• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP ANAK-ANAK KKN UNNES BMC KABUPATEN CILACAP Universitas Negeri Semarang ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP ANAK-ANAK KKN UNNES BMC KABUPATEN CILACAP Universitas Negeri Semarang ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL

EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TERHADAP ANAK-ANAK KKN UNNES BMC KABUPATEN CILACAP 2020

Bangkit Drajatun1,Unik Widayati2, Kartika Dyah P3, Muhamad Syafei Iham4, Wiranto5 Universitas Negeri Semarang

ABSTRAK

PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktekan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat dan aktif membantu kesehatan lingkungan di sekitarnya. PHBS pada usia dini sangat baik untuk mendidik dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Salah satu sasaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) di institute Pendidikan perlu mendapatkan perhatian disamping populasi anak usia sekolah dalam suatu komunitas cukup besar yaitu antar 40-50% anak usia sekolah merupakan masa rawan terserang bebrgai penyakit seperti: diare,cacingan, karies, dan anemia yang pada umumnya berkaitan dengan PHBS. Perilaku mencuci tangan dapat membantu mencegah terjangkitnya penyakit menular. Di sekolah, mencuci tangan dapat mencegah siswa agar terhindar dari prnyakit dan meningkatkan kehadiran siswa. Perilaku kurang baik terkait dengan PHBS cuci tangan karena mereka tidak pernah mendapat penyuluhan tentang PHBS disekolah, sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara menerapkan PHBS cuci tangan dengan baik.

Kata Kunci: Sehat, Bersih, anak-anak

PENDAHULUAN

Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh coronavirus strain yang disebabkan oleh

severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2 yang pertama kali diindenfikasi pada akhir 2019 di kota Wuhan , Provinsu Hubei Cina (Beiu, Mihai, Popa, Cima &

(2)

Popescu, 2020). Penyakit ini ditularkan melalui droplet (percikan) pada saat berbicara, batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi virus. Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak fisik berupa sentuhan seperti jabat tangan dengan penderita, menyentuh wajah, dan hidung oleh tangan yang terpapar virus Corona (Singhai, 2020).

Masuknya virus corona ke Indonesia membawa dampak besar terhadap kehidupan masyarakat di berbagai bidang. Misalnya pada bidang kesehatan, ekonomu, sosial, keaagaam amaupun dunia pendidikan (Ahusadar & Islamiyah, 2021). Salah satu yang bagian masyarakat adalah anak-anak. Anak-anak termasuk ke dalam kelompokusia yang sangat rentan terhadap penularan Covid-19 dari lingkungan sekitarnya. Sebagian anak-anak terinfeksi Covid-19 seringkali menunjukkan gelaja infeksi (Zimmerman & Curtis, 2020).

Salah satu cara untuk meminimalisir terinfeksinya anak anak dari Covid-19 adalah dengan menerapkan pola asuh yang mengedukasi perilaku hidup bersih dan sehat terhadap anak – anak. Pola asuh adalah cara orang tua mendidik anak dan membesarkan anak. Adapun factor yang mempengaruhi pola asuh orang tua antara lain factor budaya, agama, kebiasaan dan kepercayaan serta

kepribadian orang tua (orang tua sendiri atau orang yang mengasuh anak) (Erik, 2013).

Hal tesebut sesuai dengan pernyataan Zukmadini (2020) yang menyatakan bahwa hasil obesrvasi yang dilakukannya terhadap anak-anak di Panti Asuhan Kasih sayang Kota Bengkuli, terdapat 45 orang anak-anak yang diasuh dan tinggal di panti diperoleh hasil wawancara berupa anak-anak sangat membutuhkan pendampingan dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemic Covid-19 serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

PHBS adalah semua perilaku keshatan yang dilakukan atas kesadaran setiap individu aupun kelompok (Depkes RI, 2007). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269) PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasa kesadaran sebai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat agar mampu meniling dirinya (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masayakat. PHBS dapat dilakukan berbagai tatanan, yaitu tatanan Tempat Kerja, Pelayanaan Kesehatan, Tempat Umum dan Tatanan Rumah Tangga.

(3)

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahaan virus Covid-19 dapat berupa cara mencuci tangan yang baik dan benar, cara menerapkan Physicial Distancing (menjaga jarak fisik) dan cara mencegah kebersihan (Razi dkk, 2020). Pemberian pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pola perilaku hidup bersih secara mandiri pada anak anak dapat mencegah terhindar dari penularan Covid-19.

Penerapaan PHBS pada anak-anak selain karena anak-anak-anak-anak memiliki resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi virus Covid-19 juga dikarenakan anak-anak merupakan masa Golden Age ( Usia keemasan). Masa Golden Age merupakan masa dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yaitu 80% perkembangan otak (Kemenkes, 2020). Pembentukan anak-anak sedari kecil juga akan membentuk kebiasaan yang akan di bawa hingga dewasa nantinya.

Metode Pelaksanaan

Dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini Perilaku Hidup Sehat dan Bersih sangat penting, begitu juga bagi anak-anak. Dengan pola hidup yang masih kurang terjaga biasanya menyebabkan anak-anak terkena

penyakit. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi bagi anak untuk menjalani kehidupan yang sehat dan bersih baik bagi diri sendiri dan lingkungan. Sosialisasi merupakan proses interaksi sosial yang menyebabkan seorang individu mengenal cara berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku sehingga membuatnya dapat berperan serta dalam kehidupan masyarakatnya (Vander, 1979:75). PHBS pada usia dini atau anak-anak masih sangat baik untuk mendidik dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar (Endah Nurmahmudah, dkk).

PHBS juga dapat dilakukan melalui penyuluhan bagi anak-anak. Penyuluhan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif ini diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan peran serta aktif individu maupun kelompok, atau masyarakat (Riadi, Muchlisin: 2020). Penyuluhan dapat dibagi menjadi dua, yakni:

1. Metode Penyuluhan langsung Metode ini dilakukan secara langsung dalam memberikan penyuluhan mengenai PHBS terhadap anak yang mana

(4)

dilakukan berhadapan langsung dengan sasarannya. Misalnya dengan pertemuan, kunjungan rumah, studi banding, latihan. (Kabid PMK)

2. Metode Penyuluhan tidak langsung

Penyuluhan ini dilakukan secara tidak langsung berhadapan dengan sasaran (anak) tetapi melalui media sebagai media perantara. Misalnya: Media cetak seperti brosur, poster, infografis yang nantinya dapat menarik perhatian anak (Kabid PMK)

Beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS bagi anak, yaitu (Endah Nurmahmudah, dkk):

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun 2. Olahraga yang teratur dan terukur 3. Memelihara kebersihan badan

seperti kuku, rambut, dan gigi 4. Mengonsumsi makanan atau

jajanan sehat

5. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

6. Membuang sampah pada tempatnya

7. Sempatkan untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali.

Kegiatan sosialiasi maupun penyuluhan PHBS dilakukan oleh mahasiswa yang sedang melakukan KKN BMC UNNES atau kuliah kerja nyata bersama melawan Covid-19. Mahasiswa KKN BMC UNNES dalam melakukan sosilisasi atau pun penyuluhan bagi anak-anak yang kebanyakan masih duduk di sekolah dasar dan dilakukan sebelum melakukan bimbingan belajar. Salah satu yang diajarkan seperti cuci tangan, olahraga, menggunakan masker ketika keluar rumah, membuang sampah pada tempatnya, dan makan makanan yang bergizi.

PEMBAHASAN

A. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Sosial Support) dan

(5)

pemberdayaan masyarakat (Empowerment).

Indikator PHBS di untuk anak-anak meliputi : mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, membuang sampah pada tempatnya (DepKes, 2009).

Pesan kesehatan yang disampaikan terutama menyangkut pola hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya yang bisa diterapkan oleh anak usia dini sesuai tingkat perkembangannya. Secara singkat ada 5 (lima) pesan mendasar yang perlu diupayakan dalam pembinaan hidup sehat bagi anak-anak. (DepKes, 2009):

1. Mencuci Tangan dan Menggosok Gigi dengan Bersih

Memberitahu cara mencuci tangan, sebelum dan setelah melakukan kegiatan. Menyampaikan teknik menggosok gigi yang baik dan benar, sebanyak dua kali sehari

Gambar 1. Mencucui tangan

2. Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi

Menganjurkan agar berhati-hati mengkonsumsi jajanan, makanan/minuman. Menghimbau anak untuk mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna.

Gambar 2. Makanan bergizi 3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia, dan mengadakan upaya kebersihan di lingkungan

Gambar 3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Melakukan Olahraga Secara Teratur

Melalui pembinaan oleh guru dan orang tua, para anak melaksanakan senam kesegaran jasmani (SKJ).

(6)

Gambar 4. berolahraga 5. Mengguanakan Masker

Membiasakan diri untuk menggunakan masker saat keluar rumah, baik itu dalam kondisi segat mauput sedang kurang sehat agar terhindar dari virus.

Gambar 5. Menggunakan masker Beberapa hal diatas merupakan sedikit contoh kecil pola perilaku sehat yang dapat ditularkan kepada anak-anak. Harapannya, anak-anak dapat menjadi agent of change dalam menerapkan hidup sehat dan bersih di kehidupan sehari-hari sehingga mampu memunculkan harapan kembali bahwa Indonesia (bisa) Sehat agar dapat terhindar dari virus Covid-19.

Perubahan pola perilaku, hukumnya wajib dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Yang menjadi menarik di sini dan mungkin luput dari kacamata

pemerintah adalah salah satu cara yang layak diuji seharusnya berupa edukasi sejak dini. Apabila tidak dapat mengubah perilaku orang-orang dewasa mengenai bagaimana membuang sampah, bagaimana seharusnya hidup sehat dan bersih, ajarkanlah anak-anak usia dini agar di saat mereka dewasa mereka tidak menjadi generasi yang mewariskan masalah sanitasi ke anak-cucu. Dan harus diingat, anak-anak usia emas yang mudah diprovokasi.

Ana, N. (2016). Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih Anak Usia Dini di Paud Melati Jaya Jungkat Kecamatan Siantan Intan ihsani dkk. (2019). Edukasi Sanitasi Lingkungan Dengan Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Pada Kelompok Usia Prasekolah Di Taman Asuh Anak Muslimar-Ridho Tasikmalaya. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat.Vol 6, No. 3, hal (289-296)

Kesimpulan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan bugar. Di masa pademi seperti ini dituntut agar memiliki tubuh yang sehat agar terhinar dari virus

(7)

menular apalagi terhadap anak anak yang rentan sekali terpapar virus yang menular ini. Maka dari itu orang tua bisa menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih ke anak.anak agar tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Anshusadar, La Ode & Islamiyati. (2020). Penerapan Perolaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia dini Di Tengan Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 5(1): 463-475

Beju, C., Mihai, Popa,L., & Popescu, M.N. (2020) Frequent Hand Washing for Covid-19 Prevention Can Cause Hand Dermatitis: Management Tips From frequent hand washing to hand dermatitis. Cureus, 12(4)

Depkes RI. 2007. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI. Jakarta

Erik, Sulistiana, R. S. I. (2013). Studi Tentang Pola Asuh Orang tua Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia 3-4 Tahun. Embrio, Jurnal Kebidanan, 2(1): 36-39.

Kemenkes. (2020). Panduan pelayanan kesehatan balita pada masa tanggap darurat COVID-19. Kemenkes.

Razi, F, Yulianty V., Amani, S. A, Fauzia J H. (2020). Bunga Rampai COVID-19: Buku Kesehatan Mandiri untuk Sahabat. PD Prokami; Depok.

Singhai, T. (2020). A Review of Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

The Indian Journal of Pediartics,

87(4):281-286

Zimmermann, P., dan Curtis, N. (2020). Coronavirus Infections in Childern Including COVID-19. The Pediatric Infectious Disease Journal. 39(5):355-368

Zukmadini, Alif Yanuar, Bhakti Karyadi, & Kasrina. (2020). Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Pencegahaan COVID-19 Kepada Anak-anak di Panti Asuhan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA. 3(1): 68-76 Endah Nurmahmudah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Sekolah. Jurnal ABDIMAS UMTAS. Vol 1 (2).

Riadi. Muchlisin. 2014. Penyuluhan (Pengertian, tujuan, program, metode dan media).

http://www.kajianpustaka.com/2020/01/p enyuluhan-pengertian-tujuan-program-html?m=1

M Rifqy Irawan, Aziz. 2016. Metode dan Teknik Peyuluhan PHBS oleh Kabid PMK. Pelatihan Analisis Data PHBS di Rumah Tangga Bagi Petugas Puskesmas di Kabupaten Muara Enim tahun 2011. Anwar.Paradigma Sosialisasi dan Kontribusinya Terhadap Pengembangan Jiwa Beragama Anak. Jurnal Al-Maiyyah. 11 (1) Januari-Juni 2018.

(8)

Gambar

Gambar 4. berolahraga  5. Mengguanakan Masker

Referensi

Dokumen terkait

Kesadaran dan pengaturan berpikir subjek dengan nilai tinggi dalam menyelesaikan masalah pada soal PISA materi kecepatan saat fase attention subjek membaca soal

Uji Biokimia Awal Pada Media BSA Uji Biokimia awal pada media BSA, menunjukkan hasil yang positif (pd sampel uterus dan telur), yaitu tdpt koloni warna hitam atau abu-abu,

Adapun sumber bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bahan hukum primer yang diperoleh dengan mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

Yaitu untuk menjawab tantangan eks- ternal untuk bisa mengikuti perlombaan Musa- baqah Qiraatul Kutub (MQK). Sekali lagi, sebuah penelitian membuktikan bahwa tradisi

Tujuan utama COSO ( Comittee Of Sponsoring Organization ) adalah untuk mengidentifiksi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi

Membangun aplikasi analisa Sistem Kependudukan Desa Berbasis Web Pada Desa Cihuni Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang yang mudah dioperasikan, cepat dan

Masalah fisik berupa terdapatnya berbagai jenis penyakit, merawat pasien kritis atau gawat dan benyaknya jumlah pasien yang datang menjadikan beban kerja