• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyimpanan Berkas RM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyimpanan Berkas RM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN

PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING

PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING

RSUD dr. MOEWARDI

RSUD dr. MOEWARDI

Oniek Mustika Wati

Oniek Mustika Wati11,, Antik PujihastutiAntik Pujihastuti22, Riyoko, Riyoko22 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 

Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 11, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar , Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 22

ABSTRAK

ABSTRAK

Salah satu Un

Salah satu Unit Rekam Medis yit Rekam Medis yang menunjang daang menunjang dalam pelayanan lam pelayanan rekam medis adalah rekam medis adalah ruangruang  penyimpanan (

 penyimpanan ( filing  filing ) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan secara

darurat disimpan secara desentralisasi.desentralisasi. Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medisDalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis  berpedoman

 berpedoman pada pada standar standar operasional operasional prosedur prosedur tentang tentang penyimpanan penyimpanan dokumen dokumen rekam rekam medis.medis.  Namun

 Namun dalam dalam pelaksanaanya pelaksanaanya masih masih terjadi terjadi kesalahan letak kesalahan letak dalam dalam penyimpanan dokumen penyimpanan dokumen rekamrekam medis (

medis (misfile)misfile). Oleh karena itu peneliti mengambil judul “. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “ Tinjauan Pelaksanaan PenyimpananTinjauan Pelaksanaan Penyimpanan dan Penjajaran Dokumen Rekam Medis di Ruang

dan Penjajaran Dokumen Rekam Medis di Ruang  Filing  Filing  RSUD Dr. Moewardi ”.RSUD Dr. Moewardi ”. Tujuan dariTujuan dari  penelitian ini adalah mengetahui kebijakan, sistem dan

 penelitian ini adalah mengetahui kebijakan, sistem dan pelaksanaan penyimpanan dokumen rekampelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi.

medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi. Jenis penelitian adalah

Jenis penelitian adalah deskriptif deskriptif , yaitu melihat kejadian yang telah terjadi. Metode penelitian, yaitu melihat kejadian yang telah terjadi. Metode penelitian adalah Observasi dan Wawancara, dengan subyek penelitian adalah petugas

adalah Observasi dan Wawancara, dengan subyek penelitian adalah petugas  filing  filing , dan obyek, dan obyek  penelitian adalah dokumen re

 penelitian adalah dokumen rekam medis. Data dianalisis secarakam medis. Data dianalisis secara deskriptif.deskriptif. Hasil penelitian menunjukk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan an bahwa pelaksanaan penyimpanan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekamdan penjajaran dokumen rekam medis sudah sesuai dengan prosedur tetap yaitu penyimpanan secara

medis sudah sesuai dengan prosedur tetap yaitu penyimpanan secara desentralisasidesentralisasi dan penjajaran dan penjajaran  berdasarkan

 berdasarkan Terminal Digit Filing Terminal Digit Filing  (TDF) serta berdasarkan kode warna. (TDF) serta berdasarkan kode warna.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis masih ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah letak (

rekam medis masih ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah letak ( misfilemisfile). Hal ini). Hal ini dikarenakan kekurang telitian petugas dalam melakukan penyimpanan dan tidak digunakannya dikarenakan kekurang telitian petugas dalam melakukan penyimpanan dan tidak digunakannya tracer

tracer pada  pada saat pengambilan saat pengambilan dokumen rekam dokumen rekam medis, medis, sehingga sehingga pada pada saat saat penyimpanan tidak penyimpanan tidak adaada alat bantu sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali, serta terdapat alat bantu sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali, serta terdapat sebagian dokumen rekam medis yang tidak menggunakan kode warna.

sebagian dokumen rekam medis yang tidak menggunakan kode warna.

Untuk memudahkan dalam penyimpanan kembali dokumen rekam medis, maka menggunakan Untuk memudahkan dalam penyimpanan kembali dokumen rekam medis, maka menggunakan tracer

tracer sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali selain adanya kodesebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali selain adanya kode warna, sehingga dalam penyimpanan dan pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat. warna, sehingga dalam penyimpanan dan pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat. Serta untuk menghindari

Serta untuk menghindari misfile,misfile,  petugas  petugas melakukan melakukan penyisiran penyisiran dokumen dokumen rekam rekam medis medis secarasecara  periodik

 periodik untuk untuk mengembalikan mengembalikan dokumen dokumen rekam rekam medis medis yang yang salah salah letak letak tersebut tersebut pada pada tempatnyatempatnya yang benar, sehingga dalam pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat.

yang benar, sehingga dalam pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat. Kata

Kata Kunci Kunci : : Pelaksanaan Pelaksanaan Penyimpanan, Penyimpanan, Dokumen Dokumen Rekam Rekam Medis.Medis. Kepustakaan

Kepustakaan : : 10 10 (1997-2011)(1997-2011)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Salah satu Unit Rekam Medis yang Salah satu Unit Rekam Medis yang menunjang dalam pelayanan rekam medis menunjang dalam pelayanan rekam medis adalah

adalah ruang ruang penyimpanan penyimpanan (( filing  filing ) dimana) dimana dokumen rekam medis baik rawat jalan, dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan, rawat inap maupun gawat darurat disimpan, karena rekam medis bersifat rahasia dan karena rekam medis bersifat rahasia dan mempunyai aspek hukum maka keamanan mempunyai aspek hukum maka keamanan fisik menjadi tanggungjawab rumah sakit, fisik menjadi tanggungjawab rumah sakit, sedangkan aspek isi dari rekam medis sedangkan aspek isi dari rekam medis merupakan

merupakan milik milik pasien. pasien. DalamDalam

 pelaksanaan

 pelaksanaan penyimpanan penyimpanan dokumen dokumen rekamrekam medis berpedoman pada standar operasional medis berpedoman pada standar operasional  prosedur

 prosedur tentang tentang penyimpanan penyimpanan dokumendokumen rekam medis. Ruang

rekam medis. Ruang  filing filing merupakanmerupakan tempat penyimpanan dokumen rawat jalan, tempat penyimpanan dokumen rawat jalan, rawat darurat maupun rawat inap disimpan rawat darurat maupun rawat inap disimpan dan ditata dengan metode tertentu.

dan ditata dengan metode tertentu.

Berdasarkan survei pendahuluan di Berdasarkan survei pendahuluan di RSUD Dr. Moewardi, dokumen rekam RSUD Dr. Moewardi, dokumen rekam medis disimpan secara terpisah baik rawat medis disimpan secara terpisah baik rawat  jalan,

(2)

Dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis dikelompokkan untuk setiap rak  penyimpanan dengan kelompok di masing-masing rak penyimpanan berdasarkan 1 kelompok angka akhir, namun masih ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah letak (misfile), misalnya nomor rekam medis 364032 tersimpan pada rak  penyimpanan nomor rekam medis 364023.

Tujuan penelitian adalah mengetahui  pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis di ruang  filing  RSUD Dr. Moewardi. Mengetahui prosedur tetap tentang penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis di ruang  filing  RSUD Dr. Moewardi. Mengetahui sistem  penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis. Mengetahui pelaksanaan  penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 bahwa rekam medis adalah dokumen yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas  pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Menurut Departemen Kesehatan tahun 2006 rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik, laboratorium, diagnosis, tindakan medik

yang diberikan pada pasien serta  pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat  jalan maupun yang mendapatkan pelayanan

gawat darurat.

Menurut  Dr. H. Djoko Wijono, M. S (2000)  rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan  pasien.

B. Tempat Penyimpanan Dokumen Rekam Medis (Filing )

Berkas rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap lembar formulir berkas rekam medis harus dilindungi dengan cara dimasukan ke dalam  folder  atau map sehingga setiap  folder  berisi data dan informasi hasil pelayanan yang diperoleh pasien secara individu (bukan kelompok atau keluarga). Untuk perlakuan  penyimpanan berkas rekam medis berbeda dengan penyimpanan  folder   atau map  perkantoran. Tujuan penyimpanan dokumen

rekam medis adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak filing .

2. Mudah mengambil dari tempat  penyimpanan

3. Mudah pengembaliannya

4. Melindungi berkas rekam medis dari  bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi. Dengan demikian maka diperlukan sistem

(3)

mempertimbangkan jenis sarana dan  peralatan yang digunakan, tersedianya tenaga ahli dan kondisi organisasi. Syarat berkas rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian data hasil pelayanan pada formulir rekam medis telah terisi dengan lengkap sedemikian rupa sehingga riwayat  penyakit seorang pasien urut secara

kronologis.(Budi, Savitri citra, 2011) C. Sistem Penyimpanan Dokumen

Rekam Medis

Menurut Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/ III/ 2008 Bab IV pasal 9 tentang rekam medis, rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk  jangka waktu dua tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat. Setelah melampaui batas waktu wajib simpan yaitu dua tahun maka dokumen rekam medis dapat dimusnahkan.

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan dan menganalisa keadaan yang diperoleh dari hasil pengamatan. (Arief, M. 2004). B. Subyek dan obyek

Dalam penelitian ini isubyek yang digunakan adalah petugas  filing , sedangkan obyek penelitian adalah dokumen rekam medis yang disimpan di ruang  filing  Rumah Sakit Dr. Moewardi .

C. Instrument dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen pengumpulan Data a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berupa daftar  pertanyaan yang sudah tersusun dan terencana dengan baik untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis

yang dilakukan di ruang filing .  b. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar pengamatan yang dibutuhkan dalam penelitian  pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis

di ruang filing . 2. Cara Pengumpulan Data

a. Wawancara

Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana  peneliti mendapatkan keterangan secara lisan dari seseorang sebagai sasaran penelitian (responden) atau  bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut ( face to face) yaitu petugas  filing   untuk mendapatkan informasi tentang  pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam

medis.(Notoatmodjo, S. 2002).  b. Observasi

Mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

(4)

diselidiki. (Narbuko, C dan  Achmadi, Abu. 2008).

D. Tehnik dan Analisis Data 1. Tehnik Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan setelah data dikumpulkan adalah:

a. Collecting

Pengumpulan data mengenai  penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis di ruang  filing .

 b.  Editing 

Yaitu mengoreksi, memperbaiki data yang telah diperoleh menjadi informasi tentang penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis. c. Penyajian Data

Yaitu data disajikan dalam bentuk narasi yang menggambarkan hasil  penelitian.(Arief, M. 2003).

2. Analisis Data

Data akan dianalisis secara deskriptif  dengan cara menggambarkan hasil  penelitian berdasarkan teori-teori yang

ada. (Arief, M.2003).

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

RSUD Dr. Moewardi dalam  penyelenggaraan rekam medis salah satunya adalah kegiatan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis telah menggunakan  prosedur tetap dengan nomor 05-02 A 007 yang ditetapkan pada tanggal 3 Januari 2011 merupakan revisi ke enam dan disahkan oleh direktur rumah sakit atas persetujuan ketua

komite medis maupun panitia rekam medis. Adapun isi dari prosedur tetap tentang  penyimpanan dan penjajaran dokumen

rekam medis adalah sebagai berikut : a.  Filing Rawat Jalan

1) Petugas menerima

 pengembalian dokumen rekam medis rawat jalan dari masing-masing poliklinik dan menandatangani buku serah terima.

2) Dokumen rekam medis dikelompokkan menurut nomor urut register dan mengganti map yang rusak.

3) Memasukkan dokumen rekam medis ke dalam rak simpan sesuai nomor urut register dan nomor terminal digit.

4) Petugas mengambil dokumen rekam medis untuk pelayanan  poliklinik berdasarkan bulti  pelayanan atau untuk penelitian verifikasi, visum et repertum,  pelacakan, dan menyimpan kembali setelah selesai  pelayanan.

5) Peminjam wajib mengisi /mencatat pada buku pinjam yang disediakan oleh petugas dan dokumen rekam medis tidak  boleh dibawa keluar ruang

rekam medis.  b.  Filing Rawat Inap

1) Petugas menerima

 pengembalian dokumen rekam medis rawat inap dari bagian

(5)

koding   dan menandatangani  buku serah terima.

2) Setiap dokumen rekam medis diberi penjepit (filder) dikelompokkan menurut nomor uerut register, diberi map baru sesuai kode warna ditulis nama, alamat, umur, jenis kelamin, nomor register.

3) Memasukkan dokumen rekam medis ke dalam rak simpan sesuai nomor urut register dan nomor terminal digit.

4) Petugas mengambil dokumen rekam medis untuk pelayanan  poliklinik berdasarkan bulti  pelayanan atau untuk penelitian verifikasi, visum et repertum,  pelacakan, dan menyimpan kembali setelah selesai  pelayanan.

5) Peminjam wajib

mengisi/mencatat pada buku  pinjam yang disediakan oleh  petugas dan dokumen rekam medis tidak boleh dibawa keluar ruang rekam medis.

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis di RSUD Dr. Moewardi menggunakan sistem desentralisasi, yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan cara memisahkan dokumen rekam medis pasien antara rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dalam satu nomor rekam medis, rak, map ( folder ) , dan ruang atau tempat yang berbeda. Dalam penjajaran dokumen rekam medis disejajarkan

 berdasarkan 2 digit angka akhir atau Terminal Digit Filing  (TDF) yang bertujuan memudahkan dalam pengambilan dan  penyimpanan kembali dokumen rekam medis. Dalam penjajaran dokumen rekam medis menggunakan kode warna untuk menghindari terjadinya misfile  yang telah diatur dalam kebijakan nomor 05-02 A 038 tanggal 3 Januari 2011 merupakan revisi ke nol dan disahkan oleh direktur rumah sakit atas persetujuan ketua komite medis maupun  panitia rekam medis. Adapun kode warna

yang digunakan antara lain : Tabel 1. Daftar Kode Warna

Angka Warna 0 Orange 1 Biru Muda 2 Merah Muda 3 Abu-Abu 4 Biru Tua 5 6 Coklat Merah 7 Ungu 8 Kuning 9 Hijau

Sumber : Data Sekunder

 Filing rawat jalan merupakan ruang  penyimpanan dokumen rekam medis bagi  pasien rawat jalan dan gawat darurat yang disimpan dalam satu rak maupun map ( folder), dengan menggunakan rak  penyimpanan berupa roll o pack  berjumlah 48 rak, tiap rak memiliki 5 sub rak, dan lemari kayu yang berjumlah 8 buah yang terdiri dari 4 rak, tiap rak memiliki 14 sub rak. Dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis di  filing 

(6)

rawat jalan dilakukan 8 orang petugas yang melayani dari pukul 07.30 s/d 14.00, 6 orang  bertanggungjawab dalam pengambilan dokumen rekam medis dan 2 orang  bertanggungjawab dalam penyimpanan

dokumen rekam medis.

Sedangkan filing rawat inap merupakan ruang penyimpanan dokumen rekam medis  bagi pasien rawat inap, dengan menggunakan rak penyimpanan berupa roll o pack yang berjumlah 16 rak, tiap rak memiliki 5 sub rak, lemari kayu yang  berjumlah 15 buah yang terdiri dari 4 rak, tiap rak memiliki 14 sub rak, dan lemari besi yang berjumlah 5 buah yang terdiri dari 7 rak, tiap rak memiliki 14 sub rak. Dalam  pelaksanaan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis di  filing   rawat jalan dilakukan oleh 4 orang petugas yang melayani dari pukul 07.30 s/d 14.00, 2 orang  bertanggungjawab dalam pengambilan dokumen rekam medis dan 2 orang  bertanggungjawab dalam penyimpanan

dokumen rekam medis.

Dalam pelaksanaan sistem  penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis berdasarkan prosedur  pelayanan yang telah ditetapkan, untuk dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat yang telah selesai pelayanan baik digunakan untuk kepentingan internal maupun eksternal rumah sakit diserahkan ke bagian  filing untuk disimpan. Petugas yang mengembalikan menyerahkan buku serah terima ke bagian filing untuk ditandatangani , kemudian petugas  filing   menandatangani

 pada buku tersebut sebagai bukti bahwa dokumen rekam medis sudah dikembalikan. Selanjutnya bagian  filing mengelompokkan dokumen rekam medis berdasarkan kode warna sesuai map ( folder ) dan memasukkan dokumen rekam medis ke dalam rak  penyimpanan sesuai dengan penjajaran secara Terminal Digit Filing  (TDF) atau dua kelompok angka akhir. Penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis dilakukan oleh petugas  filing , tidak pernah ditemukan  pihak dari luar yang menyimpan dan mengambil dokumen rekam medis. Namun dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis baik rawat  jalan, rawat inap, maupun gawat darurat, masih terjadi kesalahan letak dalam  penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis ke rak penyimpanan ( misfile), misalnya nomor rekam medis 364032 tersimpan pada rak yang seharusnya tersimpan dengan nomor rekam medis 364023 atau nomor rekam medis 232748 tersimpan pada rak penyimpanan yang  berakhir dengan nomor 3.

B. Pembahasan

Dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis baik rawat  jalan, rawat inap, maupun gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi telah memiliki  prosedur tetap dengan nomor 05-02 A 007 yang ditetapkan tanggal 3 Januari 2011 merupakan revisi ke enam dan disahkan oleh direktur rumah sakit yang dapat digunakan oleh petugas dalam melakukan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis.

(7)

Penyimpanan dokumen rekam medis  baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat disimpan dengan sistem desentralisasi dimana dokumen rekam medis antara pasien baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat disimpan secara terpisah, kemudian dilakukan penjajaran dokumen rekam medis baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat dengan sistem penjajaran secara Terminal Digit  Filing   (TDF) dan diberlakukan kode warna  pada setiap sampul dari map ( folder). Hal ini telah sesuai dengan prosedur tetap tentang  penyimpanan dan penjajaran yang disahkan

oleh direktur rumah sakit.

Dalam pelaksanaan penyimpanan dan  penjajaran dokumen rekam medis baik rawat  jalan, rawat inap, maupun gawat darurat yang selesai digunakan pelayanan untuk  pasien atau internal rumah sakit khususnya  bila penyimpanan dokumen rekam medis yang selesai digunakan untuk pasien, maka  petugas  filing menerima buku serah terima dari petugas Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat yang berisi tanggal peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien dan alamat pasien ke bagian  filing,  selanjutnya petugas  filing

menandatangani buku serah terima tersebut sebagai bukti bahwa dokumen rekam medis telah dikembalikan. Sedangkan dokumen rekam medis yang telah selesai digunakan untuk kepentingan ekternal rumah sakit, maka petugas yang meminjam menyerahkan dokumen rekam medis yang telah selesai digunakan kepada petugas  filing dengan mengisi buku pinjam yang berisi tanggal

 peminjaman, nomor rekam medis, nama  pasien dan alamat pasien di bagian  filing, selanjutnya petugas  filing menandatangani  buku pinjam tersebut sebagai bukti bahwa dokumen rekam medis telah dikembalikan.

Kemudian petugas melakukan

 pengelompokkan satu digit angka  berdasarkan kode warna dan memasukkan dokumen rekam medis ke dalam rak  penyimpanan sesuai dengan penjajaran secara Terminal Digit Filing  (TDF). Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa sistem  penjajaran secara Terminal Digit Filing 

(TDF) yaitu sistem penjajaran dokumen rekam medis berdasarkan 2 digit angka akhir.

Berdasarkan observasi pada saat melakukan penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis menemukan adanya dokumen rekam medis yang tidak pada tempatnya (misfile). Apabila ditemukan dokumen rekam medis yang salah letak pada rak penyimpanan baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat, selama ini  petugas secara langsung telah melakukan  pengambilan dokumen rekam medis dan memasukkan kembali dokumen rekam medis tersebut ke rak penyimpanan yang sesuai dengan sistem penjajaran yang digunakan. Hal ini terjadi karena kekurang telitian petugas dalam melakukan  penyimpanan dan tidak digunakannya tracer  pada saat pengambilan dokumen rekam medis, sehingga pada saat penyimpanan tidak ada alat bantu sebagai pedoman dalam  penyimpanan dokumen rekam medis kembali. Serta terdapat sebagian dokumen

(8)

rekam medis yang tidak menggunakan kode warna, hal ini dikarenakan map ( folder ) yang tersedia habis, sehingga dokumen rekam medis pasien tersebut tidak memiliki map yang menggunakan kode warna. Selain itu tidak dilakukan penyisiran dokumen rekam medis secara periodik. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan tenaga  petugas  filing , sehingga memungkinkan terjadinya kejadian salah letak ini, hal ini dapat memperlambat pencarian dokumen rekam medis pasien yang memperlambat  pula pelayanan kepada pasien. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa dokumen rekam medis yang salah letak (misfile) dikembalikan pada letak yang sesuai dengan sistem penjajaran yang digunakan.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. RSUD Dr. Moewardi telah memiliki  prosedur tetap tentang penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis yang disahkan oleh direktur rumah sakit.

2. Dalam penerapan system penyimpanan dokumen rekam medis baik rawat  jalan, rawat inap, maupun gawat darurat telah dilakukan secara desentralisasi dan disejajarkan dengan system Terminal Digit Filing   (TDF) serta telah diberlakukan penerapan kode warna, akan tetapi masih ditemukan adanya kejadian salah letak dokumen rekam medis (misfile).  Hal ini dikarenakan kekurangtelitian  petugas dalam melakukan

 penyimpanan dan tidak digunakannya tracer pada saat pengambilan dokumen rekammedis, sehinggap ada saat  penyimpanan tidak ada alat bantu sebagai pedoman dalam penyimpanan dokumen rekam medis kembali, serta terdapat sebagian dokumen rekam medis yang tidak menggunakan kode warna.

B. Saran

1. Untuk memudahkan dalam

 penyimpanan dan penjajaran dokumen rekammedisbaik yang digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal rumah sakit, maka menggunakan tracer sebagai pedoman dalam penyimpanan dan penjajaran dokumen rekam medis selain adanya kode warna, sehingga dalam pengambilan kembali dokumen rekam medis lebih cepat.

2. Untuk menghindari misfile,  petugas melakukan penyisiran dokumen rekam medis secara periodic untuk mengembalikan dokumen rekam medis yang salah letak tersebut pada tempatnya yang benar, sehingga dalam  pengambilan kembali dokumen rekam

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Arief TQ, M. 2003.  Metodologi Penelitian  Kedokteran dan Kesehatan. CSGF (Comunity of Self Help Group  Forum): Klaten.

Arief TQ, M. 2004.  Pengantar Metodologi  Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.

Surakarta.

Budi, Savitri Citra , 2011.  Manejemen Unit  Kerja Rekam Medis. Yogyakarta.

Depkes, RI. 1997.  Petunjuk Teknis  Pennyelenggaraan RekamMedis /  Medical Record Rumah Sakit. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta.

Depkes, RI. 2006.  Pedoman Pengolahan  Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia,

Revisi I , Jakarta.

 Notoadmodjo, S. 2002.  Metodologi  penelitian kesehatan. PT Rineka cipta

: Jakarta.

 Narbuko, C dan Achmadi, Abu. 2008.  Metodologi Penelitian. Bumi Aksara.

Jakarta. Hal 70-83

PerMenKes RI No.

269/MENKES/PER/III/2008. Tentang  Rekam Medis. Jakarta.

Shofari, B. 2002. PSRK 01.  Modul  Pembelajaran Sistem dan Prosedur  Pelayanan Rekam Medis Buku I dan  Buku 2. PORMIKI, Semarang. (tidak

dipublikasikan)

Wijono, D. 2000.  Manajemen Mutu  Pelayanan Kesehatan. Airlangga

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan metode biseksi dalam perhitungan nya memerlukan jumlah iterasi yang lebih banyak dibandingkan metode newton raphson.Untuk

Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran saat ini disesuaikan dengan inflasi; ataupun jumlah yang lebih besar , dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang

Penerapan Strategi Think Talk Write dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi puisi hal ini dapat dilihat dari proses

Kuesioner MMAS-8 adalah alat penilaian dari WHO yang sudah divalidasi dan sering digunakan untuk menilai kepatuhan pengobatan pasien dengan penyakit kronik,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugerah- Nya sehingga skripsi yang berjudul "Pengaruh Penambahan Xanthan Gum terhadap Kestabilan dan Sifat

Pada masa yang sama, pemeliharaan bangunan bersejarah ini dapat mengekalkan fakta-fakta yang lebih jelas tentang budaya masyarakat kita yang hidup dan berkembang

Bahwa al-Qur’an menyediakan prinsip-prinsip pokok dalam penyelenggaraan negara sebagai bagian dari visi pilitisnya, namun al-Qur’an membiarkan persoalan tentang bentuk atau

Rio yang menyadari hal itu cukup tertawa kecil di hatinya, bagaimana bisa anak sepolos dan sekecil Aya bisa mencari kebenaran melalui mata seperti ini, seluruh