden untuk dijawab kemudian diteliti dan ditarik kesimpulan. Pernyataan kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang akan diisi oleh responden dari angka 1-5 dengan kategori 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), 5 (sangat setuju) untuk mendapatkan skor atau nilai.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas (Bell-shaped, P-plot, one sample kolmogrov simirnov test), uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, uji kualitas data yang terdiri dari validitas dan reabilitas, uji pengaruh yang terdiri dari uji linear berganda, uji koefisien determinasi, uji hipotesis yang terdiri dari uji f dan uji t.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Uji Validitas

(Sugiyono, 2014:268) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid bearti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Nilai uji akan dibuktikan dengan menggunakan uji dua sisi pada taraf signifikan 0.05.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

Sumber: Data Penelitian, 2019

4.2 Hasil Uji Realibilitas

hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran yang sama. Metode Cronbach’s Alpha untuk pengujian reliabilitas menggunakan batas 0,6 jika nilai alpha berada diatas atau lebih dari 0,6 maka dapat dikatakan datanya sudah reliable.

Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas

(6)

4.3 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov

Uji normalitas merupakan langkah yang dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residu terhadap perbedaan yang ada, terhadap data yang diteliti memiliki distibusi normal atau tidak normal dalam penelitian ini akan menggunakan uji One -Sample-Kolmogorov-Simurnov-Test sebagai alat ukur normalitas data dalam sebuah penelitian. One -Sample-Kolmogorov-Simurnov-Test, yaitu metode pengambilan keputusan jika nilai signifikan (Asym.sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi apabila nilai (Asymp.sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov

(Sumber: Data Penelitian, 2019) 4.4 Hasil Uji Multikolineritas

Multikolinearitas (Ghozali, 2016:103) Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent. Uji Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah:

a. Jika nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai vif dibawah 10 maka tidak terjadi masalah multikolinieritas dan artinya model regresi tersebut baik

b. Jika nilai tolerance di bawah 0,1 dan nilai vif diatas maka terjadi masalah multikolinieritas dan artinya model regresi tersebut tidak baik.

c. Jika VIF lebih bedar dari 10, maka variabel tersebut terjadi multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

(7)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK Tabel 4. Hasil Uji Multikolineritas

(Sumber: Data Penelitian, 2019) 4.5 Uji Pengaruh Analisis Regresi Berganda

(Wibowo, 2014 : 126) analisisi regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naikturunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independent sebgai factor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Tabel 5. Hasil Koefisien Regresi

(Sumber: Data Penelitian, 2019)

1. Konstanta sebesar 0,000 menunjukkan nilai konstanta positif pengaruh variabel positif variabel komunikasi, motivasi dan variabel ;ingkungan kerja. Jika variabel motivasi dan lingkungan kerja sebesar .000 makan nilai variabel kerja sebesar 5,297

2. Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel komunikasi terhadap variabel kinerja karyawan. Koefisien bernilai positif menunjukan bawa semakin tinggi nilai variabel komunikasi (X1) maka semakin tinggi nilai variabel kinerja karyawan, berarti hubungan positif antara variabel komunikasi ( X1) dengan variabel kinerja karyawan ( Y). Jika variabel komunikasi naik 1% atau 1 poin maka variabel kinerja karyawan akan meningkat 0,171.

(8)

Nilai merupakan nilai koefisien regeresi variabel motivasi terhadap variabel kinerja karyawan. Koefiseien bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai variabel motivasi (X2) dengan variabel kinerja karyawan (Y). jika variabel motivasi naik 1% atau 1 poin maka variabel kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,340.

4. Nilai merupakan nilai koefisien regeresi variabel lingkungan kerja terhadap variabel kinerja karyawan. Koefiseien bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai variabel lingkungan kerja(X3) dengan variabel kinerja karyawan (Y). jika variabel motivasi naik 1% atau 1 poin maka variabel kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,0,208.

4.6 Analisis Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) (Ghozali, 2016) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan interval variasi dependen. Nilai R2 mempunyai interval 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤1) . Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

Tabel 6. Hasil Koefesien Determinasi

(Sumber: Data Penelitian, 2019) 4.7 Hasil Uji T (Parsial)

Uji statistic t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel indpenden secara individual dalam menerangkan variasi variabel independent (Ghozali, 2016:97).

.

Tabel 7. Hasil Uji T (Parsial)

(Sumber: Data Penelitian, 2019) Sesuai dengan hasil data uji T diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Komunikasi (X1) menunjukkan hasil t hitung 2,538 > t tabel 1,980 dan nilai signifikan 0,012< 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah H0 diterima dan Ha1 ditolak. Hal ini berarti

(9)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK bahwa Komunikasi (X1) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

2. Variabel Motivasi (X2) menunjukkan hasil t hitung 4,619 < t tabel 1,980 dan nilai signifikan 0,000 > 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini berarti bahwa Motivasi (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

3. Variabel Lingkungan Kerja (X3) menunjukkan hasil t hitung 4,430 < t tabel 1,980 dan nilai signifikan 0,000 > 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini berarti bahwa Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

4.8 Hasil Uji F (Simultan)

(Ghozali, 2016)Uji statistik f pada dasaranya menunjukan apakah semua variabel dependen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara Bersama-sama terhdapa variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Uji F

(Sumber: Data Penelitian, 2019) 4.9 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 4.9.1 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Samudera Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa variabel Komunikasi (X1) dengan nilai koefisien sebesar 0,171 berpengaruh secara positif dan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,012 < 0,05 (nilai alpha). Hasil uji t hitung 2,538 < t tabel 1,980 menunjukkan bahwa variabel Komunikasi (X1) berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan penelitian (Nourlaily Maulida, 2018) komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

4.9.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Samudera Indonesia Tbk. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa variabel Motivasi (X2) dengan nilai koefisien sebesar 0,340 berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini ini terlihat dari nilai signifikan 0,000> 0,05 (nilai alpha). Hasil uji t hitung 4,619 > t tabel 1,980 menunjukkan bahwa variabel Motivasi (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.Berdasarkan penelitian( Sulistiawan, Sukisno S. Riadi dan Siti Maria, 2017)motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

(10)

4.9.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Samudera Indonesia Tbk.Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa variabel Lingkungan Kerja (X3) dengan nilai koefisien sebesar 0,208 berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap

Kinerja Karyawan. Hal ini ini terlihat dari nilai signifikan 0,000> 0,05 (nilai alpha). Hasil uji t hitung 4,430 > t tabel 1,980 menunjukkan bahwa variabel Motivasi (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan penelitian ( Widarta, 2019 dan Deni Sulistiawan, Sukisno S. Riadi dan Siti Maria, 2017) lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

4.9.4 Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Samudera Indonesia Tbk.Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikan dari variabel bebas yaitu Komunikasi (X1), Motivasi (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0,000 < 0,05 dan 50,191 (F hitung) > 3,07 (F tabel) hasil ini menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yaitu Komunikasi(X1), Motivasi(X2) dan Lingkungan Kerja (X3) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan penelitian ( Fauzia Luckytasari Rudhito, Sutopo, & Nurul Iman ,2018 dan Eva Silvanus Lawasix & Boge Triatmanto,2017 ) komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

5. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karryawan Pt Samudera Indonesia Tbk. Komunikasi berpengaruh positif dan namun tidak signifikan, atau dapat diartikan semakin dalam menjalin komunikasi, maka semaking meningkat keharmonisan kinerja karyawan.

2. Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Samudera Indonesia Tbk. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, atau dapat diartikan semakin baik dalam memeberikan motivasi, maka semakin meningkat semangat kinerja karyawan.

3. Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pt Samudera Indonesia Tbk. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, atau dapat diartikan semakin baik dalam lingkungan kerja sema, maka semakin meningkat kenyamanan kinerja karyawan. 4. Komunikasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Samudera

Indonesia Tbk. Secara simultan komunikasi, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara smultan dan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Afandi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan Indikator). Zanafa Publishing.

[2] Agung Edy Wibowo. (2012). Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. GAVA MEDIA.

[3] Darojat. (2015). Konsep-Konsep Dasar Manajemen Personalia. Bandung: Refika Aditama. (p. 187). Refika Aditama.

[4] Edison. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfa.

[5] Faules dan Pace. (2015). Komunikasi Organisasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

(11)

Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Samudera Indonesia TBK Universitas Diponegoro.

[7] Hasibuan. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT Bumi Aksara.

[8] Mangkunegara. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya. [9] Mangkunegara. (2015). Sumber Daya Manusia Perusahaan. Remaja Rosdakarya.

[10] Mangkuprawira. (2013). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Ghalia. [11] Marwansyah. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia (p. 321). Alfabeta.

[12] Meithiana. (2017). Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Tinjauan dari Dimensi Iklim Organisasi, Kreativitas Individu, dan Karakteristik Pekerjaan. Indomedia Pustaka.

[13] Moeheriono. (2014). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (p. 95). Raja Grafindo Persada. [14] Mubarok, M. M. (2018). The effect of brand image and consumer attitudes on the deci- sion to

purchase Batik Jetis Sidoarjo mediated by intent to buy. 21(1), 105–116. https://doi.org/10.14414/jebav.1134

[15] Mulyana, D. (2014). Mulyana. PT. Remaja Rosdakarya.

[16] Nitisemito. (2013). Manajer Personalia. Penerbit Ghalia Indonesia. [17] Nuraini. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yayasan Aini Syam.

[18] Rudhito, F. L., Sutopo, & Iman, N. (2018). Pengaruh Komunikasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Marga (Persero), TBK Cabang Surabaya-Gempol. Jurnal Manajemen Benchmark 4(3), 330–339.

[19] Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju. [20] Silalahi. (2013). Asas-Asas Manajemen. PT. Refika Aditama.

[21] Sinambela. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.

[22] Sofyan. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja kerja Pegawai BAPPEDA. Malikussaleh Industrial Engineering Journal.

[23] Sofyandi, H. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.

[24] Sudarmanto. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada PT Studio Cilaki Empat Lima, Bandung). pustaka remaja.

[25] Sugiyono. (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta. [26] Tommy Suprapto. (2016). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Medpress.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran  (Sumber: Data Penelitian, 2019)
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Tabel 3. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov
Tabel 5. Hasil Koefisien Regresi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pertanggungjawaban pidana bagi dokter yang melakukan malprktik itu sendiri akan mempertanggungjawabkannya secara pidana apabila

Tanaman yang diberikan perlakuan P1 yaitu pupuk Taichung 1 g L -1 pada kondisi panas dan kering untuk semua peubah vegetatif lebih baik bila dibandingkan

Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan (MKPL) dan Tidak Menyampaikan Laporan. MKPL transaksi adalah masa setelah berakhirnya MPL transaksi sampai dengan akhir bulan berikutnya

Apabila organisasi tersebut sudah sesuai dengan target maka untuk memiliki anggaran dengan jumlah besar pada pemerintahan daerah dapat terlaksanakan, serta

KunnonKartta-tutkimuksen alustavien tarkastelujen mukaan osallistujat istuivat tai olivat makuulla keskimäärin 3 prosenttiyksikköä suuremman osan valveillaoloajastaan kuin

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penting bagi atasan untuk selalu memperhatikan sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Batam,

sedangkan rata-rata kemampuan Hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran biasa berada pada kualifikasi kurang; 3) Terdapat korelasi yang positif antara pemahaman

Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada praktek pengelolaan pertanian petani banyak memupuk lahannya dengan pupuk organik yang berasal dari tanaman legume yang banyak