• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Beberapa isu strategis yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana telah diuraikan pada sebelumnya, merupakan tantangan yang harus dihadapi bagi kepemimpinan Bupati Lebak terpilih periode 2008-2013 dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya menjadi lebih baik.

RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2009-2014 merupakan pelaksanaan tahap II RPJPD Kabupaten Lebak Tahun 2005-2025. Periode 2010-2015 sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kabupaten Lebak merupakan tahap percepatan pertumbuhan ekonomi dengan basis pertumbuhan investasi di sektor manufaktur berbasis sumber daya alam dan jasa (growth through private investment).

Pada periode 2010-2014 akan terjadi percepatan pertumbuhan yang ditandai dengan meningkatnya investasi swasta di sektor pertambangan, pariwisata, dan perkebunan. Dalam periode ini investasi tidak lagi harus dirangsang oleh pemerintah karena daya tarik Kabupaten Lebak akan dengan sendirinya tercipta melalui pembukaan jalan lintas tengah dan selatan. Wilayah Utara Kabupaten Lebak juga akan menjadi lebih berkembang melalui rembesan industrialisasi dari wilayah Tangerang dan sekitarnya.

Dengan meningkatnya aktivitas di wilayah Selatan, Tengah dan Utara, Kota Rangkasbitung diperkirakan akan menjadi kota satelit baru. Oleh karenanya infrastruktur di dalam dan sekitar kota harus memungkinkan untuk menampung pertambahan populasi di kota tersebut yang pada periode ini akan berlangsung sangat pesat. Rel ganda (double track) kereta api antara Jakarta dan Rangkasbitung akan memungkinkan penghematan waktu tempuh dan biaya transportasi antar kedua kota. Jika track ini dapat dibangun kemungkinan besar akan mendorong deurbanisasi dari Jakarta ke Kabupaten Lebak. Hal ini tentunya akan menciptakan sumber pertumbuhan yang baru.

Fokus pembangunan jalan di luar Rangkasbitung akan difokuskan untuk menghubungkan jalan lintas tengah dengan kecamatan dan desa di sisi barat dan timur. Pembangunan jalan kabupaten dan desa berfungsi sebagai feeder bagi

▸ Baca selengkapnya: visi, misi indofood 2022

(2)

konsep ini perkembangan di sisi barat dan sisi timur akan terdorong menjadi lebih cepat.

Pada tahun 2014 diharapkan rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Lebak akan menjadi sekitar 9,5 tahun. Untuk mencapai hal tersebut peranan swasta dalam penyediaan pendidikan menengah akan didorong lebih lanjut sehingga pemerintah daerah dapat fokus pada pendidikan dasar. Pada periode ini, sangat dimungkinkan untuk diberlakukannya bebas pungutan sekolah bagi siswa sekolah dasar.

Pada periode ini investasi di sektor pariwisata terutama dalam jaringan perhotelan dan restoran akan sangat berkembang. Peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun manca negara akan membutuhkan peningkatan infrastruktur kepariwisataan. Dalam pengembangan infrastruktur kepariwisataan ada dua strategi yang secara komplementer dapat dilakukan yaitu: (i) pengembangan resort terpadu untuk wisatawan kelas atas, dan (ii) kawasan wisata publik untuk kelas menengah ke bawah.

Pengembangan Informasi dan komunikasi untuk pengembangan dan implementasi layanan publik secara online guna mewujudkan layanan pemerintahan berbasis Telematika. Pada tahapan ini pembangunan diutamakan pada penyediaan infrastruktur informasi baik yang sifatnya fisik dan non fisik, dengan perhatian diutamakan pada pengisian serta pengoptimalan infrastuktur informasi yang telah tersedia dengan membangun aplikasi interaktif maupun konten yang relevan dengan tujuan pembangunan e-Government.

Program pertama yang dilakukan adalah perluasan kemampuan website pemerintah daerah dari yang semula hanya untuk penyajian informasi, menjadi sebagai sarana transaksi dalam kegiatan pemerintahan maupun layanan publik.

5.1 Visi Daerah (RPJPD 2005 – 2025)

Berdasarkan kondisi saat ini dan tantangan yang akan dihadapi dalam 20 tahun mendatang serta dengan mempertimbangkan modal dasar yang dimiliki dan berbagai masukan dari berbagai pihak pada saat proses penyusunan RPJPD, maka visi pembangunan jangka panjang Kabupaten Lebak Tahun 2005-2025 adalah ”LEBAK MENJADI DAERAH YANG MAJU DAN RELIGIUS BERBASIS PERDESAAN ”. Visi tersebut mengarah pada pencapaian tujuan daerah dan harus

(3)

dicapai. Kondisi yang diharapkan 20 tahun ke depan adalah terwujudnya Lebak sebagai daerah yang maju dan religius, yang mengandalkan potensi sumber daya yang tersebar di perdesaan, yang mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat dan memiliki keunggulan untuk mewadahi kegiatan agribisnis, agroindustri, pertambangan, wisata, dan lain-lain serta tetap berorientasi sebagai daerah konservasi sumber daya air.

5.2 Misi Daerah (RPJPD 2005 – 2025)

Upaya perwujudan visi pembangunan jangka panjang Kabupaten Lebak 2005-2025 tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Masyarakat Kabupaten Lebak yang Beriman, Bertakwa, dan Berbudaya; adalah dengan memantapkan kelembagaan pendidikan keagamaan, memperkuat peran serta tokoh masyarakat dan para alim ulama dalam penanaman nilai–nilai kearifan lokal dan nilai–nilai religius, penguatan hubungan yang harmonis antar umat beragama dan intern umat beragama serta pelestarian budaya daerah.

2. Mewujudkan Daya Saing Investasi Berbasis Sumber Daya; adalah memperkuat perekonomian daerah berbasis keunggulan wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi,

industri pengolahan, dan pelayanan masyarakat; mengedepankan

pembangunan SDM berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan, pemanfaatan dan penciptaan iptek; pembangunan infrastruktur yang maju; reformasi di bidang aparatur pemerintah, serta mewujudkan Lebak sebagai daerah yang maju dalam berinvestasi.

3. Memajukan Tingkat Kemakmuran dan Produktivitas Masyarakat Secara Merata; adalah meningkatkan pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat dan kecamatan/ desa tertinggal, menanggulanggi kemiskinan secara berkesinambungan, menyediakan akses bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi.

4. Mewujudkan Lebak Sebagai Daerah Konservasi Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Dengan Tetap Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup; adalah memperbaiki pengelolaan pelaksanaan

(4)

keberlanjutan keberadaan dan kegunaan SDA dan Lingkungan Hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan di masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial, ekonomi dan upaya konservasi; pemanfaatan ekonomi SDA yang berkesinambungan; pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup untuk mendukung kualitas kehidupan; serta keberadaan Taman Nasional Gunung Halimun sebagai modal dasar pembangunan dalam pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.

5.3 Visi Pemerintah Kabupaten Lebak 2009-2014

Berdasarkan Gambaran umum, isu-isu strategis dan kondisi yang dihadapi Lebak saat ini, serta memperhatikan Visi Jangka Panjang Daerah maka Visi Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Lebak Tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :

“KABUPATEN LEBAK MENJADI DAERAH KONDUSIF UNTUK BERINVESTASI YANG BERORIENTASI PADA PEMBANGUNAN

PERDESAAN”.

Adapun penjelasan visi jangka menengah Pemerintah Kabupaten Lebak 2009-2014 adalah sebagai berikut :

Visi ini diharapkan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat, dan memiliki keunggulan untuk mewadahi kegiatan agribisnis, agroindustri, pertambangan, pariwisata dan lain sebagainya, dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup serta berorientasi sebagai daerah konservasi sumber daya air.

Arah kebijakan pembangunan daerah akan ditujukan untuk pengurangan desa tertinggal, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, revitalisasi pertanian dan kelautan, perluasan lapangan kerja, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan konservasi lingkungan, serta penataan struktur pemerintah daerah yang mampu mengantar masyarakat Lebak ke arah kemandirian dan peningkatan kesejahteraan yang merata.

(5)

Daerah perdesaan menjadi perhatian utama mengingat keberhasilan pembangunan kabupaten merupakan agregasi keberhasilan pembangunan kecamatan, dan keberhasilan pembangunan kecamatan merupakan agregasi keberhasilan pembangunan perdesaan. Dengan demikian apabila desa-desa di Kabupaten Lebak mengalami perkembangan pembangunan yang cukup cepat, maka upaya untuk menjadikan Kabupaten Lebak sejajar dengan daerah otonom lain sebagai harapan dan cita-cita nyata serta mulia dapat diwujudkan.

Daerah perdesaan akan menjadi tumpuan utama pengembangan dan pertumbuhan wilayah yang diarahkan pada upaya pembentukan desa mandiri yang didukung oleh aparatur desa yang memiliki komitmen, kapasitas dan kapabilitas dalam mengemban amanah masyarakat.

Gambar 5.1 Konsep Akselerasi

Dari uraian tahap percepatan pertumbuhan tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 5 Misi Pemerintah Daerah sebagai operasionalisasi Visi Pemerintah Daerah. Lima Misi Pemerintah Daerah dimaksud diharapkan dapat menjadi langkah implementasi yang strategis untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan pada RPJMD tahap ke-2 (tahap percepatan pertumbuhan) Pemerintah Kabupaten Lebak untuk kurun waktu 2009-2014.

VISI LEBAK 2005-2025 RPJMD KE- 2 2009-2014 RPJMD KE-3 2014-2020 RPJMD KE-4 2020-2025 VISI PEMERINTAH DAERAH 2009-2014 5 MISI 7 TUJUAN 29 SASARAN 5 STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 5 MISI AKSELERASI TERCAPAINYA SASARAN RPJMD KE- 1 2005-2009 OPERASIONALISASI

(6)

5.4 Misi Pemerintah Kabupaten Lebak 2009-2014

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan 5 (lima) misi yang memuat tujuan dan sasaran strategi pembangunan dalam periode kepemimpinan Kepala Daerah terpilih, dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang berkembang dinamis serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, sebagai berikut :

1. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Lebak yang produktif dan

berdaya saing.

2. Meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal.

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah.

4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan

yang berkelanjutan.

5. Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.

5.5 Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Lebak 2009-2014

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan sebagaimana disebut dalam uraian sebelumnya, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap Misi menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan beserta sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan mampu memberikan arahan bagi setiap pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan sebagai penopang pemenuhan Misi dimaksud.

Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam matriks sebagai berikut

(7)

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2009 - 2014

Visi : Kabupaten Lebak Menjadi Daerah Kondusif Untuk Berinvestasi Yang Berorientasi Pada Pembangunan Perdesaan

Misi Tujuan Sasaran

Misi-1: Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Lebak yang bertakwa, produktif dan berdaya saing.

Tujuan 1:

Mendorong tingkat pendidikan, derajat kesehatan, dan kompetensi kerja

masyarakat Kab. Lebak.

1) Meningkatnya akses, mutu dan

citra pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar 9

(sembilan) tahun dan

pencanangan wajib belajar 12 (dua belas) tahun bagi anak usia sekolah.

 Meningkatnya Angka

Partisipasi Kasar (APK)

Pendidikan pada jenjang : SD

dari 109,09% menjadi

114,47%, SLTP dari 93,71% menjadi 97,00%, SLTA dari 30,69% menjadi 60,00% pada tahun 2014.

 Meningkatnya Angka

Partisipasi Murni (APM)

Pendidikan pada jenjang : SD

dari 95,17% menjadi

97,00%, SLTP dari 68,79% menjadi 68,40%, SLTA dari 22,61% menjadi 49,91% pada tahun 2014.

 Meningkatnya rata-rata

persentase kelulusan dari 84,62% menjadi 95,00% pada tahun 2014.

 Meningkatnya APK penduduk

melek aksara dari 94,14% menjadi 96,25% pada tahun 2014.

 Meningkatnya rata-rata lama

sekolah dari 6,20% tahun menjadi 7,20% pada tahun 2014.

2) Meningkatnya akses dan mutu

pelayanan kesehatan terutama untuk kesehatan ibu dan anak.

(8)

Misi Tujuan Sasaran

 Menurunnya Angka Kematian

Ibu dari 152,32/100.000 KH menjadi 134,59/100.000 KH pada tahun 2014.

 Menurunnya Angka Kematian

Bayi dari 34,67/1.000 KH menjadi 34,12/1.000 KH pada tahun 2014.

 Meningkatnya Usia Harapan

Hidup dari 63,44 tahun menjadi 64 tahun pada tahun 2014.

 Menurunnya angka

persentase Prevalensi Gizi Buruk dari 1,03% menjadi 1,00% pada tahun 2014.

 Menurunnya angka

keterlambatan pelayanan

pertama gawat darurat

menjadi 2% pada tahun 2014.

 Menurunnya angka

ketidaklengkapan pengisian rekam medik menjadi 2% pada tahun 2014.

3) Terkendalinya pertumbuhan dan

persebaran penduduk

 Meningkatnya jumlah peserta

KB aktif sebesar 64,29% menjadi 69,97% pada tahun 2014.

 Meningkatnya jumlah Pusat

Informasi Konseling

Kesehatan Reproduksi

Remaja sebanyak 5

kelompok setiap tahun

sampai dengan 2014.

 Meningkatnya cakupan

pemberdayaan kualitas

keluarga :

 Bina Keluarga Balita (BKB)

dari 300 kelompok

menjadi sebanyak 373

kelompok pada pada

tahun 2014.

 Bina Keluarga Remaja

(BKR) dari 149 kelompok menjadi sebanyak 196

(9)

Misi Tujuan Sasaran

 Bina Keluarga Lansia (BKL)

dari 214 kelompok

menjadi sebanyak 252 kelompok pada tahun 2014.

4) Meningkatnya pelayanan sosial

terutama pelayanan administrasi

kependudukan, Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial

dan Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial.

 Terpenuhinya dokumen

kependudukan dari 57,3% menjadi 85% pada tahun 2014.

 Ketersediaan database

kependudukan dari sebesar 92,8% penduduk menjadi 99% penduduk pada tahun 2014.

 Terlaksananya penanganan

terhadap Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial sebanyak 6 paket sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya

pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) sebanyak 6 paket sampai dengan tahun 2014.

5) Meningkatnya kesetaraan gender

dan peran pemuda dan olahraga dalam berbagai aspek dan proses pembangunan.

 Meningkatnya Angka Indeks

Pengarusutamaan Gender

(IPG)/ Gender Development Index (GDI) sebesar 56,84% menjadi 59,96% pada tahun 2014.

 Terlaksananya pembinaan

prestasi bagi 500 atlet sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya pembinaan

organisasi olahraga bagi 4 Pengcab sampai dengan tahun 2014.

(10)

Misi Tujuan Sasaran

 Terlaksananya kegiatan

peningkatan peran pemuda dalam pembangunan bagi 28

pemuda sampai dengan

tahun 2014.

6) Meningkatnya kualitas dan

perlindungan terhadap tenaga kerja.

 Terlaksananya peningkatan

kapasitas tenaga kerja bagi 80 orang setiap tahun sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya upaya

perlindungan tenaga kerja sebesar dari 91% menjadi 96% pada tahun 2014.

Tujuan 2 :

Menjadikan masyarakat Kabupaten Lebak yang agamis dan berbudaya.

7) Meningkatnya aktifitas kehidupan

beragama dan solidaritas sosial.

 Meningkatnya sarana dan

prasarana peribadatan serta pendidikan keagamaan dari 550 unit menjadi 625 unit pada tahun 2014.

 Meningkatnya peran FKUB

dengan rata-rata kenaikan 46% setiap tahun sampai dengan tahun 2014.

8) Berkembangnya implementasi

nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

 Terlaksananya

pengembangan kesenian

daerah dari 2 event menjadi 10 event pada tahun 2014.

 Terlaksananya

pengembangan budaya

daerah sebesar 12% setiap tahun sampai dengan tahun 2014. Misi-2 : Meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal. Tujuan 3:

Meningkatnya daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis

potensi lokal.

9) Meningkatnya aktivitas ekonomi

daerah berbasis potensi lokal.

 Terlaksananya rehabilitasi/

pembangunan pasar

sebanyak 8 unit sampai dengan tahun 2014.

 Meningkatnya jumlah industri

kecil dari 14.730 unit menjadi 15.561 unit pada tahun 2014.

(11)

Misi Tujuan Sasaran

 Meningkatnya jumlah industri

menengah dari 17 unit menjadi 25 unit pada tahun 2014.

 Meningkatnya produksi

perkebunan sebesar 1% per tahun sampai dengan tahun 2014 menjadi 6%.

 Meningkatnya produksi hasil

hutan non kayu sebesar 5% per tahun sampai dengan tahun 2014 menjadi 30%.

 Meningkatnya jumlah

koperasi aktif dari 591 unit menjadi 670 unit pada tahun 2014.

 Meningkatnya fungsi daerah

tujuan obyek wisata

sebanyak 3 lokasi pada tahun 2014.

 Terlaksananya

pemberdayaan ekonomi

Ponpes Salafi sebanyak 5 Ponpes setiap tahun sampai dengan tahun 2014 sebanyak 30 Ponpes Salafi.

10) Meningkatnya kesempatan dan penyediaan lapangan kerja.

 Terlaksananya penempatan

dan monitoring transmigrasi dari 36 orang menjadi 165 orang pada tahun 2014.

 Terlaksananya penempatan

dan perlindungan TKI dari 210 orang menjadi 1.475 orang sampai dengan tahun 2014.

 Meningkatnya jumlah Wira

Usaha Baru sebanyak 2 unit setiap tahun dan sampai

dengan tahun 2014

peningkatan jumlah Wira Usaha Baru (WUB) sebanyak 10 unit.

11) Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja.

 Meningkatnya jumlah pelaku

(12)

Misi Tujuan Sasaran

 Meningkatnya nilai investasi

sebesar 250 Milyar Rupiah sampai dengan tahun 2014. 12) Terpenuhinya kebutuhan pangan

masyarakat.

 Meningkatnya produksi

palawija sebanyak 50.888 ton pada tahun 2014.

 Meningkatnya produksi padi

sebanyak 547.263 ton pada tahun 2014.

 Meningkatnya produksi

hortikultura sebanyak

171.952 ton pada tahun 2014.

 Meningkatnya produksi ikan

tangkap dari 2.990,05 Ton menjadi 4.946,81 ton pada tahun 2014.

 Meningkatnya produksi ikan

budidaya dari 3.404,67 ton menjadi 3.452,60 ton pada tahun 2014.  Meningkatnya produksi daging dari 6.528.871 kg menjadi 7.996.386 kg pada tahun 2014. Misi-3 : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah. Tujuan 4: Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

13) Tersedianya infrastruktur

perdesaan melalui pendekatan

kewilayahan dalam rangka

percepatan pembangunan desa tertinggal

 Tertanganinya infrastruktur

64 desa tertinggal sampai dengan tahun 2014.

 Tertanganinya jalan poros

Desa sepanjang 701 Km sampai dengan tahun 2014.

14) Tersedianya infrastruktur

transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.

 Bertambahnya kondisi jalan

baik sepanjang 620 Km sampai dengan tahun 2014.

(13)

Misi Tujuan Sasaran

 Tersedianya 2 (dua) unit

sarana terminal sampai

dengan tahun 2014.

15) Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal

untuk mendukung upaya

konservasi dan pendayagunaan

sumber daya air, serta

pengendalian daya rusak air.

 Terpeliharanya jaringan

irigasi sebanyak 175 unit sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya

pemberdayaan P3A sebanyak 116 unit sampai dengan tahun 2014.

 Tersedianya jaringan irigasi

seluas 8.519 ha sampai dengan tahun 2014.

 Terehabilitasinya jaringan

irigasi sebanyak 335 unit sampai dengan tahun 2014.

 Tersedianya areal konservasi

sumber air seluas 15 ha sampai dengan tahun 2014.

16) Meningkatnya cakupan

pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan di Kabupaten Lebak.

 Terbangunnya jaringan listrik

di 91 Kampung sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya pembangunan

PJU sebanyak 232 titik sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya pemeliharaan

PJU sebayak 8.800 titik sampai dengan tahun 2014. 17) Meningkatnya akses masyarakat

terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah).

 Meningkatnya cakupan air

bersih sebesar 12,39%

(14)

Misi Tujuan Sasaran

 Terlaksananya penataan dan

pemeliharaan taman kota dengan rata-rata sebanyak 22 titik setiap tahun sampai dengan tahun 2014.

Misi-4 :

Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan 5 : Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan (keseimbangan ekologi – sosial – ekonomi) 18) Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan

lingkungan, dan resiko bencana.

 Meningkatnya fungsi daerah

resapan air di sekitar mata air dari 6 unit menjadi sebanyak 51 unit pada tahun 2014.

 Meningkatnya fungsi daerah

resapan air di sekitar

bendungan dari 4 unit menjadi sebanyak 13 unit pada tahun 2014.

 Meningkatnya fungsi daerah

resapan air di sekitar

sempadan sungai dari

sepanjang 2 Km menjadi sepanjang 10 Km pada tahun 2014.

 Meningkatnya penghijauan

kota dan turus jalan :

 Turus jalan/ sungai (jalur

hijau) dari sepanjang 6 Km menjadi sepanjang 29 Km pada tahun 2014.

 Hamparan hijau (Taman

Kota dan Hutan Kota) sebesar 2 Ha sampai dengan tahun 2014.

 Meningkatnya pemahaman

penanggulangan bencana

dan tertanganinya korban bencana dengan rata-rata sebesar 12% setiap tahun sampai dengan tahun 2014. 19) Meningkatnya fungsi kawasan

penyangga, konservasi dan

lindung.

 Terlaksananya konservasi

dan pelestarian SDA, Pantai dan Laut Lestari melalui

penghijauan dari 8.335

batang pohon menjadi

(15)

Misi Tujuan Sasaran

 Terkendalinya kegiatan

pertambangan tanpa ijin dari sebanyak 96 surat ijin

penambangan menjadi

sebanyak 183 surat ijin

penambangan sampai

dengan tahun 2014.

20) Terlaksananya penataan ruang yang berkelanjutan.

 Tersusunnya dokumen

(Perda) Rencana Tata Ruang dari 2 dokumen menjadi

sebanyak 14 dokumen

sampai dengan tahun 2014. Misi-5 : Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi melalui reformasi birokrasi. Tujuan 6 : Melanjutkan reformasi birokrasi agar semakin profesional dan

akuntabel.

21) Meningkatnya kinerja aparatur yang berbasis kompetensi.

 Meningkatnya jumlah

pegawai yang mengikuti diklat teknis sebanyak 400

orang, diklat struktural

sebanyak 75 orang dan diklat prajabatan sebanyak 450 orang sampai dengan tahun 2014.

 Terpenuhinya formasi

pegawai setiap tahun

sampai dengan tahun 2014. 22) Terwujudnya kelembagaan dan

ketatalaksanaan pemerintah

daerah serta pengelolaan

keuangan yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.

 Tercapainya target PAD

sebesar Rp. 103,8 Milyar pada tahun 2014.

 Tertatanya kelembagaan

perangkat daerah sebanyak 6 SKPD sampai dengan tahun 2014.

 Tertatanya Kearsipan Daerah

sebanyak 6 Dozir sampai dengan tahun 2014.

 Tertatanya Aset Daerah dari

30% menjadi sebesar 70% pada tahun 2014.

 Tersedianya dokumen

perencanaan daerah berupa RPJMD sebanyak 2 dokumen dan RKPD sebanyak 6

(16)

Misi Tujuan Sasaran

23) Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

 Terlaksananya koordinasi

penyelenggaraan

pemerintahan dari 60%

menjadi sebesar 80% sampai dengan tahun 2014.

 Menurunnya temuan hasil

pemeriksaan sebesar 1% pada tahun 2014.

 Terlayaninya pengaduan

publik dari 75% menjadi sebesar 90% pada tahun 2014.

 Terbangunnya sistem

informasi dan teknologi yang

handal dari 1 aplikasi

menjadi sebanyak 6 aplikasi pada tahun 2014.

 Peningkatnya sarana dan

prasaran perkantoran

sebanyak 9 unit sampai dengan tahun 2014.

24) Meningkatnya kinerja

pemerintahan, pembangunan

dan pengembangan wilayah

perdesaan.

 Terlaksananya penataan

wilayah desa sebanyak 366 Desa sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya pembangunan

kantor desa sebanyak 30 kantor desa sampai dengan tahun 2014.

25) Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum.

 Meningkatnya jumlah produk

hukum daerah berupa

Peraturan Daerah dari 10 buah menjadi sebanyak 55 buah dan Peraturan Bupati

dari 53 buah menjadi

sebanyak 122 buah pada tahun 2014.

(17)

Misi Tujuan Sasaran

26) Meningkatnya peran pemerintah

dan masyarakat dalam

pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

 Terpenuhinya tingkat

ketentraman dan ketertiban

masyarakat dari 80%

menjadi sebesar 87,5% pada tahun 2014.

 Menurunnya kasus Penyakit

Masyarakat (Pekat) dari 75% menjadi sebesar 81,5% pada tahun 2014.

27) Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan, sebanyak 10 kerjasama sampai dengan tahun 2014. Tujuan 7 : Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya semangat kebangsaan.

28) Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.

 Terlaksananya bantuan bagi

Parpol yang memilki kursi di DPRD sebanyak 14 Parpol setiap tahun sampai dengan tahun 2014.

 Terlaksananya pembinaan

bagi ormas dan LSM sebesar 30 organisasi setiap tahun sampai dengan tahun 2014. 29) Menguatnya peran masyarakat

madani dalam kehidupan politik.

 Terpenuhinya tingkat

partisipasi masyarakat dalam Pemilu sebesar 70% menjadi 80% pada tahun 2011 (Pilgub), tahun 2013 (Pilbup).

Gambar

Gambar 5.1  Konsep Akselerasi

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Visi Pembangunan Provinsi DKI Jakarta lima tahun mendatang (2017-2022) yaitu“Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan

Dalam rangka pencapaian misi Mewujudkan ekonomi daerah yang maju bertumpu pada sektor perdagangan, ekonomi kreatif, dan pariwisata melalui prinsip kemitraan dengan dunia

2018 berbasis potensi sumber daya manusia, perikanan dan kelautan Misi II: Mewujudkan pemerintahan good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), clean government

Misi ini dijabarkan pada tujuan dan sasaran di atas, dimaksudkan untuk mewujudkan penyelenggaraan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat yang

Berdasarkan penjelasan diatas, maka berikut akan disajikan matriks benang merah hubungan visi misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Rembang Tahun 2016-2021 sebagai

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang, budaya yang hidup dalam masyarakat, serta pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan maka

Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan daerah lima tahun kedepan yang dituangkan dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021 pada