• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

N/A
N/A
Yustitia Muhammad Esa

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Nama Percobaan : Pengukuran Dasar Tanggal Percobaan : Rabu, 1 November 2023

Oleh :

Kelompok : 16 (Enam Belas)

Nama : Muhammad Dwi Ari Wahyudi

NIM 2311102444006

Prodi : Teknik Geologi

Teman Kerja :

1. Amayadori F. (2311102444012)

2. Muhammad Syadi’ilah A. (2311102444060) 3. Muhammad Dwi Ari Wahyudi (2311102444006)

Asisten : Muhammad Zidan Maulana (2111102444013)

LABOLATURIUM TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN UJIAN TENGAH SEMESTER PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Kelompok 16

Nama : Muhammad Dwi Ari Wahyudi

NIM 2311102444006

Prodi : S1 Teknik Geologi

Teman Kerja :

1. Amayadori F. ( 2311102444012 )

2. Muhammad Syahdillah ( 2311102444066 )

Mengetahui :

Samarinda, 1 November 2023

Koordinator Praktikan

Muhammad Zidan Maulana Muhammad Dwi Ari Wahyudi

NIM.2111102444013 NIM.2311102444006

Menyetujui : Dosen Pengampu

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...3

DAFTAR GAMBAR ...5

DAFTAR TABEL ...5

ABSTRAK ... 6

ABSTRACT ... 6

BAB I PENGUKURAN DASAR... 7

PENDAHULUAN... 7

1.1 Latar Belakang ... 7

1.2 Tujuan Praktikum ... 7

1.3 Manfaat Praktikum ... 7

BAB II ... 8

DASAR TEORI... 8

BAB III ... 9

METODE PERCOBAAN ... 9

3.1 Waktu dan Tempat ... 9

3.2 Alat dan Bahan ... 9

3.3 Prosedur Percobaan ... 9

3.3.1 Penggaris/Mistar... 9

3.3.2 Jangka Sorong ... 9

(4)

BAB IV ... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10

4.1 Data Hasil Praktikum... 10

4.2 Analisis Data ... 10

4.2.1 Balok ... 10

4.2.2 Tutup Botol ... 11

4.2.3 Zat Cair ... 11

4.3 Pembahasan ... 11

BAB V... 12

PENUTUP... 12

5.1 Kesimpulan... 12

5.2 Saran... 12

DAFTAR PUSTAKA... 13

LAMPIRAN ... 14

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 & 2 Hasil perhitungan pengukuran dasar ... 14

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data hasil percobaan menggunakan alat ukur ... 10

(6)

ABSTRAK

Pengukuran adalah hal sederhana yang sering kita jumpai di kehidupan ini, dan dekatnya adalah hal yang terdiri dari kehidupan yang merupakan dalam bidang fisika. Proses pengukuran dibantu dengan alat-alat, yang disebut alat ukur, mistar, jangka sorong, termometer, neraca, dan lain-lain. Ketidakpastian adalah bahwa tidak ada pengukuran yang benar-benar akurat. Meskipun kesalahan sumber, akurasi, dan presisi merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi mempengaruhi. Metode menentukan angka pada hasil pengukuran. Pengukuran dilakukan pada balok besi dan pelat alumunium yang diukur secara berulang, agar menghasilkan nilai ketebalan yang berbeda-beda untuk dibandingkan. Data- data yang dihasilkan membuktikan bahwa terdapat kecerahan dalam pengukuran. Aturan pengukuran seperti penulisan angka penting telah diterapkan dalam pencatatan hasil pengukuran dalam praktikum ini.

Kata kunci : Jangka sorong, mistar, mikrometer sekrup.

Measurement is a simple thing that we often encounter in this life, and nearby is the thing that consists of life which is in the field of physics. The process of measurement is aided by tools, called measuring instruments, rulers, calipers, thermometers, balances, and others. Uncertainty is that no measurement is absolutely accurate. Although source error, accuracy, and precision are influencing factors. The method determines the number on the measurement result. Measurements were made on an iron block and an aluminum plate that were measured repeatedly, in order to produce different thickness values to compare. The resulting data proves that there is brightness in the measurement. Measurement rules such as writing important numbers have been applied in recording measurement results in this practicum.

Key words: Scope, ruler, screw micrometer.

(7)

BAB I

PENGUKURAN DASAR PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Ilmu fisika, pengukuran merupakan materi dasar yang harus di pahami terlebih dahulu. Mengukur dapat diartikan sebagai pengamatan kuantitas atau jumlah.

Pengukuran berarti satu metode atau apa yang digunakan untuk menyatakan sifat fisis dalam bentuk bilangan sebagai hasil perbandingan dengan sebuah besaran baku sebagai satuan. Membandingkan keadaan yang diukur dengan instrument pengukur yang di tetapkan skalanya untuk melakukan pengukuran pada setiap besaran.

Keakuran pada ahsil pengukuran sangat di perlukan dalam melakukan suatu pengukuran dalam melakukan suatu pengukuran, namun pada kenyataannya tidak adasatu pun pengukuran yang benar – benar tepat, kurang tepat pengukuran tersebut menimbulkan timbulnya polusi. Ketidakpastian berasal dari perbedaan sumber, alat pengukuran yang di pakai maupun ketelitian yang kurang ketika membaca skala, membaca skala pada peta alat ukur.

Pengukuran sangat penting baik dalam ilmu fisika, maupun dalam kehidupan sehari - hari. Oleh karena itu, kita melakukan percobaan yang berhubung dengan pengukuran dasar. Percobaan ini di perlukan sebagai satu referensike kita untuk lebih mengenal dana memahami pengukuran dalam fisika.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mampu mengetahui berapa Panjang lebar dan tinggi suatu benda.

2. Mampu memahami prinsip penggunaan alat ukur.

3. Mampu menemtukan dan memahami cara mengukur menggunakan mistar jangka sorong gelas ukur dan neraca

1.3 Manfaat Praktikum

1. Dapat memahami cara penggunaan alat ukur .

2. Dapat menghitung nilai panjang, volume dan massa suatu benda.

(8)

BAB II DASAR TEORI

Pengukuran dengan arti yang umumnya adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran acuan atau pembanding referensi. Proses pengukuran akan menghasilkan angka yang diikuti dengan nama besaran acuan ini. Dalam pengukuran yang lebih luas, pengukuran merupakan bentukan penggunaan sebuah bilangan berdasarkan karakteristik suatu situasi ( Albert ) pengukuran lebih umum disituasikan saat pengerjaan diluar rumah pengukuran dalam arti yang umum adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran acuan atau pembanding referansi. Pengukuran merupakan perbandingan kuantitas antara standar yang telah ditentukan sebelumnya dengan yang diukur.

Semua besaran fisika harus dapat diukur, atau kuatifikasikan dalam angka – angka. Suatu yang tidak dapat di nyatakan dalam angka bukanlah besaran fisika dan tidak akan terdapat diukur. Mengukur adalah membandingkan antara dua hal, biasanya salah satunya adlah suatu standar yang menjadi alat ukur. Ketika lebih mengukur jarak antara dua titik. Kita membandingkan jarak dua titik tersebut dengan suatu jarak standar Panjang – panjang, misalnya panjang tongkat meteran.

Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari fisika tetapi tidak ada pengukuran yang benar – benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubung dengan setiap pengukuran, ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda diantara yang paling penting, selian ketidakmampuan membaca sebuah instrument diluar batas bagian terkcil yang ditunjukan.

Misalnya, jika nada memakai sebuah penggaris sentimeter untuk mengukur lebar setelah papan ( G6 – 1 – 5 ) hasilnya dapat di pastikan akurat sampai 0.1 cm, yaitu bagian terkcil pada penggaris tersebut. Alasannya, adalah sulit bagi peneliti untuk memastikan suatu nilai – nilai di antara garis pembagi terkecil tersebut.

(9)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 1 November 2023, Pada Pukul 07.30 10.20 WITA. Dan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3.2 Alat dan Bahan 1. Mistar 30 cm 2. Neraca Ohauss 3. Jangka Sorong 4. Mikrometer Sekrup 5. Gelas ukur

6. Balok 7. Kelereng 8. Tutup Botol 9. Zat cair (air)

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1 Mengukur masa dari balok sekaligus dengan tinggi dan lebarnya 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Letakkan balok diukuran neraca .

3. Setelah itu seimbangkan dengan titik garis dari neraca tersebut.

3.3.2 Mengukur tinggi dan lebar balok 1. Siapkan alat dan bahan.

2. Hitung tinggi dan lebar balok menggunakan penggaris.

3. Setelah itu catat keterangannya sesuai data.

(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum

Jenis Praktikum : Pengukuran Dasar Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 1 November 2023 Fakultas/Jurusan : SAINTEK, S1 Teknik Geologi Kelompok/Nama kelompok : 16

Data Hasil Percobaan :

Tabel 1. Data hasil percobaan menggunakan alat ukur No. Nama Sampel Alat yang

digunakan

Dimensi Massa

Panjang Lebar Tebal Diameter

1. Balok Penggaris 16,4 5,2 1 - 68,7

2. Bola Neraca - - - 3 1,8

3. Benda Berongga Gelas Ukur 4. Benda Tak

Beraturan

Jangka Sorong

5. Zat Cair Gelas Ukur Volume : 110-100 : 10 ml 0,18

gr

4.2

Analisis Data 4.2.1 Balok

P = 16,4 cm L = 5,3 cm T = 1 cm

(11)

4.2.2 Tutup Botol

Diameter dalam : 1,3 cm Diameter luar : 2,9 cm Massa Bola

= 1,3 + 2,9

= 4,2 gr

4.2.3 Zat Cair

Massa kosong : 78 gr Massa isi : 175 gr Volume : 100 ml Massa Zat Cair

= 175 – 78

= 97 gr

4.3

Pembahasan

Data dari pengukuran 1, 2, dan 3 terdapat hasil data yang berbeda yang disebabkan oleh perbedaan alat ukur. Pada pengukuran pertama mengukur sebuah balok menggunakan penggaris dan jangka sorong, pengukuran kedua mengukur tutup botol dengan menggunakan jangka sorong dan pengukuran ketiga mengukur zat cair menggunakan gelas ukur dan neraca ohaus yang menyebabkan perbedaan hasil data.

Berdasarkan data hasil pengukuran tersebut, maka diperoleh hasil perhitungan balok sebagai berikut: P . L . T = 16,4 . 5,3 . 0,9 = 69,5 gr Dan massa balok diukur menggunakan neraca dan hasilnya 69,5 gram. pengukuran gelas ukur sebagai berikut: Tabung kosong: 70 + 8 = 78 gram menggunakan alat ukur neraca kemudian gelas ukur diisi dengan air yang berisi 100 ml dan diukur lagi menggunakan neraca, tabung isi - tabung kosong = 175 -78 = 97 gram dan terakhir pengukuran tutup botol dengan menggunakan jangka sorong dengan mencari skala utama dan skala nonius lalu dijumlahkan seperti berikut : s.u = 1,3 s.n = 2,9 s.u + s.n = 1,3 + 2,9 = 4,2 cm.

Pada percobaan praktikum pengukuran dasar kali ini terdapat faktor kesalahan yang terdapat pada pengukuran misalnya salah menentukan alat ukur saat

(12)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum kami dapat disimpulkan bahwa kami telah meneliti sebanyak 3 kali dan hasil penelitian yang berbeda-beda tergantung dengan alat ukur, ketelitian, dan ketepatan dalam mengukur dengan menghitung.

5.2 Saran

Dalam ilmu Sebelum melakukan penelitian, sebaiknya praktikum mengetahui dan mematuhi pemahaman tata cara menggunakan alat ukur gaya tidak terjadi kesalahan dalam mengukur suatu benda. Praktikum juga sebaiknya mengetahui cara menentukan pertama jika terjadi hal yang tidak diketahui oleh pratikan atau praktikan yang mengalami kesulitan sebaiknya kepada asisten.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Yordania .1996. pengukuran. Jember : Universitas Jember Padri, aku Made. 1985. Fisika I . Jakarta : Universitas Terbuka

Purwandari.2012. Modul Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universitas Jember

Sutarto. 2004 . Fisika Dasar. Jember : Departemen Pendidikan FKIP Universitas Jember

Yanti, A.2010. Fisika Dasar . Jakarta : Bina Cipta.

Yulianti. 1997 . Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember : Universitas Jember

(14)

LAMPIRAN

Gambar 1.1 : Pengukuran Dasar Gambar 1.2 : Pengukuran Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur diameter luar dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi,,serta lebih mudah dan hasil pengukuran lebih

Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak ini maka jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian dari

Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak ini maka jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian dari

Pada pengukuran panjang balok dengan menggunakan jangka sorong diperoleh 3 hasil pengukuran panjang yang semuanya bernilai 19,30 mm dan memperoleh panjang rata- rata yaitu

Cara pengukuran dimensi ini dapat disebut juga dengan metode statis yaitu dengan mengukur panjang, lebar dan tebal benda di tempat-tempat yang berlainan serta menentukan massa

Tinggi adalah jarak antara pangkal balok dengan ujung balok yang ukurannya lebih panjang dari ukuran lebar dan panjang yang diukur menggunakan mistar, jangka

Pengukuran suatu besaran dengan metode pengukuran tak langsung (melalui besaran yang lain) akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih banyak dari pada yang

Tutup botol diameter luar Skala utama Skala Nonius Hasil Pengukuran Tabel B Pengukuran dengan micrometer sekrup Petunjuk pengerjaan Ambil benda 1 letakkan pada rahang jangka sorong