• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. Distribusi Majalah Gema Diponegoro 54. TTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. Distribusi Majalah Gema Diponegoro 54. TTS"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pelindung : Pangdam IV/Diponegoro

Pembina : Kasdam IV/Diponegoro

Penasehat :

Irdam IV/Diponegoro, Para Asisten dan Staf Ahli Pangdam IV/Diponegoro

Pimp. Red / Penanggung Jawab : Kapendam IV/Diponegoro

Kolonel Arh Elphis Rudy Wapimred :

Waka Pendam IV/Diponegoro Letkol Arm Hery Purwanto

Redaktur Pelaksana : Mayor Inf Ir. Susanto, M. Si

Mayor Inf Suyadi Mayor Inf Mochklisin Mayor Inf Moh Rais, S.Sos Mayor Cpm M. Yudi Irawan

Sekretaris :

Dra. Mulyani Susilowati, M. Si Staf Redaksi :

Kapten Inf Agus Supriyadi Kapten Inf Mulyadi

Kapten Caj (K) Santi Kristiyani, S.Pd. Kapten Inf Suparno

Kapten Chk Suparmin Kapten Chb Mujiono

Kapten Caj (K) Irene Rena Saputri S.Psi Sri Rosana, SH

Sri Rahayu, S.Sos Redaktur Foto : Lettu Inf M.Ardiansyah

Lettu Cba Tri Rusman Sertu Bambang Cipto, Sertu Suhari

Sertu Bintarto, Budi Widayanto, Tri Heriyadi

Bendahara : Dra. Sih Ratnawati

Tata Usaha :

Djumiati, Sri Robiyati, Suratno Design :

Yosep, Hariyanto, Cucut, Roso Distribusi :

Mayor Inf Rudiyanto, S.Pd Rison Binartoko Advertising : Supriyono Kontributor : Penrem 071/WK, Penrem 072/Pmk, Penrem 073/Mkt, Penrem 074/Wrt Alamat Redaksi :

Pendam IV/Diponegoro, Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong, Semarang

Telp. (024) 7479609 (hunting) Fax. (024) 7479609

e-mail : gema_diponegoro@yahoo.co.id Percetakan : CV. JAYA SAKTI MANDIRI

Dari Redaksi

Redaksi menerima tulisan baik berupa : artikel, laporan, berita atau foto, kartun dan karikatur terutama yang berkaitan dengan kemanunggalan

TNI dan rakyat, redaksi berhak untuk menyunting naskah. Kiriman naskah paling lambat tanggal 15 setiap edisinya.

Pembaca GD yang terhormat

Tahun baru 2015 sudah kita masuki bersama. Banyak keberhasilan yang kita capai selama ini, namun ada kalanya kita menemukan kegagalan di bagian lainnya. Oleh karena itu kita berharap semoga di tahun ini kehidupan akan lebih baik, kesehatan dan kesuksesan selalu menyertai kita. Sebagaimana dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI DR Moeldoko pada upacara 17 an yang berharap agar di tahun 2015 ini kehidupan kita bisa lebih baik. Untuk itu, Panglima TNI berharap sambut kehidupan dengan semangat dan disiplin diri.

Selain itu, Panglima TNI pada pengarahannya kepada anggota TNI di jajaran Kodam IV/Diponegoro juga mengingatkan kepada segenap anggotanya bahwa TNI memiliki loyalitas dan kesetiaan kepada NKRI dan loyalitas tertinggi TNI tegak lurus kepada Presiden.

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam pengarahannya kepada anggota TNI, PNS dan Persit KCK PD IV/Diponegoro jajaran Kodam IV/Diponegoro untuk menyukseskan program swasembada pangan yang ditugaskan Presiden kepada TNI AD. Liputan kedua kegiatan ini, redaksi tuangkan dalam rubrik Fokus. Pembaca yang berbahagia

Komitmen kerjasama Kodam IV/Diponegoro dengan insan media terus ditindaklanjuti. Setelah memberikan pembekalan bela negara beberapa waktu lalu, kali ini menyediakan sarana peliputan dengan diresmikannya media center Kodam IV/Diponegoro yang berlokasi di Pendam IV/ Diponegoro oleh Pangdam IV/Diponegoro, Jumat (16/1). Media center ini menyediakan berbagai fasilitas diantaranya jaringan internet, monitor TV, makan minum ringan dan tempat sholat serta istirahat sehingga diharapkan para insan media dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman. Rangkaian kegiatan media center kita sajikan dalam rubrik GD Utama.

Informasi lain dapat disimak diantaranya sertijab beberapa pejabat di jajaran Kodam IV/Diponegoro, kesepakatan antara Pemprop dengan Kodam dan Pemkot, Pemda dengan Kodim tentang ketahanan pangan di berbagai wilayah jajaran Kodam IV/Diponegoro dan DI Yogyakarta.

Kemudian, berbagai kegiatan Kodam dan Satuan jajaran Korem, Kodim, Koramil ditampilkan pada Rubrik Profil, Binsat, Berita Satuan, Ruang Persit, Surat Pembaca, TTS, Lensa Peristiwa dan lain-lain.

Tidak lupa Redaksi mengucapkan terima kasih kepada para kontributor yang giat mengirimkan artikelnya, namun karena keterbatasan ruang, harus selektif. Jumlah pengiriman artikel dapat dilihat di rekapitulasi. Redaksi juga menyampaikan terima kasih kepada semua ihak yang telah memberikan dukungan demi kesinambungan majalah GD. (Redaksi)

1. Kodam IV/Diponegoro 2. Mabesad 3. Pusterad 4. Pusdikter 5. Kapuspen TNI 6. Gubernur Jateng 7. Kapolda Jateng 8. Pangdam I /BB 9. Pangdam II/Sriwijaya 10. Pangdam III/Siliwangi 11. Pangdam V/Brawijaya 12. Pangdam VI/Tanjungpura 13. Pangdam VII/Wirabuana 14. Pangdam IX/Udayana 15. Pangdam XVI/Patimura 16. Pangdam XVII/Trikora 17. Pangdam Jaya

18. Pangdam Iskandar Muda 19. Yayasan Kartika Jaya 20. Radio Gajah Mada Smg

Distribusi Majalah Gema Diponegoro

31 SURAT PEMBACA

32. PROFIL

Para pemenang Lomba Binter Kodim jajaran Kodam IV/Diponegoro

Bekerja Terbaik, Tidak Hanya Saat Lomba

35. KESEHATAN

Susu Kambing Etawa Susu Penuh Gizi

36. RUANG PERSIT

Kunjungan Ketua Persit KCK PD IV/ Diponegoro ke Yonif 400/Raider Manfaatkan Waktu Dengan Baik

39. RUANG KELUARGA

Susu Jagung Manis, Penuh Manfaat

40. BINTAL

* Natal Bersama

“Indahnya Kerukunan Dalam Keberagaman”

* Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Mengajarkan Kedisiplinan Prajurit

42. BERITA SATUAN

53. PENERANGAN PASUKAN

Wujudkan Ketahanan Pangan Untuk Kemanunggalan TNI Rakyat

54. TTS

Cover : Pangdam IV/Diponegoro menanam padi di Klaten Foto : Bambang Subi

Daftar Isi

Daftar Isi

3. Redaksi

4. FOKUS

* TNI Miliki Loyalitas dan Kesetiaan Tertinggi Kepada NKRI

* Panglima TNI Kunjungi Media Center Kodam IV/Diponegoro

* TNI AD Siap Sukseskan Program Swasembada Pangan

* TNI Harus Bekerja Lebih Semangat

9. SOSOK 10. GD UTAMA

* Media Center Kodam IV/Diponegoro Fasilitas Penunjang Kegiatan Peliputan Media

14. RAGAM

* Kunker Pangdam IV/Diponegoro di Korem 071/WK dan Jajarannya

Ketahanan Pangan Untuk membantu Pemerintah

* Pangdam IV/Diponegoro

Narasumber Pada Rapat Koordinasi TNI Polri

* Kerjasama Swasembada Pangan

20. HUKUM

* THTI Bagi Prajurit Dan PNS TNI AD Dalam Perspektif Perundang-Undangan

22. BINSAT

* Upaya Penegakkan Hukum Melalui Pendekatan Kebudayaan

* Sertijab Pejabat Jajaran Kodam IV/ Diponegoro

(3)

Tempat terbaik seorang pemimpin adalah bersama dengan anak buah, membantu memahami kesulitan yang dialaminya dan tidak boleh membiarkan prajurit berada dalam kesulitan, karena menjadi seorang prajurit adalah suatu kebanggaan.

Hal ini ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI DR. Moeldoko saat memberikan pengarahan dihadapan lebih dari dua ribu prajurit TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang berlangsung di Balai Diponegoro Makodam IV/Diponegoro, Jumat (23/1). Dalam kunjungan tersebut Panglima TNI didampingi Wakasad Letjen TNI M. Munir, Asisten Panglima TNI, dan Kapuspen TNI. Turut hadir Pangdam IV/ Diponegoro, Gubernur Akmil, Gubernur AAU, serta para pejabat jajaran TNI di Jateng dan DIY.

Panglima TNI juga mengatakan TNI memiliki loyalitas dan kesetiaan tertinggi kepada NKRI serta loyalitas tegak lurus kepada Presiden.

Selanjutnya Jenderal TNI DR. Moeldoko menjelaskan keberhasilan penugasan TNI selama ini hendaknya dapat menimbulkan semangat bagi anggotanya. Disampaikan Panglima TNI, TNI telah bekerja keras dalam stabilitas pertahanan dan misi kemanusiaan lainnya diantaranya penyelenggaraan APEC di Bali, Pemilihan Umum, penyelenggaraan HUT TNI terbesar sepanjang perjalanan sejarah TNI dan misi kemanusiaan SAR kecelakaan Air Asia serta apresiasi dari Komnas HAM atas menurunnya angka pelanggaran HAM TNI. Pada saat terjadinya kecelakaan Air Asia, TNI mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat nasional maupun internasional, dengan kerja keras di bawah

Komando langsung Panglima TNI dapat menemukan blackbox dalam waktu yang cepat.

Pada bagian lain, Panglima TNI memaparkan tiga Rencana Strategi TNI (Renstra TNI) tahun 2015-2019 meliputi Pembangunan dan Pengembangan Kemampuan, Pengembangan Kesejahteraan Prajurit (perumahan, penggajian dan remunerasi, pendidikan) serta pemeliharaan alat dan Alutsista TNI.

Usai memberikan pengarahan, Panglima TNI berkunjung ke media center Kodam IV/Diponegoro, Radio Suara Diponegoro dan Diponegoro TV Channel yang berlokasi di Mako Pendam IV/ Diponegoro. (GD)

TNI Miliki Loyalitas dan Kesetiaan

Tertinggi Kepada NKRI

FOKUS

Usai memberikan pengarahan kepada lebih dari dua ribu prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU di Balai Diponegoro, Panglima TNI Jenderal TNI DR. Moeldoko beserta rombongan berkunjung ke Media Center Kodam IV/ Diponegoro yang berlokasi di Mako Pendam IV/Diponegoro (23/1). Media Center merupakan fasilitas penunjang bagi kegiatan peliputan media khususnya kepada para wartawan.

Selain itu, Media Center juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat Press Conference Kodam IV/Diponegoro serta menerima, mengolah dan

mengirim berita mengakses informasi

Panglima TNI Kunjungi Media Center

Kodam IV/Diponegoro

dari internet.

Pada kesempatan tersebut,

Jenderal TNI Moeldoko dan rombongan juga meninjau Radio Suara Diponegoro dan Diponegoro Channel.

Di studio Radio Suara Diponegoro, Panglima TNI Jenderal TNI DR

Moeldoko sempat menyapa pendengar dengan mengisi siaran langsung “Bincang Suara Diponegoro” yang dipandu penyiar Magda Cessna.

Namun hal yang sama tidak bisa dilakukan Panglima TNI saat berada di studio Diponegoro Channel, karena keterbatasan waktu. (GD)

Jenderal TNI DR. Moeldoko, Panglima TNI

Peserta pengarahan

Pangdam IV/Dip menjelaskan fungsi media center kepada Panglima TNI

Panglima TNI menerima penjelasan dari Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Elphis Rudy

(4)

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono membacakan amanat upacara bendera 17-an

Harapan tersebut disampaikan Panglima TNI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono pada Upacara Bendera 17 – an yang diselenggarakan jajaran Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Parade Kodam IV/Diponegoro Senin ( 9/1).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada segenap prajurit dan PNS TNI atas capaian kinerja selama kurun waktu 2014, selanjutnya untuk kita tingkatkan di tahun 2015 yang pasti kita berharap hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan agar para anggota harus menjaga dan membina budaya bersemangat, karena dengan bersemangat berarti kita bersyukur atas anugerah Tuhan, dan dapat

menginspirasi orang lain untuk bersemangat dalam bekerja. Orang yang bersemangat akan memiliki disiplin diri yang kuat dan tidak mudah puas dengan

TNI Harus Bekerja Lebih Semangat

Panglima TNI Jenderal TNI DR Moeldoko berharap

di tahun 2015 ini TNI akan lebih baik. Untuk itu

semua prajurit harus bekerja lebih semangat,

karena dengan semangat membuat kita bisa naik

satu tingkat lebih tinggi dan menjangkau sedikit

lebih jauh.

FOKUS

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan kerja ke Kodam IV/Diponegoro dan memberikan pengarahan kepada 2.993 prajurit dan PNS dari Kodam IV/Diponegoro, Akademi Militer, Brigif 6/Kostrad, Grup 2 Kopassus, Penerbad dan Odmil di Balai Diponegoro (21/1). Hadir dalam pengarahan tersebut Aslog KSAD, Aster KSAD, Pangdam IV/Diponegoro, Wakil Gubernur Akmil, Kasdam IV/Diponegoro, serta para pejabat jajaran Kodam IV/ Diponegoro.

Dalam pengarahannya, KSAD menyampaikan bahwa TNI mendapatkan kepercayaan oleh Presiden dalam mensukseskan program Swasembada Pangan. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam apel Dandim Danrem di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah 5 Desember lalu.

Disampaikan bahwa loyalitas TNI AD adalah tegak lurus kepada Presiden, karena Presiden adalah Panglima tertinggi TNI. Presiden Republik Indonesia H. Ir. Joko Widodo memerintahkan kepada TNI untuk turut mensukseskan Swasembada Pangan bekerjasama dengan Kementrian Pertanian.

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, tugas yang telah diberikan kepada TNI merupakan kepercayaan,

TNI AD Siap Sukseskan Program

Swasembada Pangan

kebanggaan dan kehormatan. Untuk itu, TNI AD akan bekerjasama dengan Kementrian Per tanian, Pemerintah Daerah, instansi terkait serta masyarakat untuk mensukseskan Swasembada Pangan.

KSAD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengingatkan kembali pentingnya kemanunggalan TNI - Rakyat karena kemanunggalan TNI - Rakyat inilah yang bisa menangkal serangan dari negara luar. KSAD menyampaikan, banyak negara luar yang takut menyerang Indonesia akan berhadapan dengan rakyat, karena itu kemanunggalan TNI -Rakyat harus terus ditanamkan.

Selanjutnya untuk mewujudkan ketahanan pangan TNI AD akan

menggerakkan Serbuan Teritorial dalam rangka mensukseskan program tersebut. Serbuan Teritorial ini merupakan kegiatan yang langsung berkaitan permasalahan masyarakat. Program Swasembada Pangan dirasakan sudah sangat mendesak, karena itu peran Babinsa sangat penting dalam Serbuan Teritorial, sehingga diharapkan rakyat akan sejahtera melalui hasil pertanian.

Disisi lain, KSAD menyoroti masalah kemampuan dasar keprajuritan yang perlu ditingkatkan, yaitu kemampuan menembak dan beladiri militer. Para prajurit diharapkan terus berlatih sehingga lebih profesional, handal serta tangguh. (GD)

Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo disambut prajurit di Balai Diponegoro

(5)

FOKUS

hasil di bawah kemampuan terbaiknya. Oleh karena itu Jenderal TNI DR Moeldoko memerintahkan kepada anggotanya melakukan peran dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya karena sekecil apapun peran dan tugas para prajurit dan PNS TNI sekalian akan memberikan nilai prestasi dan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas TNI secara makro, karena para prajurit dan PNS TNI bekerja dalam satu sistem TNI.

Untuk itu Jenderal TNI Moeldoko menekankan kepada unsur pimpinan di jajaran TNI untuk senantiasa membangun semangat bekerja dan bertugas seoptimal mungkin dengan senantiasa mengimplementasikan kepemimpinan lapangan yang komunikatif dan akomodatif.

“Pedomani Sapta Cita Pokok-pokok Kebijakan Panglima TNI Tahun 2015, dalam menyusun program dan kegiatan satuan guna menjamin keberlanjutan pembangunan TNI. Laksanakan Back to Basic Permildas atau peraturan Militer Dasar TNI, karena permildas adalah karakter, jatidiri, dan disiplin yang menjadi ciri khusus prajurit TNI”, tandasnya.

Selain itu Panglima TNI juga meminta agar soliditas dan solidaritas di dalam satuan diperkuat terus, serta antar satuan di jajaran TNI, dan bangun komunikasi sosial yang baik dengan masyarakat dimanapun sedang bertugas, karena keberadaan para prajurit dan PNS TNI harus menjadi pemersatu, serta dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi lingkungan masyarakat.

“Jaga kesiapsiagaan satuan dengan berlatih dan terus berlatih karena dipastikan tugas TNI ke depan

akan semakin tidak ringan. Dihadapkan kepada kecenderungan perkembangan lingkungan yang bergerak dinamis”, pinta Panglima TNI.

Sekali lagi Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan bahwa prajurit TNI harus memiliki loyalitas tegak lurus kepada

negara dan bekerja dengan prinsip kesatuan komando “Unity of

Command”, guna mendukung setiap kebijakan dan hak prerogratif Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintah.

(GD)

SOSOK

Dr Fauzi, demikian biasa dipanggil mengaku sangat bersyukur dan bangga atas segala tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan negara kepadanya tidak hanya bantuan kemanusiaan, atau sebagai profesi untuk kesejahteraan keluarga saja, lebih dari itu pengalaman di lapangan dalam menghadapi dinamika sosial, tekanan psykologi, dan kesabaran betul-betul merupakan bagian ujian bagi seorang dokter yang belum tentu yang sesama profesi dokter pernah dan dapat menghadapi situasi yang pernah dihadapinya.

Tugas di setiap daerah tentunya akan menemukan pengalaman dan cerita yang berbeda pula, penanganan masalahnya juga belum tentu sama dihadapkan berbagai faktor pendukung lainnya. Secara fisik, terkadang tidak luput peralatan dan obat yang dibutuhkan di lapangan belum sesuai dengan permintaan, atau dukungan yang datangnya terlambat sehingga membutuhkan komunikasi dan koordinasi terhadap instansi kesehatan

setempat, atau secara mental dihadapkan posisi sebagai bagian prajurit TNI yang memiliki seragam dan kemampuan dasar pertempuran, membuat terkadang situasi di lapangan memaksakan dapat melayani dan bertindak layaknya prajurit secara umumnya.

Dr Fauzi, merupakan salah satu dokter yang memiliki spesialisasi (bedah) yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan sepanjang wilayah perbatasan RI-PNG. Bicara layanan kesehatan, akses

Panggilan Tugas Adalah

Kepuasan Tersendiri

untuk hal mendasar ini memang amat sangat sulit bagi masyarakat perbatasan kedua negara.

Bagi K apten Fauzi penugasan Pamtas di Papua ini merupakan tugas perdananya di wilayah timur Indonesia tergabung Pamtas Sektor Utara Satgas Yonif 400/Raider yang ditantang dengan endemik malaria tertinggi. Meninggalkan keluarga dengan 3 orang anak dan seorang istri (dr. Emaliya) dalam penugasan tidak terlalu berat karena komunikasi saat ini cukup memungkinkan dengan mudah dapat berjalan dengan baik.

Lulusan Sekolah Perwira tahun 2003 ini mengakui pengabdian menjadi dokter terutama yang sudah memiliki spesialisasi bedah menjadikan tambahan ilmu dan amanah yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Sesekali kesiap siagaan sebagai dokter dicoba, dihadapkan prajurit yang terkadang mengalami gejala malaria dan demam tinggi membutuhkan penanganan cepat apalagi dihadapkan medan yang jauh dan beresiko tinggi jika ditempuh pada malam hari, inilah salah satu tantangan yang dihadapinya dengan menyelamatkan jiwa pasien namun resiko kesehatan sendiri juga dipertaruhkan.

Sesekali bercengkrama dengan pasien orang tua dan anak-anak paling tidak sedikit mengobati rasa lelah dan rindu akan keluarga yang ditinggalkan. Setidaknya adalah bekal kemampuan yang sudah diberikan oleh negara dan jerih payah menuntut ilmu setinggi-tingginya cukup memuaskan dengan pengabdian terbaik bagi nusa dan bangsa, tentunya atas dasar kemampuan dan tekat yang kuat. Semoga semua anak bangsa ini dapat melahirkan prajurit dan pahlawan lainnya sesuai bidang profesinya masing-masing, sehingga negri ini bangga atas hasil kerja keras dan meninggalkan generasi penerus yang mampu menjaga harkat, martabat, dan harga dirinya di mata internasional. (GD)

Pengalaman sebagai dokter Satgas bukanlah hal baru bagi Kapten

Ckm dr. Fauzi Mustakman SpB, yang saat ini bertugas sebagai

Satgas Pamtas RI-PNG Satuan Yonif 400/Raider, karena penugasan

ini merupakan keempat kalinya. Lulusan kedokteran UMY

Yogyakarta ini, sebelumnya pernah tergabung BKO Koopslihkam

Aceh tahun 2004, Satgas TMMD ke 74 di Aceh tahun 2005 dan

Satgas Pamtas Pulau Natuna tahun 2005.

(6)

GD UTAMA

Harapan tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro pada peresmian penggunaan media center Kodam IV/Diponegoro yang berada di lingkungan kantor Pendam IV/ Diponegoro, Jum’at 16 Januari 2015. Peresmian media center dihadiri Ketua Persit Kartika Chandra Kirana beserta pengurus PD IV/Diponegoro, Ny Alwina Bayu Purwiyono, Ketua KPID Prov

Media Center Kodam IV/Diponegoro

Fasilitas Penunjang Kegiatan

Peliputan Media

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bayu

Purwiyono mengharapkan dengan peresmian

media center Kodam IV/Diponegoro rekan-rekan

wartawan dapat memanfaatkan untuk dapat

mengetahui berbagai informasi tentang TNI, TNI

AD, Kodam IV/Diponegoro dan seluruh

jajarannya dari sumber langsung.

Jateng,para Pimred media cetak, Irdam, para Danrem, Asisten, Staf Ahli, Staf Khusus, Pa Liason, para Kabalak jajaran Kodam dan rekan-rekan wartawan media massa.

Lebih lanjut Pangdam IV/ Diponegoro mengatakan penyediaan media center Kodam IV/Diponegoro ini, sebenarnya merupakan kebijakan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat kepada para Pangkotama jajaran TNI AD untuk menyiapkan media center sebagai fasilitas penunjang bagi kegiatan peliputan media di setiap Kotama.

Untuk itu, orang pertama di jajaran Kodam IV/Diponegoro ini berharap media center Kodam IV/Diponegoro bisa memberikan manfaat yang optimal bagi rekan-rekan wartawan sekaligus mempermudah dalam mengakses

Pengguntingan pita pada peresmian penggunaan Media Center

Kapendam IV/Diponegoro menjelaskan Media Center kepada Pangdam IV/ Diponegoro dan Rombongan

Sarana dan prasarana penunjang kegiatan di Media Center

(7)

berita-berita yang terkait dengan kegiatan satuan jajaran TNI di seluruh wilayah tanah air.

Pangdam menyampaikan untuk mengakses berita terkini, media center Kodam IV/Diponegoro dilengkapi dengan dukungan 4 unit komputer yang dapat digunakan selama 24 jam nonstop untuk menerima, mengolah dan mengirim berita baik berita video maupun release berita tertulis serta mengakses informasi dari internet.

Selain itu, media center Kodam IV/ Diponegoro juga dilengkapi fasilitas lain berupa 10 TV yang digunakan untuk monitoring berita televisi lokal maupun nasional. “Media center ini juga rumah bagi wartawan untuk melepas lelah,

Ucapan Terima Kasih

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan redaksi dan rekan-rekan wartawan karena berbagai kegiatan Kodam IV/Diponegoro yang telah dapat diliput dan dipublikasikan dengan baik.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kerjasama yang selama ini sudah terjalan dengan baik. Semoga kerjasama ini dapat terus ditingkatkan pada masa yang akan datang”, tambahnya.

Peresmian media center Kodam IV/ Diponegoro ditandai dengan pemotongan pita oleh Pangdam IV/ Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ny Alwina Bayu Purwiyono, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Elphis Rudy dan Ketua Persit Ranting 3/Pen, Ny. Verananda Elphis Rudy.

Usai menggunting pita, Pangdam IV/ Diponegoro, Ketua Persit KCK PD IV/ Diponegoro dan segenap undangan melakukan peninjauan ke ruang media center dan melihat fasilitas yang ada. Media center Kodam IV/Diponegoro menempati dua ruang dan teras. Ruang pertama sebagai tempat media center diantaranya terdapat tempat konferensi pers, TV monitor dan akses internet yang bisa dimanfaatkan para wartawan untuk mengirim dan mengakses informasi. Selanjutnya ruang kedua, berisi ruang istirahat yang dilengkapi tempat tidur/ velbelt dan makanan dan minuman ringan.

Pada kesempatan tersebut Pangdam IV/Diponegoro dan para undangan juga mengunjungi radio Suara Diponegoro dan Diponegoro TV Channel Kodam IV/ Diponegoro yang berlokasi satu atap dengan Pendam IV/Diponegoro. Sebagaimana diketahui Radio Suara Diponegoro dan Diponegoro TV Channel telah diresmikan oleh KSAD Jenderal TNI Budiman pada 18 Juni 2014 lalu. Kedua media ini melengkapi media penerangan yang telah dimiliki Kodam IV/Diponegoro sebelumnya yaitu Majalah Gema Diponegoro. Radio dan TV channel Diponegoro ini merupakan satu-satunya media yang dimiliki Penerangan Kodam di Indonesia.

untuk itu juga disediakan tempat tidur sederhana serta makanan dan minuman ringan (mamiri)”, tambah Panglima.

Terkait dengan keberadaan media center, Pangdam menginstruksikan kepada para Komandan Korem untuk juga menyiapkan media center di wilayah masing-masing sampai ke tingkat kodim. “Tempatnya tidak harus di kantor atau markas komando, tapi bisa ditempatkan di bangunan atau rumah yang merupakan inventaris dari satuan. Yang penting keberadaan media center harus dapat membantu rekan-rekan wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya”jelas Panglima.

Kehadiran media bagi Penerangan Kodam IV/Diponegoro merupakan sarana reformasi dukungan bidang penerangan yang diharapkan dapat menjadi media dalam pencitraan TNI. Kehadiran media ini juga dapat mendukung tugas TNI, utamanya TNI AD dalam melaksanakan tugasnya yang utamanya terkait serbuan teritorial.

Syukuran HUT

Peresmian media center Kodam IV/ Diponegoro juga dirangkai dengan kegiatan syukuran Hari Ulang Tahun ke-64 Penerangan TNI AD.

Atas nama Panglima Kodam IV/ Diponegoro dan pribadi, Mayjen TNI Bayu Purwiyono menyampaikan “Selamat Berulang Tahun ke-64 yang jatuh pada 13 Januari 2015 dan selamat berbahagia” kepada seluruh prajurit dan PNS serta warga Penerangan Kodam IV/ Diponegoro.

Acara syukuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pangdam IV/ Diponegoro didampingi Ketua Persit KCK PD IV/Diponegoro, Ny Alwina Bayu Purwiyono, Kapendam IV/Diponegoro dan Ketua Persit KCK Ranting 3/Pen yang diserahkan kepada rekan wartawan dari Kedaulatan Rakyat Chandra.

Semoga kerjasama yang terjalin selama inidan ke depan antara TNI dengan insan wartawan dapat membantu mendukung tugas Kodam IV/ Diponegoro pada khususnya dan tugas TNI pada umumnya. (GD)

GD UTAMA

Sambutan Pangdam IV/Diponegoro pada peresmian Media Center Kodam IV/Diponegoro

Peninjauan ke Studio Diponegoro Channel

Pemotongan Tumpeng syukuran HUT Penerangan ke 64

Pangdam menyerahkan tumpeng kepada perwakilan wartawan unit Kodam pada syukuran HUT Penerangan ke 64

(8)

RAGAM

Guna mewujudkan kemanunggalan TNI Rakyat diperlukan langkah yang cepat, serentak dan serius serta terjun ke tengah masyarakat dalam melaksanakan kegiatan nyata bersama masyarakat. Program ketahanan pangan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan ketahanan pangan nasional serta berpartisipasi membantu pemerintah melaksanakan tugas binter di wilayah binaan masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono yang didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/ Diponegoro saat memberikan pengarahan kepada anggota Korem 071/Wk, Senin (12/1).

Dijelaskan, bahwa sebagai prajurit teritorial harus peka dan tanggap terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang berkembang di lingkungan masyarakat. Sebagai komando kewilayahan dalam mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, dituntut untuk melakukan langkah-langkah penyesuaian baik pada tataran

perencanaan maupun operasional di lapangan, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal dalam meningkatkan kemanunggalan TNI Rakyat.

“Sebagai aparat teritorial, Danramil

Kunker Pangdam IV/Diponegoro di Korem 071/WK dan Jajarannya

Ketahanan Pangan Untuk membantu

Pemerintah

teritorial harus tahu apa itu Binter, Geo demo komsos, dan rak juang. Binter, geo demo komsos serta rak juang komsos merupakan modal untuk bersatunya antara TNI dengan rakyat”, jelas Pangdam IV/Diponegoro.

Disisi lain, Mayjen TNI Bayu Purwiyono menyampaikan kepada para prajurit dan PNS agar dalam kehidupannya tidak hidup boros, waspada dan berhati-hati dalam berkendaraan, membina keluarga dengan baik, tidak terlibat narkoba, memelihara bangunan baik kantor maupun perumahan/asrama dinas, serta melaksanakan kegiatan ketahanan pangan dilingkungan masing-masing dan melaksanakan kegiatan latihan yang diselenggarakan di satuan masing-masing.

dan Babinsa harus dapat memberikan arahan, pengawasan dan aktif bersosialisasi serta memberikan contoh dalam melaksanakan kegiatan di

masyarakat. Disamping itu, aparat “Tidak ada toleransi bagi prajurit dan PNS yang terlibat narkoba, yang terlibat

akan dikenakan sanksi berat. Oleh karena itu, hindari narkoba dan jangan terhasut pergaulan bebas, terutama bagi keluarga khususnya anak-anak kita”, tegasnya.

“Tingkatkan pembinaan latihan di satuan-satuan baik satpur, banpur

maupun satuan kewilayahan. Manfaatkan pembinaan latihan dengan melaksanakan kegiatan fisik/samapta dengan sebaik-baiknya dengan berlatih dan berlatih minimal tubuh kita sehat”, lanjut Pangdam IV. (Korem 071/WK)

(9)

RAGAM

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono menjadi salah satu nara sumber Rapat Koordinasi TNI-Polri TA. 2015 yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 9 Semarang Rabu (14/1). Rapat juga dihadiri, Kapolda Jateng, Gubernur Jateng dan para pejabat TNI-Polri.

Rakor TNI dan Polri merupakan sarana evaluasi sekaligus untuk memastikan kesiapan menghadapi tantangan tugas ke depan dan memantapkan sinergitas Polri dengan TNI dalam menjaga situasi yang kondusif di Jawa Tengah dan mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah Daerah Jawa Tengah.

Hal tersebut sejalan dengan tema Rakor Sinergitas TNI – Polri tahun 2015 yaitu : “Melalui Rapat Koordinasi TNI – Polri Tahun 2015, Polda Jateng dan Jajaran TNI Di Jateng & DIY Siap Memelihara Situasi Kamtibmas Yang Kondusif Guna Mendukung Keberlanjutan Program Pemerintah dan Keberhasilan Pembangunan Jawa Tengah”.

Bertindak sebagai Narasumber pada acara tersebut diantaranya Gubernur Jateng, Kapolda Jateng, Pangdam IV/ Diponegoro, Kabinda Jateng, Direktur

Intelkam Polda Jateng, Asintel Kodam IV/ Diponegoro dan Karo Ops Polda Jateng. Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono pada kesempatan ini menyampaikan arahan dan kebijakan tentang soliditas dan sinergitas TNI-Polri dalam mendukung Program pembangunan Jawa Tengah.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Drs. Noer Ali menyampaikan penjelasan terkait kerjasama dan koordinasi serta implementasi kegiatan

Pangdam IV/Diponegoro

Narasumber Pada Rapat Koordinasi TNI Polri

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bayu Purwiyono dan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo melakukan penandatangan MoU tentang peningkatan swasembada pangan di Jawa Tengah antara Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dengan Kodam IV/Diponegoro yang berlangsung di Desa Gelagahwangi Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Kamis (15/1).

Penandatanganan MoU tersebut merupakan tindaklanjut dari perintah Presiden RI beberada waktu lalu dalam rangka mewujudkan Swasembada Pangan Nasional. Kodam IV/Diponegoro siap mendukung Program Swasembada Pangan di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dalam sambutan Mentan menyampaikan terkait permasalahan pertanian yang dihadapi di Indonesia. Permasalahan tersebut diantaranya masalah irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan penyuluhan.

Menteri Pertanian menyatakan pertanian dalam jangka waktu 3 tahun kedepan akan mencapai swasembada pangan. Untuk itu Mentan meminta 3.000 hektar lahan yang ada agar ditanami bibit beras rojo lele. Departemen Pertanian akan menyelesaikan masalah pertanian dalam jangka waktu satu tahun yaitu dengan optimalisasi lahan seluas 33 ribu hektar, pupuk gratis, alat pertanian (hand traktor, transplanter) gratis dan fasilitas lainnya.

Sementara itu, Pangdam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono dalam sambutannya menjelaskan, bahwa dalam rangka menyukseskan program nasional ini, maka diperlukan kerjasama yang sinergis antara Kodam IV/Diponegoro

Kerjasama Swasembada Pangan

dengan Pemda, Instansi terkait dan para akademisi serta stakeholder dan seluruh elemen masyarakat. Diharapkan dengan kerjasama ini, di sebagian besar Jawa Tengah akan dapat ditingkatkan potensi sumber daya wilayahnya, khususnya dalam produksi pangan.

Lebih lanjut dijelaskan, kondisi wilayah Jawa Tengah masih sangat potensial untuk mengembangkan Program Swasembada Pangan. Hal ini mengingat beberapa wilayah tertentu merupakan penghasil bahan pangan yang setiap tahunnya menunjukkan peningkatan produksi meskipun keberhasilan ini belum secara menyeluruh diikuti oleh wilayah lain. “Tugas kita adalah meningkatkan perolehan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas. Saya optimis dengan kerjasama yang sudah terjalin selama ini, pencapaian hasil yang maksimal akan dapat diwujudkan”, jelas Mayjen TNI Bayu Purwiyono.

Polri dan TNI dalam memelihara Kamtibmas guna mendukung program pembangungan Jawa Tengah.

Tidak hanya itu, materi sinergitas juga disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo S.H., M.IP yaitu upaya sinergitas pemerintah, TNI, dan Polri dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif dan harapan Gubernur Jateng terhadap TNI dan Polri dalam mendukung program pembangunan pemerintah Daerah Provinsi Jateng tahun 2015. (GD)

Pada kempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo S.H., M.IP mengucapkan terima kasih kepada TNI atas dukungan swasembada pangan dengan penandatanganan MoU kerjasama. Disampaikan juga target tanaman padi raja lele per hektar 8 ton. Sedangkan target produksi dalam jangka waktu 3 tahun menuju swasembada pangan juga didukung dengan tanaman holtikultura pendukung lainnya seperti mangga, durian dan lainnya.Oleh karena itu Pertanian terpadu akan bekerjasama dengan UGM akselerasi untuk pelaksanaannya didukung TNI.

Hadir pada acara tersebut Kepala Bappeda, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, pejabat terkait wilayah Jawa Tengah, para Bupati dan Walikota se Propinsi Jawa Tengah serta para pejabat jajaran Kodam IV/Diponegoro. Kegiatan ditandai dengan penanaman padi raja lele, ketan hitam dan jagung. (GD)

(10)

Dalam rangka mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan, Kodam IV/Diponegoro bekerjasama dengan instansi terkait menyelenggarakan rapat koordinasi yang dipimpin Kasdam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Ibnu Darmawan yang berlangsung Aula Makodam IV/ Diponegoro (5/1).

Dalam rapat ini dibahas rencana latihan kader ketahanan pangan dan rencana kegiatan untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan swasembada pangan. Tujuan swasembada pangan adalah untuk mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Sasarannya, meningkatkan produksi pangan sehingga tercapai swasembada pangan dalam waktu tiga tahun kedepan.

Target yang direncanakan dalam mewujudkan swasembada pangan, target dan sasaran tanaman pangan yang

diprioritaskan adalah jenis tanaman padi, jagung, kedelai dan ketela. Alat peralatan pertanian untuk membantu dan

mendorong tersedianya sarana produksi pertanian bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan DIY dengan

memanfaatkan modernisasi alat peralatan dan sarana produksi pertanian produk dalam negeri.

Turut hadir pada Rakor tersebut para pejabat Kodam IV/ Diponegoro, Kepala Bappeda Jateng, Dekan Fakultas Pertanian Univ/PTN, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Provinsi DIY, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Provinsi DIY, Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, serta para Dandim jajaran Kodam IV/Diponegoro. (GD)

Komandan Korem 072/Pmk Brigjen TNI MS.Fadhilah memanen padi unggul jenis IR 64 di lahan sawah Korem 072/Pmk seluas 1,5 Ha di Jln Cokro Wijaya Demak ijo Kabupaten Sleman (13/01). Kegiatan panen raya dihadiri Kasrem, Staf Korem 072/Pmk, Kepala Dinas Pertanian DIY, para Kasi Korem, para Komandan Kodim dan Kasatdisjan jajaran Korem 072/Pmk. Dalam sambutannya Danrem mengatakan kegiatan panen raya ini merupakan bentuk dukungan TNI AD khususnya Korem 072/Pmk dalam mendukung program pemerintah tentang swasembada pangan. Berbagai program dan kegiatan terus dilaksanakan seperti perbaikan infrastruktur (irigasi) guna mencukupi terjaminnya air bagi kebutuhan pertanian, fasilitas penggunaan benih unggul dan bermutu bagi petani melalui bantuan benih dan penangkaran benih, memperkenalkan jenis padi hasil temuan baru yang produktifitasnya tinggi kepada petani. Semua itu dilakukan dalam rangka mendukung program nasional peningkatan ketahanan pangan guna mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Sasaran Korem 072/Pmk, dalam mendukung kegiatan program ketahanan pangan nasional diharapkan seluruh anggota prajurit jajarannya mempelopori peningkatan hasil produksi tanaman pangan holtikultura serta kualitas SDM petani agar bisa mendapatkan hasil maksimal,ungkap Danrem. (Korem 072/Pmk)

Korem 072/Dukung

Ketahanan Pangan

Kodam IV/Diponegoro Dukung

Program Ketahanan Pangan

RAGAM

Danrem 071/Wk Kolonel Inf Edison, S.E., M.M. menyambut kedatangan Kirab Merah Putih dalam rangka Haul Panglima Besar Jenderal Soedirman, Minggu (25/1) di Makorem 071/Wk Jl. Gatot Subroto Sokaraja Banyumas.

Pada kesempatan tersebut, Danrem 071/ Wk menyampaikan bahwa para generasi muda harus tahu bahwa di tanah Banyumas lahir seorang pahlawan bangsa yakni Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berperan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Jadi jangan sampai, hanya tahu namanya sebagai nama jalan raya.

“Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan seorang tokoh pejuang besar

yang lahir di wilayah Banyumas, namanya sampai hari ini masih tetap harum. Melalui kata-kata mutiara yang beliau ucapkan dan tertulis di mana-mana sampai saat ini masih memberikan dan menggugah semangat serta motivasi kita untuk mempertahankan NKRI sampai titik darah penghabisan”, papar Danrem 071/ Wk.

Karena apa, jika saat ini banyak kelompok-kelompok atau unsur-unsur tertentu baik teroris apalagi ISIS yang akan menggantikan NKRI sebagai negara ISIS, kita harus bahu membahu harus berjuang bersama-sama dalam mempertahankan NKRI, lanjutnya.

Kita sebagai generasi penerus jangan sampai melupakan sejarah perjuangan tersebut, karena itu mari kita kobarkan semangat merah putih dalam hati kita masing-masing dan jangan sampai luntur. Mari kita rapatkan barisan untuk selalu bersatu menghadapi ancaman baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.

Dengan dilaksanakannya kirab merah putih diharapkan agar nilai-nilai perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman tetap lestari dan terpatri dihati sanubari generasi sekarang. Hal ini agar perjuangan para pejuang tidak dipandang

Kirab Merah Putih Haul Panglima Besar

Jenderal Soedirman

sebagai romantisme sejarah masa lalu. “Momentum kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman harus menjadi semangat untuk menggelorakan jiwa dan nilai kepahlawanan yang telah menjadi teladan bangsa ini”.

“Kirab Merah Putih tahun ini, merupakan gelaran yang ketiga kalinya, Kirab pertama dilaksanakan pada Peringatan HUT TNI ke-66 tanggal 5 Oktober 2011 dengan rute Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Rembang menuju Makorem 071/Wk, Kirab kedua dilaksanakan pada Peringatan HUT ke-62 Kodam IV/Dip tanggal 1 Maret 2012, dan ketiga sekarang dilaksanakan”, terang Danrem 071/Wk.

“Kegiatan Kirab Merah Putih ini akan tetap berlanjut dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya yang digelar Korem 071/ Wk untuk masyarakat”, lanjutnya.

Kirab Merah Putih dilaksanakan selama dua hari tangal 24 s/d 25 Januari 2015 menempuh jarak 70 km dari Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman Rembang Purbalingga menuju Makorem 071/Wk Sokaraja Banyumas pesertanya terdiri para pelajar, mahasiswa, pemuda dan masyarakat, TNI/Polri dengan membawa bendera merah putih, berjalan kaki secara estafet menempuh jarak puluhan kilometer dimulai dari Museum Pangsar Jenderal Soedirman Rembang (start) menuju Makorem 071/ Wk Sokaraja Banyumas (finish) ini melalui beberapa rute antara lain : Etape-1

Monumen Pangsar Jenderal Soedirman Desa Bantar Barang Kec.Rembang Purbalingga menuju Etape-2 perempatan Pasar Pahing dengan menempuh jarak 4 km, Etape-2 Pasar Pahing menuju Etape-3 Kantor Kec. Pengadegan menempuh jarak 6 km, Etape-3 Kantor Kec. Pengadegan menuju Etape-4 SMK Kalogondang menempuh jarak 6 km, Etape-4 SMK Kaligondang menuju Etape-5 Makodim 0702/Pbg menempuh jarak 7 km, Etape-5 Makodim 0702/Pbg menuju Etape-6 Sub terminal Jompo menempuh jarak 6 km, Etape-6 Sub terminal Jompo menuju Etape-7 Makorem 071/Wk Sokaraja menempuh jarak 6,5 km.

Penyambutan Kirab Merah Putih, disambut dengan meriah oleh lapisan masyarakat sekitar rute yang dilalui baik selama perjalanan maupun sesampai di halaman Makorem 071/Wk tempat berakhirnya kegiatan.

Kirab Merah Putih itu sendiri terdiri dari beberapa tim yakni tim 17, tim 8 dan 45. Hal ini melambangkan 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tim 17 terdiri dari pelajar, Tim 8 terdiri dari anggota TNI/Polri serta tim 45 terdiri dari gabungan para pelajar.

Dalam pelaksanaan kegiatan juga dilaksanakan penilaian oleh tim penilai dari Makorem 071/Wk, keluar sebagai juara-I Kirab Merah Putih Tim Kodim 0702/Pbg (Tim Etape-V) , juara-II Tim Kodim 0702/Pbg (Tim etape IV), dan juara-III Tim Kodim 0701/Bms (Tim etape VI).

Selain dimeriahkan drumb band dari prajurit Yonif 407/Pk Brigif-4/DR dalam penyambutan tersebut juga dimeriahkan grup kentongan thek-thek dari Kodim 0701/Bms, Barongsai dari Yonif 407/Pk Brigif-4/DR dan dari berbagai kalangan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, juga komunitas sepeda di wilayah Banyumas dan Purbalingga serta kumintas motor gede dan mobil jeep.

(11)

HUKUM

Tindakan Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1947 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM) secara yuridis kualifikasinya sebagian telah dirubah melalui Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer (HDM).

Dalam UU No. 39 tahun 1947 tentang KUHPM disebutkan bahwa prajurit TNI yang melakukan perbuatan

THTI minimal 1 (satu) hari dan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari yang dilakukan dalam waktu damai atau tidak lebih dari 4 (empat) hari yang dilakukan dalam waktu perang dikualifikasikan sebagai tindak pidana. Apabila THTI dilakukan dengan lalaidan dalam waktu damai, diancam pidana penjara maksimum 9 (sembilan) bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 85 ke-1 KUHPM dan apabila dilakukan dalam waktu perang, diancam pidana penjara maksimum 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan sebagaimana diatur dalam Pasal 85 ke-3 KUHPM.

Selanjutnya apabila THTI dilakukan dengan sengaja dan dalam waktu damai, diancam pidana penjara maksimum 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan (diatur dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM), dan apabila dilakukan dalam waktu perang, diancam pidana penjara maksimum 2 (dua) tahun 8 (delapan) bulan (diatur dalam Pasal 86 ke-2 KUHPM). Pengertian 1 (satu) hari sama dengan 24 (dua puluh empat) jam dihitung secara berturut-turut mulai dari apel pagi sampai dengan apel pagi hari berikutnya, sedangkan pengertian dalam waktu perang antara lain kondisi pasukan yang sedang disiapkan untuk tugas operasi militer (Pratugas) atau sedang melaksanakan tugas Operasi

Militer Untuk Perang (OMP) atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tidak merubah kualifikasi semua THTI, kualifikasi THTI yang dirubah adalah THTI yang dilakukan oleh prajurit TNI selama 4 (empat) hari dalam waktu damai saja tidak termasuk dalam waktu perang. Semula THTI menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1947 tentang KUHPM dikualifikasikan “pidana” dirubah menjadi kualifikasi “pidana yang sedemikian ringan sifatnya” melalui Pasal 8 b berikut penjelasannya Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

Undang-Undang Nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit ABRI mengelompokkan pelanggaran hukum disiplin prajurit dalam 2 (dua) jenis pelanggaran yaitu “pelanggaran hukum disiplin murni” Pasal 5 ayat (2) dan “pelanggaran hukum disiplin tidak mur ni” Pasal 5 ayat (3). Untuk “pelanggaran hukum disiplin tidak murni” dijelaskan merupakan “tindak pidana yang sedemikian ringan sifatnya” yang uraian penjelasannya tidak mencakup THTIselama 4 (empat) hari yang dilakukan dalam waktu damai. Tetapi Pasal 8 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 26 tahun 1997,

THTI Bagi Prajurit Dan PNS TNI AD

Dalam Perspektif Perundang-Undangan

menentukan 2 (dua) jenis pelanggaran hukum disiplin militer sebagai berikut :

a. Segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah kedinasan, peraturan kedinasan, atau perbuatan yang tidak sesuai dengan tata tertib militer.

b. Perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan pidana yang sedemikian ringan sifatnya.

Penjelasan “pidana yang sedemikian ringan sifatnya Pasal 8 b” tersebut meliputi THTI selama 4 (empat) hari yang dilakukan dalam waktu damai. Dengan perubahan kualifikasi tersebut, maka THTI selama 4 (empat) hari yang dilakukan dalam waktu damai diselesaikan menurut Hukum Disiplin Militer dan merupakan kewenangan dari Perwira Penyerah Perkara (Papera).

Penyelesaian

Mekanisme penyelesaiannya adalah setelah Papera menerima pendapat dan saran hukum dari Oditur, selanjutnya dalam waktu paling lama14 (empat belas) hari Papera menerbitkan Keputusan penyelesaian menurut Hukum Disiplin Militer dan menyampaikan kepada Atasan Yang Berhak Menghukum (Ankum) yang berwenang.

Berdasarkan Keputusan Papera tersebut selanjutnya Ankum segera menjatuhkan Hukuman Disiplin Militer yang dituangkan dalam Keputusan Hukuman Disiplin Militer, sebagaimana diatur dalam Pasal 8 b berikut penjelasannya jo Pasal 40 UU Nomor 25 Tahun 2014.

Apabila terhukum tidak mengajukan keberatan, selanjutnya dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal penjatuhan hukuman disiplin militer tersebut Ankum

segera menjatuhkan Sanksi Administratif kepada prajurit yang dijatuhi Kumplin, sesuai Pasal 10 UU Nomor 25 tahun 2014 jo Bab ll point 10 huruf e Peraturan Kasad Nomor Perkasad/1/ll/2009 tanggal 5 Februari 2009 tentang Buku Pedoman Sanksi Administratif Bagi Prajurit TNI AD Yang Melakukan Pelanggaran.

Sedangkan untuk PNS di lingkungan TNI AD melakukan perbuatan tidak mentaati kewajiban masuk kerja dan tidak mentaati ketentuan jam kerja (mirip dengan THTI yang dilakukan oleh prajurit TNI) dikualifikasikan melakukan pelanggaran disiplin PNS sebagaimana diatur Pasal 3 point 11 jo Pasal 8 point 9 dan Point 11 Jo Pasal 9 point 9 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil jo Bab ll point 9 huruf a angka 11)

Peraturan Kasad Nomor Perkasad/ 22/V/2011 tanggal 5 Mei 2011 dan diancam hukuman disiplin berupa hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang serta hukuman disiplin berat. Adapun berat ringannya hukuman disiplin tergantung lamanya PNS yang bersangkutan melakukan perbuatan tidak mentaati kewajiban masuk kerja dan ketentuan jam kerja. Apabila PNS TNI AD melakukan perbuatan tidak mentaati kewajiban masuk kerja (tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah) dan tidak mentaati ketentuan jam kerja (keluar kantor tanpa ijin sah atau menggunakan ijin keluar kantor tidak digunakan sebagaimana mestinya) lebih dari 46 (empat puluh enam) hari kerja dikualifikasikan melanggar disiplin berat dan diancam hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

(PDTH) dari dinas PNS.

Tidak mentaati ketentuan jam kerja adalah keluar kantor pada jam kerja untuk beberapa jam saja tanpa ijin sah atau menggunakan ijin keluar kantor pada jam kerja, tetapi ijin tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. Setiap perbuatan yang tidak mentaati ketentuan jam kerja apabila telah mencapai jumlah 71/2 jam, maka dikonversi menjadi 1 (satu) hari tidak mentaati ketentuan jam kerja. Cara menghitung 46 hari kerja adalah dihitung secara komulatip dalam 1 tahun berjalan mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember dan tidak dihitung secara berturut-turut seperti menghitung tindak pidana desersi yang dilakukan oleh prajurit TNI.

Pada umumnya prajurit TNI telah mengetahui bahwa THTI merupakan embrio dari tindak pidana desersi. Apabila prajurit TNI melakukan tindak pidana THTI secara berturut-turut lebih dari 30 (tiga puluh) hari dalam waktu damai atau lebih dari 4 (empat) hari dalam waktu perang, maka tindak pidana THTI tersebut telah berubah kualifikasinya menjadi tindak pidana “desersi” dan proses hukumnya baik di tingkat penyidikan maupun di tingkat Pengadilan Militer dilakukan tanpa hadirnya tersangka (di tingkat penyidikan) atau terdakwa (di tingkat Pengadilan Militer), yang dalam hukum acara pidana militer diproses secara inabsentia. Hanya tindak pidana desersi saja yang proses hukumnya dapat dilakukan secara inabsentia, sesuai Pasal 124 ayat (4) jo Pasal 125 ayat (1) jo Pasal 141 ayat (10) jo Pasal 143 UU Nomor 31 tahun 1997. Dalam praktek persidangan di Pengadilan Militer, bahwa prajurit TNI yang melakukan tindak pidana desersi sangat besar

kemungkinannya dijatuhi hukuman tambahan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dari dinas keprajuritan. Meskipun Pasal 8 b UU Nomor 25 tahun 2014 mengkualifikasikan THTI selama 4 (empat) hari yang dilakukan dalam waktu damai diselesaikan menurut Hukum Disiplin Militer, namun apabila prajurit TNI telah dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 3 (tiga) kali (minimal 4 kali) dalam pangkat yang sama serta menurut pertimbangan pejabat yang berwenang tidak patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas keprajuritan, maka diberhentikan tidak dengan hormat melalui jalur hukum administrasi prajurit, sebagaimana diatur Pasal 12 UU Nomor 25 tahun 2014 jo Pasal 53 ayat (1) jo ayat (2) huruf g PP Nomor 39 tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit jo Bab ll angka 10 huruf l Peraturan Kasad Nomor Perkasad/84/XII/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Buku Petunjuk Teknik Pemberhentian Dengan Tidak Hormat. Oleh sebab itu guna tertib administrasi, maka setiap penjatuhan Hukuman Disiplin (Kumplin) harus dituangkan dalam Keputusan Hukuman Disiplin (Kepkumplin) dan Kepkumplin dimasukkan ke dalam arsip prajurit TNI yang dijatuhi hukuman disiplin tersebut dan dicatat dalam buku saku pelanggaran prajurit yang bersangkutan.

Terkait dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer masih bersifat informasi, karena penerapannya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari yang berwenang.

(Mayor Chk Sunardi, S.H. Kumdam IV/ Diponegoro.)

(12)

BINSAT

Sikap prajurit atau masyarakat yang apatis dan menganggap tugas penegakkan hukum, tata tertib dan disiplin semata-mata urusan Polisi Militer atau Polisi menjadi salah satu faktor penghambat dalam penegakkan hukum. Untuk itu, upaya penegakkan hukum juga perlu menggunakan pendekatan kebudayaan, sebagai salah satu garis pokok tentang perikelakuan yang menetapkan peraturan mengenai apa yang harus dilakukan, dan dilarang.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan hal tersebut dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Bayu Purwiyono pada upacara pembukaan Operasi Gaktib Polisi Militer “Waspada Wira Keris 2015” dan Operasi Yustisi “Citra Wira Keris 2015” Triwulan I TA. 2015 di lapangan Dirgantara Lanud Adi Sumarno Surakarta (Selasa,13/1).

Dalam pelaksanaan Operasi Gaktib Polisi Militer “Waspada Wira Keris 2015” dan Operasi Yustisi “Citra Wira Keris 2015” Triwulan I TA. 2015, Kodam IV/ Diponegoro melibatkan sejumlah 175 personel yang terdiri dari 100 personel untuk Operasi Gaktib dan 75 personel untuk operasi Yustisi. Sedangkan kendaraan operasional yang digunakan sebanyak 30 unit roda 4 dan 28 unit roda 2.

Menurut Jenderal TNI Moeldoko, persoalan efektivitas hukum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

persoalan penerapan, pelaksanaan dan penegakkan hukum, baik di lingkungan TNI maupun dalam masyarakat demi tercapainya tujuan hukum. Hal ini berarti hukum benar-benar berlaku secara filosofis, juridis dan sosiologis.

“Tanggung jawab berhasil tidaknya pembangunan TNI tidak saja ditangan pimpinan TNI. Kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum, norma-norma keprajuritan dan disiplin merupakan kunci keberhasilan pembangunan TNI,” tegas Jenderal TNI Moeldoko.

Disisi lain, pendidikan petugas dan penyuluhan terhadap subyek hukum merupakan piranti lunak yang perlu

Upaya Penegakkan Hukum Melalui

Pendekatan Kebudayaan

Seluruh anggota Kodim 0713/Brebes mengikuti upacara pembukaan Latihan Perorangan Dasar (Latorsar) TA. 2015 di Makodim 0713/Brebes (5/1). Upacara ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Irup, Dandim 0713/Brebes Letkol Inf Cahyadi Imam Suhada. Adapun sebagai Komandan upacara Danramil 09/ Tonjong Kapten Inf Mas’ud.

Dandim 0713/Brebes mengatakan latihan perorangan dasar merupakan bagian dari latihan dalam satuan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel Bintara, Tamtama dan satuan Intelijen Kodim 0713/Brebes dalam menyikapi persoalan di wilayah sehingga dapat diambil tindakan antisipasi secara dini melalui laporan informasi dan cara bertindak kepada komando atas. Latihan perorangan dasar dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut agar materi dapat diterima dan dipahami serta dapat diaplikasikan di lapangan.

Materi latihan perorangan dasar umum Teritorial dan Intelijen terbagi sesuai tingkat kepangkatan yaitu BPUP 2 untuk personel berpangkat Pratu-Praka, BPUP 3 untuk pangkat Kopda, BPUP 4 untuk pangkat Koptu-Kopka, BPUP 5 untuk pangkat Serda-Sertu, BPUP 6 untuk pangkat Serka-Serma dan BPUP 7 untuk pangkat Pelda-Peltu. Satuan Intelijen terbagi 3 bagian yaitu BPUP 5 untuk personel pangkat Serda-Sertu, BPUP 6 untuk pangkat Serka-Serma dan BPUP 7 pangkat Pelda-Peltu. (Kodim 0713/Brebes).

Kodim 0713/Brebes

Selenggarakan Latorsar

dilaksanakan, guna optimalisasi

penegakkan hukum.

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI juga mengucapkan terimakasih kepada anggota TNI dan Polri dengan harapan sinergitas ini dapat menjadi modal dalam membangun budaya kepatuhan terhadap hukum, disiplin dan tata tertib dalam kehidupan prajurit di lingkungan TNI dan masyarakat.

Upacara pembukaan yang dilaksanakan di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Sumarmo Surakarta tersebut dihadiri para pejabat di jajaran Kodam IV/Diponegoro, serta para pejabat TNI, Polri, dan Pemprov Jawa Tengah. (GD)

Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Kav Bueng Wardadi SIP MH memimpin upacara sertijab Komandan Kodim 0714/Salatiga bertempat di Aula Korem 073/Makutarama. Sertijab dari Letkol Arh Tjahjono Prasetyanto ST kepada Letkol Inf Budi Rahmawan. Pejabat lama akan pindah tugas sebagai staf intel ideologi

Sertijab Dandim : Kodim

Salatiga Miliki Dua Wilayah

politik dalam negeri di Markas Besar TNI Cilangkap dan sedangkan pejabat baru sebelumnya menjabat Komandan Sekolah Calon Tamtama Tanjungpura.

Komandan Korem 073/Makutarama menyampaikan dalam kehidupan berorganisasi di lingkungan TNI – AD, proses alih tugas dan jabatan merupakan hal biasa sebagai upaya pembinaan personel (tour of duty maupun tuor of area) guna meningkatkan kualitas kinerja individu dan satuan. Ditambahkan, Kodim Salatiga merupakan satu – satunya Kodim jajaran Korem 073/Makutarama yang memiliki dua wilayah yakni Kota Salatiga dan Kab Semarang, yang memiliki kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya dan keamanan beragam sehingga berpotensi munculnya permasalahan.

“Hal itu menuntut kesiapsiagaan satuan baik untuk membantu pemerintah daerah maupun tugas bantuan kemanusiaan yang dilakukan secara professional, sehingga diperlukan solusi yang tepat, bersinergi serta proposional dengan segenap komponen masyarakat dalam pembinaan wilayah guna mewujudkan stabilitas keamanan yang sehat dan dinamis. Selaku aparat kewilayahan anggota Kodim Salatiga dituntut meningkatkan kemampuan deteksi dini terhadap perkembangan situasi yang terjadi di wilayahnya, kecepatan bertindak untuk melakukan kegiatan prefentif dalam rangka mencegah konflik sosial maupun mengantisipasi munculnya keresahan dan instabilitas yang dihembuskan pihak – pihak tertentu”, tambahnya. (Kodim 0714/Salatiga)

Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Jefson Marisano S, S.I.P. diwakili Kasdim 0712/Tegal Mayor Inf Yuli Setiyono S.Pd membuka upacara dalam rangka latihan perorangan dasar bertempat di Makodim 0712/Tegal. Latihan perorangan dasar ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan latihan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para Bintara dan Tamtama di jajaran Kodim 0712/Tegal. Selain itu menambah kepercayaan dan optimisme anggota dalam menghadapi tugas yang akan datang, serta memiliki sikap fisik dan mental guna tercapainya tugas yang di kerjakan.

Untuk itu perlu dipedomani ketentuan dalam melaksanakan tugas latihan sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tingkatkan profesionalisme guna meningkatkan kepedulian dalam mengikuti perkembangan situasi di wilayah/binaan sendiri serta penuh rasa tanggung jawab sehingga program kegiatan latihan bisa berjalan dengan aman, tertib dan lancar. (Kodim 0712/Tegal)

Latihan Perorangan Dasar

Kodim 0712/Tegal

(13)

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono memimpin sertijab beberapa pejabat di lingkungan Kodam IV/Diponegoro, ber tempat di Aula Makodam IV/Diponegoro (21/1). Sertijab ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan karier seorang prajurit menuju perubahan ke arah yang lebih baik dan sebagai bagian dari gerak serta dinamika organisasi.

Beberapa pejabat yang melaksanakan serah terima jabatan antara lain Staf Ahli Bidang Ilpengtek dan Lingkungan Hidup dari Kolonel Arm Sapto Margo Wibowo, BA., kepada Kolonel Czi Joko Ari Saptomo, Kapaldam IV/Diponegoro dari Kolonel Cpl Eko Erwanto kepada Kolonel Cpl Endang Sutardi, Kaajendam IV/Diponegoro dari pejabat lama Kolonel Caj Drs. Temu Hidayat kepada Kolonel Caj Sugeng. Selain serah terima jabatan juga dilaksanakan penyerahan tugas dan tanggung jawab jabatan Kapuskodalopsdam IV/Diponegoro dari

Sertijab Pejabat

Jajaran Kodam IV/Diponegoro

Letkol Arh A. Zaky Basuki Rahmat kepada Pangdam IV/Diponegoro.

Dalam pengarahannya, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan kepada pejabat baru agar membangun semangat bekerja dan bertugas seoptimal mungkin, dengan senantiasa mengimplementasikan kepemimpinan lapangan yang komunikatif dan akomodatif.

“Perkuat terus soliditas dan solidaritas di dalam Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro dan bangun Komunikasi Sosial yang baik dengan masyarakat Jateng dan DIY”, jelas Mayjen TNI Bayu Purwiyono.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, perkuatan soliditas dan solidaritas menjadi perhatian dan harus menjadi roh yang menjiwai semua kebijakan, program dan sistem di Satuan jajaran Kodam IV/ Diponegoro dalam rangka mewujudkan Motto “Bersama Rakyat – Kodam IV/ Diponegoro Kuat, Bersama Kodam IV/ Diponegoro – Rakyat Jateng dan DIY

Damai dan Sejahtera”.

Disisi lain, Pangdam IV/Diponegoro mengharap para perwira memahami terhadap kebijakan yang telah digariskan Kasad kepada seluruh Kotama jajaran TNI AD, khususnya Kodam IV/ Diponegoro agar melaksanakan tugas pendampingan dengan jajaran Dinas Pertanian dan masyarakat petani di seluruh wilayah Jateng dan DIY dalam rangka menyukseskan Program Ketahanan Pangan.

Seluruh jajaran Kodam IV/ Diponegoro harus menjalin kerjasama dan bergandeng tangan dengan berbagai instansi Pemerintah, swasta dan yang utama adalah membangun kemanunggalan TNI dengan seluruh Rakyat Jateng dan DIY.

Upacara sertijab yang berlangsung di Aula Makodam ini dihadiri para pejabat di jajaran Kodam IV/Diponegoro dan Ketua serta Ibu-ibu pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PD IV/ Diponegoro. (GD)

Sejalan dengan perintah komando, untuk menggiatkan pelaksanaan olah raga bela diri Yong moodo, jajaran Korem 073/Makutarama mulai mengaktifkan latihan yang bertempat di Lapangan Kurusetra Mako Yonif 411/Raider (6/1). Yong moodo memiliki tujuan positif melatih keberanian serta patriotisme kepada para prajurit sebagai garda terdepan pengamanan terhadap NKRI. Spesifiknya adalah olahraga gabungan dari beladiri perkelahian jarak dekat.

Yong moodo ini merupakan salah satu bela diri yang harus dikuasai oleh seluruh prajurit karena dapat sebagai benteng pertahanan maupun dalam menambah rasa percaya diri prajurit. Tujuan dari kegiatan latihan ini adalah melatih keberanian serta patriotisme agar intensitas latihan hendaknya lebih ditingkatkan guna mencapai kesempurnaan dalam berprestasi. Untuk itu, berlatih dengan sungguh-sungguh dengan

Yong Moodo Melatih

Keberaniaan Dan Patriotisme

Anggota Kodim 0706/Temanggung melakukan uji kenaikan tingkat Bela Diri Militer (BDM) Yong moodo, dari sabuk putih ke sabuk kuning di lapangan Makodim dan alon-alon Kab.Temanggung (8/1). Pasiops Kodim 0706/Temanggung Kapten Inf Supriono selaku Komandan latihan mengatakan, latihan Bela Diri Militer (BDM) Yong moodo wajib diikuti oleh seluruh anggota karena merupakan program dari komando atas. Dengan latihan BDM yong moodo diharapkan dapat menjadi bekal untuk mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari utamanya untuk menjaga kesehatan bagi Prajurit TNI Kodim 0706/Temanggung

Latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu dengan target latihan prajurit mampu melaksanakan gerakan dasar (kibon sogi), teknik pukulan (Jumok), teknik tendangan (balchagi), Tehnik dasar jatuhan (Nakbob), tehnik kuncian (sonkisul), tehnik bantingan (momkisul).

Serma YB. Subiantoro selaku koordinator pelatih mengungkapkan dalam kenaikan tingkat kali ini seluruh anggota sudah menguasai tehnik dasar BDM Yong moodo tetapi dalam penguasaan materi terutama tentang istilah bahasa terkadang kurang dapat dipahami pelaku karena semua intruksi atau aba-aba menggunakan bahasa Korea. (Kodim 0706/Temanggung)

Kenaikan Tingkat BDM Yong Moodo

Anggota Kodim 0706 Temanggung.

BINSAT

terampil sehingga akan mampu meraih hasil yang lebih baik lagi dalam mendukung tugas pokok satuan.

Diharapkan kepada seluruh prajurit Korem 073/ Makutarama serta jajarannya yang sudah menguasai bela diri yong moodo terus menggali dan mengkaji sehingga ke depan semakin bertambah baik. (Penrem 073/Makutarama)

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit dalam bidang kemampuan menembak, Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma melaksanakan kegiatan Hirbak Pratama. Kegiatan Hirbak Pratama ini terbagi menjadi 3 tempat yaitu di lapangan tembak Yonif 406/Candra Kusuma, lapangan tembak SPN Purwokerto serta lapangan tembak Secata Gombong.

Kegiatan yang diikuti mulai dari petembak senapan sampai dengan Komandan Batalyon ini berlangsung selama 5 minggu mulai dari tanggal 12 Januari s.d 12 Pebruari 2015. Dalam menempuh Hirbak Pratama Prajurit diwajibkan lulus dalam menembak koreksi 25 m, menembak pengelompokan jarak 100 m dan 200 m, menembak tepat jarak 100 m tiga sikap yaitu tiarap, duduk dan berdiri serta jarak 200 m dua sikap yaitu sikap tiarap dan duduk dengan nilai minimal 240 dengan 30 butir munisi serta tembak tempur cepat lesan dada tidak bernilai 6 butir munisi harus masuk ke sasaran.

Koordinator latian menembak Lettu Inf Bimo mengatakan, kegiatan Hirbak ini diikuti oleh seluruh kompi dan dilaksanakan dengan antusias oleh seluruh prajurit Yonif 406/ Candra Kusuma karena prajurit yang dinyatakan lulus Hirbak Pratama akan mendapatkan ijasah serta berhak mengenakan brivet Hirbak kelas Pratama.(Staf intel Yonif 406/Ck)

Prajurit Yonif 406/CK

Menempuh Hirbak Pratama

(14)

BINSAT

Seluruh anggota TNI Kodim 0729/ Bantul dinyatakan lulus kenaikan sabuk Yongmoodo, Bela Diri Militer (BDM) wajib di jajaran TNI AD. Pemasangan sabuk kenaikan tingkat dari sabuk putihke sabuk kuning dilakukan secara simbolis oleh Komandan Kodim Bantul, Letkol Kav Tumadi S.Sos di halaman Makodim, Senin (19/1). Sebelum naik sabuk, anggota sudah menggelar uji kemampuan di pantai Depok dengan koordinator penguji Pasi Ops, Kapten Czi Pengestu dan Bati Ops Peltu Sugiyarto dan anggota penguji para pemegang sabuk hitam yang sudah terlatih yakni Pelda Agung, Serma Suwahyu, Sertu Agus, Sertu Afandi, Sertu Slamet B, Sertu Budi S, Sertu Wagimin, Kopka Suyoto, Koptu Purwanto dan Koptu Sobari.

Dandim mengatakan ujian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI khususnya

Anggota Kodim Lulus Ujian BDM

dalam BDM, tentunya dengan kemampuan yang meningkat tadi bisa menunjang tugas yang mereka emban. Dengan BDM yang baik, seorang prajurit TNI bisa melindungi dirinya sendiri selain melindungi masyarakat dan secara lebih luas menjaga kedaulatan NKRI.

Staf teritorial, Serma Waljito

menjelaskan sebelum dilaksanakan ujian, para peserta telah berlatih secara rutin seminggu dua kali. ”Saat ujian mereka melakukan teknik yang diujikan seperti tendangan, kuncian, bantingan dan gerakan berpasangan,”terangnya. (Kodim Bantul)

Sebanyak 72 anggota gabungan Kodim 0701/Banyumas, Ajenrem, Minvet dan Denhub berlatih beladiri militer Yong Moodo yang dipimpin Pasilog Kodim 0701/Bms Lettu Inf Siswandi, setelah melaksanakan olahraga aerobik yang rutin dilaksanakan setiap Selasa dan Kamis.

Dalam pengarahannya, Lettu Inf Siswandi mengemukakan bahwa bela diri Yong Moodo belum boleh tersebar di masyarakat umum, karena sangat berbahaya. Semoga dengan sering berlatih prajurit yang sudah menguasai bela diri ini, agar terus menggali dan mengkaji, sehingga ke depan bertambah baik. (Kodim 0701/Bms)

Anggota Kodim 0701/Banyumas

Latihan Yong Moodo

Kasrem 073/Makutarama Letkol Arm Jati Bambang P., S.I.P. didampingi Kasiops Korem 073/Makutarama meninjau pelaksanaan Lomba Binsat yang diikuti Batalyon Infanteri 410/Alugoro di Makoyonif, Kamis (14/1),

Batalyon Infanteri 410/Alugoro mengikuti Lomba Binsat Tingkat Kodam IV/Diponegoro yang dinilai oleh Tim khusus dari Rindam IV/Diponegoro.

Adapun materi yang diperlombakan dalam Lomba Binsat Tingkat Kodam IV/Diponegoro antara lain samapta, navrat, menembak, renang Militer, yongmoodo, lempika dan cross country. (Yonif 410/Alg, Penrem 073/Mkt)

Kasrem Tinjau Lomba Binsat

Yonif 410/Alugoro

Presiden RI Joko Widodo didampingi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono meninjau Pasar Klewer yang terbakar di Solo.

Pangdam IV/Diponegoro dan rombongan disambut Dan Brigif 4/DR dan anggota pada kunjungan kerja ke Brigif 4/DR

Penyerahan piagam penghargaan kepada peserta usai Rakor TNI - Polri di Gubernuran Jateng.

(15)

MoU Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang peningkatan swasembada pangan di Jawa Tengah bertempat di Desa Gelagahwangi Kec. Polanharjo, Klaten.

Anggota Kodim 0720/Rembang mengembangkan serta membuat pembibitan pohon trembesi dan mahoni di Polibak di lahan kosong Kodim 0720/Rembang.

Anggota Yonif 407/PK memberikan materi pengenalan satuan kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Dukuhwaru, Kab. Tegal.

Anggota Kodim 0724/Boyolali bersama masyarakat membantu perbaikan rumah korban angin puting beliung di Kec Andong Dandim 0708/Purworejo meletakkan batu pertama pembangunan jembatan Guyangan, Kec Kaligesing, Purworejo.

Pembekalan Panpus Penerimaan tentang pola pembinaan terhadap calon prajurit TNI AD kepada Dandim, perwakilan Danramil dan Babinsa di Aula Kodam IV/Dip.

Ketua Persit KCK PD IV/Dip. Ny. Alwina Bayu Purwiyono berkunjung ke TK Kartika III-20 Yonif 400/Raider

Pangdam IV/Diponegoro menerima cindera mata dari KH. Habib Luthfi pada acara silaturahmi Mursyid Thoriqoh se Indonesia di Stadion Kraton

Muspida Kabupaten Demak “Panen Raya padi” dalam rangka peningkatan swasembada pangan nasional di areal persawahan Desa Cabean, Demak.

Anggota Kodim 0712/Tegal memberikan latihan orientasi dan pendalaman tugas kepada anggota DPRD Kabupaten

(16)

SURAT PEMBACA

Early Warning System Penting

Bagi Warga

Musim penghujan masih belum juga berakhir. Kondisi ini semakin memperparah terjadinya bencana-bencana yang memang potensial terjadi di wilayah Indonesia. Untungnya ketika bencana melanda suatu daerah, berbagai pihak seperti TNI, BPBD dan para relawan segera turun tangan untuk membantu para korban.

Indonesia memang dianugerahi kondisi geografis yang patut disyukuri, dengan kekayaan alam yang melimpah dan pemandangan yang indah, namun juga rawan terjadi bencana alam. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan tentu saja membuat hati warga yang tinggal di daerah rawan bencana senantiasa was-was. Sering kali bencana datang tiba-tiba dan menyebabkan kerugian yang besar, termasuk jatuhnya korban jiwa. Hal ini dikarenakan warga tidak mengetahui tanda-tanda bencana dan tidak memperoleh peringatan awal adanya bencana. Menurut saya pemerintah Indonesia harus segera memasang alat Early Warning System (EWS) di daerah-daerah rawan bencana sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi akurat akan datangnya bencana, sehingga kerugian yang dialami dapat diminimalisir.

Perhatian dari pemerintah terhadap daerah-daerah rawan bencana tentunya sangat diharapkan. Pemasangan alat EWS sangat diperlukan. Pemerintah dapat bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk memaksimalkan peran Babinsa dan Babinkamtibmas yang tersebar di seluruh daerah dan terjun langsung di masyarakat untuk mensosialisasikan pentingnya EWS dan langkah apa yang harus diambil warga jika ada tanda-tanda datangnya bencana. (Eta, Surakarta)

SURAT PEMBACA

Aman Berkendara

di Musim Hujan

Musim penghujan masih panjang dan belum ada tanda-tanda berakhir. Hampir setiap hari hujan deras mengguyur di berbagai wilayah. Selain rawan menyebabkan banjir dan bencana lainnya, hujan juga sering kali menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Mengingat masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas, tentunya kita harus menyiasati beberapa hal ketika akan berkendara. Hati-hati sangatlah penting, namun itu saja belum cukup. Sebelum berkendara, periksalah lebih dulu kendaraan yang akan kita pakai. Ban jangan sampai gundul karena akan berbahaya, terlebih jika kondisi jalan licin atau sedang hujan. Lampu juga harus nyala, apalagi jika kita berkendara saat hujan lebat, agar pengendara lain mengetahui keberadaan kita. Jika semuanya dalam kondisi yang baik, kita dapat berkendara dengan tenang. Selain itu, rem juga harus pakem, dan jangan lupa waspadai jalan berlubang yang tak kentara karena tertutup genangan air.

Memang nasib sudah ada yang mengatur, namun tak ada salahnya jika kita selalu berhati-hati dan waspada di jalan raya. Sikap waspada tidak hanya berguna bagi keselamatan kita tapi juga bagi pengendara. Jika semua pengguna jalan raya seperti itu, insya Allah angka kecelakaan akan dapat turun dan berkurang pula nyawa yang hilang sia-sia di jalan raya. (Sherly SP, Kendal)

TNI Dukung

Ketahanan Pangan Nasional

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman merata dan terjangkau. Ketahanan pangan di Indonesia dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan produktivitas tanaman pertanian. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara Intensifikasi maupun Ekstensifikasi. Salah satu cara Ekstensifikasi tidak harus dengan melakukan pembukaan lahan baru, tetapi bisa dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada di sekitar kita. Mengolah lahan tidur dapat ditanami tanaman pangan yang berkualitas tinggi, dengan memanfaatkan lahan tidur petani dapat meningkatkan hasil pertanian yang dikelolanya, karena peningkatan hasil pertanian terletak pada para petani. Lahan kosong ini biasanya terdapat di tepi jalan tol maupun dekat bangunan besar maupun di tengah-tengah kota, dan biasanya lahan tidur ini milik pemerintah yang hanya dibiarkan begitu saja, dengan memanfaatkan lahan tersebut akan menghasilkan rupiah dan bisa mempertahankan ketahan pangan di Indonesia.

TNI mendukung ketahanan pangan nasional melalui kerjasama dalam program pembangunan pertanian, Kementan

dan TNI sepakat bersama-sama melaksanakan perluasan tanam kedelai untuk mengurangi ketergantungan impor. Pasalnya areal tanam kedelai di Indonesia masih kurang luas setiap tahunnya, sehingga produksinya tak cukup memenuhi kebutuhan lokal, lebih dari setengahnya masih dipenuhi kedelai impor.

Setiap manusia butuh pangan, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa sampai orang yang sudah renta masih butuh makan untuk kewajiban perbaikan metabolisme tubuh agar bisa beraktivitas, pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga. Melalui kegiatan TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional diharapkan mari kita tingkatkan pemanfaatan pekarangan lahan tidur guna terwujudnya ketahanan pangan nasional. (Sigit, Semarang)

Januari 2015 XIX 217 Gema DIPONEGORO

31

Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko secara simbolis menyerahkan jam tangan kepada perwakilan Babinsa AD, Bintara Pos AL dan Bintara Khusus AU, bertempat di Balai Diponegoro

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono menerima audensi dari NET TV di ruang tamu Pangdam IV/Dip.

Kunker pengurus Persit KCK PD IV/Diponegoro ke sentra industri Jepara.

KH. Drs. Fachrurozi selaku penceramah dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW Keluarga Besar Kodam IV/

KH. Nuril Arifin memberikan ceramah pada perayaan Natal Bersama Prajurit TNI dan Polri bertempat di Balai Diponegoro.

Gambar

Foto : Bambang Subi

Referensi

Dokumen terkait

Kami beritahukan bahwa kiriman barang dari saudara berupa 10 ton gula pasir yang terdiri dari 100 karung sudah kami terima dengan baik.. Pada waktu kami timbang terrnyata berat

development of waqf, here we examine how it can benefit by integrating with the financial sector. Waqf and the

Conclusion: In this cross-sectional study investigating elastin changes in women with prolapse, there was correlation between elastin expression and elastic fiber thickness

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

[r]

Agen pengikat silang kovalen lainnya yang dapat digunakan untuk membentuk reaksi ikat silang dengan kitosan telah banyak diteliti sebagai alternatif pilihan. Di

“Pedoman Perencanaan Pembangunan Jembatan dan Jalan Raya “,SKBI-.. P3.28.1997, Dirjen Bina

Kompensasi menjadi alasan orang untuk mencari pekerjaan karena setiap orang yang bekerja akan mendapatkan balas jasa dari apa yang telah mereka kontribusikan baik