• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Way Kanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Way Kanan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

K a t a P e n g a n t a r Hal. i

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Panjang (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Way Kanan ini merupakan salah satu justifikasi perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur di bidang Cipta Karya. Dengan keterpaduan program dan anggaran diharapkan dapat diciptakan hasil yang berbasis pada prinsip pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Dengan demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan telah menyusun RPI2-JM bidang Cipta Karya Tahun 2016 – 2020 untuk menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 tentang penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dalam rangka meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Dokumen RPI2-JM diharapkan dapat menjadi acuan pembangunan infrastruktur Cipta Karya, baik yang dilaksanakan dan dibiayai Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, maupun oleh dunia usaha/masyarakat, serta sumber-sumber pembiayaan lainnya.

Atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak baik dinas maupun instansi terkait kami ucapkan banyak terima kasih.

Blambangan Umpu, September 2015

(3)

D a f t a r I s i Hal. ii

D

DA

A

FT

F

TA

AR

R

I

I

SI

S

I

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR PERISTILAHAN... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 - 1 1.1 Latar Belakang... 1 - 1 1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM ... 1 - 2 1.3 Keterkaitan RPI2-JM dengan RPI2-JM Bidang PU ... 1 - 3 1.4 Maksud dan Tujuan ... 1 - 5 1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya... 1 - 5 1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya ... 1 - 6 1.7 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya... 1 - 8

BAB II ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA ... 2 - 1 2.1 Konsep Perencanaan Bidang Cipta Karya ... 2 - 1 2.2 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya ... 2 - 2 2.3 Peraturan Perundangan Bidang Cipta Karya... 2 - 7 2.4 Amanat Internasional... 2 - 11

BAB III ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN WAY KANAN3 - 1

3.1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)... 3 - 1 3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN) ... 3 - 4 3.3 Arahan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau... 3 - 5 3.4 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung ... 3 - 5 3.5 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Way Kanan .... 3 - 6 3.6 Kawasan Strategis Nasional (KSN)... 3 - 30 3.7 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) ... 3 - 31

(4)

D a f t a r I s i Hal. iii

3.8 Pusat Kegiatan Nasional (PKN)... 3 - 31 3.9 Masterplan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI)... 3 - 32 3.10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ... 3 - 33 3.11 Prioritas Kabupaten Way Kanan Bidang Cipta Karya... 3 - 34

BAB IV PROFIL KABUPATEN WAY KANAN... 4 - 1 4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah ... 4 - 1 4.2 Gambaran Demografi ... 4 - 4 4.3 Gambaran Topografi ... 4 - 5 4.4 Gambaran Geohidrologi... 4 - 5 4.5 Gambaran Geologi ... 4 - 6 4.6 Gambaran Klimatologi ... 4 - 7 4.7 Kondisi Sosial dan Ekonomi... 4 - 7

BAB V KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN WAY KANAN... 5 - 1 5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah... 5 - 1 5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah... 5 - 22 5.3 Arahan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung... 5 - 47 5.4 Arahan Rencana Induk SIstem Penyediaan Air Minum ... 5 - 48 5.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota... 5 - 50 5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan... 5 - 50 5.7 Arahan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan

Permukiman... 5 - 52 5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan

Di Kawasan Strategis Kota... 5 - 52 5.9 Integrasi Strategi Pembangunan Kota Dan Sektor ... 5 - 53

BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR... 6 - 1 6.1 Pengembangan Permukiman ... 6 - 1 6.2 Penataan Bangunan Lingkungan ... 6 - 17 6.3 Air Limbah ... 6 - 25 6.4 Persampahan ... 6 - 33 6.5 Drainase... 6 - 46 6.6 Air Minum... 6 - 57

(5)

D a f t a r I s i Hal. iv

BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS ... 7 - 1 7.1 Entitas Regional ... 7 - 1 7.2 Entitas Kabupaten/Kota ... 7 - 2 7.3 Entitas Kawasan... 7 - 2 7.4 Entitas Lingkungan/Komunitas... 7 - 3

BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL ... 8 - 1 8.1 Aspek Lingkungan ... 8 - 1 8.2 Aspek Sosial ... 8 - 9

BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KABUPATEN WAY KANAN

9.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya ... 9 - 2 9.2 Profil APBD Kabupaten Way Kanan... 9 - 5 9.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya ... 9 - 8 9.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya... 9 - 15 9.5 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan

Bidang Cipta Karya... 9 - 18 9.6 Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya... 9 - 21 9.7 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan

Bidang Cipta Karya... 9 - 25

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN WAY KANAN

10.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya ... 10 - 1 10.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini ... 10 - 7 10.3 Analisis Kelembagaan... 10 - 12 10.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan ... 10 - 16

BAB XI MATRIK RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

Lampiran :

 Indikasi Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) 2016-2020

(6)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. vii

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

P

P

E

E

R

R

I

I

S

S

T

T

I

I

L

L

A

A

H

H

A

A

N

N

3R (Reduce, Reuse,

Recyle)

Upaya pengurangan sampah dari sumbernya dengan cara mengurangi timbulan sampah, menggunakan kembali barang yang bisa digunakan, dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang layak pakai.

Air Baku Air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum

Air Limbah Permukiman

Air Limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Air Minum Air Minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum langsung.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

Analisis Jabatan Proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan

Analisis SWOT Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu pembangunan

APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)

Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang ditetapkan melalui Undang-Undang

(7)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. viii

kekayaan bersih

Black water Air limbah yang berasal dari WC atau tinja manusia

BUMD Badan usaha yang pendiriannya diprakarsai oleh pemerintah daerah dan seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang dibentuk khusus sebagai penyelenggara

CSR (Corporate

Social Responsibility)

Tindakan yang dilakukan suatu perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada

DAK (Dana Alokasi Khusus)

Dana Alokasi Khusus/ dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

DED Detailed Engineering Design DDUB (Dana Daerah

Untuk Urusan Bersama)

Dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk mendanai program/kegiatan bersama Pemerintah dan pemerintah daerah

Drainase perkotaan Drainase di wilayah kota yang berfungsi untuk mengelola dan mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu dan/atau merugikan masyarakat

DSCR (Debt Service Cost Ratio)

Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan oleh Pemerintah

Grey Water Air limbah yang berasal dari sisa mandi, masak, dan cuci HSBGN Harga Standar Bangunan Gedung Negara

IMB Izin Mendirikan Bangunan IPAL (Instalansi

Pengolahan Air

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk

(8)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. ix

Limbah) mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL

IPL (Instalansi Pengolahan Leacheate)

Instalansi pengolahan yang berada di TPA dan dirancang untuk mengolah air lindi/leacheata agar aman bagi lingkungan ketika dibuang ke lingkungan

IPLT (Insatlansi

Pengolahan Lumpur Tinja)

Instalansi pengolahan air limbah yang dirancang untuk hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang diangkut oleh truk tinja atau gerobak tinja

Kebijakan Arah/kebijakan yang diambil Pemerintah untuk mencapai tujuan Kegiatan Bagian dari program yang dilaksanakan

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

Rangkaian analisis yang sistematis, meyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program

Konsultasi Publik Proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihak yang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum

KPS (Kerjasama Pemerintah dan Swasta)

Penyediaan infrastruktur yang dilakukan melalui perjanjian kerjasama atau pemberian izin pengusahaan antara Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dengan Badan Usaha

KSPD Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah NPS (Net Public

Saving)

Sisa dari total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat yang dapat dimanfaatkan pemerintah daerah untuk pembangunan

Organisasi Kesatuan yang dikoordinasikan secara sadar dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai tujuan bersama

P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan PAD (Pendapatan

Asli Daerah)

Penerimaan yang diperoleh dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , dan lailn-lain pendapatan asli daerah yang sah

(9)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. x

Pembiayaan Daerah Semua penerimaan daerah yang diperlu dibayar kembali dan/atau pengeluaraan daerah yang akan diterima kembali

Pemerintah Daerah Gubernur, bupati/walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah

Pendapatan Daerah Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan Perda BG Peraturan Daerah Bangunan Gedung

Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan

Permukiman Kumuh Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat

Perubahan Iklim Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan

PIP2B Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan PNPM Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Program Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan instansi pemerintah

PSD Prasarana Sarana Dasar PUG

(Pengarusutamaan Gender)

Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan

(10)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. xi

Reformasi Birokrasi Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek organisai), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur

RI-SPAM Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum RISPK Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran RSH (Rumah Sehat

Sederhana)

Rumah yang dibangun dengan standar bahan bangunan dan kontruksi sederhana namun tetap dengan kualifikasi layak huni dan sehat ditempati untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kelas menengah ke bawah

RPKPP Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas

RSPK Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran (untuk Propinsi selain DKI Jakarta)

RTBL Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan RTH (Ruang Terbuka

Hijau)

Area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam

RTH Privat Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Swasta/Pribadi

RTH Publik Ruang Terbuka Hijau yang disediakan oleh Pemerintah dan dimiliki masyarakat publik

RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah

Rumah Susun Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distruktukan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan gunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama

Saluran Drainase Primer

Saluran yang menerima masukan dari saluran sekunder. Saluran ini relatif besar dan terletak paling hilir.

(11)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. xii

Sekunder aliran ke saluran primer.

Sampah B3 Sampah yang bermuatan Bahan Beracun Berbahaya yang dalam penanganannya perlu penanganan khusus

Sanitasi Sistem Setempat (on-site)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual

Sanitasi Sistem Terpusat (offsite)

Sistem dimana fasilitas pengolahan air lmbah dipisahkan dengan batas dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Satgas RPIJM Satuan Tugas Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah SNVT (Satuan Kerja

Non Vertikal Tertentu)

Satuan kerja yang melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan sendiri dan tidak dilaksanakan oleh Satker Tetap Pusat dan Satker UPT Pusat

SOP (Standar Operasi Prosedur)

Serangkaian petunjuk tertulis yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah

SPM (Standar Pelayanan Minimal)

Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal

SPPIP Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur SSK Strategi Sanitasi Kota

Strategi Langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi

Tangki septik Bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri.

Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap kedalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.

Tangki septik komunal

Bangunan tangki septik yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih KK

Tata Laksana Sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan

(12)

D a f t a r P e r i s t i l a h a n Hal. xiii

TPA (Tempat Pembuangan Akhir)

Tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan disekitarnya

TPA Regional Tempat pemrosesan akhir sampah yang digunakan oleh lebih dari 1 kab/kota secara bersama-sama

TPS 3R Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah skala kawasan UKL- UPL (Upaya

pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan)

Pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Bapak H Mohammad Subekti, BE, MSc selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika dan dosen pembimbing, yang telah banyak memberikan ide, saran, kritikan, dorongan dan banyak meluangkan

Dari hasil pengamatan dengan petani dikelompok tani semuanya telah menerapkan 12 Paket teknologi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian meskipun belum sepenuhnya 100

Oleh karena itu diperlukannya penanganan yang dilihat dari partisipasi masyarakat dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri

Pada konsentrasi ekstrak rosela 2 %, penilaian panelis untuk uji mutu hedonik rasa adalah 4,78 yang menunjukan bahwa rasa dari minuman jeli rosela tersebut hampir

sebesar paling tinggi 100% (seratus per seratus) dari PBB-P2 yang terutang dalam bal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa sebagaimana dimaksud dalam

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PARKIR YANG TERUTANG. KESATU :

Bahan penelitian adalah data rekam medis pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung yang memuat data mengenai jenis kelamin, umur, pekerjaan, predileksi tertinggi

Pada penelitian ini, perkembangan tekstur kristalografi dipelajari pada baja lembaran bebas interstisi setelah baja bebas interstisi mengalami proses pencanaian panas,