PANCA INDERA
FK 2102 ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM KENDALI
PENDAHULUAN
Persepsi sensorik – NS
penciuman, pengecap, penglihatan dan pendengaran
(peraba, merupakan kelompok besar indera umum)
reseptor untuk keseimbangan terdapat pada telinga
Reseptor sensorik indera terlokalisasi dan berada pada
daerah kepala
Reseptor – berupa sel epitelial mirip neuron atau neuron
perifer halus
Reseptor2 bertempat di organ sensorik kompleks (mata
dan telinga) atau dalam struktur epitelium (pengecap pada lidah atau epitelium olfaktorius)
Panca indera/special senses
Pengindera kimia : pengecap dan penciuman
Mata dan penglihatan
MATA
Merupakan indera penglihatan Fungsi mata hampir = kamera
Mata sebagai eksteroseptor memberi respon pada cahaya Menerima stimulus berkas cahaya pada retina, dengan
perantaraan serabut nervus optikus (saraf kranial ke-2)
mentransmisikan stimulus tsb ke pusat penglihatan di otak (lobus ocipital), untuk diinterpretasikan
Nervus optikus timbul dari gabungan sel2 ganglion dalam retina.
Saraf ini bergerak ke belakang secara medial, melintasi kanalis optikus, memasuki rongga kranium, kemudian menuju khiasma optikum
Alis
2 kulit tebal melengkung yang ditumbuhi rambut, dihubungkan dengan otot2 dibawahnya, berfungsi melindungi mata dari sinar matahari terik
Kelopak mata
Lempeng tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus padat, dilapisi kulit dan dibatasi oleh konjungtiva. Jaringan dibawahnya tidak berlemak. Digerakkan ke atas oleh otot elevator palpebrae. Ditutup oleh otot melingkar yi muskulus orbikularis okulis
Bulu mata dikaitkan pada pinggiran kelopak mata serta melindungi mata dari debu & cahaya
Konjunctiva
Selaput lendir yg melapisi sisi dalam kelopak mata, menutupi bagian depan sklera. Selaput ini bersambung dengan selaput lendir yg melapisi saluran air mata, kantung air mata & saluran nasolakrimal
Peralatan lakrimal
Klnjr air mata terdiri dr kelenjar majemuk, terletak pada sudut luar, sebelah atas rongga orbital. Klnjr yang berada pada pinggir atas dan luar mata tsb mengeluarkan air mata, dialirkan ke dalam kantung konjuctiva melalui saluran klnjr lakrimal. Kelopak mata dikedipkan air mata membasahi permukaan bola mata.
Sebagian cairan keluar, selebihnya mengalir dari sudut dalam
Retina
Epitel berpigmen : menyerap cahaya berlebih sehingga
pembentukan bayangan tidak terganggu
Lapisan saraf pada mata, terdiri dari sejumlah lapisan serabut
yaitu sel2 saraf, sel2 kerucut dan sel2 batang
Pada bag anterior lapisan : sel2 batang & kerucut
merupakan fotoreseptor & mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf
Sel batang
Memberikan respon pada cahaya redup manusia mampu membedakan bentuk dalam cahaya redup
Sel kerucut
Memberikan respon pada cahaya terang persepsi jelas & tajam Melihat warna
Paling banyak terdapat di fovea centralis/macula
Makin perifer jumlah sel kerucut << sel batang >>
Retina
Merupakan jaringan saraf halus menghantarkan impuls saraf dr luar menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf optik meninggalkan bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot
Retina
(a) Cahaya dari luar melewati bag retina, sebelum sampai sel fotoreseptor sinyal elektrik bergerak ke dalam dari neuron ke neuron lainnya
Nervus Optikus
Serabut saraf sel
ganglion nervus optikus
meninggalkan bagian belakang mata pada diskus optikus
Sklera
Pembungkus bola mata yang kuat dan fibrus
Membentuk putih mata & bersambung dengan bagian depan
membran yang bening yi kornea
Sklera melindungi struktur mata yang sangat halus & mempertahankan
bentuk bola mata
Khoroid (1)
Bagian tengah mata berisi pembuluh darah, merupakan cabang arteria
oftalmika, bagian dari arteria karotis interna
Lapisan ini membentuk iris yang berlubang di tengahnya = pupil/manik
mata
Selaput berpigmen sebelah belakang iris memancarkan warnanya
Khoroid..(2)
Khoroid bersambung dengan iris, di belakang iris selaput ini
menebal, membentuk korpus siliare berisi serabut otot sirkuler & serabut2 yang letaknya seperti jari2 sebuah
lingkaran.
Kontraksi otot sirkuler menyebabkan pupil mata berkontraksi
Iris, korpus siliare & selaput khoroid membentuk tractus uvea
Lensa mata
Benda transparan bikonveks, organ fokus utama, terdiri
dari beberapa lapisan
Berfungsi membiaskan berkas cahaya yg terpantul dari
benda2 yg dilihat, menjadi bayangan pada retina
Terletak tepat di belakang iris, berada dalam kapsul
elastik, dikaitkan pada badan siliaris/korpus siliare khoroid oleh membran ligamen suspensori
Mengencang dan mengendurnya lensa dikendalikan oleh
Vitreous humour
Berisi cairan keputih-putihan, seperti agar-agar, berada di daerah
sebelah belakang bola mata
Berfungsi memberi bentuk dan kekuatan pada mata,
mempertahankan hubungan retina dengan selaput khoroid dan sklerotik
Berada di segmen anterior
Cairan yang berasal dari badan siliaris (epitel) & diserap kembali ke
dalam aliran darah pada sudut antara iris & kornea melalui vena halus saluran Schlemm
Bola mata
Diameter 2.5 cm, bagian depan bening Terdiri dari 3 lapisan :
Lap luar luar, fibrus, lapisan penyangga Lap tengah, vaskuler
Lap dalam, saraf
Otot penggerak bola mata : 6 buah
4 buah otot lurus : rectus superior, rectus inferior, rectus medial, rectus
lateral
Menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam, ke sisi luar bergantian
2 buah otot agak serong : oblique inferior (ke atas, ke sisi luar), oblique
superior (ke bawah, ke sisi luar)
Serabut saraf yang mengatur otot2 tsb : nervus okulomotorius, trokhlearis, abduscen (saraf kranial 3,4 dan 6)
Terbentuk bayangan tajam pada retina jika terjadi akomodasi
perubahan lengkung lensa
Jika otot siliaris dlm keadaan istirahat : ligamen suspensori kaku
dan lensa akan berada pada bentuk yang relatif pipih.
Berkas sinar sejajar pada mata normal akan difokuskan pada
retina
AKOMODASI MATA (1)
Bentuk lensa yang bikonveks. Tekanan intraokuler dibentuk
oleh aqueous humor dan vitreous humor menjaga bola mata bundar & terpasang kokoh
Jika obyek mendekat : otot siliaris akan mengubah
lengkung lensa sehingga bayangan akan jatuh pada
retina
Titik dekat : titik dimana otot siliaris akan
berkontraksi sempurna dan lensa akan cembung
maksimal
Pada mata normal dapat melihat obyek dengan jelas
pada jarak paling dekat 15 cm
Benda diusahakan fokus pada retina pada daerah dengan
sensitivitas >>, yi : fovea centralis (bagian ini lebih tipis sehingga berkas cahaya masuk ke sel2 kerucut yang peka)
Kedua mata harus memfoskuskan benda pada daerah yang
sama membentuk 1 bayangan
Serabut retina yang satu akan bersilangan pada chiasma opticus, bergabung dengan serabut lateral retina lainnya. Titik pada tiap retina yang tempatnya saling bersesuaian :
corresponding points
REFLEKS VISUAL
Jika suatu obyek didekatkan perlahan pada mata, ada 3 perubahan mekanisme penglihatan :
Akomodasi memfokuskan bayangan tepat pada retina Konvergensi menjamin bayangan mengenai
corresponding points
Kontriksi pupil mengurangi jumlah cahaya masuk ke
Refleks akomodasi
Ada 2 atau salah 1 stimuli yang berperan :
Konvergensi
Bayangan yang tidak tepat pada fokus
Jalur refleks
Afferen : nervus opticus
Refleks konvergensi
Jalur refleks Afferen : nervus optikus
Efferen : serabut motorik saraf kranial ke 3, 4, dan 6 yang
mempersarafi otot ekstrinsik mata
Jika saat benda dibawa mendekati mata, mata tidak
berkonvergensi maka bayangan tidak akan jatuh pada
corresponding points bayangan ganda stimulus bagi saraf pusat melalui jalur optik, otak tengah mengaktifkan saraf yang mempersarafi otot ekstrinsik mata
Refleks cahaya
Mata memiliki kemampuan mengatur jumlah cahaya masuk
Jika terang, pupil mengecil. Demikian sebaliknya. Perubahan ukuran
pupil diatur oleh iris makin besar pupil, cahaya akan lebih banyak masuk mata
Iris disusun oleh otot polos yang dipersarafi oleh saraf otonom.
Intensitas cahaya yang mengenai retina menjadi stimulus efektif untuk terjadinya refleks cahaya.
Jika cahaya >>, impuls akan melewati jalur saraf jumlah cahaya masuk
mata dikurangi. Demikian jg sebaliknya
Jika cahaya dikenai pada 1 mata kedua pupil akan berkontriksi
Refleks proteksi
Mekanisme refleks proteksi
Mengedipkan mata
Jika konjuctiva tersentuh benda asing reseptor
penerima impuls mengirimkan ke batang otak, bersinapsis dengan serabut motorik menutup kelopak mata
Lakrimasi
Jika refleks kornea gagal mengusir benda asing, air mata akan disekresikan untuk mencuci mata
Kelainan pada mata (1)
Myopia
= Mata dekat. Mata dapat melihat dengan jelas jika benda diletakkan sangat dekat sumbu mata amat panjang, fokus jatuh di depan retina. Untuk mengatasi, digunakan lensa
bikonkaf
Hiperopia
= Mata jauh. Sumbu mata lebih pendek dari normal.
Bayangan jatuh di belakang bola mata. Pada org usia muda yang menderita hiperopia ini tanpa lensa masih bisa melihat dengan akomodasi penuh mata mudah lelah. Untuk
Astigmatismus
Kelainan pada mata, penglihatan buram, terjadi distorsi.
Kesalahan refraksi yg terjadi krn berkas cahaya jatuh pada garis2 di atas retina, bukan pada titik2 tajam disebabkan
berubahnya bentuk lengkungan lensa Presbiopia
= Mata tua Pada lansia, lensa kehilangan kemampuan
berakomodasi. Elastisitas lensa hilang, tidak dapat mencembung jika dibutuhkan. Untuk mengatasinya digunakan 2 jenis lensa yi lensa dekat dan jauh (bifokus)
Kelainan lainnya
TELINGA
Merupakan indera pendengaran
Dipersarafi oleh saraf kranial ke-8/nervus auditorius
Terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
Telinga luar
Panjang 2,5 cm
Sebagian besar mrp tulang rawan dapat bergerak ke atas dan belakang
Telinga luar
Terdiri dari
Aurikel/pinna/daun telinga membantu mengumpulkan gelombang
suara
Terdiri dari tulang rawan & jaringan fibrus, kecuali cuping telinga lemak
Meatus auditorius eksterna mentransmisikan getaran suara menuju
membran timpani
Telinga tengah/rongga timpani
Memisahkan membran timpani/rongga telinga dengan meatus
auditorius eksterna
Berupa ruangan berisi udara
Telinga tengah
Sebelah belakang bersambung dg antrum mastoideus
Tuba Eustachius/faringo timpanik : celah pada rongga telinga tengah
menuju nasofaring
Fungsi : tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga menjadi
seimbang cedera dan tuli dapat dihindari
Tuba akan tertutup pada keadaan istirahat, akan terbuka setiap
menelan makanan
Hubungan dg nasofaring jika ada infeksi, mudah menyebar
3 tulang pendengaran : tulang kecil bersambung dari membran
timpani ke rongga telinga dalam
Fungsi : Mengalirkan getaran suara dari membran timpani menuju rongga telinga dalam
Telinga tengah
Malleus/martil : terkait dg membran timpani
Inkus/landasan : sisi luar bersambung dg malleus, sisi dalam
bersambung dg stapes
Stapes/sanggurdi : dikaitkan pada inkus, dasarnya yg bulat panjang
terkait dg membran yg menutup fenestra vestibula/tingkap jorong
Prosesus Mastoideus
Bagian tulang temporalis, terletak di belakang telinga
Terdapat ruang udara pada bagian atasnya : antrum mastoideus
Telinga dalam
Terdiri dari berbagai rongga seperti pada tulang temporalis labirin tulang, dilapisi membran labirin membranosa
Labirin tulang terdiri dari 3 bagian:
Vestibula bagian tengah
Kanalis/saluran semisirkuler bersambung dg vestibula
Saluran superior Saluran posterior
Saluran lateral letaknya horisontal
Berfungsi : membantu serebelum dalam mengendalikan kesetimbangan, serta kesadaran akan kedudukan tubuh
Kokhlea
Tabung berbentuk spiral seperti rumah siput membelit sumbu berbentuk kerucut modiulus
Dalam tiap belitan terdapat ujung akhir saraf pendengaran.
Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe
Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin tulang : perilimfe
Endolimfe & perilimfe mentransmisikan getaran suara dari rongga telinga tengah ke ujung akhir saraf
Ada 2 tingkap dalam kokhlea :
Fenestra vestibuli/fenestra ovalis/ jendela oval ditutup
o/ tulang stapes
Fenestra kokhlea/fenestra rotunda/jendela bulat
ditutup oleh sebuah membran
Fungsi tingkap : getaran dapat dialihkan dari rongga telinga
tengah ke perilimfe endolimfe merangsang ujung saraf pendengaran
Saraf kokhlear
Merupakan saraf pendengaran yg sebenarnya. Serabut saraf yg keluar dari kokhlea ke nukleus khusus yg terletak di belakang talamus ke pusat penerima akhir di korteks otak bagian bawah lobus temporalis
Telinga dalam
Nervus auditorius
Terdiri dr 2 bagian : saraf vestibuler & saraf kokhlear
Saraf vestibuler : keseimbangan
Serabut-serabut ini bergerak dari saluran vestibularis & semisirkuler ke nukleus vestibularis yang terletak pada pertemuan antara pons dan medula oblongata
Pendengaran
Mendengar merupakan persepsi bunyi
Ada 3 faktor penting terjadinya bunyi yi: frekwensi, intensitas & kualitas
bunyi.
Frekwensi
Ad. Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin besar jumlah vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut. Telinga normal manusia biasanya mendengar bunyi antara 20-2000 Hz
(audiosonik)
Intensitas
Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar panjang gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan dengan B (bel) atau dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu lintas ramai: 80-90 dB, suara mesin jet 140-150 dB
Kualitas
kualitas/timbre bunyi ditentukan oleh jenis benda yg bergetar. Mis. Bunyi alat musik piano akan terdengar berbeda dg biola karena adanya faktor kualitas bunyi ini.
Transmisi gelombang bunyi
Gelombang bunyi masuk ke dalam telinga getaran pd membran timpani
terjadi pergerakan tulang2 kecil di dekatnya (pada telinga tengah).
Setelah energi bunyi mencapai tulang stapes & bergetar membran halus dr
jendela oval pada stapes bergerak mengirimkan getaran melalui cairan perilimfe
Getaran melalui membran Meissner berjalan ke endolimfe ke organ Corti
(bagian dendrit saraf auditorius tersusun di sekitar rambut pada organ Corti)
Getaran menggerakkan sel rambut pada membran dendrit akan
terstimulasi, impuls melalui saraf kokhlear akan menuju medula ke lobus temporalis
Kesetimbangan
Telinga dalam atau labirin terdiri dr saluran2 &
merupakan struktur kompleks yang berperan dalam
pendengaran & kesetimbangan
Di dalam perilimfe di vestibula terdapat utrikula &
sakula yg dihubungkan satu sama lain dengan
saluran kecil
Utrikula dan saluran semisirkuler berperan dalam
kesetimbangan & propriosepsi (pengetahuan
PENGECAP
Impuls pengecap dihantarkan oleh saraf kranial 7, 9, 10 ke medula oblongata &
pons
Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi
kelenj ludah
Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika ada zat
dalam keadaan terlarut diadaptasi dg cepat
Ada 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit tidak semua bagian lidah
mempunyai kepekaan yang sama terhadap rasa2 tsb
Manis & asin : ujung lidah Asam : lateral lidah
Pahit : pangkal lidah
Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks otak,
tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah. Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg encer, sedangkan lainnya merangsang ludah yg kentala
Lidah mempunyai 2 kelompok otot :
Otot intrinsik : gerakan halus
Otot ekstrinsik : menghubungkan lidah pada
bagian disekitarnya
Lidah terletak pada dasar mulut, pembuluh darah &
urat saraf masuk & keluar dari pangkal lidah
Palatine tonsil
PENCIUMAN
Yang berperan : epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius) di bagian
tengah septum nasal & bag lateral di atas konkha superior
Nervus olfaktorius atau saraf kranial ke-1 serabut sarafnya muncul pada bagian
atas selaput lendir hidung
Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk
berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius
Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius mencapai
daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk ditafsirkan
Syarat rasa penciuman : senyawa harus mudah menguap, mempunyai sedikit
kelarutan dalam air maupun lemak
Rasa penciuman distimulasi oleh gas atau unsur2 halus yg terhirup. Rasa
penciuman sangat peka, tetapi kepekaannya mudah hilang, jika dihadapkan dg suatu bau yang sama untuk suatu waktu yg cukup lama