• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan lokasi sekolah relatif dekat dengan tempat-tempat untuk mengkonsumsi fast food, terletak di daerah perkotaan dan kebanyakan berasal dari keluarga ekonomi tinggi. Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli-Agustus 2010, yang disesuaikan dengan kalender akademik di SMA Kartini Batam agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Kartini Batam. Contoh diambil secara purposive dengan kriteria laki-laki dan perempuan, memiliki status gizi lebih dan normal, bersedia menjadi responden. Teknis pengambilan contoh adalah seluruh siswa diukur berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) terlebih dahulu, kemudian ditentukan status gizinya berdasarkan contoh dan diambil sesuai dengan kriteria yaitu siswa memiliki status gizi lebih dan normal. Metode yang digunakan dalam penarikan contoh adalah metode purposive sampling. Contoh yang diambil sebanyak 60 contoh yang terdiri dari 30 orang gizi lebih dan 30 orang normal.

Penentuan status gizi contoh didasarkan pada indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) yang mengacu pada referensi WHO 2007. Klasifikasi pengkategorian status gizi pun dibagi menjadi 3 kelompok yaitu obese (z > +2 SD),overweight(+1 SD ≤ z ≤ +2 SD) dan normal (-2 SD ≤ z ≤ +1 SD). Penentuan nilai status gizi ditentukan berdasarkansoftware anthroplus 2007 yang mengacu pada referensi WHO 2007.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, kebiasaan mengkonsumsi fast food, konsumsi pangan, pengetahuan gizi contoh, aktivitas fisik dan status gizi. Data sekunder yang dikumpulkan adalah keadaan umum sekolah.

Data kebiasaan mengkonsumsi fast food meliputi jenis fast food yang paling disukai, jenisfast foodyang paling tidak disukai, cara pengolahanfast food yang paling disukai, tempat yang paling sering dikunjungi untuk mengkonsumsi

(2)

fast food, alasan mengkonsumsifast food, ukuran jenis fast foodserta frekuensi konsumsifast food. Data frekuensifast foodselama 1 bulan terakhir dikumpulkan menggunakan Food Frequency Questionnairre (FFQ). Frekuensi konsumsi fast fooddikelompokkan menjadi tidak pernah, 1-3x/bulan, 1-2x/minggu, 3-5x/minggu, dan 6-7x/minggu. Data ukuran dikelompokkan menjadi kecil, sedang, dan besar. Data konsumsi pangan dikumpulkan melalui survei dengan metode 24-hour recallselama 2 hari yang meliputi hari libur dan hari sekolah.

Data pengetahuan gizi contoh diperoleh dengan cara wawancara langsung kepada contoh berdasarkan kuesioner. Kuesioner pengetahuan gizi berisi 20 buah pertanyaan pilihan berganda dengan memilih jawaban yang paling benar. Pertanyaan pengetahuan gizi yang diberikan mencakup gizi secara umum (8 soal), fast food (6 soal), dan obesitas (6 soal). Skor jawaban siswa setiap satu pertanyaan diberi nilai satu (1) bila memilih jawaban benar dan skor nol (0) bila memilih jawaban yang salah atau tidak memilih jawaban. Pertanyaan mengacu pada Novitasari (2005) dan Sarasvati (2010).

Data aktivitas fisik diperoleh melalui metode recall 1x24 jam yang dilakukan dua kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Data aktivitas fisik yang dikumpulkan berupa jenis aktivitas yang dilakukan dan durasi waktu melakukan aktivitas dalam sehari. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh contoh setelah mendapat penjelasan dari peneliti. Data mengenai keadaan umum sekolah diperoleh melalui informasi baik lisan maupun tulisan dari pihak Tata Usaha sekolah. Variabel data, jenis data, cara pengumpulan data dan alat pengumpulan data secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.

(3)

Tabel 3. Variabel data, jenis data, cara pengumpulan data, dan alat pengumpulan data

No Variabel data Jenis data Cara pengumpulan data Alat pengumpul data 1. Karakteristik contoh - Nama - Alamat - Umur - Jenis kelamin - Berat badan - Tinggi badan

Primer Wawancara Kuesioner,

timbangan injak digital (bathscale), Microtoise 2. Kebiasaan konsumsi fast food Primer Wawancara

(Jenisfast food, Alasan mengkonsumsi fast food,

Cara Pengolahanfast foodyang paling disukai, Tempat yang paling sering dikunjungi,Waktu yang dipilih untuk mengkonsumsifast food,

Frekuensi dan ukuran konsumsifast food)

Kuesioner dan FFQ

3. Pengetahuan Gizi Primer Pengisian kuesioner tentang gizi,fast food

dan obesitas Kuesioner 4. 5. Konsumsi contoh Aktifitas Fisik Primer Primer

Metodefood recall2x24 jam Pengisian kuesioner dengan metode pencatatan 2x24 jam Kuesioner Kuesioner 6. Karakteristik sekolah - lokasi

- jumlah siswa dan guru - lama belajar - sarana dan prasarana -kegiatan ekstrakurikuler

Sekunder Dokumen laporan tahunan

Laporan tahunan

(4)

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 for Windows. Pengolahan data yang dilakukan berupa editing, coding, cleaning, entry, dan analisis. Perbedaan antar variable dianalisis dengan uji beda t (Independent t-Test), sedangkan hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji korelasiPearson, SpearmandanChi-Square.

Data mengenai karakteristik contoh terdiri dari umur 15-17 tahun, jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Data uang saku dan aktifitas fisik dikategorikan menggunakan metode Slamet (1993) dari rumus :

IK = NT – NR ∑ Kategori Keterangan: IK = interval kelas NT = nilai tertinggi NR = nilai terendah

Data uang saku dikategorikan menjadi 3 yaitu terdiri dari rendah (10000-14999), sedang (15000-20000), dan tinggi (20001-25000).

Kebiasaan mengkonsumsi fast food ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Analisis statistik yang digunakan dalam pada penelitian ini antara lain uji beda t (Independent sample t-test) untuk menganalisis perbedaan uang saku, pengetahuan gizi, frekuensi konsumsi fast food, konsumsi dan aktivitas fisik contoh. Hubungan antara pengetahuan gizi, uang saku dengan frekuensi fast food remaja SMA yang berstatus gizi lebih dan normal digunakan uji Korelasi Spearman. Uji Pearson digunakan untuk melihat hubungan uang saku, pengetahuan gizi, frekuensi konsumsifast food, dan aktivitas fisik dengan status gizi contoh. Uji Chi-Square digunakan untuk melihat hubungan jenis kelamin dengan status gizi.

Data pengetahuan gizi contoh diberi skor jika jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah, sehingga skor total 20. Pengetahuan gizi contoh dikategorikan menjadi rendah jika kurang dari 60% jawaban benar, sedang jika antara 60-80% jawaban benar dan tinggi jika lebih dari 80% jawaban benar (Khomsan 2000).

Data aktivitas fisik diketahui dari metode recall 1x24 jam yang dilakukan dua kali pada hari yang berbeda yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Aktifitas fisik yang dilakukan contoh dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan dan untuk

(5)

setiap kegiatan dihitung alokasi waktu yang digunakan. Alokasi waktu dari aktivitas fisik selama dua hari kemudian dihitung rata-rata. Rata-rata alokasi waktu tersebut dikalikan dengan pengeluaran energi menurut jenis kegiatan kemudian dibagi 24 jam.

Menurut Almatsier (2002), komponen utama yang menentukan pengeluaran energi adalah Angka Metabolisme Basal (AMB) atauBasal Metabolic Rate dan aktivitas fisik. Total energi aktivitas pada hari sekolah dan hari libur digunakan untuk mengetahui rata-rata pengeluaran energy contoh. Nilai AMB contoh dihitung dengan menggunakan standar Harris-Benedict (1919) dalam Almatsier (2002). Cara perhitungan AMB adalah sebagai berikut :

Keterangan :

AMB = Angka Metabolisme Basal (kkal) BB = Berat badan (kg)

TB = Tinggi badan (cm) U = Umur (tahun)

Kebutuhan energi contoh dihitung dengan rumus Kebutuhan Energi Total, yaitu:

Keterangan :

AMB = Angka Metabolisme Basal (kkal)

FA = Faktor Aktivitas (Berdasarkan FAO 2001, pada lampiran 4)

Data konsumsi pangan individu yang dikumpulkan ditabulasi dan kemudian dirata-ratakan per bahan pangan hingga diperoleh rata-rata per kelompok. Selanjutnya dikonversi ke dalam bentuk energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan menggunakan Daftar Konversi Bahan Makanan (DKBM 2009).

Secara umum penilaian jumlah zat gizi tertentu yang dikonsumsi sebagai berikut (Hardinsyah & Martianto, 1992):

Gij = BPj x Bddj x KGij 100 100

Kebutuhan Energi Total (kkal/hari) = AMB x FA AMB = 655+ (9,6 x BB) + (1,8 X TB) – (4,7 x U) (wanita)

(6)

Keterangan : Gij = zat gizi yang dikonsumsi dari pangan atau makanan j BPj = berat pangan atau makanan j yang dikonsumsi (gram)

Bddj = bagian yang dapat dimakan (dalam persen atau gram dari 100 gram pangan atau makanan j)

Kgij = kandungan zat gizi tertentu (i) dar pangan (j) atau makanan yang dikonsumsi sesuai dengan satuannya

Data konsumsi pangan dapat yang didapat dalam ukuran rumah tangga (URT), dikonversikan dalam bentuk gram yang kemudian diolah untuk mengetahui konsumsi energi, protein, lemak, dan karbohidrat.

(7)

Definisi Operasional

Contohadalah siswa-siswi yang duduk di kelas XI SMA dan memiliki status gizi lebih (+1 SD ≤ z ≤ +2 SD dan z > +2 SD) dan normal (-2 SD ≤ z ≤ +1 SD) (WHO 2007).

Karakteristik contohadalah identitas contoh yang meliputi jenis kelamin, umur, BB, TB dan uang saku.

Fast food adalah makanan yang cepat saji dan praktis (ayam goreng, kentang goreng, burger, pizza, spaghetti dan lainnya) yang berasal dari restoran-restoranfast food: McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC), JCo, dll. Pengetahuan Gizi adalah kemampuan kognitif serta pemahaman siswa-siwi

tentang gizi. Pengetahuan diukur dengan kemampuan siswa-siswi dengan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan gizi, fast food dan obesitas.

Kebiasaan mengkonsumsifast foodadalah jenisfast foodyang paling disukai, jenis fast food yang paling tidak disukai, cara pengolahan fast food, restoran yang paling sering dikunjungi untuk mengkonsumsi fast food , alasan mengkonsumsi fast food, waktu yang paling sering dipilih untuk mengkonsumsifast food, Orang yang paling sering diajak mengkonsumsi fast food, serta frekuensi dan ukuran menkonsumsi fast food pada remaja.

Frekuensi konsumsi fast food adalah seberapa sering contoh gizi lebih dan normal mengkonsumsi fast food selama 1 bulan terakhir yang di beli di restoranfast food.

Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi remaja gizi lebih dan normal dalam satu hari dengan cararecall 2 x 24 jam pada satu hari sekolah dan satu hari libur.

Gizi lebihadalah keadaan contoh dimana memiliki berat badan lebih dari normal berdasarkan kategori WHO 2007 yaituobese (nilai IMT/U ≥ zscore > +2 SD),overweight(+1 SD ≤ zscore ≤ +2 SD).

Uang sakuadalah jumlah uang yang diperoleh remaja dari orang tua setiap hari. Aktifitas fisik adalah jenis kegiatan fisik yang dilakukan oleh contoh dalam

Gambar

Tabel 3. Variabel data, jenis data, cara pengumpulan data, dan alat pengumpulan data

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa pada populasi B69 × Numbu dan B69 × Kawali terdapat individu tanaman yang sangat beragam terutama pada karakter bobot biji per malai, artinya

Kegemaran membaca siswa kelas Sekolah Dasar tidak akan tumbuh secara optimis. Oleh karena itu minat baca siswa Sekolah Dasar harus ditanamkan, ditumbuhkan

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Enam Belas (12-05-2016), kami yang bertanda tangan di bawah ini Kelompok Kerja 17 Unit Layanan Pengadaan (ULP)

dengan permohonan eksekusi hak tanggungan ataupun Jaminan Fidusia menerapkan aturan perundangan seperti yang telah disebutkan diatas maka usaha perdamaian (sulh) maupun

Misalnya jika kita ingin membuat sebuah halaman yang berbeda dengan halaman lainnya dari website kita, kita dapat menambahkan class pada halaman tersebut untuk

Partisipasi dalam bentuk keterampilan dan kemahiran, ditunjukkan dengan adanya kemauan masyarakat untuk usaha kecil-kecilan yang menjual makanan dan minuman dalam

Evaluasi dalam tingkat aplikasi untuk jaringan terowong 6to4 menunjukkan bahwa dalam hal aplikasi HTTP dan komunikasi suara, mekanisme ini memiliki kinerja

“Suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain, secara