• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kepemimpinan Kepala Madarasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Mi Muhammadiyah Tegalampel Kec.Karangdowo Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Kepemimpinan Kepala Madarasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di Mi Muhammadiyah Tegalampel Kec.Karangdowo Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH TEGALAMPEL KEC.KARANGDOWO KLATEN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh :

Muhammad Ridwan NIM : G000130116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH TEGALAMPEL KEC KARANGDOWO KLATEN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Muhammad Ridwan G000130116

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH TEGALAMPEL KEC KARANGDOWO KLATEN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

Oleh:

Muhammad Ridwan G00130116

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Selasa, 01 Agustus 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Drs. M. Yusron, M.Ag. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Istanto, S.Pd.I, M.Pd ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

Drs. Syamsul Hidayat, M.Ag NIDN. 00250559912

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali seara tertulis diau dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti a da ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Juli 2017

Penulis

(5)

1

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MI MUHAMMADIYAH TEGALAMPEL KEC.KARANGDOWO KLATEN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

ABSTRAK

Di madrasah, siswa perlu disadarkan tentang harapan yang mereka pikul, tantangan yang akan mereka hadapi dan kemampuan yang perlu mereka kuasai. Akan tetapi upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang berkualitas. Masyarakat/ Orang Tua Murid pun kadang-kadang menyalahkan dan menuding guru tidak kompeten, tidak berkualitas, apabila prestasi yang diperoleh oleh putra-putrinya menurun. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang didasarkan pada jati diri bangsa yang hakiki, bersumber nilai-nilai budaya dan agama serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. Salah satu upaya Kepala Madarasah dalam memajukan madarasah agar berkinerja baik yaitu dengan melakukan pembinaan kepada Guru. Pembinaan tersebut dilakukan agar Guru melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peran kepemimpinan kepala madarasah dalam meningkatkan kinerja guru di MI Muhammadiyah Tegalampel Kec. Karangdowo Kab. Klaten. Adapun tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan peran kepemimpinan Kepala Madarasah dalam peningkatan kinerja Guru di MI Muhammadiyah Tegalampel. Lokasi penelitian di MI Muhammadiyah Tegalampel Kec. Karangdowo Kab. Klaten, dengan objek penelitiannya yaitu Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel yang melaksanakan tugas memimpin di Madarsah tersebut. Penilitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Cara pembahasan yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan pola pikir induktif. Dari Hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel dalam melaksanakan perannya sebagai kepala madarasah sudah berjalan dengan baik, yaitu sebagai 1) Educator, 2) Manager, 3) Administrator,

4) Supervisior 5) Leader 6) Motivator, dan 7) Inovator, sehingga pekerjaan itu dapat berjalan dengan lancar dan mencapai sasaran. Usaha Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel dalam meningkatkan kinerja Guru adalah dengan 1) Meningkatkan pemahaman Guru terhadap kurikulum yang dilaksanakan oleh Madarasah. 2) Melaksanakan Supervisi sesuai dengan standar mutu nasional atau sesuai dengan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). 3) Menciptakan iklim kerja yang kondusif guna meningkatkan motivasi kerja Guru.

(6)

2

ABSTRACT

In a madrassa, students need to be aware about the hope that they bring, the challenges they face and skills they need to control. But efforts to repair anything be done to improve the quality of education will not give a significant without being supported by the teacher quality. Society or parents were sometimes blame and accused the quality of teacher is not competent, if the achievements their children down. It is necessary a leader who is based on national identity that actually matter, because the values of cultural and religious and is able to anticipate the changes that occur in the education world. One of the Madrasah in order to well performance is to provide guidance to the teachers. Guidance was made to perform teachers to do the task to be honest, responsible, effective and efficient. Issues that are examined in this study is: How the role of the leadership of the madrasah in improving the performance of teachers in MI Muhammadiyah Tegalampel the. Karangdowo Kab. Klaten. The purpose this research is to describe the role of the leadership the headmaster Madrasah to improve the performance of teachers in MI Muhammadiyah Tegalampel. This research located in MI Muhammadiyah Tegalampel the. Karangdowo Kab. Klaten, with the object of research is the Madrasah MI Muhammadiyah Tegalampel to implement the task of leading in Madrasah. This research is a field research by using qualitative research. The method of analysis of data used in this research is descriptive qualitative way the discussion that is used to analyze the data is with the inductive.mindset. From the result of this research, conclude that the Madrasah MI Muhammadiyah Tegalampel in carrying out its role as head of the madrasah has been running well, that is, as 1) Educator, 2) Manager, 3) Administrator, 4) Supervisior 5) Leader. 6) Motivators, and 7) Inovator, so the work it can run smoothly and achieve the target. The headmaster of Madrasah MI Muhammadiyah Tegalampel in improving the performance of teachers is by 1) Increasing comprehension of the teachers with the curriculum is implemented by Madrasah. 2) Carrying out Supervisi in accordance with the standards of national or in accordance with the National Standards Education (BNSP). 3) Creating a climate conducive working in order to increase motivation of teachers.

Keywords: The role of leadership, the Madrasah, the performance of teachers

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kecenderungan masa depan yang semakin rumit dan kompleks, mengharuskan pendidikan untuk mampu menyiapkan siswa dalam menghadapi dunia nyata. Di madrasah, siswa perlu disadarkan tentang harapan yang mereka pikul, tantangan yang akan mereka hadapi dan kemampuan yang perlu mereka kuasai. Akan tetapi upaya

(7)

3

perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang berkualitas.1

Masyarakat/ Orang Tua Murid pun kadang-kadang menyalahkan dan menuding guru tidak kompeten, tidak berkualitas, apabila prestasi yang diperoleh oleh putra-putrinya menurun. Faktor yang mengakibatkan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap guru yakni kelemahan yang terdapat pada diri guru itu sendiri, diantaranya rendahnya tingkat kompetensi profesionalisme mereka.2 Penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih berada dibawah standar. Dengan guru yang masih rendah tingkat kompetensi profesionalismenya membuat kinerja mereka juga tidak maksimal.

Madarasah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang dipercaya masyarakat dan negara untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam perkembangan Bangsa. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang didasarkan pada jati diri bangsa yang hakiki, bersumber nilai-nilai budaya dan agama serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.3

Salah satu upaya Kepala Madarasah dalam memajukan madarasah agar berkinerja baik yaitu dengan melakukan pembinaan kepada Guru. Pembinaan tersebut dilakukan agar Guru melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

Berdasarkan hasil observasi pertama, MI Muhammadiyah Tegalampel di desa Tegalampel, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten terjadi perubahan yang signifikan setelah pergantian kepala Madrasah pada tahun 2008 hingga sekarang. Hal ini terindikasi bahwa kedisplinan guru dan kinerja guru meningkat. Dengan meningkatnya kinerja guru membuat lulusan yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang unggul, hal ini terbukti dari lulusan terakhir yang dihasilkan bisa meraih peringkat pertama paralel di kecamatan karangdowo.

1 Mulyasa. E, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik dan Implementasi (Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm 5.

2Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2001), hlm. 11. 3Aan Komari & Cepi Triana, Visionery Leadership Menuju Sekolah Efektif (Jakarta: Aksarsa, 2006),

(8)

4

Kepemimpinan kepala Madrasah di MI Muhammadiyah Tegalampel berhasil membuat para guru lebih berkompetensi dan lebih profesional dalm menjalankan tugasnya. Guru terlihat lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses belajar mengajar (PBM). Hal ini membuat kepercayaan masyarakat lebih meningkat pada sekolah ini. Dan hasilnya anak didik yang berada di MI Muhammadiyah Tegalampel lebih banyak dari sekolah-sekolah lain sebagai kompetitor dari sekolah ini.Terkait dengan teori, pendapat maupun fenomena diatas, dan untuk lebih memahami detail terkait dengan strategi atau usaha yang dilakukan oleh seorang kepala Madrasah dalam meningkatkan kinerja guru, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk membuat judul “ Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tegalampel Kec. Karangdowo Klaten Tahun 2016/2017 ”

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini, yaitu: Bagaimana peran kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tegalampel?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan peran kepala kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tegalampel.

Diharapkan dari hasil penelitian ini akan mengunkapkan bagaimana idealnya menjadi kepala Madrasah yang mampu meningkatkan kinerja guru, sehingga manfaat yang diharpakan diantaranya : Pada Tataran Teoritis, Secara umum dapat memberikan manfaat dan sumbangan ilmu pengetahuan dan intelektual. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan stimulus bagi penelitian selanjutnya untuk meneliti lebih mendalam dan lebih sempurna tentang kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru. Pada Tataran Praktis, diharapkan dapat menjadi rujukan atau sebagai masukan bagi para pendidik, praktisi pendidikan, pengelola lembaga pendidikan, dan calon pendidik yang memiliki kesamaan permasalahan.

(9)

5 1.4 Tinjuan Pustaka

Untuk menunjukkan orisinialitas penulis perlu menunjukkan hasil penelitian yang berkaitan dengan judul dan masalah yang akan penulis teliti. Beberapa penelitian yang terkait dengan masalah yang akan penulis angkat, antara lain: 1.4.1 Firdaus4 dalam skripsinya mendeskripsikan bagaimana kepemimpinan kepala

sekolah di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta, usaha-usaha dalam meningkatkan SDM, serta problem-problem dalam meningkatkan kualitas SDM dan cara mengatasinya.

1.4.2 Jumaryati5 dalam tesisnya mendeskripsikan tentang model kepemimpinan kepala sekolah di SD Negeri 3 Sumberagung, peran dan fungsi kepala sekolah di SD Negeri 3 Sumberagung, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah di SD Negeri 3 Sumberagung.

1.4.3 Latif6 dalam tesisnya mendeskripsikan tentang implementasi manajemen berbasis sekolah yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Blora dan kefektifan peran kepala sekolah dalam implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Muhammadiyah 2 Blora.

1.5 Tinjuan Teoritik

Wahjosumidjo menyatakan bahwa kepala Madrasah yang berhasil adalah mereka yang memahami keberadaan Madrasah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranannya sebagai seorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin Madrasah.7 Sedangkan menurut dede Rosyada menegaskan bahwa Madrasah akan mencapai peforma terbaik jika dipimpin oleh

4 Firdaus, kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan kualitas SDM (Studi kasus di SMP

Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012), Skripsi (Surakarta: UMS, 2012)

5 Jumaryati, Kepemimpinan Kepala Sekolah di SD Negeri 3 Sumberagung Kecamatan Ngaringan

Grobogan, Tesis (Surakarta: UMS, 2017)

6 Muhammad Nur Latif, Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Manajemen Sekolah di SMK

Muhammadiyah 2 Blora, Tesis (Surakarta: UMS, 2016)

7 Wahjo sumidjo, Kepemimpinan Kepla Sekolah ( Tinjauan Teoritik dan Permasalahan) (Jakarta :

(10)

6

seorang kepala Madrasah yang kuat, visioner, konsisten, demokratis, dan berani mengambil keputusan yang strategis.8

Pentingnya posisi kepala Madrasah dalam sebuah lembaga pendidikan, menuntut kepada semua kepala Madrasah untuk selalu berinteraksi dan berinovasi dalam mengelola dan mengembangkan pendidikan. Efektivitas kualitas dan kepemimpinan kepala Madrasah dapat dinilai dari kinerjanya dalam mengaktualisasikan fungsi dan perannya sebagai kepala Madrasah, yaitu sebagai : 1) Educator, 2) Manager, 3) Administrator, 4) Supervisor, 5) Leader, 6) Motivator, dan 7) Inovator

Dalam kaitannya dengan peran Kepala Madarsah dalam meningkatkan kinerja guru, perlu dipahami bahwa setiap kepala Madarasah bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik bagi guru dan dia sendiri harus berbuat baik. Untuk itu Kepala madarasah harus menjadi contoh, sabar dan pengertian.

Hal ini berdasarkan pada firman Allah SWT surat Ali Imran ayat 104, sebagai berikut:

ْ لَو

نُكَت

ْ

ْ مُكنِّم

ْ

ْ مُأْ

ةْ

ْ دَي

َْنوُع

ْ

َْلِإ

ْ

َْ لٱ

ِْ ي

ْ َيَوْ

ْ لٱِبَْنوُرُم

ْ عَم

ْ نَ يَوْ ِفوُر

ْ وَه

ِْنَعَْن

ْْ لٱ

ِْرَكنُم

ۚ

ْ

ْ َل وُأَو

ْ لٱُْمُهَْكِئ

ْ فُم

َْنوُحِل

﴿

٤٠١

ْْ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”(QS Ali Imron: 104)9

Berdasarkan ayat tersebut di atas, peran kepala madarasah adalah sebagai pendidik nampak dari pola hidup keseharian yang senantiasa dijadikan cerminan oleh semua siswa, guru dan karyawan yang berada di bawah pimpinanya.

Supriatno menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja seseorang dalam suatu periode tertentu yang dibandingkan dengan beberapa kemungkinan, misalnya standar target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu.10 Jadi kinerja mengandung makna hasil kerja, kemampuan, prestasi atau dorongan untuk 8 Dede Rosyada, Paradigma pendidikan Demokratis sebuah model pelibatan Masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan (Jakarta: Prenada Media,2004), hlm 234

9Al Qolam, Ar-Rahman THE INSPIRE AL-QUR’ANULKARIM, hal 124

(11)

7

melaksanakan suatu pekerjaan. Serta keberhasilan seseorang ataupun organisasi dalam mencapai target atau sasaran.

Menurut Gibson faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu : faktor individu, faktor organisasi, dan faktor psikologis individu.11 Selaras dengan pendapat Gordon yang menyatakan kinerja

seorang guru dipengaruhi oleh tiga kelompok faktor, Supardi menyatakan bahwa dari tiga kelompok faktor tersebut dapat disimpulkan menjadi tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja guru, yaitu : 1) Pemahaman Kurikulum, 2) Supervisi Kepala Madarasah, dan 3) Iklim kerja Madarasah.

2. METODE PENELITIAN

Jika ditinjau dari tempat penelitian, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (Field Research), karena data yang diperoleh langsung berasal dari obyek yang bersangkutan12. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tegalampel di desa Tegalampel Kecamatan Karangdowo kabupaten Klaten. Sedangkan subyek penelitian ini adalah Kepala Madarasah dan Guru MI Muhammadiyah Tegalampel.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknis yang penulis gunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Secara umum proses analisis data mencakup empat tahapan. Pertama, mengumpulkan data. Kedua, reduksi data yaitu menggolongkan, membuang data yang tidak diperlukan dan mengorganisasikan sehingga data terpilah-pilah. Ketiga, data yang sudah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Keempat, penarikan kesimpulan data yang disajikan13.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Peran Kepemimpinan Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, peran kepemimpinan yang telah dilaksanakan oleh kepala madarasah di MI Muhammadiyah Tegalampel yaitu:

11A.S. Ruky, Sistem Manajemen Kinerja (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2002), hlm 19

12Lexy J. Maloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm

26.

13Djam’an Satori & Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Alfabeta, 2013),

(12)

8

Sebagai Pendidik, Kepala Madarasah memberikan bimbingan, arahan, dan memperbarui wawasan pengetahuan para guru serta menjadikan dirinya sebagai suritauladan atau contoh bagi guru seperti datang tepat waktu dan melaksanakan ibadah di Madarasah.

Sebagai Manager, Kepala Madarasah melakukan Musyawarah saat penyusunan program Madarasah, mendelegasikan tugas kepada guru sesuai kemampuan, dan melakukan pengawasan pada pelaksaan tugas para guru.Sebagai Administrator, Kepala Madarsah menggunakan musyawarah dengan guru dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan.

Sebagai Leader, Kepala Madarasah menekankan pada kedisiplinan kepada semua warga Madarasah, dan apabila ada yang melanggar peraturan maka kepala madarasah akan memberikan teguran. Sebagai Supervisor, Kepala Madarasah setiap pagi melaksanakan monitoring kepada guru yang mengajar dan apabila ditemukan kekurangan atau kesalahan maka guru yang bersangkutan akan dipanggil keruang kepala madarasah untuk diberikan masukan.

Sebagai Motivator, Kepala Madarasah memberikan nasihat kepada Guru untuk bekerja secara tulus , dengan niat Ibadah kepada Allah SWT. Sebagi Inovator, Kepala Madarasah membuat terobosan baru tiap tahun, baik dalam hal pembelajaran maupun dalam hal pembentukan karakter.

3.2 Usaha Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel

Usaha yang dilaksanakan oleh Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel dalam meningkatkan kinerja guru yaitu:

Meningkatkan pemahaman Guru terhadap kurikulum, kepala Madarasah mendelegasikan guru untuk mengikuti seminar, workshop, dan diklat. Serta memberikan bimbingan, dan pembinaan pada guru saat menyusun administrasi pendidikan.

Kepala Madarasah harus melaksanakan supervisi sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Supervisi yang dilakukan di Madarasah harus sesuai dengan BSNP atau Badan Standar Nasional Pendidikan sehingga akan menghasilkan guru yang memiliki mutu yang baik.

(13)

9

Kepala madarasah menciptakan Iklim kerja yang kondusif berguna untuk meningkatkan motivasi kerja guru.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Kepala Madarasah dalam meningkatkan kinerja guru telah melaksanakan perannya dengan baik, yaitu sebagai Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Motivator, dan Inovator. Sehingga telah terbukti kinerja Guru dapat berjalan efektif dan efisien.

Usaha yang telah dilaksanakan oleh Kepala Madarasah MI Muhammadiyah Tegalampel untuk meningkatkan kinerja guru yaitu, Meningkatkan Pemahaman Guru terhadap kurikulum yang diberkalukan di Madarasah, Melaksanakan supervise sesuai dengan standar mutu nasional (BSNP), dan Menciptakan Iklim kerja yang kondusif sehingga meningkatkan motivasi kerja guru.

4.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilaksanakan peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

4.2.1 Kepala Madarasah supaya istiqomah dalam memimpin, membimbing dan mengarahkan guru-guru yang ada di MI Muhammadiyah Tegalampel. Serta membuat pelatihan baca Al-Qur’an untuk guru yang masih belum fasih dalam membaca Al-Qur’an dan sebisa mungkin selalu mengingatkan guru-guru untuk ber-Muhammadiyah karena mereka bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah. 4.2.2 Guru-guru hendaknya selalu berusaha untuk selalu mengembangkan diri dengan

mengikuti Diklat atau Workshop sehingga memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan selalu mematuhi saran, masukan, dan perintah dari Kepala Madarasah karena semua saran dan masukan dari Kepala Madarasah selalu bertujuan untuk kebaikan bagi para Guru sendiri.

(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Al Qolam. 2014. Ar-Rahman THE INSPIRE AL-QUR’ANULKARIM . Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)

Berlian, Ikbal. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah (Menuju Sekolah berprestasi).

Jakarta: Esensi

Hersiyansyah, Haris. 2007. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM

Maloeng, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyono. 2009. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Pidarta, Made. 1995. Peranan Kepala Sekolah pada Pendidikan Dasar. Jakarta: Grasindo Riva’i, M. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Murai

Kencana

Rosyada, Dede. 2004. Paradigma pendidikan Demokratis sebuah model pelibatan Masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. Jakarta: Prenada Media Sagala, H. Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung: ALFABETA

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta

Said, Mas’ud. 2007. Kepemimpinan. Pengembangan Organisasi, Team Building dan Perilaku Inovatif. Malang: Uin Malang Press

Satori, Djam’an & Komaria, Aan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta Siagian, Sondang. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka

Cipta

Subagyo, P. Joko. 2015. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional: Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta

(15)

11

Supardi. 2013. Kinerja Guru . Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Syah, D. Djazimi dan Supardi. 2007. Pengembangan Evaluasi Sistem Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Diadit Media

Tohirin. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarata: PT RajaGrafindo Persada, cet.3

Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan permasalahanya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Berdasarkan hasil survey The Food and Drug (FDA) pada tahun 2005, mengat akan bahwa dimana 60% sampai 80% konsumen di Amerika membaca produk label pangan sebelum membeli

Hasil deteksi WSSV menunjukkan dari 12 sampel yang diuji terdapat 2 sampel udang vaname asal Pangandaran dan 1 sampel asal Karangsong terinfeksi sangat ringan dengan kit

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakilimenjamin

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Peelotnau PcrrLrlisen Kur\ll Ilm[th l, PI ]t)l-l.. analisis data berupa laporan secara rinci tahaptahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis data itu

Hasil pengujian didasarkan pada hasil uji dengan menggunakan Crosstabs (tabel silang) serta melihat hasil uji Pearson Chi- Square yang dibandingkan dengan nilai