• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Analisis Rasio Keuangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Analisis Rasio Keuangan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ANALISIS INDUSTRI

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY Tbk Diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Analisa Laporan Keuangan

Disusun Oleh:

Marisa Naysila (120110110030) Noor Eka Amalia (120110130039) Riyani Satriyanti S. (120110130058)

Kelas:

Ibu Fury Kristianty Fitriyah, SE,M.Ak,Ak Senin,12.00 s/d 14.30 WIB.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukurr penulis ucapkan kepada Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok mengenai analisis rasio keuangan PT Ultrajaya dengan baik. Makalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan, dalam lingkup Program Studi Akuntansi, Universitas Padjadjaran.

Menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan, dukungan, baik secara moril maupun material, ide dan setiap masukan yang positif guna menyelesikan makalah ini. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Fury Kristianty Fitriyah, SE,M.Ak,Ak selaku dosen matakuliah Analisa Laporan Keuangan yang telah mengajarkan materi menganalisis rasio keuangan sebuah perusahaan.

2. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, telah mendukung penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, 29 April 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI...3

BAB I PENDAHULUAN...4

1.1 Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan...4

1.2 Perumusan Masalah...5

1.3 Perumusan Masalah...5

1.4 Manfaat Analisis Rasio Keuangan...5

BAB II LANDASAN TEORI...6

2.1 Rasio Likuiditas...6

2.2 Rasio Aktivitas...7

2.3 Rasio Leverage...8

2.4 Rasio Profitabilitas...9

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN...10

3.1 Rasio Likuiditas...14 3.2 Rasio Aktivitas...14 3.3 Rasio Leverage...15 3.4 Rasio Provitabilitas...15 BAB IV PENUTUP...16 4.1 Kesimpulan...16 4.1 Saran...16 DAFTAR PUSTAKA...17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SAFC) Nomor 1 (FASB, 1978), laporan keuangan harus memberikan informasi untuk (1) pengambilan keputusan investasi dan kredit; (2) menilai prospek arus kas; (3) menilai sumber daya, klaim atas sumber daya, dan perubahan sumber daya berupa; (a) sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemilik; (b) kinerja dan laba perusahaan; dan (c) kinerja dan stewardship manajement. Tujuan ini terangkum dalam penyajian laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengungkapan laporan keuangan.

Berdasarkan tujuan tersebut para pemakai laporan keuangan dapat menilai informasi yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Dengan membaca laporan keuangan secara tepat maka pemakai dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan keuntungan baginya. Dalam menilai kondisi deuangan dan prestasi perusahaan, pemakai memerlukan beberapa instrumen antara lain analisis rasio keuangan.

Studi ini menunjukkan analisis dari rasio keuangan. Adapun alasan penulis memilih perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur minuman karena minuman adalah produk konsumsi massal yang menjangkau pasar secara luas. Maka penulis memilih PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company.

(5)

1.2Perumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang dibahas di dalam laporan ini adalah: 1.2.1 Bagaimana kondisi rasio keuangan dari PT. Ultrajaya, Tbk

1.2.2 Evaluasi kinerja perusahaan menurut hasil perhitungan rasio keuangan dari PT Ultrajaya, Tbk

1.3Perumusan Masalah

Adapun analisis rasio keuangan dibuat dengan beberapa tujuan, diantaranya adalah:

1.3.1 Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger; 1.3.2 Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan

dimasa yang akan datang

1.3.3 Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-lain

1.4Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Adapun manfaat dari analisis rasio keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan keuangan yaitu:

1.4.1 Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan

1.4.2 Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi rasio keuangan dimasa yang akan datang

1.4.3 Untuk mengetahui posisi dan perkembangan perusahaan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat meramalkan kecenderungan dimasa yang akan datang. Analisis yang dilakukan terhadap laporan laba rugi maupun neraca merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.

(6)

1.4.4 BAB II

1.4.5 LANDASAN TEORI 1.4.6

1.4.7 Alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas).

1.4.8 Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan pengintepretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.

1.4.9 Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang nampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajement perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.

2.1 Rasio Likuiditas

1.4.10 Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Rasio ini terbagi atas 2 rasio, yakni:

(7)

a. Analisis Current Ratio

1.4.11 Current ratio adalah rasio antara harta lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities).

1.4.12

1.4.13 Current ratio=Current LiabilitiesCurrent Assets 1.4.14

1.4.15 Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya. b. Analisis Quick Ratio

1.4.16 Rasio antara harta lancar (Current Assets) dikurangi dengan persedia-an (Inventory) dibagi dengan hutang lancar (Current Liabilities).

1.4.17

1.4.18 Quick ratio=Current AssetsCurrent LiabilitiesInventory 2.2 Rasio Aktivitas

1.4.19 Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini terbagi menjadi 10 rasio sebagai berikut.

1.4.20

1.4.21 Account Receivable Turnover=Account ReceivableAnnual Sales 1.4.22

1.4.23 Average Collection Period=Account Receivable Turnover365 1.4.24

1.4.25 Account Payable Turnover=Account PayableAnnual Sales 1.4.26

1.4.27 Average Collection Period=Account PayableTurnover365 1.4.28

1.4.29 Inventory Turnover(at sales)=Annual SalesInventory 1.4.30

(8)

1.4.31 Average Age of Inventory(at sales)=Inventory Turnover365 (at sales) 1.4.32

1.4.33 Inventory Turnover(at Cost)=Annual COGSInventory 1.4.34

1.4.35 Average Age of Inventory(at Cost)=Inventory Turnover365 (at Cost) 1.4.36

1.4.37 Total Asset Turnover=Annual SalesTotal Asset 1.4.38

1.4.39 ¿Asset Turnover= Annual Sales¿Assets 2.3 Rasio Leverage

1.4.40 Rasio leverage adalah rasio yang sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor), dalam hal ini dapat berupa bank dan lembaga lainnya. Rasio leverage terbagi lagi dalam 2 rasio sebagai berikut:

1.4.41

1.4.42 Debt¿Assets=Total AssetTotal Debt 1.4.43

1.4.44 Debt¿Equity=Total EquityTotal Debt 1.4.45

1.4.46 Time Interest Earned=Earning Before InterestInterestTaxes 1.4.47

2.4 Rasio Profitabilitas

1.4.48 Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba. Untuk para pemegang saham (pemilik

(9)

perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan mereka dalam investasi.

1.4.49

1.4.50 Net Profit Margin=Net Profit After TaxesSales 1.4.51

1.4.52 Gross Profit Margin=Gross ProfitSales 1.4.53

1.4.54 Operating Profit Margin=Operating ProfitSales 1.4.55

1.4.56 ReturnOn Assets=Earning Available for Common StockTotal Asset 1.4.57

1.4.58 ReturnOn Equity=Earning Available for Common StockTotal Equity 1.4.59

(10)

1.4.60BAB III

1.4.61ANALISA DAN PEMBAHASAN

1.4.62 Rasio 1.4.63 Tahun 1.4.65 2 0 1 4 1.4.66 2 0 1 3 1.4.67 2 0 1 2 1.4.68 2 0 1 1 1.4.69 2 0 1 0 1.4.70 LIQUIDITY 1.4.71 1.4.72 1.4.73 1.4.74 1.4.75 1.4.76 Current Ratio 1.4.773,34 1.4.782,47 1.4.792,02 1.4.801,48 1.4.812,00 1.4.82 Quick Ratio 1.4.831,89 1.4.841,63 1.4.851,45 1.4.860,87 1.4.871,00 1.4.88 1.4.89 1.4.90 1.4.91 1.4.92 1.4.93 1.4.94 ACTIVITY 1.4.95 1.4.96 1.4.97 1.4.98 1.4.99 1.4.100 Account Receivable Turnover 1.4.101 10 1.4.102 9 1.4.103 9 1.4.104 8 1.4.105 10 1.4.106 Average Collection Period 1.4.107 37 1.4.108 39 1.4.109 39 1.4.110 44 1.4.111 37 1.4.112Account Payable Turnover 1.4.113 10 1.4.114 7 1.4.115 7 1.4.116 5 1.4.117 8 1.4.118Account Payable Period 1.4.119 36 1.4.120 49 1.4.121 51 1.4.122 71 1.4.123 46 1.4.124 Inventory Turnover (Sales) 1.4.125 5 1.4.126 6 1.4.127 8 1.4.128 6 1.4.129 5 1.4.130 Average Age of Inventory (Sales) 1.4.131 67 1.4.132 56 1.4.133 43 1.4.134 64 1.4.135 69 1.4.136 Inventoory Turnover (Cost) 1.4.137 4 1.4.138 5 1.4.139 6 1.4.140 4 1.4.141 4

(11)

1.4.142 Average Age of Inventory (Cost) 1.4.143 88 1.4.144 80 1.4.145 64 1.4.146 91 1.4.147 101 1.4.148 Total Asset Turnover 1.4.149 1,34 1.4.150 1,23 1.4.151 1,16 1.4.152 0,96 1.4.153 0,94 1.4.154 Fixed Asset Turnover 1.4.155 3,90 1.4.156 3,58 1.4.157 2,87 1.4.158 1,97 1.4.159 2,00 1.4.160 1.4.161 1.4.162 1.4.163 1.4.164 1.4.165 1.4.166 LEVERAGE 1.4.167 1.4.168 1.4.169 1.4.170 1.4.171 1.4.172 Debt to Assets 1.4.17322% 1.4.17428% 1.4.17531% 1.4.17638% 1.4.17739% 1.4.178 Debt to Equity 1.4.17929% 1.4.18040% 1.4.18144% 1.4.18261% 1.4.18364% 1.4.184 Times Interest Earned 1.4.185 Rp4,0 8 1.4.186 Rp3,9 1 1.4.187 Rp4,3 8 1.4.188 Rp5,5 3 1.4.189 Rp2,1 2 1.4.190 1.4.191 1.4.192 1.4.193 1.4.194 1.4.195 1.4.196 PROFITABIL ITY 1.4.197 1.4.198 1.4.199 1.4.200 1.4.201 1.4.202 Net Profit Margin 1.4.203 7% 1.4.204 9% 1.4.205 13% 1.4.206 6% 1.4.207 6% 1.4.208 Gross Profit Margin 1.4.209 24% 1.4.210 29% 1.4.211 32% 1.4.212 30% 1.4.213 31% 1.4.214 Operating Profit Margin 1.4.215 10% 1.4.216 12% 1.4.217 15% 1.4.218 6% 1.4.219 10% 1.4.220 Return On Assets 1.4.221 10% 1.4.222 12% 1.4.223 15% 1.4.224 6% 1.4.225 5% 1.4.226 Return On Equity 1.4.227 13% 1.4.228 16% 1.4.229 21% 1.4.230 10% 1.4.231 9% 1.4.232

(12)

1.4.233 1.4.234 2014 1.4.235 2013 1.4.236 2012 1.4.239 Current Assets 1.4.240 1.4.241 Rp 1.642.101.746.8 19 1.4.242 Rp 1.565.510.655.1 38 1.4.243 Rp 1.196.426.603.8 43 1.4.246 Current Liabilities 1.4.247 1.4.248 Rp 490.967.089.226 1.4.249 Rp 633.794.053.00 8 1.4.250 Rp 592.822.529.14 3 1.4.253 Inventory 1.4.254 1.4.255 Rp714.411.455.060 1.4.256 Rp 534.977.217.23 9 1.4.257 Rp 334.169.035.93 4 1.4.260 Sales 1.4.261 1.4.262 Rp 3.916.789.366.4 23 1.4.263 Rp 3.460.231.249.0 75 1.4.264 Rp 2.809.851.307.4 39 1.4.267 Account Receivable 1.4.268 1.4.269 Rp395.101.722.940 1.4.270 Rp 368.549.136.07 5 1.4.271 Rp 297.400.522.08 0 1.4.274 Account Payable 1.4.275 1.4.276 Rp 381.899.807.713 1.4.277 Rp 463.538.990.75 1 1.4.278 Rp 394.466.233.71 9 1.4.281 COGS 1.4.282 1.4.283 Rp 2.979.799.459.6 58 1.4.284 Rp 2.446.448.128.5 99 1.4.285 Rp 1.908.109.047.2 37 1.4.288 Total Asset 1.4.289 1.4.290 Rp 2.917.083.567.3 55 1.4.291 Rp 2.811.620.982.1 42 1.4.292 Rp 2.420.793.382.0 29 1.4.295 Fixed Assets 1.4.296 1.4.297 Rp 1.003.229.206.3 63 1.4.298 Rp 965.974.994.30 5 1.4.299 Rp 979.511.601.619 1.4.302 Total Debt 1.4.303 1.4.304 Rp 651.985.807.625 1.4.305 Rp 796.474.448.05 1.4.306 Rp 744.274.268.60

(13)

6 7 1.4.309 Total Equity 1.4.310 1.4.311 Rp 2.265.097.759.7 30 1.4.312 Rp 2.015.146.534.0 86 1.4.313 Rp 1.676.519.113.4 22

1.4.316 Earning Before Interest and

Tax 1.4.317 1.4.318 Rp 375.356.927.774 1.4.319 Rp 436.720.187.87 3 1.4.320 Rp 457.970.115.184 1.4.323 Interest 1.4.324 1.4.325 Rp91.996.013.563 1.4.326 Rp111.592.767.209 1.4.327 Rp 104.538.495.69 9

1.4.330 Earning Aftar Interest and Tax 1.4.331 1.4.332 Rp283.360.914.211

1.4.333 Rp 325.127.420.66 4 1.4.334 Rp 353.431.619.48 5 1.4.337 Gross Profit 1.4.338 1.4.339 Rp936.989.906.765 1.4.340 Rp 1.013.783.120.4 76 1.4.341 Rp 901.742.260.20 2 1.4.344 Operating Profit 1.4.345 1.4.346 Rp 374.126.536.835 1.4.347 Rp 423.195.023.12 5 1.4.348 Rp 429.341.499.87 8 1.4.351

Earning Available for Common Stock1.4.352

1.4.353 Rp 283.360.914.211 1.4.354 Rp 325.127.420.66 4 1.4.355 Rp 353.431.619.48 5

(14)

1.4.358 3.1 Rasio Likuiditas a. Current Ratio

1.4.359 Current ratio PT ULTJ dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan, pada tahun 2010 1 perbandingan hutang lancar mampu dijamin oleh 2,00 aset lancar. Namun pada tahun 2011 1 hutang lancar hanya dijamin 1,48 aset lancar. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan likuiditas dilingkungan perusahaan PT ULTJ.

1.4.360 Namun demikian pada tahun 2011 hingga tahun 2014 current ratio mengalami peningkatan. Tahun 2014 ini 1 hutang lancar mampu dijamin oleh 3,34 aset lancar. Hal ini menunjukkan pertanda baik, bahwa dimasa yang akan datang likuiditas perusahaan akan terus meningkat. Secara keseluruhan likuiditas PT ULTJ masih tergolong bagus, karena berada diatas rasio 1, terlebih lagi ada potensi untuk terus mengembangkannya dimasa yang akan datang.

b. Quick Ratio

1.4.361 Dari sisi rasio cepat PT ULTJ dapat dilihat bahwa rasio perusahaan ini cenderung meningkat dari tahun 2012 hingga 2014. Terlihat pada tahun 2011 terjadi penurunan, namun cepat diantisipasi sehingga dapat stabil dan kembali meningkat. Upaya penstabilan ini dapat berupa menjaga kesesuaian utang lancar dengan aset lancar, menggunakan utang lancar seefisien mungkin dalam perannya untuk membiayai aset lancar.

1.4.362 3.2 Rasio Aktivitas

1.4.363 Penurunan frekuensi perputaran pengumpulan piutang menyebabkan periode pengumpulan piutang menjadi lebih lama. Hal ini cukup beresiko untuk PT ULTJ, karena dengan lamanya periode pengumpulan piutang membuka celah untuk piutang tidak tertagih.

1.4.364 Hal yang sama juga terjadi pada frekunsi pembayaran tagihan yang menyebabkan periode pembayaran tagihan menjadi lebih panjang, yang artinya kurang baik bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan PT ULTJ dalam memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya. 1.4.365 Perputaran persediaan yang terjadi di PT ULTJ dalam hal

menghasilkan penjualan menunjukkan pergerakan yang bagus pada tahun 2010 hingga 2011, namun pada tahun 2012 terdapat potensi negatif untuk

(15)

mencerminkan perputaran persediaan yang tidak baik. Bisa saja dalam perusahaan masih terdapat banyak stock persediaan sehingga perputaran menurun. Bila menumpuk persediaan akan sangat beresiko bagi perusahaan, meningkatkan resiko keusangan dan menurun efisiensi kinerja perusahaan.

1.4.366 Tingkat perputaran aset tetap dan total aset dari PT ULTJ kian tahun kian meningkat. Hal ini menunjukkan peran aset dalam menghasilkan penjualan dapat dinilai maksimal karena mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar.

1.4.367 3.3Rasio Leverage

1.4.368 Analisa leverage dari tahun ke tahun untuk PT ULTJ tergolonng mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari rasio yang menunjukkan 1 aset yang di dalamnya semula terkandung kurang dari 40% utang, menjadi kurang dari 25% utang. Dan perbandingan 1 komponen ekuitas yang semula didalamnya terdapat 60-an% komponen utang, kini menjadi 30-an %. Hal ini berarti bahwa perusahaan dapat mengelola pendanaan dengan baik sehingga dapat mengurangi pendanaan yang bersumber dari utang, sehingga dapat dikatakan sangat baik.

1.4.369 3.4 Rasio Provitabilitas

1.4.370 Dari tahun ke tahun, presentase laba kotor berbanding penjualan cenderung menurun, namun laba usaha dan laba bersihnya bisa meningkat kian waktu. Hal ini dapat terjadi karena ketika harga pokok penjualan yang tidak bisa ditekan mengiringi kenaikan penjualan, perusahaan berusaha menekan biaya dibidang lain, juga meningkatkan penghasilan lain-lain. Sehingga meskipun laba kotor tidak mengalami kenaikan yang signifikan, namun laba bersih bisa mencapai kenaikan yang berarti.

(16)

1.4.371 BAB IV 1.4.372 PENUTUP 1.4.373 1.4.374 4.1 Kesimpulan 1.4.375 1.4.376 4.1 Saran

(17)

1.4.377 DAFTAR PUSTAKA 1.4.378

1.4.379 Subramanyam, K. R., John J. Wild, 2009, Financial statement analysis,. Edisi ke seputuh, McGraw-Hil

1.4.380 Elliott B., Elliott J., 2011 Financial Accounting and Reporting, Edisi ke empat belas, Pearson Education Limited

1.4.381 Palepu Healy Bernard, 2008, Business Analysis and Valuation, Edisi ke empat, Thomson South Western

1.4.382 Sugiono, Arief dan Edy Untung, 2008, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi keuangan perusahaan dan perkembangannya dapat diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan dengan menggunakan alat analisis rasio keuangan yang dapat menilai

Untuk mengetahui posisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan kita perlu mengadakan analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio-rasio seperti likuiditas,

Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengevaluasi kondisi atau posisi keuangan saat ini, yang lalu, dan hasil operasi perusahaan.. Proses ini bertujuan untuk menentukan

Analisis yang dapat memberikan nilai prediktif pada posisi keuangan dan kinerja masa depan perusahaan adalah analisa rasio keuangan Laporan keuangan dibuat perusahaan dengan

Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi posisi keuangan pada masa lalu dan saat ini dari hasil operasi perusahaan, dengan tujuan utama untuk memberikan

Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil

Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang meliputi kondisi umum tingkat kesehatan keuangan perusahaan, rasio keuangan berguna untuk mengevaluasi posisi dan operasi keuangan

Mengingat pentingnya pembahasan tentang analisis laporan keuangan dalam rangka menilai kinerja keuangan perusahaan sebagai salah satu faktor pertimbangan untuk melakukan keputusan dalam