• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROGRAM KEGIATAN TP UKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROGRAM KEGIATAN TP UKS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROGRAM KEGIATAN TP UKS A. Program Pembinaan

Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan di tiap sekolah dengan pembinaan dari Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS). Sasaran program pembinaan adalah seluruh komunitas sekolah yaitu kepala Sekolah, peserta didik, guru, penjaga kantin, tenaga kebersihan. Dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SOM) khususnya peserta didik, TP UKS Propinsi OKI Jakarta merasa perlu melibatkan seluruh lintas sektor dan program terkait. Kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di sekolah dilakukan secara be~enjang, mulai tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat Provinsi. Keterpaduan pembinaan yang dilakukan secara lintas program dan lintas sektor terkait sangat menentukan dalam kesuksesan Program UKS. Program Ke~a TP UKS Propinsi OKI Jakarta tahun 2011 mengacu kepada Trias UKS, yaitu :

1. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk meningkatkall pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain dibidang kesehatan, peserta didik juga dibina dalam bidang kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi ·pembentuan pribadi peserta didik. Adanya proses kenaikan kelas bagi peserta didik maka TP UKS Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap tahun, sehingga seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan kesehatan lingkungan.

Pendidikan Kesehatan selain dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler namun juga dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler sesuai dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 dalam pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

▸ Baca selengkapnya: contoh jadwal kegiatan uks sd

(2)

Adapun materi yang diajarkan disesuikan dengan tingkat pendidikan peserta didik antara lain sebagai berikut: a) kebersihan diri; b) penyakit menular Potensi Kejadian Luar Biasa (DBD, Flu Burung, Diare); c) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Sekolah; d) Gizi (makanan sehat); e) Kesehatan Reproduksi Remaja; 1) Narkoba; g) HIV dan AIDS; h) Penyakit Menular Seksual; i) Program UKS; j) Kantin sehat; k) Kesehatan Lingkungan; I)Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tujuan dari penyampaian materi selain meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang kesehatan juga untuk menanamkan nilai dan sikap positif terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga dapat mendorong peserta didik dalam melaksanakannya. Materi tersebut juga mengajarkan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip dalam rangka pencegahan penyakit dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan Kesehatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui ceramah dan diskusi, lomba antar sekolah (kantin sehat, toilet sehat), bimbingan langsung dalam perilaku hidup bersih dan sehat dan pembentukan peer group counselor.

2. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan di sekolah ditekankan pada upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu terhadap peserta didik dan komunitas sekolah pada umumnya dibawah kordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan dan pengawasan puskesmas, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan komunitas sekolah secara optimal.

Untuk melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan maka di bentuk dokter cilik di tingkat SD/MI dan Kader Kesehatan Remaja (KKR) di tingkat SMP/MTs dan SMA/SMKlMA yang berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan di sekolah.

(3)

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan adalah penjaringan kesehatan peserta didik kelas I yang bertujuan untuk mengetahui secara dini masalah kesehatan anak sekolah. Oalam Penjaringan Kesehatan yang periksa antara lain status gizi siswa (BBITB), kesehatan indra penglihatan (visus).

Oi dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, diharapkan pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling minimal, namun demikian untuk pelayanan kesehatan yang sifatnya spesifik daerah harus tetap diberikan. Sesuai Rencana Strategis Oinas Kesehatan Propinsi OK! Jakarta tahun 2007-2012

bahwa target penjaringan kesehatan siswa SO dan setingkat pada tahun

2011 adalah 70%.

Selain penjaringan kesehatan dilakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tingkat SO/MI, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel3.

Jadwal Bulan Imunisasi Anak Sekolah Propinsi OKI Jakarta

Tahun2011

-1. 2. 3. 1 1 2 dan 3 Campak OT TO April September-Oktober September -Oktober

Tujuan dari pemberian imunisasi anak sekolah adalah untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus.

(4)

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina· ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar. Maka pembinaan Iingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui konsep 6 K, yaitu: Keamanan, Keindahan, Kebersihan, Kekeluargaan, Ketertiban dan Kerindangan.

Dalam Usaha Kesehatan Sekolah keterlibatan Iintas program dan Iintas sektor tidak hanya dalam hal penyuluhan namun juga dalam membina seluruh komunitas sekolah dalam penyelenggaraan lingkungan sekolah sehat, antara lain:

a. Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD)

1. Kawasan Dilarang Merokok

Untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dengan produktifitas ke~a yang optimal, maka Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Dalam Perda tersebut diatur juga kawasan dilarang merokok. Pada pasal 13 diatur bahwa Tempat Umum, Tempat Kerja, Tempat Pelayanan Kesehatan, Tempat Proses Be/ajar Mengajar, Arena Kegiatan Anak, Tempat Ibadah, dan Angkutan Umum adalah Kawasan Dilarang Merokok.

Untuk implementasi Peraturan Daerah tersebut maka dikeluarkan Peraturan Gubemur Nomor 75 tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok, dalam pergub tersebut diatur bahwa tempat pelayanan kesehatan, tempat proses be/ajar mengajar,tempat ibadah, arena kegiatan anak dan angkutan umum merupakan Kawasan Dilarang Merokok Total. Dalam Pergub tersebut diatur bahwa Pimpinan dan/atau penanggung jawab tempat proses be/ajar mengajar, wajib

(5)

me/arang kepada peserta didik, mendidik dan tenaga kependidikan serta unsur seko/ah /ainya untuk tidak merokok di tempat proses be/ajar mengajar.

2. Program Adipura

Program Adipura bertujuan untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota dan membangun partisipasi aktif masyarakat melalui penghargaan Adipura untuk mewujudkan kota-kota yang berkelanjutan, baik secara ekologis, sosial, dan ekonomi melalui penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik di bidang perfindungan dan penge/o/aan Jingkungan hidup yang berkelanjutan demi terciptanya Iingkungan yang baik dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam program adipura penilaian dilakukan terhadap a) pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau; b) pengendalian pencemaran air dan; c) pengendalian pencemaran udara. Dalam penilaian adipura seko/ah merupakan salah satu titik pantau penilaian.

3. Program Adiwiyata

Di dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 2 tahun 2009 didalam pasal 1 dikatakan bahwa Adiwiyata adalah sekolah yang baik dan ideal sebagai tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Dalam penilaian sekolah Adiwiyata harus memiliki kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, memiliki dan melaksanakan kurikulum sekolah berbasis lingkungan, melaksanakan kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan memiliki sarana prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan. Dari uraian tersebut di atas jelaslah bahwa program

(6)

sekolah Adiwiyata sangat mendukung tercapainya lingkungan sekolah yang sehat.

b. Oinas Kesehatan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1429 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, salah satu yang merupakan persyaratan kesehatan Iingkungan adalah bebas jentik nyamuk. Propinsi OKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Oaerah Propinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue. Ada 7 (tujuh) Tatanan dalam penanggulangan DBD yaitu 1) pemukiman; 2) institusi pendidikan; 3) tempat kerja; 4) tempat umum; 5) tempat pengelolaan makanan; 6) sarana olahraga; 7) sarana kesehatan. Oalam rangka pelaksanaan pengendalalian penyakit DBD strategi yang dilakukan adalah self jumantik, jumantik yang merupakan petugas berasal dari masyarakat dan korwil DBD (kordinator wilayah OBD).dalam rangka pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue. Untuk dapat mengimplementasi Perda tersebut di atas telah dikeluarkan pula Peraturan Gubemur Nomor 63 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue, dan dalam pasal 4 tercantum bahwa Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M

Plus di Institusi Pendidikan dilakukan oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen dan karyawan dibawah tanggung jawab pimpinan istitusi pendidikan yang bersangkutan.

c. Dinas Kebersihan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. masyarakat dan swasta wajib memilah sampah. sedangkan pemerintah wajib mengelola sampah. Pemilahan sampah dilakukan sesuai kebutuhan. Untuk sampah organik selain dapat dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori (LRB). juga dapat diolah menjadi kompos dengan menggunakan alat komposter.

(7)

d. Oinas Pendidikanl Kanwil Kementerian Agaman

Oalam pembinaan Iingkungan kehidupan sekolah sehat, Oinas Pendidikan/Kanwil Kementerian Agama melaksanakan pembinaan wawasan wiyatamandala yang merupakan sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Oi dalam buku Pedoman Pembinaan Wawasan Wiyatamandala Sekolah Menengah Atas, penataan lingkungan sekolah perlu memperhatikan unsur keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan. Oari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Oinas Pendidikan harus melakukan pembinaan dan pengembangan sekolah dalam pemeliharaan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

e. Oinas Pertamanan

Untuk mewujudkan sekolah wawasan wiyatamandala dalam unsur keindahan dan kerindangan, Propinsi OKI Jakarta melibatkan Oinas Pertamanan dalam melakukan pembinaan dan bantuan kepada sekolah. f. Oinas Pertanian

Untuk membina peserta didik dalam hal Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Oinas Pertanian memegang peranan penting dalam memberikan pembinaan kepada peserta didik dan bantuan kepada sekolah.

g. PMI

Oidalam Keputusan Gubemur Propinsi OKI Ja.karta Nomor 797 tahun 202 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Propinsi OKI Jakarta, PMI merupakan salah satu unsur anggota tim yang bertugas merencanakan, membina, mengembangkan , mengawasi dan mengevaluasi kegiatan UKS dan melaksanakan kebijakan TP UKS Tingkat Pusat.

h. PKK

Ketua PKK Propinsi OKI Jakarta menjabat sebagai wakil ketua harian VII didalam organisasi TP UKS Propinsi OKI Jakarta dan unsur PKK juga

(8)

termasuk dalam keanggotaan, untuk itu PKK juga harus berperan dalam pembinaan dan pengembangan program UKS.

B. Bidang Pengendalian Program

Untuk mendapatkan umpan balik yang dapat dipergunakan sebagai dasar penyempumaan program pembinaan dan pengembangan UKS perlu dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan. Dalam kegiatan monitoring, apabila dijumpai adanya penyimpangan perlu dilakukan pengarahan dan bimbingan agar kegiatan be~alan sebagai mana mestinya. Selain monitoring perlu pula dilakukan evaluasi untuk mendapatkan gambaran dari keberhasilan pelaksanaan program UKS yang diJaksanakan dan sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan pembinaan dan pengelolaan program UKS.

(9)

Form: 1 DATA OASAR (SELURUH SEKOLAH & MURID)

PROVINSI OKI JAKARTA TAHUN 2011

WIL KOTA PRA SEK SEKOLAH OASAR SLTP SLTA

PON-NO /KAB RA SO MI SMP MTs SMU SMK MA SLB TREN JUM

NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT NEG SWT LAH

1 JAK PUSAT 103 285 109 1 15 39 68 1 8 13 48 14 54 1 4 8 3 1.026 2 JAK UTARA 142 269 171 2 61 27 149 4 24 17 63 8 68 2 10 1 14 1.336 3 JAK BARAT 61 456 202 124 0 52 189 32 0 17 92 9 105 9 0 3 10 1.714 4 JAK SELATN 37 527 128 23 115 66 124 7 33 29 56 17 78 8 16 21 7 1.836 5 JAKTIMUR 161 869 133 32 0 201 56 27 0 110 66 43 5 5 5 6 2 2.312 6 KEP SERIBU 3 14 1 1 1 5 0 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 41 JMLSEKL 507 2420 744 183 192 390 586 73 65 187 325 92 310 25 36 39 37 8.265

(10)

USAHA KESEKATAN SEKOLAH (UKS)

Adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TKIRA sampai SMAIMA

- Tujuan UKS :

Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta derajat kesehatan peserta didik seta menciptakan Iingkungan yang sehat

Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik

Ruang lingkup UKS : tercermin dalam 3 program Pokok UKS (TRIAS UKS ) yaitu:

Pendidikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan

Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat Landasan Hukum UKS :

UU ND.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

UU NO.25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Daerah UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SKB 4 Menteri N01/U/SKB/2003, NO.1067/MENKES/SKBNI1I2003,NO

MAl230 Al2003, NO.26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan

Pengembangan UKS

SKB 4 Menteri NO.2/P/SKB/2003, NO 1068/MENKES/SKBNII/2003,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-Module kimia berbasis POGIL materi reaksi reduksi-oksidasi yang dikembangkan sangat baik dan sudah layak digunakan dalam

Menurut Sayer, (2000) digital thickness gauge memiliki prinsip kerja dengan cara yaitu menjepitkan objek yang akan diukur ketebalannya dan dengan otomatis hasil sudah keluar dalam

3 Saya mampu bekerja sama dengan rekan kerja lain dalam menyelesaikan pekerjaan. 4 Saya biasa membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam

"Sebelum dilak&annya pembinaan keterampilan kerja untuk anak jalanan, terlebih dahulu Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Padang melakukan pendataan anak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai perlakuan akuntansi aset tetap dalam Laporan Keuangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Menurut Ustam Hakim (2004) dalam bukunya tentang Arsitektur Lansekap, Manusia, Alam dan Lingkungan bahwa proporsi 30% luasan ruang terbuka Hijau kota merupakan

tahun 2017-2019 dalam keadaan baik karena Economic Value Added (EVA) bernilai positif dimana nilai EVA > 0 sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi proses nilai

Menurut Brigham & Houston (2006), 3 teori tentang preferensi investor yaitu: (1) teori irelevansi dividen (dividend irrelevance theory), jika kebijakan dividen tidak