• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

OLEH : OLEH : A D A D E E S A S A N J N J A Y A Y AA NIM. 15.1.09.4.014 NIM. 15.1.09.4.014

JURUSAN TADRIS MAEMATIKA JURUSAN TADRIS MAEMATIKA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) MATARAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) MATARAM

2009 2009

(2)

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum fisika dasa

Laporan praktikum fisika dasar r ini di susun untuk memenuhi dan unini di susun untuk memenuhi dan untuk melengkapi tugastuk melengkapi tugas pada acara praktikum fisika dasar

pada acara praktikum fisika dasar

Mataram, 07 Oktober 2009 Mataram, 07 Oktober 2009

Disahkan oleh : Disahkan oleh :

Asisten

Asisten I I Coo AssCoo Ass

Kamaruddin

Kamaruddin Spd.i Spd.i Uswatun Uswatun HasanahHasanah

Mengetahui Mengetahui

Kepala

Kepala Laboratorium Laboratorium Dosen Dosen PengampuhPengampuh

I

(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “LAPORAN HASIL PRAKTIKUMLAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR”

FISIKA DASAR”

Karya tulis ini berisikan tentang informasi hasil pengamatan terhadap benda-benda Karya tulis ini berisikan tentang informasi hasil pengamatan terhadap benda-benda dengan menggunakan alat ukur, kalorimeter, konstanta pegas dan bandul matematis. dengan menggunakan alat ukur, kalorimeter, konstanta pegas dan bandul matematis. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang ketebalan Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang ketebalan benda, ketelitian benda maupun hasil denyut nadi pada diri

benda, ketelitian benda maupun hasil denyut nadi pada diri manusia.manusia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik  Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik  dan

dan saran saran dari dari semua semua pihak pihak yang yang bersifat bersifat membangun membangun selalu selalu penulis penulis harapkan harapkan demidemi kesempurnaan makalah ini.

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

meridhoi segala usaha kita. Amin.

Mataram 07 Oktober, 2009 Mataram 07 Oktober, 2009 Penulis : Penulis : A d e A d e S a n j S a n j a y aa y a NIM.15.1.09.4.014 NIM.15.1.09.4.014

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN SAMPUL ... ... ii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN ... ... iiii KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR ... ii... iiii DAFTAR

DAFTAR ISI ..ISI ... .... iviv BAB I

BAB I PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ... ... vv A.

A. Latar Latar Belakang ...Belakang ... ... 11 B.

B. Rumusan Masalah Rumusan Masalah ... ... 11 A.

A. Tujuan Tujuan ... ... 11

BAB II MATERI PRAKTIKUM BAB II MATERI PRAKTIKUM A.

A. ALAT UKURALAT UKUR 1.

1. Pelaksanaan ... 3Pelaksanaan ... 3 2.

2. Landasan Landasan teori teori ... ... 33 3.

3. Alat dan Alat dan bahan bahan ... ... 55 4.

4. Cara dan Cara dan kerja kerja ... ... 55 5.

5. Hasil Hasil pengamatan ...pengamatan ... 7... 7 6. 6. Pembahasan Pembahasan ... ... 1212 7. 7. Ralatan Ralatan ... ... 1515 8. 8. Simpulan ...Simpulan ... .. 1515 B.

B. BANDUL MATEMATISBANDUL MATEMATIS 1.

1. Pelaksanaan ...Pelaksanaan ... ... 1616 2.

2. Landasan teori Landasan teori ... .... 1616 3.

3. Alat dan Alat dan bahan bahan ... ... 1818 4.

4. Cara kerja Cara kerja ... ... 1818 5.

5. Hasil pengamatan Hasil pengamatan ... . 1919 6. 6. Pembahasan Pembahasan ... ... 2222 7. 7. Ralatan Ralatan ... ... 2222 8. 8. Simpulan Simpulan ... ... 2222 C.

C. KONSTANTA PEGASKONSTANTA PEGAS 1.

1. Pelaksanaan Pelaksanaan ... 23... 23 2.

(5)

4.

4. Cara kerja Cara kerja ... ... 2525 5.

5. Hasil pengamatan Hasil pengamatan ... . 2626 6. 6. Pembahasan Pembahasan ... ... 3131 7. 7. Ralatan Ralatan ... ... 3232 8. 8. Simpulan Simpulan ... ... 3232 D. D. KALORIMETERKALORIMETER 1. 1. Pelaksanaan Pelaksanaan ... ... 3333 3.

3. Landasan teori Landasan teori ... .... 3333 4.

4. Alat dan Alat dan bahan bahan ... ... 3434 5.

5. Cara kerja Cara kerja ... ... 3434 6.

6. Hasil pengamatan Hasil pengamatan ... . 3535 7. 7. Pembahasan Pembahasan ... ... 3737 8. 8. Ralatan Ralatan ... ... 3838 9. 9. Simpulan Simpulan ... ... 3838 BAB III PENUTU

BAB III PENUTU A.

A. Simpulan Simpulan ... ... 3939 B.

B. Kritik dan Kritik dan Saran ...Saran ... ... 4040 C.

C. Daftar Daftar Pustaka ...Pustaka ... ... 4141 D.

(6)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Sebagimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari diadakannya praktikum fisika Sebagimana diketahui bahwa salah satu tujuan dari diadakannya praktikum fisika dasar ini

dasar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dan mahasiswa.adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dan mahasiswa. karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasarini mahasiswa dapat dituntun untuk  karena dalam pelaksanaan praktikum fisika dasarini mahasiswa dapat dituntun untuk  dapat bekerja, mengamati dan

dapat bekerja, mengamati dan menyimpulpulkamenyimpulpulkan sendiri n sendiri secara langsung apa yangsecara langsung apa yang dilihat pada saat praktikum dilaksanakan

dilihat pada saat praktikum dilaksanakan Adapun program fisika dasar yang telah

Adapun program fisika dasar yang telah ditetapkan adalah diarahkan pada semuaditetapkan adalah diarahkan pada semua mahasiswa yang mengambil program fisika dasar

mahasiswa yang mengambil program fisika dasar

B.

B. Rumusan masalahRumusan masalah 1.

1. Bagaimana cara Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alatBagaimana cara Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alat ukur panjang dengan ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup) ukur panjang dengan ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup) ?? 2.

2. Bagaimana Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu (stopwatch) danBagaimana Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu (stopwatch) dan panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup) ?

panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup) ? 3.

3. Bagaimana Memahami gerak osilasi yang tidak terendam ?Bagaimana Memahami gerak osilasi yang tidak terendam ? 4.

4. Bagaimana Menentukan besar percepatan gravitasi di Bagaimana Menentukan besar percepatan gravitasi di laboratorium?laboratorium? 5.

5. Bagaimana Menentukan konstanta kekuatan pegas Bagaimana Menentukan konstanta kekuatan pegas berdasarkan hukumberdasarkan hukum Hooke

Hooke 6.

6. Bagaimana Menentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selarasBagaimana Menentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selaras 7.

7. Bagaimana Memahami penggunaan azas Black untuk menghitung panasBagaimana Memahami penggunaan azas Black untuk menghitung panas  jenis zat padat

 jenis zat padat 8.

8. Memahami prinsip kerja kalorimeterMemahami prinsip kerja kalorimeter

C.

C. TujuanTujuan 1.

1. Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alat Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alat ukur panjang denganukur panjang dengan ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup)

ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup) 2.

2. Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu (stopwatch) dan panjang (jangka(stopwatch) dan panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup)

(7)

4.

4. Menentukan besar percepatan gravitasi di laboratoriumMenentukan besar percepatan gravitasi di laboratorium 5.

5. Menentukan konstanta kekuatan pegas berdasarkan hukum HookeMenentukan konstanta kekuatan pegas berdasarkan hukum Hooke 6.

6. Menentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selarasMenentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selaras 7.

7. Memahami penggunaan azas Black untuk menghitung panas jenis zat padatMemahami penggunaan azas Black untuk menghitung panas jenis zat padat 8.

(8)

BAB II BAB II

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A.

A. ALAT UKURALAT UKUR

1.

1. PelaksanaanPelaksanaan a.

a. Hari/Tangga Hari/Tangga : : Kamis/01 Kamis/01 Oktober Oktober 20092009 b.

b. Waktu Waktu : : 07:30 07:30 – – 09:3009:30 c.

c. Tempat Tempat : : Laboratorium Laboratorium Matematika Matematika IAIN IAIN MataramMataram d.

d. Tujuan Tujuan :: 9.

9. Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alat Mempelajari kegunaan alat ukur waktu (stopwatch) alat ukur panjangukur panjang dengan ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup)

dengan ketelitian tinggi (jangka sorong, mikrometer sekrup) 10.

10. Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu Mempelajari ketelitian alat-alat ukur waktu (stopwatch) dan panjang(stopwatch) dan panjang (jangka sorong, mikrometer sekrup)

(jangka sorong, mikrometer sekrup)

2.

2. Landasan TeoriLandasan Teori

a.

a. Jangka SorongJangka Sorong

Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk  Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk  mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang sebuah tabung. Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.

rahang geser.

Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

(9)

Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian   jangka sorong adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm.   jangka sorong adalah : Dx = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm.

Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk  Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk  mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti

mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).(akurat).

b.

b. Mikrometer SekrupMikrometer Sekrup

Mikrometer

Mikrometer adalah alat adalah alat ukur yang ukur yang dapat melihat dapat melihat dan mengukur benda dan mengukur benda dengandengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi

Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,dari pengukuran,

Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :

berikut :

1.

1. Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.

lapisan, blok-blok dan batang-batang.

2.

2. Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dariMikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu benda

lubang suatu benda

3.

3. Mikrometer Mikrometer kedalaman kedalaman Mikrometer Mikrometer kedalaman kedalaman digunakan digunakan untuk untuk mengukurmengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.

Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu.

pada satu tenaga putaran tertentu.

c.

c. StopwatchStopwatch

Stopwatch adalah

Stopwatch adalah alatalat yang digunakan untuk mengukur lamanyayang digunakan untuk mengukur lamanya waktuwaktuyangyang diperlukan dalam kegiatan,

diperlukan dalam kegiatan, Untuk contoh Untuk contoh : Berapa : Berapa lama sebuah lama sebuah Mobil dapatMobil dapat mencapai jarak 60Km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari dapat mencapai jarak 60Km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang pelari dapat mencapai jarak 100 meter.

(10)

Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu

dan berhenti sehingga suatu waktu detik detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi Kemudian dengan menekan tombol yang kedua kemudian memasang lagi stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu. stopwatch pada nol. Tombol yang kedua juga digunakan sebagai perekam waktu.

3.

3. Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat :

Alat : 1.

1. Jangka sorongJangka sorong 2.

2. StopwatchStopwatch 3.

3. Mikrometer sekrupMikrometer sekrup 4.

4. Penggaris/MistarPenggaris/Mistar Bahan :

Bahan : 1.

1. Gelas kimia 600 mlGelas kimia 600 ml 2.

2. Gelas kimia 100 mlGelas kimia 100 ml 3.

3. Dadu mata 6Dadu mata 6 4.

4. Kertas HVS (1 lembar)Kertas HVS (1 lembar) 5.

5. Penggaris/MistarPenggaris/Mistar

4.

4. Cara dan KerjaCara dan Kerja a.

a. Langkah kerja menggunakan Jangka sorongLangkah kerja menggunakan Jangka sorong 1.

1. Menyiapkan alat dan bahanMenyiapkan alat dan bahan 2.

2. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar serta nyamanserta nyaman 3.

3. Mengukur kedalaman, diameter luar dan diameter dalam pada gelas Mengukur kedalaman, diameter luar dan diameter dalam pada gelas 600 ml600 ml 4.

4. Mengukur kedalaman, diameter luar dan diameter dalam pada gelas Mengukur kedalaman, diameter luar dan diameter dalam pada gelas 100 ml100 ml 5.

5. Mengukur panjang pada dadu mata 6Mengukur panjang pada dadu mata 6 6.

6. Menentukan skala utama dan skala noniusMenentukan skala utama dan skala nonius 7.

7. Membuat tabel hasil pengamatanMembuat tabel hasil pengamatan

b.

b. Langkah kerja menggunakan Mistar/penggarisLangkah kerja menggunakan Mistar/penggaris 1.

1. Menyiapkan alat dan bahanMenyiapkan alat dan bahan 2.

2. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar dan nyamandan nyaman 3.

3. Mengukur kedalaman, diameter luar, diameter dalam pada gelas kimia Mengukur kedalaman, diameter luar, diameter dalam pada gelas kimia 600 ml600 ml 4.

(11)

6.

6. Menentukan skala utama dan skala noniusMenentukan skala utama dan skala nonius 7.

7. Membuat tabel hasil pengamatanMembuat tabel hasil pengamatan

c.

c. Langkah kerja menggunakan Mikrometer sekrupLangkah kerja menggunakan Mikrometer sekrup 1.

1. Menyiapkan alat dan bahanMenyiapkan alat dan bahan 2.

2. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar dan nyamandan nyaman 3.

3. Mengukur ketebalan kertas HVS (1 Lembar)Mengukur ketebalan kertas HVS (1 Lembar) 4.

4. Mengukur ketebalan MistarMengukur ketebalan Mistar 5.

5. Menentukan skala tetap dan skala putarMenentukan skala tetap dan skala putar 6.

6. Membuat tabel hasil pengamatanMembuat tabel hasil pengamatan

d.

d. Langkah kerja menggunakan StopwatchLangkah kerja menggunakan Stopwatch 1.

1. Menyiapkan alat yang dibutuhkanMenyiapkan alat yang dibutuhkan 2.

2. Menentukan 2 orang yaitu laki dan perempuan yang akan dihitung denyutMenentukan 2 orang yaitu laki dan perempuan yang akan dihitung denyut nadinya

nadinya 3.

3. Menhitung denyut nadi sesuai dengan posisinya (diam, jalan, lari)Menhitung denyut nadi sesuai dengan posisinya (diam, jalan, lari) 4.

4. Membuat tabel hasil pengamatanMembuat tabel hasil pengamatan

5.

5. Hasil PengamatanHasil Pengamatan 5.1.1

5.1.1 DataData

1.

1. Hasil pengukuran denyut nadiHasil pengukuran denyut nadi

No

No Nama Nama PosisiPosisi Waktu/30 denyutanWaktu/30 denyutan waktu 1 denyutan

waktu 1 denyutan Rata - rataRata - rata

1 Mansyur 1 Mansyur

Diam

Diam 19,9 19,9 sekonsekon

17,7 17,7 Jalan

Jalan 19 19 sekonsekon Lari

Lari 14,2 14,2 sekonsekon

2 Mustika 2 Mustika

Diam

Diam 15,5 15,5 sekonsekon

14,68 14,68 Jalan

Jalan 14,95 14,95 sekonsekon Lari

Lari 13,6 13,6 sekonsekon Tabel 1. Hasil pengukuran denyut nadi Tabel 1. Hasil pengukuran denyut nadi

(12)

2.

2. Pengukuran panjang bendaPengukuran panjang benda

No

No Nama Nama BendaBenda Jangka sorongJangka sorong Jumlah Jumlah Mistar Mistar SelisihSelisih S.

S. Tetap Tetap S. S. NoniusNonius 1

1 Dadu Dadu mata mata 6 6 61 61 mm mm 0,4 0,4 mm mm 61,4 61,4 mm mm 60 60 mm mm 1,4 1,4 mmmm Tabel 2. Hasil pengukuran panjang benda

Tabel 2. Hasil pengukuran panjang benda

3.

3. Pengukuran diameter luarPengukuran diameter luar

No

No Nama Nama BendaBenda Jangka sorongJangka sorong Jumlah Jumlah Mistar Mistar SelisihSelisih S.

S. Tetap Tetap S. S. NoniusNonius

1

1 Gelas kimiaGelas kimia100 ml100 ml 59 59 mm mm 0,2 0,2 mm mm 59,2 59,2 mm mm 59 59 mmmm

0,2 mm 0,2 mm

2

2 Gelas kimiaGelas kimia 600 ml

600 ml 95 95 mm mm 0,2 0,2 mm mm 95,2 95,2 mm mm 94,2 94,2 mmmm 1,2 mm1,2 mm Tabel 3. Hasil pengukuran diameter dalam

Tabel 3. Hasil pengukuran diameter dalam

4.

4. Pengukuran diameter dalamPengukuran diameter dalam

No

No Nama Nama BendaBenda Jangka sorongJangka sorong Jumlah Jumlah Mistar Mistar SelisihSelisih S.

S. Tetap Tetap S. S. NoniusNonius

1

1 Gelas kimiaGelas kimia100 ml100 ml 51 51 mm mm 0,2 0,2 mm mm 51,2 51,2 mm mm 54 54 mmmm

0,8 mm 0,8 mm

2

2 Gelas kimiaGelas kimia 600 ml

600 ml 85 85 mm mm 0,5 0,5 mm mm 85,5 85,5 mm mm 89 89 mmmm 3,5 mm3,5 mm Tabel 4. Hasil pengukuran diameter dalam

Tabel 4. Hasil pengukuran diameter dalam

5.

5. Pengukuran kedalaman bendaPengukuran kedalaman benda

No

No Nama Nama BendaBenda Jangka sorongJangka sorong Jumlah Jumlah Mistar Mistar SelisihSelisih S.

S. Tetap Tetap S. S. NoniusNonius

1

1 Gelas kimiaGelas kimia100 ml100 ml 68 68 mm mm 0,9 0,9 mm mm 68,9 68,9 mm mm 68 68 mmmm

0,9 mm 0,9 mm

2

2 Gelas kimiaGelas kimia 600 ml

600 ml 121 121 mm mm 0,4 0,4 mm mm 121,4 121,4 mm mm 121 mm121 mm 1,4 mm1,4 mm Tabel 5. Hasil pengukuran kedalaman benda

(13)

6.

6. Mengukur ketebalan bendaMengukur ketebalan benda

No

No Nama Nama BendaBenda Mikrometer sekrupMikrometer sekrup JumlahJumlah S.

S. Tetap Tetap S. S. NoniusNonius

1

1 Mistar / PenggarisMistar / Penggaris 0,5 0,5 cm cm 0,27 mm0,27 mm

0,77 mm 0,77 mm 2 2 Kertas Kertas HVS HVS 0 0 cm cm 0,17 0,17 mmmm 0,17 mm 0,17 mm Tabel 6. Hasil

Tabel 6. Hasil pengukuran ketebalan bendapengukuran ketebalan benda

5.1.2

5.1.2 Analisi DataAnalisi Data A.

A. StopwatchStopwatch

a.

a. Waktu untuk satu denyutan adalahWaktu untuk satu denyutan adalah





 

 

Mansyur : Mansyur : 1.

1. Diam Diam ==

,

,





= = 0,66 0,66 sekonsekon 2.

2. Jalan Jalan ==







= = 0,36 0,36 sekonsekon

3.

3. Lari Lari ==

,

,





= = 0,47 0,47 sekonsekon Mustika : Mustika : 1. 1. Diam Diam ==

,

,





= = 0,52 0,52 sekonsekon 2.

2. Jalan Jalan ==

,

,





= = 0,49 0,49 sekonsekon 3.

3. Lari Lari ==

,

,





= = 0,45 0,45 sekonsekon

b.

b. Rata – rataRata – rata



==

 ∑∑



Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1. 1.



==

∑∑



= =

,  

,   

  ,

,





= 17,7= 17,7

(14)

2.

2.



==

∑∑



=

=

,  ,  ,

,  ,  ,





= 14,68= 14,68

B.

B. Jangka sorongJangka sorong 1.

1. Menghitung panjang benda dan selisihnyaMenghitung panjang benda dan selisihnya Dadu mata 6 :

Dadu mata 6 : Skala

Skala tetap tetap = = 61 61 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,4 = 0,4 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 61,4 61,4 mmmm Selisih

Selisih = = 61,4 61,4 – – 60 60 = = 1,4 1,4 mmmm 2.

2. Menghitung diameter luar dan selisihnyaMenghitung diameter luar dan selisihnya Gelas kimia 100 ml :

Gelas kimia 100 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 59 59 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,2 = 0,2 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 59,2 59,2 mmmm Selisih

Selisih = = 59,2 59,2 – – 59 59 = = 0,2 0,2 mmmm Gelas kimia 600 ml :

Gelas kimia 600 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 95 95 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,2 = 0,2 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 95,2 95,2 mmmm Selisih

Selisih = = 95,2 95,2 – – 94 94 = = 1,2 1,2 mmmm 3.

3. Menghitung diameter dalam dan selisihnyaMenghitung diameter dalam dan selisihnya Gelas kimia 100 ml :

Gelas kimia 100 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 51 51 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,2 = 0,2 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 51,2 51,2 mmmm Selisih

Selisih = = 54 54 – – 51,2 51,2 = = 2,8 2,8 mmmm Gelas kimia 600 ml :

Gelas kimia 600 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 85 85 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,5 = 0,5 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 85,5 85,5 mmmm Selisih

(15)

4.

4. Menghitung kedalaman benda dan selisihnyaMenghitung kedalaman benda dan selisihnya Gelas kimia 100 ml :

Gelas kimia 100 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 68 68 mmmm Skala

Skala nonius nonius = 0,9 = 0,9 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 68,9 68,9 mmmm Selisih

Selisih = = 68,9 68,9 – – 68 68 = = 0,9 0,9 mmmm Gelas kimia 600 ml :

Gelas kimia 600 ml : Skala

Skala tetap tetap = = 121 121 mmmm Skala

Skala nonius nonius = = 0,4 0,4 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 121,4 121,4 mmmm Selisih

Selisih = = 121,4 121,4 – – 121 121 = = 0,4 0,4 mmmm

C.

C. Mikrometer sekrupMikrometer sekrup 1.

1. Mengukur ketebalan bendaMengukur ketebalan benda Mistar/Penggaris :

Mistar/Penggaris : Skala

Skala tetap tetap = = 0,5 0,5 mmmm Skala

Skala putar putar = = 0,27 0,27 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 0,770,77 Kertas HVS :

Kertas HVS : Skala

Skala tetap tetap = = 0 0 mmmm Skala

Skala putar putar = = 0,17 0,17 mm mm ++ Hasil

Hasil bacaan bacaan = = 0,170,17

6.

6. PembahasanPembahasan 1.

1. Jangka sorongJangka sorong

Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk  Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk  mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.

(16)

Gambar 1. Jangka sorong Gambar 1. Jangka sorong

Keterangan gambar : Keterangan gambar :

1.

1. Untuk Untuk pengukuran pengukuran diameter diameter luarluar 2.

2. Untuk pengukuran diameter luarUntuk pengukuran diameter luar 3.

3. Untuk pengukuran kedalaman lubang selinderUntuk pengukuran kedalaman lubang selinder 4.

4. Permukaan tumpuanPermukaan tumpuan 5.

5. Badan jangka sorongBadan jangka sorong 6.

6. Nonius geserNonius geser 7.

7. Skala utamaSkala utama 8.

8. Skala noniusSkala nonius 9.

9. Pengunci noniusPengunci nonius 10.

10. Kerangka permukaanKerangka permukaan

2.

2. Mikrometer sekrupMikrometer sekrup

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. kali lebih teliti daripada jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Mikrometer terdiri dari:

Mikrometer terdiri dari:

Fungsi Mikrometer Sekrup Fungsi Mikrometer Sekrup

2 2 1 1 3 3 4 4 5 5 6 6 77 8 8 10 10

(17)

Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas.Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur kertas.Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

diameter kawat yang kecil.

Skala pada mikrometer dibagi dua jenis: Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:

1.

1. Skala Utama, terdiri dari skala : 1, Skala Utama, terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah :2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.

1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya. 2.

2. Skala PutarSkala Putar

Terdiri dari skala 1 sampai 50 Terdiri dari skala 1 sampai 50

Setiap skala putar berputar

Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm.mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Ganbar 2. Mikrometer sekrup Ganbar 2. Mikrometer sekrup

Keterangan gambar : Keterangan gambar :

1.

1. Poros tetapPoros tetap 2.

2. Poros geser/poros putarPoros geser/poros putar 3.

3. Skala utamaSkala utama 4.

4. Skala noniusSkala nonius 5. 5. PemutarPemutar 6. 6. PengunciPengunci 3. 3. StopwatchStopwatch Stopwatch adalah

Stopwatch adalah alatalatyang digunakan untuk mengukur lamanyayang digunakan untuk mengukur lamanya waktuwaktuyangyang diperlukan dalam kegiatan.

diperlukan dalam kegiatan.

pada praktikum ini stopwatch yang kita

pada praktikum ini stopwatch yang kita gunakan adalah stopwatch yanggunakan adalah stopwatch yang terdapat pada aplikasi Hp (Handpone). stopwatch ini kita

terdapat pada aplikasi Hp (Handpone). stopwatch ini kita gunakan untuk gunakan untuk  1

(18)

menghitung denyut nadi seseorang dalam hitungan detik serti denyutan nadi menghitung denyut nadi seseorang dalam hitungan detik serti denyutan nadi yang telah ditentukan, yaitu 30 denyutan nadi.

yang telah ditentukan, yaitu 30 denyutan nadi.

Gambar 3. Stopwatch Gambar 3. Stopwatch

7.

7. RalatanRalatan

dalam praktikum pada acara 1 ya

dalam praktikum pada acara 1 yaitu alat ukur itu alat ukur penulis tidak menemupenulis tidak menemukan ada masalahkan ada masalah selama yang tidak sesuai dengan teori.

selama yang tidak sesuai dengan teori.

8.

8. SimpulanSimpulan

Dari praktikum ini

Dari praktikum ini penulis dapat menyimpulkan bahwa :penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1.

1. Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian yang cukup tinggi, Jangka sorong adalah alat ukur panjang dengan ketelitian yang cukup tinggi, yangyang terdiri dari rahang tetap

terdiri dari rahang tetap dan rahang sorong yang dapat digeser-geser. Jangkadan rahang sorong yang dapat digeser-geser. Jangka sorong digunakan untu mengukur kedalaman benda, diameter

sorong digunakan untu mengukur kedalaman benda, diameter dalam bendadalam benda maupun diameter luar benda. dalam peraktikum yang penulis lakukan dimana maupun diameter luar benda. dalam peraktikum yang penulis lakukan dimana dalam mengukur suatu benda dengan jangka sorong, pada skala tetap jangka dalam mengukur suatu benda dengan jangka sorong, pada skala tetap jangka sorong hasil pengukuran dengan mistar ada yang sama ada juga

sorong hasil pengukuran dengan mistar ada yang sama ada juga yang beda hasilyang beda hasil pengukuranya.

pengukuranya. 2.

2. Mikrometer sekrupMikrometer sekrup

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat

(19)

Fungsi Mikrometer Sekrup Fungsi Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk

Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda.mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas.Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup Misalnya tebal kertas.Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

3.

3. StopwatchStopwatch

Stopwatch merupakan alat ukur untuk mengukur waktu. besaran waktu yang dapat Stopwatch merupakan alat ukur untuk mengukur waktu. besaran waktu yang dapat diukur dengan jam atau stopwatch. dalam praktikum ini

diukur dengan jam atau stopwatch. dalam praktikum ini penulis dapatpenulis dapat

menyimpulkan bahwa pada percobaan dengan menggunakan stopwatch ini dimana, menyimpulkan bahwa pada percobaan dengan menggunakan stopwatch ini dimana, Perempuan dan laki-laki memiliki denyut nadi

Perempuan dan laki-laki memiliki denyut nadi yang berbeda baik dalam posisiyang berbeda baik dalam posisi yang sama maupun dalam posisi yang berbeda. selain dari

yang sama maupun dalam posisi yang berbeda. selain dari posisi struktur tubuhnyaposisi struktur tubuhnya  juga mempengaruhi adanya perbedaan denyut nadi perempuan dan

 juga mempengaruhi adanya perbedaan denyut nadi perempuan dan laki-lakilaki-laki misalnya dalam bentuk kekuatan tubuh,

(20)

B.

B. BANDUL MATEMATISBANDUL MATEMATIS

1.

1. PelaksanaanPelaksanaan a.

a. Hari/Tanggal Hari/Tanggal : : Rabu/30 Rabu/30 September September 20092009 b.

b. Waktu Waktu : : 15:00 15:00 – – 17:0017:00 c.

c. Tempat Tempat : : Laboratorium Laboratorium Matematika Matematika IAIN IAIN MataramMataram d.

d. Tujuan Tujuan :: 1.

1. Memahami gerak osilasi yang tidak terendamMemahami gerak osilasi yang tidak terendam 2.

2. Menentukan besar percepatan gravitasi di laboratoriumMenentukan besar percepatan gravitasi di laboratorium

2.

2. Landasan toeriLandasan toeri

Gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap. Gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap. Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari satu massa yang brgantung pada sutas Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari satu massa yang brgantung pada sutas tali, kebanyakan gerak tidaklah betul-betul periodik karena pengaruh gaya gesekan tali, kebanyakan gerak tidaklah betul-betul periodik karena pengaruh gaya gesekan yang membuang energi gerak. Benda berayun lama akan berhenti bergetar. ini yang membuang energi gerak. Benda berayun lama akan berhenti bergetar. ini merupakan periodik teredam. Gerak dengan persamaan berupa fungsi sinus merupakan periodik teredam. Gerak dengan persamaan berupa fungsi sinus merupakan gerak harmonik sederhana.

merupakan gerak harmonik sederhana.

Periode getaran yaitu T. Waktu yang diperlukan untuk satu getaran frekwensi gerak  Periode getaran yaitu T. Waktu yang diperlukan untuk satu getaran frekwensi gerak  f. jumlah getaran dalam satu satuan waktu T =

f. jumlah getaran dalam satu satuan waktu T =





posisi saat dimana resultan gayaposisi saat dimana resultan gaya

pada benda sama dengan nol adalah posisi setimbang, kedua benda mencapai titik  pada benda sama dengan nol adalah posisi setimbang, kedua benda mencapai titik  nol (setimbang) selalu pada saat yang sama

nol (setimbang) selalu pada saat yang sama

Gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel dari posisi setimbang maka Gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel dari posisi setimbang maka partikel tersebut melakukan gerak harmonik sederhana. Teori Robert hooke partikel tersebut melakukan gerak harmonik sederhana. Teori Robert hooke (1635-1703) menyatkan bahwa jika sebuah benda diubah bentuknya maka benda itu akan 1703) menyatkan bahwa jika sebuah benda diubah bentuknya maka benda itu akan melawan perubahan bentuk dengan gaya yang seimbang/sebanding dengan besar melawan perubahan bentuk dengan gaya yang seimbang/sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar, F = -kx. Dan dalam batas deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar, F = -kx. Dan dalam batas elastisitas gaya pada pegas adalah sebanding dengan pertambahan panjang pegas. elastisitas gaya pada pegas adalah sebanding dengan pertambahan panjang pegas. sedangkan pertambahan panjang pegas adalah sama dengan simpangan osilasi atau sedangkan pertambahan panjang pegas adalah sama dengan simpangan osilasi atau getaran. F = + k 

getaran. F = + k 

∆∆

Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai arah yang Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai arah yang berlawanan dengan kecepatan. persamaan gerak dari suatu osilator harmonik  berlawanan dengan kecepatan. persamaan gerak dari suatu osilator harmonik  teredam

(21)

  jumlah dari gaya balik –kx dan gaya redam yaitu –b   jumlah dari gaya balik –kx dan gaya redam yaitu –b







, b adalah suatu tetapan, b adalah suatu tetapan

positif. positif.

Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Periode T suatu gerak

gesekan melepaskan tenaga geraknya. Periode T suatu gerak harmonik adalah waktuharmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak

putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak adalah V =adalah V =





..

Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak ada Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak ada gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum (setimbang). contoh bandul

tenaga potensialnya minimum (setimbang). contoh bandul berayun.berayun.

Chritian Haygens (1629-1690) menciptakan : Dalam bandul jam, tenaga dinerikan Chritian Haygens (1629-1690) menciptakan : Dalam bandul jam, tenaga dinerikan secara otomatis oleh suatu mekanisme pelepasan untuk menutupi hilangnya tenaga secara otomatis oleh suatu mekanisme pelepasan untuk menutupi hilangnya tenaga karena gesekan.

karena gesekan.

bandul matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak  bandul matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak  harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika bandul disimpangkan dengan sudut

bandul disimpangkan dengan sudut



dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan makadari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya grafitasinya. bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya grafitasinya.

" berdasarkan penurunan hukum-hukum newton disebutkan bahwa periode ayunan

" berdasarkan penurunan hukum-hukum newton disebutkan bahwa periode ayunan

bandul sederhana dapat di hitung sbb :

bandul sederhana dapat di hitung sbb :

T = 2 T = 2

 

 

dimana: dimana: θ  θ 

Gambar 4. Skematik Sistem Bandul Matematis Gambar 4. Skematik Sistem Bandul Matematis

(22)

l

l : : panjang panjang tali tali (m)(m)

g

g : : konstanta konstanta percepatan percepatan gravitasi gravitasi bumi bumi ((





)) 3.

3. Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat :

Alat :

1.

1. Busur derajatBusur derajat

2.

2. StopwatchStopwatch

3.

3. Penggaris/Mistar (Meteran)Penggaris/Mistar (Meteran)

4. 4. StatipStatip Bahan : Bahan : Benang (20cm, Benang (20cm, 40cm, 60cm, 40cm, 60cm, 80cm, 100cm, 1280cm, 100cm, 120cm)0cm) 4.

4. Cara Cara kerjakerja

1.

1. Menyiapkan alat dan bahanMenyiapkan alat dan bahan

2.

2. Meletakkan alat bahan pada tempat yang datar sertanyamanMeletakkan alat bahan pada tempat yang datar sertanyaman

3.

3. Menggantung beban dengan panjanMenggantung beban dengan panjang tali g tali 20 cm20 cm

4.

4. Menyiapkan bandul pada sudutMenyiapkan bandul pada sudut

3030

°°

dari titik setimbangnyadari titik setimbangnya 5.

5. Mengayunkan beban sebanyak 20 ayunan dan menghitungnya denganMengayunkan beban sebanyak 20 ayunan dan menghitungnya dengan stopwatch

stopwatch

6.

6. Mengulaingi cara kerja 3 sampai 5 Mengulaingi cara kerja 3 sampai 5 untuk panjang tali 40cm, 60cm, 80cm,untuk panjang tali 40cm, 60cm, 80cm, 100cm, 120cm.

100cm, 120cm. 7.

7. Mencatat hasil Mencatat hasil pengamatanpengamatan

5.

5. Hasil Hasil PengamatanPengamatan

5.1 Data 5.1 Data

No

No Panjang Panjang tali tali (m) (m) Ayunan Ayunan Waktu Waktu T T GravitasiGravitasi

1 1 20cm 20cm = = 0,2m 0,2m 20 20 19,68 S 19,68 S 0,98 0,98 SS 8,218,21







2 2 40cm 40cm = = 0,4m 0,4m 20 20 25,11 S 25,11 S 1,26 1,26 SS 9,949,94







3 3 60cm 60cm = = 0,6m 0,6m 20 20 31,49 S 31,49 S 1,57 1,57 SS



(23)

4 4 80cm 80cm = = 0,8m 0,8m 20 20 36,57 S 36,57 S 1,82 1,82 SS 9,529,52







5 5 100cm 100cm = = 1m 1m 20 20 40,74 40,74 S S 2,03 S2,03 S 9,579,57







6 6 120cm 120cm = = 1,2m 1,2m 20 20 44,71 S 44,71 S 2,23 2,23 SS 9,519,51







Tabel 7. Hasil pengamatan Tabel 7. Hasil pengamatan

5.2

5.2 Analisis Analisis datadata

Untuk mendapatkan hasil periode bandul

Untuk mendapatkan hasil periode bandul menggunakamenggunakan rumus n rumus dibawah ini.dibawah ini.

T T ==









1. 1. TT11 ==

,

,





= = 0,98 0,98 sekonsekon 2. 2. TT22 ==

,

,





= = 1,26 1,26 sekonsekon 3. 3. TT33 ==

,

,





= = 1,57 1,57 sekonsekon 4. 4. TT44 ==

,

,





= = 1,82 1,82 sekonsekon 5. 5. TT55 ==

,

,





= = 2,03 2,03 sekonsekon 6. 6. TT66 ==

,

,





= = 2,23 2,23 sekonsekon

Untuk mendapatkan hasil nilai gravitasi digunakan rumus gravitasi Untuk mendapatkan hasil nilai gravitasi digunakan rumus gravitasi dibawah ini. dibawah ini. g g ==







. . 





1. 1. g g ==











. . 

= =

,

,

,

,



. ,

. ,



= =

,

,

,

,

= 8,212 m/s = 8,212 m/s22 2. 2. g g ==







. . 





= =

,

,

,

,



. ,

. ,



(24)

= =

,

,

,

,

= 9,936 m/s = 9,936 m/s22 3. 3. g g ==







. . 





= =

,

,



. ,

. ,

,

,



= =

,

,

,

,

= 9,6 m/s = 9,6 m/s22 4. 4. g g ==







. . 





= =

,

,



. ,

. ,

,

,



= =

,

,

,

,

= 9,525 m/s = 9,525 m/s 5. 5. g g ==







. . 





= =

,

,



. . 

,

,



= =

,

,

,

,

= 9,570 m/s = 9,570 m/s22 6. 6. g g ==







. . 





= =

,

,



. ,

. ,

,

,



= =

,

,

,

,

= 9,516 m/s = 9,516 m/s22

(25)

Grafik yang menunjukkan hubungan periode (T) dengan panjang tali (l) Grafik yang menunjukkan hubungan periode (T) dengan panjang tali (l)

Deskripsi : Deskripsi :

Pada acara ini kami memiliki grafik hubungan periode (T) dengan panjang tali (l) Pada acara ini kami memiliki grafik hubungan periode (T) dengan panjang tali (l) semakin panjang tali yang digunakan untuk menggantung beban maka semakin banyak  semakin panjang tali yang digunakan untuk menggantung beban maka semakin banyak  periode yang akan dapatkan begitu juga semakin pendek tali yang digunakan maka sekain periode yang akan dapatkan begitu juga semakin pendek tali yang digunakan maka sekain kecil peride yang di dapatkan.

kecil peride yang di dapatkan.

0 0 0,5 0,5 1 1 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5 0 0 00,,2 2 00,,4 4 00,,6 6 00,,8 8 1 1 11,,2 2 11,,44

(26)

6. Pembahasan 6. Pembahasan

Pada ayunan matematis yang digunaka sebagai beban adalah sebuah bandul. Panjang Pada ayunan matematis yang digunaka sebagai beban adalah sebuah bandul. Panjang tali yang digunakan adalah berturut-turut 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, 100 cm, dan tali yang digunakan adalah berturut-turut 20 cm, 40 cm, 60 cm, 80 cm, 100 cm, dan 120 cm. Setiap percobaan dengan panjang tali berbeda dan dalam jumlah ayunan 120 cm. Setiap percobaan dengan panjang tali berbeda dan dalam jumlah ayunan yang sama terdapat perbedaan waktu yang diperlukan, dan dapat diartikan bahwa yang sama terdapat perbedaan waktu yang diperlukan, dan dapat diartikan bahwa panjang tali mempunyai panjang pengaruh terhadap

panjang tali mempunyai panjang pengaruh terhadap waktu yang dihasilkan. Semakinwaktu yang dihasilkan. Semakin panjang tali maka waktu yang dibutuhkan semakin banyak dan begitu juga panjang tali maka waktu yang dibutuhkan semakin banyak dan begitu juga sebaliknya semakin pendek tali yang digunakan maka waktu yang dibutuhkan juga sebaliknya semakin pendek tali yang digunakan maka waktu yang dibutuhkan juga semakin pendek atau sedikit.

semakin pendek atau sedikit.

Dari percobaan terlihat bahwa gerakan yang terjadi adalah gerak osilasi dari

Dari percobaan terlihat bahwa gerakan yang terjadi adalah gerak osilasi dari gerakangerakan periodik karena gerakan yang terjadi adalah gerakan bolak-balik atau kembali ke periodik karena gerakan yang terjadi adalah gerakan bolak-balik atau kembali ke posisi semula. posisi semula. 7. Ralatan 7. Ralatan 8. Simpulan 8. Simpulan

Dari hasil perc

Dari hasil percobaan penuobaan penulis dapat menylis dapat menyimpulakan impulakan ::

1.

1. menentukan waktu ayunan dipengaruhi oleh panjang tali, semakin panjang talimenentukan waktu ayunan dipengaruhi oleh panjang tali, semakin panjang tali yang digunakan maka waktu yang diperlukan juga semakin banyak dan

yang digunakan maka waktu yang diperlukan juga semakin banyak dan semakinsemakin pendek tali yang digunakan maka waktunya juga semakin sedikit.

pendek tali yang digunakan maka waktunya juga semakin sedikit. 2.

2. Beban mengayun secara vertikal karena dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumiBeban mengayun secara vertikal karena dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi 3.

3. Sistem fisis ayunan matematis adalah gerak osilasi dan gerak periodik (Gerak Sistem fisis ayunan matematis adalah gerak osilasi dan gerak periodik (Gerak  harmoni)

(27)

C.

C. KONSTANTA PEGASKONSTANTA PEGAS

1.

1. PelaksanaanPelaksanaan a.

a. Hari/Tanggal Hari/Tanggal : : Selasa/29 Selasa/29 September September 20092009 b.

b. Waktu Waktu : : 13:00 13:00 – – 15:0015:00 c.

c. Tempat Tempat : : Laboratorium Laboratorium Matematika Matematika IAIN IAIN MataramMataram d.

d. Tujuan Tujuan :: 1.

1. Menentukan konstanta kekuatan pegas berdasarkan hukum HookeMenentukan konstanta kekuatan pegas berdasarkan hukum Hooke 2.

2. Menentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selarasMenentukan konstanta kekuatan pegas dengan getaran selaras

3.

3. Landasan teoriLandasan teori

Pegas yang ujung mula-mula berada pada titik X

Pegas yang ujung mula-mula berada pada titik X00 bila diberi beban denganbila diberi beban dengan

massa m maka, pegas tersebut akan bertambah penjangnya sebesar x massa m maka, pegas tersebut akan bertambah penjangnya sebesar x

Gambar 5. Konstanta pegas Gambar 5. Konstanta pegas

∆∆

= X= X22 - - XX11

Berdasarkan hukum hooke peristiwa diatas dari rumus dengan Berdasarkan hukum hooke peristiwa diatas dari rumus dengan

F =

F = - k - k . x. x

Dimana F adalah gaya yang dilakukan pegas bila diujungnya digeserkan sejauh Dimana F adalah gaya yang dilakukan pegas bila diujungnya digeserkan sejauh x dan k adalah konstanta pegas.

x dan k adalah konstanta pegas. xx

Tanpa

Tanpa bebanbeban

setelah

setelah ditaruhditaruh beban

beban setelah

(28)

bila setelah diberi beban m pegas kita getarkan yaitu dengan cara menarik pada bila setelah diberi beban m pegas kita getarkan yaitu dengan cara menarik pada beban jarak tertentu lalu dilepaskan, maka waktu ger getaran selaras pegas atau beban jarak tertentu lalu dilepaskan, maka waktu ger getaran selaras pegas atau periode dirumuskan

periode dirumuskan

T

T = = 22

  





Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha karena adanya gerak. gaya elastis yang dilakukan oleh pegas ideal dan usaha karena adanya gerak. gaya elastis yang dilakukan oleh pegas ideal dan gaya lain yang b

gaya lain yang berlaku serupa diseerlaku serupa disebut but bersifat konservabersifat konservatif. Gaya grafitasi jugatif. Gaya grafitasi juga konservatif jika sebuah bola dilemparkan vertikal keatas, ia akan kembali ke konservatif jika sebuah bola dilemparkan vertikal keatas, ia akan kembali ke tangan kita dengan tenaga kinetik yang smaa seperti ketika ia lepas dari tangan tangan kita dengan tenaga kinetik yang smaa seperti ketika ia lepas dari tangan kita.

kita.

Jika pada suatu partikel bekerja satu atau lebih gaya dan ketika ia kembali Jika pada suatu partikel bekerja satu atau lebih gaya dan ketika ia kembali keposisi semula tanaga kinetiknya berubah, bertambah atau berkurang. maka keposisi semula tanaga kinetiknya berubah, bertambah atau berkurang. maka dalam perjalanan pulang pergi itu kemampuan melakukan usahanya telah dalam perjalanan pulang pergi itu kemampuan melakukan usahanya telah berubah.

berubah.

Dalam hal ini, kemampuan melakukan usaha tidak kekal dan sedikitnya salah Dalam hal ini, kemampuan melakukan usaha tidak kekal dan sedikitnya salah satu gaya yang bekerja tak konsevatif 

satu gaya yang bekerja tak konsevatif 

Pegas spiral dibedakan menjadi dua macam yaitu : Pegas spiral dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1.

1. Pegas spiral yang dapat Pegas spiral yang dapat meregang memanjang karena gaya tarik, misalnyameregang memanjang karena gaya tarik, misalnya pegas spiral pada neraca pegas

pegas spiral pada neraca pegas 2.

2. Pegas spiral yang dapat meregang memendek karena gaya dorong,Pegas spiral yang dapat meregang memendek karena gaya dorong, misalnya pada jok tempat duduk dalam mobil.

misalnya pada jok tempat duduk dalam mobil.

Timbulnya gaya regang pada pegas spiral sebagai reaksi adanya pengaruh gaya Timbulnya gaya regang pada pegas spiral sebagai reaksi adanya pengaruh gaya tarik atau gaya dorong sebagai aksi suatu gaya diletakkan bekerja jika gaya itu tarik atau gaya dorong sebagai aksi suatu gaya diletakkan bekerja jika gaya itu dapat menyebabkan perubaha

dapat menyebabkan perubahan pada benda. misalnya gya berat n pada benda. misalnya gya berat dari suatu bendadari suatu benda yang digantungkan pada ujung bawah pegas spiral, menyebabkan pegas spiral yang digantungkan pada ujung bawah pegas spiral, menyebabkan pegas spiral berubah meregang memanjang dan sekaligus timbul

berubah meregang memanjang dan sekaligus timbul gaya regang yang besarnyagaya regang yang besarnya sama dengan berat benda

(29)

3.

3. Alat dan BahanAlat dan Bahan Alat : Alat : 1. 1. PegasPegas 2. 2. Statif Statif  3. 3. MistarMistar Bahan : Bahan :

5 buah beban (50 gram) 5 buah beban (50 gram)

4.

4. Cara KerjaCara Kerja

Langkah kerja penambahan benda pada pegas Langkah kerja penambahan benda pada pegas

1.

1. Menyiapkan alat dan bebanMenyiapkan alat dan beban 2.

2. Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar dan Meletakkan alat dan bahan pada tempat yang datar dan nyamannyaman 3.

3. Memastikan semua alat dan bahan tidak ada yang cacat Memastikan semua alat dan bahan tidak ada yang cacat atau rusak atau rusak  4.

4. Mengukur panjang pegas mula-mulaMengukur panjang pegas mula-mula 5.

5. MenggantungkaMenggantungkan beban n beban (m(m11) pa pegas) pa pegas

6.

6. Mengukur pertambahan pegas menggunakan mistarMengukur pertambahan pegas menggunakan mistar 7.

7. Mengukur banyak gaya yang dihasilkanMengukur banyak gaya yang dihasilkan 8.

8. Menambahkan beban (mMenambahkan beban (m22)) pada pegaspada pegas seterusnya seterusnya untuk untuk beban beban (m(m3,3, mm4,4,

m m55))

9.

9. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatanpengamatan

Langkah kerja pengurangan benda pada pegas Langkah kerja pengurangan benda pada pegas

1.

1. Mengukur panjang mula – mula saat beban 50 Mengukur panjang mula – mula saat beban 50 gramgram 2.

2. Mengurangi beban mMengurangi beban m55

3.

3. Mengukur gaya dan pengurangan panjang.Mengukur gaya dan pengurangan panjang. 4.

4. Mengukur Pertambahan pengurangan panjang pegasMengukur Pertambahan pengurangan panjang pegas 5.

5. Mengulangi lankah 1 – 2 untuk Mengulangi lankah 1 – 2 untuk beban (mbeban (m44, m, m33, m, m22, m, m11))

6.

(30)

5.

5. Hasil pengamatanHasil pengamatan

5.1 Data 5.1 Data

Penambahan Beban Penambahan Beban

N

Noo Masa bebanMasa beban

(kg) (kg) F F (N (N)) X X11 (m (m)) X X22 (m (m))

∆∆

xx (m (m)) Konstant Konstant a a 1 1 10 10 gr gr = = 0,01 0,01 kg kg 0,1 0,1 N N 15,7 15,7 cm cm = = 0,157 0,157 m m 15,9 15,9 cm cm = = 0,159 0,159 m m 0,002 0,002 m m 50 50 N/mN/m 2 2 20 20 gr gr = = 0,02 0,02 kg kg 0,2 0,2 N N 15,7 15,7 cm cm = = 0,157 0,157 m m 16 16 cm cm = = 0,16 0,16 m m 0,003 0,003 m m 66,67 66,67 N/mN/m 3 3 30 30 gr gr = = 0,03 0,03 kg kg 0,3 0,3 N N 15,7 15,7 cm cm = = 0,157 0,157 m m 16,1 16,1 cm cm = = 0,161 0,161 m m 0,004 0,004 m m 75 75 N/mN/m 4 4 40 40 gr gr = = 0,04 0,04 kg kg 0,4 0,4 N N 15,7 15,7 cm cm = = 0,157 0,157 m m 16,2 16,2 cm cm = = 0,162 0,162 m m 0,005 0,005 m m 80 80 N/mN/m 5 5 50 50 gr gr = = 0,05 0,05 kg kg 0,5 0,5 N N 15,7 15,7 cm cm = = 0,157 0,157 m m 16,4 16,4 cm cm = = 0,164 0,164 m m 0,007 0,007 m m 71,43 N/m71,43 N/m

Tabel 8. Penambahan beban pada

Tabel 8. Penambahan beban pada pegaspegas

Pengurangan Beban Pengurangan Beban

N

Noo Masa bebanMasa beban

(kg) (kg) F F (N (N)) X X11 (m (m)) X X22 (m (m))

∆∆

xx (m (m)) Konstant Konstant a a 1 1 40 40 gr gr = = 0,04 0,04 kg kg 0,4 0,4 N N 16,4 16,4 cm cm = = 0,164 0,164 m m 16,2 16,2 cm cm = = 0,162 0,162 m m 0,002 0,002 m m 200 N/m200 N/m 2 2 30 30 gr gr = = 0,03 0,03 kg kg 0,3 0,3 N N 16,4 16,4 cm cm = = 0,164 0,164 m m 16,1 16,1 cm cm = = 0,161 0,161 m m 0,003 0,003 m m 100 N/m100 N/m 3 3 20 20 gr gr = = 0,02 0,02 kg kg 0,2 0,2 N N 16,4 16,4 cm cm = = 0,164 0,164 m m 16 16 cm cm = = 0,16 0,16 m m 0,004 0,004 m m 50 50 N/mN/m 4 4 10 10 gr gr = = 0,01 0,01 kg kg 0,1 0,1 N N 16,4 16,4 cm cm = = 0,164 0,164 m m 15,9 15,9 cm cm = = 0,159 0,159 m m 0,005 0,005 m m 20 20 N/mN/m

Tabel 9. Pengurangan beban pada pegas Tabel 9. Pengurangan beban pada pegas

(31)

5.2

5.2 Analisis Analisis Data Data ( ( Grafik Grafik )) a.

a. Grafik Grafik 

1.

1. GrafikGrafik PenambahanPenambahan BebanBeban

2.

2. Grafik Pengurangan bebanGrafik Pengurangan beban

b.

b. Analisis DataAnalisis Data Penambahan beban Penambahan beban 1. 1. Dik : W = 0,01 kgDik : W = 0,01 kg F F = = 0,1 0,1 NN X X11= 0,157 m= 0,157 m X X22= 0,159 m= 0,159 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX22 - - XX11 0 0 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0,6 0,6 0 0 00,,002 2 00,,004 4 00,,006 6 00,,0088 0 0 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0 0 00,,002 2 00,,004 4 00,,006 6 00,,0088

(32)

= = 0,002 0,002 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||50

50||

= 50 N/m= 50 N/m 2. 2. Dik : W = 0,02 kgDik : W = 0,02 kg F F = = 0,2 0,2 NN X X11= 0,157 m= 0,157 m X X22= 0,16 m= 0,16 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX22 - - XX11 = = 0,16 0,16 – – 0,1570,157 = = 0,003 0,003 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||66,67

66,67||

= 66,67 N/m= 66,67 N/m 3. 3. Dik : W = 0,03 kgDik : W = 0,03 kg F F = = 0,3 0,3 NN X X11= 0,157 m= 0,157 m X X22= 0,161 m= 0,161 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -

∆

∆



∆∆

= = XX22 - - XX11 = = 0,161 0,161 – – 0,1570,157 = 0,004 m = 0,004 m K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||75

75||

= 75 N/m= 75 N/m 4. 4. Dik : W = 0,04 kgDik : W = 0,04 kg F F = = 0,4 0,4 NN X X11= 0,157 m= 0,157 m

(33)

Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX22 - - XX11 = = 0,162 0,162 – – 0,1570,157 = = 0,005 0,005 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||80

80||

= 80 N/m= 80 N/m 5. 5. Dik : W = 0,05 kgDik : W = 0,05 kg F F = = 0,5 0,5 NN X X11= 0,157 m= 0,157 m X X22= 0,164 m= 0,164 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX22 - - XX11 = = 0,164 0,164 – – 0,1570,157 = = 0,007 0,007 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||71,43

71,43||

= 71,43 N/m= 71,43 N/m Pengurangn beban Pengurangn beban 1. 1. Dik : W = 0,04 kgDik : W = 0,04 kg F F = = 0,4 0,4 NN X X11= 0,164 m= 0,164 m X X22= 0,162 m= 0,162 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX11 - - XX22 = = 0,164 0,164 – – 0,1620,162 = = 0,002 0,002 mm K K = -= -

,

,

,

,

(34)

K K ==

||200

200||

= 200 N/m= 200 N/m 2. 2. Dik : W = 0,03 kgDik : W = 0,03 kg F F = = 0,3 0,3 NN X X11= 0,164 m= 0,164 m X X22= 0,161 m= 0,161 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX11 - - XX22 = = 0,164 0,164 – – 0,1610,161 = = 0,003 0,003 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||100

100||

= 100 N/m= 100 N/m 3. 3. Dik : W = 0,02 kgDik : W = 0,02 kg F F = = 0,2 0,2 NN X X11= 0,164 m= 0,164 m X X22= 0,16 m= 0,16 m Dit : K ...? Dit : K ...? K K = -= -



∆

∆

∆∆

= = XX11 - - XX22 = = 0,164 0,164 – – 0,160,16 = = 0,004 0,004 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||50

50||

= 50 N/m= 50 N/m 4. 4. Dik : W = 0,01 kgDik : W = 0,01 kg F F = = 0,1 0,1 NN X X11= 0,164 m= 0,164 m X X22= 0,159 m= 0,159 m Dit : K ...? Dit : K ...?



(35)

∆∆

= = XX11 - - XX22 = = 0,164 0,164 – – 0,1590,159 = = 0,005 0,005 mm K K = -= -

,

,

,

,

K K ==

||20

20||

= 20 N/m= 20 N/m 6. Pembahasan 6. Pembahasan

Dari hasil pengamatan penulis dapat mengetahui bahwa : Dari hasil pengamatan penulis dapat mengetahui bahwa :

semakin berat masa yang diberikan atau digantungkan pada statif maka pegas semakin berat masa yang diberikan atau digantungkan pada statif maka pegas tersebut akan semakin panjang, namun pertambahan panjang dari suatu pegas tersebut akan semakin panjang, namun pertambahan panjang dari suatu pegas tersebut tetap yaitu dari

tersebut tetap yaitu dari 1 sampai seterusnya. jika pertambahan panjangnya tetap1 sampai seterusnya. jika pertambahan panjangnya tetap maka konstanta ( k ) nya tetap.

maka konstanta ( k ) nya tetap.

Pada saat pengurangan beban, setiap dikurangi bebannya maka pegas tersebut Pada saat pengurangan beban, setiap dikurangi bebannya maka pegas tersebut akan menjadi semakin pendek. Jadi pada percobaan ini, kita

akan menjadi semakin pendek. Jadi pada percobaan ini, kita dapat membuktikandapat membuktikan kebenaran dari bunyi hukum atau teory hukum Hooke. “Teori hukum Hooke kebenaran dari bunyi hukum atau teory hukum Hooke. “Teori hukum Hooke berbunyi : Apabila suatu pegas ditambah bebannya maka panjangnya juga berbunyi : Apabila suatu pegas ditambah bebannya maka panjangnya juga semakin panjang.

semakin panjang.

Dari hasil pengamatan, penulis dapat menghitung pertambahan panjang pegas Dari hasil pengamatan, penulis dapat menghitung pertambahan panjang pegas ((

∆∆

x) dengan menggunakan rumusx) dengan menggunakan rumus

∆∆

x x = X= Xnn– – XX00 pada pada penambahan penambahan beban beban dandan

∆∆

x = Xx = Xss– X– X00 pada pengurangan bebanpada pengurangan beban

7. Ralatan 7. Ralatan

Dalam praktikum ini penulis menemukan ketidak sesuain teori dengan Dalam praktikum ini penulis menemukan ketidak sesuain teori dengan praktikum yaitu :

praktikum yaitu :

Pada saat beban 1 digantung pada pegas begitu juga pegas yang selanjutnya, Pada saat beban 1 digantung pada pegas begitu juga pegas yang selanjutnya, masing-masing p

masing-masing pegas memiliki masegas memiliki massa sa yang sudah yang sudah ditetapkan. yang ditetapkan. yang membuatmembuat penulis mengatakan tidak sesuainya landasan teori dengan praktikum adalah penulis mengatakan tidak sesuainya landasan teori dengan praktikum adalah

(36)

adanya perbedaan massa beban pada saat proses pengurangan beban padahal adanya perbedaan massa beban pada saat proses pengurangan beban padahal beban yang digunakan adalah sama.

beban yang digunakan adalah sama.

Yang penulis ketahui pada saat praktikum ada hal yang membuat perbedaan Yang penulis ketahui pada saat praktikum ada hal yang membuat perbedaan pada penambahan beban dan pengurangan beban salah satunya yaitu kelalaian pada penambahan beban dan pengurangan beban salah satunya yaitu kelalaian peserta praktikum menggunakan tempat ysng digunakan untuk mengukur beban peserta praktikum menggunakan tempat ysng digunakan untuk mengukur beban yaitu diatas meja yang mudah goyah jadi

yaitu diatas meja yang mudah goyah jadi ketidak sesuaiannya itu kerena getaranketidak sesuaiannya itu kerena getaran meja yang tidak disengaja oleh peserta praktikum, faktor kedua juga ketidak  meja yang tidak disengaja oleh peserta praktikum, faktor kedua juga ketidak  telitian peserta praktikum dalam melihat nilai yang tertera pada mistar.

telitian peserta praktikum dalam melihat nilai yang tertera pada mistar.

8. Simpulan 8. Simpulan

Dari praktikum penulis dapat menyimpulkan bahwa : Dari praktikum penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1.

1. Apabila beban ditambah maka panjang pegas juga akan bertambahApabila beban ditambah maka panjang pegas juga akan bertambah 2.

2. Apabila beban dikurangi maka panjang beban juga akan berkurangApabila beban dikurangi maka panjang beban juga akan berkurang 3.

3. hukum hooke dalam percobaan ini ternyata benar atau dapat membuktikanhukum hooke dalam percobaan ini ternyata benar atau dapat membuktikan kebenaran teori hukum hooke.

(37)

D.

D. KALORIMETERKALORIMETER

1.

1. PelaksanaanPelaksanaan a.

a. Hari/Tanggal Hari/Tanggal : : Senin/28 Senin/28 September September 20082008 b.

b. Waktu Waktu : : 09:30 09:30 – – 11:3011:30 c.

c. Tempat Tempat : : Laboratorium Laboratorium Matematika Matematika IAIN IAIN MataramMataram d.

d. Tujuan Tujuan :: 1.

1. Memahami penggunaan azas Black untuk menghitung panas jenisMemahami penggunaan azas Black untuk menghitung panas jenis zat padat

zat padat 2.

2. Memahami prinsip kerja kalorimeterMemahami prinsip kerja kalorimeter

3.

3. Landasan teoriLandasan teori

Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. kalorimeter yang menggunakan Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor. kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk  teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk  menentukan kalor jenis suatu zat.

menentukan kalor jenis suatu zat.

beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain: kalorimeter beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain: kalorimeter alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom.

alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom.

Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila dicelupkan kedalam

kedalam fluida, maka benda tersefluida, maka benda tersebut akan melepasbut akan melepaskan kalor yang akkan kalor yang akan diserapan diserap oleh fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu

oleh fluida hingga tercapai keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida).fluida).

Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap kalor yang dilepaskan oleh benda sama dengan jumlah kalor yang diserap fluida.

fluida.

pada percobaan ini akan diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan pada percobaan ini akan diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan kalorimeter. mula-mula benda dapat dipanaskan dalam gelas menggunakan kalorimeter. mula-mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga diasumsikan bahwa tempratur benda sama dengan tempratur uap kimia sehingga diasumsikan bahwa tempratur benda sama dengan tempratur uap sehingga diasumsikan bahwa temperatur benda sama dengan temperatur uap. sehingga diasumsikan bahwa temperatur benda sama dengan temperatur uap. titk didih air tergantung pada tekanan udara dan kemudian menentukan titik  titk didih air tergantung pada tekanan udara dan kemudian menentukan titik  didih air berdasarkan tabel yang ada.

didih air berdasarkan tabel yang ada.

massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan : massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :

Gambar

Tabel 2. Hasil pengukuran panjang benda
Tabel 6. Hasil pengukuran ketebalan benda pengukuran ketebalan benda
Gambar 1. Jangka sorongGambar 1. Jangka sorong Keterangan gambar :
Gambar 3. StopwatchGambar 3. Stopwatch
+5

Referensi

Dokumen terkait

Model baut-solder listrik standar kapasitas panasnya ditentukan dalam satuan Watt, untuk pekerjaan di bengkel elektronik antara 25 s.d 200 Watt, sedangkan untuk pekerjaan agak

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang di dapat dalam membuat paper Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang di dapat dalam membuat paper ini yaitu untuk

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menolong dan memberikan kekuatan dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan

Jenis Risiko yang Dihadapi Bank dan Upaya Pengelolaannya Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta sejalan dengan

Karakteristik pe- nelitian pengembangan tersebut adalah (1) intervensionist: adanya intervensi (campur tangan) saat merancang tujuan penelitian; (2) iterative; adanya

• Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan.. harga

sector bisnis yang diprediksi bakal menjanjikan pada investasi portofolio (reksadana, saham, dan obligasi). Oleh sebab itu prtofolio baik yang dilakukan manajer