OPTIMASI BIAYA REPARASI KAPAL DENGAN METODE QUALITY
FUNCTION DEPLYOMENT DAN LINEAR PROGRAMMING
(STUDI KASUS GALANGAN SURYA PT. PELNI SURABAYA)
SHIP REPAIR COST OPTIMIZATION USING QUALITY FUNCTION
DEPLYOMENT AND LINEAR PROGRAMMING METHOD
( CASE STUDY SURYA SHIPYARD PT.PELNI)
Rariya Budi Harta1), Budi Santosa2), Heri Supomo2)
1) Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
e-mail:rariyabudiharta@yahoo.com
2) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia
3) Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia
ABSTRAK
Galangan Surya PT.PELNI adalah sebuah galangan milik pemerintah (BUMN) yang menerima proses repair kapal berbendera Indonesia (kapal milik PT.PELNI sendiri maupun swasta). Galangan ini berdiri sejak tahun 1960an, dengan beberapa keputusan pemerintah yang akhirnya merupakan bentukan dari gabungan beberapa perusahaan. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menentukan nilai optimal dari pembiayaan reparasi kapal melalui Quality Function Deployment (QFD) dan Linear Progamming (LP).
Dalam perhitungan, diketahui ada nilai yang lebih tinggi dari anggaran yang disediakan terjadi pada variable Pembersihan Sea Chest dengan nilai anggaran Rp.1.113.300 dan pada solution value permintaan pelanggan Rp. 1.192.344, pada selisih tertinggi kedua di variable, Pemadam kebakaran yang dianggarkan Rp. 540.000 menjadi Rp. 578.000 perhari nya. Dalam perhitungan solution value yang memiliki nilai lebih rendah daripada nilai anggaran galangan diantaranya Pelayanan kapal tunda (Tug boat) dianggarkan Rp. 1.350.000 menjadi Rp. 1.253.475 per jam nya, Pengecatan sarat dan garis air yang dianggarkan Rp. 3.600.000 menjadi Rp. 3.559.350.
Kesimpulan dalam thesis ini adalah apabila harga value lebih tingi, artinya respon teknis tersebut dinilai lebih penting, dan sebaliknya. Maka penentuan harga yang optimal, dapat ditemukan dan dapat digunakan pada kapal yang repair di Galangan Surya PT PELNI.
Kata kunci:Quality Function Deployment, Linear Progamming, Analisa biaya, Optimasi
ABSTRACT
Surya Shipyard PT. PELNI is a shipyard owned by the government that serves Indonesian ship repair (PT PELNI’s ship or private). This shipyard was found in 1960, with the government’s decision, which is formed from the combination of several companies. Resesarch carried out aimed to determine the optimal value of ship repair cost using the Quality Function Deployment and Linear Programming Method.
In the calculation, is known to have higer value than the budget provided sea chest cleaning with Rp.1.113.300 from budget the solution value to be Rp. 1.192.344, in the 2nd highest is fire fighter variable with Rp. 540.000 to be Rp. 578.000 perday. In calculating of solution
value, there is lower than budget are tug boat service, budget Rp. 1.350.000 to be Rp. 1.253.475 per hour, Painting draft and water line from Rp. 3.600.000 to be Rp. 3.559.350. The result of this research shows when the solution value higher than budget, its mean technical response not really important, and contrarily. Than the optimal value can be found and can be used on ship repair in Surya Shipyard PT.PELNI
Keywords: Quality Function Deployment, Linear Progamming, Optimization repair cost
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara maritim. Pemerintah dewasa ini merencanakan industri dibidang maritim secara lebih efektif. Thesis ini, fokus pada pelayanan yang diberikan oleh galangan kapal kepada pemilik kapal, sebagai bentuk kontribusi penilaian (analisa) kepuasan pelanggan (owner kapal) pada galangan kapal.
Pada kerangka pemikiran itulah, thesis ini diajukan membahas mengenai sudut pandang pembiayaan dalam repair kapal. Industri maritim yang pesat saat ini diantaranya adalah perbaikan kapal (doking/galangan kapal) yang memungkinkan kapal dapat melakukan perbaikan dan juga perawatan rutin. Galangan-galangan kapal yang tersebar di seluruh Indonesia hingga saat ini kurang berkembang. Selain karena kurangnya optimalisasi dari pihak galangan, juga karena kurangnya perhatian pemerintah sehingga perkembangan di bidang usaha ini sangat kurang. Tidak sedikit dari jumlah galangan swasta yang tersebar di Indonesia sulit berkembang karena kondisi galangan yang masih kurang memadai, baik dari segi peralatan dan fasilitas galangan maupun segi pengoperasian peralatan dan fasilitas tersebut. Pemerintah seharusnya dapat memberikan dukungan dengan melakukan pengelolaan secara professional dan promosi yang baik pada galangan-galangan, sehingga usaha galangan pun dapat memberikan nilai yang maksimal bagi perekonomian negara. Pengembangan galangan kapal juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sumber daya manusia yang terjun langsung dalam usaha tersebut, baik sebagai pengelola maupun sebagai pengguna. Dapat pula dilakukan dengan mengoptimalkan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini, khususnya dalam bidang kemaritiman.
Mengingat akan nilai jual yang tinggi dan majunya bisnis ini nantinya, akan banyaknya kompetitor yang melirik pada bisnis ini. Perlu dilakukan penilaian yang baik mengenai kualitas perbaikan dan perhitungan biaya yang ada pada galangan kapal guna memajukan perusahaan dan menutup jalan kompetitor dalam melampaui usaha perusahaan yang kami pilih.
Potensi galangan kapal di Indonesia saat ini tercatat ada sekitar 240 galangan kapal, (data: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau) yang sebagian besar adalah galangan kapal dalam skala kecil dan 4 buah galangan kapal milik pemerintah yaitu : PT Dok & Perkapal Kodja Bahari, PT PAL Indonesia, PT Dok dan Perkapalan Surabaya dan PT Industri Kapal Indonesia. Dimana total investasi di sector industri kapal ini sejumlah kurang lebih 1.426 juta US Dollar dengan menyerap tenaga kerja sebesar 35.000 tenaga kerja.
Menurut data di Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau dan SAJ 2009 (Ship Building Association of Japan), pada saat ini Indonesia memiliki sekitar 240 perusahaan galangan dalam negeri yang tersebar di Indonesia, 37% berada di pulau Jawa, 26% di Sumatra, 25% di Kalimantan dan 12% berada di kawasan timur Indonesia. Dalam hal ini perlu kajian yang sangat obyektif, penuh kesadaran dan komperhensif tentang faktor-faktor penyebab ketidakmampuan galangan kapal dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Terutama masalah biaya, dalam kenyataannya, sampai saat ini sering terjadi bahwa
para stakeholder, karena jumlah yang dianggarkan belum dapat sepenuhnya memberikan kontribusi yang tepat terhadap kualitas yang diharapkan stakeholder dari proses reparasi tersebut pada suatu segmen pasar tertentu.
Dari permasalahan di atas, maka dibutuhkan suatu metode yang mampu mengakomodir keinginan stakeholder pada segmen tersebut, penerjemahan dalam teknis proses reparasi kapal atau technical respons dengan biaya reparasi kapal tersebut, sehingga terdapat suatu kesamaan persepsi antara stakeholder dan pihak galangan terhadap kualitas dan biaya yang harus dianggarkan untuk proses reparasi kapal pada segmen tersebut.
Quality Function Deployment dan Linear Progamming merupakan salah satu metode yang
bisa diterapkan untuk mengakomodir berbagai permasalahan yang dihadapi dalam hal pembiayaan reparasi kapal, juga dapat mengoptimalisasikan pembiayaan yang tersedia.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mendapatkan nilai optimal yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Adapaun nilai anggaran kapal yang diberikan galangan kapal kepada owner merupakan harga standard dari IPERINDO 2009. Dari harga tersebut dicari nilai optimal yang sesuai dengan keinginan pelanggan, dan mendapatkan alokasi dana yang tepat.
METODE
Quality Function Deployment (QFD)
Penilaian kinerja kualitas produk dilaksanakan dengan alat analisis Quality Function
Deployment (QFD) yaitu suatu alat yang menggambarkan mekanisme terstruktur untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut ke dalam kebutuhan teknis yang relevan. QFD mencakup monitor dan pengendalian yang tepat dari proses operasional menuju sasaran.
Menurut Lou Cohen, manfaat utama yang diperoleh dari penerapan QFD yaitu:
1. Rancangan produk dan jasa baru fokus pada kebutuhan pelanggan karena kebutuhan pelanggan tersebut sudah lebih dipahami.
2. Kegiatan desain dapat lebih diutamakan dan dipusatkan pada kebutuhan pelangggan. 3. Dapat menganalisis kinerja produk/jasa perusahaan terhadap pesaing utama dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelanggan utama pula.
4. Dapat memfokuskan pada upaya rancangan sehingga akan mengurangi waktu untuk perubahan rancangan secara keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu pemasaran produk baru.
5. Dapat mengurangi frekuensi perubahan suatu desain setelah dikeluarkan dengan memfokuskan pada tahap perencanaan sehingga akan mengurangi biaya untuk memperkenalkan desain baru.
6. Dapat mendorong terselenggaranya tim kerja antar departemen.
7. Dapat menyediakan cara untuk membuat dokumentasi proses dan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan.
Pada dasarnya QFD merupakan sekumpulan matrix yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan produk. Dalam QFD sangat memungkinkan untuk memberikan fokus pada kebutuhan konsumen sehingga diharapkan hal ini mampu mengurangi biaya redesign atau modifikasi ulang dari produk tersebut, sehingga dapat dilakukan penghematan.
Linear Programming
Linear Programming adalah suatu metode matematika dalam menentukan alokasi
sumber-sumber untuk mencapai suatu tujuan tertentu, biasanya berhubungan dengan persoalan memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear yang disajikan dalam ketidaksamaan linear [Iskandar,2010]. Dalam penelitian ini, linier programing digunakan dalam menghitung serta menganalisa biaya yang terdapat dalam proses reparasi kapal dengan berdasarkan koefisien yang didapatkan dari QFD. Dalam linear programming dikenal dua macam fungsi :
1. Fungsi tujuan yang merupakan tujuan dalam linear programming dalam mengoptimalkan permasalahan fungsi kendala .
2. Fungsi pembatas atau fungsi kendala, merupakan penyajian matematis dari batasan-batasan kapasitas yang tersedia dari sumber-sumber yang akan dialokasikan atau digunakan.
Bentuk umum dari kedua fungsi diatas antara lain : Fungsi tujuan.
Maksimumkan Z = C1 X1 + C2 X2 + C3 X3 + ...+ Cn Xn
Tahap Survey Survey Awal
Kegiatan yang dilakaukan pada survey awal yaitu mengindentifikasi permasalahan yang sering terjadi pada objek penelitian yaitu proses reparasi kapal di perusahaan PT.Galangan PELNI Surya.
Pengumpulan data sekunder
Dalam penelitian ini, saya menggunakan dua jenis data sebagai acuan pengerjaan penelitian ini. Data sekunder dan data primer. Data sekunder ini didapatkan dari referensi yang dikumpulkan berupa :
- Data biaya proses reparasi kapal
- Break down proses (repairing list) kapal.
- Data penunjang tambahan yang dibutuhkan (dalam lingkungan PT.Galangan PELNI Surya)
Pengumpulan data Primer
Data primer inilah yang akan berperan besar dalam pembuatan thesis ini. Data primer didapatkan dari pembuatan kuisioner yang akan disebarkan kepada responden. Kuisioner yang akan dibuat memiliki 2 jenis. Kuisioner A mengenai tingkat kepentingan variable kualitas. Kuisioner B adalah hubungan respon teknis pada pengerjaan annual docking di galangan dengan variable kualitas.
Dalam menentukan respon teknis yang ada, disesuaikan dengan repairing list pada galangan Surya PT.PELNI dalam melakukan annual docking. Hasil breakdown proses pada repairing list di galangan kapal yang selanjutnya akan dicari nilai kontribusinya dari variable yang ada.
Pengujian data
Pengujian data ini dilakukan karena megurangi ketidak valid an dalam pengambilan data. Langkah awal antara lain dengan
a. Uji validitas
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Digunakan perangkat lunak Software SPSS
17 for windows dalam menguji validitas pada penelitian ini. b. Uji reliabilitas data
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik.
Selain SPSS, software yang digunakan untuk membantu dalam mengerjakan tesis ini adalah Lindo 6.1. untuk menyelesaikan fungsi linnear programming yang ada, dengan memasukkan seluruh constraint dan fungsi maksimasinya, maka software tersebut sangat dibutuhkan dalam menghasilkan nilai optimum (solution value) dari fungsi linnear programming.
Variabel respon teknis yang merupakan pekerjaan dari annual docking di galangan Surya PT.PELNI
Pelayanan Umum : (pengerjaan yang dilakukan oleh galangan kapal dengan seluruh
pengerjaan diluar spesifikasi teknis) X1 = Pembuangan Limbah Kapal X2 = Pemadam Kebakaran X3 = Pelayanan Air Tawar
X4 = Pelayanan Listrik Dan Keamanan X5 = Pelayanan Kapal Tunda Dan Pandu X6 = Docking Dan Undocking
Perawatan dan perbaikan badan kapal : (pengerjaan yang dilakukan oleh galangan kapal
yang berkaitan dengan lambung kapal)
X7 = Penyekrapan lambung Dari Biota Laut X8 = Pembersihan lambung dengan sand blasting X9 = Pemeriksaan ketebalan pelat
X10 = Pemasangan Zinc Anoda X11 = Pengecatan Lambung X12 = Pemeriksaan kekedapan
X13 = Pengecatan Sarat Dan Garis Air
X14 = Pemotongan dan penggantian pelat Lambung X15 = Pemotongan dan penggantian pelat Lunas X16 = Pemotongan dan penggantian pelat alas dalam X17 = Pengetesan Tangki Double Bottom
X18 = Pembersihan Sea Ches
Perawatan dan perbaikan geladak : (pengerjaan yang dilakukan dalam perbaikan atau
perawatan tiap tiap deck / lantai kapal) X19 = Pengecatan geladak X20 = Pembersihan geladak
X21 = Perbaikan dan perawatan peralatan di geladak X22 = Pemotongan Dan Penggantian Pelat Geladak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data-data primer dilakukan melalui penyebaran dua jenis kuisioner yaitu kuisioner A dan kuisioner B. Kuisioner dilakukan penyebaran kepada 35 orang responden. Responden yang dipilih, terdiri dari :
- Pihak owner kapal yang direpair (owner Surveyor)
- Pihak galangan, dalam hal ini adalah Galangan Surya PT. PELNI - Surveyor Perkapalan
- Para Pakar yang berkaitan dengan proses reparasi Kuisioner A
NO Atribut kualitas Tingkat kepentingan
1 2 3 4 5 • biaya/harga • Ketepatan Jadwal
• Kesesuaian Dengan Repair List
• Standar Biro Klasifikasi • Pelayanan/Service dari Galangan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Dari tabel diatas, digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai kepentingan yang akan diperoleh dari tiap variabel, yang ditanyakan kepada seluruh responden.
Kuisioner B Tahap Reparasi Atribut Pembuangan limbah kapal Pemadam kebakaran A3 A ke n Biaya / Harga 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 Ketepatan Jadwal 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 Kesesuaian dgn repair list 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 Standard biro klasifikasi 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 Pelayanan / service galangan 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9 1 3 7 9
Tabel diatas adalah untuk mengetahui, bagaimana hubungan antara seluruh respon teknis yang ada dengan atribut kualitas yang sebelumnya telah diketahui tingkat kepentingannya. Rekapitulasi hasil rata rata kuisioner A.
TK Bobot
• Biaya/Harga 4.543 0.210
• Ketepatan Jadwal 4.400 0.203
• Kesesuaian Dengan Repair list 4.286 0.198
• Standar Biro Klasifikasi 4.229 0.196
• Pelayanan/Service Dari Galangan 4.171 0.193
Total 21.629
Dari kuisioner A, diketahui seluruh nilai kepentingan yang didapatkan dari responden. Untuk mengetahui bobot dari tiap tiap atribut kualitas, dapat dilakukan perhitungan normalisasi, sehingga nilai bobot dari seluruh atribut kualitas didapatkan seperti tabel diatas.
(kaitan dengan menentukan nilai kontribusi dari masing masing variable dalam linear
programming). Rata rata hasil perhitungan rekapitulasi data 21.629. Nilai total selisih dari tiap
reponden x 100% = 270.0132 / 35 (jumlah responden) = 7.7146 %.
Dari kuisioner B didapatkan nilai hubungan antara respon teknis dan atribut kualitas yang ada, sehingga dari tiap tiap repon teknis tersebut, dihitung bagaimana kontribusinya terhadap ke lima atribut kualitas yang ada.
Tabel 1. Rekapitulasi kontribusi respon teknis
Var C Var C c1 8.01 c12 7.78 c2 7.87 c13 7.9 c3 7.89 c14 7.86 c4 8.03 c15 7.87 c5 7.78 c16 7.71 c6 7.83 c17 7.94 c7 7.72 c18 8.3 c8 8.06 c19 7.8 c9 7.81 c20 8.04 c10 7.8 c21 7.78 c11 8.01 c22 8.2
Dari tabel diatas, diketahui nilai C adalah nilai kontribusi yang didapatkan dari perkalian antara hasil kuisioner dengan pembobotan yang ada (nilai rata rata seluruh responden) sehingga dari masing masing hubungan tersebut dijumlahkan. Sehingga diperoleh nilai kontribusi tiap respon teknis dengan lima atribut kualitas yang ada.
Linnear programming yang digunakan untuk menentukan alokasi dana anggaran perbaikan kapal dengan memaksimalkan pencapaian sasaran kualitas reparasi pada annual docking. Memaksimalkan alokasi dana anggaran kapal yang dilakukan, juga sesuai dengan permintaan pelanggan dan tetap memperhatikan kualitas yang telah dilakukan perhitungan sebelumnya. Dalam memaksimumkan pencapaian sasaran program ditentukan formulasi yang digunakan sebagai berikut
Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 + ... CmXn
Cm : Angka koefisien (dari nilai kontribusi) Xn : Respon teknis (tahapan/proses reparasi)
Dengan memasukkan seluruh nilai kontribusi dengan rekapitulasi nilai kontribusi sebagai berikut: Maksimasi Z =
8.01 X1+ 7.87 X2+ 7.89 X3+ 8.03 X4+ 7.78 X5+ 7.83 X6+ 7.72 X7+ 8.06 X8+ 7.81 X9+ 7.80 X10+ 8.01 X11+ 7.78 X12+ 7.90 X13+ 7.86 X14+ 7.87 X15+ 7.71 X16+ 7.94 X17+ 8.30 X18+ 7.80 X19+ 8.04 X20+ 7.78 X21+ 8.20 X22
Dengan fungsi pembatas,
1. Solution value ≤ Total anggaran
2. Solution value ≤ Harga pelayanan umum
3. Solution value ≤ Harga perawatan dan perbaikan badan kapal 4. Solution value ≤ Harga perawatan dan perbaikan geladak
Tahapan SAT VAR Solution Value DI ANGGARKAN STANDART PELAYANAN UMUM Pembuangan LimbahKapal Rp/Kg X1 133.875 125.000 183.000
Pemadam Kebakaran Rp/hari X2 578.340 540.000 333.000 Pelayanan Air Tawar Rp/hari X3 160.650 150.000 183.000 Pelayanan Listrik dan
Keamanan
Rp/hari X4 428.400 400.000 418.000 Pelayanan Kapal Tunda
Dan Pandu
Rp/jam X5 1.253.475 1.350.000 1.852.000 Docking dan Undocking X6 9.010.260 9.000.00 10.183.000 PERBAIKAN DAN
PERAWATAN BADAN KAPAL
Penyekrapan Lambung
dari Biota Laut Rp/m2
X7
9.052 9.750 10.800
Pembersihan Lambung
Dengan Sand Blasting Rp/m3
X8
53.014 49.500 50.400
Pemeriksaan Ketebalan
Pelat Rp/titik
X9 17.641 19.000 21.600
Pemasangan Zinc Anoda
Rp/5Kg
X10 106.777 115.000 125.000
Pengecatan Lambung Rp/m2 X11 11.781 11.000 17.100 Pemeriksaan Kekedapan Rp/lbr X12 371.400 400.000 395.000 Pengecatan Sarat Dan
Garis Air GT X13 3.559.350 3.600.000 3.162.000 Pemotongn Dan Penggantian Pelat Lambung Rp/Kg X14 24.141 26.000 28.200 Pemotongan Dan Penggantian Pelat Keel (Lunas) Rp/Kg X15 24.100 26.500 28.200 Pemotongan Dan Penggantian Pelat AlasDalam Rp/Kg X16 42.246 45.500 49.350 Pengetesan Tangki Double Bottom Rp/m3 X17 47.659 44.500 47.500
Pembersihan Sea Chest Rp/dia X18 1.192.344 1.113.300 1.108.000 PERAWATAN DAN
PERBAIKAN GELADAK
Pengecatan Geladak Rp/m2 X19 11.888 11.100 11.100 Pembersihan Geladak Rp/m3 X20 8.032 7.500 7.500 Perbaikan Dan Perawatan
Peralatan diGeladak
X21 1.226.833 1.230.000 975.000
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Penerapan Quality Function Deployment dan Linnear programming dalam penganggaran biaya pada proses reparasi kapal dapat digunakan secara optimal dalam memenuhi sasaran kualitas pengguna jasa (pemilik kapal). Dalam perhitungan, diketahui ada nilai yang lebih tinggi dari anggaran yang disediakan terjadi pada Pembersihan Sea Chest dengan nilai anggaran Rp.1.113.300 dan value permintaan pelanggan Rp. 1.192.344, dan yang memilki nilai lebih rendah daripada nilai anggaran galangan adalah Pelayanan kapal tunda (Tug boat) yang dianggarkan Rp. 1.350.000 menjadi Rp. 1.253.475 per jamnya
2. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Quality Function
Deployment dan Linnear programming dapat diketahui penghematan yang dapat dilakukan
dari optimalisasi perhitungan anggaran tersebut adalah pelayanan kapal tunda (Tug boat), pengecatan sarat dan garis air, pemeriksaan kekedapan, pemasangan zinc anoda, pemotongan dan penggantian pelat alas dalam, perbaikan dan perawatan peralatan digeladak, pemotongan dan penggantian pelat keel (lunas), pemotongn dan penggantian pelat lambung, pemeriksaan ketebalan pelat (NDT), penyekrapan lambung dari biota laut.
Saran
1. Pada Penelitian berikutnya, dilakukan penambahan respon teknis pada pengerjaan repair kapal (selain annual docking)
2. Penelitian dilakukan dengan perbandingan dengan galangan kapal lain yang memiliki kapasitas hamper sama, yang dapat digunakan sebagai acuan standarisasi harga optimasi sesuai dengan keinginan pelanggan.
3. Thesis ini diharapkan menjadi awal dalam penerapan nilai optimasi dan juga sebagai pengembangan QFD dalam pembiayaan proses lain dalam reparasi kapal
DAFTAR PUSTAKA
Ship Builders Association of Japan (2009). Building Statistics.
Cohen, Lou (1995). Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You, Addison-Wesley Publishing Company.
Mustafa, Zainal (1999). Belajar Cepat Linear Programming Dengan QS (Quantitative
System) ,Ekonisia Yogyakarta
Sastrowiyono, Koestowo, Diktat Sistem Dan Perlengkapan Kapal, ITS, Surabaya, 2002 Singgih, Santoso, Buku Latih SPSS Statistik Parametrik, Elex media komputindo, Jakarta, 2010
Soejitno, Diktat Teknik Reparasi Kapal, ITS, Surabaya, 2008.
Perkembangan Industri Galangan Kapal (Shipyard) Indonesia, Periode 2007-2009, Kajian ekonomi regional kepulauan Riau.