ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO
YOMA TREACILLA HELVIA PUTRI STIKES BUANA HUSADA PONOROGO
ABSTRAK
Yoma Treacilla Helvia Putri, “Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo”. Pembimbing I: Ria Fajar Nurhastuti, S.Pd., M.Pd, Pembimbing II: Ike Sureni, S.KM., M.Kes. Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buana Husada Ponorogo.
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan. kelengkapan pengisian rekam medis penting dilakukan karena berfungsi untuk tanda bukti sah dan secara hukum dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan observasi. Populasi dari penelitian ini adalah 25 berkas rekam medis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Data dianalisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian di RSU Muhammadiyah Ponorogo kelengkapan berkas rekam medis rawat inap berdasarkan laporan penting 10 berkas rekam medis tidak lengkap , autentifikasi 5 berkas rekam medis tidak lengkap, pendokumentasian yang benar 16 berkas rekam medis tidak jelas penulisanya dan tidak terbaca. Dari hasil tersebut dapat disarankan agar rumah sakit melakukan kegiatan menganalisis kelengkapan dengan analisis Concurrent.
Kata Kunci : Analisis Kelengkapan Pengisian, Berkas Rekam Medis Rawat Inap.
PENDAHULUAN
Kelengkapan pengisian rekam medis penting dilakukan karena berfungsi untuk tanda bukti sah dan secara hukum dapat dipertanggung jawabkan. Cara untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam medis dan menemukan kekurangan khusus pada pencatatan rekam medis pada rawat inap dan rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan adalah dengan menganalisi kelengkapannya. Ada 4 komponen dalam analisis kelengkapan pengisian yaitu menganalisis kelengkapan indentitas pasien pada lembar rekam medis, autentifikasi dokter pada setiap yang ditentukan, pengisian laporan yang penting pada berkas rekam medis dan pendokumentasian yang baik .
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo pada bulan Januari 2019, mengenai kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap dari 5 berkas rekam medis rawat inap, berkas rawat inap diisi lengkap sebanyak 2 berkas rekam medis dan berkas rekam medis diisi tidak lengkap sebanyak 3 berkas rekam medis yaitu pada pengisian formulir resume medis , formulir
assesment awal medis rawat inap, formulir ringkasan keluar masuk pasien, formulir persetujuan rawat inap. Ketidaklengkapan terjadi pada pengisian untuk 40%, pada laporan penting, 30% pada autentifikasi, dan 13% pada pendokumentasian yang benar serta tidak terbacanya tulisan.
Penyebab terjadinya
ketidaklengkapan dikarenakan dokter atau perawat sibuk dan pasien yang harus ditangani banyak sehingga dokter maupun perawat lupa untuk mengisi. Dampak dari ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis bisa terjadi masalah dalam penyusunan berbagai perencanaan rumah sakit dan pengmbilan keputusan oleh pemimpin terutama untuk evaluasi pelayanan karena rekam medis merupakan catatan yang memberikan informasi secara rinci selama pasien dirawat di rumah sakit. Ketidaklengkapan pengisian dan ketidakjelasan juga berdampak dalam memberikan informasi kepada sesame rekan petugas medis serta dalam hukum karena rekam medis merupakan bukti sah jika terjadi sesuatu pada pasien di rumah sakit.
Solusi yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan sosialisasi untuk menimbulkan peningkatan kesadaran dan
kedisiplinan petugas yang bertanggung jawab, sehingga semua item dokumen rekam medis terisi lengkap serta peningkatan penulisan yang bisa terbaca dan kejelasannya. Bisa dengan melakukan analisa terhadap berkas rekam medis dengan menggunakan analisis kuantitatif untuk melihat seberapa besar kelengkapan pengisian lembar rekam medis yang ada di rawat inap. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo”.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian pada penelitan ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif. Sampel mengambil 25 berkas rekam medis bulan Mei 2019. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Pada penelitian ini instrument penelitian yang digunakan yaitu Metode Observasi dengan menggunakan Checklist. Hasil pengolahan data penelitian ini dianalisa secara deskriptif.
HASIL PENELITIAN
Hasil Analisis Kelengkapan Data Identitas Pasien Pada Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tabel 1. Hasil Kelengkapan Identitas Pasien (Nomor Rekam Medis)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 25 100% 0 0 5. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Tabel 2. Hasil Kelengkapan Identitas Pasien (Nama Pasien)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 25 100% 0 0 5. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Tabel 3. Hasil Kelengkapan Identitas Pasien (Jenis Kelamin)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 25 100% 0 0 5. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Tabel 4. Hasil Kelengkapan Identitas Pasien (Nama Pasien)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 25 100% 0 0
5. Laporan Operasi
10 100% 0 0 Hasil Analisis Kelengkapan Data Autentifikasi Pada Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tabel 5. Hasil Kelengkapan Autentifikasi (Nama Dokter/Perawat)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 22 88% 3 12 % 2. Ringkasan Pasien Pulang 24 96% 1 4% 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 20 80% 5 20 % 5. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Tabel 6. Hasil Kelengkapan Autentifikasi (Tanda Tangan Dokter/Perawat)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 23 92% 2 8% 5. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Hasil Analisis Kelengkapan Data Laporan Yang Penting Pada Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tabel 7. Hasil Kelengkapa Laporan yang Penting (Diagnosa)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 22 88% 3 12% 2. Ringkasan Pasien Pulang 23 92% 2 8% 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 23 92% 2 8% 5. Laporan Operasi 25 100% 0 0
Tabel 8. Hasil Kelengkapan Laporan yang Penting (Tanggal dan Jam)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 25 100% 0 0 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 24 96% 1 4% 5. Laporan Operasi 25 100% 0 0
Tabel 9. Hasil Kelengkapan Laporan yang Penting (Tindakan)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak
Lengkap Jml % Jml %
1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 15 60% 10 40% No. Jenis Formulir Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 2. Ringkasan Pasien Pulang 21 84% 4 16% 3. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 24 96% 1 4% 4. Laporan Operasi 10 100% 0 0
Hasil Analisis Kelengkapan Data Pendokumentasian yang Baik Pada Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo
Tabel 10. Hasil Pendokumentasian yang baik (Pencatatan Jelas dan Terbaca)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Jelas dan Terbaca Tidak jelas dan Tidak terbaca Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 24 96% 1 4% 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 21 84% 4 16% 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 9 36% 16 64% 5. Laporan Operasi 6 60% 4 40%
Tabel 11. Hasil Pendokumentasian yang baik (Penggunaan Singkatan)
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 1. Ringkasan Masuk Keluar Pasien 25 100% 0 0 2. Ringkasan Pasien Pulang 24 96% 1 4% 3. Asesmen Awal Keperawatan Rawat Inap 25 100% 0 0
No. Jenis Formulir
Kelengkapan Pengisian Lengkap Tidak Lengkap Jml % Jml % 4. Asesmen Awal Medis Rawat Inap 25 100% 0 0 5. Laporan Operasi 25 100% 0 0 PEMBAHASAN
Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo
Berdasarkan analisis kunatitatif rekam medis yang dilakukan oleh peneliti di RSU Muhammadiyah Ponorogo pada tanggal 13 Juni 2019 dengan menggunakan sampel 25 berkas rekam medis rawat inap dari hasil penelitian tersebut masih ditemukan berkas rekam medis rawat inap yang pengisian dan penulisannya tidak lengkap. Berikut Pembahasan dari masing-masing komponen :
Analisis Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan Identitas Pasien
Kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di RSU Muhammadiyah untuk identitas pasiennya sudah diisi dengan lengkap karena di RSU Muhammadiyah Ponorogo menggunakan label nama yang ditempelkan pada setiap formulir berkas rekam medis rawat inap. Pada label tersebut berisikan nomor registrasi pasien, nomor rekam medis, nama pasien, alamat pasien, tanggal lahir pasien dan umur, jenis kelamin.
Dari Penelitian yang dilaksanakan didapatkan hasil bahwa pengisian pada nama pasien, umur, jenis kelamin, dan nomor rekam medis dengan presentase 100%.
Analisan Kelegkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan Autentifikasi
Analisis kelengkapan autentifikasi pada berkas rekam medis rawat inap di RSU Muhammadiyah Ponorogo masih
belum lengkap. Pada komponen nama terang untuk dokter, perawat dan pasien /penanggung jawab tidak mengisi nama mereka, hal ini membuat petugas lain tidak mengetahui siapa yang menjadi nama penanggung jawab pasien maupun nama dokter. Sedangkan untuk tanda tangan dari lima formulir hanya satu formulir yang tidak memenuhi syarat lengkap karena tidak ada tanda tangan dari dokter maupun perawat. Mutu dalam pengisian memang menjadi tanggung jawab para tenaga
kesehatan sebab merekalah yang
melaksanakan perekaman medis. Hal ini
juga dijelaskan dalam UU Praktik
Kedokteran No. 29 tahun 2004 ayat (3):
“Setiap catatan rekam medis harus
dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan”
Ketidaklengkapan berkas rekam medis autentifikasi menyebabkan petugas rekam medis kesulitan dalam melengkapi berkas rekam medis yang tidak lengkap karena tidak mengetahui dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien. Analisa Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap Berdasarakan Laporan Penting
Analisa ketidaklengkapan berdasarkan laporan penting sangat penting. Pada komponen diagnosis menurut Hatta (2010), system pembayaran dilakukan berdasarkan diagnose pasien keluar. Rumah sakit mendapatkan pembayaran berdasarkan biaya yang dihabiskan oleh rumah sakit untuk suatu diagnosis penyakit. Ketidaklengkapan
penulisan pada pelaporan penting
disebabkan karena dokter/ perawat belum
memahami tentang pentingnya
kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien
Komponen tanggal dan jam Menurut Sudra (2013), penting untung
diperhatikan bahwa dalam setiap
pencatatan pelaporan ini mencantumkan tanggal dan jam. Hal ini terkait erat dengan peraturan pengisian rekam medis dan sangat penting pada saat diperlukan untuk
pelacakan suatu kejadian.
Ketidaklengkapan pada pelaporan penting untuk Tanggal dan Jam tidak lengkap disebabkan dokter/ perawat yang sebagian besar hanya mengisi tanggal saja dan tidak mengisi pada jam. Ketidaklengkapan pada pelaporan penting untuk Tanggal dan Jam dapat menyebabkan petugas rekam medis kesulitan dalam menghitung lama dirawat pasien
Pada komponen tindakan Menurut
Depkes RI (2006), sebagai bukti
pelaksanaan pekerjaan perawat. Setiap perawat harus mencatat apa-apa tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan perintah dokter. Sehingga dokter dapat
melihat hasilnya dan
untuk menentukan tindakan pengobatan
selanjutnya. Selain itu juga dapat
digunakan untuk bukti secara hukum
apabila terjadi
kejadian yang tidak diharapkan terjadi pada pasien. Ketidaklengkapan dalam penulisan tindakan membuat petugas rekam medis kesulitan dalam mengkode
tindakan yang telah
diberikan dokter.
Analisa Kelengkapan Berkas Rekam Medis Berdasarkan Pendokumentasian Secara Benar
Menurut Hatta (2008) menyatakan bahwa tulisan dapat terbaca menentukan informasi berupa abjad dan angka yang
ditulis dalam rekam medis dan
kelengkapan informasi rekam medis
berdasarkan kronologis memuat tahapan kunjungan dan pemberi layanan kesehatan sehingga informasi medis jelas dan mudah
dipahami. Ketidakjelasan dalam
pencatatan dan tidak terbaca disebabkan karena tulisan dokter yang kurang jelas dan belum terbiasanya petugas rekam medis dalam membaca tulisan dokter. Di RSU Muhammadiyah sudah menggunakan singkatan yang dimengerti dan mempunyai daftar singkatan tersendiri, jika terjadi kesalahan dalam pemberian singkatan bisa
disebabkan karena adanya petugas
kesehatan yang baru yang kurang
mengerti dalam penggunaan singkatan yang ditetapkan rumah sakit. Seperti
singakatan diagnosa CP yang bisa
digunakan untuk penyakit Cerebral Palsy
maupun Cor Pulmunory atau penggunaan
singkatan yang tidak diketahui banyak
orang seperti OD (Oxitosin Drip).
Kesalahan dalam penggunaan singkatan bias terjadi karena kurang Tahunya petugas tentang singkatan baru yang digunakan maupun karena petugas yang meneliti merupakan petugas baru yang belum mengetahui singkatan di RSU Muhammadiyah Ponorogo.
SIMPULAN DAN SARAN
Ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada pendokumentasian yang benar yaitu pada pencatatan jelas dan terbaca dengan presentase 64%. Disarankan sebaiknya
melakukan analisa kelengkapan pengisisan berkas rekam medis rawat inap secara berkala terutama berdasarkan laporan yang penting yaitu pada diagnose dan tindakan.
Terkait dengan ketidaksesuaian dalam
mengisi formulir rekam medis dengan Prosedur Tetap rumah sakit maka sebaiknya diadakan lagi sosialisasi tentang Prosedur Tetap tanggung jawab Pengisian Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap dan
Formulir-formulir yang digunakan, dan
mengadakan Ketidaklengkapan Pengisian
Rekam Medis (KLPCM) dengan
menggunakan metode analisis Concurrent
yaitu analisis yang dilakukan pada saat pasien masih dirawat atau selama perawatan berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, D.M & Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Aprilia, dkk. 2013. Analisis Kuantitatif Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Kasus Cedera Kepala Ringan di RSUD Kabupaten Karanganyar. APIKES Mitra Husada Karanganyar : Vol.VIII No. 2: 31-42
Anggraeni, D.M & Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.Yogyakarta : Nuha Medika
Erwin, dkk. 2013. Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Patient Safety di RSGMP UMY. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fitri, dkk. 2011. Analisis Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Dengan Kasus Persalinan di Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta Triwulan II Tahun 2011. APIKES Mitra Husada Karanganyar : Vol. V. No. 2: 90-96 Hatta, Gemala R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. UI-PRESS. Jakarta.
Huffman, Edna K. 1994. Helath Information Management. Berwyn, Illinios : Physucian’s Records Company. Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Permenkes RI. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor :
269/MENKES/PER/III/2008. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Permenkes RI. 2009. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor :
44/MENKES/PER/III/2009. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Permenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor :
147/MENKES/PER/III/2010. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Rustiyanto, Ery. 2010. Manajemen Filling Dokumen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Pertama Indonesia.
Savitri, Budi. 2011. Managemen Unit Kerja Rekam Medis. Jakarta : Airlangga.
Erwin,dkk. Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pelayanan Medik Rawat Jalan dan Patient Safety di RSGMP UMY.
Sudra, RI. 2013. Rekam Medis. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung : Alfabeta.