PEMODELAN LAJU INFLASI DENGAN MODEL REGRESI SPLINE
MULTIVARIABEL DALAM MENJAGA STABILITAS EKONOMI INDONESIA
LKTIS UNDIP 2014
Oleh:
Negara Maju
Stabilitas Ekonomi
Inflasi
MENGAMBIL KEBIJAKAN
Spline Multivariabel
Jumlah Uang Beredar
Harga Minyak
Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Badan Pusat Statistik (2005) mendefinisikan inflasi sebagai angka gabungan dari perubahan harga dari sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dan dianggap mewakili seluruh barang dan jasa yang dijual di pasar.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi.
Kurs (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang
disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan
(Mankiw 2007).
Faktor Yang Mempengaruhi Kurs
a.
Tingkat Inflasi
Penyusutan inflasi uang didalam negeri akan mengurangi daya beli dan
kecenderungan untuk menjatuhkan nilai mata uang negara-negara dimana
tingkat inflasinya lebih rendah.
b. Aktifikats Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan
demikian neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional
dengan meningkatnya permintaan dari debitur asing
c. Perbedaan Suku Bunga di berbagai Negara
Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus modal internasional. Pada prinsipnya kenaikan suku bunga akan merangsang masuknya modal asing. Sehingga permintaan akan mata uang nasional meningkat.
d. Tingkat Pendapatan Relatif
Faktor lain yang mempengaruhi permintan dan penawaran dalam pasar mata uang asing adalah laju pertumbuhan terhadap harga-harga luar negeri
e. Kontrol Pemerintah f. Eskpektasi
JUMLAH UANG BEREDAR
Berdasarkan teori kuantitas dalam inflasi dari (Boediono,1998:167-169) : Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredar,tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar. Kejadian seperti ini misalnya, kegagalan panen, hanya akan menaikkan harga-harga untuk
sementara waktu saja. Bila jumlah uang tidak bertambah, inflasi akan berhenti dengan sendirinya, apapun sebab-musababnya awal dari kenaikan harga-harga tersebut.
HARGA BAHAN BAKAR MINYAK
Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masyarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya. Oleh karena itu, pengeluaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikan harga BBM.
Regresi Spline adalah suatu pendekatan ke arah pencocokan data dengan
tetap memperhitungkan kemulusan kurva. Spline mempunyai keunggulan
dalam mengatas pola data yang menunjukkan naik atau turun yang tajam
dengan bantuan titik-titik knot, serta kurva yang dihasilkan relative mulus.
Titik knots merupakan perpaduan bersama yang menunjukkan pola perilaku
fungsi spline pada selang yang berbeda (Hardle, 1990).
REGRESI SPLINE
,
1, 2,...,
i
i
i
Spline merupakan suatu polinomial dimana segmen-segmen polinomial yang berbeda
digabungkan bersama pada knots k1, k2,...,krdan kontinu sehingga bersifat fleksibel dibandingkan polinomial biasa. Spline mempunyai titik knot yang maksudnya adalah titik perpaduan bersama dimana terjadi perubahan perilaku kurva.
SPLINE (1)
1 1 1 1 0)
(
)
(
m j r j m j i m i it
t
k
t
S
j j m j m jk
t
k
t
k
t
k
t
,
0
,
)
(
)
(
1 1
j m jt
k
k
t
1,
n r m m m r n m n m n m r m m n k t k t t k t k t t y y y 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1ε
β
X
y
Titik knot merupakan pengontrol keseimbangan antara kemulusan kurva dan kesesuaian kurva terhadap data (Eubank, 1988). Terdapat beberapa metode untuk memilih titik knot, salah satunya adalah dengan menggunakan metode Generalized Cross Validation (GCV)
A(k) : matrik proyeksi pada titik knot ke-k
yi : variabel respon ke-j
I : matrik identitas
PEMILIHAN TITIK KNOT OPTIMAL
2
1
)
)
(
/(
)
(
)
(
k
MSE
k
n
tr
k
GCV
I
A
2
1
1
)
(
)
(
n
i
i
i
f
t
y
n
k
MSE
PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini berupa data sekunder dari tahun 2012-2013. Adapun data tingkat inflasi dan kurs rupiah terhadap dollar diambil dari www.bi.go.id. Untuk data jumlah uang beredar diambil dari www.bps.go.iddan data harga bahan bakar minyak mentah diambil dari www.esdm.go.id.
> TEKNIK ANALISIS
Analisis dilakukan dengan pendekatan regresi nonparametrik. Meskipun dalam
variabel penilitian terdapat berupa data time series tetapi dapat dimodifikasi menjadi
variabel berdasarkan rumus dasar time series yang menjelaskan bahwa data sekarang
dipengaruhi oleh data yang lalu, sehingga dapat di regresikan dengan spline
multivariabel.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 -1.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 x1 y Scatterplot of y vs x1 2 1 0 -1 -2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 x2 y Scatterplot of y vs x2 2 1 0 -1 -2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 -0.5 -1.0 x3 y Scatterplot of y vs x3
Setelah mendapatkan model spline multivariabel dengan menggunakan bentuk linier
dan kuadrat dengan titik knot yang berbeda-beda, maka tahapan selanjutnya adalah
memiolih model spline multivariabel terbaik berdasarkan MSE terkecil dan R
2terbesar.
MODEL SPLINE TERBAIK
Titik Knot MSE R2
1 Titik knot untuk orde 1 0,09761989 0,8981358
1 Titik knot untuk orde 2 0,05807821 0,9393976
2 Titik knot untuk orde 2 0,04655587 0,9544322
3 Titik knot untuk orde 2 0,03168949 0,9669327
1 Titik knot untuk orde 3 0,03627894 0,9621437
2 Titik knot untuk orde 3 0,03636363 0,9621225
KESIMPULAN
1. Model regresi spline terbaik yang menggambarkan hubungan pengaruh lama
waktu terhadap tingkat inflasi adalah model regresi spline 3 titik knot dengan
orde 2 yang diperoleh berdasarkan nilai MSE sebesar 0,03168949 serta R
2sebesar 0,9669327.
2. Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan nilai tukar yang terjadi. Pencapaian inflasi yang rendah merupakan prasyarat bagi tercapainya sasaran makroekonomi lainnya, seperti penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
3. Peran bahan bakar minyak sangat penting bagi keberjalanan transportasi perdagangan antar daerah. Jika harga bahan bakar minyak melambung tinggi, maka harga kebutuhan pokok cenderung naik sehingga akan menimbulkan dampak inflasi.
SARAN
1. Dari pemodelan dan peramalan laju inflasi di Indonesia dengan menggunakan regresi spline multivariable, dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang akan diambil Bank Indonesia serta memperkitakan laju inflasi agar Bank Indonesia dapat mempersiapkan diri sebelum terjadi inflasi yang berlebihan. 2. Dalam mencapai inflasi rendah, diperlukan kerjasama dan komitmen yang kuat dari
seluruh pelaku ekonomi
3. Peran pelaku riset sangatlah dibutuhkan pada Bank Indonesia, dimana para pelaku
tersebut dapat menyumbangkan gagasan-gagasan dalam mengatasi permasalahan yang timbul seperti inflasi.
4. Faktor-faktor seperti kurs terhadap nilai tukar rupiah, jumlah uang yang beredar, dan harga bahan bakar minyak menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam mengawasi tingkat inflasi di Indonesia.