• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pembenihan Ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Pembenihan Ikan"

Copied!
237
0
0

Teks penuh

(1)

kehidupan ikan khususnya penetasan telur ikan air tawar adalah 25 kehidupan ikan khususnya penetasan telur ikan air tawar adalah 25

––

 40 40 cm.

cm.

b.

b. Parameter kimia airParameter kimia air

Parameter kimia air yang banyak berperan adalah oksigen terlarut, Parameter kimia air yang banyak berperan adalah oksigen terlarut, kandungan karbondioksida bebas (CO

kandungan karbondioksida bebas (CO22), pH air (derajat keasaman),), pH air (derajat keasaman), alkalinitas, ammonia (NH

alkalinitas, ammonia (NH33 dan NH dan NH44), asam sulfida (H), asam sulfida (H22S) dan salinitas.S) dan salinitas. 1)

1) Oksigen Oksigen terlarut terlarut (DO)(DO)

Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan organisme Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan organisme perairan, bila kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap perairan, bila kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat fungsi biologis dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan

mengakibatkan kematian kematian organisme. organisme. Oksigen Oksigen juga juga tidak tidak hanyahanya berfungsi untuk pernapasan (respirasi) ikan, tetapi juga untuk berfungsi untuk pernapasan (respirasi) ikan, tetapi juga untuk penguraian atau perombakan bahan organik yang ada di dasar penguraian atau perombakan bahan organik yang ada di dasar kolam.

kolam. Setiap Setiap hari hari konsentrasi konsentrasi oksigen oksigen terlarut terlarut dalam pdalam perairanerairan mengalami fluktuasi. Konsentrasi terendah terjadi pada waktu subuh mengalami fluktuasi. Konsentrasi terendah terjadi pada waktu subuh (dini hari) kemudian meningkat pada saat matahari terbit dan (dini hari) kemudian meningkat pada saat matahari terbit dan menurun kembali pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen menurun kembali pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan planktonnya tinggi dan sebaliknya. Kadar oksigen terlarut dalam air planktonnya tinggi dan sebaliknya. Kadar oksigen terlarut dalam air yang baik untuk kehidupan benih ikan adalah 5 ppm.

yang baik untuk kehidupan benih ikan adalah 5 ppm.

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh

Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor antarabeberapa faktor antara lain suhu, kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan arus air, luas lain suhu, kadar garam (salinitas) perairan, pergerakan arus air, luas daerah permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan daerah permukaan perairan yang terbuka, tekanan atmosfer dan persentase oksigen sekelilingnya. Bila pada suhu yang sama persentase oksigen sekelilingnya. Bila pada suhu yang sama konsentrasi oksigen terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen konsentrasi oksigen terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen yang ada di dalam air,

yang ada di dalam air, maka air tersebut dapat dikatakan sudah jenuhmaka air tersebut dapat dikatakan sudah jenuh dengan oksigen

(2)

terlarut daripada yang seharusnya pada suhu tertentu, berarti terlarut daripada yang seharusnya pada suhu tertentu, berarti oksigen dalam air tersebut sudah lewat jenuh (

oksigen dalam air tersebut sudah lewat jenuh (super saturasisuper saturasi).).

Apabila dikaitkan dengan tekanan udara dan suhu, maka kelarutan Apabila dikaitkan dengan tekanan udara dan suhu, maka kelarutan oksigen dalam air akan menurun dengan menurunnya tekanan udara oksigen dalam air akan menurun dengan menurunnya tekanan udara dan suhu. Pada usaha pembenihan ikan air tawar di kolam kadar dan suhu. Pada usaha pembenihan ikan air tawar di kolam kadar oksigen terlarut dapat dioptimalkan dengan bantuan aerator seperti oksigen terlarut dapat dioptimalkan dengan bantuan aerator seperti kincir atau turbo.

kincir atau turbo.

2)

2) KarbondiokKarbondioksida sida (CO(CO22)) Karbondioksida

Karbondioksida atau zatau zat at asam asam arang arang dibutuhkan dibutuhkan secara secara tidaktidak langsung oleh organisme perairan. Dengan kata lain karbondioksida langsung oleh organisme perairan. Dengan kata lain karbondioksida dibutuhkan pada proses fotosintesa fitoplankton dan penentu derajat dibutuhkan pada proses fotosintesa fitoplankton dan penentu derajat keasaman (pH) perairan. Karbondioksida bersenyawa dengan air keasaman (pH) perairan. Karbondioksida bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat (H

membentuk asam karbonat (H22COCO33) yang menghasilkan kondisi asam) yang menghasilkan kondisi asam dalam perairan melalui disesiasi menjadi H

dalam perairan melalui disesiasi menjadi H++  dan HCO  dan HCO33--, reaksinya, reaksinya adalah sebagai berikut :

adalah sebagai berikut :

CO

CO33 + H + H22O O HH22COCO33 HH++ + HCO + HCO33-- 2H2H++ + CO + CO33

--Ikan akan mengalami kesulitan pernapasan pada kadar Ikan akan mengalami kesulitan pernapasan pada kadar karbondioksida melebihi 15 ppm.

karbondioksida melebihi 15 ppm.

3) pH air 3) pH air

Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang terdapat di dalam perairan tersebut. Dengan kata lain hidrogen yang terdapat di dalam perairan tersebut. Dengan kata lain nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air bereaksi asam nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air bereaksi asam atau basa. Nilai pH

atau basa. Nilai pH air optimal untuk mendukung kehidupan ikan danair optimal untuk mendukung kehidupan ikan dan kultur pakan alami (fitoplankton) berkisar antara 6,5

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... .. viivii DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR TABEL ... ix

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR ... x

PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR ... x

GLOSA GLOSARIUM RIUM ... ... xixiii I. I. PENDAHULUAN ... 1PENDAHULUAN ... 1

A. A. DeskrDeskripsi ipsi ... ... 66 B. B. PrasyPrasyarat arat ... ... 66 C. C. Petunjuk Penggunaan ... 6Petunjuk Penggunaan ... 6

D. D. TujuTujuan an AkhiAkhir r ... ... 77 E. E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 8Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 8

F. F. Cek Kemampuan Awal ... 9Cek Kemampuan Awal ... 9

II. II. PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN ... .... 1111 Kegiatan Pemb Kegiatan Pembelajaran 1. elajaran 1. PENANGANAN PENANGANAN TELUR ITELUR IKAN KAN ... 11... 11

A. A. DeskrDeskripsi ipsi ... ... 1111 B. B. Kegiatan Belajar ... 11Kegiatan Belajar ... 11

1. 1. Tujuan Pembelajaran ... 11Tujuan Pembelajaran ... 11

2. 2. Uraian Materi ... 11Uraian Materi ... 11

a. a. Sifat dan Karakteristik Sperma dan Telur ... 15Sifat dan Karakteristik Sperma dan Telur ... 15

b. b. Fekuinditas Telur Ikan ... 33Fekuinditas Telur Ikan ... 33

c. c. Penetasan Telur Ikan ... 36Penetasan Telur Ikan ... 36

(4)

4) Ammonia 4) Ammonia

Ammonia merupakan perombakan senyawa nitrogen oleh

Ammonia merupakan perombakan senyawa nitrogen oleh organismeorganisme renik yang dilakukan pada perairan anaerob atau kurangnya renik yang dilakukan pada perairan anaerob atau kurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. Di dalam air ammonia kandungan oksigen terlarut dalam air. Di dalam air ammonia mempunyai dua bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan ion mempunyai dua bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan ion (NH3) dan berupa ion amonium (NH4+).

(NH3) dan berupa ion amonium (NH4+).

Dalam kaitannya dengan usaha pemeliharaan ikan air tawar, NH3 Dalam kaitannya dengan usaha pemeliharaan ikan air tawar, NH3 akan dapat meracuni ikan sedangkan NH4+ tidak berbahaya kecuali akan dapat meracuni ikan sedangkan NH4+ tidak berbahaya kecuali dalam

dalam konsentrasi konsentrasi sangat sangat tinggi. tinggi. Konsentrasi Konsentrasi NH3 yNH3 yang ang tinggitinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton mati kemudian diikuti dengan biasanya terjadi setelah fitoplankton mati kemudian diikuti dengan penurunan pH air disebabkan konsentarsi CO2 meningkat.

penurunan pH air disebabkan konsentarsi CO2 meningkat.

Batas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi NH3 pada Batas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi NH3 pada perairan tidak lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat daya perairan tidak lebih dari 1 ppm karena dapat menghambat daya serap hemoglobin darah terhadap oksigen dan ikan akan mati karena serap hemoglobin darah terhadap oksigen dan ikan akan mati karena sesak napas.

sesak napas.

Perombakan senyawa nitrogen pada perairan aerob akan Perombakan senyawa nitrogen pada perairan aerob akan menghasilkan senyawa nitrat yang dapat diserap oleh organisme menghasilkan senyawa nitrat yang dapat diserap oleh organisme nabati sampai menjadi senyawa organik berupa protein

nabati sampai menjadi senyawa organik berupa protein

f.

f. Teknik Penetasan Telur IkanTeknik Penetasan Telur Ikan

Penetasan telur ikan lele, mas yang dipijahkan secara semi buatan maupun Penetasan telur ikan lele, mas yang dipijahkan secara semi buatan maupun alami dilakukan dengan memisahkan induk dan telur. Setelah induk selesai alami dilakukan dengan memisahkan induk dan telur. Setelah induk selesai memijah,

memijah, telur lele dtelur lele dumbo maupun umbo maupun ikan mas ikan mas yang menyang menempel di empel di substartsubstart (kakaban) diangkat untuk ditetaskan di bak penetasan. Induk ikan yang telah (kakaban) diangkat untuk ditetaskan di bak penetasan. Induk ikan yang telah selesai memijah harus ditangkap dan dikembalikan lagi ke kolam selesai memijah harus ditangkap dan dikembalikan lagi ke kolam pemeliharaan induk. Bak penetasan telur dapat berupa kolam tembok, pemeliharaan induk. Bak penetasan telur dapat berupa kolam tembok,

(5)

cm. Air bisa berasal sumur pompa, sumur timba atau sumber air lainnya, yang cm. Air bisa berasal sumur pompa, sumur timba atau sumber air lainnya, yang penting air

penting air tersebut tidtersebut tidak mengandunak mengandung kaporit g kaporit atau zat atau zat kimia kimia berbahayaberbahaya lainnya.

lainnya.

Seluruh telur yang ditetaskan harus terendam air, tentunya proses ini Seluruh telur yang ditetaskan harus terendam air, tentunya proses ini memerlukan kakaban. Kakaban yang penuh dengan telur diletakan terbalik memerlukan kakaban. Kakaban yang penuh dengan telur diletakan terbalik sehingga telur menghadap ke dasar bak. Dengan demikian telur akan

sehingga telur menghadap ke dasar bak. Dengan demikian telur akan terendamterendam air seluruhnya. Telur yang telah dibuahi berwarna kuning cerah kecoklatan, air seluruhnya. Telur yang telah dibuahi berwarna kuning cerah kecoklatan, sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna putih pucat. Di dalam proses sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna putih pucat. Di dalam proses penetasan telur diperlukan suplai oksigen yang cukup. Untuk memenuhi penetasan telur diperlukan suplai oksigen yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen terlarut dalam air, setiap bak penetasan dipasang kebutuhan akan oksigen terlarut dalam air, setiap bak penetasan dipasang aerasi.

aerasi.

Pada beberapa telur ikan waktu penetasan berbeda-beda. Telur akan menetas Pada beberapa telur ikan waktu penetasan berbeda-beda. Telur akan menetas tergantung dari suhu air bak penetasan dan suhu udara. Jika suhu semakin tergantung dari suhu air bak penetasan dan suhu udara. Jika suhu semakin panas, telur akan menetas semakin cepat. Begitu juga sebaliknya, jika suhu panas, telur akan menetas semakin cepat. Begitu juga sebaliknya, jika suhu rendah, menetasnya semakin lama. Telur ikan lele dumbo, ikanpatin dan bawal rendah, menetasnya semakin lama. Telur ikan lele dumbo, ikanpatin dan bawal akan menetas menjadi larva antara 18

akan menetas menjadi larva antara 18

––

24 jam dari saat pembuahan.24 jam dari saat pembuahan. Sedangkan telur ikan ikan mas menetasa setelah 36

Sedangkan telur ikan ikan mas menetasa setelah 36

––

 48 jam dari pembuahan. 48 jam dari pembuahan.

Blaxter dalam Sumantadinata (1983), penetasan telur dapat disebabkan oleh Blaxter dalam Sumantadinata (1983), penetasan telur dapat disebabkan oleh gerakan telur, peningkatan suhu, intensitas cahaya atau pengurangan tekanan gerakan telur, peningkatan suhu, intensitas cahaya atau pengurangan tekanan oksigen. Dalam penekanan mortalitas telur, yang banyak berperan adalah oksigen. Dalam penekanan mortalitas telur, yang banyak berperan adalah faktor kualitas air dan kualitas telur selain penanganan secara intensif.

(6)

3.

3. RefleksiRefleksi

Lembar Refleksi Diri Lembar Refleksi Diri

Nama Nama Kelas / NIS Kelas / NIS Tugas Tugas Tanggal Tanggal

Buatlah Ringkasan dari tugas yang diberikan Buatlah Ringkasan dari tugas yang diberikan

Hal apa yang paling bermakna selama mempelajari buku ini Hal apa yang paling bermakna selama mempelajari buku ini

Kemampuan apa yang anda peroleh setelah mempelajari buku ini Kemampuan apa yang anda peroleh setelah mempelajari buku ini

(7)

Kesulitan apa yang and

Kesulitan apa yang anda a hadapi selama mempelajari bukhadapi selama mempelajari buku iniu ini

Bagaimana kemampuan yang anda peroleh dapat dikembangkan lebih lanjut Bagaimana kemampuan yang anda peroleh dapat dikembangkan lebih lanjut

Tuliskan rencana yang anda lakukan sesuai kemampuan yang anda peroleh Tuliskan rencana yang anda lakukan sesuai kemampuan yang anda peroleh setelah mepelajari buku ini

setelah mepelajari buku ini

4.

4. TugasTugas

Judul :

Judul : Menghitung fekunditas relatif Menghitung fekunditas relatif 

Waktu

Waktu : : 2 2 jamjam

Pendahuluan Pendahuluan

Proses penetasan telur sering dikenal sebagai masa inkubasi telur, telur yang Proses penetasan telur sering dikenal sebagai masa inkubasi telur, telur yang diperoleh dari pemijahan alami ikan hias akan menempel pada substrat berupa diperoleh dari pemijahan alami ikan hias akan menempel pada substrat berupa kakaban yang telah disiapkan pada proses pemijahan. Jumlah telur yang kakaban yang telah disiapkan pada proses pemijahan. Jumlah telur yang

(8)

dikeluarkan oleh induk betina perlu dihitung sebagai data produktifitas ikan, dikeluarkan oleh induk betina perlu dihitung sebagai data produktifitas ikan, sehingga perlu diketahui nilai fekunditas ikan. Fekunditas yang dapat diukur pada sehingga perlu diketahui nilai fekunditas ikan. Fekunditas yang dapat diukur pada pemijaha alami yaitu dengan menghitung fekunditas relative dengan pemijaha alami yaitu dengan menghitung fekunditas relative dengan perbandingan berat badan.

perbandingan berat badan.

Tujuan Tujuan

Peserta diklat mampu menghitung nilai fekunditas telur dan mengetahui Peserta diklat mampu menghitung nilai fekunditas telur dan mengetahui produktifitas induk

produktifitas induk

 Alat dan bahan  Alat dan bahan

--

Wadah penampungan (baskom)Wadah penampungan (baskom)

--

Induk betina ikanInduk betina ikan

--

Timbangan digitalTimbangan digital

--

Cawan petriCawan petri

--

MikroskopMikroskop

--

ATKATK Keselamatan kerja Keselamatan kerja 1.

1. Gunakan pakaian praktek saat melakukan kegiatan di lapangan atau pakaianGunakan pakaian praktek saat melakukan kegiatan di lapangan atau pakaian lab jika kegiatan dilakkan dalam laboratorium

lab jika kegiatan dilakkan dalam laboratorium 2.

2. Berhati-hati selama menggunakan peralatan kerjaBerhati-hati selama menggunakan peralatan kerja

Langkah kerja Langkah kerja

1.

(9)

2.

2. Timbang kembali induk ikan mas setelah Timbang kembali induk ikan mas setelah melakukan pemijahan, saat indukmelakukan pemijahan, saat induk akan dipindahkan kembali ke wadah pengelolaan induk (Induk telah

akan dipindahkan kembali ke wadah pengelolaan induk (Induk telah mengeluarkan seluruh telur yang dikandungnya)

mengeluarkan seluruh telur yang dikandungnya) 3.

3. Ambil secara acak telur yang menempel pada kakaban beberapa butirAmbil secara acak telur yang menempel pada kakaban beberapa butir 4.

4. Lakukan penghitungan fekunditas relative dengan rumus sebagai berikut ;Lakukan penghitungan fekunditas relative dengan rumus sebagai berikut ;

F = (Wo

F = (Wo

––

 Wt) Wt) Wr Wr

Keterangan

Keterangan : : F F = = Fekunditas Fekunditas relativerelative

Wo

Wo = = Berat Berat induk induk sebelum sebelum memijahmemijah

Wt

Wt = = Berat Berat induk induk setelah setelah memijahmemijah

Wr

Wr = = Berat Berat rata2 rata2 telur telur per per butirbutir

5.

5. Setelah penghitungan fekunditas, coba ukur diameter telurSetelah penghitungan fekunditas, coba ukur diameter telur

5.

5. Tes FormatifTes Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dibawah ini.paling benar dibawah ini.

1.

1. Daya tahan spermatozoa dipengaruhi oleh ...Daya tahan spermatozoa dipengaruhi oleh ... a.

a. pH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan cahayapH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan cahaya  b.

 b. Pakan, pH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan sinarPakan, pH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan sinar c.

c. pH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan cahayapH, tekanan osmotik, elektrolit, non elektrolit, suhu dan cahaya d.

d. amoniak, pH, gelembung, elektrolit, , suhu dan cahayaamoniak, pH, gelembung, elektrolit, , suhu dan cahaya e.

(10)

2.

2. Faktor internal yang mempengaruhi kualitas telur ikan adalah ...Faktor internal yang mempengaruhi kualitas telur ikan adalah ... a.

a. Lingkungan kolamLingkungan kolam b.

b. Pakan alamiPakan alami c.

c. Kualitas air kolam indukKualitas air kolam induk d.

d. Genetika indukGenetika induk e.

e. MusimMusim 3.

3. Salah satu contSalah satu contoh kerja oh kerja mekanik mekanik pada saat telur pada saat telur ikan akan ikan akan menetas menetas adalah ...adalah ... a.

a. Chorionase menipisChorionase menipis b.

b. Adanya enzimatikAdanya enzimatik c.

c. Metabolisme embrioMetabolisme embrio d.

d. Penambahan organPenambahan organ e.

e. Embrio sering bergerakEmbrio sering bergerak 4.

4. Proses perkembangan zygot sampai pembelahan zygot disebut ....Proses perkembangan zygot sampai pembelahan zygot disebut .... a. a. prognaseprognase b. b. embriogenesisembriogenesis c. c. organosisorganosis d. d. metabolismemetabolisme e. e. tropoblastropoblas 5.

5. pada perkembangan embrio, proses pembentukan susunan syaraf terjadi pada perkembangan embrio, proses pembentukan susunan syaraf terjadi padapada stadia... stadia... a. a. MorulaMorula b. b. BlastulaBlastula c. c. GastrulaGastrula d. d. organogenesisiorganogenesisi e. e. notochordanotochorda

(11)

6.

6. Faktor faktor yang mempengaruhi daya tetas telur adalah ...Faktor faktor yang mempengaruhi daya tetas telur adalah ... a. pakan induk a. pakan induk b. kualitas induk b. kualitas induk c. kualitas telur c. kualitas telur

d. ukuran telur ikan d. ukuran telur ikan

e. Suhu, periode cahaya, pakan e. Suhu, periode cahaya, pakan

7.

7. Kuning Kuning telur telur larva larva ikan ikan lele lele habis habis pada pada umur umur ke ke :: a. a. 5-6 hari5-6 hari b. b. 4-5 hari4-5 hari c. c. 3-4 hari3-4 hari d. d. 2-3 hari2-3 hari e. e. 1-2 hari1-2 hari 8.

8. Faktor yang mempengaruhFaktor yang mempengaruhi menurunnya volume i menurunnya volume kuning telur larva ikan adalah :kuning telur larva ikan adalah : a. Kualitas air dan hama penyakit

a. Kualitas air dan hama penyakit

b. Ketersediaan pakan alami dan volume air di kolam

b. Ketersediaan pakan alami dan volume air di kolam / bak/ bak c. Pertambahan umur dan perkembangan organogenesis c. Pertambahan umur dan perkembangan organogenesis d. Fluktuasi suhu dan kualitas air

d. Fluktuasi suhu dan kualitas air e. Kualitas benih dan mutu induk e. Kualitas benih dan mutu induk

9. Perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal 9. Perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal

ini penting dalam perubahan-perubahan morfologi hewan ini penting dalam perubahan-perubahan morfologi hewan

a. a. PenetasanPenetasan  b.  b. PerkembanganPerkembangan c. c. OrgangenesisOrgangenesis d. d. PembesaranPembesaran

(12)

10

10 Proses penetasan Proses penetasan telur iktelur ikan terjadi an terjadi dimulai pada dimulai pada saat ...saat ... a. a. MorulaMorula b. b. BlastulaBlastula c. c. GastrulaGastrula d.

d. Pembuahan telur oleh spermaPembuahan telur oleh sperma e.

(13)

Lembar Jawaban Tes Formatif Lembar Jawaban Tes Formatif 1. 1. AA 2. 2. DD 3. 3. EE 4. 4. BB 5. 5. CC 6. 6. CC 7. 7. DD 8. 8. CC 9. 9. AA 10. 10. DD

(14)

C.

C. PenilaianPenilaian

1.

1. SikapSikap

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Petunjuk : Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta

didik, dengan kriteria sebagai berikut : didik, dengan kriteria sebagai berikut : Nama

Nama Peserta Peserta Didik Didik : : ... Kelas

Kelas : : ... Topik

Topik : : ... Sub

Sub Topik Topik :...:... Tanggal Pengamatan : ... Tanggal Pengamatan : ... Pertemuann

Pertemuann ke ke : : ...

No

No Aspek Aspek PengamatanPengamatan Skor Skor KeteranganKeterangan 1 2 3 4

1 2 3 4 1

1 Sebelum Sebelum memulai memulai pelajaran, pelajaran, berdoaberdoa sesuai agama yang dianut siswa

sesuai agama yang dianut siswa

2 Interaksi siswa dalam konteks 2 Interaksi siswa dalam konteks

pembelajaran

pembelajaran di di kelaskelas 3

3 Kesungguhan Kesungguhan siswa siswa dalamdalam melaksanakan praktek

melaksanakan praktek 4

4 Ketelitian Ketelitian siswa siswa selama selama mengerjakanmengerjakan praktek

praktek 5

5 Kejujuran Kejujuran selama selama melaksanakan melaksanakan praktekpraktek 6

6 Disiplin Disiplin selama selama melaksanakan melaksanakan praktekpraktek 8

(15)

No

No Aspek Aspek PengamatanPengamatan Skor Skor KeteranganKeterangan 1 2 3 4

1 2 3 4 9

9 Kerjasama Kerjasama antar antar siswa siswa dalam dalam belajarbelajar 10

10 Menghargai Menghargai pendapat pendapat teman dalamteman dalam kelompok

kelompok 11

11 Menghargai Menghargai pendapat pendapat teman teman kelompokkelompok lain

lain 12

12 Memiliki Memiliki sikap sikap santun santun selamaselama pembelajaran pembelajaran Jumlah Jumlah Total Total Nilai Akhir Nilai Akhir

Kualifikasi Nilai pada penilaian sikap Kualifikasi Nilai pada penilaian sikap

Skor Kualifikasi Skor Kualifikasi 1,00 1,00

––

1,99 1,99 KurangKurang 2,00 2,00

––

2,99 2,99 CukupCukup 3,00 3,00

––

3,99 3,99 BaikBaik 4,00

4,00 Sangat Sangat baikbaik

∑ skor

∑ skor

NA = NA = 12 12

(16)

RUBIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP RUBIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

 ASPEK

 ASPEK KRITERIA KRITERIA SKORSKOR

A.

A. Berdoa sesuai agama yang dianut siswaBerdoa sesuai agama yang dianut siswa Selalu Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 B.

B. Interaksi Interaksi siswa siswa dalam dalam kontekskonteks pembelajaran

pembelajaran

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 C.

C. Ketelitian siswa selama mengerjakanKetelitian siswa selama mengerjakan praktek

praktek

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 D.

D. Kejujuran Kejujuran selama selama melaksanakan melaksanakan praktek praktek Selalu Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 E.

E. Disiplin Disiplin selama selama melaksanakan melaksanakan praktek praktek Selalu Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 F.

F. Memiliki Memiliki sikap sikap santun santun selamaselama pembelajaran

pembelajaran

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

(17)

 ASPEK

 ASPEK KRITERIA KRITERIA SKORSKOR

G.

G. Tanggung jawab siswa mengerjakanTanggung jawab siswa mengerjakan praktek

praktek

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 H.

H. Kesungguhan Kesungguhan dalam dalam mengerjakan mengerjakan tugas tugas Selalu Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 I.

I. Kerjasama Kerjasama antar antar siswa siswa dalam dalam belajar belajar Selalu Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 J.

J. Menghargai pendapat teman dalamMenghargai pendapat teman dalam kelompok

kelompok

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

Belum tampak tampak 11 K.

K. Menghargai pendapat teman dalamMenghargai pendapat teman dalam kelompok

kelompok

Selalu

Selalu tampak tampak 44 Sering

Sering tampak tampak 33 Mulai

Mulai tampak tampak 22 Belum

(18)

76 76 DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PE

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PE MBELAJARANMBELAJARAN

TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Nama

Nama Peserta Didik Peserta Didik : : ... Kelas

Kelas : : ... Topik

Topik : : ... Sub

Sub Topik Topik :...:... Tanggal Pengamatan : ... Tanggal Pengamatan : ...

Pertemuann

Pertemuann ke ke : : ...

No

No Nama Nama SiswaSiswa

Skor Aktivitas Siswa Skor Aktivitas Siswa

JML NA JML NA Aspek Sikap Aspek Sikap     B     B   e   e   r   r     d     d   o   o   a   a

   s    s    e    e     b     b   e   e     l     l   u   u   m   m     b     b   e   e     l     l   a   a   j   j   a   a

   r    r     I     I   n   n   t   t    e    e    r    r    a    a     k     k   s   s   i   i     K     K   e   e   t   t    e    e     l     l   i   i   t   t   i   i    a    a    n    n     K     K   e   e   j   j    u    u    j    j    u    u    r    r    a    a    n    n     D     D   i   i   s   s    i    i    p    p     l     l   i   i   n   n     S     S   a   a   n   n    t    t    u    u    n    n     T     T   a   a   n   n    g    g    g    g    u    u    n    n    g    g    j    j    a    a    w    w    a    a     b     b     K     K   e   e   s   s    u    u    n    n    g    g    g    g    u    u     h     h   a   a   n   n     K     K   e   e   r   r    j    j    a    a    s    s    a    a    m    m    a    a     M     M   e   e    n    n    g    g     h     h   a   a   r   r    g    g    a    a    i    i     d     d     l     l   m   m     k     k   e   e     l     l   o   o   m   m    p    p    o    o     k     k     M     M   e   e    n    n    g    g     h     h   a   a   r   r    g    g    a    a    i    i     k     k   e   e     l     l   o   o   m   m    p    p    o    o     k     k     l     l   a   a   i   i   n   n

1 1 2 2 3 3 … … n n

(19)

h.

h. Data aspek afektif seperti sikap ilmiah, minat, dan motivasi belajar dapatData aspek afektif seperti sikap ilmiah, minat, dan motivasi belajar dapat diperoleh dengan observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman.

diperoleh dengan observasi, penilaian diri, dan penilaian antarteman.

 A.

 A. DeskripsiDeskripsi

Buku Pembenihan Ikan I ini akan mempelajari pengelolaan pembenihan ikan secara Buku Pembenihan Ikan I ini akan mempelajari pengelolaan pembenihan ikan secara tradisional,

tradisional, semi semi intensif intensif dan dan intensif. intensif. Pengelolaan Pengelolaan pembenihan pembenihan ikan ikan secarasecara tradisional, semi intensif dan intensif akan terintegrasi dalam mempelajari setiap tradisional, semi intensif dan intensif akan terintegrasi dalam mempelajari setiap kompetensi dalam pemb

kompetensi dalam pembenihan ikan. enihan ikan. Buku ini akBuku ini akan membahas tentang an membahas tentang desain dandesain dan tata letak wadah,

tata letak wadah, pengelolaan wadah dan media pembenihan ikan, pengelolaan indukpengelolaan wadah dan media pembenihan ikan, pengelolaan induk ikan, pemijahan ikan (alami, semi buatan, buatan).

ikan, pemijahan ikan (alami, semi buatan, buatan).

B.

B. Prasyarat Prasyarat 

Untuk mempelajari buku Teknik Pembenihan Ikan 2 ini anda terlebih dahulu telah Untuk mempelajari buku Teknik Pembenihan Ikan 2 ini anda terlebih dahulu telah memahami biologi perikanan, ekosistem, dasar dasar budidaya ikan, pakan ikan, memahami biologi perikanan, ekosistem, dasar dasar budidaya ikan, pakan ikan, pakan alami, pengelolaan kualitas air dan hama penyakit ikan. Oleh sebab itu, selama pakan alami, pengelolaan kualitas air dan hama penyakit ikan. Oleh sebab itu, selama mempelajari b

mempelajari buku iuku ini siswa ni siswa akan terakan terbantu bantu jika menjika mengingat kembali gingat kembali pejaranpejaran

––

pelajaran diatas.

pelajaran diatas.

Untuk dapat memahami isi buku ini, anda harus mempelajari dan memahami secara Untuk dapat memahami isi buku ini, anda harus mempelajari dan memahami secara berurutan Bab demi bab serta mengerjakan setiap tugas-tugas dalam buku ini.

berurutan Bab demi bab serta mengerjakan setiap tugas-tugas dalam buku ini.

C.

C. Petunjuk PenggunaanPetunjuk Penggunaan

Buku Pembenihan Ikan 2 merupakan aplikasi dari biologi, fisika, kimia dan ekologi Buku Pembenihan Ikan 2 merupakan aplikasi dari biologi, fisika, kimia dan ekologi serta dasar program keahlian seperti pengelolaan kualitas air, kesehatan biota air serta dasar program keahlian seperti pengelolaan kualitas air, kesehatan biota air dan produksi pakan alami dan buatan. Oleh sebab itu, selama mempelajari buku ini dan produksi pakan alami dan buatan. Oleh sebab itu, selama mempelajari buku ini siswa akan terbantu

(20)

2.

2. PengetahuanPengetahuan

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ASPEK

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ASPEK PENGETAHUANPENGETAHUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama

Nama Peserta Peserta Didik Didik : : ... Kelas

Kelas : : ... Topik

Topik : : ... Sub

Sub Topik Topik :...:... Tanggal Pengamatan

Tanggal Pengamatan : ..: ... Pertemuann

Pertemuann ke ke : : ...

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dibawah ini Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dibawah ini

1.

1. Telur ikan yang menempel pada substrat pada saat penetasan adalah Telur ikan yang menempel pada substrat pada saat penetasan adalah telur ikan ...telur ikan ... a. a. nilanila b. b. lelelele c. c. bawalbawal d. d. guramegurame 2.

2. Ikan yang mengerami telur di mulut induk betina selama proses penetasan telurIkan yang mengerami telur di mulut induk betina selama proses penetasan telur adalah

adalah ikan ikan ... a. a. nilanila b. b. lelelele c. c. bawalbawal d. d. guramegurame

(21)

3.

3. kuning telur larva ikan mas akan habis kuning telur larva ikan mas akan habis setelah setelah ... hari... hari a. a. 7-97-9 b. b. 5-75-7 c. c. 3-53-5 d. d. 2-32-3 4.

4. Larva ikan lele mulai makan pada hari ke ...Larva ikan lele mulai makan pada hari ke ... A. A. 99 B. B. 77 C. C. 55 D. D. 33 5.

5. Parameter fisika yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah ...Parameter fisika yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah ... a.

a. Oksigen terlarutOksigen terlarut b.

b. Sinar matahariSinar matahari c.

c. Gerakan airGerakan air d.

d. suhusuhu 6.

6. Parameter Kimia yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah ...Parameter Kimia yang berpengaruh terhadap penetasan telur ikan adalah ... e.

e. Oksigen terlarutOksigen terlarut f.

f. Sinar matahariSinar matahari g.

g. Gerakan airGerakan air h.

(22)

Lembar jawaban Lembar jawaban 1. 1. BB 2. 2. AA 3. 3. DD 4. 4. DD 5. 5. DD 6. 6. EE

(23)

3.

3. KeterampilanKeterampilan

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ASPEK

INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ASPEK KETERAMPILANKETERAMPILAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Nama

Nama Peserta Peserta Didik Didik : : ... Kelas

Kelas : : ... Topik

Topik : : ... Sub

Sub Topik Topik :...:... Tanggal Pengamatan : ... Tanggal Pengamatan : ... Pertemuann Pertemuann ke ke : : ... Petunjuk : Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta

didik, dengan kriteria sebagai berikut : didik, dengan kriteria sebagai berikut :

No

No Aspek Aspek PengamatanPengamatan SkorSkor KeteranganKeterangan 1 2 3 4

1 2 3 4 1

1 Membaca buku bacaan / sumber belajarMembaca buku bacaan / sumber belajar lainnya sebelum pelajaran

lainnya sebelum pelajaran 2

2 Memahami materi pelajaran yang akanMemahami materi pelajaran yang akan di praktekkan

di praktekkan 3

3 Melakukan persiapan wadah wadahMelakukan persiapan wadah wadah budidaya biota air dengan baik

budidaya biota air dengan baik 4

4 Melakukan Melakukan pembenihan pembenihan biota biota airair dengan baik

dengan baik 5

5 Melakukan pembesaran biota air denganMelakukan pembesaran biota air dengan baik

baik 6

6 Menulis laporan praktek sesuai out lineMenulis laporan praktek sesuai out line yang dianjurkan

yang dianjurkan 7

7 Menulis laporan dengan memaparkanMenulis laporan dengan memaparkan dan membahas data hasil praktek

(24)

RUBIK PENILAIAN KETERAMPILAN RUBIK PENILAIAN KETERAMPILAN

TEKNIK NON TES BENTUK PENUGASAN PROYEK TEKNIK NON TES BENTUK PENUGASAN PROYEK

Tahapan

Tahapan Deskripsi Deskripsi kegiatan kegiatan Kriteria Kriteria SkorSkor

Persiapan A.

Persiapan A. Persiapan Persiapan sumbersumber bahan (A)

bahan (A)

Menuliskan 3 bahan ajar Menuliskan 3 bahan ajar atau lebih

atau lebih

4 4

Menuliskan

Menuliskan 2 2 bahan bahan ajar ajar 33

Menuliskan

Menuliskan 1 1 bahan bahan ajar ajar 22

Tidak menuliskan bahan Tidak menuliskan bahan ajar

ajar

1 1

B.

B. Persiapan Persiapan BahanBahan dan alat ( B )

dan alat ( B )

Menyediakan 3 bahan dan Menyediakan 3 bahan dan alat atau lebih sesuai alat atau lebih sesuai kegiatan / proyek

kegiatan / proyek

4 4

Menyediakan 2 bahan dan Menyediakan 2 bahan dan alat sesuai alat sesuai kegiatan/proyek kegiatan/proyek 3 3

Menyediakan 1 bahan dan Menyediakan 1 bahan dan alat sesuai alat sesuai kegiatan/proyek kegiatan/proyek 2 2

Tidak menyediakan alat Tidak menyediakan alat dan bahan

dan bahan

1 1

Pelaksanaan A.

Pelaksanaan A. Persiapan Persiapan wadah wadah Melakukan Melakukan pengolahanpengolahan dasar wadah, perbaikan dasar wadah, perbaikan pematang/dinding wadah, pematang/dinding wadah, bersih dari rumput/

bersih dari rumput/

kotoran, sanitasi, air telah kotoran, sanitasi, air telah diisi kedalam wadah, air diisi kedalam wadah, air

4 4

(25)

Tahapan

Tahapan Deskripsi Deskripsi kegiatan kegiatan Kriteria Kriteria SkorSkor subur, tersedia aerasi / air

subur, tersedia aerasi / air mengalir

mengalir

Melakukan pengolahan Melakukan pengolahan dasar wadah, perbaikan dasar wadah, perbaikan pematang/dinding wadah, pematang/dinding wadah, air pemeliharaan biota air air pemeliharaan biota air subur, tersedia aerasi / air subur, tersedia aerasi / air mengalir mengalir 3 3 Melakukan pengolahan Melakukan pengolahan dasar wadah, perbaikan dasar wadah, perbaikan pematang/dinding wadah. pematang/dinding wadah. tersedia aerasi / air

tersedia aerasi / air mengalir mengalir 2 2 Melakukan pengolahan Melakukan pengolahan dasar wadah. dasar wadah. 1 1 B.

B. Pembenihan Pembenihan BiotaBiota Air

Air

Melakukan seleksi induk, Melakukan seleksi induk, pemijahan induk,

pemijahan induk, penetasan telur dan penetasan telur dan perawatan larva, perawatan larva,

pengelolaan kualitas air, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan

pemberian pakan

larva/benih, pemeliharaan larva/benih, pemeliharaan benih biota air, pasca

benih biota air, pasca panen

panen

4 4

Melakukan seleksi induk, Melakukan seleksi induk, pemijahan induk,

pemijahan induk,

3 3

(26)

Tahapan

Tahapan Deskripsi Deskripsi kegiatan kegiatan Kriteria Kriteria SkorSkor penetasan telur dan

penetasan telur dan perawatan larva, perawatan larva,

pengelolaan kualitas air, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan

pemberian pakan

larva/benih, pemeliharaan larva/benih, pemeliharaan benih biota air, pasca

benih biota air, pasca panen

panen

Melakukan seleksi induk, Melakukan seleksi induk, pemijahan induk,

pemijahan induk, penetasan telur dan penetasan telur dan perawatan larva, perawatan larva,

pemeliharaan benih biota pemeliharaan benih biota air, pasca panen

air, pasca panen

2 2

Melakukan seleksi induk, Melakukan seleksi induk, pemijahan induk,

pemijahan induk, penetasan telur dan penetasan telur dan perawatan larva. perawatan larva.

1 1

C.

C. Pembesaran Pembesaran biotabiota air

air

Melakukan aklimatisasi Melakukan aklimatisasi benih, penebaran benih benih, penebaran benih dengan baik, memberi dengan baik, memberi pakan, mengelola kualiitas pakan, mengelola kualiitas air, mengendalikan hama air, mengendalikan hama dan penyakit, sampling, dan penyakit, sampling, pemanenan, pemanenan, 4 4 Melakukan aklimatisasi Melakukan aklimatisasi benih, penebaran benih benih, penebaran benih

3 3

(27)

Tahapan

Tahapan Deskripsi Deskripsi kegiatan kegiatan Kriteria Kriteria SkorSkor dengan baik, memberi

dengan baik, memberi pakan, mengendalikan pakan, mengendalikan hama dan penyakit, hama dan penyakit, sampling, pemanenan, sampling, pemanenan,

Melakukan aklimatisasi Melakukan aklimatisasi benih, penebaran benih benih, penebaran benih dengan baik, memberi dengan baik, memberi pakan, pemanenan, pakan, pemanenan, 2 2 Melakukan aklimatisasi Melakukan aklimatisasi benih, penebaran benih benih, penebaran benih dengan baik, dengan baik, pemanenan, pemanenan, 1 1 Pelaporan A.

Pelaporan A. Penulisan Penulisan laporan laporan Menulis Menulis laporan laporan dengandengan out line yang baku,

out line yang baku, menggunakan bahasa menggunakan bahasa Indonesia EYD, di ketik Indonesia EYD, di ketik rapi, hasil karangan rapi, hasil karangan sendiri

sendiri

4 4

Menulis laporan dengan Menulis laporan dengan out line yang baku, out line yang baku, menggunakan bahasa menggunakan bahasa Indonesia EYD, hasil Indonesia EYD, hasil karangan sendiri karangan sendiri 3 3 Menulis laporan Menulis laporan menggunakan bahasa menggunakan bahasa Indonesia EYD, hasil Indonesia EYD, hasil

2 2

(28)

Tahapan

Tahapan Deskripsi Deskripsi kegiatan kegiatan Kriteria Kriteria SkorSkor karangan sendiri karangan sendiri Menulis laporan Menulis laporan menggunakan bahasa menggunakan bahasa Indonesia EYD, hasil Indonesia EYD, hasil contekan dari orang lain contekan dari orang lain

1 1

B.

B. Isi Isi Laporan Laporan Membuat Membuat laporan laporan dengandengan data lengkap, membahas data lengkap, membahas data,

data, menghubungkmenghubungkanan antar data, membuat antar data, membuat kesimpulan dan saran, kesimpulan dan saran, mengumpulkan tepat mengumpulkan tepat waktu waktu 4 4

Membuat laporan dengan Membuat laporan dengan data lengkap, membahas data lengkap, membahas data,

data, menghubungkmenghubungkanan antar data,

antar data,

3 3

Membuat laporan dengan Membuat laporan dengan data lengkap, membahas data lengkap, membahas data,

data, menghubungkmenghubungkanan antar data,

antar data,

2 2

Membuat laporan dengan Membuat laporan dengan data lengkap, data lengkap, 1 1

∑ skor

∑ skor

NA = NA = 6 6

(29)

DAFTAR NILAI SISWA ASPEK KETERAMPILAN DAFTAR NILAI SISWA ASPEK KETERAMPILAN TEKNIK NON TES BENTUK PENUGASAN PROYEK TEKNIK NON TES BENTUK PENUGASAN PROYEK

Nama

Nama Peserta Peserta Didik Didik : : ... Kelas

Kelas : : ... Topik

Topik : : ... Sub

Sub Topik Topik :...:... Tanggal Pengamatan

Tanggal Pengamatan : ..: ... Pertemuann

Pertemuann ke ke : : ...

No

No Nama Nama SiswaSiswa

Kegiatan Kegiatan

JML NA

JML NA

Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Persiapan Pelaksanaan Pelaporan  A  A B B A A B B C C A A BB 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 15 15 16 16 dst dst

(30)

Kegiatan Pemb

Kegiatan Pembelajaran 2 elajaran 2 PEMELIHARAAN LARVPEMELIHARAAN LARVA IKANA IKAN

 A.

 A. DeskripsiDeskripsi

Kompetensi pemeliharaan larva ikan membahas tentang Penanganan larva sesuai Kompetensi pemeliharaan larva ikan membahas tentang Penanganan larva sesuai sifat dan karakter jenis ikan

sifat dan karakter jenis ikan, Tahapan perkembangan , Tahapan perkembangan larva, Perhitungan larva, Perhitungan padat tebarpadat tebar larva, Pengelolaan pakan larva, Ukuran pakan larva, Nutrisi pakan larva, Jenis jenis larva, Pengelolaan pakan larva, Ukuran pakan larva, Nutrisi pakan larva, Jenis jenis pakan larva,

pakan larva, Feeding rateFeeding rate,,  feeding  feeding frekuensifrekuensi  dan  dan  feeding  feeding timetime,, Feed Conversion RateFeed Conversion Rate,, Laju pertumbuhan larva, Pengelolaan media pemeliharaan larva, Sanitasi wadah, Laju pertumbuhan larva, Pengelolaan media pemeliharaan larva, Sanitasi wadah, Pengelolaan kualitas air, Pengukuran parameter kualitas air, Pengendalian hama Pengelolaan kualitas air, Pengukuran parameter kualitas air, Pengendalian hama penyakit dan Teknik pemanenan larva

penyakit dan Teknik pemanenan larva

B.

B. Kegiatan BelajarKegiatan Belajar

1.

1. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kompetensi pemeliharaan larva ikan, anda akan memahami : Setelah mempelajari kompetensi pemeliharaan larva ikan, anda akan memahami :

a.

a. Penanganan larva sesuai sifat dan karakter jenis ikanPenanganan larva sesuai sifat dan karakter jenis ikan b.

b. Tahapan perkembangan larvaTahapan perkembangan larva c.

c. Perhitungan Perhitungan padat tebpadat tebar larar larvava d.

d. Pengelolaan pakan larvaPengelolaan pakan larva e.

e. Laju pertumbuhan larvaLaju pertumbuhan larva f.

f. Pengelolaan media pemeliharaan larvaPengelolaan media pemeliharaan larva g.

g. Pengelolaan kualitas airPengelolaan kualitas air h.

h. Pengendalian hama penyakitPengendalian hama penyakit

2.

2. Uraian MateriUraian Materi

Sekarang anda sedang memiliki mahluk yang

(31)

dengan kebutuhannya. Larva mahluk yang masih lemah untuk menhadapi dunia luar dengan kebutuhannya. Larva mahluk yang masih lemah untuk menhadapi dunia luar termasuk perubahan

termasuk perubahan kualitas air, predatorkualitas air, predator, hama, penyakit. , hama, penyakit. Selain Selain itu anda harusitu anda harus memperhatikan ketersediaan makan karena larva tersebut belum mampu atau memperhatikan ketersediaan makan karena larva tersebut belum mampu atau belum tahu cara mengambil makannya. Selain itu larva belum memiliki organ yang belum tahu cara mengambil makannya. Selain itu larva belum memiliki organ yang lengkap seperti

lengkap seperti halnya ikan halnya ikan dewasa. dewasa. Larva akan Larva akan selalu mengalami selalu mengalami perkembanganperkembangan organ baik morfologi maupun anatominya sampai larva tersebut memiliki organ organ baik morfologi maupun anatominya sampai larva tersebut memiliki organ yang sama dengan organ ikan dewasa. Agar anda dapat memelihara larva ikan yang sama dengan organ ikan dewasa. Agar anda dapat memelihara larva ikan dengan baik anda harus memahami sifat dan karakter larva mulai dari menetas dengan baik anda harus memahami sifat dan karakter larva mulai dari menetas berikut perkembangan organ-organnya. Oleh sebab itu anda harus mempelajari berikut perkembangan organ-organnya. Oleh sebab itu anda harus mempelajari uraian materi ini dengan seksama.

uraian materi ini dengan seksama.

Siklus larva merupakan siklus yang paling kritis, terutama sangat rentan terhadap Siklus larva merupakan siklus yang paling kritis, terutama sangat rentan terhadap serangan penyakit dan perubahan lingkungan. Untuk menghindari terjangkitnya serangan penyakit dan perubahan lingkungan. Untuk menghindari terjangkitnya penyakit, maka wadah pemeliharaan larva harus dibersihkan dan disanitasi terlebih penyakit, maka wadah pemeliharaan larva harus dibersihkan dan disanitasi terlebih dahulu. Sanitasi wadah dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjangkitnya dahulu. Sanitasi wadah dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjangkitnya penyakit selama pemeliharaan, karena wadah pemeliharaan yang sebelumnya telah penyakit selama pemeliharaan, karena wadah pemeliharaan yang sebelumnya telah digunakan untuk proses pemeliharaan larva merupakan sarana utama masuknya digunakan untuk proses pemeliharaan larva merupakan sarana utama masuknya penyakit pada wadah pemeliharaan. Dengan sanitasi maka hama dan penyakit yang penyakit pada wadah pemeliharaan. Dengan sanitasi maka hama dan penyakit yang menempel pada permukaan dan dinding bak akan mati dan hilang sehingga menempel pada permukaan dan dinding bak akan mati dan hilang sehingga kemungkinan terjangkitnya penyakit akan lebih kecil.

kemungkinan terjangkitnya penyakit akan lebih kecil.

Proses sanitasi wadah yang umum dilakukan adalah dengan menyikat seluruh Proses sanitasi wadah yang umum dilakukan adalah dengan menyikat seluruh permukaan dan dinding wadah menggunakan deterjen atau bahan lain sampai permukaan dan dinding wadah menggunakan deterjen atau bahan lain sampai kotoran yang menempel bersih. Setelah itu, dilakukan pembilasan wadah dengan kotoran yang menempel bersih. Setelah itu, dilakukan pembilasan wadah dengan menggunakan air tawar untuk menghilangkan sisa deterjen yang menempel dan menggunakan air tawar untuk menghilangkan sisa deterjen yang menempel dan menghilangkan bau dari bahan tersebut. Proses sanitasi ini dilanjutkan dengan menghilangkan bau dari bahan tersebut. Proses sanitasi ini dilanjutkan dengan pengeringan wadah selama 2

pengeringan wadah selama 2

––

  3 hari. Pengeringan atau penjemuran ini dilakukan  3 hari. Pengeringan atau penjemuran ini dilakukan untuk menguapkan air sisa pembilasan, sehingga wadah benar-benar kering dan untuk menguapkan air sisa pembilasan, sehingga wadah benar-benar kering dan tidak berbau bahan sanitasi. Melalui pengeringan atau penjemuran wadah tersebut, tidak berbau bahan sanitasi. Melalui pengeringan atau penjemuran wadah tersebut, dapat mematikan siklus hidup penyakit yang masih menempel atau tersisa.

(32)

Larva

Larva ((LatinLatin:: larvaelarvae) adalah bentuk) adalah bentuk mudamuda (( juvenile juvenile)) hewanhewan yangyang perkembangannyaperkembangannya

melalui

melalui metamorfosismetamorfosis.. Sebagian besar perkSebagian besar perkembangan morfologembangan morfologi larva ikan yang bi larva ikan yang baruaru menetas adalah mulut belum terbuka, cadangan kuning telur dan butiran minyak menetas adalah mulut belum terbuka, cadangan kuning telur dan butiran minyak masih sempurna dan larva yang baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua mulut mulai masih sempurna dan larva yang baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua mulut mulai terbuka. Selanjutnya benih mulai berusaha. Selanjutnya memasuki hari ke tiga, larva terbuka. Selanjutnya benih mulai berusaha. Selanjutnya memasuki hari ke tiga, larva ikan mulai mencari makan, pada saat tersebut cadangan kuning telurnya pun telah ikan mulai mencari makan, pada saat tersebut cadangan kuning telurnya pun telah menipis yaitu tinggal 25

menipis yaitu tinggal 25

––

 30% dari volume awal. 30% dari volume awal.

1.

1. Buatlah beberapa kelompok pada kelas anda. Setiap kelompok terdiri dari 4-5Buatlah beberapa kelompok pada kelas anda. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

orang siswa. 2.

2. Coba Coba anda anda amati amati morfologi morfologi dan dan sistem sistem pencernaan pencernaan larva larva ikan ikan dibawah dibawah ini.ini. Pengamatan dilakukan baik secara manual maupun menggunakan mikroskop Pengamatan dilakukan baik secara manual maupun menggunakan mikroskop 3.

3. Catat Catat dan gambar setiap ordan gambar setiap organ morfologi dan gan morfologi dan sistem pencernaan larvasistem pencernaan larva 4.

4. Amati perkembangan morfologi dan sistem pencernaan ikanAmati perkembangan morfologi dan sistem pencernaan ikan 5.

5. Catat Catat dan gambar setiap pdan gambar setiap perkembangan morfologi erkembangan morfologi dan sistem pencernaan dan sistem pencernaan larvalarva ikan

ikan sesuai perkembangsesuai perkembangan umur larvan umur larva ikan. Gunakan a ikan. Gunakan literatur untuk literatur untuk menunjukmenunjuk setiap bagian bagian morfologi dan sistem

setiap bagian bagian morfologi dan sistem pencernaan ikanpencernaan ikan 6.

6. Sebutkan dan tunjukkan pada gambar setiap Sebutkan dan tunjukkan pada gambar setiap perkembangan morfologi dan sistemperkembangan morfologi dan sistem pencernaan ikan

pencernaan ikan

Mengamati Mengamati

(33)

Morfologi

Morfologi larva larva Sistem Sistem Pencernaan Pencernaan LarvaLarva

A = umur 2 hari, B = umur 4 A = umur 2 hari, B = umur 4 hari,hari, C = umur 6 hari, D = umur 12 hari, C = umur 6 hari, D = umur 12 hari,

E = umur 22 hari E = umur 22 hari Gambar 14.

Gambar 14. Perkembangan Perkembangan Larva IkanLarva Ikan

1.

1. Diskusikan setiap organ morfologi dan sistem pencernaan laDiskusikan setiap organ morfologi dan sistem pencernaan larva ikanrva ikan 2.

2. Diskusikan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan larva ikanDiskusikan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan larva ikan sesuai perkembangan larva

sesuai perkembangan larva 3.

3. Diskusikan bagaimana peranan / fungsi perkembangan organ morfologi danDiskusikan bagaimana peranan / fungsi perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan dengan kehidupan larva

sistem pencernaan dengan kehidupan larva Menanya

(34)

4.

4. Diskusikan hubungan perkembangan organ morfologi dan Diskusikan hubungan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaansistem pencernaan dengan jenis dan ukuran makanan larva

dengan jenis dan ukuran makanan larva 5.

5. Diskusikan hubungan lingkungan ( kualitas air, pakan dan Diskusikan hubungan lingkungan ( kualitas air, pakan dan hama penyakit)hama penyakit) dengan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan

dengan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan larvalarva

1.

1. Coba anda menyiapkan akuarium / bak yang diisi air setinggi 10Coba anda menyiapkan akuarium / bak yang diisi air setinggi 10

––

 20 cm 20 cm 2.

2. Amatilah pergerakan larva-larva tersebutAmatilah pergerakan larva-larva tersebut 3.

3. Berikanlah beberapa jenis pakan alami mulai dari ukuran kecil sampai besar (Berikanlah beberapa jenis pakan alami mulai dari ukuran kecil sampai besar ( infusoria, artemia, moina, dapnia dan cacing)

infusoria, artemia, moina, dapnia dan cacing) 4.

4. Amatilah jenis pakan alami yang dimakan larva ikan terlebih dahulu.Amatilah jenis pakan alami yang dimakan larva ikan terlebih dahulu. 5.

5. Catat jenis pakan alami yang dimakan sesuai dengan umur larva.Catat jenis pakan alami yang dimakan sesuai dengan umur larva.

1.

1. Diskusikan dengan kelompok anda setiap perkembangan organ morfologi danDiskusikan dengan kelompok anda setiap perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan yang anda amati

sistem pencernaan yang anda amati 2.

2. Diskusikan dengan kelompok anda eksprimen yang anda lakukanDiskusikan dengan kelompok anda eksprimen yang anda lakukan 3.

3. Buatlah laporan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan yang andaBuatlah laporan perkembangan organ morfologi dan sistem pencernaan yang anda amati

amati dan eksprimdan eksprimen yang en yang anda lakukananda lakukan 4.

4. Presentasikan hasil pengamatan anda di depan kelasPresentasikan hasil pengamatan anda di depan kelas

Padat penebaran larva pada saat pemeliharaan, sangat tergantung pada daya Padat penebaran larva pada saat pemeliharaan, sangat tergantung pada daya dukung kolam. Daya dukung kolam meliputi kualitas air dan ketersediaan pakan. dukung kolam. Daya dukung kolam meliputi kualitas air dan ketersediaan pakan.

EKSPRIMEN EKSPRIMEN

EKSPRIMEN EKSPRIMEN

(35)

 Padat tebar larva Padat tebar larva ( usia 0-1 ( usia 0-1 minggu, ukuran1-minggu, ukuran1-2 cm 2 cm : 2000 ekor : 2000 ekor / liter air/ liter air 

 Padat tebar larva Padat tebar larva ( usia 1-2 ( usia 1-2 minggu, ukuran minggu, ukuran 2-3 cm 2-3 cm : 1000 ekor : 1000 ekor / liter air/ liter air 

 Padat tebar larva Padat tebar larva ( usia 2-3 ( usia 2-3 minggu, ukuran minggu, ukuran 3-4 cm 3-4 cm : 500 ekor / : 500 ekor / liter airliter air 

 Padat tebar larva Padat tebar larva ( usia 3-4 ( usia 3-4 minggu, ukuran minggu, ukuran 4-5 cm 4-5 cm : 200 ekor / : 200 ekor / liter airliter air 

 Padat tebar Padat tebar larva ( larva ( usia 4-5 usia 4-5 minggu, ukurminggu, ukuran an 5-6 cm 5-6 cm : 100 : 100 ekor / ekor / liter airliter air 

 Padat tebar Padat tebar larva ( larva ( usia 5-6 usia 5-6 minggu, ukurminggu, ukuran an 6-7 cm 6-7 cm : 75 ek: 75 ekor / or / liter airliter air 

 Padat tebar larva Padat tebar larva ( usia 7-8 ( usia 7-8 minggu, ukuran minggu, ukuran 7-8 cm 7-8 cm : 50 ekor : 50 ekor / liter air/ liter air

a.

a. Perkembangan Larva IkanPerkembangan Larva Ikan

Fase larva memiliki perkembangan anatomi dan morfologi yang lebih Fase larva memiliki perkembangan anatomi dan morfologi yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan yang lebih dewasa. Sebagian besar cepat dibandingkan dengan ikan yang lebih dewasa. Sebagian besar perkembangan larva ikan yang baru menetas adalah mulut belum terbuka, perkembangan larva ikan yang baru menetas adalah mulut belum terbuka, cadangan kuning telur dan butiran minyak masih sempurna dan larva yang cadangan kuning telur dan butiran minyak masih sempurna dan larva yang baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua mulut mulai terbuka. Selanjutnya baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua mulut mulai terbuka. Selanjutnya memasuki hari ke tiga, larva ikan mulai mencari makan, pada saa

memasuki hari ke tiga, larva ikan mulai mencari makan, pada saat tersebutt tersebut cadangan kuning telurnya pun telah menipis yaitu tinggal 25

cadangan kuning telurnya pun telah menipis yaitu tinggal 25

––

  30% dari  30% dari volume awal.

volume awal.

Telur ikan yang baru menetas dinamakan larva, tubuhnya belum Telur ikan yang baru menetas dinamakan larva, tubuhnya belum sempurna baik organ luar maupun organ dalamnya. Larva akan terus sempurna baik organ luar maupun organ dalamnya. Larva akan terus berkembang untuk menyempurnakan bentuk dan fungsi dari berkembang untuk menyempurnakan bentuk dan fungsi dari masing-masing organ. Perkembangan larva secara garis besar dapat dibagi masing organ. Perkembangan larva secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

menjadi dua tahap, yaitu :

Prolarva, larva yang masih memiliki kuning telur, tubuhnya transparent Prolarva, larva yang masih memiliki kuning telur, tubuhnya transparent dengan beberpa butir pigmen yang fungsinya belum diketahui. Sirip dada dengan beberpa butir pigmen yang fungsinya belum diketahui. Sirip dada dan ekor sudah ada tetapi bentuknya belum sempurna. Kebanyakan dan ekor sudah ada tetapi bentuknya belum sempurna. Kebanyakan prolarva yang

prolarva yang baru keluar dbaru keluar dari cangkangnari cangkangnya tidak ya tidak memiliki sirip memiliki sirip perutperut yang nyata melainkan berupa tonjolan saja. Mulut dan rahang belum yang nyata melainkan berupa tonjolan saja. Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung yang lurus. Sistem berkembang dan ususnya masih merupakan tabung yang lurus. Sistem

(36)

pernafasan dan

pernafasan dan peredaran dperedaran darah belum arah belum sempurna. sempurna. Makanan Makanan diperolehdiperoleh dari cadangan kuning telur yang belum habis diserap. Pergerakan larva dari cadangan kuning telur yang belum habis diserap. Pergerakan larva ikan yang baru menetas relative sedikit, sehingga masih mudah terbawa ikan yang baru menetas relative sedikit, sehingga masih mudah terbawa arus. Perkembangan prolarva sangat cepat sehingga morfologi dan arus. Perkembangan prolarva sangat cepat sehingga morfologi dan proporsi bagian tubuhnya cepat berubah.

proporsi bagian tubuhnya cepat berubah.

1

1 2 2 33

Gambar 15.

Gambar 15. Macam macam UkurMacam macam Ukuran Kuning Telur Ikan fase proan Kuning Telur Ikan fase prolarva.larva. 1 Larva Ikan Mas, 2 Ika

1 Larva Ikan Mas, 2 Ikan Gurame, 3 n Gurame, 3 Ikan ArwanaIkan Arwana

Post larva

Post larva, masa larva dari hilangnya cadangan kuning telur hingga, masa larva dari hilangnya cadangan kuning telur hingga terbentuknya organ-organ baru atau selesainya tahap penyempurnaan terbentuknya organ-organ baru atau selesainya tahap penyempurnaan bentuk dan fungsi organ. Sehingga post larva telah dapat bergerak lebih bentuk dan fungsi organ. Sehingga post larva telah dapat bergerak lebih aktif untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencari makanan, meskipun aktif untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencari makanan, meskipun pergerakannya masih terbatas. Pada ikan mas post larva biasa dikenal pergerakannya masih terbatas. Pada ikan mas post larva biasa dikenal dengan sebutan lokal kebul. Post larva masih mengandalkan pakan alami dengan sebutan lokal kebul. Post larva masih mengandalkan pakan alami untuk memenuhi kebutuhannya.

untuk memenuhi kebutuhannya.

Perpindahan tahap prolarva menjadi post larva merupakan masa kritis Perpindahan tahap prolarva menjadi post larva merupakan masa kritis bagi perkembangan larva, hal ini disebabkan karena adanya perpindahan bagi perkembangan larva, hal ini disebabkan karena adanya perpindahan atau masa transisi habisnya kuning telur. Pada masa prolarva makanan atau masa transisi habisnya kuning telur. Pada masa prolarva makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perkembangan tubuh diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup dan perkembangan tubuh diperoleh dari cadangan kuning telur melalui proses absorbsi dalam tubuh dari cadangan kuning telur melalui proses absorbsi dalam tubuh ((indogenous feedingindogenous feeding), setelah kuning telur habis ), setelah kuning telur habis terserap maka larva sudahterserap maka larva sudah harus mulai mencari makanan dari luar tubuhnya (

(37)

kembali jaringan tubuh yang sudah terbentuk bertepatan dengan kembali jaringan tubuh yang sudah terbentuk bertepatan dengan pergerakan larva. Ketika kuning telur hampir habis diserap, larva mulai pergerakan larva. Ketika kuning telur hampir habis diserap, larva mulai beradaptasi dengan mengambil makanan dari luar tubuhnya. Masa beradaptasi dengan mengambil makanan dari luar tubuhnya. Masa perpindahan inilah yang menjadi masa kritis bagi larva, karena perpindahan inilah yang menjadi masa kritis bagi larva, karena ketersediaan pakan alami dalam media hidupnya sangat berpengaruh ketersediaan pakan alami dalam media hidupnya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup larva dalam mempertahankan hidupnya. terhadap kelangsungan hidup larva dalam mempertahankan hidupnya.

Saluran pencernaan larva ikan umur dua hari berbentuk tabung lurus, Saluran pencernaan larva ikan umur dua hari berbentuk tabung lurus, belum ditemukan rongga pada saluran pencernaan. Ketika larva /benih belum ditemukan rongga pada saluran pencernaan. Ketika larva /benih umur 4 hari, saluran pencernaan mulai berlekuk sedikit. Pada umur 4 hari umur 4 hari, saluran pencernaan mulai berlekuk sedikit. Pada umur 4 hari Pada benih umur 10 hari saluran

Pada benih umur 10 hari saluran pencernaan semakin melengkung sampaipencernaan semakin melengkung sampai ke anus dan hati sudah lengkap.

ke anus dan hati sudah lengkap.

Benih

Benih umur umur 12 12 hari hari rongga rongga saluran saluran pencernaan pencernaan dan dan vili vili ( ( lekukan lekukan )) semakin tinggi, usus depan sudah berdiferensiasi menjadi lambung. semakin tinggi, usus depan sudah berdiferensiasi menjadi lambung. Diantara lambung dan usus terdapat penyempitan saluran pencernaan ( Diantara lambung dan usus terdapat penyempitan saluran pencernaan ( pylorus/katup) dan di belakangnya terdapat rongga saluran- saluran pylorus/katup) dan di belakangnya terdapat rongga saluran- saluran pencernaan yang biasanya menggelembung.

pencernaan yang biasanya menggelembung.

Aktivitas enzim protease di dalam saluran pencernaan semakin meningkat Aktivitas enzim protease di dalam saluran pencernaan semakin meningkat dengan bertambahnya umur benih dan mencapai puncaknya pada umur dengan bertambahnya umur benih dan mencapai puncaknya pada umur 17 hari. Peningkatan aktivitas protease tersebut disebabkan oleh 17 hari. Peningkatan aktivitas protease tersebut disebabkan oleh meningkatnya luas permukaan usus dalam penambahan lekukan ( vili) meningkatnya luas permukaan usus dalam penambahan lekukan ( vili) bagian dalam usus dan bertambah panjangnya usus yang menyebabkan bagian dalam usus dan bertambah panjangnya usus yang menyebabkan meningkatnya jumlah sel penghasil enzim. Sesuai dengan pendapat meningkatnya jumlah sel penghasil enzim. Sesuai dengan pendapat Ferraris et.al (1986) bahwa peningkatan aktivitas protease disebabkan Ferraris et.al (1986) bahwa peningkatan aktivitas protease disebabkan meningkatnya jaringan penghasil enzim. Penyebab lain adalah meningkatnya jaringan penghasil enzim. Penyebab lain adalah meningkatnya peran pakan yang dikonsumsi oleh benih ikan baung meningkatnya peran pakan yang dikonsumsi oleh benih ikan baung sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pakan yang berperan sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pakan yang berperan sebagai substrat yang diurai oleh enzim yang ada.

(38)

Setelah berumur sehari, larva akan berkembang dan membentuk Setelah berumur sehari, larva akan berkembang dan membentuk pasangan-pasangan alat sensor pada badannya yang disebut pasangan-pasangan alat sensor pada badannya yang disebut "cupulae".

"cupulae". Alat Alat cupulae cupulae ini ini seperti seperti rambut-rambut pendek. rambut-rambut pendek. Pada Pada bagianbagian ujung (dekat mulut) biasanya terdapat sepasang dan lainnya akan berada ujung (dekat mulut) biasanya terdapat sepasang dan lainnya akan berada pada badannya. Alat sensor ini hanya dapat dilihat dengan bantuan pada badannya. Alat sensor ini hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop dengan posisi larva dilihat dari bagian atas. Dengan mikroskop dengan posisi larva dilihat dari bagian atas. Dengan terbentuknya alat ini biasanya larva menjadi sensitif dari pengaruh luar. terbentuknya alat ini biasanya larva menjadi sensitif dari pengaruh luar. Cupulae ini akan tidak nampak atau hilang setelah larva berumur 2 hari. Cupulae ini akan tidak nampak atau hilang setelah larva berumur 2 hari.

Menjelang hari ke 2 akan terbentuk pigmentasi pada mata kemudian Menjelang hari ke 2 akan terbentuk pigmentasi pada mata kemudian dibarengi dengan terbukanya mulut. Setelah mata betul-betul membuka dibarengi dengan terbukanya mulut. Setelah mata betul-betul membuka yang dapat ditandai dengan adanya sepasang pigmen hitam di bagian yang dapat ditandai dengan adanya sepasang pigmen hitam di bagian kepala kemudian mulut larva membuka dengan sempurna maka kepala kemudian mulut larva membuka dengan sempurna maka selanjutnya larva mulai berusaha mencari dan memangsa pakan yang ada selanjutnya larva mulai berusaha mencari dan memangsa pakan yang ada di sekitarnya. Pada saat ini, cadangan kuning telur mulai menipis.

di sekitarnya. Pada saat ini, cadangan kuning telur mulai menipis.

Mulai D-3 biasanya larva sudah aktif mencari mangsa, kuning telur habis Mulai D-3 biasanya larva sudah aktif mencari mangsa, kuning telur habis diserap

diserap dan dan gelembung minyak gelembung minyak mulai mulai menipis. menipis. Tampaknya gelembungTampaknya gelembung minyak merupakan cadangan energi untuk larva sampai larva minyak merupakan cadangan energi untuk larva sampai larva mendapatkan mangsanya.Setelah gelembung minyak habis dan larva mendapatkan mangsanya.Setelah gelembung minyak habis dan larva ternyata

ternyata tidak tidak menemukan mangsanya menemukan mangsanya maka maka larva larva akan akan mati. mati. PadaPada periode inilah

periode inilah merupakan masa-masa merupakan masa-masa kritis. kritis. Pada Pada D-3 umumnya D-3 umumnya larvalarva mulai menampakkan sirip-sirip dada dan saluran pencernaannya mulai mulai menampakkan sirip-sirip dada dan saluran pencernaannya mulai berkembang.

berkembang.

Setelah larva berumur sekitar satu minggu, duri punggung mulai Setelah larva berumur sekitar satu minggu, duri punggung mulai berkembang dan pigmentasi di seluruh badan mulai tampak. Untuk berkembang dan pigmentasi di seluruh badan mulai tampak. Untuk selanjutnya, larva akan berkembang terus hingga sampai mengalami selanjutnya, larva akan berkembang terus hingga sampai mengalami metamorfosis yaitu perubahan menuju bentuk ikan lengkap kira-kira metamorfosis yaitu perubahan menuju bentuk ikan lengkap kira-kira berumur satu bulan. Pada umur itu, semua organ sudah terbentuk dengan berumur satu bulan. Pada umur itu, semua organ sudah terbentuk dengan

(39)

sempurna. Setiap jenis larva ikan mempunyai perbedaan perkembangan sempurna. Setiap jenis larva ikan mempunyai perbedaan perkembangan morfologi.

morfologi.

Gambar 16. Larva dan Kuning Telur Ikan Gambar 16. Larva dan Kuning Telur Ikan

Sebagian besar perkembangan morfologis larva ikan yang baru menetas Sebagian besar perkembangan morfologis larva ikan yang baru menetas adalah mulut belum terbuka, cadangan kuning telur dan butiran minyak adalah mulut belum terbuka, cadangan kuning telur dan butiran minyak masih sempurna dan larva yang baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua masih sempurna dan larva yang baru menetas bersifat pasif. Hari ke dua mulut mulai terbuka. Selanjutnya benih mulai berusaha. Selanjutnya mulut mulai terbuka. Selanjutnya benih mulai berusaha. Selanjutnya memasuki hari ke tiga, larva ikan mulai mencari makan, pada saa

memasuki hari ke tiga, larva ikan mulai mencari makan, pada saat tersebutt tersebut cadangan kuning telurnya pun telah menipis yaitu tinggal 25

cadangan kuning telurnya pun telah menipis yaitu tinggal 25

––

  30% dari  30% dari volume awal.

volume awal.

Sirip dada mulai terbentuk sejak benih baru menetas meskipun belum Sirip dada mulai terbentuk sejak benih baru menetas meskipun belum memiliki jari-jari. Pada hari kedua bakal sirip punggung, sirip lemak dan memiliki jari-jari. Pada hari kedua bakal sirip punggung, sirip lemak dan sirip ekor masih menyatu dengan sirip dubur. Jari jari sirip dubur muncul sirip ekor masih menyatu dengan sirip dubur. Jari jari sirip dubur muncul pada hari ke 5 dan lengkap pada hari ke 10. Pigmen mata pada larva yang pada hari ke 5 dan lengkap pada hari ke 10. Pigmen mata pada larva yang baru menetas sudah terbentuk dan hari ke 2 mata telah berfungsi. Insang baru menetas sudah terbentuk dan hari ke 2 mata telah berfungsi. Insang pada hari ke sudah terbentuk dan berkembang sesuai umur larva. Pada pada hari ke sudah terbentuk dan berkembang sesuai umur larva. Pada umur 10 hari insang sudah mulai berfungsi.

umur 10 hari insang sudah mulai berfungsi.

Kuning telur ikan patin, mas, lele, baung dan sebagainya habis terserap Kuning telur ikan patin, mas, lele, baung dan sebagainya habis terserap pada hari ke 3. Sedangkan ikan nila, gurame, bawal kuning telurnya pada hari ke 3. Sedangkan ikan nila, gurame, bawal kuning telurnya terserap setelah umur 4 hari. Perbedaan kecepatan penyerapan kuning terserap setelah umur 4 hari. Perbedaan kecepatan penyerapan kuning

Gambar

Gambar 14.  Perkembangan  Perkembangan Larva Ikan Larva Ikan
Gambar 16. Larva dan Kuning Telur IkanGambar 16. Larva dan Kuning Telur Ikan
Gambar 17. Macam macam pakan alami
Gambar 21. Persiapan Bak Pendederan Benih IkanGambar 21. Persiapan Bak Pendederan Benih Ikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini artinya penghapusan shalat malam menjadi sunah bisa saja turun dua kali, pertama ketika Nabi dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah, kalau penulis lihat

Namun pada pelaksanaan tidak semua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu yang ada sehingga yang dilakukan di SD Kanisius Sengkan adalah

Mahasiswa Buddhis yang derajat komponen common humanity-nya rendah akan lebih memilih menarik diri saat mendapatkan nilai buruk atau teguran dan feedback dari

Analisis pendahuluan digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

sedikit layer untuk membuat animasi. Agar proses lebih mudah membuat layer lihat gambar di bawah, di sana ada menu di lingkari dengan warna merah ... Kemudian ubah warna

Membandingkan parameter ketersediaan hayati dari suatu bentuk sediaan yang akan di tentukan terhadap parameter ketersediaan hayati sediaan inovator ( standar ).. Protokol

Karena itu sudah saatnyalah kita terus berusaha melakukan upaya untuk memberikan pemahaman kepada publik bahwa menjadi seorang lesbian sama saja dengan manusia lainnya,

Fusi hifa yang dihasilkan antara isolat SR-8 dengan isolat tester AG-F SIR.9 (Gambar 4) menunjukkan bahwa isolat SR-8 atau Rhizoctonia binukleat dari Kulonprogo, Yogyakarta,