• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan keperawatan Skabies.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan keperawatan Skabies.doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelaLatar Belakangkang Peny

Penyakit akit scascabiebies s mermerupakupakan an penypenyakit akit menmenulaular r oleoleh h kutkutu u tumtuma a gatgatal al yanyang g berbernamnamaa Sarcoptes Scabei, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau Sarcoptes Scabei, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau ter

terowoowongan ngan lurlurus us ataatau u berberkelkelok. ok. LapLaporaoran n kaskasus us skaskabiebies s sersering ing ditditemuemukan kan pada pada keakeadaandaan lingkungan yang padat penduduk, status ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan lingkungan yang padat penduduk, status ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan ku

kualalititas as hihigigienenis is prpribibadadi i yayang ng kukurarang ng babaik ik atatau au cecendndererunung g bubururuk. k. RaRasa sa gagatatal l yyanangg dit

ditimimbulbulkannkannya ya terterutautama ma waktwaktu u malmalam am harhari, i, secsecara ara tidtidak ak lanlangsugsung ng jugjuga a ikuikut t menmengganggangguggu kel

kelangsangsungungan an hidhidup up masmasyayarakarakat t terterutamutama a tertersitsitanyanya a wakwaktu tu untuntuk uk ististirairahat hat tidtidurur, , sehsehinginggaga keg

kegiatiatan an yanyang g akaakan n dildilakuakukannkannya ya disdisianiang g harhari i jugjuga a ikuikut t terterganganggu. ggu. JikJika a hal hal ini ini dibdibiariarkankan  berlangsung

 berlangsung lama, lama, maka maka efisiensi efisiensi dan dan efektifitaskerja efektifitaskerja menjadi menjadi menurun menurun yang yang akhirnyaakhirnya mengakibatkan menurunnya kualitas hidup masyarakat.

mengakibatkan menurunnya kualitas hidup masyarakat.

Menurut epartemen !esehatan R" pre#alensi skabies di puskesmas seluruh "ndonesia Menurut epartemen !esehatan R" pre#alensi skabies di puskesmas seluruh "ndonesia  pada

 pada tahun tahun $%&' $%&' adalah adalah (,')*$+,%) (,')*$+,%) dan dan skabies skabies menduduki menduduki urutan urutan ketiga ketiga dari dari $+ $+ penyakitpenyakit kulit tersering. i bagian !ulit dan !elamin -!"/RS0M pada tahun $%&&, dijumpai 12( kasus kulit tersering. i bagian !ulit dan !elamin -!"/RS0M pada tahun $%&&, dijumpai 12( kasus skabies yang merupakan ,11) dari seluruh kasus baru. Pada tahun $%&% dan $%%2 pre#alensi skabies yang merupakan ,11) dari seluruh kasus baru. Pada tahun $%&% dan $%%2 pre#alensi skabies adalah ' ) dan 3,% ) .

skabies adalah ' ) dan 3,% ) . 1.2

1.2 Rumusan MasaRumusan Masalahlah

• 4pa yang di maksud dengan skabies 54pa yang di maksud dengan skabies 5 •

• 6agaimana tinjauan teori scabies56agaimana tinjauan teori scabies5 •

• 6agaimana asuhan keperawatan klien dengan penyakit skabies56agaimana asuhan keperawatan klien dengan penyakit skabies5

1.3

1.3 TuTujuanjuan 1.

1. TTuujjuuan an UUmmuumm n

ntutuk k memempmpereroleoleh h gagambmbararan an tetentntang ang pepelalaksksananaaaan n 44susuhahan n !e!epeperarawawatatan n padpadaa klienScabies dengan menggunakan metode proses keperawatan.

(2)

2. Tujuan Khusus

• Mendapatkan gambaran tentang konsep penyakit scabies

• Mampu membuat pengkajian keperawatan pada klien dengan scabies • Mampu membuat diagnosa keperawatan berdasarkan anamnesa

• Mampu membuat rencana keperawatan berdasakan teori keperawatan

BAB II

(3)

2.1 De"#n#s#

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes Scabiei #arian hominis dan produknya. Sinonim dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Scabies ialah penyakit yang disebabkan 7oonosis yang menyerang kulit. Merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh seekor tungau 8kutu/mite9 yang bernama Sarcoptes Scabiei, filum 4rthopoda, kelas 4rachnida, ordo 4ckarina, superfamily Sarcoptes. Pada manusia oleh Sarcoptes Scabiei :ar. ;ominis, pada babi oleh Sarcoptes Scabiei :ar. Suis, pada kambing oleh Sarcoptes Scabiei :ar. 0aprae, pada biri*biri oleh Sarcoptes Scabiei :ar. <#is.

i "ndonesia penyakit skabies sering disebut kudis, penyakit gudik wesi 8jawa timur,  jawa tengah9, budug 8jawa barat9, katala kubusu 8sulawesi selatan9. isebut juga agogo atau disko, hal ini kemungkinan karena penderita menggaruk badanya yang gatal menyerupai orang menari.

2.2 Et#$l$g#

Scabies dapat disebabkan oleh kutu atau kuman Sarcoptes Scabei :arian ;ominis. Sarcoptes Scabiei ini termasuk filum 4rthopoda, kelas 4rachnida, ordo 4ckarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes Scabiei :ar.;ominis. !ecuali itu terdapat Sercoptes Scabiei yang lainnya pada kambing dan babi. Secara morfologik merupakan tungau kecil,  berbentuk o#al, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata. =ungau ini transient, berwarna  putih kotor,dan tidak bermata.

a. Klasifikasi Sarcoptes

Scabies Sarcoptes Scabies terbentuk -ilum 4rthropoda, kelas 4rachida, <rdo4krarina, super famili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes Scabies :ar;ominis. Selain Sarcoptes Scabies, misalnya pada kambing dan sapi.b.

b. Kebiasaan Hidup

=empat yang paling disukai oleh kutu betina adalah bagian kulit yang tipis dan lembab, yaitu daerah sekitar sela jari tangan, siku, pergelangan tangan, bahu dan daerah kemaluan. Pada

(4)

 bayi yang memeliki kulit serba tipis, telapak tangan, kaki, muka dan kulit kepala sering diserang kutu tersebut.

c. Siklus Hidup

!opulasi 8perkawinan9 dapat terjadi dipermukaan kulit, yang jantan mati setelah membuai tungau betina. =ungau betina yang telah dibuai menggali terowongan dalam startum korneum, dengan kecepatan +*3 milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya +*( butir sehari mencapai (2*2. 6entuk betina yang dibuhai dapat hidup selamanya. =elur akan menetas,  biasanya dalam waktu 3* hari dan menjadi lar#a yang mempunyai 3 pasang kaki. Lar#a ini dapat tinggal dalam terowongan dan dapat juga diluar. Setelah +*3 lar#a akan menjadi nimfa yang mempunyai + bentuk, jantan dan betina dengan ( pasang kaki, + pasang kaki didepan sebagai alat untuk melekat dan + pasang kaki kedua pada betina terakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan pasangan ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir  dengan alat perekat. kuran bentuk betina berkisar antara 332*(2 mikron kali +2*32 mikro. kuran jantan lebih kecil +22*+(2 mikro kali $2*+22 mikro. Seluruh siklusnya mulai dari telur  sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara &*$+ hari. !urang lebih $2) telur yang dapat menjadi bentuk dewasa, yang dapatmenularkan penyakitnya.

2.3 Tan%a %an &ejala

=anda dan gejala dapat dilihat pada + dari ( tanda cardinal berikut >

a. Pruritus noktuma 8gatal pada malam hari9 karena akti#itas tungau lebih tinggi pada suhu yang lembab dan panas.

 b. mumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh anggota keluarga.

c. 4danya terowongan 8kunikulus9 pada tempat*tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu*abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata*rata panjang $ cm, pada ujung menjadi polimorfi 8pustul, ekskoriasi9. =empat predileksi biasanya daerah dengan stratum korneum tipis, yaitu sela*sela jari tangan, pergelangan tangan bagian #olar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat timbul  pada kulit kepala dan wajah.

(5)

d. Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. apat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Pada pasien yang selalu menjaga hygiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung lama, dapat timbul likenifikasi , impetigo, dan furunkulosis.

2.' Anat$m# %an Pat$"#s#$l$g#

!elainan kulit dapat disebabkan tidak hanya dari tungau scabies, akan tetapi juga oleh  penderita sendiri akibat garukan. an karena bersalaman atau bergandengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat, menyebabkan lesi timbul pada pergelangan tangan. ?atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap secret dan ekskret tungau yang memerlukan waktu kira*kira sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemuannya  papul, #esikel, dan urtika. engan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi

sekunder. !elainan kulit dan gatal yang terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau. 8;andoko, R, +22$9.

2.( Penatalaksanaan

Syarat obat yang ideal adalah efektif terhadap semua stadium tungau, tidak menimbulkan iritasi dan toksik, tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian, mudah diperoleh dan harganya murah. Jenis obat topical >

a. 6elerang endap 8sulfur presipitatum9 (*+2) dalam bentuk salep atau krim.Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum ) dalam minyak sangataman dan efektif. !ekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3hari karena tidak efektif terhadap stadium telur,  berbau, mengotori pakaiandan dapat menimbulkan iritasi.

 b. @mulsi ben7yl*ben7oat +2*+) efektif terhadap semua stadium, diberikansetiap malam selama 3 kali. <bat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi,dan kadang*kadang makin gatal setelah dipakai.

c. ?ama ben7ena heksa klorida 8gameksan9 $) daam bentuk krim atau losio,termasuk obat  pilihan arena efektif terhadap semua stadium, mudahdigunakan, dan jarang memberi iritasi. <bat ini tidak dianjurkan pada anak dibawah umur ' tahun dan wanta hamil karena toksik  terhadap susunan saraf pusat. Pemberiannya cukup sekali dalam & jam. Jika masih ada gejala, diulangiseminggu kemudian.

(6)

d. !rokamiton $2) dalam krim atau losio mempunyaidua efek sebagai antiskabies dan antigatal. ;arus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.

e. !rim permetrin ) merupakan obat yang paling efektif dan aman karenasangat mematikan untuk parasit S.scabei dan memiliki toksisitas rendah padamanusia.

f. Pemberian antibiotika dapat digunakan jika ada infeksi sekunder, misalnyabernanah di area yang terkena 8sela*sela jari, alat kelamin9 akibat garukan.

2.) *$m+l#kas#

6ila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat timbul dermatitis akibat garukan. @rupsi dapat berbentuk impetigo, ektima, selulitis, dan furunkel . "nfeksi bakteri  pada bayi dan anak kecil yang diserang skabies dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal yaitu

glomerulonefritis. ermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang  berlebihan, baik pada terapi awal atau dari pemakaian yang terlalu sering. Salep sulfur, dengan konsentrasi $) dapat menyebabkan dermatitis bila digunakan terus menerus selama beberapa hari pada kulit yang tipis. 6en7il ben7oat juga dapat menyebabkan iritasi bila digunakan + kali sehari selama beberapa hari, terutama di sekitar genetalia pria. ?amma ben7ena heksaklorida sudah diketahui menyebabkan dermatitis iritan bila digunakan secara berlebihan.

BAB III

A,UHAN *EPERA-ATAN

3.1 Pengkaj#an

a. Riwayat kesehatan $9 !eluhan tama

Pada pasien scabies terdapat lesi dikulit bagian punggung dan merasakan gatal terutama  pada malam hari.

+9 Riwayat !esehatan Sekarang

Pasien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat.

39 Riwayat !esehatan ahulu

Pasien pernah masuk Rumah Sakit karena alergi (9 Riwayat !esehatan !eluarga

(7)

alam keluarga pasien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami yaitu kurap, kudis.

 b. Pola -ungsi !esehatan

$9 Pola Persepsi =erhadap !esehatan > 4pabila sakit, klien biasa membeliobat di tko obat terdeat atau apabilatidak terjadi perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas atau RS terdekat. +9 Pola 4kti#itas Latihan4kti#itas latihan selama sakit

39 Pola "stirahat =idur > Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat  pada malam hari.

(9. Pola Autrisi Metabolik > =idak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya.

9. Pola @liminasi > !lien 646 $B sehari, dengan konsitensi lembek, warna kuning bau khas dan 64! (*B sehari, dengan bau khas warna kuning jernih.

'9. Pola !ognitif Perseptual > Saat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas,  pendengaran dan penglihatan normal.

19. Pola Peran ;ubungan &9. Pola !onep iri

%9. Pola Seksual Reproduksi > Pada klien scabies mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.

$29. Pola !oping

a9 Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal, dan pasien menjadi malas untuk bekerja.

 b9 !ehilangan atau perubahan yang terjadi perubahan yang terjadi klien malas untuk  melakukan akti#itas sehari*hari.

c9 =akut terhadap kekerasan > tidak

(8)

3.2 D#agn$sa *e+eraatan

a. Ayeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi  b. ?angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

c. ?angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilansekunder. d. 0emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

e. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kulit rusak dan prosedur in#asi#e.

3.3 Inter/ens# *e+eraatan

a. Ayeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi

=ujuan > Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan nyeri klien dapat teratasi.

!riteria ;asil > $9 Ayeri terkontrol +9 ?atal mulai hilang 39 Puss hilang

(9 !ulit tidak memerah * kaji ==:  Intervensi :

$9 !aji intensitas nyeri, karakteristik dan catat lokasi nyeri

+9 6erikan perawatan kulit dengan sering, hilangkan rangsangan lingunganyang kurang menyenangkan

39 !olaborasi dengan dokter pemberi analgesic (9 !olaborasi pemberian antibiotic.

 b. ?angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

=ujuan > Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan tidur klien tidak terganggu

!riteria ;asil >

$9 !lien tidak bengkak lagi

+9 !lien tidak sering terbangun dimalam hari 39 !lien tidak pucat

 Intervensi :

$9 !aji pola tidur klien

+9 6erikan kenyamanan pada klien 8kebersihan tempat tidur klien 39 !olaborasi dengan dokter pemberian analgetik

(9 0atat banyaknya klien terbangun dimalam hari

9 6erikan lingkungan yang nyaman dan kurangi kebisingan '9 6erian musik klasik sebagai pengantar tidur 

c. ?angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder 

=ujuan > Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan klien tidak mengalami gangguan dalam cara penerapan citra

 Intervensi :

(9)

+9 Mengakui dan memantapkan kembali system dukungan yang ada

39 orong indi#idu untuk mengekspresian perasaan khususnya mengenaipikiran, pandangan tentang dirinya

(9 orong indi#idu untuk bertanya mengenai masalah penanganan,perkembangan kesehatan

d. 0emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

=ujuan > Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan klien tidak cemas lagi !riteria ;asil >

$9 !lien tidak resah

+9 !lien tampak tenang dan mampu menerima kenyaataan

39 !lien mampu mengidentifiasi dan mengungkapkan gejala cemas

(9 Postur tubuh ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat akti#itas menunjukkan  bekurangnya kecemasan

 Intervensi :

$9 dentifiasi kecemasan

+9 ?unakan pendekatan yang menenangan

39 =emani pasien untuk memberian keamanan dan mengurangi takut (9 6antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan 9 6erikan informasi faktual tentang diagnosis, tindakan prognosis '9 6erikan obat untuk mengurangi kecamasan

e. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kulit rusak dan prosedur in#asi#e

=ujuan >Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan klien tidak terjadi resiko infeksi

!riteria ;asil >

$9 !lien bebas dari tanda dan gejala infeksi

+9 Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi 39 Menunjukkan perilaku hidup sehat

 Intervensi :

$9 Monitor tanda dan gejala infeksi +9 Monitor kerentanan terhadap infeksi 39 6atasi pengunjung bila perlu

(9 "nstruksikan pada pengunjung untk mencuci tangan saat berkunjung dansetelah meninggalkan pasien

9 Pertahankan lingkngan aseptic selama pemasangan alat '9 6erikan perawatan kulit pada area epidermal

19 "nspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan dan panas &9 "nspeksi kondisi luka

%9 6erikan terapi antibiotik bila perlu $29 4jarkan cara menghindari infeksi

(10)

BAB I0

PENUTUP

'.1 *es#m+ulan

6erdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada 646 sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa scabies adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabei. Penyakit scabies dapat menular dan kulit menjadi gatal. Penularan dapat terjadi melalui kontak fisik yang erat seperti berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual, serta dapat juga melalui pakaian dalam, handuk, dan tempat tidur.

(11)

Pengobatan scabies dapat dilakukan dengan cara memberikan obat*obatan untuk menghilangkan kutu penyebab scabies dan pemberian antibiotika jika scabiester infeksi.

'.2 ,aran

$. Sebaiknya seorang perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien skabies sesuai dengan indikasi penyakit

+. Sebaiknya seorang perawat dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien skabies dengan baik dan benar 

DATAR PU,TA*A

 6rooker 0hristine. 21. Kamus Saku Kepera!atan " #disi $1. Jakarta> @?0

 ;arahap. M. +222. Ilmu pen%akit kulit. Hipokrates. Jakarta>@?0

 !luwer Colters. +2$$. Kapita Selekta &en%akit " #disi 2. Jakarta> @?0.

 Judith Cilkinson, dkk. +2$3.  'ia(nosa Kepera!atan #disi ) 'ia(nosis *+*'+"  Intervensi *I," Kriteria Hasil *-,. Jakarta> @?0

 !laus Colf, dkk. +22%. -it7patrickDs 0olor 4tlas and Synopsis of 0linical ermatology.  Aew Eork> Mc ?raw ;ill Medical.

 Lippincott Cilliams F Cilkins. +2$$. *ursin( emahami /erba(ai acam &en%akit . Jakarta > Jurnal Aursing.

(12)

  aril%nn #. 'oen(es" ar% 0rances oorhouse. +lice ,. eissler. 2. encana  +suhan Kepera!atan. 3akarta. #, 

  *anda Internasional. 'ia(nosa kepera!atan" 'efinisi dan klasifikasi 2124215.  3akarta. #, 

 Ramali, 4hmad dkk. +223. Kamus Kedokteran +rti dan Keteran(an Istilah. Jakarta> jambatan

Referensi

Dokumen terkait

Pergerakan seperti ini adalah Pola Penerusan harga dimana harga bergerak sempit dengan garis atas (resistance) dan garis bawah (support), Pola channels yang naik

kompatibilitas antara sistem akuntansi yang digunakan oleh negara-negara anggota Uni Eropa dan IPSAS untuk menilai tingkat proses dalam menerapkan standar internasional ini, yang

Bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif mempunyai risiko lebih tinggi mengalami gizi kurang daripada bayi yang mendapat ASI Eksklusif dan pemberian ASI eksklusif

• Dalam hal Anda menarik seluruh dana pada Nilai Akun yang ada dalam Polis, maka Anda dianggap melakukan penebusan Polis dan Penanggung akan membayarkan Nilai Tebus yang ada

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi

kamar mandi” karya Gusmel Riyald, ald, dapat diketahui bahwa d dapat diketahui bahwa drama ini menggunakan rama ini menggunakan alur maju yaitu dari pertama terjadi suatu

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA BIMBINGAN TEKNIS DALAM RANGKA PENINGKATAN KWALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA.. KABUPATEN,KECAMATAN DAN

 (anagement of papulopustular rosacea and perioral dermatitis &#34;ith emphasis on iatrogenic causation or exacerbation of inflammatory facial  dermatoses. Case report  :