• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penyusunan Skripsi IAID 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Penyusunan Skripsi IAID 2016"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

DAN ARTIKEL ILMIAH

DAN ARTIKEL ILMIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

Jl. K.H. Ahmad Fadlil No.

Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 8 Kotak Pos No. 28 Kotak Pos No. 2 Ciamis Jawa Barat 46271 Ciamis Jawa Barat 46271 Tlp. 0265-774 Tlp. 0265-774377; Fax 377; Fax 0265-7743760265-774376 Website: http://www.iaid.ac.id Website: http://www.iaid.ac.id Email: info@iaid.ac.id Email: info@iaid.ac.id Institut Agama Islam Darussalam Institut Agama Islam Darussalam

(2)

Diterbitkan oleh: Diterbitkan oleh:

Institut Agama Islam Darussalam Institut Agama Islam Darussalam

Aamat: Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 8 Ciamis Jawa Barat Aamat: Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 8 Ciamis Jawa Barat

Tlp./Faks.

Tlp./Faks. 0265-7743770265-774377

Ketua Tim Penyusun: Dr. H. Husni Thoyyar, M.Pd. Ketua Tim Penyusun: Dr. H. Husni Thoyyar, M.Pd.

Cetakan Pertama, 2008 Cetakan Pertama, 2008 Cetakan Kedua, 2010 Cetakan Kedua, 2010 Cetakan Ketiga, 2013 Cetakan Ketiga, 2013 Cetakan Keempat, 2015 Cetakan Keempat, 2015 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

DAN ARTIKEL ILMIAH DAN ARTIKEL ILMIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

(3)

Diterbitkan oleh: Diterbitkan oleh:

Institut Agama Islam Darussalam Institut Agama Islam Darussalam

Aamat: Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 8 Ciamis Jawa Barat Aamat: Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 8 Ciamis Jawa Barat

Tlp./Faks.

Tlp./Faks. 0265-7743770265-774377

Ketua Tim Penyusun: Dr. H. Husni Thoyyar, M.Pd. Ketua Tim Penyusun: Dr. H. Husni Thoyyar, M.Pd.

Cetakan Pertama, 2008 Cetakan Pertama, 2008 Cetakan Kedua, 2010 Cetakan Kedua, 2010 Cetakan Ketiga, 2013 Cetakan Ketiga, 2013 Cetakan Keempat, 2015 Cetakan Keempat, 2015 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

DAN ARTIKEL ILMIAH DAN ARTIKEL ILMIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

(4)

Puji dan syukur hanya milik Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Shalawat dan Puji dan syukur hanya milik Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Muhammad, Rasul Allah yang salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Muhammad, Rasul Allah yang membawa kebenaran dan menginspirasi pengembangan ilmu pengetahuan membawa kebenaran dan menginspirasi pengembangan ilmu pengetahuan umat manusia.

umat manusia.

Pedoman penulisan skripsi dan

Pedoman penulisan skripsi dan artikel ilmiah yang ditetapkan berdasarkanartikel ilmiah yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor Institut Agama Islam Darussalam ini dibuat untuk membantu Keputusan Rektor Institut Agama Islam Darussalam ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi yang dihasilkan dari suatu kegiatan mahasiswa dalam menyusun skripsi yang dihasilkan dari suatu kegiatan penelitian ilmiah.

penelitian ilmiah.

Karena penyusunan skripsi dan penulisan artikel ilmiah

Karena penyusunan skripsi dan penulisan artikel ilmiah merupakan bagianmerupakan bagian dari kegiatan penelitian ilmiah, maka pedoman ini hanya akan bermanfaat dari kegiatan penelitian ilmiah, maka pedoman ini hanya akan bermanfaat apabila mahasiswa telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang apabila mahasiswa telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang proses dan kegiatan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, memadai tentang proses dan kegiatan penelitian ilmiah. Oleh karena itu, kelulusan matakuliah metodologi penelitian dan matakuliah terkait lain kelulusan matakuliah metodologi penelitian dan matakuliah terkait lain menjadi salah satu

menjadi salah satu prasyarat penting dalam kegiatan penelitian ilmiah.prasyarat penting dalam kegiatan penelitian ilmiah.

Mudah-mudahan pedoman penulisan skripsi dan artikel ilmiah ini dapat Mudah-mudahan pedoman penulisan skripsi dan artikel ilmiah ini dapat membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi dan artikel ilmiah yang membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi dan artikel ilmiah yang bermutu secara akademik.

bermutu secara akademik.

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

(5)

Transliterasi huruf Arab ke huruf Latin menggunakan pedoman yang Transliterasi huruf Arab ke huruf Latin menggunakan pedoman yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri ditetapkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. yang dimodifikasi. Berikut ini adalah

Pendidikan dan Kebudayaan R.I. yang dimodifikasi. Berikut ini adalah pedomanpedoman transliterasi dalam penulisan skripsi Institut Agama Islam Darussalam.

transliterasi dalam penulisan skripsi Institut Agama Islam Darussalam.

Arab

Arab Latin Latin ContohContoh

’’ fuqahâ’ fuqahâ’  b b baldahbaldah tt tartîltartîl ts ts tsabatatsabata jj  ja‘ala  ja‘ala  harama harama kh kh kharajakharaja d d dakhaladakhala dz dz dzakaradzakara rr raja‘a raja‘a  zz za‘ama za‘ama  ss safarasafara sy sy syirkahsyirkah sh sh shâbirshâbir PEDOMAN

PEDOMAN TRANSLITERTRANSLITERASIASI ARAB LATIN ARAB LATIN 1. Penulisan konsonan 1. Penulisan konsonan















h h























 





(6)

Arab

Arab Latin Latin ContohContoh dh dh dhalâldhalâl th th thahârahthahârah zh zh zhâlimzhâlim ‘‘  ja‘la  ja‘la  gh gh  ghafara ghafara ff fatahafataha q q qadhâqadhâ k k katabakataba ll lailahlailah m m madzhabmadzhab n n nadzaranadzara h h hidâyahhidâyah w w waqa‘  waqa‘  aa y y  yahyâ yahyâ ah ah tarbiyahtarbiyah a a dlarabadlaraba ii mujtahidmujtahid u u rujû‘  rujû‘  





































 













2. Vokal pendek 2. Vokal pendek







 





(7)

â mubârak û marjûh ,  î hakîm â mûsa 'â  yâ ayyuhâ au fauqa ai laita .. al al- qur’ân  .. asy-sy asy-syams .. wa-al wa al-qamara .. wa-asy wa asy-syams 3. Vokal panjang











4. Diftong





5. Pembauran kata sandang tertentu

ٌ 

ً



ً 

(8)

Kata Pengantar... i

Pedoman Transliterasi Arab Latin ... ii

Daftar Isi ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Pengantar... 1

B. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi ... 1

C. Ketentuan Umum dalam Penyusunan Skripsi ... 1

D. Persyaratan Sidang Skripsi ... 2

Bab II PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI ... 3

A. Judul Penelitian ... 3

B. Latar Belakang Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Landasan Teori ... 6

G. Hipotesis (jika ada) ... 7

H. Metodologi Penelitian ... 7

I . Daftar Pustaka ... 8

BAB III BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI ... 14

A. Bagian Muka ... 14

1. Sampul atau kulit muka (cover) ... 14

2. Abstrak ... 15 3. Halaman Judul ... 15 4. Persetujuan Pembimbing... 15 5. Pengesahan Sidang ... 15 6. Surat Pernyataan ... 16 7. Riwayat Hidup ... 16 8. Halaman Persembahan ... 16

9. Pedoman Transliterasi Arab ke Latin ... 16

10. Kata Pengantar ... 16

11. Daftar Isi ... 16

12. Daftar Tabel (jika ada)... 17 DAFTAR ISI

(9)

B. Bagian Utama ... 17

1. Pendahuluan ... 17

2. Landasan Teori ... 17

3. Metodologi Penelitian ... 17

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 18

5. Penutup ... 18

C. Bagian Belakang ... 19

1. Daftar Pustaka ... 19

2. Lampiran ... 24

BAB IV KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS ... 25

A. Penggunaan Bahasa ... 25

B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah ... 25

C. Penulisan Teks Arab ... 25

D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin ... 25

E. Pengacuan ... 25

F. Penggunaan Gelar dan Jabatan Akademik... 29

G. Persyaratan teknis ... 30

BAB V PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH ... 32

A. Sistematika ... 32 B. Judul... 32 C. Nama Penulis ... 32 D. Abstrak ... 33 E. Kata Kunci ... 33 F. Pendahuluan ... 34 G. Kajian Teori ... 34 H. Metode ... 34 I. Hasil ... 35 J. Pembahasan ... 35 K. Simpulan... 35 L. Daftar Pustaka ... 35 BAB V PENUTUP... 36

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 37

(10)

Skripsi yang menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan program studi S1  adalah hasil karya ilmiah yang proses penyusunannya harus sesuai dengan metodologi penelitian ilmiah, mulai perencanaan, pembuatan desain penelitian, pengumpulan dan analisis data, sampai pada proses penulisannya menjadi sebuah skripsi.

Buku “Pedoman Penyusunan Skripsi dan Artikel Ilmiah” Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat ini dibuat sebagai acuan pembimbing dan mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Melalui pedoman ini diharapkan kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam memahami metodologi dan prosedur penelitian ilmiah yang cukup beragam dapat dikurangi. Meskipun buku ini lebih banyak memuat petunjuk-petunjuk yang bersifat teknis penulisan, di dalamnya dibahas pula petunjuk-petunjuk lain secara metodologis.

Ruang lingkup penelitian skripsi mengacu kepada program studi dan/atau peminatan/konsentrasi yang dikembangkan oleh program studi.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, skripsi sebagai karya ilmiah harus memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Penelitian skripsi merupakan kegiatan akademik yang menggunakan penalaran empirik dan/atau non-empirik dengan pendekatan tertentu sesuai dengan disiplin ilmu tertentu di bawah bimbingan dosen pembimbing.

2. Penyusunan skripsi merupakan puncak unjuk kerja akademik mahasiswa selama mengikuti pendidikan program sarjana di IAID yang dibuktikan melalui proses bimbingan serta ujian skripsi, dan sebagai sarana untuk mengungkapkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan teori-teori dan memecahkan masalah.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahulua

B. Ruang Lingkup Penelitian Skripsi

(11)

proposal/usulan penelitian skripsi yang kelayakannya disetujui/diterima oleh suatu forum seminar proposal skripsi yang diadakan khusus untuk itu.

4. Penyusunan skripsi dibimbing oleh dosen pembimbing yang memiliki kualifikasi akademik relevan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

5. Bimbingan skripsi dilakukan secara sistematis berkesinambungan. Pertemuan pembimbingan dengan dosen pembimbing disertai dengan pengisian aktivit as pembimbingan pada “Lembar/Buku Bimbingan Skripsi”.

6. Kemajuan dan hasil penelitian yang telah dicapai secara berkala diverifikasi oleh pembimbing.

7. Ujian skripsi dilaksanakan setelah naskah skripsi disetujui oleh dosen pembimbing yang dinyatakan pada lembar persetujuan yang telah disediakan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi mahasiswa yang akan ujian skripsi adalah:

1. Telah lulus semua mata kuliah teori, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Nilai kelulusan mata kuliah adalah ≥ C.

2. Mempunyai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) teori minimal 2,00 3. Telah lulus ujian komprehensif.

4. Menyerahkan naskah skripsi yang sudah memperoleh persetujuan tertulis dari dosen pembimbing sebanyak 3 (tiga) rangkap.

5. Menyerahkan artikel ilmiah ringkasan skripsi untuk dimuat pada jurnal ilmiah serta bukti pengiriman artikel tersebut melalui email.

6. Menyerahkan “Lembar/Buku Bimbingan Skripsi”  yang telah disetujui dan ditanda-tangani oleh dosen pembimbing skripsi.

7. Telah memenuhi kewajiban membayar biaya perkuliahan sampai dengan semester yang bersangkutan.

(12)

Pembuatan proposal penelitian adalah salah satu tahap yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian untuk penyusunan skripsi. Proposal penelitian skripsi di lingkungan IAID Darussalam harus memuat unsur-unsur di bawah ini:

(1) Judul Penelitian

(2) Latar Belakang Masalah (3) Perumusan Masalah (4) Tujuan Penelitian (5) Kegunaan Penelitian (6) Landasan Teori

(7) Hipotesis (jika ada) (8) Metodologi Penelitian (9) Daftar Pustaka

Judul penelitian sebaiknya disusun secara ringkas, padat, jelas, dan menggambarkan isi penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, judul penelitian umumnya memuat variabel yang diteliti, subjek yang diteliti, tempat dan waktu penelitian.

Latar belakang masalah dalam proposal penelitian skripsi berisi argumentasi bahwa masalah yang akan diteliti adalah penting. Dalam latar belakang masalah ini, calon peneliti harus dapat meyakinkan kepada komunitas ilmiah bahwa topik yang dikajinya adalah penting, baik secara ilmiah maupun secara praktis.

Selain itu, masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai adanya kesenjangan antara das sollen  dengan das sein . Das sollen  adalah segala yang ideal, teoretis, dan yang seharusnya. Sementara das sein   adalah realitas dan yang nyata. Masalah penelitian juga berarti curiosity  (keingintahuan) peneliti terhadap sesuatu yang untuk “memuaskan” keingintahuan itu diperlukan kajian atau penelitian ilmiah.

Latar belakang masalah yang dimaksudkan di sini adalah latar belakang BAB II

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

A. Judul Penelitian

(13)

hakikatnya suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri dan terisolasi dari faktor-faktor lain. Suatu gejala tidak disebut sebagai masalah penelitian apabila gejala itu tidak memiliki konteks ruang maupun waktu.

Latar belakang masalah penelitian menggambarkan sebuah atau beberapa gejala yang dijadikan sebagai masalah penelitian menurut konteks yang melatarbelakang-inya. Konteks yang melatarbelakangi suatu masalah penelitian bisa berupa latar belakang yang bersifat teoretis dan praksis kependidikan Islam.

Selain itu, saat ini berkembang kecenderungan dalam dunia penelitian ilmiah kontemporer yang menjadikan latar belakang masalah sebagai bagian untuk mengemukakan pentingnya suatu masalah atau topik diteliti. Pentingnya suatu topik atau masalah diteliti harus mempertimbangkan kepentingan ilmiah atau perkembangan teori-teori dalam disiplin ilmu tertentu. Oleh karena itu, apabila latar belakang masalah dirumuskan sebagai argumen untuk menunjukkan kepentingan atau signifikansi suatu topik diteliti, maka peneliti dituntut untuk me-review  hasil-hasil penelitian mutakhir yang relevan dengan topik yang diteliti sekaligus menguraikan kelebihan dan kekurangan hasil-hasil penelitian itu.

Perumusan masalah memuat tiga bagian, yaitu (1) identifikasi masalah, (2) pembatasan masalah, dan (3) rumusan masalah. Tetapi bisa juga perumusan masalah hanya memuat “rumusan masalah”,  bergantung pada permasalahan yang diteliti.

Identifikasi masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan peneliti terhadap masalah di mana suatu objek dalam suatu jalinan tertentu dapat dikenali sebagai suatu atau beberapa masalah. Tahap identifikasi masalah ini dapat dilakukan oleh peneliti melalui pengamatan secara empiris; sumber bacaan terutama bacaan yang berisi laporan penelitian; hasil dari kegiatan seminar, diskusi, dan pertemuan ilmiah lainnya; pernyataan pemegang otoritas; pengalaman pribadi; bahkan juga bisa dari perasaan intuitif. Melalui sumber-sumber tersebut, peneliti mengajukan berbagai pertanyaan yang relevan yang berkaitan dengan suatu gejala, objek, sasaran atau subject matter  yang diminatinya.

Setelah peneliti melakukan identifikasi masalah, langkah selanjutnya adalah melakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah amat diperlukan mengingat (1) tidak semua masalah yang teridentifikasi layak diteliti, dan (2) jika masalah yang teridentifikasi ternyata sangat banyak, maka peneliti perlu C. Perumusan Masalah

(14)

membatasinya, dengan pertimbangan-pertimbangan (a) dari arah masalahnya, dan (b) dari arah calon penelitinya.

Pertimbangan dari arah masalahnya dilakukan seobjektif mungkin, sehingga penelitian terhadap masalah tersebut dapat mengembangkan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoretis penelitiannya, serta sumbangannya dalam memecahkan problem-problem praktis. Itulah sebabnya peneliti harus benar-benar mempertimbangkan suatu masalah sesuai dengan konteksnya. Karena, suatu masalah layak diteliti dalam konteks tertentu, tetapi bisa jadi tidak layak dalam konteks yang lain.

Adapun pertimbangan dari arah calon peneliti dilakukan untuk mengetahui sesuai tidaknya calon peneliti mambahas atau meneliti masalah tersebut. Setidaknya ada beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan pertama, bekal kemampuan teoretis calon peneliti; kedua, penguasaan peneliti atas metode yang diperlukan; ketiga, alat-alat dan perlengkapan yang tersedia; keempat, waktu yang dapat digunakan; dan kelima, biaya yang tersedia.

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin diketahui jawabannya. Rumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan pembatasan masalah, yang akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Rumusan masalah yang baik setidaknya memiliki ciri-ciri (1) bersifat jelas dan spesifik, (2) dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, dan (3) rumusan tersebut memberi pentunjuk tentang landasan teori yang diperlukan, metode penelitian yang akan digunakan serta rencana pengumpulan data yang diperlukan.

Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, tujuan penelitian merupakan lanjutan dari perumusan masalah. Oleh karenanya tujuan penelitian harus memiliki kaitan dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian ini dibuat dengan menggunakan kalimat aktif atau pasif sebagai pengganti dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada pada rumusan masalah.

Tujuan penelitian biasanya dimulai dengan "Tujuan penelitian ini ialah untuk …" atau "Penelitian ini bertujuan untuk …". Kata-kata kerja pembuka yang biasanya digunakan adalah: untuk mengetahui, menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, mengetahui hubungan antara, menemukan hubungan antara, memperoleh data, meneliti pengaruh, meneliti efek, dan lain sebagainya.

(15)

Kegunaan penelitian menyatakan kemungkinan pemanfaatan yang dapat dipetik dari pemecahan masalah yang didapat dari penelitian. Kegunaan penelitian dapat juga disebut dengan signifikansi penelitian. Secara umum kegunaan penelitian diarahkan pada dua jenis kegunaan. Pertama, kegunaan yang bersifat ilmiah, yaitu manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kedua, kegunaan yang bersifat praktis, yaitu sejauhmana kegunaan penelitian untuk memecahkan problem-problem praktis yang dihadapi masyarakat. Kegunaan yang bersifat praktis ini juga diarahkan sebagai bahan masukan dalam suatu proses pengambilan keputusan.

Landasan teori tiada lain adalah sebagai upaya untuk merumuskan landasan teori yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, peneliti perlu mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan teori amat penting bagi sebuah penelitian, terutama agar suatu penelitian memiliki landasan yang kokoh dan tidak hanya sekadar coba-coba (trial and error ). Untuk itulah perlu dilakukan telaah kepustakaan atau tinjauan pustaka.

Sumber kepustakaan secara garis besar dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. (Suryabrata, 1992:66). Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat ditemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedi, monograp dan lain sebagainya. Adapun generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari kesimpulan hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian terdahulu ini dapat ditemukan dalam sumber acuan khusus, seperti laporan-laporan penelitian, jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain sebagainya.

Sumber acuan suatu tinjauan pustaka atau telaah kepustakaan, setidaknya harus memenuhi prinsip kemutakhiran (recency ) dan prinsip relevansi (relevance ). Peneliti sedapat mungkin mengemukakan teori-teori dari sumber-sumber mutakhir, sebab teori-teori dan konsep-konsep lama bisa jadi sudah tidak digunakan lagi, karena kebenarannya sudah dibantah oleh teori-teori atau konsep-konsep yang lebih baru. Untuk jenis penelitian historis atau penelitian terhadap objek hukum atau hasil ijtihad ulama salaf, prinsip recency ini tidak menjadi persyaratan dalam penyusunan tinjauan pustaka.

E. Kegunaan Penelitian

(16)

Selain prinsip kemutakhiran, peneliti juga harus menyusun teori-teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah penelitian. Relevansi antara landasan teori dengan masalah penelitian sangat penting, supaya teknik pemecahan masalah penelitian terarah.

Tidak selamanya suatu penelitian untuk penyusunan skripsi menggunakan hipotesis. Namun demikian, kebanyakan penelitian, terutama penelitian kuantitatif, selalu memuat hipotesis.

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang akan diteliti, yang merupakan instrumen kerja dari teori, yang disusun berdasarkan argumentasi logis yang ada pada kerangka pemikiran. Sebagai hasil deduksi dari teori, hipotesis lebih bersifat spesifik, sehingga lebih siap diuji secara empiris.

Suatu hipotesis selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut dapat dirumuskan secara eksplisit maupun implisit. Selain itu, hipotesis juga harus dapat memberikan gambaran bagaimana bentuk hubungan tersebut, positif atau negatif, tinggi, sedang atau rendah, berbeda tidak berbeda, serta memberikan petunjuk bagaimana cara mengujinya.

Metodologi penelitian atau biasa juga disebut prosedur penelitian ini dalam sebuah proposal penelitian skripsi memuat pelbagai aspek yang terkait dengan metodologi penelitian yang akan digunakan peneliti. Metodologi atau prosedur penelitian tersebut bisa berbeda antara satu penelitian dengan penelitian yang lain, tergantung kepada pendekatan, paradigma, masalah, dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Dalam kajian ilmu-ilmu agama Islam, termasuk di dalamnya kajian bidang pendidikan Islam, biasanya dikenal empat model pendekatan atau paradigma penelitian, yaitu (1) paradigma positivistik, (2) paradigma hermeneutika, (3) paradigma naturalistik, dan (4) paradigma kritis. Paradigma naturalistik, kritis, dan hermeneutika biasanya menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan paradigma positivistik didominasi oleh pendekatan kuantitatif.

Pada bagian metodologi penelitian ini, sub-bagian yang harus dimuat bergantung pada jenis dan metode penelitian, sebagaimana diperinci sebagai berikut.

G. Hipotesis jika ada)

(17)

a) Jenis dan Metode Penelitian b) Setting Penelitian

c) Sumber Data

d) Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data e) Analisis Data

a. Jenis dan Metode Penelitian b. Sumber Data

c. Teknik Pengumpulan Data d. Keabsahan Teks/Dokumen e. Analisis Data

a. Jenis dan Metode Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Populasi dan Sampel Penelitian d. Variabel Penelitian

e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data f. Analisis Data

a. Setting Penelitian b. Subjek Penelitian c. Variabel Penelitian d. Rencana Tindakan

e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data f. Teknik Pengolahan dan Analisis Data g. Indikator Kinerja

Penulisan daftar pustaka menggunakan format APA (the American Psychological Association ). Beberapa ciri penulisan daftar pustaka dengan APA style  adalah:

a. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.

b. Referensi di dalam isi tulisan mengacu pada item di dalam daftar pustaka dengan cara menuliskan nama belakang (surename ) pengarang diikuti tanggal penerbitan yang dituliskan di antara kurung.

c. Urutan daftar pustaka berdasarkan nama belakang pengarang. Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut di antara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang.

1. Penelitian kualitatif lapangan

2. Penelitian teks/dokumen

3. Penelitian kuantitatif

4. Penelitian tindakan ction rese rch

(18)

d. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka, misalnya buku, jurnal dan sebagainya.

e. Judul referensi dituliskan secara italic . Jika daftar pustaka ditulis tangan maka judul digarisbawahi.

Berdasarkan jenis referensi, berikut ini adalah panduan dan contoh penulisan daftar pustaka berdasarkan APA style:

Pola umum penulisan referensi jenis jurnal adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel. Judul/nama Jurnal , nomor volume –  jika ada (Nomor issue), nomor halaman awal dan akhir dari artikel.

Yang perlu diperhatikan adalah penulisan judul artikel dan judul jurnal. Huruf kapital pada penulisan judul artikel digunakan mengikuti standar penulisan kalimat. Huruf kapital pada penulisan judul jurnal dituliskan menuruti standar penulisan judul. Hanya judul jurnal yang dituliskan secara italic .

Contoh:

1) Seorang pengarang

Al Hamdani, M. Djaswidi. (2014). Pendidikan karakter dan akhlak di Indonesia.Tajdid ,21(2) , 159–180.

2) Dua pengarang

Nuha, Ulun & Manshur, Fadlil Munawwar. (2014). Prinsip-prinsip supervisi pendidikan dalam al-Qur’an. Tajdid ,21(1) , 381–428.

3) Tiga pengarah atau lebih

Wolchik, S. A., et.al. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child programs for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology ,68 , 843-856.

4) Artikel dalam jurnal online yang memiliki DOI (digital object identifier )

Digital Object Identifier   atau DOI dapat diterjemahkan secara bebas a. Jurnal

(19)

dan tetap ( persistent ). Sebagai sebuah identitas, DOI membantu pengelolaan sumberdaya digital, terutama dalam kaitannya dengan hak cipta dan hak kekayaan intelektual. Koordinator yang mengurus pemberian identitas digital ini adalah International DOI Foundation   atau IDF (http://www.doi.org/), yang memiliki kantor registrasi atau pendaftaran nomor DOI di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Setiap DOI merupakan sebuah nomor unik (dikenal juga sebagai DOI name ) yang hanya berlaku untuk satu entitas. Sistem DOI memberikan nomor ini sekali saja, tetapi untuk terus menjamin keunikannya, badan yang mendaftarkan (registrant ) DOI ini harus memastikan bahwa nomor yang sama tidak dipakai dua kali terhadap dua entitas yang berbeda. Sistem identitas lain, misalnya ISBN (International Standard Book Number ) boleh digunakan bersama DOI untuk satu entitas, atau juga dapat dipakai sebagai bagian dari DOI itu sendiri. Cara penomorannya mengikuti sintaks yang terstandar sesuai ANSI/NISO Z39.84-2000. Selain itu, penomoran ini juga memperhatikan aturan tentang URI (Universal Resource Identifier) atau penanda universal untuk sumberdaya digital. Contoh penulisan:

Senior, B., & Swailes, S. (2007). Inside management teams: Developing a teamwork survey instrument. British Journal of Management , 18, 138-153. doi:10.1111/j.1467-8551.2006.00507.x

5) Artikel dalam jurnal online tanpa memiliki DOI

Apabila artikel online tidak memiliki doi, yang dicantumkan adalah alamat situsnya. Contoh:

Koo, D. J., et.al. (2008). Violent victimization and the routine activities/lifestyle of active drug users.  Journal of Drug Issues , 38, 1105-1137. Diambil dari http://www2.criminology.fsu.edu/~jdi/

Pola dasar penulisan referensi berjenis buku adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul buku   (Edisi jika edisinya lebih dari satu). Tempat diter-bitkan: Penerbit.

Yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan secara italic  dengan penggunaan huruf kapital mengikuti standar penulisan kalimat. Jumlah pengarang yang boleh didaftarkan di satu referensi maksimal berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah lebih dari enam maka pengarang ketujuh dan selanjutnya dituliskan sebagai et al.

(20)

Contoh:

1) Seorang pengarang

Anwar, Syamsul. (2007).Studi hukum Islam kontemporer . Jakarta: RM Books.

Muslim, Sri Banun. (2009). Supervisi pendidikan meningkatkan  profesionalisme guru . Bandung: Alfabeta.

2) Dua pengarang

Mukhtar & Iskandar. (2009). Orientasi baru supervisi pendidikan . Jakarta: Gaung Persada

Anshori, Abdul Ghofur & Harahab, Yulkarnain. (2008).Hukum Islam: Dinamika dan perkembangannya di Indonesia . Yogyakarta : Kreasi Total Media.

3) Tigapengarang atau lebih

Midgley, C., et.al. (2000). Manual for the patterns of adaptive learning scales (PALS) . Ann Arbor, MI: University of Michigan.

4) Buku dengan editor (edited books )

Penulisan buku dengan editor disertai (Ed.) untuk satu editor dan (Eds.) untuk lebih dari satu editor. Contoh:

Rozak, Abdul. (Ed.). (2012). Pendidikan kewargaan bagi generasi muda . Jakarta: Yayasan Petra Press.

Iskandar, Sonhaji & Ilham, Mukmin (2014). Kajian hukum Islam di Asia Tenggara: Sebuah perbandingan . Jakarta: INSISTO.

5) Bagian dari suatu buku atau ensiklopedi

Kafrawi, Mohammad. (2009). Islam dalam tradisi Sunda. Dalam Muhammad Soleh, Abbas Taman, Tatang Kusyana (Eds.), Islam Nusantara  (hal. 490-507). Jakarta: ProToleran Press.

Bergmann, I. (1997). Attention deficit disorder. Dalam The new Encyclopedia Britannica   (Vol. 26, pp. 501-508). Chicago, IL:

(21)

6) Buku anonim

Dorland’s illustrated medical dictionary  (31st   ed.). (2007). Philadelphia, PA: Saunders.

7) Buku online yang memiliki DOI

Leaver, B. L., et.al. (2005). Achieving success in second language acquisition . doi:10.1017/CB-O9780511610431

Schiraldi, G. R. (2000). The post-traumatic stress disorder sourcebook: A  guide to healing, recovery, and growth   [Adobe Digital Editions

version]. doi: 10.1036/007-1393722

8) Buku online tanpa memiliki DOI (digital object identifier )

Burton, R. (1832). The anatomy of melancholy . Diambil dari http://etext.library. adelaide.edu.au/b/ burton/robert/melanholy/ 9) Buku terjemahan

Robertson, Roland (ed.). Agama: Dalam analisa dan interpretasi sosiologis  (Penerjemah Achmad Fedyani Saifuddin). Jakarta: CV. Rajawali

Pola penulisan referensi berjenis artikel yang diterbitkan dalam prosiding adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel. Dalam Inisial Editor Nama Belakang Editor (Ed.), Judul  proceedings(hal. halaman awal–halaman akhir). Tempat penerbitan:

Penerbit. Contoh:

Thoyyar, Husni. (2014). Validitas dan reliabilitas instrumen kompetensi multikultural. Dalam Anwar Nasution (Ed.), Annual International Conference on Islamic Studies: Refereed papers from the Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2014   (hal. 208-219). Jakarta: Istiqro Press.

(22)

Hirata, J. (2005). How Should happiness guide policy?. Dalam Rethinking development: Local pathways to global wellbeing; the Second International Conference on Gross National Happiness . Antigonish, Nova Scotia: St. Francis Xavier University.Sumber: http://www.gpiatlantic.org/conference/papers/ hirata.pdf

Amir, Muhammad. (2014). Prospek dan masa depan ekonomi Syari’ah di Indonesia . Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Prospek Masa Depan Ekonomi Syari’ah, diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Jakarta, 2 April 2014.

Pola dasar penulisan referensi berjenis halaman web adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun situs diproduksi atau tahun penerbitan dokumen). Judul dokumen . Diambil dari situs sumber dan tanggal akses.

Aturan-aturan lain adalah:

a) Jika tanggal tidak ada maka gunakan t.t.

b) Jika nama pengarang tidak ada maka nama organisasi bisa dituliskan sebagai pengarang.

c) Jika pengarang sama sekali tidak ada maka awali referensi dengan judul dokumen.

d) Jika dokumen tersebut merupakan bagian dari situs web yang besar maka sebutkan nama organisasi dan departemen yang bersangkutan diikuti karakter: dan alamat situs.

Contoh:

Sarkaniputra, Murasa (2014).Ruang lingkup ekonomi Syari’ah: Tinjauan teori dan praktik di Indonesia . Diambil dari http://murasa.com/DepKumHam-EkonomiSyariah.pdf. Diakses tanggal 23 Agustus 2015.

Alexander, J., & Tate, M. A. (2001). Evaluating web resources.Diambil dari Widener University, Wolfgram Memorial Library website: http://www2.widener.edu/ Wolfgram-Memorial-Library/webevalua-tion/webeval.htm. Diakses tanggal 23 Agustus 2015

d. Artikel yang dipresentasikan dalam suatu forum ilmiah

(23)

Skripsi di lingkungan Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

(1) Pendahuluan (2) Landasan teori (3) Hasil Penelitian (4) Penutup.

Bagian muka skripsi terdiri dari sampul atau kulit muka (cover), abstrak, halaman judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada) dan daftar gambar (jika ada).

Teks dalam sampul atau kulit muka dituangkan dalam satu halaman penuh. Bunyi teks yang harus dituangkan dalam sampul adalah:

 JUDUL SKRIPSI (semuanya huruf kapital)  Logo IAID

 Tulisan SKRIPSI (semuanya huruf kapital)

 Kalimat: “Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana … pada Program Studi … Fakultas …  Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis”.

 Kata “oleh:”

 NAMA PENULIS SKRIPSI (semuanya huruf kapital).  Nomor Pokok Mahasiswa

 FAKULTAS DAN INSTITUT (semuanya huruf kapital)  Tahun penulisan

BAB III

BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI

1. Bagian muka

2. Bagian utama, terdiri dari :

3. Bagian belakang A. Bagian Muka

(24)

Unsur-unsur yang harus dituangkan dalam abstrak adalah ada tiga bagian, yaitu :

 Kata ABSTRAK (semuanya huruf kapital)

 NAMA PENULIS SKRIPSI skripsi

(ditulis dengan huruf miring/italic). Huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf kapital kecuali kata depan dan ka ta sambung.

 Abstrak berisi ikhtisar penelitian yang ditulis singkat dan padat. Abstrak

memuat latar belakang masalah, perumusan masalah atau tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan hasil penelitian.

Semua unsur-unsur abstrak itu harus dituangkan dalam satu halaman penuh dan ditulis dengan menggunakan spasi tunggal (satu spasi).

Tulisan pada halaman judul hampir sama dengan yang ada di sampul atau kulit muka (cover ). Perbedaannya, kalau pada sampul dicantumkan tujuan disusunnya skripsi, sedangkan pada halaman judul tidak dicantumkan.

Lembar atau halaman persetujuan pembimbing adalah bukti bahwa skripsi telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk dilanjutkan pada proses persidangan atau ujian skripsi. Lembar persetujuan pembimbing memuat judul skripsi, nama penulis skripsi, nama pembimbing beserta garis penanda untuk tanda tangan dosen pembimbing. Gelar akademik dan gelar jabatan akademik (profesor) ditulis dengan menggunakan singkatan yang sudah baku.

Lembar pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi dimaksud telah dipertanggungjawabkan dalam sidang munaqasyah. Lembar ini diberi judul PENGESAHAN (semuanya huruf kapital) dan di bawahnya adalah kalimat pengesahan, yang diawali oleh kalimat “Skripsi berjudul … telah dipertang-gungjawabkan dalam Sidang Munaqasyah Program Studi … Fakultas … Institut

Agama Islam Darussalam (IAID) pada tanggal …  Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana … pada Program Studi … Fakultas … Institut Agama Islam Darussalam Ciamis.”

Di bawah kalimat pengesahan, dicantumkan tempat (dalam hal ini Ciamis), tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan sidang munaqasyah.

2. Abstrak

(ditulis dengan huruf kapital) dan  judul

3. Halaman Judul

4. Persetujuan Pembimbing

(25)

Lembar pengesahan ini harus ditandatangani oleh Ketua dan Skretaris Sidang (masing-masing merangkap anggota penguji), penguji, dan dekan fakultas.

Surat pernyataan berisi pernyataan dari peneliti bahwa karya skripsinya bukan karya yang mengandung unsur plagiarisme. Di dalam karyanya peneliti juga tidak melakukan fabrikasi atau mengada-ada data yang sesungguhnya tidak pernah dikumpulkan. Juga tidak ada unsur falsifikasi atau mengubah-ubah data.

Riwayat hidup penulis skripsi dibuat dalam halaman tersendiri. Bagian-bagian riwayat hidup penulis yang dicantumkan adalah nama, tempat dan tanggal lahir, orang tua, riwayat pendidikan, riwayat kerja (kalau ada), pengalaman berorganisasi dan lain-lain.

Riwayat hidup penulis akan lebih baik jika dituangkan dalam bentuk essay. Lembar riwayat hidup penulis dapat dilengkapi dengan foto penulis.

Halaman persembahan bukan merupakan keharusan. Pada lembar ini, penulis dapat mengungkapkan kata-kata mutiara dan atau kata-kata persembahan kepada orang-orang yang dianggap perlu oleh penulis.

Pedoman transliterasi berisi ketentuan transliterasi huruf Arab ke dalam huruf latin sesuai dengan ketentuan pada pedoman penulisan skripsi dan artikel ilmiah ini.

Kata pengantar ditulis untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam penyusunan skripsi. Kata pengantar harus ditulis dalam bentuk esei.

Daftar isi memuat secara rinci isi keseluruhan skripsi beserta letak nomor halamannya. Unsur skripsi yang dimasukkan ke dalam daftar isi meliputi Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel (jika ada), Daftar Gambar (jika ada), Bab dan Sub Babnya, Daftar Pustaka, dan Lampiran.

6. Surat Pernyataan

7. Riwayat Hidup

8. Halaman Persembahan

9. Pedoman Transliterasi Arab ke Latin

10. Kata Pengantar

(26)

Jika di dalam skripsi dimuat tabel atau beberapa tabel, maka harus dibuat daftar tabel. Sebaliknya jika di dalam skripsi tidak ada tabel, maka tidak perlu membuat daftar tabel. Cara membuat daftar tabel, yaitu dengan memuat nomor urut, judul tabel beserta nomor halaman di mana tabel tersebut disajikan.

Jika di dalam skripsi disajikan gambar atau beberapa gambar, maka harus dibuat daftar gambar. Sebaliknya jika di dalam skripsi tidak disajikan gambar, maka tidak perlu membuat daftar gambar. Cara membuat daftar gambar, yaitu dengan memuat nomor urut, judul gambar beserta nomor halaman dimana gambar tersebut disajikan.

Bagian utama atau tubuh skripsi terdiri atas pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, hasil penelitian, dan penutup.

Pendahuluan memuat bagian-bagian yang berkaitan dengan masalah penelitian, tujuan, dan kegunaan penelitian.

Karena pendahuluan merupakan permulaan dari bagian utama skripsi, maka pendahuluan dijadikan sebagai BAB I. Adapun unsur-unsur BAB I mencakup: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Kegunaan Penelitian.

Landasan teori disajikan pada BAB II, dengan sub-sub dan atau tingkat hierarki judul yang lebih rinci.

Metodologi penelitian berisi uraian tentang prosedur dan metode penelitian yang digunakan disajikan pada BAB III. Pada bagian metodologi penelitian ini, sub-bagian yang harus dimuat bergantung pada jenis dan metode penelitian, sebagaimana diperinci sebagai berikut.

12. Daftar Tabel jika ada)

13. Daftar Gambar jika ada)

B. Bagian Utama

1. Pendahuluan

2. Landasan teori

3. Metodologi Penelitian

(27)

c. Sumber Data

d. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data e. Analisis Data

a. Jenis dan Metode Penelitian b. Sumber Data

c. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data d. Keabsahan Teks/Dokumen

e. Analisis Data

a. Jenis dan Metode Penelitian b. Tempat dan Waktu Penelitian c. Populasi dan Sampel Penelitian d. Variabel Penelitian

e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data f. Analisis Data

a. Setting Penelitian b. Subjek Penelitian c. Variabel Penelitian d. Rencana Tindakan

e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data f. Teknik Pengolahan dan Analisis Data g. Indikator Kinerja

Hasil penelitian disajikan pada BAB IV, yang memuat hasil-hasil penelitian, dari mulai deskripsi data sampai pada analisa data.

Bab V berisi penutup yang memuat kesimpulan dan saran-saran berkenaan dengan hasil penelitian. Kesimpulan bisa disajikan dalam beberapa bagian. Tetapi inti dari kesimpulan adalah jawaban yang ringkas atas perumusan masalah dan hipotesis penelitian. Adapun saran-saran hanya disampaikan kepada pihak-pihak yang diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian. Karena penutup merupakan akhir dari isi skripsi, maka bagian penutup dimuat dalam bab terakhir, biasanya BAB V.

2) Penelitian teks/dokumen

3) Penelitian kuantitatif

4) Penelitian tindakan ction rese rch

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

(28)

Bagian belakang skripsi terdiri atas Daftar Pustaka dan Lampiran.

Penulisan daftar pustaka menggunakan format APA (the American Psychological Association ). Beberapa ciri penulisan daftar pustaka dengan APA style  adalah:

a. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.

b. Referensi di dalam isi tulisan mengacu pada item di dalam daftar pustaka dengan cara menuliskan nama belakang (surename ) pengarang diikuti tanggal penerbitan yang dituliskan di antara kurung.

c. Urutan daftar pustaka berdasarkan nama belakang pengarang. Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut di antara referensi lain yang tetap diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang.

d. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis pustaka, misalnya buku, jurnal dan sebagainya.

e. Judul referensi dituliskan secara italic . Jika daftar pustaka ditulis tangan maka judul digarisbawahi.

Berdasarkan jenis referensi, berikut ini adalah panduan dan contoh penulisan daftar pustaka berdasarkan APA style:

Pola umum penulisan referensi jenis jurnal adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel.  Judul/nama Jurnal , Nomor volume –  jika ada (Nomor issue), nomor halaman awal dan akhir dari artikel.

Yang perlu diperhatikan adalah penulisan judul artikel dan judul jurnal. Huruf kapital pada penulisan judul artikel digunakan mengikuti standar penulisan kalimat. Huruf kapital pada penulisan judul jurnal dituliskan menuruti standar penulisan judul. Hanya judul jurnal yang dituliskan secara italic .

Contoh:

1) Seorang pengarang

Al Hamdani, M. Djaswidi. (2014). Pendidikan karakter dan akhlak di C. Bagian Belakang

1. Daftar Pustaka

(29)

2) Dua pengarang

Nuha, Ulun & Manshur, Fadlil Munawwar. (2014). Prinsip-prinsip supervisi pendidikan dalam al-Qur’an. Tajdid ,21(1) , 381–428.

3) Tiga pengarang atau lebih

Wolchik, S. A., et.al. (2000). An experimental evaluation of theory-based mother and mother-child programs for children of divorce. Journal of Consulting and Clinical Psychology ,68 , 843-856.

4) Artikel dalam jurnal online yang memiliki DOI (digital object identifier )

Digital Object Identifier   atau DOI dapat diterjemahkan secara bebas sebagai pengenal objek digital, yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi kandungan intelektual dalam dunia digital yang bersifat unik dan tetap ( persistent ). Sebagai sebuah identitas, DOI membantu pengelolaan sumberdaya digital, terutama dalam kaitannya dengan hak cipta dan hak kekayaan intelektual. Koordinator yang mengurus pemberian identitas

digital ini adalah International DOI Foundation   atau IDF

(http://www.doi.org/), yang memiliki kantor registrasi atau pendaftaran nomor DOI di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Setiap DOI merupakan sebuah nomor unik (dikenal juga sebagai DOI name ) yang hanya berlaku untuk satu entitas. Sistem DOI memberikan nomor ini sekali saja, tetapi

untuk terus menjamin keunikannya, badan yang mendaftarkan (registrant )

DOI ini harus memastikan bahwa nomor yang sama tidak dipakai dua kali terhadap dua entitas yang berbeda. Sistem identitas lain, misalnya ISBN (International Standard Book Number ) boleh digunakan bersama DOI untuk satu entitas, atau juga dapat dipakai sebagai bagian dari DOI itu sendiri. Cara penomorannya mengikuti sintaks yang terstandar sesuai ANSI/NISO Z39.84-2000. Selain itu, penomoran ini juga memperhatikan aturan tentang URI (Universal Resource Identifier) atau penanda universal untuk sumberdaya digital. Contoh penulisan:

Senior, B., & Swailes, S. (2007). Inside management teams: Developing a teamwork survey instrument. British Jour-nal of Management , 18, 138-153. doi:10.1111/j.1467-8551.2006.00507.x

5) Artikel dalam jurnal online tanpa memiliki DOI

Apabila artikel online tidak memiliki DOI, yang dicantumkan adalah alamat situsnya. Contoh:

(30)

Koo, D. J., et.al. (2008). Violent victimization and the routine activities/lifestyle of active drug users.  Journal of Drug Issues , 38, 1105-1137. Diambil dari http://www2.criminology.fsu.edu/~jdi/

Pola dasar penulisan referensi berjenis buku adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul buku   (Edisi jika edisinya lebih dari satu). Tempat diter-bitkan: Penerbit.

Yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan secara italic  dengan penggunaan huruf kapital mengikuti standar penulisan kalimat. Jumlah pengarang yang boleh didaftarkan di satu referensi maksimal berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah lebih dari enam maka pengarang ketujuh dan selanjutnya dituliskan sebagai et al.

Contoh:

1) Seorang pengarang

Anwar, Syamsul. (2007).Studi hukum Islam kontemporer . Jakarta: RM Books.

Muslim, Sri Banun. (2009). Supervisi pendidikan meningkatkan  profesionalisme guru . Bandung: Alfabeta.

2) Dua sampai tujuh pengarang

Mukhtar & Iskandar. (2009). Orientasi baru supervisi pendidikan . Jakarta: Gaung Persada

Anshori, Abdul Ghofur & Harahab, Yulkarnain. (2008).Hukum Islam: Dinamika dan per-kembangannya di Indonesia . Yogyakarta : Kreasi Total Media.

3) Tiga pengarang atau lebih

Midgley, C., et.al. (2000). Manual for the patterns of adaptive learning

(31)

4) Buku dengan editor (edited books )

Penulisan buku dengan editor disertai (Ed.) untuk satu editor dan (Eds.) untuk lebih dari satu editor. Contoh:

Rozak, Abdul. (Ed.). (2012). Pendidikan kewargaan bagi generasi muda . Jakarta: Yayasan Petra Press.

Iskandar, Sonhaji & Ilham, Mukmin (2014). Kajian hukum Islam di Asia Tenggara: Sebuah perbandingan . Jakarta: INSISTO.

5) Bagian dari suatu buku atau ensiklopedi

Kafrawi, Mohammad. (2009). Islam dalam tradisi Sunda. Dalam Muhammad Soleh, Abbas Taman, Tatang Kusyana (Eds.), Islam Nusantara  (hal. 490-507). Jakarta: ProToleran Press.

Bergmann, I. (1997). Attention deficit disorder. Dalam The new Encyclopedia Britannica   (Vol. 26, pp. 501-508). Chicago, IL: Encyclopedia Britannica.

6) Buku anonim

Dorland’s illustrated medical dictionary  (31st   ed.). (2007). Philadelphia,

PA: Saunders.

7) Buku online yang memiliki DOI

Leaver, B. L., et.al. (2005). Achieving success in second language acquisition . doi:10.1017/CB-O9780511610431

Schiraldi, G. R. (2000). The post-traumatic stress disorder sourcebook: A  guide to healing, recovery, and growth   [Adobe Digital Editions

version]. doi: 10.1036/007-1393722

8) Buku online tanpa memiliki DOI (digital object identifier )

Burton, R. (1832). The anatomy of melancholy . Diambil dari http://etext.library.adelaide.edu.au/b/ burton/robert/melanholy/

(32)

9) Buku terjemahan

Robertson, Roland (ed.). Agama: Dalam analisa dan interpretasi sosiologis  (Penerjemah Achmad Fedyani Saifuddin). Jakarta: CV. Rajawali

Pola penulisan referensi berjenis artikel yang diterbitkan dalam prosiding adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun penerbitan). Judul artikel. Dalam Inisial Editor Nama Belakang Editor (Ed.), Judul  proceedings(hal. halaman awal–halaman akhir). Tempat penerbitan:

Penerbit. Contoh:

Thoyyar, Husni. (2014). Validitas dan reliabilitas instrumen kompetensi multikultural. Dalam Anwar Nasution (Ed.), Annual International Conference on Islamic Studies: Refereed papers from the Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2014   (hal. 208-219). Jakarta: Istiqro Press.

Hirata, J. (2005). How Should happiness guide policy?. Dalam Rethinking development: Local pathways to global wellbeing; the Second International Conference on Gross National Happiness . Antigonish, Nova Scotia: St. Francis Xavier University.Sumber: http://www.gpiatlantic.org/conference/papers/ hirata.pdf

Amir, Muhammad. (2014). Prospek dan masa depan ekonomi Syari’ah di Indonesia . Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Prospek

Masa Depan Ekonomi Syari’ah, diselenggarakan oleh Ikatan Ahli

Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Jakarta, 2 April 2014.

Pola dasar penulisan referensi berjenis halaman web adalah:

Nama Belakang Pengarang, Nama Depan atau Inisial. (tahun situs diproduksi atau tahun penerbitan dokumen). Judul dokumen . Diambil c. Artikel yang diterbitkan di dalam prosiding

d. Artikel yang dipresentasikan dalam suatu forum ilmiah

(33)

Aturan-aturan lain adalah:

e) Jika tanggal tidak ada maka gunakan t.t.

f) Jika nama pengarang tidak ada maka nama organisasi bisa dituliskan sebagai pengarang.

g) Jika pengarang sama sekali tidak ada maka awali referensi dengan judul dokumen.

h) Jika dokumen tersebut merupakan bagian dari situs web yang besar maka sebutkan nama organisasi dan departemen yang bersangkutan diikuti karakter: dan alamat situs.

Contoh:

Sarkaniputra, Murasa (2014).Ruang lingkup ekonomi Syari’ah: Tinjauan

teori dan praktik di Indonesia . Diambil dari http://murasa.com/DepKumHam-EkonomiSyariah.pdf

Alexander, J., & Tate, M. A. (2001). Evaluating web resources.Diambil dari Widener University, Wolfgram Memorial Library website: http://www2.widener.edu/ Wolfgram-Memorial-Library/webevalua-tion/webeval. htm

Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan tambahan yang mendukung data-data penelitian.

(34)

Bahasa yang digunakan dalam penyusunan skripsi di IAID adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Karena skripsi merupakan karya ilmiah, maka bahasa yang digunakan pun harus mencerminkan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah, misalnya dicerminkan oleh penggunaan bahasa yang baku, objektif, logis dan ringkas.

Penggunaan bahasa asing atau bahasa daerah kerap digunakan dalam penulisan skripsi atau laporan penelitian lain. Untuk membedakan bahasa asing atau bahasa daerah dengan bahasa Indonesia yang sudah baku, maka penulisan bahasa asing atau bahasa daerah menggunakan huruf italic  (huruf miring)

Penulisan naskah Arab (Qur’an, Hadis atau teks-teks berbahasa Arab lainnya) dalam skripsi dilakukan untuk memperkuat argumentasi, landasan teoretik, penguatan istilah, dasar hukum dan lain sebagainya. Penulisan teks berbahasa Arab harus sama dengan teks aslinya, baik syakal, tanda baca, dan lain-lainnya.

Untuk memudahkan penulisan, transliterasi huruf Transliterasi huruf Arab ke huruf Latin menggunakan pedoman yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. yang dimodifikasi. Teknik transliterasi dalam penyusunan skripsi dan artikel ilmiah Institut Agama Islam Darussalam disajikan pada halalam depan pedoman ini.

Pengacuan (sitasi) menggunakan gaya pengacuan yang menggunakan ’Nama Tahun’ atau ’Pengacuan Berkurung’. Ketentuan ini tidak berlaku untuk

BAB IV

KETENTUAN-KETENTUAN TEKNIS

A. Penggunaan Bahasa

B. Bahasa Asing dan Bahasa Daerah

C. Penulisan Teks Arab

D. Transliterasi Huruf Arab ke Huruf Latin

(35)

kaki (footnote ) agar tidak mengganggu paragraf utama yang disebabkan oleh alamat web yang panjang tak berspasi. Skripsi sebaiknya mengacu pada sumber acuan dari pustaka primer seperti jurnal, disertasi, tesis, skripsi, prosiding konferensi atau seminar, dan lain-lain. Sebaliknya, buku ajar berupa buku teks, kumpulan abstrak, tinjauan perkembangan, ensiklopedi, buku pedoman, surat kabar atau penuntun praktikum sebaiknya dihindari karena tujuan utama buku tersebut sebagai bahan ajar yang berisi ulasan pengetahuan secara umum. Penulisan yang cermat tentang kepustakaan akan memengaruhi pembaca dalam menelusuri kembali masalah yang dicarinya dari sumber acuan tadi.

Pengacuan yang digunakan dalam penyusunan skripsi IAID mengikuti gaya ‘Nama Tahun’ atau pengacuan berkurung dan tidak menggunakan sistem Nomor (sistem Vancouver) atau sistem catatan kaki (footnote system ), terkecuali untuk pengacuan alamat web. Dalam sistem Nama Tahun nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun publikasinya. Pengacuan pustaka menggunakan sistem ini lebih mudah menambahi atau mengurangi acuan dalam tubuh tulisan maupun daftar pustaka jika dibandingkan dengan sistem Nomor. Sistem ini juga dengan cepat memberikan senarai kemutakhiran pustaka yang diacu sehingga bagi pembaca (yang tidak mengetahui pustaka yang diacu), tahun pada acuan tersebut dapat menyampaikan sejarah yang sebenarnya mengenai perkembangan konsep dan metode yang didiskusikan. Sistem Nama-Tahun mempunyai kerugian pada pengacuan ganda, terutama apabila sumber acuan yang digunakan jumlahnya banyak sehingga merupakan rangkaian acuan di dalam tanda kurung yang dapat menjengkelkan pembaca.

Pengacuan dalam skripsi sangat penting dengan tujuan untuk: (1) menunjukkan keterkaitan dengan temuan-temuan penelitian sebelumnya sehingga posisi kontribusi keilmuan penelitiannya bisa terlihat; (2) menunjukkan kemajuan ilmu yang ditandai dengan akumulasi temuan-temuan secara berkesinambungan (state of the arts ); (3) pengakuan adanya temuan atau ide yang serupa sebagai pembanding untuk ditelaah/dibahas lebih lanjut; (4) penggunaan sumber rujukan untuk mendukung argumentasi penulis; dan (5) menghindari kecenderungan plagiasi.

Secara umum, kutipan yang berasal dari bahan bacaan terdiri dari dua jenis, yaitu sitasi atau kutipan langsung (direct quotation ) dan parafrase atau kutipan tidak langsung (indirect quotation ). Kutipan langsung atau sitasi adalah kutipan yang sama persis dengan teks yang dikutip. Adapun kutipan tidak langsung atau parafrase adalah kutipan yang diambil dari data, gagasan, atau pemikiran pokok penulis lain yang disarikan oleh penulis skripsi dengan menggunakan bahasa sendiri.

Mengutip langsung sebagai cara pengacuan bertujuan untuk memberikan bukti orisinal berupa kata, frase, atau kalimat yang diambil dari pustaka

(36)

rujukan yang relevan. Ada dua cara mengutip langsung, tergantung pada panjang-pendeknya yang dikutip:

Pertama, jika teks yang disitasi kurang dari 40 kata atau kurang dari empat baris, maka kutipan dipadukan dalam teks dan ditandai dengan tanda kutip (”...”).

Kedua, Apabila teks yang disitasi 40 kata atau lebih, atau empat baris atau lebih, maka penyajiannya dilakukan dengan membuat alinea tersendiri yang biasanya ditakikkan (indented ) dengan menggunakan huruf (font ) berukuran lebih kecil. Perhatikan contoh berikut.

Contoh 1: Kutipan langsung kurang dari empat baris

Menurut Al-Attas (1991:11), “Adab is the discipline of body, mind and soul; the discipline that assures the recognition and acknowledgement of one’s  proper place in relation to one’s physical, intell ectual and spiritual capacities

and potentials ”. Atau:

Dalam pandangan Al-Attas, konsep adab dimaknai sebagai “the discipline of body, mind and soul; the discipline that assures the recognition and acknowledgement of one’s proper place in relation to one’ s physical, intellectual and spiritual capacities and potentials ” (Al-Attas, 1991:11).

Perhatikan teks yang disitasi ditulis miring (italic ), karena teksnya berbahasa asing.

Contoh 2: Kutipan lebih dari empat baris: Menurut Al-Attas (1991:11),

Adab is the discipline of body, mind and soul; the discipline that assures the recognition and acknowledgement of one’s proper place in relation to one’s physical, intellectual and spiritual capacities and potentials; the recognition and acknowledgement of the reality that knowledge and being are ordered hierarchically according to their various levels (marâtib ) and degrees (darajât ). Sinceadab refers to recognition and acknowledgement of the right and proper place, station, and condition in life, and to self-discipline in positive and willing participation in enacting one’s role in accordance with that recognition and acknowledgement, its actualization in one and in society as a whole reflects the condition of justice (‘adl ).

(37)

Atau

Dalam pandangan Al-Attas, konsep adab dimaknai sebagai

the discipline of body, mind and soul; the discipline that assures the recognition and acknowledgement of one’s proper place in relation to one’s physical, intellectual and spiritual capacities and potentials; the recognition and acknowledgement of the reality that knowledge and being are ordered hierarchically according to their various levels (marâtib ) and degrees (darajât ). Sinceadab refers to recognition and acknowledgement of the right and proper place, station, and condition in life, and to self-discipline in positive and willing participation in enacting one’s role in accordance with that recognition and acknowledgement, its actualization in one and in society as a whole reflects the condition of justice (‘adl ). (Al-Attas, 1991:11).

Perhatikan, teks kutipan tidak ditulis miring (italic ) padahal teks tersebut bahasa asing. Hal ini karena teks tersebut dibuat dalam paragraf tersendiri, sehingga penulisannya tidak perlu dicetak miring. Perhatikan pula bahwa karakter atau font   pada dua contoh di atas ukurannya lebih kecil (10) dibandingkan dengan ukuran font pada paragraf-paragraf yang lain (12). Penulisan kedua kutipan langsung yang lebih dari empat baris juga ditakikkan (indented ) kurang lebih 3 ketuk, baik dari batas margin maupun batas margin kanan.

Contoh 3: Parafrase atau kutipan tidak langsung

Apabila sitasi atau kutipan langsung itu dibuat dalam bentuk parafrase, maka dapat dibuat menurut contoh berikut:

Al-Attas (1991:11) berpandangan bahwa konsep adab   terkait dengan disiplin tubuh, jiwa dan ruh. Dalam hal ini konsep disiplin menekankan pada pengenalan dan pengakuan tempat yang tepat dalam hubungannya dengan kemampuan dan potensi jasmaniah, intelektual dan ruhaniah. Pengenalan dan pengakuan akan kenyataan bahwa ilmu dan wujud ditata secara hirarkis sesuai dengan pelbagai tingkat dan derajatnya. Oleh karena itu pemenuhan adab dalam diri seseorang dan masyarakat sebagai keseluruhan mencerminkan kondisi terwujudnya keadilan.

Kutipan-kutipan tersebut mengacu pada buku yang ditulis oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas dengan judul The concept of education in Islam: A framework for an Islamic philosophy of education  yang diterbitkan pada tahun 1991 oleh ISTAC, Kuala Lumpur. Penulisan buku ini dalam daftar pustaka adalah:

Al-Attas, Syed Muhammad Naquib (1991). The concept of education in Islam: A framework for an Islamic philosophy of education . Kuala Lumpur: ISTAC.

(38)

Apabila dalam skripsi dicantumkan ayat al-Qur’an, maka harus ditulis bentuk aslinya. Dan diakhir setiap ayat, harus dicantumkan nama surat, nomor surat dan nomor ayatnya dengan menggunakan huruf Arab. Jika akan ditulis terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, maka diharapkan menggunakan Terjemah Kitab Suci Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Departemen atau Kementerian Agama. Contoh:

 

 

 

 

 

  

  

  

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Katakanlah: “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi. (Q.S. Saba, 34:49)

 

 

  

  

  

 

 

 

 

 

 

 

  

  

 

 

  



 

 



 

  

 

 

 

  

  

 

 

 

 

  

 

 

  

 

 

  

 

 

 

  

  

 

 

  

  

 

 

 

  

 

  

 

 

 

  

 

  

  

  

 

 

 

 

 

 

  

  

 

  

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 



 

  

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ali Imran, 3:15)

Pada bagian utama skripsi (termasuk daftar pustaka), penggunaan gelar dan jabatan akademik (seperti Drs., M.S., M.Pd., M.Pd.I., Dr., Ph.D., SH, dan lain-lain) tidak tidak diperkenankan. Penggunaan gelar dan jabatan akademik hanya dibolehkan pada bagian muka, yaitu lembar persetujuan, pengesahan, riwayat hidup, dan kata pengantar.

(39)

Ada beberapa ketentuan yang harus diikuti dalam bagian ini, yaitu :

1. Jumlah baris pada setiap alinea minimal terdiri dua baris. Baris pertama ditulis pada ketukan ke enam dari batas margin kiri.

2. Perpindahan pada alinea baru hanya dilakukan jika gagasan pembicaraan beralih dari apa yang dibicarakan pada alinea sebelumnya.

3. Jarak antara baris satu dengan baris yang lain dalam isi bab (kecuali kutipan langsung), kata pengantar, dan daftar isi adalah dua spasi. Sedangkan untuk abstrak dan daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi.

4. Karakter huruf atau font   yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah Time New Roman atau Calibri 12.

5. Penulisan judul bab harus menggunakan HURUF KAPITAL semua tanpa menggunakan titik dan garis bawah. Setiap huruf awal dari sub bab menggunakan huruf kapital, kecuali kata depan dan sambung.

6. Kerangka penomoran dari mulai bab, sub bab dan penomoran yang lebih rinci adalah seperti pada contoh berikut ini :

BAB … JUDUL BAB A. Level 1 (Sub Judul)

1. Level 2 (Bagian dari sub judul) a. Level 3 (sub bagian berikutnya) 1) Level 4………

a) Level 5……… (1) Level 6……… (a) Level 7………

Semua level pada kerangka penomoran tersebut di atas ditulis rapat dengan batas margin kiri.

7. Penulisan skripsi menggunakan kertas A4 (21 x 29,7 cm). Batas pengetikan naskah dari kertas tepi kiri adalah 3 cm, dari tepi kanan 2,5 cm, dari tepi atas 2,5 cm, dan dari tepi bawah 2,5 cm.

8. Penomoran halaman pada bagian muka menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, …), sedangkan penomoran halaman dari BAB I sampai bab terkahir menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 4, …).

(40)

9. Nomor halaman ditempatkan di bagian bawah teks dan ditempatkan di tengah (center ).

10. Skripsi yang telah disidangkan dan telah direvisi, selanjutnya digandakan minimal sebanyak 3 eksemplar, masing-masing akan diserahkan kepada program studi, perpustakaan, dan lembaga penelitian.

(41)

Hasil penelitian skripsi selain didokumentasikan dalam bentuk laporan monografi, yaitu skripsi itu sendiri, juga harus disebarkanluaskan melalui jurnal ilmiah. Oleh karena itu, pada bagian ini dijelaskan pedoman ringkas penulisan artikel ilmiah.

Sistematika artikel pada jurnal ilmiah berbeda-beda antara satu jurnal dengan jurnal lainnya. Akan tetapi, pada umumnya sistematika artikel jurnal ilmiah harus memuat bagian-bagian berikut.

 Judul  Nama penulis  Abstrak   Kata Kunci  Pendahuluan  Kajian Teori  Metode  Hasil  Pembahasan  Simpulan  Daftar Pustaka

1. Judul artikel tidak harus sama dengan judul skripsi, tetapi topiknya masih sangat berkaitan dengan hasil penelitian skripsi.

2. Judul artikel berfungsi untuk menggambarkan isi keseluruhan artikel. 3. Judul ditulis ringkas (concise ), deskriptif, dan informatif.

4. Supaya judul tidak terlalu panjang, penulis dapat menambahkan anak judul.

5. Dalam judul sebaiknya tidak menggunakan singkatan.

1. Nama penulis disebut sebagai baris kepemilikan. Baris kepemilikan disimpan di bawah judul.

2. Penulisan nama penulis tidak dilengkapi dengan pangkat, kedudukan dan gelar akademik.

BAB V

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

A. Sistematika

B. Judul

(42)

3. Artikel yang ditulis oleh lebih dari seorang penulis, semua nama penulis harus ditulis lengkap, tidak menggunakan singkatan seperti dkk., atau et.al.

4. Nama penulis artikel ringkasan skripsi adalah mahasiswa yang melakukan penelitian sebagai penulis utama ( primary author ) dan dosen pembimbing sebagai penulis kedua dan/atau ketiga.

5. Urutan penulisan nama penulis bergantung pada besar kecilnya tugas dan tanggungjawab dalam penulisan artikel.

6. Urutan nama penulis suatu artikel dari skripsi dimulai dari mahasiswa sebagai penulis utama ( primary author ), lalu dilanjutkan dengan nama pembimbing.

1. Abstrak adalah ringkasan lengkap dari keseluruhan isi artikel ilmiah yang umumnya dibuat dalam satu sampai empat paragraf.

2. Jumlah kata dalam suatu abstrak berkisar antara 100 – 300 kata.

3. Abstrak artikel ilmiah yang baik biasanya mengandung empat unsur IMRaD (Introduction , Methods , Results  and Discussions ): (1) argumentasi logis tentang pentingnya penelitian (unsur INTRODUCTION ); (2) pendekatan dan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah (unsur METHODS ); (3) hasil penelitian yang dicapai (unsur RESULTS ); dan (4) Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan/ diskusi (unsur DISCUSSIONS ).

4. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang.

5. Abstrak hanya berisi teks

6. Kebanyakan abstrak menggunakan kalimat aktif 

7. Abstraks tidak berisi: (1) informasi latar yang panjang; (2) literatur rujukan; (3) singkatan atau kosa kata yang dapat membingungkan pembaca; dan (4) ilustrasi, tabel, gambar.

1. Kata kunci merupakan kata-kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas dalam artikel.

2. Kata kunci menggunakanthesaurus  bidang ilmu masing-masing. 3. Kata kunci digunakan dalam pengindeksan artikel

4. Jumlah kata kunci bervariasi dari 3 sampai 6 kata dan cara pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan ditulis dalam satu baris.

D. Abstrak

Gambar

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Mordenit tergolong sangat tahan terhadap asam, dengan terjerapnya fosfat dalam zeolit yang membentuk ikatan baru Si-O-P-O-Al (Gambar 4) sehingga jarak Si-Al menjadi lebih jauh

Mesin pengaduk tinta ini sangat sederhana, sehingga dalam pengoperasiannya pun mudah untuk dilakukan, oleh sebab itu perlu dievaluasi kembali dan untuk mencapai

No Nama Auditee Sertifikat Nomor Jumlah Dokumen Keterangan. No Nama Auditee Izin Industri Jumlah Dokumen

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah klien konsultasi psikologis (termasuk konsultasi langsung, online, dan konsultasi gratis) mulai bulan Oktober- Desember 2019

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah melakukan percobaan dan analisa sistem load balancing sebagai alternatif yang reliable untuk membagi traffic dari sebuah

Pada penjelasan Kitab terjemahan Ushulus Sunnah, Walid bin Muhammad Nubaih mengutip berbagai ayat al Qur'an, hadits hingga berbagai pernyataan dalam kitab-kitab

Pada tahap akhir gadai, yang di kerjakan adalah sebelum berakhirnya gadai, pihak murtahin (Pegadaian Syariah) memberikan informasi kepada rahin bahwa pinjaman

Hasil pengujian formulasi RSA1 dengan metode semprot larva juga menunjukkan tidak berbeda nyata pada pengamatan 24 JSP dan 48 JSP, sedangkan pada pengujian 72 JSP menunjukkan