IMPLEMENTASI PENGGUNAAN
FORMULA ANGGARAN
di KEMENTRIAN KESEHATAN
Isi :
1.
Pendahuluan
2.
Implementasi formula dalam transfer
anggaran
Program RS
Program Kesehatan Ibu
Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program Kesehatan Anak
BOK
Pendahuluan
Latar Belakang:
Anggaran kesehatan propinsi dan kabupaten/kota berasal
dari transfer anggaran daerah (DAU dan DAK) dan transfer anggaran belanja Kemenkes (Dekon, TP).
Sebelum tahun 2009 transfer anggaran belanja Kemenkes
lebih diwarnai intervensi politik (Dewi, MDH, 2008).
Policy, technical dan political stream tidak sejalan
Untuk mengatasi bottleneck dalam transfer anggaran
belanja Kemenkes perlu dibuat model formula anggaran yang memenuhi prinsip-prinsip equity, equality dan
Mekanisme Penganggaran Dana APBN SE DEPKEU & BAPPENAS No. 1046/M.PPN/03/ 2005-SE 49/MK/2005 MENETAPKAN PAGU INDIKATIF & MEMBERITAHUKAN KE DEPKES DEPKES MEMBAHAS & MENGUSULKAN PAGU SEMENTARA DEPKEU MENETAPKAN PAGU SEMENTARA MENKES MEMBAHAS ANGGARAN UNIT PD SAAT RAKORPIM DIUSULKAN & DIBAHAS DI DPR LOBBY/ NEGOSIASI UNIT MEMBAGI ANGGARAN SUB UNIT
SUB UNIT MEMBAGI ANGGARAN PROPINSI DITETAPKAN MENJADI PAGU DEFINITIF ATAS USULAN DEPKES Lebih berpengaruh Tanpa kriteria alokasi yang jelas
Program Rumah Sakit
Tahun 2008 telah menggunakan formula, perubahan
chanelling dari TP menjadi DAK.
Bekerjasama dengan pihak akademisi.
Faktanya meskipun telah menggunakan formula, namun
intervensi politis DPR tetap tinggi.
Terjadi perubahan perolehan anggaran untuk daerah, saat
Formula yang dibuat terlihat sangat rumit, dimana variabel operasional juga masuk menjadi hitungan.
Kebijakan DAK rumah sakit (Juknis DAK 2010) adalah untuk: 1. Peningkatan fasilitas TT Kl III RS.
2. Pemenuhan peralatan UTD dan bank darah RS.
3. Peningkatan fasilitas IGD RS dalam mendukung safe community.
4. Peningkatan sarana prasarana dan pengadaan peralatan untuk program PONEK RS.
Alokasi DAK Rumah Sakit Th 2010
No Kabupaten/Kota Nama RS Celah Fiskal
Alokasi Anggaran 1 Kab. Aceh Timur RS Idi Rayeuk 2,70 1.693.300.000 2 Kab. Bireuen RS. Dr. Fauziah 1,90 3.104.000.000 3 Kab. Karimun RS. Karimun 1,21 2.687.900.000 4 Kota Pangkalpinang RS. Depati
Hamzah
-0,90 1.976.100.000 5 Kab. Lembata NTT RSU Lewoleba 1,72 1.858.300.000 6 Kab. Jayawijaya RSUD Wamena 3,13 9.451.800.000 7 Kab. Yahukimo RSUD Yahukimo 5,66 5.860.600.000
Program Kesehatan Ibu
Menggunakan variabel APN dan kapasitas fiskal.
Berdasar 2 variabel tersebut maka daerah dibagi menjadi 4
kuadran, yaitu:
1. Daerah dg kapasitas fiskal tinggi dan cakupan APN tinggi. 2. Daerah dg kapasitas fiskal tinggi dan cakupan APN rendah. 3. Daerah dg kapasitas fiskal rendah dan cakupan APN tinggi 4. Daerah dg kapasitas fiskal rendah dan cakupan APN rendah.
Formula yang telah dibuat oleh program kesehatan
ibu, sudah cukup baik dan simpel.
Adanya formula di program kesehatan ibu perlu diberi
apresiasi, namun kedepan formula yang ada dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Perbedaan kapasitas fiskal pada satu kuadran sangat
bervariasi, sehingga tidak bisa digeneralisasi.
Idealnya dihitung juga kebutuhan fiskal dan celah fiskal
suatu daerah, agar dapat menggambarkan keadilan antar daerah.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Terjadi perubahan chanelling obat, sebelum tahun 2010
melalui dana dekonsentrasi (obat buffer stock).
Mulai tahun 2010 melalui DAK, dimana kriteria umum dan
khusus yang membuat Kemenkeu, sedang kriteria teknis Kemenkes.
Pemegang program mengalami kesulitan dalam membuat
kriteria teknis.
Pemegang program akan melakukan evaluasi terhadap
Kebijakan DAK obat tahun 2010 (sesuai Juknis DAK 2010) adalah: Untuk menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Meliputi obat, perbekalan, reagensia dan vaksin diluar imunsasi dasar yang digunakan untuk PKD serta kekurangan obat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program P2PL, gizi, kes ibu dan anak.
Alokasi DAK Obat dan Perbekalan Kesehatan Th 2010
No Kabupaten/Kota Celah Fiskal Alokasi Anggaran
1 Kota Jakarta Selatan - 6,43
-2 Kota Balikpapan - 3,25
-3 Kota Cimahi 1,68 3.372.700.000
4 Kabupaten Bogor 10,04 18.087.200.000
5 Kabupaten Sukabumi 6,13 8.497.500.000
6 Kabupaten Rote Ndao 1,05
Program Kesehatan Anak
Mulai tahun 2009 telah membagi anggaran ke daerah
dengan menggunakan formula.
Formula dirumuskan dg menggunakan prinsip-prinsip
equity, equality dan adequacy.
a) Kriteria Umum: keterbatasan anggaran daerah, variabel yang diukur adalah
Celah Fiskal (Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal) (1). Kapasitas Fiskal (KF)
(2). Kebutuhan Fiskal (KBF) : a. Jumlah Penduduk (JP) b. Luas Wilayah (LW)
c. IKK b) Kriteria Khusus: faktor pengali
(1). Jumlah Penduduk Miskin (JPM) c) Kriteria Teknis: beban kerja
(1). Jumlah Bidan Desa
(2). Cakupan Persalinan Nakes (PN)
(3). Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) (4). Cakupan Imunisasi Campak(IC)
(5). Cakupan Vit. A (VA)
(6). Cakupan BGM/D (BGM/D) (7). Diare (D)
IA = (ICF + IJB + IPN+ IKN+ IIC+ IVA+ IGK+ ID+ IJD) * IJPM
ADPi = IAi /Juml IA x Pagu
Anggaran Kes Anak Kab/Kota (AKAB) di Popinsi ke-i adalah Indeks akhir
Data yang akurat dan reliable memegang peranan
penting dalam formula anggaran.
Adanya data yang meragukan, outlier berpengaruh
pada perolehan anggaran daerah.
Kebijakan dalam menditribusikan anggaran ke daerah
harus didefinisikan secara jelas, karena sangat terkait dengan formula yang dibuat.
Draft Alokasi Dana Dekon Kesehatan Anak Th 2011 N o Kabupaten/Kota Celah Fiskal BGM/D Alokasi Anggaran 1 Kab. Asahan 4,60 6,71 802.633.000 2 Kab. Langkat 2,19 70,79 5.110.323.000
3 Kota Jakarta Pusat - 8,85 0,17
-Bantuan Operasional Kesehatan
Tahun 2010 Pemerintah membuat kebijakan memberikan bantuan untuk operasional Puskesmas dalam bentuk Bantuan Operasional Kesehatan.
Merupakan anggaran belanja Kemkes yang ditransferkan ke daerah dalam bentuk bantuan.
Tahun 2010 pembagian BOK ke puskesmas belum menggunakan formula, pemilihan sampel kab/kota dengan menggunakan kriteria inklusi.
Kebijakan BOK meliputi:
1. Puskesmas Uji Coba: 100 juta 2. Puskesmas Non Uji Coba: 18 juta 3. Puskesmas Non Uji Coba: 22 Juta 4. Puskesmas Dapil: 100 juta?.
Penerima Dana BOK (SK Menkes 551/Menkes/SK/V/2010) N o Kriteria Jumlah Kab/kota Jumlah Pusk
Unit Cost Total Anggaran
1 Daerah uji coba 57 582 100.000.000 58.200.000.000 2 Daerah non uji coba 275 5587 18.000.000 100.566.000.000 3 Daerah non uji coba 186 2568 22.000.000 56.496.000.000
Perbandingan Alokasi BOK Daerah Uji Coba dan Non Uji Coba Th 2010
N o Kabupaten/Kota Celah Fiskal Jumlah Puskesmas
Unit cost Alokasi Anggaran 1 Kota Jakarta
Selatan
- 6,43 7 100 jt 700.000.000
2 Kota Jakarta Pusat - 8,85 7 100 jt 700.000.000
3 Kota Yogyakarta 1,27 18 100 jt 1.800.000.000
4 Kab. Rote Ndao 1,05 12 100 jt 1.200.000.000
5 Kab. Timor Tengah Selatan
2,48 15 100 jt 1.500.000.000
6 Kab. Kapuas Hulu 6,52 23
Ada 5 pusk DTPK
-Pusk Badau -Pusk Lanjak
Perbandingan Transfer Anggaran Kemkes Sebelum Th 09 dan Setelah Th 09 Program Sebelum th 09 Sebelum th 09 Setelah th 09 Tahun Intervensi Politis
Jenis Angg Formula Jenis Angg
Formula
Kesehatan Ibu Dekon Belum Dekon Sudah (2010) -Kesehatan Anak Dekon Belum Dekon Sudah (2009) -Obat Dekon Belum DAK Sudah (2010) -Rumah Sakit TP Sudah DAK Sudah (2008) V BOK - - Bantuan Belum V
HIGH LOW LOW agreement by people taking the action about outcome certainty
Certainty about how outcome relate to input
Stable linear zone Rational decision making Chaos Garbage can decision making Stacey diagram Zone of complexity
Hasil simulasi (penelitian tahun 2008) menunjukkan
bahwa pembagian anggaran dengan menggunakan formula maka perolehan daerah terlihat lebih adil.
Saat ini beberapa program di Kemenkes telah membagi
anggaran dengan menggunakan formula.
Kebijakan transfer anggaran dengan menggunakan
formula digunakan untuk insentif atau membantu daerah dalam mencapai standar pelayanan minimum?
Formula merupakan peraturan yang digunakan untuk
membagi anggaran sektor pemerintah di negara Amerika Serikat (Moore, 2003).
Pembuatan formula anggaran kesehatan di New South
Wales (Gibbs dkk, 2002) dan negara Inggris (Hill dkk, 1998) membutuhkan waktu yang lama.
Formula anggaran bertujuan untuk menghindari terjadinya
“negatif behavior” dari pembuat kebijakan atau pelaksana kebijakan.
Pemberian dana dekon untuk program kesehatan ibu
dan kesehatan anak, dikhawatirkan melanggar PP 7/08 pasal 5, dimana propinsi tidak boleh melimpahkan
kepada kabupaten/kota.
Anggaran dekon dan TP secara bertahap masuk ke
DAK, sesuai UU No 33/04 pasal 108 dan PP No 7/08 pasal 76-77.
Kesimpulan
Transfer anggaran belanja Kemkes telah mulai
didasarkan pada rasionalitas teknis.
Perlu penyempurnaan formula anggaran yang telah
dibuat.
Intervensi politik masih mendominasi khususnya dalam
pembagian anggaran rumah sakit dan BOK.
Rekomendasi
Kemenkes mengusulkan perubahan dekon dan TP menjadi
DAK. Kebijakan DAK tidak hanya untuk kegiatan yang bersifat fisik.
Kemenkes perlu membentuk tim formula anggaran yang
terdiri dari akademisi, biro perencanaan dan direktorat.
Kemenkes melakukan evaluasi kebijakan transfer anggaran
belanja ke daerah:
1. Pencapaian daerah dalam standar pelayanan minimal. 2. Pencapaian daerah dalam MDGs 4 dan 5.