• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi kinerja Jaringan Lokal Menggunakan Metode Hierarchikal Token Bucket (HTB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi kinerja Jaringan Lokal Menggunakan Metode Hierarchikal Token Bucket (HTB)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

i

Evaluasi kinerja Jaringan Lokal Menggunakan Metode

Hierarchikal Token Bucket (HTB)

(Study kasus SMK Negeri 1 Inderalaya Utara)

SKRIPSI

Disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S.kom

OLEH :

FERDIANSYAH 12142092

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

(2)

ii

Evaluasi kinerja Jaringan Lokal Menggunakan Metode

Hierarchikal Token Bucket (HTB)

(Study kasus SMK Negeri 1 Inderalaya Utara)

FERDIANSYAH 12142092

Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik Informatika

Palembang, September 2016 Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Bina Darma, Dosen Pembimbing I Dekan,

Syahril Rizal S.T, M.M, M.kom. M.Izman Herdiansyah, S.T., M.M., Ph.D.

Dosen Pembimbing II

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul ”Evaluasi Kinerja Jaringan Lokal Menggunakan Metode

HIERARCHIKAL TOKEN BUCKET (Studi Kasus SMK Negeri 1 Inderalaya Utara) Oleh ”Ferdiansyah” telah dipertahankan didepan komisi

penguji pada hari kamis tanggal 04 Agustus 2016. Komisi Penguji

1. Ketua : Syahril Rizal, S.T., M.M., M.Kom. (………....…….)

2. Sekretaris : Novri Hadinata, M.Kom. (……….)

3. Anggota : Zanial Mazalisa, M.Kom. (………...….……….)

4. Anggota : Febriyanti Panjaitan, M.Kom. (………...…….)

Mengetahui,

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Bina Darma Ketua,

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ferdiansyah NIM : 12142092 dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya tulis Saya (tugas akhir/skripsi/tesis) ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik (ahli madya/sarjana/magister) di Universitas Bina Darma atau di perguruan tinggi lain;

2. karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian Saya sendiri dengan arahan tim pembimbing;

3. di dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dikutip dengan mencantumkan nama pengarang dan memasukkan ke dalam daftar rujukan;

4. surat pernyataan ini Saya tulis dengan sungguh-sungguh dan apabila terbukti melakukan penyimpangan atau ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Agustus 2016 Yang Membuat Pernyataan,

Ferdiansyah NIM: 12142092

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

“ Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu “.

(Q.S Al-Insyirah: 6-8) “ Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai “.

(Lukman: 18-19) Ku persembahkan kepada:

 Bapak dan Ibuku yang tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat yang tak terhingga dan untaian doa yang selalu kalian sertakan untukku.

 Seluruh keluargaku tersayang yang selalu memberikan canda tawa dan semangat disetiap waktu.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

 Almamaterku, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma.  Serta seluruh Dosen dan civitas Universitas Bina Darma yang

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia- Nya lah, skripsi ini dapat diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Informatika.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu dalam rangka melengkapi kesempurnaan dari penulisan skripsi ini diharapkan adanya saran dan kritik yang diberikan bersifat membangun.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, nasehat dan pemikiran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rahman, M.Sc. selaku Rektor Universitas Bina Darma Palembang.

2. Bapak M. Izman Herdiansyah, S.T., M.M, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer.

3. Bapak A. Haidar Mirza, S.T., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

4. Bapak Syahril Rizal, S.T., M.M., M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Novri Hadinata, M.Kom., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang yang telah banyak berjasa kepada peneliti.

(7)

vii

7. Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas segala doa, kasih sayang dan dukungan yang selalu diberikan.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan masukan serta bantuan baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya.

9. Seluruh teman-teman Program Studi Teknik Informatika angkatan 2012.

Palembang, Agustus 2016 Peneliti

(8)

viii

Abstrak

Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi satu sama lain, salah satunya melalui jaringan komputer. Jaringan dari kumpulan beberapa komputer bahkan jutaan komputer, disebut dengan jaringan komputer bisa berupa jaringan lokal maupun interlokal, jaringan lokal atau disebut dengan LAN (Local Area Network) dan jaringan interlokal. teknologi merupakan fasilitas yang tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia sehingga diperlukan suatu cara untuk memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Dalam jaringan LAN (Local Area Network) sangat membutuhkan kualitas jaringan dalam membuat sebuah jaringan bersifat yang aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya internet. Jaringan LAN (Local Area Network) dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati jaringan publik terhubung. Pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara serdang sangat di butuhkan jaringan LAN (Local Area Network) untuk membantu kinerja pegawai agar lebih cepat dan efisien. HTB memungkinkan client memperoleh bandwidth minimum yang disediakan, penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait,kemudian melakukan eksperimen dengan mengimplementasikan HTB dengan menambahkan program aplikasi untuk membantu administator mengelola dan mengatur alokasi bandwidth tiap client. Berdasarkan hasil penelitian ini pengelolaan bandwidth dapat di bagi secara merata serta kualitas koneksi jaringan lebih setabil dan sesuai dengan setandar tiphon.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... . ii

HALAMAN PERSETUJUAN... .. iii

SURAT PERNYATAAN. ... .. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... .. v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI ... .. ix

DAFTAR GAMBAR ... .. xi

DAFTAR TABEL... ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... 52

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2. Perumusan Masalah...3

1.3. Batasan Masalah...3

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

1.5. Waktu dan Tempat ...4

1.6. Alat dan Bahan ...4

1.7. Metode Penelitian...5

1.8. Metode Pengumpulan Data. ...7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum...9

2.2. Landasan Teori ...11

2.3. Penelitian Sebelumnya ...20

2.4. Kerangka Berpikir ...21

BAB III. TINJAUAN OBJEK 3.1. Tinjauan Umum ... 22

3.2. Infrastruktur Yang Di Ujikan. ... 23

3.3. Identifikasi Masalah. ...24

3.4. Metode Pengujian...26

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Jaringan. ...30

4.2 Penetapan Standar Typhon. ...42

4.3 Rekomendasi Perbaikan. ...45

BAB V. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan...48

5.2 Saran. ...49

VI. DAFTAR PUSTAKA...50

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Topologi Jaringan ...22

Gambar 3.1 hasil ping. ...26

Gambar 3.2 test jaringan pada saat jaringan tak padat. ...27

Gambar 3.3 pengujian ping jaringan saat padat. ...28

Gambar 3.4 pengujian jaringan. ...28

Gambar 3.5 monitoring penggunaan yang terkoneksi. ...29

Gambar 4.2 pada saat traffik padat...31

Gambar 4.3 test kecepatan internet. ...32

Gambar 4.4 test jaringan pada saat jaringan tak padat. ...34

Gambar 4.5 pengujian ping jaringan saat padat. ...34

Gambar 4.6 pengujian jaringan. ...35

Gambar 4.7 monitoring penggunaan yang terkoneksi. ...35

Gambar 4.8 Konfigurasi winbox. ...36

Gambar 4.9 mikrotik. ...37

Gambar 4.10 Penetuan kecepatan akses...37

Gambar 4.11 mengatur max-limit. ...38

Gambar 4.12 limitasi Client. ...39

Gambar 4.13 pengujian jaringan. ...39

Gambar 4.14 jaringan 2. ...40

Gambar 4.15 test jaringan 3. ...41

(11)

1

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Tabel Throught...18

Tabel 2.2 Tabel Packet Loss. ...19

Tabel 2.3 Tabel Delay. ...19

Tabel 2.4 Tabel Jitter...20

Tabel 2.5 Kerangka pemikiran. ...21

Tabel 4.1 Throughput . ...43

Tabel 4.2 Pengujian Delay. ...33

Tabel 4.3 hasil uji jitter. ...43

(12)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi satu sama lain, salah satunya melalui jaringan komputer. jaringan komputer adalah diartikan sebagai koneksi dua atau lebih komputer yang dihubungkan dengan menggunakan sebuah sistem komunikasi Jaringan dari kumpulan beberapa komputer bahkan jutaan yang terhubung dengan media trans misi kabel atau tanpa kabel (wireless) jaringan komputer bisa berupa jaringan lokal maupun interlokal, jaringan lokal atau disebut dengan LAN (Local Area Network) dan jaringan inter lokal Ahmad yani (2000).

Jaringan LAN yang terdapat pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara sangat di butuhkan oleh para pegawai dan siswa SMK Negeri 1 Inderalaya Utara untuk membantu kinerja pembelajaran agar lebih cepat dan efisien. Perkembangan yang begitu modern dan canggih membuat jaringan LAN (Local Area Network) yang terdapat di SMK Negeri 1 Inderalaya Utara ini menjadi tidak mampu melayani kebutuhan siswa misalnya pada saat melakukan pratiktikum, dan belajar mengajar seperti melakukan pengiriman hasil belajar dan pendownloadtan soal.

Maka dari itu penulis melakukan penelitian pada jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara yang menjadikan jaringan sebagai pendukung salah satu penunjang pembelajaran, oleh karena suatu keadaan jaringan sering bermasalah

(13)

3

seperti gangguan yang di timbulkan akibat tingkat kualitas jaringan yang belum memenuhi standar yang di gunakan secara umum atau bermasalah pada pennggunaan bandwidth. Karena jaringan LAN (Local Area Network ) yang digunakan untuk membantu pengiriman data agar dapat melewati jaringan publik sehingga pengiriman data menjadi lebih cepat .

Maka dari untuk mengetahui masalah sebelumnya menjadi penyebab melemahnya jaringan penelitian ini menggunakan Metode Hierarchikal Token Bucket (HTB) ini adalah pengukuran terhadap layanan jaringan yang ada dengan metode HTB. Aplikasi yang digunakan adalah AxencenetTool seabagai pengukuran dengan menggabungkan rumus metode HTB untuk mengetahui kualitas jaringan tersebut sehingga dapat diketahui kualitas jaringan sesuai standar menurut standar kualitas layanan yang baik menurut standar versi TIPHON. HTB menawarkan kemudahan pemakaian dengan teknik peminjaman dan implementasi pembagian trafik yang lebih akurat penentuan maksimal dan minimal bandwith dalam menggunakan metode HTB (hierarchikal token bucket) pembagian bandwith terhadap semua IP, adapun rumus untuk menentukan maksimal bandwith terhadap semua ip sebagai berikut.

Keterangan :

M1= Maksimum (kbps)

B = Bandwith yang diberikan diberikan ISP T1= Teraffik terkecil pada jaringan

(14)

4

Adapun rumus untuk menetukan minimal bandwith terhadap semua ip sebagai berikut:

Keterangan:

M2 = Minimum (kbps)

B = Bandwidth yang diberikan isp T2 = Teraffik terbesar pada jaringan

Jadi teknologi komputer merupakan fasilitas yang tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia sehingga diperlukan suatu cara untuk memanfaatkan teknologi dengan maksimalsangat di butuhkan untuk pengiriman data menjadi lebih cepat,aman dan hemat biaya. Berdasarkan uraian latar belakang penulis melakukan penelitian dengan judul“Evaluasi kinerja Jaringan Lokal

Menggunakan Metode Hierarchikal Token Bucket (HTB) pada SMK Negeri

1 Inderalaya Utara’’.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapat rumusan masalah yaitu “ Seberapa tinggi kualitas kinerja jaringan LAN(Local Area Network) pada jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara dengan menggunakan metode Hierarchikal Token Bucket (HTB)“.

1.3

Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas maka penelitian ini hanya membahas:

(15)

5

1. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara.

2. Penelitian menggunakan metode HTB (Hierarchikal Token Bucket) untuk mengetahui kualitas kinerja jaringan LAN (Local Area Network) pada jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara.

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Dapat mengetahui kualitas dari kinerja jaringan LAN(Local AreaNetwork)

pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara.

2. Dapat memberi informasi yang berguna bagi pengguna maupun peneliti untuk menguji kualitas jaringan pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara. 3. Metode HTB (HierarchikalTokenBucket) digunakan dalam penelitian ini

untuk membuat laporan agar mengetahui tingkat kualitas dari kinerja jaringan LAN (Local Area Network) pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara.

1.5 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 1 Inderalaya Utara, dari bulan mei sampai dengan agustus 2016.

1.6 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(16)

6 1.6.1 Alat Penelitian

1. Perangkat keras yang digunakan : Satu perangkat laptop Toshiba :

a) ACER ONE 14 Z1402-38GR b) RAM 2 GB

c) 500GB HDD

2. Perangkat Lunak yang digunakan :

Untuk kebutuhan penelitian perangkat lunak digunakan : a) AplikasiaxecennetTools

1.6.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini : a). Penetapanmaksimalbandwidth

b). Penetapanminimal bandwidth

1.7 Metode Penelitian

. Metode penelitian yang digunakan dalam analisa kinerja jaringan LAN (Local Area Network) ini menggunakan Hierarchikal Token Bucket (HTB). Dalam menggunakan metode HTB (hierarchikal token bucket) ini pembagian bandwidth ditentukan maksimal dan minimal bandwidth terhadap semua IP

William Y. Chang (2007) Hierarchikal token bucket Adalah kombinasi dari filter ember tanda dan tertimbang round robin scheduler . memungkinkan alokasi fleksibel bandwidth untuk kelas dengan sedikit parameter , di htb setiap kelas paket, hanya saja pada General Scheduler HTB menggunakan mekanisme Deficit Round Robin (DRR) dan pada blok umpan baliknya, Estimator HTB tidak

(17)

7

menggunakan Eksponential Weighted Moving Average (EWMA) melainkan Token Bucket Filter (TBF). Dennis Burgess (2009) Mikrotik menggunakan sistem yang disebut HTB atau Hierarchikal Token Bucket untuk memberikan semua antrian dan kontrol bandwidth dalam RouterOS . Ini adalah algoritma umum itu memungkinkan meledak data , dan kontrol ketika data dapat ditransmisikan dengan mengendalikan aliran data outbound, Semua QoS implementasi dalam RouterOS akan didasarkan pada sistem ini .Adapun beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa bagian yang mempermudah penelitian didalam menggunakan metode HTB adapun rumus yang di gunakan dalam pengujian untuk menetapkan Penetapan maksimal bandwidthdanPenetapan minimal bandwidth .

Keterangan :

M1= Maksimum (kbps)

B = Bandwith yang diberikan diberikan ISP T1= Teraffik terkecil pada jaringan

Adapun rumus untuk menetukan minimal bandwith terhadap semua ip sebagai berikut:

Keterangan:

M2 = Minimum (kbps)

B = Bandwidth yang diberikan isp T2 = Teraffik terbesar pada jaringan

M1= B / T1

(18)

8

1.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang tepat yaitu dengan mempertimbangkan penggunaan-nya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data yang objektif dan relevan dengan pokok permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observasi)

Data dikumpulkan untuk mendapatkan hasil yang jelas tentang penelitian ini penulis melakukan pengamatan pada kinerja jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara .

2. Pengujian (Testing)

Data yang diperoleh dari hasil pengujian langsung pada sistem jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara dengan melakukan beberapa tahap pengujian sehingga memperoleh data yang efektif .

Dalam membantu melakukan pengujian sistem kinerja jaringan terdapat beberapa alat bantu, telah dikembangkan hingga saat ini. yang dapat digunakan serta memperhatikan fungsi-fungsi esensial untuk alat bantu (tools) Alat bantu yang sudah ada yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja jaringan, diantaranya adalah :

1. Analisis statistic server, misalnya pemantauan banyaknya trafik data, waktu pemrosesan. Hasil yang diperoleh berupa kinerja pada server tidak pada pengguna dan koneksi jaringan.

(19)

9

2. Pengukuran pemanfaatan/konektivitas jaringan.

Adapun maksud dari dari pengukuran pemanfaatan/konektivitas jaringan data yang dilakukan di dalam pengamatan sistem kinerja jaringan tersebut yakni .

Penetapan Maksimal Bandwidth

Dalam menentukan bandwidth untuk kecepatan maksimal perlu diketahui Berapa jumlah minimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Jumlah ini belum tentu sama dengan waktu berikutnya, apabila semua client terkoneksi secara bersamaan. Sebagai contoh, untuk kasus penulis asumsikan adalah 25 IP. Maksimal kecepatannya adalah 5120 / 25 = 204 kbps. Dalam pengambilan penentuan pembagian bandwidth maksimal ke setiap IP tidak harus 204 kbps, yang 204 kbps hanyalah kisaran rata rata.

Penetapan Minimal Bandwidth

Dalam menentukan bandwidth untuk kecepatan untuk kecepatan minimal perlu diketahui Berapa jumlah maksimal client yang menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah komputer yang ada, apabila semua client tidak pernah terkoneksi secara bersamaan.

Sebagai contoh, untuk kasus penulis asumsikan adalah 66 IP. Minimal kecepatannya adalah 5120 / 66 = 75,2 kbps, Dalam pengambilan penentuan pembagian bandwidth maksimal ke setiap ip tidak harus 75,2 kbps, yang 75,2 kbps hanyalah kisaran rata rata. Disini penulis akan membulatkan menjadi 75 kbps. Jika untuk terminal tertentu membutuhkan priority lebih besar, maka bisa menggunakan priority yang berbeda-beda, tergantung dengan urutan prioritas.

(20)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1 Performa Network

Beberapa gangguan yang terjadi pada network dapat terjadi dan sukar di hindari. Gangguan tersebut dapat menurunkan performa suatunetwork. Sebuah network yang “sehat” dapat diketahui berdasarkan beberapa parameter yang mempengaruhi performa network tersebut. Berikut ini beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui performa suatu network menurut Terplan (1987).

a. Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yangdigunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Di dalam jaringan komputer, bandwidth seringdigunakan sebagai suatu sinonim untuk kecepatan transfer data (transferrate) yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidthini biasanya diukur dalam bps (bits per second).

b. Throughput

Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang

diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval.

(21)

11

waktu tersebut. Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya Throughput selalu dikaitkan dengan Bandwidth.

c. Packet Loss

Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi aplikasi tersebut. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima. Nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai berikut.

d. Delay (Latency)

Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:

Menurut versi TIPHON

e. Jitter

Hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Terdapat

(22)

12

empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai peak jitter sesuai dengan versi TIPHON.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Jaringan Komputer Lokal

Menurut wahana komputer (2010) jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputer, serta piranti-piranti yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan dihubungkannya piranti-piranti tersebut, alhasil dapat saling berbagi antar satu piranti dengan piranti lain.

Lalu menurut Syafrizal (2005) jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antara dua komputer autonomous atau lebih .yang terhubung dengan media trans misi kabel atau tanpa kabel (wireless).

Kemudian menurut Ahmad (2000) jaringan adalah diartikan sebagai koneksi dua atau lebih komputeryang dihubungkan denganmenggunakan sebuahsistem komunikasi. Dari pengertian diatas, sehingga disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan peralatannya yang saling berhubungan dengan menggunakan media komunikasi tertentu sehingga antara komputer satu dengan komputer yang lainnya dapat berbagi data dan sumber daya yang dimiliki melalui media komunikasi

Maryono & Patmi (2008) jaringan LAN adalah sebuah jaringan komputer terbatas pada wilayah relatif kecil seperti didalam sebuah ruangan, sebuah gedung, kapal, atau pesawat terbang.

Menurut Naproni (2007) LAN ialah merupakan jaringan komputer dengan ruang lingkup terbatas, meliputi lokasi seperti gedung, kampus, kantor dan pabrik

(23)

13

Serta menurut Bonnie & Pinontoan (2011) LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatsi oleh area lingkungan seperti sebuah perkatoran dalam gedung atau sebuah sekolah dan biasanya memiliki jarak 1 km persegi.

Jadi dari pendapat diatas Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil dalam satu gedung menghubungkan beberapa gedung dalam suatu area geografis. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakankoneksi LAN dengan

teknologiWi-fibiasadisebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit

(24)

14

3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi.

4. Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan.

2.2.2. Evaluasi Kinerja Jaringan

Evaluasi kinerja jaringan didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan hubungan antara 3 konsep utama, yaitu sumber daya (resources), penundaan (delay) dan daya-kerja (throughput). Obyektif analisa kinerja mencakup analisa sumber daya dan analisa daya kerja. Nilai keduanya ini kemudian digabung untuk dapat menentukan kinerja yang masih dapat ditangani oleh sistem.

Evaluasi kinerja pada jaringan komputer membicarakan sifat dasar dan karakteristik aliran data, yaitu efisiensi daya-kerja, penundaan dan parameter lainnya yang diukur untuk dapat mengetahui bagaimana suatu pesan diproses di jaringan dan dikirim lengkap sesuai fungsinya. Evaluasi Kinerja jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai penelitian kuantitatif yang terus menerus terhadap suatu jaringan komunikasi dalam urutan kerja yang tetap berada dalam fungsinya (Terplan, 1987) Kinerja jaringan dari suatu jaringan dapat dilihat dari seberapa cepat kita mendapatkan informasi dan data yang dikirimkan dan diambil,ukuran yang di gunakan untuk kecepatan adalah byte per second (bps), Tung (1997). Jadi dapat di simpulkan bahwa suatu kulitas kinerja jaringan yang baik dapat menetukan kualitas dan kinerja suatu perusahaan, kampus, sekolah dan sebagainya, dalam meningkatkan kualitas kerja yang menggunakan sisitem jaringan yang sudah ada.

(25)

15 2.2.3. Manajemen Bandwidth

Menurut Rofiq (2013) menyatakan bahwa, bandwidth adalah suatu ukuran rentang frekuensi maksimum yang dapat mengalir data suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth merupakan besaran yang menunjukan seberapa dalam koneksi melalui sebuah network. Rofiq (2013) menyatakan bahwa, manajemen bandwidth adalah sebuah proses penentuan besarnya bandwidth kepada tiap pemakai dalam jaringan komputer. Besarnya bandwidth akan berdampak kepada kecepatan transmisi data. Dengan manajemen bandwidth, admin dapat mengatur agar client tidak menghabiskan bandwidth yang di sediakan oleh provider. Pada dasarnya dalam metode Hierarchikal Token Bucket ini dalam mengatur bandwidth mempresentasikan kapasitas dari koneksi, semakin kapasitas, maka umumnya akan diikuti oleh kinerja yang baik, meskipun kinerja keseluruhan juga tergantung pada faktor-faktor lain. Dalam mengevaluasi dan pengukuran pada jaringan SMK Negeri 1 Indralaya Utara dengan metode Hierarchikal Token Bucket ini menggunakan proses manajemen bandwidth, menggunakan Simple queue dan menurut standar tiphon.

a. Simple Queue

Simple Queue merupakan salah satu teknik antrian pada sistem manajemen bandwidth pada router mikrotik. Teknik antrian ini memiliki kemudahan dalam konfigurasinya dan memiliki pembagian bandwidth yang paling sederhana pula. Pembagian bandwidth diatur secara statis sehingga berapapun jumlah user yang online maka bandwidth yang diterima juga tetap, bahkan cenderung berkurang dalam penelitian ini simple queue digunakan dalam metode Hierarchikal Token

(26)

16

Bucket ini kemudian setelah konfigurasi lalu diukur jaringan tersebut apakah sesuai dengan standar kualitas jaringan menurut tiphon.

2.2.4. penentuan maksimal dan minimal banndwidth dalam HTB

pembagian bandwith terhadap semua IP, adapun rumus untuk menentukan maksimal bandwith terhadap semua ip sebagai berikut.

Keterangan :

M1= Maksimum (kbps)

B = Bandwith yang diberikan diberikan ISP T1= Teraffik terkecil pada jaringan

Adapun rumus untuk menetukan minimal bandwith terhadap semua ip sebagai berikut:

Keterangan:

M2 = Minimum (kbps)

B = Bandwidth yang diberikan isp T2 = Teraffik terbesar pada jaringan

2.2.5. Hierarchical Token Bucket (HTB)

Menurut pendapat Chang (2007) Hierarchikal token bucket Adalah kombinasi dari filter ember tanda dan tertimbang round robin scheduler . memungkinkan alokasi fleksibel bandwidth untuk kelas dengan sedikit parameter , di htb setiap kelas paket.

M1= B / T1

(27)

17

Sedangkan menurut pendapat Dennis (2009) Mikrotik menggunakan sistem yang disebut HTB atau Hierarchikal Token Bucket untuk memberikan semua antrian dan kontrol bandwidth dalam RouterOS . Ini adalah algoritma umum itu memungkinkan meledak data , dan kontrol ketika data dapat ditransmisikan dengan mengendalikan aliran data outbound, Semua QoS implementasi dalam RouterOSakan didasarkan pada sistem ini. Sistem ini menggunakan struktur hirarkis antrian dengan menciptakan tiga antrian htb maya Sistem ini menggunakan struktur hirarkis antrian dengan menciptakan tiga antrian htb maya antrian ini , total global dan global keluar.

Pada HTB terdapat parameter ceil sehingga kelas akan selalu mendapatkan bandwidth di antara base link dan nilai ceil linknya. Parameter ini dapat dianggap sebagai Estimator kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama bandwidth total yang diperoleh memiliki nilai di bawah nilai ceil.

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Hal ini mudah diimplementasikan dengan cara tidak mengijinkan proses peminjaman bandwidth pada saat kelas telah melampaui link ini (keduanya leaves dan interior dapat memiliki ceil). Sebagai catatan, apabila nilai ceil sama dengan nilai base link, maka akan memiliki fungsi yang sama seperti parameter bounded pada CBQ, di mana kelas-kelas tidak diijinkan untuk meminjam bandwidth. Sedangkan jika nilai ceil disettak terbatas atau dengan nilai yang lebih tinggi seperti kecepatan link yang dimiliki, maka akan didapat fungsi yang sama seperti kelas non-bounded .

Saniya, Yoga. dkk (2013) menyatakan bahwa Hierarchical Token Bucket (HTB) adalah metode manajemen bandwidth yang digunakan untuk membatasi

(28)

18

akses menuju alamat IP tertentu tanpa menggangu trafik bandwidth pengguna lain. Hierarchical Token Bucket (HTB) merupakan teknik penjadwalan paket yang sering digunakan pada router-router berbasis Linux. HTB adalah salah satu teknik penjadwalan yang digunakan pada queue tree. General Scheduler HTB menggunakan mekanisme Deficit Round Robin (DRR) dan pada blok umpan baliknya Estimator HTB menggunakan Token Bucket Filter (TBF). HTB memungkinkan kita membuat queue menjadi lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan-pengelompokan bertingkat. Pada antrian HTB mempunyai parameter-parameter penyusun antrian yaitu sebagai berikut:

1. Rate

Rate menentukan bandwidth maksimum yang dapat digunakan oleh setiap class, jika bandwidth melebihi nilai rate maka paket data akan dipotong.

2. Ceil

Ceil diatur untuk menentukan peminjaman bandwidth antar class (kelas), peminjaman bandwidth dilakukan kelas paling bawah ke kelas di atasnya. Teknik ini disebut dengan link sharing. Pada HTB terdapat parameter ceil, sehingga kelas akan selalu mendapatkan bandwidth di antara base link dan nilai ceil linknya. Parameter ini dapat dianggap sebagai Estimator kedua, sehingga setiap kelas dapat meminjam bandwidth selama bandwidth total yang diperoleh memiliki nilai di bawah nilai ceil Untuk menentukan nilai limit-at dan max-limit, berikut ini adalah rumus perhitungan limit-at dan max-limit namun pengujian kali ini untuk penetapan dan pembagian bandwidth dilakukan menggunakan simple queue sebagai aplikasi pengukuran pembagian bandwidthnya dengan standar tiphon .

(29)

19 2.2.3. Standarisasi Tiphon

Dalam pengukuran jaringan kali ini peneliti menggunakan acuan standar tiphon untuk mngetahui standar kualitas yang ada, pertama sebelum mangacu pada standar tiphon terlebih dahulu penelitian dilakukan pengukuran dan penetapan menggunakan metode Hierarchikal Token Bucket , kemudian setelah dilakukan pengukuran dan implementasi menggunakan Hierarchikal Token Bucket yang di aplikasikan menggunakan simple queue . Adapun parameter yang diukur dalam standar tiphon berikut penjelasannya tahapan pengujian ini sering di gunakan dalam pengukuran QOS.

1. Throughput

Yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut.

Tabel 2.1 Throughput (Yanto:2013)

2. Packet Loss

Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan

(30)

20

congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi aplikasi tersebut. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima. Nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai berikut :

Tabel 2.2 Packet loss (Yanto:2013)

3. Delay (Latency)

Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Adapun komponen delay adalah sebagai berikut:

Menurut versi TIPHON, besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 2.3 One-Way Delay/Latensi (Yanto:2013)

(31)

21

Hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai peak jitter sesuai dengan versi TIPHON, yaitu :

Tabel 2.4 Jitter (Yanto:2013)

2.3 Penelitian Sebelumnya

Penelitian pertama oleh Kurnia Akbar (2010) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan dengan judul “Analisa Jaringan LAN Pada PT KAI DIVRE I SUMUTMenggunakan HIERARCHIKALTOKEN BUCKET (HTB)mengetahui tentang masalah kinerja jaringan dengan tingkat tertinggi sampai batas terendah jaringan.

Penelitian kedua oleh Eko Perdanaproposal penelitian universitas bina darma (2013) dengan judul “Analisa kinerja jaringan LAN(Local Area Network) menggunakan sinyal radio poit to point pada rumah sinyal PT. Kereta Api Indonesia tujuan penelitian ini adalah untuk mencari titik lemah suatu jaringan

(32)

22

LAN dengan menggunakan metode QOS untuk mengetahui tingkat efesiensi kualitas suatu jaringan.

2.4. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset. Kerangka pemikiran akan memberikan manfaat yaitu terjadi persepsi yang sama antara periset dan pembaca terhadap alur-alur pikiran periset dalam rangka membentuk hipotesis-hipotesis risetnya secara biologis.

Dalam kerangka pemikiran peniliti ini parameter yang akan di ukur dan analisis terdiri dari Penetapan maksimal bandwidth dan Penetapan maksimal bandwidth, terhadap trafik jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara, menurut standar kualitas layanan yang baik menurut standar versi TIPHON dan pengaturan Bandwidth management dengan teknik HTB. Kerangka pemikiran analisis HTB jaringan LAN pada SMK Negeri 1 Inderalaya Utara ditampilkan berikut.

Tabel 2.5 Kerangka Pemikiran Jaringan LAN SMK Negeri 1 Inderalaya Utara axenceNet Tools Tolls Penetapanma ksimal bandtwidthh Penetapanmi nimal bandtwidthh class class Standar tiphon & HTB Kepuasan penggunan jaringan(custo mer) Pengembangan jaringan

(33)

23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan, serta pengujian yang telah saya lakukan maka dapat di ambil kesimpulan terhadap implementasi dan pengujian jaringan internet dengan menggunakan Hierarchikal Token Bucket (HTB) pada jaringan internet adalah sebagai berikut

:

1. Untuk membagi bandwidth pada jaringan lokal harus dengan implementasi dapat mengontrol penggunaan internet pada tiap-tiap clien dengan baik sehingga clien tidak dapat menggunakan bandwidth secara berlebihan

.

2. Implementasi metode Hierarchikal Token Bucket dapat memanajemen

bandwidth secara efektif sehingga tidak terjadi penumpukan pada saat semua clien terkoneksi semua

.

3. Untuk mengimplementasi Hierarchikal Token Bucket pada jaringan SMK Negeri 1 Inderalaya Utara diimplementasikan melalui winbox

.

4. Koneksi internet pada masing-masing komputer clien menjadi stabil sebab telah di batasi pembatasan bandwidth yang diberikan pada setiap komputer clien.

(34)

24

5.2 saran

Kesimpulan dibuat guna diajukan sebagai masukan dalam kekurangan-kekurangan untuk pengembangan berikutnya yang bersifat membangun adalah sebagai berikut

:

1. Untuk memerpudah melakukan pengaturan bandwidth pada mikrotik harus melakukan penyuluhan tentang mikrotik pada administator jaringan.

2. Demi kelancaran dalam administrasi serta operational supaya pihak SMK Negeri 1 Inderalaya Utara menambah paket bandwidth karena masih kurang dari segi penggunaannya serta pengaturan mamajemen bandwidth akan lebih mudah

.

3. Jika ingin dilakukan penambahan bandwidth dengan dana yang tidak terlalu besar maka dapat dilakukan dengan memanfaatkan metode lain yakni seperti load balancing, priority, cbq dan lain sebagainya.

Gambar

Tabel 2.1 Throughput (Yanto:2013)
Tabel 2.4  Jitter  (Yanto:2013)
Tabel   2.5  Kerangka  Pemikiran JaringanLAN  SMK Negeri  1 Inderalaya Utara axenceNet Tools   Tolls Penetapanmaksimal bandtwidthh  Penetapanminimal bandtwidthh  class class Standar tiphon & HTB  Kepuasan  penggunan  jaringan(cus tomer)Pengembangan jar

Referensi

Dokumen terkait

a. Hakim pengadilan dalam lingkungan peradilan agama yang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan ekonomi syariah, mempergunakan sebagai

Pada applikasi CTPS Yuk, pengguna dapat memilih halaman yang akan diakses, yaitu halaman fakta CTPS yang berisi fakta penting cuci tangan pakai sabun, selanjutnya halaman waktu

Workshop ini dilaksanakan atas dasar hasil rekomendasi pada Lokakarya I pada tanggal 28 – 29 Februari 2000 dan untuk mengevaluasi dan monitoring perkembangan penghapusan bensin

(b) mengenal pasti dan membezakan bentuk sapaan dan gelaran mengikut konteks dan situasi; (c) mengemukakan contoh dan menggunakan ungkapan bertatasusila, kata ganti

Namun demikian, terjadinya berbagai aksi terorisme tersebut ditanggapi beragam oleh beberapa kalangan di tengah masyarakat Indonesia, disatu sisi bahwa aksi terorisme

Namun hasil yang berbeda didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Tanaka pada tahun 2011 dengan melihat beberapa parameter laboratorium pemeriksaan darah yaitu

Dari hasil evaluasi terhadap analisis intensitas durasi frekuensi pada tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa belum dapat ditarik suatu korelasi antara besar konstanta