• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga pada Mencit Swiss Webster yang Diinduksi Oleum Ricini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Antidiare Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga pada Mencit Swiss Webster yang Diinduksi Oleum Ricini."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK

ANTIDIARE

EKSTRAK

ETANOL

RIMPANG

LENGKUAS

(Apinia galanga)

PADA MENCIT Swiss-Webster

JANTAN YANG DIINDUKSI

Oleum ricini

Raymond Oswari,2012; Pembimbing I : Dr.,Sugiarto Puradisastra, dr.,M.Kes Pembimbing II : Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Diare merupakan masalah kesehatan yang utama di daerah tropis seperti Indonesia dan di seluruh dunia yang memerlukan penanganan serius. Masyarakat pedesaan sering menggunakan tanaman herbal untuk mengobati diare, contohnya rimpang lengkuas. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek antidiare ekstrak etanol rimpang lengkuas (EERL) pada mencit Swiss Webster Jantan.

Desain penelitian adalah eksperimental laboratoris menggunakan metode proteksi terhadap diare yang diinduksi oleh Oleum ricini. Hewan coba (25 ekor mencit) dibagi menjadi 5 kelompok acak (n=5). Kelompok I, II, III masing-masing diberi EERL 300mg/KgBB, 600mg/KgBB, 1200mg/KgBB. Kelompok IV kontrol, dan kelompok V pembanding berturut-turut diberi Carboxy Metyl Cellulosa 1% dan Loperamid 0,52 mg/KgBB. Data yang diukur adalah frekuensi defekasi, berat feses (mg), dan konsistensi feses. Analisis data frekuensi defekasi dan konsistensi feses menggunakan Kruskal-Wallis H dilanjutkan uji Mann-Whitney (α=0,05), untuk berat feses menggunakan uji one way ANOVA dilanjutkan dengan uji HSD (α=0,05). Hasil penelitian, frekuensi defekasi kelompok I, II, III terhadap kontrol menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna (p < 0,01), serta terhadap pembanding tidak memiliki perbedaan bermakna (p > 0,05). Berat feses kelompok EERL dosis I, II, dan III terhadap kelompok kontrol berbeda sangat bermakna (p < 0,01), serta terhadap pembanding tidak memiliki perbedaan bermakna (p > 0,05). Konsistensi feses semua kelompok terhadap kontrol menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,01). Kelompok I, dan II terhadap pembanding memiliki perbedaan sangat bermakna (p < 0,01), sedangkan kelompok perlakuan III terhadap pembanding tidak memiliki perbedaan yang bermakna (p > 0,05).

Simpulan Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare dengan mengurangi frekuensi defekasi, berefek mengurangi berat feses, dan memadatkan konsistensi feses.

Kata kunci: antidiare, Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga), metode proteksi diare, Oleum ricini

(2)

v

ABSTRACT

ANTIDIARRHEAL EFFECT OF GALANGAL (Apinia galanga)

RHIZOME ETHANOL EXTRACT ON MALE Swiss-Webster

MICE INDUCED WITH Oleum ricini

Raymond Oswari,2012; Tutor 1 : Dr.,Sugiarto Puradisastra, dr.,M.Kes Tutor 2 : Harijadi Pramono, dr., M.Kes

Diarrhea is a primary health issue in tropical regions such as Indonesia and all around the world that needs serious management. Countryside people often use herbal plants to cure diarrhea, for example galangal rhizome. The purpose of this research was to determine the antidiarrheal effect of galangal rhizome ethanol extract on male Swiss-Webster mice.

This study was laboratoy experiment with protection against diarrhea induced with Oleum ricini method. Trial animal (twenty-five mice)were divided into five randomized groups (n=5). Group I, II, III each was given GREE 300 mg/kgBW, 600 mg/KgBW, 1200 mg/KgBW. Group IV was control and V was compered group were given 1% Carboxy Methyl Cellulosa and 0.52 mg/KgBW Loperamide respectively. Data measured were defecating frequencies, fecal weight (in mg), and fecal consistency using Kruskal-Wallis H continued with Mann-Whitney Test (α = 0.05), fecal weight data was measured with one way ANOVA continued with HSD test (α = 0.05). The results were, defecating frequency for group I, II, and III compared to control group showed highly significant differences (p < 0,01), but no significant difference compared to control (p > 0,05). Fecal weight of GREE dose I, II, and III compared to control group showed highly significant differences (p < 0,01), but no significant difference compared to control (p > 0,05). Fecal consistency on all group compared to control showed highly significant differences (p < 0,01). Group I and II compared to comparator had highly significant differences (p < 0,01), while treatment III group compared with comparator showed no significant difference (p > 0,05).

Conclusion Galangal (Alpinia galanga) rhizome ethanol extract had antidiarrheal effect by reducing defecating frequency, fecal weight, and solidify fecal consistency.

Keywords: antidiarrhea, galangal (Alpinia galanga) rhizome ethanol extract, protection against diarrhea method, Oleum ricini

(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERNYATAAN MAHASISWA ... iii

ABSTRAK ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Tractus Digestivus ... 7

2.1.1 Histologi Tractus Digestivus ... 10

2.2 Fisiologi Tractus Digestivus ... 12

2.3 Diare ... 18

2.3.1 Definisi ... 18

2.3.2 Epidemiologi Diare ... 18

(4)

ix

2.3.3 Etiologi Diare... 19

2.3.4 Faktor Risiko Diare... 20

2.3.5 Patogenesis Diare... 20

2.3.6 Diagnosis Diare ... 21

2.3.7 Penatalaksanaan Diare ... 22

2.3.8 Loperamid ... 24

2.4 Alpinia galanga ... 25

2.4.1 Taksonomi Alpinia galanga ... 25

2.4.2 Biologi Alpinia galanga ... 25

2.4.3 Kandungan Kimia Alpinia galanga ... 27

2.4.4 Efek Biologis Alpinia galanga ... 27

3.2 Subjek Penelitian ... 32

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.4 Metode Penelitian ... 33

3.4.1 Desain Penelitian ... 33

3.4.2 Variabel Penelitian... 33

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.4.4 Perhitungan Besar Sampel ... 34

3.5 Prosedur Kerja ... 35

3.5.1 Persiapan Bahan Uji ... 35

3.5.2 Persiapan Hewan Coba ... 35

3.5.3 Cara Kerja ... 35

3.5.4 Cara Pemeriksaan ... 36

3.6 Metode Analisis ... 36

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 38

(5)

x BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan ... 40

4.1.1 Berat Badan Mencit ... 40

4.1.2 Frekuensi Defekasi ... 41

4.1.3 Berat Feses ... 45

4.1.4 Konsistensi Feses ... 48

4.2 Uji Hipotesis ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 56

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 61

RIWAYAT HIDUP ... 89

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Berat Badan Mencit (Gram) ... 40

4.2 Frekuensi Defekasi Mencit (Milligram) ... 41

4.3 Hasil Uji Mann-Whitney U Frekuensi Defekasi Pembanding, Kelompok Perlakuan Dengan Kontrol ... 43

4.4 Hasil Uji Mann-Whitney U Frekuensi Defekasi Diantara Kelompok Perlakuan ... 44

4.5 Hasil Uji Mann-Whitney U Frekuensi Defekasi Kelompok Perlakuan Dengan Pembanding ... 44

4.6 Berat Feses Mencit (Miligram) ... 45

4.7 Hasil uji Tukey HSD pada Berat Feses Mencit ... 47

4.8 Hasil Konsistensi Feses Mencit ... 48

4.9 Hasil Persentase Konsistensi Feses Mencit ... 50

4.10 Hasil Uji Mann-Whitney U Konsistensi Feses Pembanding, Kelompok Perlakuan Dengan Kontrol ... 51

4.11 Hasil Uji Mann-Whitney U Konsistensi Feses Diantara Kelompok Perlakuan ... 51

4.12 Hasil Uji Mann-Whitney U Frekuensi Defekasi Kelompok Perlakuan Dengan Pembanding ... 52

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Saluran Cerna Manusia ... 7

2.2 Histologi umum tractus digestivus ... 11

2.3 Alpinia galanga ... 26

(8)

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman 4.1 Diagram Batang Frekuensi Defekasi Mencit ...42 4.2 Diagram Batang Berat Feses Mencit ...46 4.3 Diagram Batang Konsistensi Feses Mencit...49

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Prosedur Kerja ... 61

2 Perhitungan Dosis ... 63

3 Hasil Pengamatan Mencit Selama 6 Jam ... 65

4 Data Hasil Uji Statistik Berat Badan Mencit ... 72

5 Data Hasil Uji Statistik Frekuensi Defekasi Mencit ... 73

6 Data Hasil Uji Statistik Berat Feses Mencit ... 76

7 Data Hasil Uji Statistik Konsistensi Feses Mencit ... 80

8 Proses Ektraksi ... 83

9 Ethical Approval ... 84

10 Determinasi Alpinia galanga ... 85

11 Dokumentasi ... 86

(10)

56 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare

dengan mengurangi frekuensi defekasi

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare dengan mengurangi berat feses

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare

dengan memadatkan konsistensi feses

5.2 Saran

Penelitian efek ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) sebagai

antidiare pada mencit Swiss webster jantan bila akan dilakukan kembali

sebaiknya:

 Menggunakan hewan coba lain  Menggunakan metode lain

 Menggunakan bentuk sediaan lain

 Membandingkan teknik pemberian ekstrak etanol rimpang lengkuas secara infusa atau oral

 Percobaan dengan dosis yang lebih bervariasi

(11)

56 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare

dengan mengurangi frekuensi defekasi

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare dengan mengurangi berat feses

 Ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) berefek antidiare

dengan memadatkan konsistensi feses

5.2 Saran

Penelitian efek ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga) sebagai

antidiare pada mencit Swiss webster jantan bila akan dilakukan kembali

sebaiknya:

 Menggunakan hewan coba lain  Menggunakan metode lain

 Menggunakan bentuk sediaan lain

 Membandingkan teknik pemberian ekstrak etanol rimpang lengkuas secara infusa atau oral

 Percobaan dengan dosis yang lebih bervariasi

(12)

57

DAFTAR PUSTAKA

Achmad et al. 2013. Tumbuh-tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Bandung : ITB.

Asim kumar Ghosh, M. B. (2011). Chronical of Young Scientist. Anti-inflamatory activity of root of Alpinia Galanga Willd , 139-142.

Agtini,M.D. (2011) KLB Diare. InSituasi Diare di Indonesia (pp. 26-33). Jakarta:KEMENKES

Al-Yahya, M. A., Rafatullah, S., Mossa, J. S., Ageel, A. M., Al-Said, M. S., & Tariq, M. (1990). Gastric Antisecretory, Antiulcer and Cytoprotective Properties of Ethanolic Extract of Alpinia Galanga Willd in Rats. Journal of

Phytotherapy Research, 4 (3), 112-114.

Altman RD, Marcussen KC. Effects of a ginger extract on knee pain in patients with osteoarthritis. Arthritis Rheum 2001;44:2531-8.

Arif.A.,Sjamsudin. U. (1995). Obat lokal. Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta. FKUI. Hal. 511-512

Bramen, L. (2011). What the Heck Do I Do With Galangal? Retrieved October 20, 2015, from http://www.smithsonianmag.com/arts-culture/what-the-heck-do-i-do-with-galangal-24630492/?no-ist

Charles DJ, Simon JE, Singh NK. Bioactive principles/Chemical Constituents- The essential oil of Alpinia galangal Willd. J Essen Oil Res 1992;4:81-2.

Chudiwal, A., Jain, D., & Somani, R. (2010). Alpinia galanga (L.) Willd. - An Overview on Phytopharmacological Properties. Indian Journal of Natural

Products and Resources, 1 (2), 143-149.

Dalimarta, Setiawan. (2013). Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Puspa Swara.

Grzanna, R., Lindmark, L., & Frondoza, C. (2005). Ginger—An Herbal Medicinal Product with Broad Anti-Inflammatory Actions. Journal of Medicinal Food, 8 (2), 125-132.

Guandalini, S. (2015). Diarrhea. Retrieved October 28, 2015, from http://emedicine.medscape.com/article/928598-overview

Guyton of Hall, J. E. (2010). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology

(12th ed.). Philadelphia, PA: Saunders-Elsevier.

(13)

58

Hodges, K., & Gill, R. (2010). Infectious Diarrhea - Cellular and Molecular Mechanisms. Gut Microbes, 1 (1), 4-21.

Integrated Taxonomic Information System. (2015). Alpinia Galanga (L.) Willd.

Retrieved October 19, 2015, fromhttp://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sea rch_value=506513

Juckett G. 2004. HerbAL MEDICINE. In C.R.Craig, R.E.Stitzel:Modern pharmacology with clinical application. 6th ed. Baltimore: Lippicott William & Wilkins. P. 785

Kaushik, D., Yadav, J., Kaushik, P., Sacher, D., & Rani, R. (2011). Current pharmacological and phytochemical studies of the plant Alpinia galanga.

Journal of Chinese Integrative Medicine, 9 (10).

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan percobaan aplikatif: Aplikasi kondisional bidang pertanaman, peternakan, perikanan, industri dan hayati. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. P. 12

Katzung, B.G. 2007. Basic and Clinical Pharmacology 10th edition. USA : Mc Graw Hill.

Wibowo dan Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Singapore : Elsevier.

Kliegman, R., Stanton, B., St. Geme, J., Schor, N., & Behrman, R. (2011). Nelson

Textbook of Pediatrics (19th ed.). Philadelphia, PA: Saunders.

Kuntorini EM., 2005. Botani Ekonomi SukuZiniberaceae Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kotamadya Banjarbaru. BIOSCIENTIAE. 2:25-36

Kelompok Kerja Ilmiah Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica (1993). Pedoman pengujian dan pengembangan fitofarmaka : penapisan

farmakologi, pengujian fitokimia dan pengujian klinik. Jakarta.

Lee SJ, Ando T. Optically active 1'-acetoxychavicol acetate and its position isomers: Synthesis and repellent effect against adzuki bean weevil. J Pestic Sci 2001;26:76-81.

Longo, D., Fauci, A., Kasper, D., Hauser, S., Jameson, J., & Loscalzo, J. (2015).

Harrison's Principles of Internal Medicine (19th ed.). New York, NY:

McGraw-Hill.

Marcellus Simadibrata K., Daldiyono. 2006. Diare akut. Dalam Aru W. Sudoyono, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibratak., Siti Setiadi: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.p.410-25

(14)

59

Marieb, Elaine N. and Hoehn, Katja (2007). Human Anatomy and Physiology 7th

Edition. Benjamin Cummings.

Min HJ, Nam JW, Yu ES, Hong JH, Seo EK, Hwang ES. Effect of natullary occuring hydrocavicolacetaton the cytokine production in T helper cell. Int Immunopharmacol 2009;9:448-54

Moore, K. L., Aqur, A. M., & Dalley, A. F. (2013). Clinically Oriented Anatomy

(7th ed.). Philadelphia, PA: Lippincott Williams and Wilkins.

Oonmetta-Arie, J., Suzuki, T., Gasaluck, P., & Eumkeb, G. (2005). Antimicrobial properties and action of galangal (Alpinia galanga Linn.) on Staphylococcus aureus. Lebensmittel-Wissenschaft und-Technologie (Food Science and

Technology), 39, 1214-1220.

Winarno MW, Sundari D. 1996. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Diare di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran.

WHO. 2014. Cause of death in neonatus and children under five in the world (2004). http:www.who.int/child_adolescent_healt/media/cause_death_u5-neonatues_2004.pdf. 20 november 2014.

Saparinto C., Hidayati D., 2006. Bahan Tambahan Pangan.Yogyakart a : Kanisius

Simadibrata dan Daldiyono. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.

Sinaga E. 2012. Alpinia galanga(L).Willd.ftp://komo.padinet.com/free/v12/artikel /ttg_ tanaman_obat/unas/Lengkuas.pdf

Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama

Sherwood, L. (2012). Human Physiology: From Cells to Systems (8th ed.). Belmont: Thomson Brooks/Cole.

Shier, D., Butler, J., & Lewis, R. (2013). Hole's Essentials of Human Anatomy

and Physiology (12th ed.). New York: McGraw-Hill.

Standring, S. (2008). Gray's Anatomy: The Anatomical Basis for Clinical Practice

(40th ed.). London: Elsevier Churchill-Livingstone.

Subramanian, P., & Nishan, M. (2015). Biological Activities of Greater galangal, Alpinia galanga - A Review. Journal of Botanical Sciences .

The World Health Organization. (2013). Diarrhoeal Disease. Retrieved October 18, 2015, from http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/

(15)

60

Tan, H.T dan Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting: Khasiat,Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi 5. Cetakan pertama. Gramedia. Jakarta

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2012). Tortora Principles of Anatomy and

Physiology (13 ed.). Hoboken, NJ: John Wiley and Sons, Inc.

Tunaru, S., Althoff, T., Nüsing, R., Dienerc, M., & Offermanns, S. (2012). Castor oil induces laxation and uterus contraction via ricinoleic acid activating prostaglandin EP3 receptors. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 109 (23), 9179–9184.

Umar zein, Khalid Huda Sagala, Josia Ginting. 2004. Diare akut disebabkan bakteri. Dalam: e-USU Repository Universitas Sumatera Utara. http;//library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf.20 desember 2014

Wibowo dan Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Singapore : Elsevier.

World Gastroenterology Organisation (WGO). 2008. WGO practice guideline: acute diarrhea. World Gastroenterology Organisation (WGO). Available fro m:http://www.guideline.gov/summary/summary.aspx?ss=15&doc_d=12679& nbr=6567 (accesed 14 november 2014)

WHO. 2005. The treatment of diarrhoea: A manual for physicians and other seniot health worker. Geneva: WHO Press.

Yan, W., Ying, W., Zhi-Hua, L., Cheng-Fang, W., Jian-Yu, W., Xiao-Lan, L., et al. (2014). Composition of the essential oil from Alpinia galanga rhizomes and its bioactivity on Lasioderma serricorne. Bulletin of Insectology , 67 (2), 247-254.

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman
Gambar                                                                                                        Halaman

Referensi

Dokumen terkait

The Portrayal of Gender Roles in Textbooks for Junior High School Students Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. the intended users

Puji syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas hikmat dan akal budi yang Ia anugerahkan semata, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Menanggapi kebutuhan hunian semenetara dalam lingkup mitigasi bencana di wilayah Bali, penerapan konsep mandala dalam bangunan kontainer menjadi dasar dala tata

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya deviasi antara jumlah produksi dan jumlah permintaan

Berkenaan dengan hal tersebut, agar Saudara dapat membawa dokumen asli dan menyerahkan rekaman/copy untuk setiap data yang telah dikirim melalui form isian elektronik aplikasi

Citra perempuan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah citra perempuan dalam aspek fisis, psikis, sosial dan budaya dengan menggunakan teori feminisme untuk

“ Hasilnya sangat bagus sekali mbak. Dengan pendekatan- pendekatan langsung maka peserta didik akan lebih mengerti bahwa contoh merokok itu tidak baik, balapan

Jika selesema burung H5N1 berubah ansur menjadi strain yang boleh merebak dari manusia kepada ma- nusia maka ia akan dianggap virus influ- enza manusia atau pandemik yang