• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada kelas III B Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada kelas III B Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris untuk Menanamkan Sikap Peduli Lingkungan Pada Kelas III B Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Winda Arulan Pitulasih NIM: 131134035. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat serta karuniaNya. 2. Kedua orang tuaku tercinta, Handoyo dan Kuswanti yang selalu memberikan doa, dukungan serta kasih sayang yang tiada batas. 3. Kedua adikku tercinta, Yohangga Pramudya dan Anggita Adelia Putri yang selalu memberikan semangat. 4. Keluarga besar saya yang selalu memberikan motivasi dan doa tanpa henti. 5. Sahabat saya Azalia Vidyacitra Efha teman seperjuangan skripsi yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 6. Saudara saya Junia Elsahana yang selalu mau membantu selama penelitian. 7. Uyut Harianto yang selalu memotivasi dan senantiasa memberikan dukungan serta semangat tiada henti. 8. Teman-teman satu payung penelitian yang selalu membantu dalam menyusun skripsi ini. 9. Seluruh anggota SD Kanisius Wirobrajan yang selalu membantu dan memberikan semangat peneliti dalam menyelesaikan skripsi. 10. Kupersembahkan karya ini untuk almamater ku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16:3). “Sesuatu tugas atau tantangan akan selalu menjadi beban jika hanya dipikirkan, kerjakan dan laksanakan jangan menjadi orang yang kalah sebelum bertempur” (Winda Arulan Pitulasih). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PENDIDIKAN EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINKUNGAN PADA KELAS III B SD KANISIUS WIROBRAJAN I YOGYAKARTA. Winda Arulan Pitulasih Universitas Sanata Dharma 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa modul IPA. Penelitian diawali dengan analisis kebutuhan peserta didik guna mengetahui kebutuhan peserta didik. Dari hasil analisis kebutuhan, peneliti membuat desain produk untuk mendukung proses pembelajaran IPA. Penelitian ini menghasilkan produk berupa modul IPA berbasis Pendidikan Emansipatoris dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk menanamkan sikap peduli lingkungan. Jenis penelitian ini adalah Material Development. Peneliti menggunakan lima prosedur penelitian menurut Tomlinson yaitu: analisis kebutuhan, desain produk, penilaian produk, implementasi, evaluasi dan revisi. Produk yang sudah di diimplementasikan kemudian di validasi oleh peserta didik. Hasil dari validasi yang dilakukan oleh 30 peserta didik dapat disimpulkan bahwa modul sudah layak untuk digunakan, karena hasil berdasarkan hasil validasi oleh peserta didik menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA sudah memenuhi sembilan kriteria pengembangan menurut Tomlinson. Kemudian modul berpengaruh pada saat digunakan karena dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik (humanis), membuat peserta didik tertarik, memunculkan rasa keingintahuan, dan memunculkan kesadaran untuk menjaga lingkungan (kesadaran kritis). Membuat peserta didik berani mengungkapkan pendapatnya dan saling bertukar pendapat dengan teman atau guru (mempertanyakan sistem). Kata kunci: Pendidikan Pendagogi Reflektif (PPR), Pendidikan Emansipatoris, Peduli Lingkungan. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF EMANCIPATORY EDUCATIONAL-BASED SCIENCE LEARNING MODULE TO CULTIVATE A CARING ENVIRONMENT AWARENESS FOCUSING ON LEARNERS FROM III B KANISIUS WIROBRAJAN I YOGYAKARTA ELEMENTARY SCHOOL. Winda Arulan Pitulasih Sanata Dharma University 2018. The purpose of this study is to develop of learning device in a form of science module. Research begins with the analysis of the needs of learners to determine the needs of learners. From result of requirement analysis, researcher make product design to support science learning process. This research produces products in the form of science learning module based on emancipatory learning using : Ignation Pedagogy Paradigm (PPR) approach to create environment awareness. This type of research is Material Development. Researchers use five procedures according to Tomlinson research: needs analysis, product design, product assessment, implementation, evaluation and revision. Products that have been implemented in the validation by students. The Results from validation conducted by 30 students can be concluded that the module is feasible to use, because the results based on the validation results by students indicate that the learning module IPA already meet nine criteria of development according of Tomlinson. Then the module has an effect on when it is used because it can cultivate an environmentally careful attitude towards learners (humanist), make learners interested, bring up a sense of curiosity, and bring awareness to preserve the environment (critical awareness). Make students boldly express their opinions and exchange opinions with friends or teachers (questioning the system). Keywords: Ignation Pedagogy Paradigm Environtment awareness. ix. (PPR), Emancipatory Learning,.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karuniaNya, sehingga. peneliti. “PENGEMBANGAN. dapat. menyelesaikan. MODUL. skripsi. PEMBELAJARAN. dengan IPA. judul. BERBASIS. PENDIDIKAN EMANSIPATORIS UNTUK MENANAMKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PADA KELAS III B SEKOLAH DASAR KANISIUS WIROBRAJAN I YOGYAKARTA”. dengan baik. Skripsi ini. ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dukungan dan doa kepada peneliti. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Prodi, Program Studi PGSD. 3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Selaku Wakil Ketua Prodi, Program Studi PGSD. 4. Eny Winarti, S.Pd, M.Hum. Selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran, kritik serta kesabaran untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi. 5. Wahyu Wido Sari, S.Si, M.Biotech. Selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran, kritik serta kesabaran untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi. 6. Kintan Limiansih, S.Si., M.Pd. Selaku Dosen Penguji III yang telah memberikan masukan dan saran. 7. Immaculata Ernawati, S.Pd. Selaku kepala Sekolah Dasar Wirobrajan I Yogyakarta, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Imelda Indah Lestari, S.Pd. Selaku guru kelas III B SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian dari tahap awal hingga akhir. 9. Peserta didik kelas III B SD Kanisius Wirobrajan I 2017/2018 yang telah berartisipasi dalam proses penelitian ini. 10. Segenap staf dan karyawan PGSD yang telah memberi bantuan dan dukungan. 11. Kedua orang tua, Handoyo dan Kuswanti yang selalu memberikan dukungan dalam segala hal, motivasi, doa, bimbingan serta kasih sayang. 12. Keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan selama penulisan skripsi ini. 13. Seluruh sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang selalu memotivasi dan mendukung.. Sekian ucapan terima kasih, dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik demi perbaikannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. Peneliti. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvii DAFTAR BAGAN ............................................................................................................. xix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4 1.3 Batasan Masalah ................................................................................................... 5 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5 1.5.1 Manfaat Toritis ............................................................................................ 6 1.5.2 Manfaat Praktis ........................................................................................... 6 1.6 Spesifikasi Produk ................................................................................................ 6 1.7 Definisi Operasional .............................................................................................. 7. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................................... 9 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan .................................. 9 2.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ......................................... 10 2.1.3 Pendidikan Emansipatoris .......................................................................... 12 2.1.3.1 Humanisasi ..................................................................................... 13 2.1.3.2 Kesadaran Kritis ............................................................................. 13 2.1.3.3 Mempertanyakan Sistem ................................................................ 13 2.1.4 Karakteristik Peserta Didik Kelas III .......................................................... 14 2.1.5 Modul .......................................................................................................... 14 2.1.6 Kriteria Materi Pembelajaran ...................................................................... 15 2.1.7 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................................... 16 2.1.8 Sikap Peduli Lingkungan ............................................................................ 17 2.1.8.1 Pengertian Sikap Pengetahuan Alam (IPA) ................................... 17 2.1.8.2 Indikator Pengertian Sikap Pengetahuan Alam (IPA) .................... 18 2.1.9 Paradigma Pendagogi Reflektif (PPR) ........................................................ 19 2.1.9.1 Pengertian Paradigma Pendagogi Reflektif (PPR) ......................... 19 2.1.9.2 Tujuan Paradigma Pendagogi Reflektif (PPR) ............................... 20 2.1.9.3. Langkah-Langkah. Penerapan. Paradigma. Pendagogi. Reflektif ...................................................................................................... 20 2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 22 2.2.1 Penelitian Tentang Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan ..................... 22 2.2.2 Penelitian Tentang Pengembangan Modul ................................................. 23 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 24 2.4 Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 25. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 26 3.2 Setting Penelitian .................................................................................................. 26 3.2.1 Subjek Penelitian ........................................................................................ 27 3.2.2 Objek Penelitian .......................................................................................... 27 3.2.3 Tempat Penelitian ....................................................................................... 27 3.2.4 Waktu Penelitian ......................................................................................... 27 3.3 Prosedur Pengembangan ....................................................................................... 27 xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.3.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 27 3.3.2 Desain ......................................................................................................... 28 3.3.3 Implementasi ............................................................................................... 29 3.3.4 Evaluasi ....................................................................................................... 29 3.3.5 Revisi .......................................................................................................... 29 3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 31 3.4.1 Penyebaran Kuesioner/Survey ..................................................................... 31 3.4.2 Observasi ..................................................................................................... 31 3.4.3 Wawancara .................................................................................................. 32 3.5 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................................... 33 3.5.1 Kuisioner ..................................................................................................... 34 3.5.1.1 Instrumen Kuisioner Analisis Kebutuhan Peserta Didik ................ 34 3.5.1.2 Angket Penilaian RPP, Silabus, LKS dan Evaluasi ....................... 37 3.5.1.3 Presepsi Siswa Terhadap Kualitas Modul Pembelajaran ............... 42 3.5.2 Wawancara .................................................................................................. 45 3.5.3 Observasi ..................................................................................................... 49 3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................................. 50 3.6.1 Analisis Data Kuantitatif ............................................................................. 50 3.6.2 Analisis Data Kualitatif ............................................................................... 53 3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah dan Guru Kelas ................................. 54 3.6.2.2 Wawancara Peserta Didik ............................................................... 55 3.6.2.3 Observasi Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan ........................ 55 3.6.2.4 Observasi Implementasi Modul ...................................................... 56 3.6.2.5 Kuisioner Analisis Kebutuhan Peserta Didik, Penilaian RPP, Silabus, LKS, Evaluasi, dan Presepsi Siswa Terhadap Kualitas Modul ........................................................................................... 56. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan ............................................................................................... 57 4.1.1 Kuisioner ...................................................................................................... 57 4.1.2 Wawancara .................................................................................................. 61 4.1.2.1 Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah .................................... 61 xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.1.2.2 Hasil Wawancara Dengan Guru Kelas ........................................... 63 4.1.3 Observasi Pra Penelitian ............................................................................. 64 4.1.4 Deskripsi Pengembangan Modul ................................................................ 66 4.2 Desain Modul ........................................................................................................ 75 4.2.1 Menentukan Materi Berdasarkan Prinsip Tomlinson ................................. 75 4.2.2 Instrumen Penilaian Para Ahli .................................................................... 80 4.2.3 Revisi .......................................................................................................... 91 4.2.3.1 Kritik dan Saran dari Ahli IPA ....................................................... 91 4.2.3.2 Kritik dan Saran dari Ahli Bahasa .................................................. 94 4.2.3.2 Kritik dan Saran dari Guru Kelas ................................................... 95 4.3 Implementasi ......................................................................................................... 96 4.3.1 Implementasi Perangkat Pembelajaran Hari Pertama ................................. 97 4.3.2 Implementasi Perangkat Pembelajaran Hari Kedua ................................... 99 4.4 Evaluasi ........................................................................................................... ...... 101 4.5 Analisis Presepsi Siswa Terhadap Kualitas Modul ............................................... 102 4.5.1 Kuisioner Presepsi Siswa Terhadap Modul ................................................ 102 4.5.2 Hasil Wawancara Peserta Didik .................................................................. 108 4.5.3 Observasi Implementasi Modul .................................................................. 110 4.6 Revisi ................................................................................................................... 112 4.7 Kelebihan dan Kelemahan Modul ........................................................................ 115 4.8 Keterbatasan Materi .............................................................................................. 116. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 118 5.2 Keterbatasan Pengembangan dan Saran ............................................................... 119 5.2.1 Keterbatasan ................................................................................................ 119 5.2.2 Saran ........................................................................................................... 120. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 121 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 124 CURRICULUM VITAE ................................................................................................... 138. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi- kisi Umum Instrumen Penelitian ............................................................... 33 Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen kuisioner analisis kebutuhan peserta didik ......................... 34 Tabel 3.3 Instrumen kuisioner tentang analisis kebutuhan peserta didik ........................... 35 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kuisioner Penilaian RPP, Silabus, LKS dan Evaluasi oleh Ahli .............................................................................................................. 37 Tabel 3.5 Instrumen Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................... 39 Tabel 3.6 Instrumen Penilaian Silabus ............................................................................... 40 Tabel 3.7 Instrumen Penilaian LKS ................................................................................... 40 Tabel 3.8 Instrumen Penilaian Evaluasi ............................................................................. 41 Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Presepsi Siswa Terhadap Kualitas Modul Pembelajaran ...................................................................................................................... 42 Tabel 3.10 Instrumen Penelitian Presepsi Siswa Terhadap Kualitas Modul Pembelajaran .......................................................................................................... 43 Tabel 3.11 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepada Kepala Sekolah ................................ 45 Tabel 3.12 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kepada Kepala Sekolah ........................... 46 Tabel 3.13 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Kepada Guru Kelas ...................................... 47 Tabel 3.14 Instrumen Pertanyaan Wawancara kepada Guru Kelas III .............................. 47 Tabel 3.15 Kisi-kisi Instrumen Pertanyaan Wawancara Kualitas Modul Kepada Peserta Didik ......................................................................................................... 48 Tabel 3.16 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kualitas Modul kepada Peserta Didik ...................................................................................................................... 48 Tabel 3.17 Instrumen Observasi Implementasi Modul ...................................................... 49 Tabel 3.18 Rumus Konversi Kriteria Penilaian Ideal ........................................................ 51 Tabel 3.19 Kriteria Skor Skala Empat ............................................................................... 53 Tabel 4.1 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik ............................................... 57 Tabel 4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator ........................................................................ 66 Tabel 4.3 Kriteria Skor Penilaian ....................................................................................... 81 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Dosen Ahli IPA.......................................................................... 81 Tabel 4.4.1 Penilaian Silabus ................................................................................. 81 Tabel 4.4.2 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................ 82 Tabel 4.4.3 Penilaian LKS Dalam Modul .............................................................. 82 xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.4.4 Penilaian Evaluasi ............................................................................... 83 Tabel 4.5 Hasil Penilaian Dosen Ahli Bahasa ................................................................... 84 Tabel 4.5.1 Penilaian Silabus .................................................................................. 84 Tabel 4.5.2 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................ 85 Tabel 4.5.3 Penilaian LKS Dalam Modul ............................................................... 85 Tabel 4.5.4 Penilaian Evaluasi ................................................................................ 86 Tabel 4.6 Hasil Penilaian Guru Kelas ................................................................................ 87 Tabel 4.6.1 Penilaian Silabus ................................................................................. 87 Tabel 4.6.2 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................ 88 Tabel 4.6.3 Penilaian LKS Dalam Modul .............................................................. 89 Tabel 4.6.4 Penilaian Evaluasi ............................................................................... 89 Tabel 4.7 Hasil Rekap Penilaian Para Ahli ........................................................................ 91 Tabel 4.8 Persepsi Siswa terhadap Modul IPA .................................................................. 103 Tabel 4.8.1 Materi Harus Mencapai Dampak ........................................................ 103 Tabel 4.8.2 Materi Harus Membuat Peserta Didik Menjadi nyaman ..................... 103 Tabel 4.8.3 Materi Membuat Peserta Didik Lebih Percaya Diri ............................ 104 Tabel 4.8.4 Harus Saling Berkaitan Dan Mudah Digunakan ................................. 105 Tabel 4.8.5 Materi Harus Memfasilitasi Peserta Didik Untuk Membentuk Kepribadian ........................................................................................ 105 Tabel 4.8.6 Peserta Didik Harus Memperoleh Poin-Poin Pengetahuan .................. 106 Tabel 4.8.7 Materi Harus Memperhatikan Gaya Belajar Yang Berbeda-Beda ............................................................................................... 107 Tabel 4.8.8 Materi Pembelajaran Harus Mampu Mengembangkan Potensi Peserta Didik yang Mencakup Intelektual, Kreativitas, dan Emosional ........................................................................................................ 107 Tabel 4.8.9 Materi Pembelajaran Harus Memberikan Kesempatan Umpan Balik ...................................................................................... 108 Tabel 4.9 Hasil Observasi Implementasi ........................................................................... 110. DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Cover Modul .................................................................................................. 69 Gambar 4.2 Kata Pengantar ............................................................................................... 69 xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 4.3 Penjelasan PPR ............................................................................................... 70 Gambar 4.4 Petunjuk Penggunaan Modul ......................................................................... 71 Gambar 4.5 Pendahuluan ................................................................................................... 71 Gambar 4.6 Tujuan ............................................................................................................. 72 Gambar 4.7 Materi ............................................................................................................. 73 Gambar 4.8 Eksperimen ..................................................................................................... 73 Gambar 4.9 Aksi ................................................................................................................ 74 Gambar 4.10 Sumber Belajar ............................................................................................. 74 Gambar 4.11 Penerapan Prinsip Pertama Tomlinson ........................................................ 76 Gambar 4.12 Penerapan Prinsip Ketiga Tomlinson ........................................................... 77 Gambar 4.13 Penerapan Prinsip Keempat Tomlinson ....................................................... 77 Gambar 4.14 Penerapan Prinsip Kelima Tomlinson .......................................................... 78 Gambar 4.15 Penerapan Prinsip Keenam Tomlinson ........................................................ 78 Gambar 4.16 Penerapan Prinsip Kesembilan Tomlinson .................................................. 80 Gambar 4.17 Indikator Dan Tujuan Competence Sebelum di Revisi ................................ 92 Gambar 4.18 Indikator Dan Tujuan Competence Sesudah di Revisi ................................. 92 Gambar 4.19 Gambar Sebelum Di Revisi .......................................................................... 93 Gambar 4.20 Gambar Sesudah Di Revisi .......................................................................... 93 Gambar 4.21 Kegiatan Kerja Sebelum Di Revisi .............................................................. 94 Gambar 4.22 Kegiatan Kerja Setelah Di Revisi ................................................................. 94 Gambar 4.23 Tujuan Sebelum Di Revisi ........................................................................... 95 Gambar 4.24 Tujuan Sesudah Di Revisi ............................................................................ 95 Gambar 4.25 Kata-Kata Sebelum Di Revisi ...................................................................... 96 Gambar 4.26 Kata-Kata Sesudah Di Revisi ....................................................................... 96 Gambar 4.27 Kegiatan Menanam Tumbuhan Pembersih Udara ....................................... 100 Gambar 4.28 Kegiatan Menanam Tumbuhan Pembersih Udara ....................................... 100 Gambar 4.29 Bahasa Pada Kegiatan Bagian 1 Sebelum Di Revisi .................................... 112 Gambar 4.30 Bahasa Pada Kegiatan Bagian 1 Sesudah Di Revisi ..................................... 113 Gambar 4.31 Perintah Analisis Sebelum Direvisi .............................................................. 113 Gambar 4.32 Perintah Analisis Setelah Direvisi ................................................................. 114 Gambar 4.33 Isi Video Sebelum Direvisi ........................................................................... 114 Gambar 4.34 Isi Video Setelah Direvisi ............................................................................. 115 xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Model Pengembangan Materi ........................................................................... 30. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Angket Analisis Kebutuhan ............................................................... 124 Lampiran 2 Lembar Transkrip Wawancara ........................................................................ 126 Lampiran 3 Kuesioner Validasi Modul Oleh Siswa ........................................................... 132 Lampiran 4 Surat Izin Penelitian......................................................................................... 134 Lampiran 5 Surat Setelah Penelitian ................................................................................... 135 Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Implementasi .............................................................. 136. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini akan membahas tentang rumusan. masalah, batasan. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang disusun dan definisi operasional.. 1.1 Latar Belakang Lingkungan adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Lingkungan merupakan keadaan sekitar yang dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup. Lingkungan bukan hanya sekadar alam sekitar di luar diri manusia atau individu. Menurut Nata (2010:290), secara harfiah lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengitari kehidupan, baik berupa fisik seperti alam jagat raya dengan segala isinya, maupun berupa non fisik, seperti suasana kehidupan beragama, nilai-nilai, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan yang berkembang, kedua lingkungan tersebut hadir secara kebetulan, yakni tanpa diminta dan direncanakan oleh manusia. Lingkungan berpengaruh penting bagi terbentuknya kualitas hidup manusia, semakin terjaga lingkungan maka semakin baik pula kualitas hidup manusia. Tetapi pada kenyataannya saat ini keadaan lingkungan kian memburuk, faktor penyebab dari kondisi ini pada umumnya adalah kegiatan manusia yang mencemari lingkungan misalnya penggunaan kendaraan berbahan bakar yang semakin meningkat dan menyebabkan polusi udara, membuang sisa-sisa limbah industri ke laut atau sungai sehingga menyebabkan air tercemar dan masih banyak lagi. Kemudian pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan tanpa memperhatikan batas sumber daya yang ada dan akibatnya membuat lingkungan menjadi rusak, misalnya menebang pohon tanpa menanamnya kembali dan juga pemburuan hewan secara liar yang berakibat punahnya flora dan fauna dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang semakin menjadi, tidak bisa hanya sekedar saling mengingatkan atau memberi nasihat mengenai. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. pentingnya lingkungan yang sehat bagi kehidupan manusia tetapi juga harus melalui kepedulian dan kesadaran dari diri setiap individu. Menurut Stein dkk (2003:39), Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dan mengapa seseorang merasakannya seperti itu dan pengaruh perilaku seseorang terhadap orang lain. Kemampuan tersebut diantaranya; kemampuan menyampaikan secara jelas pikiran dan perasaan seseorang, membela diri dan mempertahankan pendapat (sikap afektif), kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri dan berdiri dengan kaki sendiri (kemandirian), kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan orang dan menyenangi diri sendiri meskipun seseorang memiliki kelemahan (penghargaan diri), serta kemampuan mewujudkan potensi yang seseorang miliki dan merasa senang (puas) dengan potensi yang seseorang raih di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi (aktualisasi). Jadi kesadaran yang menentukan bagaimana cara diri setiap individu bertindak dan bijak dalam menyikapi setiap permasalahan yang ada dan juga dengan kesadaran setiap individu memahami betul apa konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan, dengan memiliki kesadaran otomatis setiap individu akan memiliki sikap peduli, tanggung jawab, dan kemandirian. Untuk menumbuhkan kesadaran di dalam diri diperoleh melalui pendidikan yang baik. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran (Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003). Pendidikan bisa didapatkan di sekolah ataupun diluar sekolah pendidikan akan membantu individu untuk mengembangkan kepribadiannya dan hal ini berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pendidikan sangat perlu ditanamkan sejak dini, agar peserta didik memiliki kesadaran sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.. Dalam pendidikan terdapat beberapa mata. pelajaran, salah satu mata pelajaran yang cocok diterapkan agar peserta didik.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. memiliki kesadaran akan lingkungan adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah pengetahuan yang di dalamnya berupa metode atau cara yang digunakan untuk mengamati seluruh alam semesta (Samatowa 2016:3). Dengan pendidikan IPA anak akan memiliki kesadaran mengenai pentingnya lingkungan, karena lingkungan adalah tempat dimana manusia beraktivitas bisa dikatakan lingkungan merupakan sebagian dari kehidupan. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan peserta didik khususnya kelas III-B SD Kanisius Wirobrajan. Jumlah siswa kelas III-B adalah 30 siswa, kondisi ekonomi dari 30 siswa ini bisa dikatakan mereka berasal dari keluarga menengah dilihat dari kendaraan yang mereka naiki, mereka menaiki kendaraan pribadi pada saat berangkat dan pulang sekolah. kemudian bisa dilihat dari uang saku yang mereka bawa setiap harinya yaitu kisaran lima ribu sampai lima belas ribu rupiah, sebagian besar dari mereka juga membawa bekal makanan dari rumah dan uang saku. Sedangkan untuk kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan mereka juga cenderung kurang, bisa dilihat dari sampah kertas dan bekas makanan yang berserakan dilaci, lalu tong sampah yang sampahnya sampai berserakan di sekitar tong, kemudian pada saat pulang sekolah hanya beberapa yang merapikan meja dan kursi yang mereka gunakan selebihnya meja dan kursi dibiarkan berantakan. Kepedulian cinta tanaman juga masih kurang terlihat masih ada sampah permen yang ditemui di dalam pot tanaman, dan mereka juga kurang peduli akan adanya tanaman di sekitar sekolah karena yang merawat tanamantanaman tersebut adalah penjaga sekolah sehingga tanaman masih tetap hijau dan subur. Kemudian budaya tertib melaksanakan piket kelas juga masih kurang bisa dilihat dari beberapa siswa yang bertugas langsung pulang dan tidak melaksanakan jadwal piket walaupun tidak setia hari seperti itu. Dari hasil pengamatan tersebut, peneliti berpendapat bahwa siswa memiliki sikap kepedulian yang kurang baik. Untuk itu siswa. perlu suatu. pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan dan memungkinkan siswa untuk saling bekerja sama satu sama lain sehingga mengurangi sikap individualisme yang ada. Pembelajaran tersebut sebaiknya menawarkan pengalaman secara nyata sehingga peserta didik mampu memahami.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. makna penting dari kebersihan lingkungan dan dengan pembelajaran secara nyata peserta didik akan belajar bekerja sama dengan teman yang lain. Oleh karena itu peneliti akan mengembangkan pembelajaran IPA dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), pendekatan ini memiliki proses pembelajaran secara nyata berupa kegiatan dari materi yang disampaikan dan sebuah aksi sebagai hasil dari pembelajaran tersebut dengan demikian siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis dalam upaya untuk memperdalam pemahaman akan pelajaran yang telah diterima oleh siswa di sekolah dan lingkungan sosial mereka . Pendekatan PPR ini akan berbasis emansipatoris, dimana pendidikan emansipatoris ini dalam pelaksanaannya akan menekankan humanisasi yaitu pemberdayaan peserta didik agar peserta didik tidak hanya sebagai objek tetapi peserta didik dapat menjadi subjek yang mandiri dalam mencari pengetahuannya sendiri. Pembelajaran yang berbasis pendidikan emansipatoris ini juga akan menghasilkan hubungan yang baik antara guru atau sesama peserta didik, menghargai pendapat orang lain, bijak dalam mengambil keputusan, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Oleh karena ini modul IPA dengan menggunakan pendekatan PPR dan berbasis Emansipatoris ini diharapkan mampu menjadikan siswa kritis terhadap permasalahan lingkungan sehingga memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan mampu membangun relasi yang baik dengan peserta didik yang lainnya. Pembelajaran IPA dengan pendekatan PPR berbasis emansipatoris ini akan dikemas dalam bentuk sebuah modul IPA yang berjudul “Ayo Menjaga Lingkungan”, dengan materi tiga materi yaitu, (1) Lingkungan sehat dan tidak sehat, (2) Dampak lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, (3) Manfaat tanaman bagi lingkungan. Pembelajaran akan di fokuskan untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Modul ini akan mengikuti kurikulum yang diterapkan di SD Kanisius Wirobrajan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. 1.2.1 Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran berupa modul pembelajaran IPA guna menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas III-B tahun ajaran 2017-2018 berdasarkan pembelajaran yang berbasis pendidikan Emansipatoris. 1.2.2 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran berupa modul pembelajaran IPA guna menanamkan sikap peduli lingkungan kelas III-B tahun ajaran 2016-2017. berdasarkan. pembelajaran. yang. berbasis. pendidikan. Emansipatoris.. 1.3 Batasan Masalah Adanya batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan agar penelitian dapat dilakukan sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1.3.1 Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan 1 khususnya untuk peserta didik kelas III-B tahun ajaran 2017/2018. 1.3.2 Penelitian ini memiliki tujuan untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik kelas III-B tahun ajaran 2017/2018.. 1.4 Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Bertujuan. untuk. mengetahui. proses. pengembangan. perangkat. pembelajaran berupa modul pembelajaran IPA guna menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas III-B tahun ajaran 2017/2018 berdasarkan pembelajaran yang berbasis pendidikan emansipatoris. 1.4.2 Bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran berupa modul pembelajaran IPA guna menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas III-B tahun ajaran 2017/2018 berdasarkan pembelajaran yang berbasis pendidikan emansipatoris.. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari sebuah penelitian terbagi menjadi 2 kategori, yaitu sebagai berikut:.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 1.5.1. Manfaat Teoritis. 1.5.1.1 Dapat menambah pengetahuan bagaimana cara menanamkan sikap peduli lingkungan pada peserta didik kelas III dengan menggunakan pendidikan yang berbasis emansipatoris. 1.5.1.2 Dapat mengembangkan perangkat pembelajaran berupa modul IPA menggunakan pendidikan yang berbasis emansipatoris. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Bagi Peserta Didik Peserta didik akan memiliki sikap peduli ataupun kesadaran terhadap kondisi lingkungan dan menyadari bahwa dirinya memiliki peran penting untuk menjaga lingkungan. 1.5.2.2 Bagi Pendidik/Guru Guru akan mendapatkan pengetahuan baru bagaimana cara menanamkan sikap peduli lingkungan kepada peserta didik menggunakan perangkat pembelajaran berupa modul IPA yang berbasis pendidikan emansipatoris. 1.5.2.3 Bagi Sekolah Sekolah memiliki referensi untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendidikan emansipatoris. 1.5.2.4 Bagi Peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah, dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran berupa modul dengan menerapkan pendidikan emansipatoris, dan terlibat langsung dalam penggunaan modul pada peserta didik kelas III dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan menerapkan pendidikan emansipatoris. Lalu peneliti juga memperoleh pengetahuan baru mengenai pendidikan emansipatoris.. 1.6. Spesifikasi Produk. Spesifikasi produk yang akan dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut: Peneliti. mengembangkan. perangkat. pembelajaran. berupa. modul. pembelajaran IPA dengan judul “Ayo Menjaga Lingkungan”. Di dalam perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. (RPP), LKS, dan instrumen penelitian. Silabus memuat acuan penyusunan kerangka pelajaran yaitu: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran serta penilaian. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikembangkan dari silabus dan disusun menggunakan kata kerja operasional yang sudah tersusun, komponen yang termuat di dalam RPP sama dengan komponen yang termuat di dalam silabus hanya saja dalam RPP komponennya lebih rinci. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini dikembangkan menggunakan mata pelajaran IPA untuk kelas III semester ganjil, RPP ini dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif atau yang biasa disebut PPR serta disesuaikan dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa disebut KTSP. Adapun instrumen penelitian dari produk ini mencakup pencapaian siswa dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotor (keterampilan). Kemudian LKS yang ada di dalam modul disusun dalam bentuk uraian atau essay. Modul pembelajaran yang berjudul “Ayo Menjaga Lingkungan” ini berisi SK,KD, Indikator, tujuan, petunjuk kegiatan pembelajaran, soal latihan atau LKS, pedoman diskusi kelompok, materi, refleksi serta evaluasi. Modul pembelajaran sudah dilengkapi dengan LKS yang merupakan bahan ajar dengan memuat. kepedulian. dan. tanggung jawab. terhadap. lingkungan.. Modul. pembelajaran ini dikembangkan pada mata pelajaran IPA yang terdiri dari tiga materi yaitu, (1) Lingkungan sehat dan tidak sehat, (2) Dampak lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, (3) Manfaat tanaman bagi lingkungan.. 1.7. Definisi Operasional. 1.7.1 Sikap peduli lingkungan adalah sikap yang selalu berusaha untuk mencegah aktivitas-aktivitas yang dapat berpengaruh dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Tetapi sikap peduli lingkungan juga bisa diartikan sebagai sikap. yang selalu menjaga dan ingin semakin. melestarikannya. 1.7.2 Model pendidikan Emansipatoris adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa pada objek yang dipelajari, kemudian siswa.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. memahami diri dan tindakan belajarnya dengan kesadaran reflektif (kesadaran yang tidak-disadari menjadi sadar). 1.7.3 Pendidikan. Emansipatoris. merupakan. suatu. pendidikan. yang. memberdayakan manusia menjadi lebih terdidik sehingga menjadikan manusia yang demokratis dan adil, dan bermartabat. 1.7.4 Modul adalah sebuah panduan pembelajaran yang di dalamnya berisi materi dan soal-soal latihan. 1.7.5 IPA adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan observasi, eksperimen, serta penyelidikan untuk mengetahui tentang fakta dan konsep..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab II ini terdiri dari 3 pembahasan, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan yang terakhir adalah kerangka berpikir.. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Latar Belakang Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I Sekolah Dasar Kanisius Wirobrajan I terletak di jalan HOS Cokroaminoto. 8, Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. SD Kanisius Wirobrajan I memiliki letak tempat yang strategis karena letaknya yang berada di tengah kota dan di pinggir jalan raya yang ramai. Akses untuk menuju SD pun cukup mudah dengan adanya banyak angkutan umum, baik angkutan kota, taksi, maupun bus trans jogja yang memiliki shelter di depan SD. Adapun sejarah berdirinya SD. Kanisius Wirobrajan 1 adalah sebagai berikut: Tahun 1922. merupakan awal didirikannya Sekolah Volkschool yang banyak dikenal masyarakat pribumi sebagai Sekolah Zending. Sekolah ini bermulai di tempat pendopo rumah R. Ng. Brojopiyogo, yang merupakan seorang Abdi Dalem Prajurit Kraton, Prajurit Wirobrojo. Sekolah tersebut saat ini menjadi SMA VII Muhammadiyah yang ada di Jl. Kapten Tendean Wirobrajan. Saat pertama kali dibuka oleh Pimpinan Missi dari Kotabaru, diterima beberapa murid dari sekitaran kampung Wirobrajan, Ketanggungan, Patangpuluhan, Gampingan, dan bahkan dari Gamping. Awalnya ada sekitar 40 anak laki-laki serta perempuan dengan usia berkisar 7 tahun sampai 12 tahun. Di tahun kedua, penerimaan siswa baru berasal dari beberapa kampungkampung seperti Ngampon, Notoyudan, dan Sonosewu. Untuk ruang kelasnya, ruang kelas I diperlebar untuk menampung 55 anak. Di tahun 1923 beberapa Sekolah Rakyat yang mengajar berdasarkan ajaran Kristen Katolik mulai terkenal di sekitar Wirobrajan. Murid-murinya selain diajari bernyanyi lagu-lagu Natal pun juga diajarkan Bahasa Belanda karena saat itu Indonesia masih ada di bawah tekanan Belanda. Pendidikan mulai berkembang pesat pada tahun 1924, sehingga Yayasan Kanisius membangun gedung sekolah baru kemudian diberi nama 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Vervolg School Tingkat I di mana letak sekolahan tersebut di Gampingan hingga saat ini. “STANDARD SCHOOL” miliki Yayasan Kanisius sekarang lebih dikenal dengan SD Kanisius I dan II. Di tahun 1952 jumlah murid semakin banyak sehingga dipisahkan antara putra dan putri. Wirobrajan I untuk murid putra dan Wirobrajan II untuk murid putri. Pada tahun 1965 SD Kanisius Wirobrajan berkembang menjadi 3 SD yakni SD Kanisius Wirobrajan I, II, III, yang mana SD Kanisius Wirobrajan III pindah lokasi di Tegalmulyo sehingga bernama SD Kanisius Tegalmulyo sejak tahun 1972. Kemudian pada tahun 1984 SD Kanisius Wirobrajan I yang untuk putra dan SD Kanisius Wirobrajan II yang untuk putri, kedua SD tersebut masing-masing ada murid putra dan ada murid putri. Mulai bulan September 2009 SD Kanisius Wirobrajan I dan II resmi bergabung menjadi satu yaitu SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta. SD Kanisius Wirobrajan 1 ini setiap kelasnya terdiri dari dua ruangan yaitu A dan B atau bisa disebut kelas pararel. SD ini memiliki siswa sebanyak 405 siswa. Dan guru sebanyak 20 orang. SD dengan akreditasi A ini memiliki luas bangunan 592 m² dan luas tanah 1.459 m². SD Kanisius Wirobrajan I ini memiliki visi “ Terciptanya pendidikan yang membentuk generasi cerdas, berkarakter, berbudaya, peduli terhadap sesama dan lingkungan”, dan misi “Menyelenggarakan Sekolah Dasar yang berkualitas berlandaskan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan mengoptimalkan sumber daya bersama mitra strategis untuk mewujudkan generasi BERLIAN ( Bersahaja, Empati, Rajin, Leadership, Inovatif, dan Normatif )”. 2.1.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum berperan penting dalam perencanaan tujuan yang ingin dicapai. dalam pembelajaran sekolah. Menurut Ronald C. Doll (Dalam Mudlofir 2012:1-2) kurikulum sekolah adalah muatan proses, baik formal maupun informal yang diperuntukkan bagi pelajar untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keahlian dan mengubah apresiasi sikap dan nilai dengan bantuan sekolah. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dari uraian diatas mengenai kurikulum dapat diartikan bahwa kurikulum sangat berperan pentingbagi berjalannya proses pembelajaran di sekolah, karena kurikulum merupakan pedoman atau acuan dari pembuatan materi pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Setiap sekolah harus menggunakan kurikulum sebagai pedoman pembelajaran di sekolah, kurikulum yang digunakan SD Kanisius Wirobrajan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa disingkat KTSP. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich 2007:10). Pernyataan ini searah dengan pendapat Sanjaya yang mengatakan bahwa kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Sanjaya 2010:128). Konsep kurikulum operasional menurut Sanjaya yaitu: (1) Sebagai kurikulum yang bersifat operasional maka dalam pengembangannya, KTSP tidak akan lepas dari ketetapan ketetapan yang telah disusun pemerintah secara nasional, (2) Sebagai kurikulum operasional, para pengembang KTSP, dituntut dan harus memerhatikan ciri khas kedaerahan, sesuai dengan bunyi undangundang No.20 Tahun 2003 ayat 2, yakni bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, (3) Sebagai kurikulum operasional, para pengembang kurikulum di daerah memiliki keleluasaan dalam mengembangkan kurikulum menjadi unit-unit pelajaran, misalnya dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, dalam menentukan media pembelajaran, dalam menentukan evaluasi yang dilakukan termasuk dalam menentukan berapa kali pertemuan dan kapan suatu topik materi harus dipelajari siswa agar kompetensi dasar yang telah ditentukan dapat tercapai. Jadi dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini merupakan peluang bagi para pendidik untuk mengembangkan kreatifitasnya agar tercapainya kompetensi dasar yang telah ditentukan. Para pendidik memiliki.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. kebebasan dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, dalam menentukan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik lingkungan atau daerah maupun kemampuan peseta didik. Dengan penerapan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan akan mampu mengembangkan minat dan potensi siswa karena metode pembelajaran dan media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para pendidik akan dikembangkan sesuai dengan keadaan lingkungan daerah dan keadaan peserta didik. 2.1.3. Pendidikan Emansipatoris Model pembelajaran emansipatoris adalah model pembelajaran yang. mengarahkan siswa pada objek yang dipelajari, kemudian siswa memahami diri dan tindakan belajarnya dengan kesadaran reflektif. (Suprijono 2016:28). Model pembelajaran emansiatoris ini proses pembelajaran nya berpusat pada siswa. Pembelajaran difokuskan pada eksplorasi kehidupan makhluk sadar, memusatkan perhatian kepada siswa sebagai subjek dan keterlibatan siswa dalam pengalaman kemanusiaan nya (Suprijono 2016: 51). Jadi model pembelajaran emansipatoris ini akan mengajak siswa untuk merefleksikan apa yang diperbuatnya dalam belajar, siswa memahami makna dan tindakan-tindakan belajarnya dan membawanya ke pemahaman tentang dirinya. Model pembelajaran emansipatoris mengajarkan kepada siswa untuk berfikir kritis, siswa tidak hanya menerima dan melaksanakan pembelajaran saja tanpa arah dan tujuan yang kurang mereka pahami tetapi siswa akan memiliki kesadaran apa yang menjadi tujuan belajarnya dan bagaimana pembelajaran tersebut dapat berguna untuk dirinya, bagaimana cara bersikap dan mengambil keputusan serta mengerti apa dampak dari tindakan yang dilakukan. Tidak hanya untuk siswa, dalam pendidikan emansipatoris ini juga menempatkan guru sebagai pembelajar. Hal ini searah dengan pendapat Winarti dan Anggadewi (2015:54), yang mengatakan bahwa dalam pendidikan emansipatoris , baik guru maupun siswa keduanya adalah pembelajar. Jadi dalam proses pembelajaran guru dan siswa akan saling berinteraksi sehingga pengalaman dan pemahaman kedua belah pihak akan semakin berkembang. Dengan kata lain guru dan siswa akan menjadi teman belajar walaupun dengan tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Dalam pendidikan emansipatoris terdapat tiga kata.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. kunci yaitu: Humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga kata kunci dalam emansipatoris: 2.1.3.1 Humanisasi Humanisasi merupakan pendidikan yang memanusiakan manusia yang berarti mengasah akal budi manusia dan mendidik hati nurani. Sedangkan menurut Nouri, Sajjadi, dan Feire (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015) humanisasi dipahami sebagai memberdayakan pemahaman kritis antara kedua belah pihak guru dan murid, dan mengembangkan kesadaran kritis (critical awareness) relasi pribadi dengan dunia. Dari dua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa humanisasi adalah adanya penumbuhan rasa kemanusiaan yang meliputi akal budi dan hati nurani. Guru dan siswa memiliki hubungan manusiawi dalam proses belajar, keduanya memiliki kebutuhan yang sama yaitu belajar walaupun dengan tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. 2.1.3.2 Kesadaran Kritis Sebagai seorang pemikir kritis, anda akan mencari kesimpulan yang lebih baik, keyakinan yang lebih baik, dan keputusan yang lebih baik (Browne dan Keeley 2012:16). Dari setiap individu yang biasa berfikir kritis ini maka sudah tentu individu tersebut memiliki kesadaran kritis, kesadaran kritis sendiri memiliki makna belajar menerima keadaan sosial, ekonomi dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian akhirnya dapat melawan penindasan realitas (Winarti dan Anggadewi, 2015). Maka orang yang memiliki kesadaran kritis ini akan dengan rendah hati menerima pendapat orang lain, menyadari bahwa pendapat pribadi belum tentu benar, dengan bijak menangani masalah, dan mempertimbangkan dengan benar keputusan yang akan diambil. 2.1.3.3 Mempertanyakan Sistem Mempertanyakan sistem memiliki makna bahwa dalam pendidikan emansiatoris, baik guru maupun peserta didik keduanya adalah pembelajar. Untuk berinteraksi maka guru dan siswa akan berdialog. Ketika terjadi dialog, maka pemahaman dan pengalaman akan realitas kedua belah pihak pun berkembang. Pada saat proses berdialog, akan terjadi perubahan pemahaman antara kedua belah pihak dan menciptakan suatu pemahaman yang baru (Winarti, 2015:53). Dengan kata lain ketika guru dan siswa berdialog dan saling bertukar pikiran sehingga.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menghasilkan kesimpulan atau pemahaman baru, maka guru dan siswa akan menjadi teman yang saling memberdayakan satu sama lain dan menghasilkan kebaikan bersama. 2.1.4. Karakteristik Peserta Didik Kelas III Karakteristik peserta didik kelas III SD di Indonesia rata-rata adalah umur. 8 tahun. Pada usia ini anak sudah bisa mengerjakan hal-hal yang nyata dan konkret, lebih teliti dan mau mencari sebab dan akibat dari suatu pembelajaran. Menurut Piaget (Sarlito,1991:18) anak usia 8 tahun berada pada masa konkreto prerasional (7.0-11.0) tahun) ada tahap ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir yaitu: a. Identifikasi. :. Mengenali sesuatu. b. Negasi. :. mengingkari sesuatu. c. Reproaksi. :. mencari. hubungan. timbal. balik. antara beberapa hal Dari penjelasan Piaget diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas III SD sudah bisa diberikan pembelajaran yang konteksnya konkret sehingga peserta didik bisa memeroleh pengetahuan dari pengalaman langsung yang dilakukannya sehingga peserta didik dapat menyimpulkan sendiri hubungan timbal balik antara pembelajaran yang dilakukannya. Di sini menjadi tugas guru agar dapat memberikan pembelajaran yang konkret dan menarik sehingga peserta didik bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran nya. 2.1.5. Modul Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh. dan sistematis, di dalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto,2013:9). Sedangkan menurut Wiyanto, modul adalah lembaran tertulis berisi materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipakai belajar siswa secara mandiri (Wiyanto 2012:41). Modul merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa memahami tujuan pembelajaran secara spesifik dan mandiri. Modul yang baik harus mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang disusun.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. sedemikian rupa sehingga memudahkan siswa dalam memahami tujuan pembelajaran. (Winkel,2010) menjelaskan bahwa modul merupakan suatu program belajar mengajar terkecil yang dipelajari oleh siswa sendiri kepada dirinya sendiri. Modul dibuat bertujuan agar peserta didik dapat aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2.1.6. Kriteria Materi Pembelajaran Materi pembelajaran memiliki enam belas kriteria menurut Tomlinson. (1998:170-173). Adapun kriteria materi pembelajaran yang baik menurut Tomlinson yaitu: (1) Materials should achieve impact. (2) Materials should help learners feel at ease. (3) Materials should help learners to develop confidence. (4) What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful. (5) Materials should require and facilitate learners self-investment. (6) Learners must be ready to acquire the points to be taught. (7) Materials should expose the learners to language in authentic use. (8) The learners attention should be drawn to linguistic feature of the input. (9) Materials should provide the learners with opportunities to use the target language to achieve communicative purpose. (10) Materials should take into account that the positive effects of instruction are usually delayed. (11) Materials should take into account that learners have different learning styles. (12) Materials should take into account that learners differ in affective attitude. (13) Materials should permit a silent period at the beginning of instruction. (14) Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left brain activities. (15) Materials should not rely too much on controlled practice. (16) Materials should provide opportunities for outcome feedback. Dari enam belas kriteria dalam pembuatan modul pelajaran, peneliti mengambil sembilan kriteria untuk pembuatan modul pembelajaran IPA. Adapun kriteria tersebut adalah: (1) Materi pembelajaran harus mencapai dampak, artinya pembelajaran harus jelas dan mudah dipahami sehingga materi bisa berdampak dan membawa pengaruh untuk peserta didik. (2) Materi pembelajaran harus membuat peserta didik menjadi nyaman, artinya materi pembelajaran dikemas dengan sederhana dan menarik sehingga akan timbul rasa tertarik dan senang dari.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. dalam diri peserta didik sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik tanpa menimbulkan kejenuhan selama proses pembelajaran. (3) Pembelajaran harus mampu membuat peserta didik lebih percaya diri, misalnya dengan melibatkan langsung peserta didik dalam kegiatan pengamatan atau percobaan, menulis jawaban di papan tulis, menyampaikan pendapatnya dan masih banyak lagi. (4) Materi yang diberikan harus relevan untuk peserta didik jadi materi harus disesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik. (5) Materi pembelajaran harus memudahkan peserta didik untuk belajar mandiri, misalnya dengan membuat materi pembelajaran yang dikemas dengan petunjuk pada setiap kegiatannya, sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan tersebut secara mandiri. (6) Materi harus menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi tersebut dan tidak ada kesalahpahaman. (7) Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Maka sebaiknya materi memberikan kegiatan-kegiatan kelompok yang memungkinkan peserta didik untuk berbaur satu sama lain dan dapat bekerja sama dengan baik. (8) Materi pembelajaran harus mampu mengembangkan potensi yang mencakup intelektual, estetika, dan emosional menggunakan otak kiri dan otak kanan. (9) Materi pembelajaran harus memberikan kesempatan umpan balik, seperti memberikan soal kuis, refleksi, dan aksi untuk mengetahui adanya umpan balik yang diberikan oleh peserta didik. 2.1.7. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPA merupakan. salah satu pelajaran wajib yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Ilmu Pengetahuan Alam atau yang biasa disingkat IPA ini merupakan terjemahan katakata dalam bahasa inggris yaitu natural science. Natural artinya alamiah berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011:3). Sedangkan menurut Powler (dalam Samatowa, 2011:3), IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang merupakan hasil dari observasi dan eksperimen/sistematis.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Dari beberapa pengertian ilmu pengetahuan alam (IPA) diatas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam semesta dan gejala-gejalanya diketahui melalui hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Melalui observasi dan eksperimen diperoleh pengetahuan yang teratur, tidak berdiri sendiri dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. 2.1.8. Sikap Peduli Lingkungan. 2.1.8.1 Pengertian Sikap Peduli Lingkungan Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup (KBBI, 2005:877). Sedangkan menurut Undang Undang RI No. 4 tahun 1982,tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dikatakan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena lingkungan adalah bagian internal dari manusia yang berupa benda-benda, kondisi sekitar, perilaku, adat istiadat yang merupakan satu kesatuan ruang. Oleh karenanya setiap individu harus memiliki sikap peduli lingkungan agar dapat menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga membentuk kehidupan yang semakin baik. Makna dari kata Sikap dan peduli lingkungan yaitu: Sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial. untuk bereaksi yang. merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling bereaksi di dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek (Elmubarok, 2008:47). Jadi peneliti berpendapat bahwa sikap dapat.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. diartikan sebagai perbuatan, tindakan, atau reaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek. Lalu menurut Yaumi (2014:111), mengemukakan bahwa peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan alam di lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Jadi peneliti berpendapat bahwa peduli lingkungan merupakan keadaan dimana individu memperhatikan, atau menghiraukan lingkungan dengan mencegah kerusakan-kerusakan lingkungan dan berupaya berinovasi untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan alam. Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap peduli lingkungan merupakan perbuatan atau tindakan yang berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan, serta berinovasi untuk memperbaiki kerusakankerusakan alam. Hal ini selaras dengan pendapat Narwati (dalam Handayani, 2013:26), yang mengungkapkan bahwa sikap peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya , dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli lingkungan memang sudah sewajarnya diajarkan kepada anak sejak usia dini, jika anak memiliki sikap peduli lingkungan maka mereka akan dengan sadar menjaga lingkungan sepanjang hidupnya yang akan diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari dan tidak akan mengeksploitasi lingkungan. 2.1.8.2 Indikator Sikap Peduli Lingkungan Ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal tersebut dikemukakan oleh Emil Salim (Dalam Handayani, 2013:30-31). 1. Peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpelihara sumur air minum. 2. Kebersihan dalam rumah, termasuk jendela yang bisa memasukan sinar matahari, kebersihan dapur. 3. Usaha hemat energi, seperti: a. Menghemat pemakaian aliran listrik dengan memadamkan lampu-lampu yang tidak diperlukan pada waktu tidur, serta segera memadamkan lampu.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. yang tidak diperlukan pada waktu tidur, serta segera memadamkan lampu pada pagi hari. b. Menghemat pemakaian air, jangan sampai ada kran ataupun tempat air (bak) ada yang bocor, ataupun dibiarkan mengalir terus menerus. 4. Pemanfaatan kebun atau pekarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang berguna, penanaman bibit tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan, rumah dan halaman diusahakan sebersih dan seindah mungkin sehingga merupakan lingkungan yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga. 5. Penanggulan sampah, memanfaatkan kembali sampah organis, dan mendaur ulang (recycling) sampah anorganis (botol, kaleng, plastik, dan lain-lainnya) melalui tukang loak atau yang serupa. 6. Mengembangkan teknik biogas, memanfaatkan sampah hewan, manusia dan kotoran dapur, untuk dibiogaskan sebagai sumber energi untuk dimasak. 7. Meningkatkan keterampilan sehingga dapat memanfaatkan bahan tersedia, sisa bahan, atau bahan bekas, lalu turut mendaur-ulang sebagai bahan berkalikali, seperti merangkai bunga dari bahan sisa, dan sebagainya. Penelitian ini berfokus pada upaya peneliti dalam proses belajar mengajar untuk menanamkan kesadaran dan sikap-sikap untuk peduli dengan lingkungan. Sikap dan perilaku yang berhubungan dengan alam sekitar yaitu: bekerja keras, berpikir jauh ke depan menghargai kesehatan, dan pengabdian (Sadyawati, dalam Samani 2012). Sikap-sikap tersebut dapat diterapkan bersamaan dengan tujuan peneliti untuk menanamkan sikap peduli lingkungan. 2.1.9. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). 2.1.9.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif Menurut Subagya (2010), Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir dalam menumbuh kembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/kemanusiaan (Pedagogi reflektif = pendidikan kristiani/kemanusiaan). Jadi secara singkat pendekatan PPR ini mengandung nilai-nilai kemanusiaan di setiap pembelajaran nya. Pada pendekatan PPR pembelajaran disesuaikan dengan konteks siswa, sedangkan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dimunculkan melalui pengalaman, refleksi, dan aksi (Subagya, 2010)..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. 2.1.9.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif Pendekatan. Paradigma. Pedagogi. Reflektif. ini. bertujuan. untuk. meningkatkan kemampuan dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis dalam upaya untuk memperdalam pemahaman akan pelajaran yang telah diterima oleh siswa di sekolah dan lingkungan sosial mereka, sehingga akan menghasilkan lulusan yang handal dan cakap dalam mengatasi permasalahan yang ada di kehidupan sosialnya (Subagya, 2010). Jadi peneliti berpendapat bahwa pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif ini mengajak peserta didik untuk memperdalam pemahaman materi pelajaran yang sudah diterima dengan cara mengamati dan menghubungkan materi pelajaran yang diterima dengan kejadian di lingkungan sekitar secara kritis. Tujuan dari Paradigma Pendagogi Reflektif ini terwujud dalam 3 unsur yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Adapun unsur-unsur tersebut adalah competence, conscience, dan compassion (Subagya, 2010). Competence adalah kemampuan secara kognitif dan intelektual, kemampuan kognitif merupakan kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal dengan pengetahuan yang dimilikinya sehingga mendapatkan nilai yang bagus. Kemudian Conscience adalah kemampuan afektif atau sikap dalam menentukan pilihanpilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, kemampuan afektif ini mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Ketajaman hati nurani dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku, misalnya: bersikap disiplin, mematuhi peraturan yang berlaku, teliti, jujur, dan daat bertanggungjawab. Dan yang terakhir adalah compassion yaitu kemampuan psiomotorik berupa tindakan konkret maupun batin yang disertai sikap bela rasa bagi sesama. Sikap bela rasa ini contohnya seperti memiliki rasa kepedulian sehingga peserta didik dapat bekerja sama dengan baik. 2.1.9.3 Langkah-Langkah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Langkah-Langkah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif ini terdiri dari 5 unsur-unsur pokok yaitu: konteks, pengalaman, refleksi, aksi/tindakan dan evaluasi (Subagya,2010). Penjelasan dari unsur-unsur pokok dan siklus pembelajaran PPR akan diuraikan penjelasannya dibawah ini:.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 1. Konteks Konteks dalam siklus PPR dilakukan oleh guru yang didukung oleh keterbukaan diri dari siswa, dalam hal ini siswa diajak untuk mencermati kondisi kehidupan yang terjadi dan ada pada siswa. Guru berperan sebagai penggali konteks kehidupan yang ada pada siswa dan kemudian akan diamati sejauh mana pencapaian siswa terhadap perkembangan pribadi yang utuh pada materi yang akan dipelajari (Subagya, 2010). 2. Pengalaman Pengalaman merupakan proses dimana siswa memahami materi yang dipelajarinya secara mendalam dengan melibatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor (Subagya, 2010). Pengalaman di dalam pelajaran sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung yaitu pengalaman tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami oleh siswa sendiri yang saling berkaitan dengan mata pelajaran misalnya berdiskusi dengan sesama teman ataupun guru, melakukan penelitian dan pengamatan suatu objek yang terkait dengan mata pelajaran. Sedangkan pengalaman tidak langsung adalah pengalaman yang tidak dirasakan oleh siswa sendiri misalnya pengalaman mendengarkan cerita atau penjelasan guru, melihat gambar atau video, dan membaca. 3. Refleksi Refleksi. merupakan. proses. mempertimbangkan. dengan. saksama. menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, pengalaman, dan ide-ide atau tujuan yang diinginkan. Refleksi merupakan unsur pokok yang penting dan harus ada dalam pembelajaran PPR (Subagya, 2010). Refleksi menjadi sebuah proses dalam pembelajaran yang mengajak siswa untuk kembali mengingat, memahami, dan memunculkan ide-ide baru sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Dengan berefleksi siswa mampu memaknai proses pembelajaran yang telah dilakukan dan siswa dapat mengingat proses pembelajaran tersebut sebagai sebuah pengalaman baru baginya, siswa juga diharapkan mampu mengambil sisi positif dari sebuah pembelajaran yang sudah dilakukan..

Gambar

Tabel 3.1 Kisi- kisi Umum Instrumen Penelitian
Tabel 3.3 Instrumen kuesioner tentang analisis kebutuhan peserta didik
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kuisioner Penilaian RPP, Silabus, LKS  dan Evaluasi oleh Ahli
Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Terhadap  Kualitas Modul Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan penelitian tertuju pada prosedur pembelajaran model investigasi dengan menggunakan modul, bentuk modul yang digunakan, kegiatan belajar siswa, bentuk bimbingan guru,

1) Self instructional, yaitu melalui modul tersebut seseorang/peserta didik mampu belajar mandiri. 2) Self contained, yaitu seluruh unit pembelajaran dari satu kompetensi atau

Hal tersebut juga didukung Kavsut (2010) yang menyatakan bahwa mata pelajaran Biologi memiliki konsep yang abstrak sehingga peserta didik kesulitan memahami konsep

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dapat digunakan untuk belajar dimanapun tempat, sehingga menjadi semakin memudahkan peserta didik dalam mempelajari isi modul

Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar peserta didik pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam tanpa menggunakan strategi belajar concept mapping berbantuan

Hal tersebut juga didukung Kavsut (2010) yang menyatakan bahwa mata pelajaran Biologi memiliki konsep yang abstrak sehingga peserta didik kesulitan memahami konsep

Sumber belajar utama bagi pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah buku guru dan buku siswa, akan tetapi kualitas buku siswa saat ini belum menstimulasi peserta didik

Guna mengetahui ada pengaruh atau tidaknya Implementasi pelatihan modul merdeka belajar terhadap peserta didik SMA Perintis 1 Bandar Lampung, dilakukan uji hipotesis N-Gain dengan