KATA PENGANTAR
Pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan dengan bidang kerjanya. Berbagai upaya ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di tempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya.
Penyusunan Modul Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerja
Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung mengacu kepada SKKNI Ahli Geodesi untuk Bangunan Gedung, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang pada Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan dengan mengindentifikasi Unit-unit Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan.
Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai upaya memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut diatas, sehingga dimungkinkan adanya tambahan materi-materi lainnya untuk lebih meningkatkan kompetensi dari standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja
Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discusion serta Workshop yang melibatkan para nara sumber, praktisi, pemangku jabatan serta stakeholder. Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dalam proses penyusunan modul ini, dan seiring dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi kedepan, maka tetap diupayakan penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengan dilaksanakannya pelatihan dengan menggunakan modul ini dilapangan melalui respon peserta pelatihan, instruktur , asesor serta semua pihak.
Pada kesempatan ini disampaikan banyak terimakasih kepada tim penyusun yang telah mencurahkan segala kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan modul ini, serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul pelatihan ini.
Jakarta, Juli 2013
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat Kerja
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 1
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ... 3
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ... 3
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6
2.1 Peta Paket Pelatihan ... 6
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 6
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12
3.1 Strategi Pelatihan ... 12
3.2 Metode Pelatihan ... 13
BAB IV MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA ... 21
4.1 Umum ... 21
4.2 Interpretasi informasi dan instruksi kerja ... 28
4.3 Komunikasi Instruksi kerja kepada bawahan ... 48
4.4 Pelaksanaan koordinasi dengan unit-unit terkait ... 52
4.5 Pelaksanaan koordinasi dengan unit-unit terkait ... 57
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI ... 62
5.1 Sumber Daya Manusia ... 62
5.2 Sumber-sumber Perpustakaan ... 63
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 64
LAMPIRAN
Judul Modul:Melaksanakan Ketentuan K3L di Tempat Kerja
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 1 dari 67
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2 Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1 Desain materi pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.
a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur.
b. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.
1.2.2 Isi Materi Pelatihan
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 2 dari 67
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek. 6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan materi pelatihan
a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. 3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 3 dari 67
b. Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. 2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. 3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2 Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah
1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 4 dari 67
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 5 dari 67
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi, baik LSP maupun Badan Sertifikasi Kompetensi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 6 dari 67
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit kompetensi komunikasi di tempat kerja, Kode Unit F.4xxxx.002 02, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
Menerapkan keselamatan dan kesehaan kerja dan lingkungan (K3-L) di tempat kerja
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Melaksanakan Pekerjaan Pondasi Melaksanakan Pekerjaan Struktur Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur
Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi
2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah “Melaksanakan komunikasi di tempat kerja”.
2.2.3 Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, terfokus pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Setiap peserta pelatihan membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 7 dari 67
2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. b. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. c. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
d. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2.3.2 Kode Unit
F.4xxxx.002.02
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menginterpretasikan dan mengomunikasi kan instruksi kerja serta melaksanakan koordinasi.
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP menerapkan K3L ditempat kerja
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 8 dari 67
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
1.1 Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi dengan benar
1.2 Informasi dan instruksi kerja dibuat dalam bentuk daftar simak (check list)
1.3 Daftar simak informasi dan instruksi kerja diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan
2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan
2.1 Daftar simak informasi dan instruksi kerja disosialisasikan kepada bawahan
2.2 Masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan
pemecahannya
2.3 Pelaksanaan instruksi kerja yang sudah dievaluasi dikonfirmasi kepada bawahan 3. Melaksanakan koordinasi
dengan unit-unit terkait
3.1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait disusun
3.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait dilakukan sesuai jadwal 3.3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan
diperiksa kesesuaiannya dengan rencana semula
4. Melaksanakan koordinasi dengan pihak luar
4.1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak luar disusun
4.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak luar dilakukan sesuai jadwal
4.3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan diperiksa kesesuaiannya dengan rencana semula
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 9 dari 67
2.3.6 Batasan Variabel
a. Konteks variabel
1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor kontruksi utamanya pada pekerjaan pelaksanaan pekerjaan gedung.
2) Unit kompetensi berlaku untuk melakukan komunikasi dan kerjasama terhadap tugas yang dilaksanakan di tempat kerja
3) Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan menegakkan tanggung jawab dalam berkomunikasi dan kerjasama dengan orang lain di tempat kerja
b. Perlengkapan yang dibutuhkan
1) Peralatan
a) Radio komunikasi b) Alat tulis (ATK) 2) Perlengkapan
a) Surat Perintah Kerja b) Surat edaran
c) Hasil rapat koordinasi di tempat kerja d) Struktur organisasi perusahaan.
c. Peraturan-peraturan yang diperlukan
1) Pedoman komunikasi di tempat kerja 2) Pedoman Kerja dalam Kelompok Kerja 3) Pedoman dokumen kontrak
4) Struktur Organisasi Perusahaan
d. Norma dan standar
Standard Operation Procedure (SOP) Perusahaan
2.3.7 PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 10 dari 67
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Metode uji yang digunakan antara lain: 1) Test tertulis;
2) Test lisan (wawancara); 3) Praktek/simulasi. 4) Porto folio
b. Persyaratan kompetensi
Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang lain dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai persyaratan awal.
c. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 1) Pengetahuan
a) Instruksi kerja
b) Metode komunikasi dan koordinasi 2) Keterampilan
a) Mengidentifikasi, memeriksa, dan mensosialisasikan instruksi kerja
b) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
d. Sikap kerja yang diperlukan
1) Teliti dalam mengidentifikasi, memeriksa, dan mensosiali sasikan instruksi kerja
2) Teliti dalam melakukan koordinasi dengan pihak terkait
e. Aspek kritis
1) Ketelitian dalam mengidentifikasi, memeriksa, dan mensosialisasi kan instruksi kerja
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 11 dari 67
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.
b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek
a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 12 dari 67
b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.
c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan dengan menerapkan metode :
a. Penilaian tertulis
b. Penilaian lisan/wawancara
c. Penilaian observasi/Praktek/simulasi
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2 Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 13 dari 67
3.3. Rancang Bangun Pembelajaran Materi pelatihan
Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran, metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess pembelajaran, serta sumber materi yang dibutuhkan dengan alokasi waktunya.
R
R
RA
A
AN
N
NC
C
CA
A
AN
N
NG
G
GA
A
AN
N
N
P
P
PE
E
EM
M
MB
B
BE
E
EL
L
LA
A
AJ
J
JA
A
AR
R
RA
A
AN
N
N
M
M
MA
A
AT
T
TE
E
ER
R
RI
I
I
P
P
PE
E
EL
L
LA
A
AT
T
TI
I
IH
H
HA
A
AN
N
N
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi 1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan
No Kriteria Unjuk Kerja /
Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajaran Metode pelatihan & alat bantu Tahapan pembelajaran Referensi yang disarankan JPL
1 Informasi dan instruksi
kerja diidentifikasi dengan benar.
Selesai
mengikuti materi ini peserta dapat mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja dengan benar Metode Ceramah Diskusi Demonstra si / peragaan Observasi Alat bantu : Dokumen kontrak, Gambar kerja, SPM/ SPMK, Instruksi kerja 1. menjelaskan pengertian informasi dan instruksi kerja 2. menjelaskan cara mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja 3. mempraktekan cara mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja sesuai dengan prosedur perusahaan 4. mengamati peserta dalam mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja 10 1) Dapat menjelaskan pengertian informasi dan instruksi kerja 2) Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja 3) Mampu mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja sesuai dengan prosedur perusahaan 4) Harus mampu bersikap teliti dalammengidentifik asi informasi dan instruksi kerja
2 Informasi dan instruksi
kerja dijabarkan dalam bentuk daftar simak (check list). Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menjabarkan Informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list). Ceramah Diskusi Tugas kelompok Observasi 1. menjelaskan bentuk/ format daftar simak (chekclist) informasi dan instruksi kerja 2. menjelaskan prosedur pembuatan daftar simak (checklist) 10 1) Dapat menjelaskan bentuk/ format daftar simak (chekclist) informasi dan instruksi kerja
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 14 dari 67
2) Dapat menjelaskan prosedur pembuatan daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja informasi dan instruksi kerja 3. mempraktekan cara melaksanakan pembuat an daftar daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja sesuai dengan prosedur perusahaan 4. mengamati peserta dalam menyusun daftar simak informasi dan instruksi kerja yang 3) Mampu melaksanakan pembuat an daftar daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja sesuai dengan prosedur perusahaan 4) Harus mampu
bersikap teliti dalam menyusun daftar simak informasi dan instruksi kerja yang akan dilaksnakan
3 Daftar simak informasi
dan instruksi kerja diperiksa
kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memeriksa kesesuaian Daftar simak informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan. Ceramah Diskusi Tugas kelompok Peragaan/ Demosntra si Observasi 1. menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kesesuaian daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan 2. menjelaskan cara memerik sa kesesuai an daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan 3. mempraktekan cara melaksanakan prosedur pemeriksaan kesesuaian daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan sesuai prosedur perusahaan 4. memperhatikan peserta dalam memeriksa kesesuaian daftar simak (check list) 10 1) Dapat menjelaskan
maksud dan tujuan pemeriksaan kesesuaian daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan 2) Dapat menjelaskan cara memerik sa kesesuai an daftar
simak (check list)
informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan 3) Mampu melaksanakan prosedur pemeriksaan kesesuaian daftar
simak (check list)
informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan sesuai prosedur perusahaan 4) Harus mampu
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 15 dari 67
bersikap teliti dalam memeriksa kesesuaian daftar
simak (check list)
informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan
R
R
RA
A
AN
N
NC
C
CA
A
AN
N
NG
G
GA
A
AN
N
N
P
P
PE
E
EM
M
MB
B
BE
E
EL
L
LA
A
AJ
J
JA
A
AR
R
RA
A
AN
N
N
M
M
MA
A
AT
T
TE
E
ER
R
RI
I
I
P
P
PE
E
EL
L
LA
A
AT
T
TI
I
IH
H
HA
A
AN
N
N
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi 2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan
No Kriteria Unjuk Kerja /
Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajaran Metode pelatihan Tahapan pembelajaran Referensi yang disarankan Jam pelaja ran indikat if (mnt)
1 Daftar simak informasi
dan instruksi kerja dijelaskan kepada bawahan. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menjelaskan daftar simak informasi dan instruksi kerja kepada bawahannya Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si / peragaan Observasi 1. menjelaskan maksud dan tujuan sosi alisasi daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja 2. menjelaskan prosedur sosialisasi daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja 3. mempraktekan cara mensosialisasik an daftar simak (check list)informasi dan instruksi kerjakepada bawahan sesuai prosedur perusahaan 4. mengamati peserta dalammensosial isasikan daftar simak (check list) informasi dan instruksi kerja kepada bawahan 10 1. Dapat menjelaskan
maksud dan tujuan sosi alisasi daftar
simak (check list)
informasi dan instruksi kerja
2. Dapat menjelaskan
prosedur sosialisasi
daftar simak (check
list) informasi dan
instruksi kerja
3. Mampu
mensosialisasikan
daftar simak (check
list)informasi dan
instruksi kerjakepada bawahan sesuai prosedur perusahaan 4. Harus mampu
bersikap teliti dalam mensosialisasikan
daftar simak (check
list) informasi dan
instruksi kerja kepada bawahan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 16 dari 67
2 Masukkan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan pemecahannya. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengevaluasi masukan pelaksanaan dan instruksi kerja Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si/ peragaan Observasi 1. menjelaskan makasud dan tujuan mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 2. menjelaskan prosedur evaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 3. mempraktekan cara melaksanakan prosedur evaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja untuk mendapatkan pemecahannya sesuai dengan prosedur perusahaan 4. mengamati peserta dalam dalam mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 10 1) Dapat menjelaskan makasud dan tujuan mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 2) Dapat menjelaskan prosedur evaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja 3) Mampu melaksanakan prosedur evaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja untuk mendapatkan pemecahannya sesuai dengan prosedur perusahaan 4) Harus mampubersikap teliti dalam mengevaluasi masukan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja
3 Pelaksanaan instruksi kerja yang sudah
dievaluasi dikonfirmasi kepada bawahan Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengkonfirmasi pelaksanaan instruksi kerja yang sudah dievaluasi Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si / peragaan Observasi 1. menjelaskan maksud dan tujuan konfirmasi pelaksanaan instruksi kerja 2. menjelaskan prosedur konfirmasi pelaksanaan instruksi kerja 3. memperagakan cara melaksanakan prosedur konfirmasi pelaksanaan instruksi kerja 15
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 17 dari 67
kepada bawahan 4. mengamati peserta dalam mengkonfirmasi pelaksanaan instruksi kerja kepada bawahan
R
R
RA
A
AN
N
NC
C
CA
A
AN
N
NG
G
GA
A
AN
N
N
P
P
PE
E
EM
M
MB
B
BE
E
EL
L
LA
A
AJ
J
JA
A
AR
R
RA
A
AN
N
N
M
M
MA
A
AT
T
TE
E
ER
R
RI
I
I
P
P
PE
E
EL
L
LA
A
AT
T
TI
I
IH
H
HA
A
AN
N
N
Unit Kompetensi MELAKUKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Elemen Kompetensi 3. Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait
No Kriteria Unjuk Kerja /
Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajaran Metode pelatihan Tahapan pembelajaran Referensi yang disarankan Jam pelajar an indikati f (mnt) 1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait disusun secara rinci Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menyusun rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak lain Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si / peragaan Observasi 1. menjelaskan maksud dantujuan menyusun rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 2. menjelaskan cara membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 3. memperagakan cara membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 4. mengamati peserta dalam menyusun rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 10 1) Dapat menjelaskan maksud dantujuan menyusun rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 2) Dapat menjelaskan cara membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 3) Mampu membuat rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait 4) Harus mampu
bersikap teliti dalam menyusun rencana koordinasi
pelaksanaan pekerjaan dengan unit-unit terkait
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 18 dari 67
2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu melakukan koordinasi pelaksanaan dengan pihak lain sesuai jadwal Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si / peragaan Observasi 1. menjelaskan maksud dan tujuan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait 2. menjelaskan prosedur koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait 3. memperagakan cara melaksanakan prosedur koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait sesusai dengan jadwal dan prosedur perusahaan 4. mengamatai peserta dalam melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait sesusai dengan jadwal dan prosedur perusahaan 10 1) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait 2) Dapat menjelaskan prosedur koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait 3) Mampu melaksanakan prosedur koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait sesusai dengan jadwal dan prosedur perusahaan 4) Harus mampu bersikap teliti dalam melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan unit terkait sesusai dengan jadwal dan prosedur perusahaan 3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana semula. Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengevaluasi kesesuaian hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana semula Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstra si / peragaan Observasi 1. menjelaskan maksud dan tujuan memeriksa kesesuaian hasil koordi nasi pelaksa naanpekerja an dengan rencana semula 2. menjelaskan prosedur pemeriksaan kesesuaian hasil koordi nasi pelaksa naan pekerja an dengan 10 1) Dapat menjelaskan
maksud dan tujuan memeriksa kesesuaian hasil koordi nasi pelaksa naanpekerja an dengan rencana semula 2) Dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan kesesuaian hasil
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 19 dari 67
koordi nasi pelaksa naan pekerja an dengan rencana semula rencana semula 3. mempraktekan cara melaksanak an prosedur pemeriksa an kesesuai an hasil koor dinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana semula sesuai dengan prosedur perusahaan 4. mengamati peserta dalam memeriksa kesesuaian hasil koordinasi pelaksanaan pekerja an dengan rencana semula 3) Mampu melaksanak an prosedur pemeriksa an kesesuai an hasil koor dinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana semula sesuai dengan prosedur perusahaan 4) Harus mampu
bersikap teliti dalam memeriksa kesesuaian hasil koordinasi pelaksanaan pekerja an dengan rencana semula
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 20 dari 67
BAB IV
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah selesai mengikuti pelatihan pelaksana lapangan pekerjaan gedung ini diharapkan peserta memiliki kemampuan untuk melaksanakan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (k3l) di tempat kerja, melakukan komunikasi di tempat kerja, melaksanakan pekerjaan persiapan, melaksanakan pekerjaan pondasi, melaksanakan pekerjaan struktur, melaksanakan pekerjaan arsitektur, membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah selesai mempelajarimateri pelatihan ini peserta akan mampu : 1) Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan
2) Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan 3) Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait 4) Melaksanakan koordinasi dengan pihak luar
4.1 Umum
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli : a. Menurut Astrid S .Susanto
Dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek“ Komunikasi didefinisikan sebagai proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti.
b. Menurut Benny Kaluku
Dalam bukunya “Planning“ Komunikasi adalah proses penyampaian pengertian dan mengandung semua unsur prosedur yang dapat mempertemukan suatu pemikiran dengan pemikiran lainnya.
Judul M Buku I Modul: Melaks Informasi c. Menu Dala inform d. Menu Kom orang dapa e. Menu Kom ,tumb f. Menu Kom lain. Lamban Lambang mengand sanakan Kom urut Keith D m bukunya masi dan pe urut “kamus unikasi ada g atau leb at dipahami. urut Ensiklo unikasi ad buhan) untu urut Keith D unikasi adl ng Komunik g komunik dung arti. munikasi di Tem Davis a “Human R engertian d s Besar Bah alah pengiri ih dengan . Komunika opedi Indon dalah prila uk mempen Davis dalam proses jal kasi kasi adala mpat Kerja Ed Relation at ari seseora hasa Indone man dan p cara yang si dapat pu esia aku suatu ngaruhi prila m bukunya “H ur informas ah lamban disi: 2013 t Work“ Ko ang ke orang esia“ penerimaan g tepat seh la berarti hu mahluk h aku atau kea
Human rela si dan peng ng-lambang munikasi a g lain pesan atau hingga pesa ubungan at hidup (bai adaan mah ation at work gertian dari atau sim Halaman: adalah pros u berita ant an yang di au kontrak. k manusia luk lain. rk” : seorang k mbol-simbo 21 dari 67 ses jalur tara dua imaksud a,hewan ke orang ol yang
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 22 dari 67
Jenis-jenis lambang komunikasi: 1) Lambang suara 2) Lambang bahasa 3) Lambang warna 4) Lambang gambar 5) Lambang gerak 4.1.1 Unsur Komunikasi.
Ada 5 unsur – unsur komunikasi Yaitu :
a. Komunikator (communicator) atau sender Yaitu : Pihak yang menyampaikan berita atau sumber berita, bisa perorangan bisa juga kelompok.
b. Komunikan (Communicant) atau Receiver Yaitu : Pihak yang menerima berita dan men-terjemahkan lambang-lambang atau isyarat-isyarat. c. Pesan (message) Yaitu : berita yang mengandung arti atau inti sari
berita dari komunikator yang disampaikan dalam bentuk lambang-lambang.
d. Umpan Balik (feed back) Yaitu : output yang dihasilkan berupa tanggapan atau respon berupa hasil pengaruh pesan
Ada 4 jenis respon menurut Halph Weeb yaitu:
Media (sarana atau alat) Umpan Balik (feed back) Pesan message) Komunikan atau Receiver Komunikat or atau sender Komuni kasi
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 23 dari 67
1) Positive feed back Yaitu bila tanggapan yang diterima komunikator dari komunikan dapat dimengerti dan hasilnya saling pengertian 2) Negative feed back Yaitu Jika pesan yang disampaikan komunikan
kepada komunikato tidak mendukung. Disini terjadi kemarahan atau kritik.
3) Neutral feed back Yaitu : bila pesan yang disampaikan komunikan kepada komunikator tidak relevan bagi komunikator atau tidak ada hubungannya dengan masalah yang disampaikan komunikator kepada komunikan.
4) Zero feed back Yaitu pesan yang diterima komunikator dari komunikan tidak dapat dimengerti.
e. Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian warta/pesan informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertantu.
Dalam hal ini komunikasi antara Pelaksana Lapangan dengan Pekerja, dan media yang digunakan bisa berupa :
1) Media Gambar Kerja
2) Media Alat Komunikasi (Handy Tallky/ HT)
4.1.2 Manfaat komunikasi
a. Untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan,
b. Untuk mewujudkan kerjasama antar personil di tempat kerja dalam rangka pelaksanaan tugas/ pekerjaan.
c. Untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan,
d. Untuk memudahkan dalam penyampaian kebijakan, peraturan, ataupun ketentuan yang berlaku di tempat kerja,
e. Untuk meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan di tempat kerja,
f. Untuk memudahkan karyawan maupun pimpinan dalam mengakses perkembangan ilmu dan teknologi.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 24 dari 67
4.1.3 Jenis Komunikasi
a. Jenis Komunikasi menurut lawan Bicara 1) Komunikasi pribadi
2) Komunikasi umum
b. Jenis Komunikasi menurut Jumlah Orang yang Berkomunikasi 1) Komunikasi perseorangan
2) Komunikasi kelompok
c. Jenis Komunikasi menurut Cara Penyampaian 1) Komunikasi lisan
Langsung (Komunikasi lisan adalah komunikasi yang bersifat langsung, yaitu dalam bentuk pembicaraan. Komunikasi dalam bentuk pembicaraan, diperlukan pembicara yang baik.)
Tidak langsung
2) Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi dengan tujuan tertentu dengan cara ditulis, baik ditujukan pada seseorang maupun kepada kelompok orang. Komunikasi tertulis biasanya berupa surat, kartu, tulisan dinding/poster dan sebagainya. Komunikasi dalam bentuk gambar, foto, tabel, daftar, naskah, surat, dll.
Komunikasi atau informasi kadangkala lebih tepat dengan menggunakan gambar. Misalkan tanda-tanda penyimpanan bahan berbahaya, larangan atau perintah terkait dengan keselamatan kerj, gambar teknik dan sebagainya.
d. Jenis Komunikasi menurut Tujuan
1) Komunikasi untuk tujuan memberi perintah,
Komunikasi ini bersifat memerintah agar penerima pesan melakukan perintah sesuai dengan arahan-arahan.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 25 dari 67
Komunikasi ini menyampaikan berita untuk mendapatkan masukan dari pihak lain agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi saling berbenturan satu dengan yang lain
3) Komunikasi untuk tujuan pemberian empati,
4) Komunikasi dengan tujuan memberi nasehat, saran, atau kritik, Komunikasi ini lebih bersifat mengarahkan/ memberi masukan kepada penerima pesan agar melakukan perbaikan-perbaikan atas metode pelaksanaan pekerjaan
5) Komunikasi dengan tujuan wawancara.
Komunikasi ini bersifat menggali informasi/ data dari penerima pesan, dengan metode diwawancarai.
e. Komunikasi menurut Ruang Lingkup
1) Komunikasi internal yaitu komunikasi yang berlangsung di dalam organisasi atau institusi.
Komunikasi antara atasan dan bawahan, Komunikasi antara bawahan dan atasan, Komunikasi horizontal.
2) Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang berlangsung antara pihak organisasi/ instsitusi dengan pihak di luar organisasi. Atau dapat juga dilakukan oleh Pelaksana Lapangan dengann pihak lain diluar lingkup pekerjaannya.
4.1.4 Jenis Alat Komunikasi
Pemilihan dan penggunaan peralatan komunikasi adalah hal yang tidak dapat dihindarkan, bahkan menjadi sebuah kebutuhan pada jaman moderen ini. Seseorang akan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang bertempat tinggal jauh dari komunikator dengan peralatan tertentu
Berdasarkan cara menggunakan, alat komunikasi ada beberapa macam, antara lain:
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 26 dari 67
Visual berarti dapat dilihat. Jadi alat komunikasi visual adalah alat bantu komunikasi yang dapat dilihat, dibaca sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai. Alat komunikasi visual antara lain:
1) surat, instruksi kerja 2) kartu, 3) poster, 4) gambar teknik, 5) spesifikasi teknis 6) jadweal kerja 7) metode kerja 8) lampu isyarat 9) dan sebagainya.
b. Alat komunikasi pendengaran (Audio)
Audio artinya dapat didengar. Alat komunikasi audio adalah suatu alat bantu berkomunikasi yang dapat menyiarkan suara sehingga komunikator dapat berbicara dengan komunikan dari jarak jauh. Misalnya: 1) Telephon, 2) hand phone, 3) Mikrophone, 4) radio, 5) tape 6) HT 7) dan sebagainya.
c. Alat komunikasi pendengaran dan penglihatan (audio visual)
Audio visual artinya dapat didengar dan dilihat. Jadi alat komunikasi audio visual adalah alat bantu komunikasi dimana komunikator dapat berkomunikasi dengan komunikan dari jarak jauh dengan masing-masing dapat berbicara,mendengar dan melihat secara langsung. Contohnya:
1) Televisi, 2) Hand phone 3) dan sebagainya.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 27 dari 67
Contoh penggunaan alat komunikasi pada pelaksanaan pekerjaan gedung meliputi :
1) Untuk pekerjaan persiapan alat komunikasi yang diperlukan adalah
instruksi kerja untuk membaca/ mencermati gambar kerja,
spesifikasi teknis,
jadwal kerja;
2) Untuk pekerjaan tanah alat komunikasi yang diperlukan adalah
instruksi kerja untuk membaca gambar kerja galian dan timbunan,
spesifikasi teknis dan
metode kerja, serta
jadwal kerja
3) Untuk pekerjaan pondasi alat komunikasi yang diperlukan adalah :
Metode Kerja,
Spesifikasi Teknis,
Gambar kerja pondasi,
jadwal kerja
4) Untuk pekerjaan strutkur, alat komunikasi yang diperlukan adalah
Metode Kerja,
Spesifikasi Teknis,
Gambar kerja struktur gedung,
jadwal kerja
5) Untuk pekerjaan arsitektur, alat komunikasi yang diperlukan adalah
Metode Kerja,
Spesifikasi Teknis,
Gambar arsitektur,
jadwal kerja
6) Untuk pekerjaan laporan, alat komunikasi yang diperlukan adalah
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 28 dari 67
jadwal kerja,
spesifikasi teknis,
dokumen kontrak
4.2 Interpretasi informasi dan instruksi kerja
Uraian pekerjaan menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja, atau work
breakdown structure (WBS). Tugas dan fungsi seorang pelaksana lapangan
pekerjaan gedung meliputi pekerjaan-pekerjaan : a. pekerjaan persiapan, b. pekerjaan tanah, c. pekerjaan pondasi, d. pekerjaan struktur, e. pekerjaan arsitektur, f. pekerjaan laporan.
Instruksi kerja yang dibutuhkan oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung disetiap tahapan pekerjaan, seperti telah diuraikan pada bagian lain sebelumnya. Dan setiap instruksi kerja selalu disertai dengan perintah kapan harus dimulai, kapan berhenti kapan dilanjutkan dan kapan diakhiri.
Mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja
Pada setiap tahapan pekerjaan pelaksanaan pemasangan bronjong akan dapat diidentifikasi informasi dan instruksi kerjanya dengan cermat.
Tabel identifikasi informasi dan instruksi kerja
No Tahapan
Pekerjaan Informasi yang Dibutuhkan
Instruksi kerja yang dibutuhkan
1 Persiapan Kontrak Kerja
Gambar Kerja Spesifikasi Tek Metode Kerja
Laporan hasil pengukuran Laporan hasil pekerjaan
bowplank Perintah untuk memulai kerja; Perintah menghentikan pekerjaan; Perintah mengakhiri Pekerjaan;
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 29 dari 67
2 Pekerjaan Tanah
Gambar kerja tanah Spesifikasi teknis Alat berat
Metode kerja Jadwal kerja
Laporan hasil cut & fill Laporan hasil laboratorium
bahan, tanah
Laporan hasil loading test
Perintah untuk memulai kerja; Perintah menghentikan pekerjaan; Perintah mengakhiri Pekerjaan; 3 Pekerjaan Pondasi
Gambar kerja pondasi Spesifikasi teknis Metode kerja Alat berat Jadwal kerja
SOP pekerjaan pondasi Laporan hasil laboratorium
tanah Perintah untuk memulai kerja; Perintah menghentikan pekerjaan; Perintah mengakhiri Pekerjaan; 4 Pekerjaan Struktur
Gambar kerja struktur Spesifikasi teknis Metode kerja Alat berat Jadwal kerja
SOP pekerjaan struktur
Perintah untuk memulai kerja; Perintah menghentikan pekerjaan; Perintah mengakhiri Pekerjaan; 5 Pekerjaan Arsitektur
Gambar kerja arsitektur Spesifikasi teknis Metode kerja Alat berat Jadwal kerja
SOP pekerjaan Arsitektur
Perintah untuk memulai kerja; Perintah menghentikan pekerjaan; Perintah mengakhiri Pekerjaan; 6 Pekerjaan Laporan Jabwal kerja
Gambar kerja tanah, pondasi, struktur, dan
Perintah untuk memulai kerja; Perintah mengakhiri
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 30 dari 67
arsitektur
Spesifikasi teknis SOP laporan
Pekerjaan;
Pembuatan Daftar Simak(check list) Informasi dan instruksi kerja
Untuk mengetahui jenis daftar simak apa saja yang harus dibuat dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan gedung, maka terlebih dahulu harus dirinci terlebih dahulu sumber informasi yang akan diubah menjadi instruksi kerja yang harus masuk dalam daftar simak.
Tabel Menterjemahkan Sumber Informasi menjadi Informasi Kerja
No Sumber Informasi Informasi Kerja
Informasi Berupa :
1 Gambar kerja 1.1. Jenis Pekerjaan 1.2. Ukuran
1.3. Bentuk
1.4. Metodologi pelaksanaan pekerjaan 1.5. Kebutuhan Material
1.6. Kebutuhan SDM 1.7. Kebutuhan alat
1.8. Kebutuhan waktu pelaksanaan
2 Laporan 2.1 Penggunaan Material
2.2 Penggunaan Tenaga Kerja 2.3 Penggunaan Alat 2.4 Kondisi Cuaca 2.5 Laporan harian 2.6 Laporan minguan 2.7 Laporan bulanan 2.8 Laporan progres
3 Pemeriksaan 3.1 Chekclist item pekerjaan 3.2 Berita acara pemeriksaan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 31 dari 67
Menterjemahkan Informasi kerja menjadi instruksi kerja Contoh :
No Informasi Kerja Instruksi Kerja
1.1 Jenis Pekerjaan a. Instruksi pekerjaan persiapan b. Instruksi pekerjaan tanah
c. Instruksi pekerjaan galian & timbunan d. Instruksi pekerjaan pondasi
e. Instruksi pekerjaan pasangan f. Instruksi pekerjaan bekisting,
scafolding/ perancah
g. Instruksi pekerjaan pembesian h. Instruksi pekerjaan pembetonan i. Instruksi pekerjaan instalasi j. Instruksi pekerjaan plumbing k. Instruksi pekerjaan kosen l. Instruksi pekerjaan atap m. Instruksi pekerjaan pengecatan 1.2 Kebutuhan Material a. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan persiapan b. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan tanah c. Penghitungan volume kebutuhan
Material untuk pekerjaan galian & timbunan
d. Penghitungan volume kebutuhan material untuk pekerjaan pasang pondasi
e. Penghitungan volume kebutuhan material untuk pekerjaan pasangan f. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan bekisting, scafolding/ perancah
g. Penghitungan volume kebutuhan material untuk pekerjaan pembesian h. Penghitungan volume kebutuhan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 32 dari 67
material untuk pekerjaan pembetonan i. Penghitungann volume kebutuhan
material untuk pekerjaan instalasi j. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan plumbing k. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan kosen l. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan atap m. Penghitungan volume kebutuhan
material untuk pekerjaan pengecatan n. Instruksi penghitungan volume
terpasang/ terlaksana
1.3 Kebutuhan Tenaga
Kerja
a. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan persiapan
b. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan tanah c. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan galian & timbunan
d. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan pasang pondasi
e. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan pasangan
f. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan bekisting, scafolding/ perancah g. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan pembesian
h. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 33 dari 67
pembetonan
i. Penghitungann volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan instalasi j. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan plumbing
k. Penghitungan volume kebutuhan Tenaga Kerja untuk pekerjaan kosen l. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan atap m. Penghitungan volume kebutuhan
Tenaga Kerja untuk pekerjaan pengecatan
n. Instruksi penghitungan tenaga dipakai 1.4 Kebutuhan
peralatan dan alat berat
a. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan persiapan
b. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan tanah
c. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan galian & timbunan d. Penghitungan volume kebutuhan
peralatan dan alat berat untuk pekerjaan pasang pondasi
e. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan pasangan
f. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan bekisting, scafolding/ perancah
g. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 34 dari 67
pekerjaan pembesian
h. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan pembetonan
i. Penghitungann volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan instalasi
j. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan plumbing
k. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan kosen
l. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan atap
m. Penghitungan volume kebutuhan peralatan dan alat berat untuk pekerjaan pengecatan
n. Instruksi penghitungan peralat yang an dan alat beratdipakai
1.5 Kebutuhan waktu
pelaksanaan
a. Penyusunan program kerja / jadwal kerja
b. Instruksi pekerjaan mulai
c. Instruksi pekerjaan berhenti sementara d. Insttruksi pekerjaan dilanjutkan
e. Instruksi pekerjaan selesai
Kebutuhan daftar simak (checklist) untuk seluruh pekerjaan pelaksana lapangan pekerjaan gedung, terdiri atas :
1) Daftar simak untuk Pekerjaan Persiapan; 2) Daftar simak untuk Pekerjaan Tanah;
3) Daftar simak untuk Peralatan dan Alat Berat; 4) Daftar simak untuk Pekerjaan Pondasi;
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 35 dari 67
6) Daftar simak untuk Pekerjaan Pembesian; 7) Daftar simak untuk Pekerjaan Pembetonan; 8) Daftar simak untuk Pekerjaan Instalasi; 9) Daftar simak untuk Pekerjaan Plumbing; 10) Daftar simak untuk Pekerjaan Kosen; 11) Daftar simak untuk Pekerjaan Atap;
12) Daftar simak untuk Pekerjaan Pengecatan.
Pemeriksaan kesesuaian daftar simak informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan.
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 36 dari 67
1) Pemeriksaan Kesesuaian daftar simak informasi dan instruksi kerja dengan kondisi lapangan
Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG ………..
DI …………. Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
PEMERIKSAAN DAFTAR SIMAK
No Jenis Daftar Simak (Checklist) Kesesuaian
S K TS
1 Daftar simak untuk Pekerjaan Persiapan; 2 Daftar simak untuk Pekerjaan Tanah; 3 Daftar simak untuk Peralatan dan Alat Berat; 4 Daftar simak untuk Pekerjaan Pondasi;
5 Daftar simak untuk Pekerjaan Bekisting, scafolding/perancah 6 Daftar simak untuk Pekerjaan Pembesian;
7 Daftar simak untuk Pekerjaan Pembetonan; 8 Daftar simak untuk Pekerjaan Instalasi; 9 Daftar simak untuk Pekerjaan Plumbing; 10 Daftar simak untuk Pekerjaan Kosen; 11 Daftar simak untuk Pekerjaan Atap; 12 Daftar simak untuk Pekerjaan Pengecatan.
Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 37 dari 67
4.2.1 Identifikasi Informasi Dan Instruksi Kerja
a. Pengertian informasi dan instruksi kerja.
Informasi adalah
1) Joner Hasugian
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media
2) Kenneth C. Laudon
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia
3) Anton M. Moeliono
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
4) Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya
5) Robert G. Murdick
Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan/ penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 38 dari 67
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ni atau mendukung sumber informasi
7) Davis
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang
8) Mc Leod
Infomasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Pengertian instruksi kerja adalah :
Petunjuk kerja yang instruktif yang menjelaskan tahapan-tahapan kerja secara terinci. Instruksi kerja dibuat jika suatu pekerjaan belum memiliki standar atau (SOP) dilingkungan pekerjaan yang mengatur jenis pekerjaan tersebut atau merupakan petunjuk kerja yang sistematis dalam SOP. Instruksi kerja akan menguraikan bagaimana langkah-langkah kerja dalam suatu prosedur dilaksanakan.
1) Suatu Operasi : misalnya menurunkan barang dari truck, mengangkut dan menyimpan, mengisi daftar simak barang masuk/keluar, dll. 2) Suatu Pengujian : misalnya mengukur dimensi barang yang masuk,
memeriksa spesifikasi barang, dll
3) Suatu penggunaan alat atau mesin : misalnya menggunakan alat berat untuk mengangkut barang, dll
Instruksi kerja dapat ditulis dalam berbagai bentuk, penyajian instruksi kerja dibuat dalam bentuk sederhana, singkat dan jelas. Dan yang sangat diperhatikan dalam pembuatan instruksi kerja adalah kepada siapa instruksi kerja ditujukan.
Instruksi kerja merupakan uraian cara melaksnakan dan merekam pekerjaan yang harus didokumentasikan. Instruksi kerja dapat berupa uraan tertulis/ narasi/ deskripsi secara rinci, bisa berbentuk diagram alir yang dilengkapi dengan keterangan rinci (flowchart), model insttruksi dapat juga berupa catatan teknis yang tergabung dalam gambar kerja, spesifikasi
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 39 dari 67
teknis, berupa panduan instruksi alat, foto, video, daftar simak atau gabungan. Instruksi kerja juga menguraikan bahan, alat, dokumen apapun yang akan digunakan.
b. Cara mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja
Langkah-kerja mengidentifikasi atau membuat sebuah daftar yang berisi informasi dan instruksi kerja.
Caranya :
Baca gambar, dan buat daftar jenis tahapan pekerjaannya;
Dari tahapan yang diperoleh lakukan penjabaran informasi apa yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan SOP;
Dari informasi-informasi pekerjaan tersebut dapat dirinci instruksi-instruksi kerja yang diperlukan
c. Mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja
Mengidentifikasi atau membuat sebuah daftar yang berisi informasi dan instruksi kerja dapat dilakukan untuk disetiap tahapan pekerjaan, sebagai acuan mengidentifikasi tahapan pekerjaan melalui gambar kerja, spesifikasi teknis dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini daftar informasi dan instruksi kerja yang dapat diidentifikasi untuk pekerjaan pelaksanaan banguan gedung.
No Tahapan
Pekerjaan
Informasi yang
Dibutuhkan Instruksi kerja yang dibutuhkan 1 Persiapan Kontrak Kerja,
Gambar Kerja Spesifikasi Tek Jadwal kerja Metode Kerja
Perintah melaksanakan pekerjaan site visit
Perintah melaksanakan pekerjaan landclearing
Perintah melaksanakan mobilisasi Perintah melaksanakan pekerjaan pembuatan bangunan sementara Perintah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan 2 Pekerjaan Gambar kerja Perintah melaksanakan pengadaan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 40 dari 67
Tanah Metode kerja Jadwal kerja Jenis alat
peralatan dan alat berat
Perintah melaksanakan pekerjaan penggalian
Perintah melaksanakan pekerjaan penimbunan dan pengangkutan Perintah melaksanakan pekerjaan pembuangan dan perataan pemadatan Perintah melaksanakan pemeriksaan daya dukung tanah
3 Pekerjaan Pondasi Gambar kerja Spesifikasi tek Jadwal kerja Metode kerja
Perintah melaksanakan pengesetan alat berat
Perintah mobilisasi material pondasi ke lokasi
Perintah melaksanakan pemancangan Perintah melaksanakan pemasangan pilecap
Perintah melakukan pemotongan tiang Perintah melaksanakan pekerjaan bekisting
Perintah melaksanakan pekerjaan pengecoran pondasi kelompok Perintah melaksanakan pekerjaan pengeboran
Perintah melaksanakan pekerjaan pemasangan pembesian Perintah melaksanakan pekerjaan pengecoran 4 Pekerjaan Struktur Spesifikasi tek Gambar kerja Metode kerja Jadwal kerja
Perintah melaksanakan pekerjaan pembetonan
Perintah melaksanakan pekerjaan pembesian
Perintah melaksanakan pekerjaan pasangan
Perintah melaksanakan plesteran Perintah melaksanakan pekerjaan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 41 dari 67
konstruksi kayu
Perintah melaksanakan pemasang an perancah, scafolding
Perintah pekerjaan pengujian laboratorium 5 Pekerjaan arsitektur Spesifikasi tek Gambar kerja Metode kerja Jadwal kerja
Perintah melaksanakan pekerjaan pemasangan pintu dan jendela Perintah melaksanakan pekerjaan pasang ubin
Perintah melaksanakan pekerjaan pasang klosed
Perintah melaksanakan pekerjaan pasang pipa plambing
Perintah melaksanakan pengecatan Perintah melaksanakan pekerjaan plafon Perintah melaksanakan pekerjaan instalasi listrik
4.2.2 Pembuatan Daftar Simak(check list) Informasi dan instruksi kerja a. Bentuk/ format daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja
Contoh bentuk daftar simak
Nama Proyek (CONTOH)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG ……….. DI ………….
Nomor Proyek
Biaya Rp. ………..
Dari APBD daerah tk ……….
Nama Konsultan ………..
Nama Kontraktor Pelaksana
PT. ………. Waktu pekerjaan
Judul Modul: Melaksanakan Komunikasi di Tempat Kerja
Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 42 dari 67
No Informasi Pekerjaan Persiapan Instruksi Kerja
Bahan Alat SDM 1 2 3 4 5 6
Mengetahui, menyetujui dikerjakan oleh Manajer Lapangan Pelaksana Lapangan
( --- ) ( --- )
b. Prosedur pembuatan daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja
Lakukan identifikasi jenis pekerjaan
Terjemahkan setiap jenis pekerjaan membutuhkan informasi apa saja
Dan rinci instruksi kerja pada setiap informasi pekerjaan
Buat daftar simak informasi dan instruksi kerja
Laporkan daftar simak tersebut kepada atasan
c. Pembuatan daftar simak (checklist) informasi dan instruksi kerja Unsur-unsur yang harus masuk dalam daftar simak meliputi : 1) Nama Proyek;
2) Nilai Proyek / Biaya : 3) Asal Biaya :
4) Nama Konsultan;
5) Nama Kontraktor Pelaksana; 6) Waktu pelaksanaan proyek; 7) Isi yang dalam daftar simak :
a) Nomor ;