• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eskalasi Pajak International 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eskalasi Pajak International 1"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Jenderal Pajak -

Direktorat Jenderal Pajak - TaTax Knowledge Basex Knowledge Base Ta

Tax FAQ : Eskalasi » PPh » x FAQ : Eskalasi » PPh » Pajak Internasional »Pajak Internasional »

Eskalasi Pajak Internasional I

Eskalasi Pajak Internasional I

1.

1. Persahaan A !di Ind" #enggnakan jasa konstrksi dari $ersahaan Je$ang% Ke#dian $ersahaan Je$ang #eng s&Persahaan A !di Ind" #enggnakan jasa konstrksi dari $ersahaan Je$ang% Ke#dian $ersahaan Je$ang #eng s& kan $ekerjaan terse&t ke$ada $ersahaan B !di Ind"%'e(ara &erkala $ersahaan Je$ang #engiri# orang ntk #enjadi kan $ekerjaan terse&t ke$ada $ersahaan B !di Ind"%'e(ara &erkala $ersahaan Je$ang #engiri# orang ntk #enjadi $engawas $ekerjaan kontraktor terse&t) se#entara se#a $engerjaan dilakkan o

$engawas $ekerjaan kontraktor terse&t) se#entara se#a $engerjaan dilakkan oleh Persahaan B% leh Persahaan B% Pertan*aann*a:Pertan*aann*a: 1.

1. Bagai#ana stats orang *ang Bagai#ana stats orang *ang dikiri# se&agai $engawas it) a$akah ter#ask B+T ata tidak,dikiri# se&agai $engawas it) a$akah ter#ask B+T ata tidak, 2.

2. A$aA$a&il&ila a $er$ersasahaan haan Je$ang Je$ang #e#e#$#$n*an*ai i ke$ke$e#ie#iliklikan an sahsaha# a# di di $er$ersasahaahaan n B B !an!anak ak $er$ersasahaahaan") n") a$aa$akahkah $er

$ersasahaahaan n B B #er#er$a$akan kan B+T B+T dardari i $er$ersahsahaan aan Je$Je$angang, , 'e'e#en#entartara a se#se#a a #anaje#anaje#en #en dan dan o$eo$erasrasionionalal $ersahaan B terle$as dari $ersahaanaan Je$ang%

$ersahaan B terle$as dari $ersahaanaan Je$ang% 3.

3. Perlkah agree#ent antara $ersahaan B dengan $ersahaan Je$ang terkait dengan $ekerjaan s& kon terse&t)Perlkah agree#ent antara $ersahaan B dengan $ersahaan Je$ang terkait dengan $ekerjaan s& kon terse&t) &aik dala# $osisi antara kedann*a se&agai anak $ersahaan ata se&agai B+T, Karena takt diangga$ ada &aik dala# $osisi antara kedann*a se&agai anak $ersahaan ata se&agai B+T, Karena takt diangga$ ada transer $ri(ing di sini%

transer $ri(ing di sini% 1.

1. Jawa&an:Jawa&an: 1.

1. 1.

(2)

Dalam

DalamP.B Ind%-Je$angP.B Ind%-Je$ang, Pasal 5(3, jika proyeknya le!ih dari " !ulan maka diangap memiliki #$T, Pasal 5(3, jika proyeknya le!ih dari " !ulan maka diangap memiliki #$T 2.

2. Anak perusahaaAnak perusahaan merupakan entitan merupakan entitas tersendiri, s tersendiri, !ukan merupakan #!ukan merupakan #$T dari $T dari perusahaan asing perusahaan asing di %&di %& 3.

3. Jika # adalah anak perusaJika # adalah anak perusahaan maka memerhaan maka memerlukan agrelukan agreement kareement karena sudah merupakna sudah merupakan entitas yang !er!ean entitas yang !er!eda. Jika #da. Jika # adalah #$T, maka A harus melakukan pemotongan PPh Dalam &egeri, karena om'et ke perusahaan asing %& adalah #$T, maka A harus melakukan pemotongan PPh Dalam &egeri, karena om'et ke perusahaan asing %& dianggap menjadi om'et #$T di D&.

dianggap menjadi om'et #$T di D&. 2.

2. /P #e#&a*ar ko#isi ke$ada $ersahaan di 'wedia !tidak ada &t di Indonesia" atas jasa #arketing s$$ort%/P #e#&a*ar ko#isi ke$ada $ersahaan di 'wedia !tidak ada &t di Indonesia" atas jasa #arketing s$$ort% Dala# tax

Dala# tax tretreat* Indonesia-at* Indonesia-'wed'wedia) /P ia) /P tidak #ene#ktidak #ene#kan an taritarin*a) *ang n*a) *ang ditanditan*akan /P &era$a *akan /P &era$a tari *g tari *g harshars #ereka kenakan, #ereka kenakan, 1. 1. Jawa&an:Jawa&an: 1. 1. 1

1.. DDaallaammTax Treat* I0D1-'/EDTax Treat* I0D1-'/ED, untuk jasa pemasaran di )edia masuk Pasal * #usiness Pro+it. Dalam kasus ini, untuk jasa pemasaran di )edia masuk Pasal * #usiness Pro+it. Dalam kasus ini  jasa di!erikan di )edia, sehingga tidak ada #$T

 jasa di!erikan di )edia, sehingga tidak ada #$T di nd. Akhirnya tidak ada padi nd. Akhirnya tidak ada pajak yang dikenakan atas pem!ayaranjak yang dikenakan atas pem!ayaran +ee ke )edia asalkan perusahaan )edia melampirkan -orm DT, jika tidak dipotong PPh

+ee ke )edia asalkan perusahaan )edia melampirkan -orm DT, jika tidak dipotong PPh Pasal 2".Pasal 2". 2.

2. /P D0 /P D0 #e#i#e#iliki kontrak liki kontrak dengan $ersahadengan $ersahaan an 'inga'inga$ra% Persahaa$ra% Persahaan n 'inga$'inga$ra ra #e#&e#e#&erikan jasa rikan jasa #elal#elalii kar*awann*a dala# 2 kontrak teta$i &erganti-ganti orang% Pertan*aann*a a$akah $enentan B+T 34 hari it kar*awann*a dala# 2 kontrak teta$i &erganti-ganti orang% Pertan*aann*a a$akah $enentan B+T 34 hari it dihitng &erdasarkan kontrak ata &erdasarkan #asing-#asing orang,

dihitng &erdasarkan kontrak ata &erdasarkan #asing-#asing orang, 

 Jawa&an:Jawa&an: 

1.

(3)

ayat 2.i.

2. Tentukan time test dengan tanpa melihat pergantian orang, karena dianggap atas nama perusahaan. satu orang sudah dianggap se!agai per)akilan dari Perusahaan. #erganti orang tidak !erarti perhitungan jumlah hari kem!ali ke nol 3. Time test juga !erarti jumlah dari !e!erapa kontrak, ganti kontrak !ukan !erarti perhitungan jumlah hari kem!ali ke

nol. /period !erarti satu masa kedatangan, s edangkan periods merupakan jumlah dari !e!erapa kali kedatangan 2. 1rang $ri&adi se&agai engineer inde$endent dari astralia) ada 'KD) &ar sat &lan &ekerja di Indonesia%

Pertan*aan) tari a$a *ang akan dignakan ketika dia sdah #elewati ti#e test 624 hari sesai arti(le 67 tax treat* Indonesia-Astralia, 8the indi9idal is $resent in that other 'tate or a $eriod or $eriods ex(eeding 624 da*s in an* $eriod o 62 #onths in that (ase) so #(h o the in(o#e as is deri9ed ro# the indi9idals a(ti9ities in that other 'tate #a* also &e taxed in that other 'tate8%

 Jawa&an:

1. esuai Pasal 10 Tax Treat* Indonesia-Astralia, jika sudah le!ih dari 12 hari maka dipotong PPh Pasal 2". euali y!s. !erniat tinggal, punya &P4P atau tinggal le!ih dari 13 hari, maka dipotong PPh Pasal 21.

2. Persahaan asransi dala# negeri #e-reasransi-kan $re#in*a ke $ersahaan asransi ;0% Bagai#ana $erlakan PPh n*a ,

 Jawa&an: 

(4)

5("6(*. Di ayat ", menyimpang dari ketentuan #$T, !ah)a untuk Perusahaan Asuransi dianggap #$T jika terdapat orang atau agent seperti yang dise!ut di ayat *. Ayat * menyatakan !ah)a tidak dianggap #$T jika hanya di)akili oleh !roker atau agent !e!as yang !ekerja sesuai kegiatan usahanya. em!ali ke ayat ", !ah)a ayat " mengeualikan untuk re/asuransi, artinya perusahaan re/asuransi harus memenuhi ayat * !ah)a tidak dianggap #$T kalo hanya di)akili !roker atau makelar !e!as.

2. Tata ara pemotongan7K<K-=27>K<K%47>6337 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 2" atas Penghasilan #erupa Premi Asuransi dan Premi 8easuransiy Di!ayar kepada Perusahaan Asuransi di %uar &egeri.

2. PT%A #e#anaatkan jasa law*er dari 'inga$ra &ertindak a%n% $ri&adi) &erada di Indonesia le&ih dari 34hari% Di$otong PPh &era$a ? dan &agai#ana $erlakann*a,

 Jawa&an: 

1. #erdasarkanTax Treat* Ind%-'ing !ah)a untuk independen personal ser9ies timetest nya : hari, jika kurang dari : hari maka tidak dikenakan pajak di ndonesia. Jika le!ih maka dipotong PPh Pasal 2", keuali kemudian memiliki &P4P (!erniat tinggal di ndonesia maka dikenakan PPh Pasal 21.

2. asus 4P7 ;P terse!ut per)akilan dari !adan di ingapura. 3. Ja)a!7 kalo sudah le!ih dari : hari maka dianggap #$T.

0. 4P7 kenapa le!ih tinggi ;P dari #adan, !ukankan ;P kalo le!ih dari : hari langsung masuk 4PD&<

5. Ja)a!7 Ta= Treaty hanya mengatur tentang hak pemajakan, jika le!ih dari : hari ndonesia punya hak pemajakan. $ntuk menentukan status 4P dikem!alikan ke $$ PPh. #erkaitan dengan !adan, ternyata di Ta= Treaty hanya mengatur tentang #$T ada atau tidak, kalo ada, tari+ ke $$ PPh, dan ternyata di $$ PPh #$T dipersamakan

(5)

tari+nya dengan #adan D&.

2. /P #e#iliki rekanan dari Kanada ntk #engerjakan $ro*ek kesela#atan $ener&angan dari De$h&% Pengerjaan $ro*ek dilakkan di ;0) han*a $e#anaatann*a saja di Indonesia% Di Kanada) $enghasilan rekanan ini tidak  di$otong $ajak% Bagai#ana dengan $ajakn*a di Indonesia, Bera$a,

 Jawa&an: 

1. on+irmasi a)al7 4P mendapat pekerjaan dari dephu! untuk jasa konsultasi pener!angan. 4P tidak dapat mengerjakannya sehingga menanyakannya ke ATA ( International Air Transport Association)  yang !ermarkas di anada. ATA mem!erikan jasa konsultasi !erupa ad9ie untuk standar prosedur keselamatan pener!angan. Tidak  ada kehadiran +isik di ndonesia.

2. em!ali ke timetest #$T, dalamTax Treat* Ind%-Kanada timetest nya 12 hari, sedangkan konsultasi dilakukan tanpa kehadiran +isik. ;leh se!a! itu, tidak ada #$T untuk ATA di ndonesia, sehingga tidak ada pajak yang dikenakan di indonesia. $ntuk PP& tetap dikenakan.

2. B+T di Ind #endatangkan akti9a dari ;0 !$satn*a" dan di sewakan di Indonesia se#entara wakt% A$akah $erl di (atat di akti9a, Ke#dian jika selain jasa sewa si $en*ewa #e#inta &ahan ta#&ahan se$erti $lastik  $e#&ngks) $enagihann*a a$akah &isa dari B+T ata dari kantor $san*a langsng di ;ar 0egeri,

 Jawa&an: 

1. Diperlakukannya penghasilan perusahaan %& menjadi penghasilan #$T adalah sesuai dengan Ta= Treaty, namun tidak !erarti atas harta milik pusat yang dise)akan juga dianggap se!agai akti9a #$T. $ntuk akti9a tergantung jenis

(6)

 penyerahan dan perlakuan kantor pusat. alo di kantor pusat diatat se!agai pengalihan akti9a maka oleh #$T perlu diatat se!agai akti9a. $ntuk !iaya plastik, karena penghasilan atas se)a pun dianggap penghasilan #$T maka atas  penagihannya pun dilakukan oleh #$T.

2. Pertanyaan susulan7 !agaimana untuk (PPh Pasal 2" (0 yang tidak dikirim ke %&.  ja)a!7 PPh Pasal 2"(0 tidak menunjuk pengiriman , selama tidak memenuhiP<K 2@>P<K%4.>244

Januari 2: > 23 Januari 211 atauP<K 67>P<K%4.>2466 (!erlaku sejak 20 Januari 211 maka terutang PPh Pasal 2"(0.

2. Jasa konsltasi dengan Kanada) kontrak 6 Jli 2464) $ersahaan Kanada terse&t adalah non-$roit organiCation) #e#&erikan ee atas jasa $roesional ad9isor* ser9i(e ) )&agai#ana &agai#ana $erlakan tax treat* n*a) a$akah &isa #enggnakan tax treat* ) sedangkan di se 667 tahn 2443 $asal . hr g w$ #engisi no di no = ) ta$i tidak  #engisi *es di no  sa#$ai 62 ) karena di no 66 w$ #engisi no karena non $roit%

 Jawa&an: 

1. Apa!ila memang angka * s.d. 12 ada yang tidak yes !erarti P3# tidak dapat diterapkan, dipotong PPh Pasal2". Pro+it atau nonpro+it organi'ation, tidak dipandang dalam pemotongan PPh ke %&

2. Persahaan asing A) $e#ilik asli se&ah or#la ada $erjanjian dengan $ersahaan asing B% Persahaan asing B ini #e#$n*ai $erjanjian dengan $ersahaan  *ang ada di Indonesia% Ke#dian $ersahaan  #e#&erikan ee ke $ersahaan B) angga$ saja nilain*a 644?% Dala# $erjanjian A dengan B) ee terse&t 3?n*a di&erikan ke$ada $ersahaan A% ang di$er#asalahkan transaksi B dengan  sdah terjadi) ta$i A dengan B ingin #eng&ah $erjanjian) ee *ang di&erikan B ke$ada A jadi 7?) sisan*a di&erikan ke$ada $e#egang saha# B dala# &entk  de9iden% Ke#dian dari $e#egang saha# B ada kontrak lagi dengan $ersahaan A ntk #e#&erikan sisan*a !de9idenn*a" ke$ada $ersahaan A dengan i#&alan or#la &ar *ang di&erikan langsng ke $e#egang saha#%

(7)

Pertan*aann*a) a$akah $ersahaan B it statsn*a se&agai &enei(ial owner &erdasarkan Pasal . PE- =2>PJ>2443%  Jawa&an:

1. Dalam kasus terse!ut, pem!ayaran kepada # adalah pem!elian, seharusnya atas royalty, karena tidak ada pengalihan kepemilikan -ormula, hanya peman+aatan. Jika demikian, maka untuk pem!ayaran royalty se!enarnya !ene+iial o)ner adalah A, !ukan #. alau # mengurus DT maka dia tidak !erhak atas P3#. eharusnya yang !erhak  mendapatkan P3# adalah A langsung. # dapat meman+aatkan P3# jika dia !ertindak se!atas penghasilannya se!agai  perantara dan !ukan penerima royalty.

2. B+T di Indonesia #e#&at in9oi(e atas $enjalan &arang dari kantor $satn*a di Tok*o ke Indonesia% +ang hasil $enjalan terse&t ke#dian akan dikiri#kan ke ;ar 0egeri !Tok*o"% A$akah ada as$ek $er$ajakann*a di Indonesia,

 Jawa&an:

1. Tidak ada pengenaan PPh atas pengiriman hasil penjualan ke Tokyo yang memiliki #$T di nd. ?anya saja atas  penjualan terse!ut diperlakukan se!agai om'et dari #$T. esuai dengan Pasal 5 (1 ! $$ &omor 3" Tahun 2 

tentang PPh.

2. A adalah &adan di Indonesia% B adalah indstri #anaktr !&adan" di Je$ang% B #e#&erikan &antan teknis ke A% A #e#&a*ar B ntk training dala# &entk te(hni(al ee) ke#dian A #engiri# orang ke Je$ang ntk ditraining oleh B dengan #ateri dan $eserta * ang ditentkan oleh A% Dari segi $er$ajakan) $engenaan $ajakn*a &aik PPh dan PP0 &agai#ana,

(8)

 Jawa&an: 

1. asus 4P7 mengirim orang ke Jepang untuk mendapatkan petunjuk teknis permesinan. @ohon untuk dipastikan sekali lagi apakah jenis petunjuk teknis terse!ut masuk ke dalam royalti atau tidak. alau tidak !erarti masuk jasa teknis didalamTax Treat* Ind-J$g/ !ussiness pro+it. PPh dapat tidak dikenakan atas !ussiness pro+it, atau royalty. 2. PP& dikenakan atas peman+aatan #P Tidak !er)ujud, di!ayar sendiri dengan P. Jenis jasa ini tidak dapat

dikategorikan pelatihan tenaga kerja karena memang !ukan lem!aga pelatihan.

2. Persahaan #e#$ekerjakan orang $ri&adi &erke&angsaan Jer#an se&agai #anajer dengan kontrak kerja 6 tahn terhitng #lai 6 1kto&er 2464)sehingga se&el# 6. hari dikenakan $e#otongan PPh Pasal 2=% Dala# hal 1P  jer#an ini #e#iliki D5T6) &era$a $ersen PPh 2= *g hars di$otong,

 Jawa&an: 

1. Pasal 15 ayat 1Tax Treat* Jer#an-Ind. menyatakan karya)an asing di perusahaan nd. dapat dikenakan pajak di nd. jika pekerjaannya dilakukan di nd. Ta= Treaty tidak mengatur tari+, artinya peraturan pemajakan dikem!alikan ke $$ PPh.

2. /P Indonesia #enggnakan jasa konsltan resear(h Inggris !&entk &adan"% Jasa dilakkan di hina #elali kar*awan $ersahaan Inggris ini% Atas kegiatan ini kita #enga( ke arti(le de$endent $ersonal ser9i(es ata inde$endent $ersonal ser9i(es dala# tax treat* Indonesia - Inggris, Pe#&a*aran i#&alan langsng ke$ada $ersahaan Inggris terse&t%

(9)

 Jawa&an: 

1. nd. meminta nggris untuk meneliti pasar di hina, orang nggris kadang datang ke nd. untuk meeting. esuai Treat* Ind%-Inggris, jika le!ih dari :1 hari di nd. maka dianggap memiliki #$T, jika kurang maka masuk   !ussiness pro+it, hanya dipajaki di nggris.

2. PT AB !P<A" 64? saha# di#iliki oleh /0A 'inga$ra dan 34? di#iliki oleh PT  di 'inga$ra% PT  #enjal selrh saha#n*a ke$ada PT G jga $ersahaan di 'inga$ra% A$a kewaji&an *ang hars dilakkan oleh PT AB se&agai /PD0 terkait dengan $enjalan saha# antara PT  ke$ada PT G% A$akah ada $e#otongan PPhn*a ,

 Jawa&an: 

1. #erdasarkan P<K-2@>P<K%4.>244, apa!ila yang mem!eli saham adalah 4P%& maka PPh Pasal 2" dipotong oleh PT.A#. Jika yang mem!eli adalah 4PD&, maka yang memotong PPh Pasal 2" adalah pem!eli terse!ut 2. #esarnya PPh Pasal 2" yang dipotong adalah 2B C 25B dari harga jual

3. #erdasarkan Pasal 1 (" Terhadap penjual yang !erstatus se!agai 4aji! Pajak %uar &egeri yang merupakan  penduduk dari negara yang telah mempun yai Persetujuan Penghindaran Pajak #erganda (P3# dengan ndonesia,  pemotongan pajak se!agaimana dimaksud pada ayat (0 hanya dilakukan apa!ila hak pemajakan !erdasarkan P3#  !erada pada pihak ndonesia.E

0. emudian diTax Treat* Ind%-'ingtidak mengatur tentang apital ain , artinya hak pemajakan ada di nd.

(10)

terse&t di Indonesia% +ntk #engerjakan jasa ser9is terse&t $ihak 'inga$ra #enggnakan orang Indonesia) statsn*a &kan kar*awan>agen) han*a di kontrak ntk #engerjakan jasa ser9is $er#intaan /P saja% ang ditan*akan /P adalah:

 A$a *ang #enjadi dasar ntk $enghitngan ti#etest n*a karena tidak ada dok#en &er$a $as$or,  Tari *ang dignakan karena di tax treat*n*a tidak ada tari, Jasa ser9isn*a sendiri &el# se#$at

ditan*akan le&ih rin(i se$erti a$a%  Jawa&an:

1. 4P !erpendapat penghasilan yang di!ayarkan adalah royalti, karena tentang keahlian khusus pemasangan pipa. 8oyalti tidak memperhitungkan timetest. elama 4P !erpendapat itu termasuk royalti, maka langsung potong sesuaiTax Treat* Ing-'ing (!ila pihak ingapura dapat menujukkan +orm DT tanpa melihat lagi !erapa hari  !ekerja yang mengaki!atkan #$T.

2. PT A &erkeddkan di Indonesia #enggnakan jasa $enjalan dari $ersahaan 'inga$ore% Ko#isi di&a*arkan ke Persahaan 'inga$ore) jasa dilakkan di Indonesia% Ada D5T) Ti#e Test krang dari dari 34 hari dala# 6 tahn% Pertan*aan:

 $engklasiikasian ko#isi di D5T 6 hala#an 2 $art = #ask $oin 6) 2 ata .,

 Pasal  dala# tax treat* #engenai ;a&a +saha, A$a kaitann*a dengan B+T *ang di#aksd Pasal @ dala# tax treat*,

(11)

 Jawa&an: 

1. pengklasi+ikasian komisi di DT 1 halaman 2 part F masuk ke dalam poin 2

2. Dalam ta= treaty apa!ila o!jek pajaknya masuk ke dalam %a!a $saha, hak pemajakan di ndonesia hanya ada jika ada #$T (kriteria ditetapkan di Pasal 5 di ndonesia.

1. asus 7

PT% A di Indonesia #elakkan kontrak dengan +ni9ersitas di hina% Dala# kontrak ts& #en*e&tkan &ahwa PT% A akan #enggnakan jasa ni9ersitas di hina ts& ntk #eneliti kandngan nsr &at dengan (ara PT% A #engiri# &at ke hina lal $ihak ni9ersitas hina ts& #elakkan $enelitiann*a di hina% PT% A #enanggng se#a &ia*a $enelitian ts& !ada $e#&a*aran oleh PT% A ke$ada $ihak ni9ersitas hina terkait kegiatan $enelitian ts&"%

Dala# tax treat* Indonesia-hina) atas transaksi ini #ask dala# artikel #ana , Jawa&an :

o Atas kegiatan penelitian yang dilakukan oleh pihak uni9ersitas hina pada dasarnya merupakan kegiatan pem!erian jasa teknik.

o Dalam ta= treaty nd/hina artile 5 paragra+ 3 huru+ ! , atas kegiatan pem!erian jasa (+urnishing o+ ser9ies merupakan salah satu riteria munulnya #$T dan im!alan jasa teknik ini diperlakukan se!agai penghasilan dari usaha (!usiness  pro+it yang mengau pada artile * Ta= treaty nd/hina.

(12)

o #erdasarkan artile 5 paragra+ 3 huru+ ! Ta= treaty nd/hina, kegiatan pem!erian jasa yang dilakukan oleh uni9ersitas di hina ini tidak menim!ulkan #$T di ndonesia karena kegiatan pem!erian jasa dilakukan di hina.

o #erdasarkan artile * paragra+ 1 ta= Treaty nd/hina, la!a perusahaan dari &egara domisili hanya akan dikenakan pajak  oleh &egara domisili keuali jika perusahaan ts! menjalankan usahanya di &egara sum!er melalui suatu #$T yg !erada di  &egara sum!er. ni artinya ndonesia se!agai &egara sum!er penghasilan tidak !erhak mengenakan pajak atas penghasilan yang di!ayarkan oleh PT.A kepada $ni9ersitas hina karena uni9ersitas di hina tidak menjalankan usahanya di ndonesia melalui #$Tnya di ndonesia (atas transkasi ini tidak munul #$T di ndonesia.

o Tetap !uat !ukti potong PPh pasal 2" dan melampirkan !ukti potong serta DT dalam spt masa Pph pasal 23G2".

atatan 7 !erdasarkan kon+irmasi dari u!dit PP !ah)a de+inisi enterprise !isa juga termasuk uni9ersitas yg melakukan kegiatan dengan tujuan memperoleh la!a (pro+it oriented.

1:. asus 7

PT%A di Indonesia #e#&a*ar #anage#ent ee ke$ada $e#egang saha# !&er&entk &adan" *g &erkeddkan di 'inga$ra% A$akah transaksi ini #enjadi o&jek $e#otongan PPh , !Ada D5T"

Jawa&an :

• Jika munul #$T !erdasarkan artile 5 ta= treaty ndonesia/ingapura, maka 7

Jika nilai im!alan jasa management sesuai dengan ke)ajaran dan kela'iman usaha yg tidak dipengaruhi oleh hu!ungan istime)a, maka im!alan jasa manajement menjadi o!jek pemotongan PPh pasal 23 dan !iaya jasa manajement dapat dikurangkan dari penghasilan !ruto PT.A

Jika nilai im!alan jasa management tidak )ajar karena adanya hu!ungan istime)a, maka !erdasarkan artile : ta= treaty nd/ingapura dan pasal 1 ayat(3 $$ PPh, Dirjen Pajak !er)enang untuk melakukan koreksi +iskal atas !iaya jasa management ini dimana selisih atas

(13)

 jumlah yg tidak )ajar dapat diperlakukan se!agai di9iden terselu!ung dengan konsekuensi s!! 7

sejumlah im!alan jasa yg )ajar dapat menjadi pengurang penghasilan !ruto PT.A dan im!alan jasa manajement menjadi o!jek   pemotongan PPh pasal 23

sejumlah di9iden terselu!ung tidak dapat menjadi pengurang penghasilan !ruto ( ps : ayat 1 huru+ a $$ PPh dan merupakan o!jek PPh  pasal 23 apa!ila ada hu!ungan e+ekti+ antara di9iden yg di!ayarkan dengan #$T ts! (artile 1 paragra+ 5 ta= treaty nd/ingapura atau

merupakan o!jek PPh pasal 2" dengan tari++ mengikuti artile 1 ta= Treaty nd/ingapura jika tidak ada hu!ungan e+ekti+ antara di9iden dengan #$T di ndonesia.

• Jika tidak munul #$T !erdasarkan artile 5 ta= treaty ndonesia ingapura, maka 7

Jika nilai im!alan jasa management sesuai dengan ke)ajaran dan kela'iman usaha yg tidak dipengaruhi oleh hu!ungan istime)a, maka  !iaya jasa manajemen dapat dikurangkan dari penghasilan !ruto PT. A dan atas im!alan jasa manajement tidak dilakukan pemotongan PPh

(artile * Ta= treaty.

Jika nilai im!alan jasa management tidak )ajar karena adanya hu!ungan istime)a maka !erdasarkan artile : ta= treaty nd/ingapura dan  pasal 1 ayat (3 $$ PPh, Dirjen Pajak !er)enang untuk melakukan k oreksi +isal atas !iaya j asa management ini dimana selisih atas  jumlah yg tidak )ajar dapat diperlakukan se!agai di9iden terselu!ung dengan konsekuensi s!! 7

ejumlah im!alan jasa yg )ajar dapat menjadi pengurang penghasilan !ruto PT.A dan atas im!alan jasa manajement tidak dilakukan  pemotongan PPh (artile * Ta= treaty

sejumlah di9iden terselu!ung tidak dapat menjadi pengurang penghasilan !ruto ( ps : ayat 1 huru+ a $$ PPh dan merupakan o!jek PPh  pasal 2" dengan tari++ mengikuti artile 1 ta= Treaty nd/ingapura

(14)

PT% A <elakkan kerjasa#a dala# &entk join 9entre dengan $ersahaan je$ang dengan keddkan join 9entre di indonesia%   Pertan*aan:

a" &ila $ersahaan je$ang terse&t #engiri#kan tenaga ahli !$egawai $ersahaan Je$ang ts&" se&agai $enasehat !ad9isor" sela#a 2 &lan ke indonesia dengan &ia*a !gaji" dari $ersahaan je$ang) &aga#ana $erlakan $ajak atas tenaga ahli terse&t,

&" 'eandain*a tenaga ahli terse&t #e#iliki Ijin Tenaga Asing !ITA" dari ke#enakertrans) tenaga ahli terse&t hars #endatarkan 0P/P ata tidak, Klo waji& 0P/P se#entara gajin*a di &a*ar oleh $ersahaan je$ang $erlakan $ajakn*a &agai#ana,

Jawa&an :

a #iaya gaji tenaga ahli

 #erdasarkan artile 15 ta= treaty nd/Jepang 7

1. Tunduk pada ketentuan/ketentuan Pasal 1", 1, 1:, 2 dan 21, gaji upah dan jasa lainnya yang serupa yang diterima oleh seorang penduduk dari suatu &egara (penduduk &egara domisili !erkenaan dengan pekerjaan dalam hu! ungan  per!uruhan hanya akan dikenakan pajak di negara itu (negara domisili , keuali jika pekerjaan itu dilakukan di

negara lain. jika demikian, maka !alas jasa yang diterima dari pekerjaan itu dikenakan pajak di &egara lain itu. 2. 4alaupun ada ketentuan/ketentuan ayat 1, !alas jasa yang diperoleh seorang penduduk disuatu &egara (penduduk

 &egara domisili dari pekerjaan yang dilakukan di &egara lain, hanya akan dikenakan pajak di &egara yang dise!ut  pertama (&egara domisili , jika7

(15)

hari dalam suatu tahun tak)imH dan

o  !alas jasa di!ayar oleh atau atas nama majikan yang !ukan merupakan penduduk &egara lainnya ituH dan o  !alas jasa tidak menjadi !e!an #$T pem!eri kerja di &egara lain.

Dalam kasus ini, atas !alas jasa yg diperoleh tenaga asing Jepang ts!han*a akan dikenakan $ajak  oleh &egara Jepang jika 7 • Tenaga asing ts! !erada di ndonesia tidak mele!ihi 13 hari dalam satu tahun tak)im H

• #alas jasa di!ayarkan !ukan oleh penduduk ndonesia H dan

• #alas jasa tidak menjadi !iaya #$T perusahaan Jepang ts! di ndonesia.

Jika salah satu syarat diatas tidak terpenuhi maka &egara ndonesia !erhak mengenakan pajak atas penghasilan yg diperoleh tenaga asing Jepang ts!.

 !. Jika tenaga ahli ts! memiliki @TA apakah )aji! &P4P <

e)aji!an !er &P4P tidak terikat dengan ada tidaknya @TA dari emenakertrans.

#erdasarkan pasal 2 ayat 1 $$ $P ($$ no 2 tahun 2 *, di)aji!kan memiliki &P4P apa!ila telah terpenuhi persyaratan su!jekti+ dan o!jekti+ sesuai dengan ketentuan perundang/undangan perpajakan.

Persyaratan su!jekti+ adalah persyaratan yg sesuai dengan ketentuan mengenai su!jek pajak dalam $$ PPh 1:0 dan peru!ahannya (penjelasan pasal 2 ayat 1 $$ $P.

(16)

 pemotongan pemungutan sesuai dengan ketentuan $$ PPh 1:0 dan peru!ahannya (penjelasan pasal 2 ayat 1 $$ $P.

Persyaratan su!jekti+ terpenuhi ketika tenaga asing ini !erada di ndonesia dalam suatu tahun pajak dan !erniat untuk !ertempat tinggal di ndonesia atau ketika tenaga asing ini !erada di ndonesia le!ih dari 13 hari dalam jangka )aktu 12 !ulan (menjadi u!jek Pajak Dalam  &egeri kemudian terpenuhi persyaratan o!jekti+nya yaitu memperoleh penghasilan mele!ihi PTP (pasal 2A ayat 1 $$ PPh.

kasus ini )aji! &P4P.

Jika tenaga asing ini tidak !erniat !ertempat tinggal di ndonesia atau !erada di ndonesia tidak le!ih dari 13 hari dalam jangka )aktu 12  !ulan namun ia memperoleh penghasilan dari ndonesia tidak dari menjalankan kegiatan usaha melalui #$T (merupakan su!jek pajak luar 

negeri persyaratan su!jekti+nya terpenuhi ketika tenaga asing ini memperoleh penghasilan dari ndonesia (pasal 2A ayat 0 $$ PPh, namun karena ke)aji!an perpajakannya dilaksanakan melalui pemotongan PPh yang !ersi+at +inal dan tidak ada ke)aji!an melaporkan spt sehingga tidak diperlukan &P4P (penjelasan pasal 2 ayat 2 $$ PPh.

 #ila terjadi dual resident (memenuhi riteria se!agai PD& di kedua &egara, dalam artile 0 ta= treaty nd/Jepang dise!utkan !ah)a  peja!at yang !er)enang dari masing/masing &egara, !erdasarkan permu+akatan kedua !elah pihak akan menentukan tempat kedudukan

seseorang atau !adan terse!ut sehingga jelas orang pri!adi ts! residen &egara mana.

Jika dia residen &egara ndonesia maka )aji! mengikuti peraturan perpajakan yang !erlaku di ndonesia. Jika dia residen &egara Jepang maka di ndonesia diperlakukan se!agai su!jek pajak luar negeri yg ke)aji!an perpajakannya di ndonesia dilaksanakan melalui  pemotongan PPh (tidak )aji! melaporkan PT juga tidak diperlukan &P4P.

 21. Pertanyaan 7

1P #e#&eli r#ah di A#erika th 244@ se(ara kredit !KP" .4 th #elali Bank di +'A% 'etia$ $e#&a*aran htang terdiri dari $okok dan &nga% A$akah atas $e#&a*aran &nga ke Bank di +'A ini waji& di$otong PPh $asal 2= oleh 1P ini !&kan &adan" , Bkankah ntk &nga *g terhtang ke$ada Bank D0 tidak #enjadi o&jek PPh 2.) a$akah ke Bank ;0 jga tidak di$otong PPh ,

(17)

Jawa&an :

• Jika tidak ada or# D5T)

maka ;rang Pri!adi se!agai u!jek Pajak Dalam &egeri !erke)aji!an melakukan pemotongan PPh Pasal 2" dengan tari++ 2B kemudian mem!uat !ukti potong PPh pasal 2", menyetorkan PPh pasal 2" yang terutang dan melaporkan pemotongan PPh pasal 2" dalam PT masa

PPh pasal 2".

Jadi) wala$n $e#&a*ar &nga adalah /P orang $ri&adi) kewaji&an $e#otongan PPh $asal 2= teta$ dilakkan oleh orang $ri&adi ts& karena kali#at dala# ++ #en*e&tkan kata '&jek Pajak Dala# 0egeri !&isa orang $ri&adi) &isa &adan"% Dala# +ndang-ndang PPh $asal 2= tidak #en*e&tkan $enge(alian $e#&a*aran &nga ke$ada Bank lar negeri%

• Jika ada or# D5T :

De+inisi !unga dalam perjanjian ini adalah $enghasilan dari  surat/surat o!ligasi dan surat/surat hutang, surat/surat !erharga &egara, (atatan ata &kti htang lainn*a, !aik yang dijamin dengan hipotik atau surat !erharga lainnya maupun tidak, dan !aik yang mempunyai hak atas pem!agian la!a maupun tidak,se#a jenis tagihan $itang ata se#a jenis $enghasilan *ang &erdasarkan ndang-ndang $er$ajakan 0egara s#&er di$erlakkan se&agai $enghasilan dari ang *ang di$inja#kan (Artile 12 paragra+ " ta= treaty nd / $A.

#erdasarkan paragraph 2 dan paragraph 0 artile 12 ta= treaty nd/$A, Jika tidak ada h&ngan eekti antara pinjaman yg menghasilkan !unga ts! dengan #$T #ank Amerika di ndonesia, maka ;rang Pri!adi se!agai u!jek Pajak Dalam &egeri !erke)aji!an melakukan pemotongan PPh Pasal 2" dengan tari++ 1B , kemudian mem!uat !ukti potong PPh pasal 2", menyetorkan PPh pasal 2" yang terutang dan melaporkan pemotongan PPh pasal 2" dalam PT masa PPh pasal 2".Jadi) wala$n $e#&a*ar &nga adalah /P orang $ri&adi) kewaji&an $e#otongan PPh $asal 2= teta$ dilakkan oleh orang $ri&adi ts& karena kali#at dala# ++ # en*e&tkan kata '&jek Pajak Dala# 0egeri !&isa orang $ri&adi) &isa &adan"%

#erdasarkan artile 12 paragra+ 0 ta= treaty nd/$A, jika ada #$T !ank Amerika ts! di ndonesia danada h&ngan eekti  ts! dgn penghasilan !unga, maka yg !erlaku adalah artile  mengenai !isnis pro+it.

(18)

#erdasarkan artile  paragra+ 1 ta= treaty nd/$A, maka penghasilan !unga ts! diakui se!agai penghasilan #$T dan perlakuan  perpajakan di ndonesia mengau kepada PPh pasal 23 $$ PPh.

Dalam pasal 23 ayat (0 huru+ a $$ PPh dise!utkan !ah)a pemotongan pajak se!agaimana dimaksud pada ayat (1 tidak dilakukan atas  penghasilan yang di!ayar atau terutang kepada #ank (termasuk #$T !ank %uar &egeri di ndonesia. 'ehingga dala# kass ada

h&ngan eekti antara $enghasilan &nga dengan B+T di Indonesia) waji& $ajak orang $ri&adi Dala# 0egeri tidak #elakkan $e#otongan PPh karena : /P1P ts& tidak ditnjk se&agai $e#otong PPh $asal 2. dan $enghasilan &nga ts& dike(alikan dari $e#otongan PPh $asal 2.%

22%asus 7

Persahaan indk di +'A #enggnakan jasa $enerje#ah di +'A tk #enerje#ahkan dok#en *g nantin*a dok#en ini akan dignakan oleh anak $ersahaan di indonesia% In9oi(e ditagihkan dr $ihak $enerje#ah di +'A k$d $ihak indk di +'A !tagihann*a ditjkan tk indk di +'A"% Pihak indk) karena #erasa dok#en ts& nanti akan dignakan oleh anak  $ersahaann*a) #aka ia #engiri#kan tagihan dari si $enerje#ah k$d anak $ersahaann*a agar anak $ersahaan #e#&a*ar tagihan ts&% Bagai#ana $erlakan $ajakn*a jika :

1. Indk $ersahaan tidak #ener&itkan in9oi(e ke anak $ersahaan  2. Indk $ersahaan #ener&itkan in9oi(e ke anak $ersahaan 

3. Pe#&eri jasa $enterje#ah #ere9isi in9oi(en*a sehingga ditagihkan ke$ada anak $ersahaan di Indonesia% Jawa&an :

 Dalam penjelasan pasal " ayat 1 huru+ a $$ PPh 7

(19)

dengan kegiatan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yg merupakan objek pajak.”

• Indk $ersahaan tidak #ener&itkan in9oi(e

H&ngan langsng ata tidak langsng harus dapat di!uktikan oleh )aji! pajak ketika dilakukan pemeriksaan. alah satu alat untuk mem!uktikan hu!ungan !iaya dengan kegiatan usaha adalahdok#en $endkng !iaya ts!.

Apa!ila dokumen pendukung !iaya (mis in9oie !ukanlah atas nama )aji! pajak y!s, kemungkinan !esar +iskus menganggap !iaya ts!

&kanlah &ia*a dari /P y!s sehingga dilakukan koreksi positi+ atas !iaya.

Atas pem!ayaran sejumlah uang kepada induk perusahaan !isa saja diperlakukan se!agai di9iden tersel&ng dan merupakan o!jek PPh  pasal 2" dengan tari++ mengikuti $$ PPh atau Ta= treaty nd/$A.

• A$a&ila indk $ersahaan #ener&itkan in9oi(e ntk #enagih &ia*a $enterje#ah ts& !rei#&rse#ent") Perlakuannya se!agai im!alan jasa kepada induk perusahaan di $A dengan aspek perpajakan se!agai !erikut 7

1. A$a&ila ada D5T>1D 7#erdasarkan artile  paragra+ 1 ta= treaty nd/$A, ndonesia hanya !erhak mengenakan pajak  apa!ila#n(l B+T perusahaan $A di ndonesia. riteria munulnya #$T !isa dilihat di artile 5 ta= treaty nd/$A. Jika munul #$T, dipotong PPh pasal 23 atas jasa.

2. Apa!ila tidak ada DT G ;D 7 Atas pem!ayaran yang dilakukan anak perusahaan kepada induk perusahaan dipotong PPh  pasal 2" atasi#&alan seh&ngan dengan jasa.

(20)

• Jika $e#&eri jasa $enterje#ah #ener&itkan in9oi(e langsng atas na#a anak $ersahaan di Indonesia, Perlakuan perpajakannya s!! 7

1. Ada or# D5T : #erdasarkan artile  paragra+ 1 ta= treaty nd/$A, ndonesia hanya !erhak mengenakan pajak apa!ila munul #$T perusahaan penterjemah $A di ndonesia. riteria munulnya #$T !isa dilihat di artile 5 ta= treaty nd/ $A. #ila munul #$T, tidak dilakukan pemotongan PPh pasal 23 karena jasa penterjemah !ukanlah jenis jasa yg dipotong PPh pasal 23 (P@/200GP@.3G2.

2. Tidak ada or# D5T : #ila munul #$T maka perlakuan perpajakannya mengikuti ketentuan PPh pasal 23 $$ PPh (!ukan o!jek PPh pasal 23, namun jika tidak munul #$T maka pemotongan pajaknya mengikuti ketentuan pasal 2" $$ PPh yaitu dipotong 2B dari jumlah !ruto.

23. Pertanyaan 7

Persahaan *g &erkeddkan di Thailand #e#iliki re$resentati9e oi(e !1 A" di Indonesia% e$resentati oi(e ts& telah #e#iliki 0P/P dengan stats B+T%

Proses &isnis *ang terjadi :

Kantor $sat #e#&at $erjanjian !kontrak" dengan $enggna jasa di Indonesia% e$resentati oi(e A ini &ertgas #e#&erikan &antan &er$a $e#&erian inor#asi ata &antan lainn*a ke $enggna jasa ts& &erdasarkan $erintah dari $ersahaan di Thailand !#er$akan isi dari kontrak Persahaan Thailand dengan $enggna jasa di Indonesia"% 'e#a tagihan diter&itkan langsng oleh Kantor $sat di Thailand dan $e#&a*aran langsng dari $enggna jasa ke$ada $ersahaan di Thailand% 'e#a &ia*a o$erasional dan &ia*a gaji kar*awan e$resentati 1i(e A di&a*arkan oleh kantor $sat Thailand dan 1 A tidak  #enjalankan $e#&kan akntansi *ang ter$isah%

(21)

1. A$akah re$resentati9e oi(e ini ter#ask dala# B+T *ang waji& #en*a#$aikan 'PT tahnan PPh &adan , !dala# kass ini re$resentati9e oi(e #eneri#a srat hi#&aan dari KPP ntk #ela$orkan 'PT tahnan PPh &adan"

2. Jika waji& #ela$orkan 'PT tahnan) &agai#ana (ara $engisian 'PTn*a karena re$resentati9e oi(e ini tidak  #e#iliki la$oran keangan sendiri !$e#&kan akntansi han*a dilakkan oleh kantor $sat di Thailand") dan  jga &ingng dala# $engisian ele#en $e#egang saha# dan $engrs%

Jawa&an :

1. #erdasarkan artile 5 paragra+ 0 huru+ e ta= treaty nd/thailand, pengurusan suatu tempat usaha tetapse#ata-#ata

tujuan$eriklanan atau$en*ediaan inor#asi &kan #er$akan sat B+T. Jika 8epresentati+ ;++ie ini hanya semata/ mata menyediakan in+ormasi saja maka tidak memiliki ke)aji!an pelaporan PT tahunan PPh !adan. &amun jika ternyata representati9e o++ie ini tidak hanya menyediakan in+ormasi tetapi juga mem!erikan jasa konsultasi ataupun jasa lainnya maka !erdasarkan artile 5 paragra+ 3 ta= treaty nd/Thailand dapat #n(l B+T ketika kegiatan$e#&erian jasa ts& &erlangsng le&ih dari = &lan dalam jangka )aktu 12 !ulan.

2. Jika munul #$T, maka representati9e o++ie ini )aji! melaksanakan ke)aji!an seperti halnya su!jek pajak !adan dalam negeri antara lain melaporkan PT tahunan PPh !adan.

20. Pertanyaan 7

PT% A di Indonesia #e#&eli ka$al dari $ersahaan di 'inga$ra seharga  64%444%444)- Pe#&a*aran ang #ka se&esar  644%444)- dan sisan*a di angsr sela#a . tahn dengan &nga 64?% <enrt /P ini adalah inan(ial lease !ta$i tidak ada hak  o$si karena dari awal sdah #e#&eli ka$al ts&"% A$akah atas $e#&a*aran &nga ini tertang PPh ,

(22)

Jawa&an :

• Deinisi sewa $e#&ia*aan !inan(ial lease" :

#erdasarkan @ 11":G@.1G1::1

e)a/guna/usaha (%easing adalah kegiatan $e#&ia*aan dala# &entk $en*ediaan &arang #odal !aik seara se)a/guna/usaha dengan hak opsi (+inane lease maupun se)a guna usaha tanpa hak opsi (operating leasentk dignakan oleh ;essee sela#a jangka wakt tertent !erdasarkan pem!ayaran seara !erkalaH

;psi adalah hak %essee untuk#e#&eli !arang modal yang dise)a/guna/usaha atau#e#$er$anjang jangka )aktu perjanjian se)a/guna/ usaha.

#erdasarkan PA &o 3

Adalahsewa yg mengalihkan seara su!stansial seluruh resiko dan man+aat yang terkait dengan kepemilikan suatu asset.

akhirn*a da$at dialihkan) da$at jga tidak dialihkan.

e)a (lease adalah suatu perjanjian dimana lessor mem!erikan hak kepada lesse untuk menggunakan suatu asset sela#a $eriode wakt *g dise$akati. e!agai im!alannya, lesse melakukan pem!ayaran atau serangkaian pem!ayaran kepada lessor.

• #erdasarkan kedua de+inisi ts! dapat disimpulkan !ah)a transaksi yang terjadi&kanlah transaksi inan(ial lease

transaksi pem!elian seara kredit atau transaksi pem!iayaan konsumen (kredit pemilikan asset. 'ehingga &nga *ang #n(l adalah &nga terkait dengan htang $itang > $inja#an%

• Pem!ayaran !unga dalam transaksi )aji! pajak ts! masuk dalam de+inisi !unga !erdasarkan artile 11 paragra+ * ta= treaty nd/

(23)

• mengikuti ketentuan dalam artile 11 paragra+ 2 ta= treaty nd/ingapura ts! maka &egara ndonesia se!agai &egara sum!er   !erhak memungut PPh pasal 2" dengan tari++ 1B dari jumlah !ruto !unga

• Apa!ila perusahaan ingapura yg memperoleh man+aat dari !unga ts! memiliki #$T di ndonesia dan ada hu!ungan e+ekti+ antara #$T ts! dengan hutang yg mem!erikan !unga, maka !erdasarkan paragraph  artile 11 ta= treaty nd/ingapura yg !erlaku adalah ketentuan mengenai !usiness pro+it di artile *, artinya penghasilan !unga ini dianggap se!agai penghasilan #$T di ndonesia dan akan dipotong PPh pasal 23 dengan tari++ 15B dari jumlah !ruto.

• Apa!ila tidak ada +orm DT 1, maka pengenaan pajaknya mengikuti ketentuan tari++ dalam pasal 2" yaitu 2B dari jumlah !ruto atau pasal 23 (15B dari jumlah !ruto !ila ada hu!ungan e+ekti+ antara hutang yg menghasilkan !unga ts! dengan #$Tnya di ndonesia.

• 'aat tertangn*a Pajak Penghasilan Pasal 2= $ndang/$ndang Pajak Penghasilan adalah pada saat pem!ayaran, saat disediakan untuk di!ayarkan (seperti7 di9iden dan jath te#$o !se$erti: &nga dan se)a, saat yang ditentukan dalam kontrak atau  perjanjian atau +aktur (seperti7 royalti, im!alan jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa lainnya.

• Iang dimaksud dengan8saat jath te#$o $e#&a*aran8 adalah saat ke)aji!an untuk melakukan pem!ayaran yang didasarkan atas kesepakatan, !aik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam kontrak atau perjanjian atau +aktur. (penjelasan pasal 15 ayat 0 PP :0G21

(24)
(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian yang diajarkan dalam dialog ini bukan ditujukan untuk menghilangkan perhatian yang sudah ada dan mengisi dengan kepedulian baru, dengan tekad mengikuti Yesus dan

Sasaran pengobatan adalah untuk menghilangkan gejala akut, pemberantasan infeksi yang sedang terjadi dan meminimalisasi resiko berulang untuk jangka panjang.Pemilihan

Tingkatan tersebut berdasarkan dari peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dengan lima langkah pemecahan masalah Newman yaitu membaca (reading), memahami

melaksanakan pemerintahan negara Repu- blik Indonesia. 42-2008 yaitu “Tidak pernah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, norma kesusilaan dan norma

Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan niat melakukan whistleblowing ketika tingkat retaliasi kuat dan tidak ada perlindungan identitas dibandingkan dengan kondisi

Sementara itu, Santrock (2012) secara singkat mengemukakan bahwa psikologi perkembangan ( developmental psychology ) adalah psikologi yang mengkaji pola perubahan

MODEL DAPAT DIPERBAIKI DENGAN CARA BACKWARD ANALYSIS, SEHINGGA DIPEROLEH HANYA VARIABEL INDEPENDEN YANG BERPENGARUH NYATA SAJA YANG MASUK DALAM FUNGSI.. Error t-Statistic

memberikan pelayanan kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian sesuai dengan kebutuhan medik, standar pelayanan kesehatan kepolisian dan standar pelayanan