• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Makalah Coating

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II Makalah Coating"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II BAB II GALVANIZING GALVANIZING

2.1 Pengertian

2.1 PengertianGalvanizingGalvanizing

Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan Pelapisan logam adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat

sifat tertentu pada tertentu pada suatu suatu permukaan benda kerja, permukaan benda kerja, dimana diharapkan dimana diharapkan bendabenda tersebut akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun tersebut akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap ketahanannya, dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap sifat

sifat fisiknya. fisiknya. Pelapisan Pelapisan logam logam merupakan merupakan bagian bagian akhir akhir dari dari proses proses produksiproduksi dari

dari suatu suatu produk. produk. Proses Proses tersebut tersebut dilakukan dilakukan setelah setelah benda benda kerja kerja mencapaimencapai  bentuk akhir

 bentuk akhir atau setatau setelah elah proses pengerjaan proses pengerjaan mesin mesin serta serta penghalusan penghalusan terhadapterhadap  permukaan

 permukaan benda benda kerja kerja yang yang dilakukan. dilakukan. Dengan demikian, Dengan demikian, proses proses pelapisanpelapisan termasuk

termasuk dalam dalam kategori kategori pekerjaan pekerjaan finishing finishing atau atau sering sering juga juga disebut disebut tahaptahap  penyelesaian dari suatu produksi benda kerja.

 penyelesaian dari suatu produksi benda kerja. Salah satu teknik pelapisan logam adalah

Salah satu teknik pelapisan logam adalah  galvanizing  galvanizing .. GalvanizingGalvanizing adalahadalah  proses

 proses penerapanpenerapan  protective  protective zinc zinc coatingcoating  pada  pada baja baja atau atau besi, besi, untuk untuk mencegahmencegah  berkarat.

 berkarat. Istilah Istilah ini ini berasal berasal dari dari nama nama ilmuwan ilmuwan Italia Italia Luigi Luigi Galvani. Galvani. MeskipunMeskipun galvanisasi dapat dilakukan dengan elektrokimia dan proses elektrodeposisi, galvanisasi dapat dilakukan dengan elektrokimia dan proses elektrodeposisi, metode yang paling umum digunakan saat ini adalah hot-dip galvanisasi, di mana metode yang paling umum digunakan saat ini adalah hot-dip galvanisasi, di mana  bahan baja di

 bahan baja di rendam didalam rendam didalam bakbak zinc zinc cair cair (molten zinc).(molten zinc). Galvanis punya tingkatGalvanis punya tingkat ketebalan beragam, mulai dari 1 mikron (seperseribu milimeter) sampai 9 mikron ketebalan beragam, mulai dari 1 mikron (seperseribu milimeter) sampai 9 mikron  bahkan

 bahkan lebih. lebih. Untuk Untuk ketebalan ketebalan 1 1 mikron mikron biasanya biasanya produsen produsen memberi memberi jaminan jaminan 33 tahun anti karat

tahun anti karat (3 years rust free)(3 years rust free) dan untuk ketebalan 7 mikron produsen bisadan untuk ketebalan 7 mikron produsen bisa memberi jaminan hingga 30 tahun.

memberi jaminan hingga 30 tahun.

Proses galvanisasi banyak digunakan dikarenakan efisien, dapat dikerjakan Proses galvanisasi banyak digunakan dikarenakan efisien, dapat dikerjakan dalam kondisi cuaca apapun. Lapisan galvanis memberikan perlindungan dalam kondisi cuaca apapun. Lapisan galvanis memberikan perlindungan  penghalang

 penghalang (barrier protection),(barrier protection),  lapisan galvanis memberikan perlindungan  lapisan galvanis memberikan perlindungan katoda dengan cara mengorbankan lapisan seng sebelum lapisan logam yang katoda dengan cara mengorbankan lapisan seng sebelum lapisan logam yang dilindungi,

(2)

2.2 Proses Galvanizing 

Galvanisasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi/ menghindari  proses korosi dengan melapisi logam yang kita ingin lindungi dengan logam lain yang lebih mudah terkorosi. Ide galvanisasi sendiri berawal dari proses sel galvani dan korosi galvani.

Sel galvani atau disebut juga sebagai sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) yang spontan. Reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe volta.

Gambar 2.1 Rangkaian Sel Galvanis

Sel galvani terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Voltmeter, untuk menentukan besarnya potensial sel.

2. Jembatan garam (salt bridge), untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan.

3. Anoda, elektroda negatif tempat terjadinya reaksi oksidasi. 4. Katoda, elektroda positif tempat terjadinya reaksi reduksi .

Pada anoda, logam Zn melepaskan elektron dan menjadi Zn2+ terlarut. Zn(s) Zn2+(aq)+ 2

(3)

Cu2+(aq)+ 2e Cu(s)

Hal ini dapat diketahui dari berkurangnya massa logam Zn setelah reaksi, sedangkan massa logam Cu bertambah. Reaksi total yang terjadi pada sel galvani adalah:

Zn(s) + Cu2+(aq) Zn2+(aq) + Cu(s)

Pelapisan dengan metode hot dip galvanizing   sering juga disebut dengan  proses pelapisan logam dengan logam lain yang lebih anodik sesuai dengan deret

galvanik.

Gambar 2.2 Deret Galvanik

(http://www.ianosbackfill.com/2003/12/the_galvanic_se.html)

Pada gambar 2.2 menunjukkan deret galvanik. Dari gambar ini dapat diketahui bahwa seng bersifat lebih aktif (anodik) dari logam baja ataupun logam lain seperti Al, Cd, Sn dsb. Oleh karena itu, seng dapat melindungi logam lain terhadap serangan korosi.

Karat (oksida) dibiarkan tanpa perlindungan di hampir setiap lingkungan. Menerapkan lapisan tipis seng baja adalah cara yang efektif dan ekonomis untuk

(4)

melindunginya dari korosi. Pelapis seng melindungi dengan menyediakan  penghalang fisik dan proteksi katodik logam yang akan dilindunginya. Mekanisme utamanya yakni dimana lapisan galvanis melindungi logam utamanya dengan memberikan penghalang untuk mencegah uap air kontak langsung dengan logam. Tanpa kelembaban (elektrolit) tidak ada korosi. Sifat dari proses galvanizing tidak hanya memastikan bahwa lapisan seng yang tahan terhadap kelembaban, tetapi melekat dengan baik untuk logam dengan abrasi yang sangat  baik dan ketahanan korosi.

Lapisan galvanis tidak akan retak dari waktu ke waktu dengan cara pelapis  penghalang lainnya seperti cat. Namun, lapisan galvanis bersifat reaktif,

menimbulkan korosi dan mengikis lapisan logam secara perlahan, tapi memiliki masa kerja yang berbanding lurus dengan ketebalan lapisan. Juga, kemampuan seng pelapis untuk melindungi baja dengan bertindak sebagai penghalang tergantung pada laju korosi seng dalam suatu lingkungan tertentu. Oleh karena itu  penting untuk memahami mekanisme korosi seng dan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi laju korosinya.

Logam hasil galvanisasi bereaksi dengan lingkungan sekitarnya untuk membentuk serangkaian produk korosi. Di udara, seng segera bereaksi dengan oksigen membentuk lapisan seng oksida yang sangat tipis. Ketika muncul upa air,, seng dan oksida akan bereaksi dengan air, sehingga pembentukan seng hidroksida. Produk korosi akhir seng karbonat, yang dihasilkan dari seng hidroksida bereaksi dengan karbon dioksida di udara. Zinc karbonat adalah lapisan tipis yang stabil, ulet, dan memberikan perlindungan terhadap seng yang mendasari, dan menghasilkan laju korosi rendah pada kebanyakan lingkungan. Karena lapisan  pelindung ini yang terbentuk pada seng di atmosfer, laju korosi adalah 7 sampai

10 kali lebih lambat dibandingkan besi.

Laju korosi seng berkorelasi dengan dua faktor utama yaitu waktu kelembababan dan konsentrasi polutan udara. Korosi hanya terjadi ketika  permukaan basah. Pengaruh pembasahan pada laju korosi seng tergantung pada  jenis kelembaban. Misalnya, ketika uap air dari curah hujan menempel pada

(5)

logam, korosi akan dibentuk oleh kondensasi uap air tersebut dan membentuk korosi.

PH larutan air yang kontak dengan seng memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat korosi. Pada pH di bawah 6 dan di atas 12 akan terjadi  pengingkatan laju korosi secara substansial. Kebanyakan atmosfer di industri

mengandung sulfur dalam bentuk sulfur dioksida dan asam sulfat, dan  berkontribusi terhadap hujan asam yang dapat memiliki pH kurang dari 6. Gambar

2.3 menggambarkan pengaruh pH air pada laju korosi seng.

Gambar 2.3 Pengaruh pH pada Laju Korosi

Lingkungan klorida (yaitu laut) memiliki jauh lebih sedikit efek pada laju korosi seng dari senyawa belerang, tetapi karena klorida dapat terjadi di lingkungan biasa, mungkin akan menjadi masalah lingkungan yang paling sering memerlukan perlindungan korosi ekstra. Meskipun demikian, bagian galvanis terkena luar bisa tetap bebas karat selama bertahun-tahun dan dua alasan dasar film seng karbonat relatif stabil yang terbentuk pada permukaan seng dan  perlindungan korban yang disediakan oleh seng.

Umur pakai logam yang dilapisi seng tergantung pada kondisi eksposur dan  pada ketebalan lapisan. Hubungan faktor-faktor ini ditunjukkan pada Gambar 2.4

(6)

Gambar 2.4 Umur pakai untuk produk hasil galvanizing  pada berbagai lingkungan

2.3 Jenis- Jenis Galvanizing 

Zinc memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya korosi cocok lapisan  pelindung untuk produk besi dan baja di sebagian besar lingkungan. th e kinerja lapangan yang sangat baik dari seng pelapis hasil dari kemampuannya untuk membentuk padat, patuh film produk korosi dan laju korosi jauh di bawah bahan  besi (sekitar 10 sampai 100 kali lebih lambat tergantung pada lingkungan).

Sementara permukaan seng segar cukup reaktif saat terkena atmosfer, lapisan tipis  produk korosi berkembang pesat, sangat mengurangi laju korosi lebih lanjut.

Banyak jenis  galvanizing  yang tersedia secara komersial, antara lain hot-dip  galvanizing, electrogalvanizing, zinc plating, mechanical plating, zinc spraying,

dan zinc painting.

2.3.1  Hot-Dip Galvanizing 

Pelapisan secara hot dip galvanizing   (pelapisan secara celup panas) adalah suatu proses pelapisan dimana logam pelapisnya dipanaskan terlebih dahulu hingga mencair, kemudian logam yang akan dilapisi yang biasa disebut logam dasar dicelupkan ke dalam bak galvanis yang telah berisi seng

(7)

cair, sehingga dalam beberapa saat logam tersebut akan terlapisi oleh lapisan  berupa lapisan paduan antara logam pelapis (seng) dengan logam dasar da lam  bentuk ikatan metalurgi yang kuat dan tersusun secara berlapis-lapis yang

disebut fasa.

Proses pelapisan dengan metode hot dip galvanizing   dapat dibagi menjadi tiga proses, yaitu :

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan berfungsi untuk menghilangkan asam atau basa yang merupakan bahan pengotor yang menempel pada spesimen, hal ini dimaksudkan agar diperoleh kondisi permukaan yang bersih dan diperoleh hasil lapisan yang baik. Proses pembersihan permukaan yang akan dilapisi dapat dilakukan sesuai dengan jenis pengotor yang menempel pada  permukaan spesimen, namun proses pembersihan ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu proses pembersihan secara fisik (mekanik) dan proses  pembersihan secara kimiawi.

Pembersihan secara fisik dapat berupa pengamplasan dengan menggunakan mesin gerinda, yang meliputi menghaluskan permukaan yang tidak rata dan penghilangan goresan-goresan serta kotoran yang menempel pada permukaan spesimen.

Gambar 2.2. Surface Preparation

Proses pembersihan secara kimiawi merupakan proses pembersihan  pengotor yang menempel pada permukaan spesimen dengan menggunakan  bahan-bahan kimia. Proses pembersihan ini meliputi :

(8)

1. Degreasing

Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada  permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5%

 – 

 10% pada suhu 70oC

 – 

90oC selama kurang lebih 10 menit.

2.  Rinsing  I

Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda kaustik pada proses degreasing yang masih menempel pada permukaan spesimen dalam dengan menggunakan air bersih pada temperatur kamar.

3.  Pickling 

Proses pickling bertujuan untuk menghilangkan karat yang melekat pada  permukaan spesimen dengan cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam klorida) atau larutan H2SO4  (asam sulfat) dengan konsentrasi 10%

 – 

  15% selama 15

 – 

 20 menit.

4.  Rinsing  II

Proses rinsing   II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4

yang menempel pada spesimen saat proses pickling  dengan menggunakan air  bersih pada temperatur kamar.

5.  Fluxing 

Proses  fluxing   merupakan proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc Amonium Cloride (ZAC) dengan konsentrasi 20%

 – 

 30% selama 5

 – 

8 menit. Proses  fluxing   dilakukan dengan tujuan sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses pelapisan, sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn serta untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing  dilakukan.

Proses  fluxing   berlangsung pada temperatur 60oC

 – 

80oC, hal ini dimaksudkan agar perpindahan panas pada spesimen berlangsung secara  perlahan dan bertahap sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi  plastis yang dapat mengganggu proses pelekatan seng pada benda kerja saat  proses galvanizing berlangsung.

(9)

6.  Drying 

Proses drying  merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuannya untuk menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada permukaan spesimen yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses  galvanizing  berlangsung.

 b. Tahap pencelupan (galvanizing)

Spesimen yang telah mengalami tahap persiapan (pre-treatment) dan telah  bersih dari segala pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan  proses pencelupan (galvanizing).  Selama proses  galvanizing   berlangsung, cairan seng akan melapisi baja dengan membentuk lapisan baja seng kemudian barulah terbentuk lapisan yang sepenuhnya berupa unsur seng pada  permukaan terluar baja, larutan yang digunakan minimal adalah 98 % murni

unsur seng. Tahap pencelupan dilakukan selama kurang lebih 1,5 menit pada suhu 440oC

 – 

460oC. Ketebalan lapisan seng pada pelapisan dengan metode hot dip galvanizing   dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya  pencelupan dantemperatur pencelupan.

(10)

Dalam proses galvanizing, umumnya terdapat dua tipe, yakni tipe galvanisasi basah dan galvanisasi kering. Perbedaan keduanya, terletak pada  proses  fluxing . Pada proses kering,  fluxing   dilakukan dengan larutan amonium klorida sedangkan pada proses basah,  fluxing  menggunakan molten  flux blanket  pada zinc bath surface.

c. Tahap pendinginan dan tahap akhir

Tahap pendinginan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan sodium cromate dengan konsentrasi 0,015% pada suhu kamar ataupun dengan menggunakan air. Proses ini bertujuan untuk mencegah terjadinya white rust . Bagian akhir dari proses pelapisan berupa menghaluskan  permukaan yang runcing yang disebabkan oleh cairan seng yang hendak

menetes namun telah mengering terlebih dahulu.

2.3.2 Electro-galvanizing 

 Elektro coating   galvanis diterapkan untuk baja lembaran atau strip oleh elektrodeposisi.  Electrogalvanizing   adalah operasi kontinyu di mana  baja lembaran atau strip dimasukkan melalui peralatan entri yang sesuai, diikuti oleh serangkaian pembesihan dan bilasan dan akhirnya ke dalam  zinc  plating bath. Rangkaian seng yang paling umum digunakan adalah elektrolit-anoda menggunakan timbal-perak, atau elektrolit-anoda larut lainnya dan elektrolit seng sulfat. Anoda larut seng murni juga digunakan. Dalam proses ini, lembar katoda logam berkembang sebagai ion seng dalam larutan elektrik dan  berubah menjadi seng logam dan diendapkan pada katoda. Penghalus butir

dapat ditambahkan untuk membantu menghasilkan permukaan yang halus. Lapisan deposit seng terdiri dari seng murni yang melekat ke logam. Lapisan ini sangat ulet bahkan setelah dilakukan proses deformasi. Berat lapisan yang dihasilkan berkisar hingga 0,2 oz/ft2 (60 g / m2), atau ketebalan hingga 0,36 mil (9,1 m) per sisi. Sedangkan pada kawat, berat lapisan dapat mencapai hingga 3 oz/ft2  (915 g/m2). Lapisan seng murni lebih tipis dari lembar galvanis. Proses perlakuan pada kawat dan pelapisannya dapat

(11)

mereduksi sampai 95% tergantung pada komposisi kimia dari kawat,  perlakuan panas, dan diameter.

Gambar 2.5 Electro-galvanizing Wire

Pelapisan elektro-galvanizing   umumnya diterapkan untuk baja lembaran dan kawat. Aplikasi yang paling umum adalah pada automobile,  badan alat dan  fasteners. Selanjutnya, untuk memperpanjang umur pakai,  pelapis elektro galvanis dapat dilakukan treatment  untuk membuatnya dapat diproses pada tahap selanjutnya yaitu  painting   dan ini sering direkomendasikan karena lapisan seng yang sangat tipis.

2.3.4 Zin c Painting 

 Zinc painting , sering keliru disebut cold galvanizing   adalah aplikasi dengan kuas atau semprot debu dari seng dicampur dengan bahan pengikat organik atau anorganik. Debu seng harus dicampur dengan polimer untuk menghasilkan campuran homogen dan adhesi yang tepat. Cat kaya seng  biasanya berisi 92-95% logam seng dalam film kering. Ketika disemprotkan , garis pakan harus dijaga sesingkat mungkin untuk mencegah pengendapan debu seng dan mantel film yang tidak merata.  Zinc painting  dapat diterapkan  baik dalam ruangan atau lapangan.

Seperti semua lapisan cat, cat kaya seng adalah pelapisan permukaan. Cat seng kaya bahan organik yang terdiri dari epoxies, hidrokarbon diklorinasi, dan polimer lainnya atau anorganik berdasarkan silikat alkil

(12)

organik. Cat organik atau anorganik yang diterapkan pada ketebalan film kering dari 2.5 sampai 3.5 mils. Jika diterapkan terlalu tebal, retak dapat terjadi.

Gambar 2.6 Lapisan Zinc Painting 

Salah satu kesamaan dari semua pelapisan seng adalah perlindungan katodik yang diberikan. Pelapisan cat seng berbeda dari pelapisan lain karena ada bahan mengikat digunakan untuk membentuk partikel seng. Untuk  perlindungan katodik debu seng harus berada pada konsentrasi yang cukup tinggi untuk menyediakan konduktivitas antara partikel seng dan baja. Ini adalah alasan lain agitasi konstan dan campuran yang homogen penting selama aplikasi.

Cat kaya seng organik dan anorganik sedikit berbeda dalam kinerja mereka. Cat anorganik yang melekat pada logam dengan reaktivitas kimia ringan memiliki ketahanan pelarut yang baik dan dapat menahan suhu sampai sekitar 700 F (375 Celcius). Densitas cat anorganik sekitar setengah densitas seng per mil batch hot-dip coating  galvanis.

Sifat-sifat cat organik tergantung pada sistem pelarut. Beberapa mantel dapat diterapkan dalam waktu 24 jam tanpa retak. Cat organik tidak memiliki ketahanan suhu yang sama dengan anorganik karena mereka terbatas pada suhu 200-300 F. Seng kaya cat dapat diterapkan untuk baja dari  berbagai ukuran dan bentuk, meskipun aplikasi yang sulit di fabrikasi yang lebih kompleks. Cat kaya seng banyak digunakan untuk proses yang

(13)

membutuhkan kinerja yang tinggi, dua dan tiga sistem mantel dan untuk touch-up  dan perbaikan batch hot-dip coating galvanis. Dalam lingkungan ringan, cat anorganik seng dapat digunakan secara terpisah untuk  perlindungan korosi, tetapi harus dilapisi dengan baik agar memperpanjang

umur pakainya.

2.3.5 Zi nc Spray Metall izing 

Zinc penyemprotan, atau Metallizing, dilakukan dengan makan bubuk seng atau kawat menjadi senjata dipanaskan, di mana ia mencair dan disemprotkan ke bagian menggunakan gas pembakaran dan / atau tambahan udara terkompresi untuk memberikan kecepatan yang diperlukan (Gambar 6). Sebelum Metallizing, baja harus dibersihkan abrasively

Lapisan seng 100% dapat diterapkan di toko atau lapangan, namun lebih sering dilakukan di toko mana panas untuk mencair lebih mudah tersedia. Panas disuplai oleh pembakaran api gas oksigen-bahan bakar atau dengan busur listrik. Proses telah dikembangkan untuk makan seng cair langsung ke nosel semprot, tapi hanya untuk di aplikasi toko. Berikut aplikasi seng, lapisan biasanya ditutup dengan viskositas rendah poliuretan, epoxy-fenolik, epoksi, atau resin vinyl.

Lapisan seng metalisasi kasar dan sedikit berpori, dengan kepadatan sekitar 80% yang batch hot-dip galvanizing. Sebagai lapisan metalisasi terkena atmosfer, produk seng korosi cenderung untuk mengisi pori-pori memberikan perlindungan katodik konsisten. Metallizing mencakup lasan,  jahitan, berakhir, dan paku keling dengan baik dan dapat diterapkan lebih dari 10 mils (254 m). Namun, lapisan seng murni mekanis-terikat dapat menjadi tidak konsisten dan memerlukan operator yang terampil untuk aplikasi terbaik. Coatings cenderung tipis di sudut-sudut dan tepi, dan tidak ada lapisan diterapkan pada permukaan interior atau sulit relung akses dan gigi  berlubang.

Gambar

Gambar 2.1 Rangkaian Sel Galvanis
Gambar 2.2 Deret Galvanik
Gambar 2.3 Pengaruh pH pada Laju Korosi
Gambar 2.4 Umur pakai untuk produk hasil galvanizing  pada berbagai lingkungan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Turbin Propeler disebut juga turbin baling-baling poros horizontal adalah turbin yang bekerja di dalam air yang dapat mengubah head kecil atau rendah menjadi power yang

DUKUH KUPANG 44 158 SURABAYA Jl Wachid hasym 159 SURABAYA jl.usman sadar no.22 160 SURABAYA jl.jombang 5 babat-lamongan 161 SURABAYA jl.kalimantan no.144 gresik 162 SURABAYA

Abstrak: Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan

Simposium lahan gambut internasional ini dimaksudkan untuk memperkuat momentum dan menjadikannya menjadi aksi untuk mentransformasi restorasi lahan gambut dari fase

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan

Untuk operasional kegiatan peran dan fungsi TKPK provinsi, maka tim teknis TKPK Provinsi telah melakukan fasilitasi, koordinasi dan pengendalian terhadap TKPK Provinsi dan

Tujuan proyek ini adalah untuk membuat sistem informasi berbasis desktop yang berfungsi untuk memudahkan proses pendataan/penyimpanan informasi entitas yang ada di dalam sekolah