Laporan Praktikum
Laporan Praktikum
Teknologi Sediaan Steril
Teknologi Sediaan Steril
Injeksi Atropin Sulfas
Injeksi Atropin Sulfas
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
S
Se
ella
a
D
Dw
wii
A
Ag
grra
aiin
nii
(P2!"!#$"!$%#&
(P2!"!#$"!$%#&
S
Siitti
i '
'u
ur
r
a
atth
hiim
ma
ah
h
((P
P2
2!
!"
"!
!#
#$
$"
"!
!$
$#
#$
$&&
S
Su
utte
erra
a A
Ap
prriia
an
nii
((P
P2
2!
!"
"!
!#
#$
$"
"!
!$
$#
#"
"&&
T
Trri
i )
)u
urrttiia
an
nii
((P
P2
2!
!"
"!
!#
#$
$"
"!
!$
$#
#2
2&&
Lokal: II-B Lokal: II-B
Dosen Pengawas :
Dosen Pengawas :
*a
*ardi+ah )Si,
rdi+ah )Si, Apt
Apt
POLIT-.'I. .-S-/ATA' .-)-'.-S 0A.A1TA II POLIT-.'I. .-S-/ATA' .-)-'.-S 0A.A1TA II
01SA'
01SA' A1)ASIA1)ASI 2$"3
2$"3
A
A PenPendahdahuluuluanan
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi at
atau au seserbrbuk uk yayang ng haharurus s didilalarurutktkan an atatau au didisususpspenensisikakan n lelebibih h dadahuhululu seb
sebeluelum m digdigunaunakakan, n, yanyang g disdisuntuntikkikkan an dendengan gan carcara a memerorobek bek jarjaringinganan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. (FI III hal 13)
Injeksi (obat suntik) adalah sediaan steril bebas pirogen yang dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral. Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsi, atau mensuspensikan sejumlah obat kedalam sejumlah pelarut atau dengan mengisikan sejumlah obat kedalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda. (Pengantar entuk !ediaan Farmasi hal 3"")
S+arat4S+arat O5at Suntik :
− #man, tidak boleh menyebabkan iritasi jaringan$e%ektoksik
− &arus jernih, tidak ada partikel padat, kecuali yang berbentuk suspensi
− 'idak berwarna, kecualibilobatnya memang berwarna
− !edapat munngkin isohidris, p& larutan injeksi harus sama dengan p& cairan tubuh agar bila diinjeksikan tidak terasa sakit dan penyerapan obat optimal
− !edapat mungkin isotonis, tekanan osmose larutan harus sama dengan tekanan osmose darah dan cairan tubuh agar tidak sulit bila diinjeksikan
− &arus steril dan bebas pirogen Penggolongan
• enurut ara penyuntikannya, terbagi menjadi " yaitu * 1. Intracutan (i.c) +. !ubcutan (s.c) 3. Intramuscular (i.m) . Intra-enus (i.-) . Intratekal (i.t) /. Intraperitoneal (i.p) 0. Peridural (p.d) . Intrasisternal (i.s) ". Intrakardial (i.kd)
2alam hal ini Inj. #tropin !ul%as disuntikkan dengan cara sub cutan (s.c). Pemberian secara subkutan digunakkan untuk menyuntikkan sejumlah kecil obat. bat disuntikkan dibawah permukaan kulit yang umumnya dilakukan di jaringan interstitial longgar lengan, lengan bawah, paha atau bokong. 4olume suntikkan subkutan jarang lebih besar dari +ml dengan jarum sepanjang $ atau 01 inci yang berukuran +15+/ gauge. (Pengantar entuk !ediaan Farmasi hal 6)
)enurut Prinsip .erjan+a, sediaan injeksi steril dapat di5uat dengan 2 6ara, +aitu :
1. 'a4Steril (sterilisasi akhir&, yaitu ara kerja yang dilakukan dengan penyeterilan dilakukan di akhir proses pencampuran. &al ini biasa dilakukan pada bahan obat yang tahan pemanasan. #lat yang digunakan dicuci bersih dan bahan obat baru disterilkan pada akhir proses pembuatan dengan wadah yang sudah tertutup rapat dan siap dikemas
+. Aseptis yaitu ara kerja yang dilakukan untuk mencegah sedapat mungkin agar mikroba tidak masuk. 2alam hal ini mikroba tidak dimusnahkan. ara kerja ini digunakan untuk obat5 obatan yang sama sekali tidak tahan pemanasan. !emua alat yang digunakan dalam prinsip ini harus steril, obat yang dapat disterilkan harus disterilkan lebih dahulu. 7uang kerja yang digunakan harus bersih (steril), sedapat mungkin pekerja menggunakan pakaian steril karena kemungkinan paling banyak mengkontaminasi terletak pada pekerja, terutama tangan dan na%asnya.
2alam hal ini, Inj. #tropin !ul%at dibuat dengan cara 8a5!teril, karena bahan obat yang digunakan tahan terhadap pemanasan.
#mpul adalah untuk dosis tunggal, tertutup rapat dengan melebar wadah gelas dengan kondisi aseptis. 9adah gelas dibuat mempunyai lehher agar dapat dengan mudah disiapka dari bagian dalam wadah tanpa terjadi serpihan5serpihan gelas. !esudah dibuka, isi ampul dapat dihisap kedalam alat suntik dengan jarum hipodermik. !ekali dibuka, ampul tidak dapat ditutup kembali dan digunakakn lagi untuk waktu kemudian, karena sterilitas isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan. (Pengantar entuk !ediaan Farmasi hal. +/)
#ntidotum berarti obat untuk melawan kerja racun. #ntidotum dapat bekerja secara *
• :imia, antidotum yang bereaksi secara kimiawi, dengan suatu racun untuk membentuk senyawa yang tidak berbahaya.
• ekanik, antidotum yang mencegah absorbsi suatu racun.
• Fisiologi, antidotum yang melawan e%ek5e%ek suatu racun dengan menghasilkan e%ek yang ;siologis yang berlawanan.
" Injeksi Atropin Sulfat
Injeksi #tropin !ul%at adalah larutan steril mengandung #trpoina !ul%at dalam air untuk injeksi. engandung #tropin
!ul%at, C 34 H 46 N 2O6, H 2SO4. H 2O tidak kurang dari < dan tidak
lebih dari 116,6< dari jumlah yang tertera pada etiket.
=iteratur * FI edisi III hal ""
2 Atropin Sulfat
Pemerian * &ablur tidak berwarna atau serbuk putih > tidak berbau> sangat pahit> sangat beracun
:elarutan * =arut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam lebih kurang 3 bagian etanol ("6<)P > sukar larut dalam kloro%orm P> praktis tidak larut dalam eter P dan dalam ben?en !terilisasi * tokla%$Filtrasi
:hasiat * Parasimptolitikum
2osis * 2osis maksimum sekali 1 m, sehari 3 mg =iteratur * FI @disi III hal "
! 'atrii 8hloridum
!inonim * 8atrium :lorida
Pemerian * &ablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur putih> tidak berbau> rasa asin
:elarutan * =arut dalam +, bagian air, dalam +,0 bagian air mendidih dan dalam lebih kurang 16 bagian gliserol P> sukar larut dalam etanol ("<) P
!terilisasi * tokla% $ ;ltrasi
:hasiat * !umber ion :lorida dan ion 8atrium =iteratur * FI @disi III hal 63
3 A6idi /+dro6hloridum
!inonim * #sam :lorida
Pemerian * airan > tidak berwarna> berasap> bau merangsang. Aika diencerkan dengan bagian air, asap dan bau hilang
:hasiat * Bat tambahan
=iteratur * FI @disi III &al 3
9 Aua pi
#ir steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. 'idak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya.
#ir untuk injeksi adalah air suling segar yang disuling kembali, disterilkan dengan cara sterilisasi # atau . ( . #nie% )
Pembuatan air suling segar menggunakan alat kaca netral atau wadah logam yang cocok yang dilengkapi dengan labu percik. uang sulingan pertama, tampung sulingan berikutnya dalam wadah yang cocok. !terilkan segera dengan cara sterilisasi # atau tanpa penambahan bakterisida. Cntuk memperoleh air untuk injeksi bebas udara (bebas karbondioksida) didihkan sulingan selama tidak kurang 16 menit sambil mencegah sesempurna mungkin hubungan dengan udara, dinginkan, masukkan dalam wadah tertutup kedap, sterilkan segera dengan cara sterilisasi #.
@ndotoksin bakteri tidak boleh lebih dari 6,+ unit @ndotoksin FI per ml, menggunakan @ndotoksin PFI sebagai pembanding.
Pemerian * airan, jernih, tidak berwarna > tidak berbau.
:egunaan * !ebagai ?at pembawa (pelarut) !terilisasi * 2idihkan selama 36 menit
=iteratur * 5 Farmakope Indonesia @disi I4, hal. 11+ 5 2asar D dasar dan 7esep D resep
Pembuatan bat !untik, hal 1+
8 Pendekatan ormulasi
Latar belakang pemilhan formula:
1. Dosis yang dipilih yaitu 1 mg karena sediaan yang dibuat untuk tujuan efek terhadap jantung
2. Wadah yang digunakan ampul kaca gelap karena zat aktif harus terlindung dari cahaya 3. terilisasi injeksi pada suhu 121o! selama 1" menit karena mengandung pemba#a air. $. %&ua '( sebagai zat pelarut aktif) tidak bebas dari pirogen karena *olume larutan yang
akan di injeksikan relati*e kecil
". +idak menggunakan penga#et karena pemakaian sekali pakai
,. Bat akti% yang dipilih atropin sul%at, karena sediaan yang akan dibuat adalah antidotum untuk koligernik seperti insektisida, organo%os%at.
-. Bat tambahan yang digunakan adalah 8al dan &l yang ber%ungsi meningkatkan kestabilan ?at akti%.
. Inj. #tropin !ul%at dibuat dengan cara 8a5!teril, karena bahan obat yang digunakan tahan terhadap pemanasan.
/. 2alam penutupan ampul yang menggunakan gas cukup rumit dikarenakan pengerjaan yang kurang sempurna, sehingga pada saat ampul dimasukan ke dalam autokla% ampul mengalami kebocoran.
10. Cntuk mengatasi kebocoran pada saat penutupan ampul harus dilakukan pengerjaan secara teliti.
D ormulasi
'eori Pendukung * 9attimena II hal 10
7$ #tropin sul%at 6,6+ 6,6 6,1
8atriumklorida 6," 6," 6,"
#sam klorida 1 ml 1 ml 1 ml
#ir untuk inj. #d 166 ml 166 ml 166 ml
• :adar * 6,6+<> 6,6<> 6,1<
• !terilisasi * autokla% 1+1E 1 menit • p& 3,6 D ,6
• c.p * subkutan
Formulasi yang dibuat*
Injeksi Atropin sulfat
7$ #tropine sul%at injeksi 6,1 < 8atrium klorida 6,"
asam klorida 1 ml
#ua p.i ad 166 ml
:7 *
'' *
1. #tropin sul%at bersi%at mudah teroksidasi sehingga harus ditempatkan dalam wadah terlindung dari cahaya dan pembuatannya harus bebas udara
+. #tropin sul%at dapat bereaksi dengan dengan alkali sehingga harus diletakkan diwadah bebas alkali
Csul *
1. #lat5alat gelas (@rlenmeyer, beaker glass, ampul) dianggap sterl
+. ahan obat ( #tropin sul%as, natri chloridi, acidi hydrochlori ) dianggap steril
3. #mpul dianggap bebas alkali dan berwarna coklat
Prinsip * 8a !teril
Ta5el Peren6anaan
8o 8ama
Bat
1 #tropi n
!ul%as
!angat mudah larut dalam air> mudah larut dalam etanol> terlebih dalam etanol mendidih> mudah larut dalam gliserin ,5 /,+ tokla%$Filtr asi Parasimp tolitikum • FI I4 hal 11 • FI III hal " • 2 + hal +"+ + 8atri chlori dum udah larut dalam air, sedikit lebih larut dalam air mendidih> larut dalam gliserin> sukar larut dalam etanol. tokla% $ ;ltrasi !umber ion klorida dan ion natrium • FI I4 hal " • FI III hal 63 • 2 + hal + 3 #cidi hlori dum Bat tambaha n • FI III hal 3 #ua p.i 2idihkan 36 menit Bat pembawa • FI III hal "0 - Perhitungan
4olume yang akan dibuat 7umus ¿ v =
(
n+2)
v ' +(
2 x 3)
¿(
10+2)
1,1+6 ¿19,2ml 25ml 1. #tropin sul%as * 25ml 100ml x0,1=0,025g=25mg+.
8atri hloridi * 25ml 100ml x0,9=0,225g=225mg3.
#cidi &ydrochloridi *25ml
100ml x1ml=0,25ml
'etes percobaan * 1ml=23tetes
0,25ml=5,75tetes . #ua p.i ad + ml Pengenceran * #tropin !ul%at * 25 50 x10ml=5ml Penim5angan 1. #tropin sul%at * + mg +. 8al * ++ mg 3. &l * 6,+ ml . #ua p.i * ad + ml ; 8ara .erja
• Teknik Sterilisasi * 8a !teril Sterilisasi Alat dan 7ahan
'O
ALAT < 7A/A' ST-1ILISASI LIT-1AT1 -.-T-1A';A' 1. :aca arloji,spatel,pinset , batang pengaduk
Flambir +6G 9att hal 2I=#:!#8#:#8
+. @rlenmeyer, ampul, beaker glass tokla% 1066, 36H FI I4 * 111+ 2I=#:!#8#:#8 3. elas ukur, corong, pipet, kertas saring tokla%, 1+66 , 36H
9att hal 0+ 2I=#:!#8#:#8
. :aret pipet 2irebus 36H 9att hal 3 2I=#:!#8#:#8
. #ua p.i 2idihkan 16H 9att hal 1+ 2I=#:!#8#:#8
/. =arutan obat tokla% 1+16
1H
FI I4 hal 11+ 2I=#:!#8#:#8
8ara Pem5uatan
1. !terilkan alat dan bahan
+. 'imbang bahan obat dengan kaca arloji 3. :alibrasi beaker glass ad + ml
. 'ambahkan 8al aduk ad larut 5J cek p& K ,6 /. 'ambahkan &l aduk ad larut 5J cek p& K ,6 0. 'ambahkan aua p.i ad 1 ml
. !aring dengan +L penyaringan dan buang ;ltrat
". asukkan larutan obat ke dalam ampul dengan cara > a. !terilkan jarum suntik dengan alkohol 0<
b. #mbil injeksi 1,1 ml
c. asukkan dalam ampul (tidak melalui dinding ampul) d. 'utup ampul
/ -=aluasi /asil Sediaan
Pada percobaan ini, kami hanya dapat membuat ampul dari 16 ampul larutan injeksi masing5masing 1 ml. 'erhadap hasil percobaan, yaitu *
1) Cji p&
Cji p& kami lakukan menggunakan indikator p& uni-ersal. p& sediaan berdasarkan e-aluasi adalah 3. p& ini telah sesuai dengan rentang stabil p& sediaan injeksi yaitu 35.
+) Cji kebocoran
Cji kebocoran dilakukan dengan sterilisasi menggunakan autokla% selama 1 menit dalam posisi terbalik. Pada pembuatan 16 ampul, kami hanya mendapatkan ampul dikarenakan terjadi kebocoran pada sisa ampulnya.
I .esimpulan
• 2ari 16 ampul yang dibuat, kami hanya mendapatkan ampul dikarenakan adanya kebocoran pada ampul
• p& yang didapat dari percobaan adalah 3 (memenuhi syarat p& 35) 0 Pengemasan
• 9adah * ampul M1ml
• @tiket * iru
• :emasan * #mpul dalam dus dimasukkan kantong coklat • 2us dan brosur * 'erlampir
Daftar Pustaka
Farmakope Indonesia edisi ketiga. 1"0". Aakarta * 2epartemen :esehatan 7epublik Indonesia.
Farmakope Indonesia edisi keempat. 1"". Aakarta * 2epartemen :esehatan 7epublik Indonesia.
9attimena A7. Dasar- dasar pembuatan dan resep – resep obat suntik. 1"/. andung * Penerbit 'ernate.
#nsel, &oward , Ph.2. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat. +66. Aakarta * Penerbit Cni-ersitas Indonesia.
L%'(%
-tiket