• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyelamatkan Hutan dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menyelamatkan Hutan dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Rakyat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Term of Reference

Dies Natalis ke-51

Fakultas Kehutanan

Universitas Gadjah Mada

Tema:

Menyelamatkan

Hutan dan Lingkungan

untuk Kesejahteraan

Rakyat

Yogyakarta

2 0 1 4

(2)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Latar Belakang

Saat ini kondisi kehutanan sedang menjadi sorotan karena masih tingginya degradasi dan kerusakan sumber daya hutan (613,5 ribu ha pada tahun 2013), sumbangan terhadap domestic bruto yang rendah dan terjadinya berbagai bencana alam yang sebagian besar penyebabnya ditudingkan ke sektor kehutanan. Sektor kehutanan bukan lagi menjadi sektor unggulan dalam pembangunan Indonesia. Luas kawasan hutan dan perairan yang mencapai kurang lebih 122,4 juta hektar dengan pengelolaan yang dianggap carut-marut justru dianggap sebagai penghambat pembangunan. Pembangunan berbagai sektor yang bersinggungan dengan kawasan hutan (khususnya alih peruntukan kawasan hutan), baik langsung maupun tidak langsung justru merasa terhambat dan mengkambinghitamkan keberadaan kawasan hutan yang sudah semestinya justru harus dipertahankan agar fungsi-fungsi hutan tetap baik untuk lingkungan dan produksi berkelanjutan. Oleh karenanya, terjadi tarik-menarik kepentingan antara pihak kehutanan dan non-kehutanan untuk merubah fungsi hutan menjadi peruntukan lain, seperti perkebunan kelapa sawit, pertambangan, pertanian, transmigrasi, minyak dan gas, dan sebagainya. Kondisi ini diperparah dengan peraturn perundang-undangan tentang kehutanan, tata ruang, dan khususnya sistem pengurusan perizinan sektor kehutanan yang masih belum baik, yang masih menyisakan banyak lubang-lubang yang memungkinkan terjadinya peluang “negosiasi dan main mata” antara pengusaha dengan penguasa berkenaan dengan proses alih fungsi dan alih peruntukan tersebut. Saat ini alih fungsi, alih peruntukan kawasan hutan dan dinamika pengurusan perizinan (misal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan/IPPKH) ditengarai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi salah satu lahan terjadinya banyak pelanggaran oleh berbagai pihak.

Sejauh ini rimbawan termasuk alumni Fakultas Kehutanan UGM telah dan akan selalu berkiprah dalam pengurusan hutan dan kehutanan, mulai dari penyusunan berbagai kebijakan, konsep-konsep pemikiran, strategi, metode dan teknik kelola hutan dengan tujuan agar tercapai suatu pengelolaan hutan yang lestari baik fungsi lingkungan dan produksinya serta usaha implementasinya. Hanya saja hasil dari pengeloaan hutan hingga saat ini

(3)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

menunjukan telah terjadinya berbagai hal negatif seperti tersebut di atas. Kondisi hutan saat ini yang dianggap telah terdegradasi itu menjadi pertanyaan besar tentang keseriusan, peran nyata dan sumbangsih rimbawan. Tantangan dan permasalahan yang semakin meningkat dirasakan rimbawan sebagai pengelola hutan dalam pengelolaan hutan. Selain berhadapan dengan permasalahan teknis kehutanan, pengelola hutan juga menghadapi masalah non teknis, seperti dinamika permasalahan sosial masyarakat yang semakin berat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Permasalahan non-teknis kehutanan ini memberikan tekanan pada pembangunan hutan dan pengelolaan kawasan hutan.

Peningkatan resiko terjadinya bencana alam juga semakin memberikan tekanan dalam pengelolaan hutan. Keberadaan kawasan hutan masih belum mampu meminimalkan resiko terjadinya banjir, longsor, dan angin puting beliung pada musim penghujan dan resiko bahaya kekeringan, kesulitan air baik air minum maupun air untuk kebutuhan sehari-hari pada musim kemarau.

Kompleksitas permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan hutan tersebut diyakini sebagai akibat dari kegagalan sistem pengelolaan hutan yang dijalankan rimbawan, dan disertai dengan lemahnya komitmen pengambil kebijakan pada berbagai institusi terkait serta masih belum kuatnya komitmen penegakan hukum atas pelanggaran di sektor kehutanan oleh aparat penegak hukum. Oleh karena itu diperlukan upaya sinergi dan dukungan yang kuat dari para pihak terkait baik dari jajaran pengelola hutan baik itu Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, BUMN/BUMS sektor kehutanan, pejabat pemerintah baik pusat maupun daerah, penegak hukum, kalangan legislatif, politisi, praktisi dunia kehutanan, masyarakat, maupun dunia LSM untuk mencari, mendorong, dan mengawal alternatif perbaikan sistem pengelolaan hutan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan mampu menjembatani kepentingan multipihak.

Menghadapi dinamika permasalahan non-teknis kehutanan yang semakin meningkat tersebut dan besarnya harapan agar sektor kehutanan dapat kembali menjadi sektor unggulan dalam pembangunan berkelanjutan, serta mampu

(4)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

mendukung penyediaan lingkungan yang sehat dan nyaman dalam bentuk udara segar dan air bersih bagi masyarakat, , maka peran yang lebih besar diharapkan dari masyarakat dan institusi terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bappenas, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), aparat penegak hukum termasuk POLRI, serta para pelaku usaha termasuk perusahaan tambang dan sawit. Pentingnya keberadaan hutan berserta fungsi dan manfaatnya serta multiplier effect dari keberadaan hutan itu perlu dipahami oleh masyarakat luas dan berbagai institusi terkait.

Sebagai upaya untuk turut memperbaiki pengelolaan hutan dan sektor kehutanan, dalam rangkaian Dies ke-51 Fakultas Kehutanan UGM selain akan dilakukan Sidang Senat Terbuka dan Pidato Dies dengan Tema: “Sinergi Sektor

Kehutanan dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Rakyat”, akan

diselenggarakan seminar nasional dengan tema “Mengawal Pembangunan

Sektor Kehutanan dan Lingkungan: Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran” dengan mengundang berbagai institusi terkait erat dengan sektor

kehutanan yang meliputi KPK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, POLRI, kalangan legislatif, dan kalangan swasta . Diharapkan seminar ini akan menjadi salah satu sumbangan nyata pemikiran-pemikiran dari berbagai institusi tersebut bagi rimbawan dalam rangka memperbaiki hutan dan kehutanan Indonesia. Seminar tersebut menjadi wadah rimbawan (khususnya civitas akademika dan alumni Fakultas Kehutanan UGM) untuk melakukan introspeksi diri dengan mendengar kritik, saran dan nasehat dari pihak-pihak terkait erat dengan sektor kehutanan dan lingkungan.

Tema Kegiatan

Tema kegiatan Dies Natalis ke-51 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada adalah

“Menyelamatkan Hutan dan Lingkungan

untuk Kesejahteraan Rakyat”

.

Rangkaian kegiatan Dies Natalis ini sebagai berikut:

Pidato Dies Natalis ke-51 “Sinergi Sektor Kehutanan dan Lingkungan

(5)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Seminar Nasional “Mengawal Pembangunan Sektor Kehutanan dan

Lingkungan: Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran”

 Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kagamahut tahun 2014

Waktu dan Tempat

Dies ke-51 Fakultas Kehutanan UGM 2014 meliputi kegiatan Sidang Terbuka Senat Fakultas Kehutanan UGM, Seminar Nasional dan malam ramah tamah alumni Fakultas Kehutanan UGM akan dilaksanakan pada Kamis 4 Desember 2014, bertempat di Fakultas Kehutanan UGM, Bulaksumur, Yogyakarta. Acara terkait Dies ke-51 adalah berupa Rakernas Kagamahut yang akan dilaksanakan pada Rabu, 3 Desember 2014.

Bentuk Kegiatan

Rangkaian kegiatan Dies ke-51 Fakultas Kehutanan UGM 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2014 terdiri dari

a. Dies Natalis ke-51 dan Rapat Senat Terbuka Fakultas Kehutanan UGM, yang berisi

 Laporan Tahunan Dekan Fakultas Kehutanan UGM

 Pidato Dies Natalis ke-51 Fakultas Kehutanan UGM dengan tema “Sinergi Sektor Kehutanan dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Rakyat”

Oleh: Ir. Arif Yuwono, M.A.

b. Seminar Nasional dengan tema “Mengawal Pembangunan Sektor

Kehutanan dan Lingkungan: Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran”.

c. Malam ramah tamah alumni Fakultas Kehutanan UGM dan Pagelaran Kesenian.

Acara terkait dengan Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-51 ini adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Pusat dan Pengurus Komisariat Daerah (Komda) Kagamahut yang akan diselenggarakan pada Rabu 3

(6)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM Desember 2014.

Peserta

Peserta yang diharapkan hadir dalam kegiatan ini adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM lintas angkatan berasal dari instansi kehutanan maupun instansi non kehutanan. Jumlah peserta yang diharapkan hadir dalam acara ini sekitar 200 orang, yang berasal dari:

1. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan jajaran UPT-UPT

2. Kementerian non Kehutanan

3. Perum Perhutani (Direksi, Unit, dan KPH-KPH) 4. Dinas Kehutanan Propinsi dan Kabupaten

5. BUMN dan BUMS Kehutanan (PT. Inhutani, IUPHHK-HA/HT dll) 6. LSM / NGO’s

(7)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Susunan Acara

Susunan acara dari rangkaian kegiatan Dies ke-51 Fakultas Kehutanan UGM yang dimulai dari Rakernas PP dan Pengda Kagamahut, Rapat Senat Terbuka, Seminar Nasional dan Malam Ramah Tamah Alumni adalah:

No Waktu Kegiatan Pembicara

1. Rabu, 3 Desember 2014

Rapat Kerja Nasional KAGAMAHUT

12.00 – 12.30 Registrasi Peserta 12.30 – 15.00 Rakernas

15.00 – 15.15 Coffee Break 15.15 – 18.00 Rakernas Lanjutan 2. Kamis, 4 Desember 2014

Rapat Senat Terbuka Fakultas Kehutanan UGM

07.30 – 08.30 Registrasi Peserta

08.30 – 11.00 Laporan Tahunan Dekan Fakultas Kehutanan UGM

Pidato Dies Natalis:

Sinergi Sektor Kehutanan dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Rakyat

Ir. Arif Yuwono, M.A.

Deputi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

3 Seminar Nasional:

Mengawal Pembangunan Sektor Kehutanan dan Lingkungan: Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran

11.00 – 11.10 Pembukaan 11.10 – 12.00 Keynote Speaker

Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran (korupsi) di Sektor Kehutanan dan

Lingkungan

Moderator: Teguh Yuwono, MSc.

Dr. Abraham Samad, SH

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

12.00 – 13.00 ISHOMA

13.00 – 16.00 Moderator: : Prof. Dr. San Afri Awang

Kebijakan dan Aksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran di Sektor Kehutanan dan Lingkungan

Dr. Ir. Siti Nurbaya

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Peran POLRI dalam Penegakan Hukum di

Sektor Kehutanan dan Lingkungan Irjen Pol. Suhardi Alius Kabareskrim POLRI:

Problematika dan Potensi Pelanggaran dalam Pengurusan Perizinan Usaha di Sektor Kehutanan dan Lingkungan Hidup

Dr. Abdul Wahib Situmorang PGA Project Manager Participatory Governance Assessment Democratic Governance Unit UNDP

16.00 – 16.15 Perumusan Kesimpulan 16.15 – 16.30 Penutupan

16.30 – 17.00 Coffee Break

18.30 – 22.00 Malam Ramah Tamah Alumni Fakultas Kehutanan UGM dan Pagelaran Kesenian

(8)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM

Panitia

Susunan Panitia dalam kegiatan Dies ke-51 Fakultas Kehutanan UGM 2014 adalah sebagai berikut:

Penanggung Jawab : Dekan Fakultas Kehutanan UGM Panitia Pengarah :

1. Wakil-Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM 2. Prof. Dr. Muhammad Na’iem

3. Prof. T.A. Prayitno, Ph.D. 4. Prof. Dr. Djoko Marsono 5. Prof. Dr. Wahyu Andayani 6. Prof. Dr. Suryo Hardiwinoto 7. Prof. Dr. S.M. Widyastuti 8. Dr. Ir. Nugroho Marsoem 9. Prof. (ret) Dr. Soekotjo 10. Prof. (ret) Dr. Soenardi P. 11. Prof. (ret) Dr. Chafid Fandeli

12. Prof. (ret) Dr. Sambas Sabarnurdin 13. Prof. (ret) Dr. Soemardi

14. Prof. Dr. Cahyono Agus D.K. 15. Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe 16. Dr. Hilman Nugroho 17. Dr. Murdiyono 18. Dr. Mustoha Iskandar 19. Ir. Hartono, M.Sc. 20. Dr. Haryadi Himawan Panitia Pelaksana

Ketua : Dr. Joko Sulistyo Wakil ketua : Dr. Tomy Listyanto Bendahara : Dr. Rini Pujiarti Kesekretariatan:

1. Slamet Riyanto, M.Si 2. Dr. Denny Irawati 3. Dr. Atus Syahbudin Publikasi dan Dokumentasi

1. Dr. Widyanto D. Nugroho 2. Dr. Seno Adi Subrata Seksi Acara

1. Dr. Ambar Kusumandari 2. Harry Praptoyo, MP. 3. Joko Soepridjadi, S.Hut.

(9)

TOR DIES NATALIS KE-51 FAKULTAS KEHUTANAN UGM Seksi Seminar

1. Dr. Ganis Lukmandaru 2. Dr. Eny Faridah

3. Dr. Ragil Widyorini Seksi Penerima Tamu/Protokoler

1. Dr. J.P. Gentur Sutapa 2. Adriana MP

3. Dr. Sapto Indrioko. 4. Dr. Nunuk Supriyatno

5. Soewarno Hasan Bahri, MP. Seksi Perlengkapan

1. Bambang Gunawan 2. Purwanto

Seksi Konsumsi

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti terjadi kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata dengan kategori kesenjangan sangat rendah (SR). Beberapa kelemahan yang menyebabkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran model PBL dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar peserta didik kelas VII

Alhamdulillah penyusun telah menyelesaikan Skripsi yang merupakan sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam dari Program Studi Ekonomi Islam

Analisis data penelitian ini yaitu: analisis deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan karakteristik sosial ekonomi responden (pendidikan kepala keluarga, umur,

Menurut Angelson (2010) bila intensifikasi dilakukan ada dua kemungkinan, pertama dengan intensifikasi bisa meningkatkan laju deforestrasi, karena nilai rente tanah

sudah dipenuhi asap akibat kendaraan-kendaraan yang terbakar di Lower car deck. Nakhoda menginformasikan secara terus-menerus kepada penumpang agar tidak panik dan segera berkumpul

Penggunaan metode perlu dukungan Fasilitas. Fasilitas yang dipilih harus sesuaidengan karakteristik metode mengajar yang akan dipergunakan. Ada metode mengajar tertentu

terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Setelah proses pembelajaran, siswa dapat mengidentifikasikan unsur pembangun Setelah proses pembelajaran, siswa dapat