• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Bisnis Shenanigans

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika Bisnis Shenanigans"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Etika Bisnis Individu

“Financial Shenanigans”

Nama

: Gilang Bagus Wiyono

NPM

: 1201419502

Tulisan ini berisi jawaban atas pertanyaan berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan financial shenanigans?

2. Bagaimana cara melakukan financial sheanigans?

3. Financial shenanigans manakah yang paling

berbahaya?

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

2015

(2)

A. Definisi Financial Shenanigans

Berdasarkan Manihuruk (2012), financial shenanigans merupakan tindakan yang disengaja dilakukan oleh manajemen untuk mendistorsi, menyembunyikan atau mengubah kinerja atau kondisi finansial yang asli pada suatu entitas. Menurut Instopedia, financial shenanigans dapat diartikan sebagai bertindak atau tindakan yang dirancang untuk menutupi kinerja atau menggambarkan keuangan sesungguhnya. Dari definsi yang telah dijelaskan dapat diartikan bahwa financial

shenanigans merupakan tindakan curang berupa manipulasi angka akuntansi yang

dilakukan manajer di dalam laporan keuangan. Tujuan dari tindakan tersebut agar kinerja perusahaan yang dikelola sudah terlihat baik sesuai dengan keinginan manajer.

Perilaku Financial shenanigans diawali oleh perilaku manajemen yang sudah tidak asing lagi, yaitu manajemen laba. Manajemen laba itu sendiri adalah kebijaksanaan yang dilakukan oleh manajamen ntuk memanipulasi laporan keuangan.

Financial shenanigans bukan berarti secara keseluruhan perbuatan tersebut

melanggar hukum ataupun melanggar GAAP, karena perilaku ini bisa dilakukan dari yang paling sederhana seperti pengubahan estimasi akuntansi hingga yang paling tidak bisa ditoleransi yaitu pengakuan terhadap pendapatan yang fiktif/semu.

Financial shenanigans dipicu oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Fungsi audit internal yang tidak memadai.

Audit internal yang memadai akan sangat membantu untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi di dalam suatu entitas. Audit internal harus dilakukan oleh auditor internal yang independen dan kompeten.

2. Lingkungan pengendalian yang lemah.

Sudah semestinya suatu entitas memiliki pengendalian yang baik, karena dengan lemahnya pengendalian suatu entitas tentunya akan memberi ruang untuk perilaku curang. Selain memiliki audit internal yang memadai, perusahaan juga sebaiknya mempunyai auditor eksternal yang kompeten dan anggota dewan direksi yang independen untuk memperkuat pengendalian entitas tersebut.

(3)

Kecurangan tidak hanya dapat dilkukan karena adanya kesempatan, melainkan juga dengan adanya tekanan. Tekanan-tekanan ini bisa diakibatkan oleh pihak eksternal (competitor) ataupun pihak internal. Persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain, tentunya akan mendesak perusahaan melakukan suatu kebijakan agar dapat lebih unggul dari perusahaan lainnya. Ditambah lagi dengan tekanan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan yaitu pimpinan perusahaan yang menginginkan perusahaannya lebih unggul dalam waktu yang cepat. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan financial shenanigans agar bisa mendapatkan investor yang lebih banyak dari pesaingnya.

4. Perusahaan baru go public.

Perusahaan yang baru go public sangat mungkin untuk melakukan financial

shenanigans, karena perusahaan yang baru go public tentunya memiliki

harapan untuk mendapatkan investor sebanyak mungkin dan sesegera mungkin demi kemajuan perusahaan. Tidak heran jika perusahaan perusahaan yang baru go public mempercantik laporan keuangannya.

(4)
(5)

B. Cara Melakukan Financial Shenanigans

Berikut ini adalah metric yang menggambarkan teknik financial shenanigans:

(6)

Berdasarkan data metrik di atas dapat digambarkan bahwa financial

shenanigans dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

A. Shenanigans Manipulasi Pendapatan 1. Mencatat pendapatan terlalu dini.

a. Mencatat pendapatan diterima dimuka sebagai pendapatan. Pendapatan diterima dimuka seharusnya dicatat sebagai hutang, karena entitas/produsen belum memberikan jasa ataupun produk terhadap pelanggan yang bersangkutan. Pendapatan diterima dimuka baru bisa diakui sebagai pendapatan apabila jasa atau produk telah diberikan kepada konsumen.

b. Mencatat pendapatan ketika produk atau jasa belum dikirim ataupun belum diterima oleh pelanggan.

Hampir sama seperti pendapatan diterima dimuka, ketika produk yang belum dikirim atau diterima pelanggan, penjualan terhadap produk tersebut belum dapat diakui sebagai pendapatan karena belum terjadi transfer kepemilikan antara penjual dan pembeli.

c. Mencatat pendapatan meskipun pelanggan tidak diwajibkan untuk membayar.

Untuk menarik perhatian, perusahaan seringkali melakukan promo terhadap produk-produknya. Promo tersebut juga seringkali diberikan secara free ataupun gratis. Namun tidak jarang pula perusahaan mengakui produk yang diberikan secara gratis tersebut sebagai pendapatan.

d. Menjual kepada pihak terafiliasi.

Menjual kepada pihak terafiliasi ini diartikan sebagai penjualan yang telah disepakati oleh pihak pembeli dan penjual untuk mencapai suatu keuntungan bersama.

2. Mencatat/mengakui pendapatan fiktif.

(7)

Diskon dari supplier tidak bisa dikategorikan sebagai pendapatan melainkan sebagai pengurang dari total pembelian secara keseluruhan.

b. Mencatat kas yang diterima dalam transaksi pinjaman sebagai pendapatan.

Kas yang diterima dalam transaksi pinjaman seharusnya dikategorikan sebagai hutang yang harus dilunasi di masa yang akan datang, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai pendapatan.

c. Mencatat penjualan tanpa alasan.

Pada poin ini penjualan dicatat meskipun tidak terjadi transaksi penjualan sama sekali. Sehingga saldo pendapatan pun meningkat dengan dilakukannya mencatat penjualan tanpa alasan tersebut.

d. Mencatat hasil investasi sebagai pendapatan.

Hasil investasi seharusnya dikategorikan sebagai pendapatan investasi, bukan sebagai bagian dari pendapatan atas penjualan produk/jasa. Kemampuan perusahaan lebih diukur pada banyaknya penjualan produk/jasa, bukan dari pendapatan investasi. Oleh sebab itu jika pendapatan investasi dimasukkan ke dalam pendapatan atas penjualan produk/jasa, maka kemampuan perusahaan pun akan terlihat lebih baik.

3. Menciptakan transaksi khusus untuk memperoleh gain.

a. Meningkatkan keuntungan dengan menjual aset undervalued. Ketika perusahaan mengalami tingkat penjualan yang rendah, hal ini akan berakibat ke laba perusahaan yang rendah. Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan laba, agar laba perusahaan terlihat stabil dari waktu ke waktu. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjual aset perusahaan yang ditaksir dibawah nilai wajar. Meskipun jika dibandingkan

(8)

dengan cost hal ini merugikan, hal ini justru akan menguntungkan bagi perusahaan untuk meningkatkan laba. b. Pelaporan pendapatan investasi sebagai pengurang beban

operasi.

Jika pendapatan investasi dilaporkan sebagai pengurangan beban operasi, maka laba perusahaan pun akan meningkat. c. Menjual investasi dan memperoleh gain, kemudian mencatatnya

sebagai pendapatan.

Jika pendapatan dari penjualan investasi diklasifikasikan sebagai pendapatan atas penjualan atas produk/jasa, akan membuat kemampuan perusahaan terlihat meningkat karena kinerja perusahaan diukur dari penjualan atas produk atau jasa.

4. Tidak mencatat ataupun mengurangi utang secara tepat. a. Tidak memasukkan beban dan utang yang terkait.

Tidak memasukkan beban tentunya akan membuat suatu laporan keuangan menjadi lebih menarik, karena beban yang tidak dicatat akan membuat laba bersih perusahaan semakin tinggi. Utang yang tidak dicatat juga akan membuat laporan keuangan lebih menarik, karena semakin kecil utang yang suatu perusahaan menandakan kondisi keuangan perusahaan yang baik.

b. Menciptakan diskon palsu.

Diskon terhadap pembelian kredit akan membuat utang dagang semakin berkurang sehingga laporan keuangan pun semakin menarik.

c. Mencatat pendapatan saat kas diterima, meskipun tanggung jawab belum direalisasikan.

Mencatat pendapatan saat kas diterima menyebabkan tidak dilaporkannya utang dalam akun pendapatan diterima dimuka. Sehingga dalam laporan keungan akun pendapatan semakin tinggi, dan komponen utang semakin rendah.

(9)

5. Mengalihkan beban saat ini ke periode lampau ataupun masa depan.

a. Meningkatkan umur aset untuk mengurangi beban amortisasi. Perubahan estimasi akuntansi dengan menambah umur aset menyebabkan beban amortisasi yang ditanggung setiap tahunnya akan semakin kecil. Hal ini akan menyebabkan laba bersih suatu periode yang dilaporkan perusahaan akan semakin besar.

b. Tidak mencatat unearned revenue.

Tidak mencatat unearned revenue berarti, perusahaan akan semakin terlihat baik, karena perusahaan akan terkesan telah menyelesaikan tanggung jawabnya terhadap pelanggan, yang padahal perusahaan tersebut masih harus memberikan produk atau jasa yang bersangkutan.

6. Menahan pendapatan saat ini untuk periode masa depan. a. Meningkatkan allowance terhadap kredit macet.

Meningkatkan allowance terhadap kredit macet dikumpulkan dengan ketentuan tertentu, yang kemudian digunakan untuk mengurangi piutang tertentu di saat dan bila diperlukan.

7. Mengalihkan beban yang akan datang ke periode sekarang. a. Menggelembungkan one time charge.

One time charge merupakan sistem pembayaran yang dilakukan

oleh pembeli dengan hanya perlu membayar produk atau layanan tersebut sekali saja, akan tetapi harus dibayar di depan secara lunas, setelah itu ia baru bisa mendapatkan produk atau layanan yang ia inginkan. Mengingat pembayarannya hanya sekali, produk dengan model pembayaran One Time biasanya dijual dengan harga yang tinggi. Oleh sebab itu akan sangat menguntungkan apabila suatu perusahaan menggelembungkan

(10)

one time charge, karena akan semakin banyak kas yang

diterima perusahaan tersebut.

b. Mengakui beban yang akan memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan, seperti R&D, iklan dan sebagainya.

Mengakui beban seperti R&D, iklan, dan beban lain yang memberikan manfaat berguna bagi perusahaan untuk menurunkan laba perusahaan. Hal ini tidak baik karena dengan menurunkan laba perusahaan, berarti menurun pula pajak yang harus ditanggung perusahaan.

B. Shenanigans Cash Flow

Shenanigans cash flow dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengubah pemasukan aliran kas masuk pendanaan menjadi bagian operasi

a. Pencatatan palsu oleh manajer dari sebuah bank pemberi pinajaman

b. Peningkatan oleh manajer dengan menjual piutang sebelum tanggal konsoldasian

c. Menggelembungkan oleh manajer dengan membuat penjualan palsu piutang

2. Mengubah aliran kas keluar operasi normal menjadi bagian pendananaan

a. Menggelembungkan oleh manajer dengan “transaksi boomerang”. b. Pemanfaatan tidak benar untuk biaya operasi normal.

c. Mencatat pembelian persediaan sebagai aliran kas keluar invetasi. 3. Menggembungkan aliran kas operasi dengan akusisi atau penjualan

a. Pewarisan aliran kas masuk operasi dalam sebuah akusisi bisnis normal.

b. Mengakuisisi kontrak atau konsumen daripada mengembangkan perusahaan internal.

c. Pengelembungan oleh manajer dengan penyususanan penjualan bisnis secara kreatif

(11)

4. Meningkatkan alliran kas operasi dengan aktivitas yang sudah tidak dilanjutkan

a. Pengelembungan oleh manajer dengan membayar pemasok lebih lama.

b. Pengelembungan oleh manajer dengan pengumpulan dari customer lebih cepat

c. Pengelembungan oleh manajer dengan membeli sedikit persediaan.

d. Pengelembungan oleh manajer dengan one time benefit

C. Financial Shenanigans Paling Berbahaya

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka saya dapat menyimpulkan bahwa mencatat/mengakui pendapatan fiktif adalah teknik financial shenanigans yang paling berbahaya. Karena pada dasarnya mencatat/mengakui pendapatan fiktif, membuat kinerja perusahaan terlihat jauh lebih baik. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi keputusan para investor untuk menanamkan modal. Sebagai contoh, Mencatat kas yang diperoleh dari transaksi pinjam meminjam sebagai pendapatan. Ketika suatu perusahaan melakukan hal ini, maka kemampuan perusahaan pun terlihat lebih baik karena saldo akun hutang dagang terlihat lebih rendah dari kenyataannya dan pendapatan terlihat lebih tinggi dari yang seharusnya. Oleh sebab itu, hal ini dapat menyebabkan kreditur atau investor akan terkecoh, dan mungkin mengambil keputusan investasi yang salah.

Berbeda dengan hal mengakui lebih awal, menahan, dan mengakui pendapatan. Perbuatan ini dianggap tidak terlalu berbahaya, karena permasalahan yang terjadi hanya terletak pada beda waktu dalam pengakuannya. Dalam hal ini tidak terdapat pengurangan pendapatan, walaupun hal ini juga termasuk dalam keburukan manajemen. Selain itu, menurut saya tidak mencatat ataupun mengurangi utang secara tepat juga tidak begitu berbahaya, karena masalah utang

(12)

berkaitan dengan pihak kreditur. Sudah semestinya kreditur ingin dilunasi piutangnya, oleh sebab itu jika terdapat kesalahan atau sengaja tidak mencatat utang dari kreditur, kreditur yang memiliki klaim atas piutang tersebut akan melakukan konfirmasi terhadap pihak debitur.

(13)

Daftar Pustaka

Cholse, J. (2015, 11 6). Retrieved from

http://www.juliancholse.com/2012/11/financial-shenanigans.html

Ferry, K. (2015, 11 6). Retrieved from http://www.slideshare.net/ketutferry/financial-shenanigans-28295325

Schilit, H. (2010, 10 26). Financial Metrics Shenanigans. Retrieved from American Association of Individual Investor:

https://www.aaii.com/journal/article/financial-metric-shenanigans

Sorsawo. (2015, 11 6). Retrieved from https://sorsawo.com/one-time-fee-dan-recurring-apa-bedanya/

Referensi

Dokumen terkait

JASINDO Kantor Cabang Medan sebagai salah satu perusahaan jasa, maka pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi berasal dari penjualan produk-produk

23 (2004 : 23.6) mengenai pengakuan pendapatan atas transaksi penjualan jasa adalah sebagai berikut “bila suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan

a) Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, yang biasanya diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan kepada pelanggan.

Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan Pendapatan Penjualan atas Jalan, lrigasi dan Jaringan Pendapatan Penjualan atas

Pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan intelektual adalah daya yang ada dar i seni penataan bunyi secar a cermat yang membentuk pola ter atur , mer du, dan apresiasi seni bunyi

penjualan adalah indikator penting dari penerimaan pasar atas produk atau jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat

Pada tingkat viabilitas tinggi (TV1) menunjukkan tidak ada satu perlakuan yang dapat meningkatkan daya berkecambah pada kondisi suboptimum, tetapi benih masih mampu

Algoritma Hebb-rule digunakan pada pelatihan untuk menghasilkan bobot yang akan menentukan peranan dari masing-masing input variasi channel RGB pada segmentasi citra untuk menentukan